Professional Documents
Culture Documents
Latar belakang: Diabetes ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah, dan
perubahan yang progresif terhadap struktur histopatologi pankreas. Bawang putih
kaya akan antioksidan yang menvegah radikal bebas merusak membran sel DNA,
dan memiliki efek hipoglikemik melalui senyawa allicin, DADS, DATS, dan
quercetin, yang mampu mencegah kerusakan sel beta.
Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh ekstrak bawang putih terhadap perubahan
histologi sel beta pankreas.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan metode The
Post Test Only Control Group Design. 25 ekor tikus dibagi menjadi 5 kelompok :
(1) kontrol negatif, dan kelompok (2) positif Induksi Streptozotocin dosis tunggal
55 mg/kgBB, (3) STZ+ ekstrak bawang putih 250 mg/kgBB/hari selama 14 hari,
(4) STZ+ ekstrak bawang putih 500 mg/kgBB/hari selama 14 hari, (5) STZ+
ekstrak bawang putih 750 mg/kgBB/hari selama 14 hari. pewarnaan preparat
pankreas tikus melalui pengecatan Hematoxillin-eosin dan diamati melalui
mikroskop cahaya.
Hasil penelitian dan diskusi: Hasil penelitian menunjukkan ekstrak bawang
putih dosis 250 mg/kgBB, 500 mg/kgBB, dan 750 mg/kgBB mampu
meningkatkan persentase sel beta jika dibandingkan dengan kontrol positif. Hasil
uji ANOVA menunjukkan perbedaan yang signifikan antar kelompok dengan
nilai sig. 0.000 (p <0.05). Hasil uji korelasi dan regresi menunjukkan bahwa
ekstrak bawang putih mempengaruhi peningkatan persentase sel beta pada tikus
model diabetikum, dan pada kelompok (5) menunjukkan hasil yang signifikan
yakni dosis bawang putih 750 mg/kgBB menunjukkan peningkatan persentase sel
beta yang paling tinggi.
Kesimpulan: Ekstrak bawang putih dapat mencegah kerusakan sel beta.