Professional Documents
Culture Documents
Data jumlah produksi untuk part plastic selama tahun 2001 hingga 2007 dapat
dilihat pada lampiran 1a. Data ini digunakan untuk meramal trend produksi tujuh
tahun mendatang yaitu tahun 2008 hingga tahun 2014 ( lihat lampiran 1b )
4.1.2 Data Luas Area Permukaan Plastic Part untuk Tipe Sport
Pada proses plastic painting terdapat bermacam-macam jenis ukuran part yang
akan di cat. Part-part tersebut apabila digabungkan akan membentuk satu kesatuan
hingga membentuk satu unit bodi plastik sepeda motor. Data ini sangat membantu
penulis dalam menghitung besarnya standart pemakaian bahan baku. Untuk lebih
jelasnya data luas area permukaan plastic part dapat dilihat pada lampiran no.2
Biaya operasi system yang sedang berjalan terdiri dari biaya pengolahan limbah,
biaya overhead ( biaya angin,biaya PAM ) dan biaya bahan baku baik itu bahan baku
36
langsung terkait dengan proses pengecatan atau bahan baku tidak langsung. Untuk
Data ini dibutuhkan untuk mengetahui besarnya pemakaian bahan baku perhari
serta menghitung besarnya efisiensi mesin dari metode yang digunakan yaitu manual
painting system. Data yang digunakan adalah data produksi bulan mei 2007 minggu I,
untuk lebih jelasnya data tersebut dapat dilihat pada lampiran no. 3.
Data ini digunakan untuk menghitung standar pemakaian bahan baku dan menghitung
efisiensi mesin dari system tersebut. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran
no.4
Dari data luas permukaan yang kita peroleh (lampiran 2), memiliki luas
permukaan yang beragam, dan untuk memudahkan penulis dalam melakukan analisa
Dimana :
Untuk memudahkan penulis menghitung biaya bahan baku cat ,maka dihitung
rata-rata harga dari tiga cat yang digunakan yaitu NH1 Black Nippon, Twister Blue
Nippon, Glory Red Nippon. Dengan menggunakan rumus diperoleh hasil sebagai
berikut;
= Rp 93.800,00 / ltr
Metode yang digunakan untuk meramalkan volume produksi tahun yang akan
datang adalah metode trend linier, dengan menggunakan data produksi tahun 2001
sampai dengan tahun 2007. Jumlah produksi untuk tahun 2001 sampai tahun 2007
250000
211200
185592
200000
158664
Produksi ( Unit )
137808
150000
102960
100000 55440
39600
50000
0
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007
Tahun
Tahun Permintaan ( P ) D D2 PD
2001 39.600 -3 9 -118.800
2002 55.440 -2 4 -110.880
2003 102.960 -1 1 -102.960
2004 137.808 0 0 0
2005 158.664 1 1 158.664
2006 185.592 2 4 371.184
2007 211.200 3 9 633.600
n=7 891.264 0 28 830.808
Tabel 4.1 Analisa forcasting metode trend linier
a=
∑ P = 891.264 = 127.323
N 7
b=
∑ PD = 830.808 = 29.672
∑D 2
28
jumlah produksi periode yang akan datang adalah dengan mengsubtitusikan nilai a
Dengan cara yang sama dapat kita peroleh jumlah produksi untuk tahun selanjutnya.
Hasil peramalan produksi tahun 2008 hingga tahun 2014 dapat dilihat pada lampiran
no. 1b.
