You are on page 1of 8

2.

Diagnosa Keperawatan dan Intervensi


1) Perubahan perfusi jaringan b/d berkurangnya komponen seluler yang penting untuk
menghantar O2/zat nutrisi ke sel (berkurangnya kapasitas darah).
Tujuan : Tidak terjadinya gangguan perfusi jaringan
Kriteria hasil : Menunjukkan perfusi jaringan adequat dengan ditandai tanda-tanda
syok tidak ada, TTV normal, dll.
Intervensi Rasional
1. Monitor TTV - Adanya perubahan perfusi jaringan otak
dapat menyebabkan terjadinya perubahan
tanda-tanda vital : TD↓, RR↑
2. Tinggikan posisi kepala di tempat tidur - Meningkatnya ekspansi paru dan
sesuai toleransi memaksimalkan oksigenasi paru untuk
kebutuhan seluler.
3. Awasi upaya pernafasan, auskultasi - Dispnea, gemericik menunjukkan GJK
bunyi nafas : perhatikan bunyi nafas karena regangan jantung
adventisius. lama/peningkatan kompensasi curah
4. Selidiki keluhan nyeri dada, palpitasi. jantung.
5. Catat keluhan rasa dingin, pertahankan - Iskemia seluler mempengaruhi jaringan
suhu lingkungan dan tubuh hangat mio kardal /potensial resiko inflan.
sesuai dengan indikasi. - Kenyaman pasien/kebutuhan rasa hangat
6. Ajarkan untuk menghindari harus seimbang dengan kebutuhan untuk
penggunaan bantalan penghangat/botol menghindari panas berlebiha pencetus
air panas. vasodilatasi.
7. Kolaborasikan untuk pemberian - Termoreseptor jaringan deral dangkal
PRC.Awasi ketat untuk komplikasi karena gangguan oksigen.
transfusi.
8. Berikan oksigen tambahan sesuai
indikasi
-Meningkatkan jumlah sel pembawa
oksigen:memperbaiki difisiensi untuk
menurunkan resiko perdarahan.
-Memaksimalkan transport oksigen ke
jaringan.
2) Perubahan Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d kurangnya selera makan.
Tujuan : Kebutuhan nutrisi tubuh terpenuhi.
Kriteria Hasil : Menunjukkan BB naik, tidak terjadi malnutrisi.
No Intervensi Rasional
1 Kaji riwayat nutrisi, termasuk - Mengidentifikasi defisiensi,
makanan yang disukai. menduga kemungkinan intervensi
2 Observasi dan catat masukan makanan - Mengawasi masukan kalori atau
Px kualitas kekurangan konsumsi
makanan
3 Timbang BB tiap hari - Mengawasi penurunan BB atau
efektifitas intervensi nutrisi
4 Observasi dan mencatat kejadian mual - Gejala GI menunjukkan efek anemia
/ muntah, flatus dan gejala lain yang (Hipoksia) pada organ
berhubungan
5 Berikan dan bantu higiene mulut yang - Meningkatkan nafsu makan dan
baik pemasukan oral, menurunkan
pertumbuhan bakteri meminimalkan
kemungkinan infeksi

6 Konsul pada Ahli Gizi - Membantu dalam membuat rencana


diet untuk memenuhi kebutuhan
individual.

3) Intoleransi Aktivitasi b/d tidak seimbangnya kebutuhan pemakaian dan supali


oksigen (O2)
Tujuan : Intoleransi terhadap aktivitas akan teratasi
Kriteria hasil : Menujukkan peningkatan toleransi aktivitas
No Intervensi Rasional
1 Kaji kemampuan Px untuk - Mempengaruhi pilihan
melakukan tugas intervensi / bantuan
2 Kaji kehilangan / gangguan - Menunjukkan perubahan
keseimbangan gaya jalan, hemolegi karena defisiensi Vit
kelemahan otot B12 mempengaruhi keamanan Px
/ resiko cidera
3 Monitor TTV - Manifestasi kardiopulmonal dari
upaya jantung dan paru untuk
membawa jumlah O2adekuat ke
jaringan
4 Ubah posisi Px dengan perlahan -Hipotensi postural / hipoksio
dan pantau terhadap pusing serebral dapat menyebabkan
pusing, berdenyut dan
peningkatan resiko cidera
5 Beri bantuan dalam ambulasi -Membantu meningkatkan harga
diri ditingkatkan bila pasien
melakukan sesuatu sendiri
6 Mengajukan Px untuk -Regangan / stress
menghentikan aktivitas bila kardiopulmonal berlebihan /
polipitas nyeri dada, nafas peridek stress dapat menimbulkan
kelemahan atau pusing terjadi dekonsasi / kegagalan.

