You are on page 1of 4

ANALISIS SINTESA

TINDAKAN PENGAMBILAN SAMPEL DARAH VENA PADA NY. P DI


RUANG MELATI 3 RSUD Dr MOEWARDI

Hari : Senin
Tanggal : 22 Januari 2018
Jam : 07.25 WIB

A. Keluhan Utama
Lemas

B. Diagnosa Medis
Anemia

C. Diagnosa Keperawatan
Penurunan cardiac output berhubungan dengan perubahan kontraktilitas.

D. Data Yang Mendukung Diagnosa Keperawatan


DS : Klien mengatakan masih lemas
DO : klien terlihat lemas, konjungtiva anemis, Hasil TTV: TD: 153/78 mmHg, T:
360C, N: 80 x/menit, RR: 20 x/menit.

E. Dasar Pemikiran
Anemia adalah suatu kondisi tubuh yang terjadi ketika sel-sel darah merah
(eritrosit) dan/atau Hemoglobin (Hb) yang sehat dalam darah berada dibawah nilai
normal (kurang darah). Hemoglobin adalah bagian utama dari sel darah merah yang
berfungsi mengikat oksigen. Jika seseorang kekurangan sel darah merah, atau
hemoglobin yang normal, maka sel-sel dalam tubuh tidak akan mendapatkan
oksigen yang cukup, akibatnya tumbullah gejala anemia.
Gejala anemia seperti lemah dan lesu terjadi karena organ-organ tidak
mendapatkan apa yang mereka butuhkan untuk berfungsi dengan baik, yaitu
oksigen. Dalam masyarakat kita anemia dikenal dengan istilah kurang darah.
Kurang darah (anemia) ini berbeda dengan darah rendah. Darah rendah merupakan
rendahnya tekanan darah (baca : Tekanan Darah Rendah), sedangkan anemia
adalah kurangnya sel darah merah atau hemoglobin seperti telah disebutkan di atas.
Hal ini sengaja saya perjelas disini karena saya masih sering menemukan pasien
yang salah dalam meng arti kan Anemia (kurang darah).
Penyebab Anemia

Ada ber macam macam Penyebab Anemia sesuai dengan jenis anemianya dan terdapat
lebih dari 400 jenis anemia, yang secara garis besar dibagi menjadi tiga kelompok:

 Anemia yang disebabkan oleh kehilangan darah


 Anemia yang disebabkan oleh penurunan produksi sel darah merah
 Anemia yang disebabkan oleh kerusakan sel darah merah

F. Prinsip Tindakan Keperawatan


Prinsip steril dan bersih
Berikut ini adalah standar operasional prosedur untuk perawatan luka :
1. FASE ORIENTASI
Memberi salam atau menyapa klien
Memperkenalkan diri
Menjelaskan tujuan
Menjelaskan langkah prosedur
Menanyakan kesiapan klien
2. FASE KERJA
Mencuci tangan dengan benar
Menjaga privasi klien
Menjelaskan tindakan yang akan dilakukan dan tujuannya
Atur posisi pasien
Ambil spuit sesuai kebutuhan sampel yang akan diambil (5-10 cc)
Tentukan vena yang akan diambil darahnya
Lakukan desinfektan dengan kapas alcohol dengan gerakan sirkuler
Lakukan pengikatan dengan tourniquet pada bagian atas vena yang akan
dilakukan pengambilan darah (bila pengambilan dilakukan oleh satu orang)
Lakukan penusukan pada vena dengan jarum suntik menghadap ke atas dengan
sudut 30 – 40 derajat terhadap kulit. Lanjutkan pengambilan darah dan saat
pengambilan tourniquet dilepaskan terlebih dahulu.
Setelah didapatkan sampel yang dibutuhkan lakukan penekanan pada area
penusukan selama 2 – 5 menit dan massukkan darah kedalam tabung yang telah
diberi koagulan (sesuai dengan jenis pemeriksaan)
Isi formulir permintaan pemeriksaan laboratorium dengan tepat dan kirimkan
kelaboratorium.
Catat tanggal prosedur, jumlah, dan jenis sampel serta respon pasien.
Membantu klien mengatur posisi yang nyaman
Merapikan dan membereskan alat
Melepas sarung tangan
Mencuci tangan
3. FASE TERMINASI
Melakukan evaluasi tindakan
Menyampaikan tindak lanjut
Berpamitan
Dokumentasi