tertera pada lampiran no.4 maka data tersebut diolah untuk mencari nilai rata-rata
pemakaian bahan baku yaitu cat dan thinner dengan contoh perhitungan sebagai
berikut;
40
Percobaan hari_1 =
∑ PemakaianCat _ 1 = 998 = 123.59ml / m 2
∑ LuasanArea _ 1 8.075
Dengan cara yang sama maka dapat diketahui pula standar pemakaian bahan baku
Diperoleh nilai rata-rata pemakaian bahan baku cat selama 6 hari percobaan
= (123.59+120.27+121.61+122.15+121.54+120.66)/6
= 121.636 ml/m2
Agar cat mencapai viscositas 18 detik, maka perbandingan antara thinner dan
cat adalah sebesar 10:25. Untuk itu standart using dari thinner dapat diketahui
sebesar,
Dalam aspek teknis akan dibahas beberapa hal menyangkut efisiensi mesin dan
Dengan menggunakan data percobaan pada lampiran no.5, maka dapat dihitung
Ma 552.80
η 1= ( ) x 100 % = x 100 % = 0.64 x 100 % = 64 % (lihat lampiran 5)
Mtot 863.75
Dimana,
Untuk mencari besarnya efisiensi mesin sistem berjalan (manual painting sistem )
dengan menggunakan data produksi pada bulan mei minggu pertama 2007 (lampiran
no.3) maka dapat dihitung besarnya efisiensi mesin seperti berikut ini;
42
Ma 274860.87
η=( ) x 100 % = x 100 % = 0.409 x 100 % = 41 %
Mtot 559085.00
Bahan baku langsung pada proses pengecatan dengan metode manual adalah
cat dan thinner. Pemakaian bahan baku langsung pada proses plastic painting untuk
= 33952337,55 ml
= 13690472.40 ml
Dengan cara yang sama dapat dihitung kebutuhan bahan baku langsung di tahun –
Bahan baku langsung untuk electrostatic painting system selain cat dan thinner,
juga dibutuhkan conductive primer dan solvent pelarutnya. Tujuan dari penambahan
conductive primer adalah untuk mengkondisikan part plastic seperti part logam yang
sifat ionnya sangat kuat (konduktif), hal ini akan memudahkan partikel cat menempel
pada part akibat adanya medan electrostatik. Adapun kebutuhan bahan baku pada
= 22203390.68 ml
= 8880553.10 ml
= 8761902.34 ml
= 3650792.64 ml
Dengan cara yang sama dapat dihitung biaya bahan baku langsung di tahun –
(media air digunakan untuk menangkap cat yang terbuang diudara), diperlukan bahan
kimia untuk mengolah cat hasil pengecatan yang tidak tertangkap oleh part (cat
overspray).Tujuan pengolahan cat hasil painting adalah untuk mematikan sifat cat
yaitu memiliki daya rekat kuat yang dapat mengganggu sirkulasi air, pompa sirkulasi,
dan mesin lainnya yang berhubungan dengan system sirkulasi air layar. Bahan kimia
yang digunakan dalam proses painting tergolong bahan baku tidak langsung karena
bahan kimia tidak terkait secara langsung dengan proses painting. Adapun kebutuhan
Berdasarkan data diatas diperoleh biaya bahan baku tidak langsung ditahun
X Luas permukaan
= 3605741.86 g
= 1802870.93 g
= 600956.98 g
Dengan menggunakan cara yang sama dapat dicari besarnya kebutuhan dan bahan
Adapun perhitungan kebutuhan bahan baku langsung paint kill, paint floc, ph
Data;
X Luas permukaan
= 1478794.45 g
= 739397.22 g
= 246465.74 g
48
Dengan menggunakan cara yang sama dapat dicari besarnya kebutuhan dan biaya
bahan baku tidak langsung di tahun berikutnya seperti pada lampiran no. 10
dibanding sistem yang berjalan saat ini atau sebaliknya secara finansial, Akan dibahas
dengan menggunakan teori analisa NPV ( net present value ), payback period,
Perhitungan biaya bahan baku langsung sistem manual adalah sebagai berikut;
= Rp 3.184.732.452
Biaya Thinner tahun_1 = Konsumsi Thinner X Harga Thinner
= 13690472.40 X 16.560
49
= Rp 226,714,223
Dengan cara yang sama dapat dihitung biaya bahan baku langsung di tahun –
Berdasarkan data diatas diperoleh biaya bahan baku tidak langsung ditahun pertama
sebagai berikut:
+Rp 1,862,967
50
= Rp 150,599,818
Jadi biaya bahan baku tdk langsung di tahun pertama adalah Rp 150,599,818
Dengan menggunakan cara yang sama dapat dicari besarnya kebutuhan dan biaya
bahan baku tidak langsung di tahun berikutnya seperti pada lampiran no.12:
Pada proses pengecatan plastic part diperlukan air PAM untuk memenuhi
kebutuhan wet booth painting system. Keperluan air PAM untuk proses painting
adalah untuk proses penggantian air jenuh , dengan melakukan pengurasan 6 bulan
sekali. Proses sirkulasi air saat berlangsungnya proses painting menyebabkan volume
air berkurang setiap harinya akibat adanya penguapan. Untuk itu perlu penambahan
air pada saat berlangsung proses painting setiap harinya (dengan volume tertentu),
tujuannya untuk mengganti air yang hilang akibat penguapan. Adapun kebutuhan air
Perhitungan biaya dan kebutuhan air PAM pada tahun pertama ( 2008 ) :
51
tiap tahunnya, maka biaya air pam untuk tahun-tahun berikutnya dapat dilihat pada
lampiran no.13.