4) Resiko Tinggi Infeksi b/d transfusi darah


Tujuan : Infeksi teratasi
Kriteria Hasil : Menunjukkan TTV normal, tidak ada tanda-tanda infeksi
No Intervensi Rasional
1 Tingkatkan cuci tangan yang baik - Mencegah kontaminasi silang /
oleh pemberi-pemberi perawatan kolonisasi bakterial
dan pasien
2 Observasi TTV - Adanya proses informasi /
infeksi membutuhkan evaluasi /
pengobatan
3 Kaji semua sistem (misal : kulit, - Pengenaian dini dan interensi
pernafasan) terhadap tanda / gejala segera dapat mencegah progesi
infeksi secara kontinu pada situasi / sepsis yang lebih
serius.
4 Kaji dengan tanda-tanda gejala - Tanda dan gejala menunjukkan
reaksi pirogenik seperti : demam, adanya infeksi dan membutuhkan
mual dan muntah, sakit kepala. intervensi segera.
5 Periksa tempat dilakukannya - Identifikasi / perawatan awal
prosedur infasif terhadap tanda- dari infeksi sekunder dapat
tanda radang mencegah terjadinya sepsis.
6 Pertahankan teknik aseptik ketat - Menurunkan resiko
pada prosedur/perawatan luka. kolonisasi/infeksi bakteri.
7 Kolaborasikan dengan petugas lab - Membedakan adanya infeksi,
untuk pengambilan spesimen mengidentifikasi patogen khusus
dan mempengaruhi pilihan
pengobatan.

5) Konstipasi atau diare b/d penurunan pemasukan diet


Tujuan : membuat kembali pola normal dari fungsi usus
Kriteria hasil : Menunjukkan perubahan perilaku/pola hidup
No Intervensi Rasional
1 Observasi,warna Membantu mengidentifikasi
feses,konsistensi, penyebab/factor pemberat dan
frekwensi,dan jumlah intervensi yan tepat.

2 Awasi masukan dan haluaran Dapat


dengan perhatian khusus pada mengidentifikasidehidrasi,kehilangan
makanan/cairan berlebihan/alat dalam mengidentifikasi
defisiensi diet.

3 Dorong asupan cairan 2500- Membantu


3000 ml/hari dalam toleransi dalam memperbaikikonsistensi feses
jantung. bila konstipasi.
4 Hindari makanan yang Menurunkan distress gastric dandistensi
membentuk gas abdomen.
5 Konsul dengan ahli gizi untuk
memberikan diet seimbang
dengan tinggi serat Serat menahan enzim pencernaan dan
mengabsorpsi air dalam alirannya
sepanjang traktus intestinal.
6 Berikan pelembek Mempermudah defekasi bila konstipasi
fese,stimulan ringan terjadi.

7 Kolaborasikan dengan dokter Menurunkan motilitas usus bila terjadi


untuk pemberian obat antidiare diare.
(metamucil)

6) Kerusakan Integritas kulit b/d perubahan fungsi dermal


Tujuan : mempertahankan integritas kulit
Kriteria hasil : Mempetahankan integritas kulit
No Intervensi Rasional
1 Kaji integritas kulit,catat -Kondisi kulit dipengaruhi oleh
perubahan pada turgor, gangguan sirkulasi,nutrisidanimobilisasi.
warna,hangat
local,eritema,ekskoriasi

2 Ubah posisi secara periodic dan -Meningkatkan sirkulasi ke semua


pijat permukaan tulang bila area kulit membatasi iskemia/atau
pasien tidak bergerak atau di mempengaruhi hipoksia seluler.
tempat tidur

3 Bantu bererak pasif atau aktif -Meningkatkan sirkulasi jaringan,


mencegah stasis.
4 Ajarkan permukaan kulit kering -Sabun dapat mengeringkan kuliat
dan bersih.Batasi pengunaan secara berlebihan dan mengakibatkan
sabun iritasi.

5 Gunakan alat pelindung, mis. -Menghindari kerusakan kulit dengan


Kasur tekanan udara/air. mencegah/menurunkan tekanan
terhadap permukaan kulit.