G. Analisa Tindakan
Pengambilan sampel darah vena dilakukan karena diagnosa medis dari
Ny. P adalah anemia. Tindakan ini dilakukan sebagai pemeriksaan penunjang untuk
mengetahui jumlah haemoglobin apakah dalam rentang normal atau tidak, selain
itu dapat digunakan sebagai tolak ukur untuk tindakan selanjutnya yang akan
dilakukan.

H. Bahaya Dilakukan Tindakan


Apabila tindakan pengambilan sample darah vena tidak sesuai standar
operasional prosedur, hal-hal seperti berikut ini dapat terjadi :
1. Pemasangan turniket (tali pembendung)
Pemasangan dalam waktu lama dan terlalu keras dapat menyebabkan
hemokonsentrasi (peningkatan nilai hematokrit/PCV dan elemen sel),
peningkatan kadar substrat (protein total, AST, besi, kolesterol, lipid total)
Melepas turniket sesudah jarum dilepas dapat menyebabkan hematoma
2. Jarum dilepaskan sebelum tabung vakum terisi penuh sehingga mengakibatkan
masukknya udara ke dalam tabung dan merusak sel darah merah.
3. Penusukan
 Penusukan yang tidak sekali kena menyebabkan masuknya cairan jaringan
sehingga dapat mengaktifkan pembekuan. Di samping itu, penusukan yang
berkali-kali juga berpotensi menyebabkan hematoma.
 Tusukan jarum yang tidak tepat benar masuk ke dalam vena menyebabkan
darah bocor dengan akibat hematoma
4. Kulit yang ditusuk masih basah oleh alkohol menyebabkan hemolisis sampel
akibat kontaminasi oleh alcohol, rasa terbakar dan rasa nyeri yang berlebihan
pada pasien ketika dilakukan penusukan.

I. Tindakan Keperawatan Lain Yang Dilakukan


 Mengukur TTV
J. Hasil Yang Didapatkan Setelah Dilakukan Tindakan
 S : Klien mengatakan masih merasa lemas
 O : sampel darah vena telah diambil, klien terlihat lemas, konjungtiva anemis,
Hasil TTV: TD: 153/78 mmHg, T: 360C, N: 80 x/menit, RR: 20 x/menit. Hasil Hb:
10.9 g/dL (rendah), hematocrit 34.3% (rendah), MCV: 75.7 fL (rendah), MCH:
24.1 fL (rendah), MCHC: 31.8 g/dL, Neutrofil: 88.2% (tinggi), Limfosit: 10.0%
(rendah), RDW: 26.5% (tinggi), Kalium: 2.69 mmol/L, Chlorida: 95.5 mmol/L
(rendah).
 A : Masalah penurunan cardiac output berhubungan dengan perubahan
kontraktilitas teratasi sebagian
 P : Lanjutkan intervensi

K. Evaluasi Diri
Pada saat melakukan tindakan pemasangan ngt, semua tindakan sudah
sesuai dengan standar operasional prosedur.

L. Daftar Pustaka / Referensi


Stefanie A. Bragg dan Zi-Ling Xue. (2011). Optimization of Dry Ashing of Whole
Blood Samples for Trace Metal Analysis. 2. 979-983.

Mengetahui
Mahasiwa praktikan Pembimbing Klinik / CI

(Betty Angreani) (Rita Suryandari, S.kep. Ns)

You might also like