Dalam melukakukan proses painting, mesin spray gun manual tidak membutuhkan
= 140.192 cfm
Biaya Angin Tahun ke_n = ( ∑Produksi Tahun ke_n) x (Flow Rate total)
= Rp18,737,214
Dengan cara yang sama maka dapat dihitung biaya pemakaian angin ditahun- tahun
Banyaknya cat yang terbuang (over spray) dan bahan kimia yang digunakan
untuk mematikan sifat cat tersebut akan menghasilkan limbah baik berupa limbah
cair maupun limbah padat (sludge) semakin banyak cat yang terlarut dalam air booth
maka proses pembentukan limbah padat (sludge) akan semakin banyak pula.
Berdasarkan hasil uji coba diperoleh bahwa setiap penambahan 1 g paint floc akan
menghasilkan ± 25 g limbah padat ( sludge ). Limbah cair yang dihasilkan dari proses
53
pengecatan adalah air PAM yang terkontaminasi dengan sisa cat dan bahan kimia
jenuh sehingga menghasilkan bau yang tidak enak.untuk itu dilakukan penggantian
air setiap 6 bulan sekali secara rutin. Adapun perhitungan biaya pengolahan limbah
= 25 X (1802870.93 ) X Rp 1.2
= Rp 54.086.128,00
= 2 X 40 X Rp 14.384,00 = Rp 1.150.720,00
Dengan cara yang sama maka dapat dihitung biaya pengolahan limbah sludge dan
limbah cair pada ditahun- tahun selanjutnya, seperti pada lampiran no.15.
painting sistem pada lampiran 16a, maka dapat dihitung besarnya biaya perawatan
54
mesin pada tahun pertama dan seterusnya dengan asumsi kenaikan harga spare part
= 8 X Rp 4.610.000,00
= Rp 36.880.000,00
untuk mesin pada sistem pengecatan manual ini sebesar Rp. 6,400,000.00 dengan
biaya investasi awal, biaya penyusutan aktiva tetap, biaya perawatan aktiva tetap,
biaya overhead, dan bahan baku. Besarnya kebutuhan dan biaya dari masing-masing
Biaya investasi awal untuk proyek Electrostatic painting System adalah meliputi
total nilai investasi adalah Rp 690.500.000,00. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat
690.500.000,00 dan usian ekonomis proyek adalah 7 tahun tanpa nilai sisa.
= Rp 98.642.857,00
Jadi, biaya penyusutan aktiva tetap untuk proyek electrostatic painting system
Biaya bahan baku langsung pada proses painting plastic untuk sistem electrostatic
Biaya Bahan Cat ditahun pertama = Konsumsi Cat tahun_1 X Harga Cat
= Rp 2,082,678,046
= Rp 147,061,959
Biaya Conductive Primer thn_1 = Konsumsi Cond Prmer tahun_1 X Harga Cat
= Rp 863,047,380
= Rp 71,190,456
Dengan cara yang sama dapat dihitung biaya bahan baku langsung di tahun –
Adapun perhitungan biaya bahan baku langsung paint kill, paint floc, ph adjuster
+ Rp764,044
=Rp 61,764,315
Jadi biaya bahan baku tidak langsung di tahun pertama adalah Rp 61,764,315
Dengan menggunakan cara yang sama dapat dicari besarnya kebutuhan dan biaya
bahan baku tidak langsung di tahun berikutnya seperti pada lampiran no.19
58
Keperluan air PAM untuk electrostatic painting system tidak berbeda dengan
kebutuhan air pam sistem manual karena kebutuhan air untuk water circulation
system wet booth hanya mengalami penggantian air bersih setiap 6 bulan
sekali.dengan volume air yang sama yaitu 40 m3 serta penambahan air 0,5 m3 setiap
harinya karena proses penguapan air dalam booth.. Adapun kebutuhan air PAM
Perhitungan biaya dan kebutuhan air PAM pada tahun pertama ( 2008 ) :
Dengan mengasumsikan bahwa biaya air pam mengalami kenaikan sebesar 10 % tiap
tahunnya, maka biaya air pam untuk tahun-tahun berikutnya dapat dilihat pada
lampiran no.13
system dapat dilihat pada lampiran no.18, dimana total pemakaian anign adalah
Selain hasil perhitungan pemakaian angin pada lampiran no.20a, adapula data-
Biaya Angin Tahun ke_n = ( ∑Produksi Tahun ke_n) x (Flow Rate total)
= Rp21.712.379,73
Dengan cara yang sama maka dapat dihitung biaya pemakaian angin ditahun- tahun
sistem elektrostatik juga membutuhkan biaya untuk mengolah limbah hasil produksi.