7) Nyeri (akut) b/d agen fisikal;pembesaran organ/nodus limfe


Tujuan : nyeri hilang/terkontrol
Kriteria hasil : Melaporkan nyeri/ketidaknyamanan hilang
No Intervensi Rasional
1 Selidiki keluhan nyeri Membantu mengkaji kebutuhan
untuk intervensi
2 Awasi tanda verbal, pantau
petunjuk non verbal, mis; Dapat membantu mengevaluasi
tegangan otot gelisah pernyataan verbal dan keefektifan
intervensi.
3 Berikan lingkungan tenang dan
kurangi rangsangan penuh stress Meningkatkan istirahat dan
meningkatkan kemampuan koping.
4 Tempatkan pada posisi nyaman
dan sokong sendi, dan ekstrimitas Dapat menurunkan ketidak
5 dengan bantal/bantalan nyamanan tulang/sendi.
Kolaborasikan dengan dokter
untuk pemberian obat analgesik. Menurunkan tegangan otot dan
kontrol nyeri adekuat.
8) Defisit Pengetahuan b/d ketidaktahuan pasien dan keluarga tentang penyakit yang di
derita
Tujuan : keluarga mengerti dan memahami
Kriteria Hasil : - Memulai perilaku yang diperlukan / perubahan gaya hidupuntuk
mencegah komplikasi.
- Berpartisipasi dalam medis untuk tindak lanjut, genetikkonseling / pelayanan KB
- Orang tua dapat mengetahui tentang penyakit anaknya tanda dan pengobatan
- Orang tua dapat kooperatif dan mampu merawat anak dirumah
No Intervensi Rasional
1 Berikan informasi tentang- Memberikan dasar
penyakit pasien. pengetahuan sehingga pasien
dapat membuat pilihan yang
tepat.

2 Diskusikan pentinganya menjalani- Menurunkan ansietas dan


terapi pengobatan. dapat meningkatkan kerjasama
dalam program terapi.
3 Mendorong latihan ROM dan - Mencegah demineralisasi
aktivitas fisik teratur tulang dan dapat mengurangi
dengankeseimbangan risiko patah tulang. Aids dalam
antara istirahat dan aktivitas. mempertahankan tingkat
resistensi dan mengurangi
kebutuhan oksigen.

4 Beritahu pasien serta keluarga- Screening DNA perlu ditingkat


untuk menghidari faktor pencetus untuk menghindari faktor
penyakitnya. pencetus.
5 Kolaborasi dengan psikolog untuk- Berbagi perasaan kepada orang
membantu mengeluarkan/dapat terdekat mampu meminimalisir
mengekspresikan perasaan pasien. stress serta beban pikiran.
9) Gangguan Citra Diri b/d adanya penyakit kronk
Tujuan : px dan keluarga menerima keadaan dirinya
Kriteria hasil: - menunjukkan adaptasi awal terhadap perubahan tubuh - Mulai
mengembangkan rencana untuk perubahan pola hidup
Intervensi Rasional
1. Diskusikan arti kehilangan
- Alat dalam mengidentifikas/mengartikan
/perubahan dengan pasien. masalah untuk menfokuskan perhatian
Identifikasi persepsi situasi/harapan dari intervensi secara konstruktif.
yang akan datang.
2.
2. Catat bahasa tubuh non-verbal,
- Dapat mennjukkan depresi/keputusasaan,
perilaku negative/bicara sendiri. kebutuhan untuk pengkajian lanjut /
Kaji pengrusakan diri/ perilaku intervensi lebih intensif.
bunuh diri.
3. Pertahankan tindakan tenang,
- Dapat membantu menghilangkan takut
meyakinkan. Akui dan terima px akan kematian, sulit bernapas, ketidak
pengungkapan perasaan kehilangan, mampuan berkomunikasi.
permusuhan.
4. Dorong px/ orang terdekat untuk
- Semua yag terlibat dalam mengalami
saling komuniksai perasaan kesulitan dalam area ini, memerlukan
pemahaman bahwa mereka dapat saling
meningkatkan doronagn dan bantuan.
5. Rujuk pasien/ orang terdekat ke
- Menalarkan perasaan kepada orang
sumber pendukung, seperti ahli terdekat dapat membantu atau
terapi psikologis memberikan dorongan kepercayaan
dalam diri.

You might also like