Dengan cara yang sama dengan sistem manual maka dapat kita hitung kebutuhan dan
= 25 X (739397.22) X Rp 1.2
= Rp 22,181,917
= 2 X 40 X Rp 14.384,00 = Rp 1.150.720,00
61
Dengan menggunakan cara yang sama dapat dicari besarnya biaya pengolahan
limbah sludge dan limbah cair di tahun selanjutnya seperti pada lampiran no.21
painting system pada lampiran 22a, maka dapat dihitung besarnya biaya perawatan
mesin pada tahun pertama dan seterusnya dengan asumsi kenaikan harga spare part
= 8 X Rp 27.203.849,00
= Rp 216,830,789
Biaya operasi dari system manual painting system meliputi, biaya pemakaian air
PAM, biaya pemakaian angin, biaya bahan baku langsung,biaya bahan baku tidak
Dengan menambahkan nilai sisa pada tahun ke_7 maka diperoleh arus kas
Diagram arus kas untuk manual painting system adalah sebagai berikut
Rp6,400,00
0 1 2 3 4 5 6 n=7
Rp3,674,620,555
Rp 4,524,331,150
Rp5,507,237,659
Rp6,641,482,159
Rp7,947,503,181
Rp9,448,313,587
Rp11,169,811,042
Berdasarkan cash flow yang diatas maka present value dari biaya diatas adalah
Dari tabel diatas maka net present value atas arus kas manual painting spray
system atau system yang berjalan saat ini adalah sebesar - Rp 37,401,802,763.
Element biaya pada tabel dibawah ini, dapat digunakan untuk menganalisa aspek
Diagram arus kas untuk manual painting system adalah sebagai berikut:
0 1 2 3 4 5 6 n=7
Rp 690,500,000
Rp4,370,706,601
Rp3,587,980,819 Rp5,275,084,161
Rp6,317,616,595
Rp7,516,891,102
Rp8,893,830,774
Rp10,471,975,898
Dengan menggunakan data arus kas diatas dapat dihitung nilai Net Present Value
Dari tabel diatas maka net present value atas arus kas electrostatic painting spray
system atau system yang berjalan saat ini adalah sebesar -Rp 34,868,876,350.
Dari data arus kas bersih diatas, maka perhitungan payback period, metode arus
Keterangan :
= 0.76 thn
Jadi periode pemulihan modal untuk proyek electrostatic painting system adalah
2.76 tahun dan periode tersebut lebih pendek dari usia ekonomis proyek yaitu 7
Karena arus kas pada kasus ini tidak seragam dari tahun pertama hingga tahun
ketujuh sehingga langkah pertama sebelum mencari nilai IRR terlebih dahulu
menurut arus kas rata-rata. Setelah itu diperoleh masa pemulihan modal rata-rata
proyek tersebut.
Rp 3,169,713,383
= = Rp 452,816,198
7
InvestasiInisial Rp690.500.000,00
X1 = = = 1.525 tahun
ArusKasRata − rata Rp 452.816.198,00
(2.76thn + 1.525thn)
X ( Payback period rata-rata ) = = 2.1425 tahun
2
Dari Daftar A-2 Nilai sekarang dari Anuitas (terdapat pada lampiran) didapat factor
pengurang kumulatif pada n = 7 hyang mendekati nilai X (lebih besar dan lebih
n 42.50% 43.50%
1 … …
2 … …
3 … …
4 … …
5 … …
6 … …
7 2.15574 2.11539
8 2.21456 2.17100
IRR dicari melalui proses coba-coba dengan memakai interest 42.50% atau
tingkat bunga yang diperlukan dalam proses trial and error guna mendapatkan IRR
yang dicari
NPV1 Rp 15,906,223
Tabel 4.8 Trial and error NPV pada tingkat diskon 42.5%
NPV bertanda postif , selanjutnya mencoba mencoba nilai df yang lain agar
berikut,
69
NPV2
IRR = I1 + ( I 2 − I1 )
NPV 2− NPV1
(− Rp1,441,518)
IRR = 42.5% + (43.5% − 42.5%)
(− Rp1,441,518) − ( Rp15,906,223)
(− Rp1,441,518)
= 42.5% + = 42.5% + 0.08309543 = 42.58%
(− Rp17,347,741)
Dari perhitungan diatas, diperoleh nilai IRR sebesar 42.58% atau lebih besar dari