You are on page 1of 37

Ayo Belajar Tentang Tekanan Zat Cair, Zat padat dan

Gas

banyak kejadian dalam sehari-hari yang berhubungan dengan tekanan seperti gambar
di atas ada seorang anak yang memengang telur yang melayang hal ini dapat
digunakan sebagai indikasi untuk mengetahui keadaan terlur itu masih baik atau tidak.
mari kita belajar materi tekanan zat padat, cair dangas

video anak yang sedang bermain dengan membajak sawah


Perhatikan ketika anak-anak tersebut sedang bermain dilumpur, mereka agak kesusahan dalam
berjalan atau berlari, mengapa hal ini terjadi? nah hal ini berhubungan dengan konsep tekanan
zat padat ayo kita pelajari bersama!

A. Tekanan zat padat


Pada saat kita berjalan di atas tanah yang berlumpur jejak kaki kita akan tampak membekas lebih
dalam jika dibandingkan dengan jejak kaki kita berjalan di tanah yang tak berlumpur. Gejala ini
menunjukkan bahwa tekanan kaki kita pada tanah berlumpur lebih besar dibandindingkan
tekanan kaki kita pada tanah yang tak berlumpur. Contoh lain dari peristiwa ini adalah pada
waktu menancapkan paku runcing lebih mudah daripada paku tumpul dan dengan pisau yang
tajam memudahkan kita memotong suatu benda.

Rumusan tekanan zat padat


Tekanan merupakan besarnya gaya tekan dibagi luas bidang tekan. Faktor – faktor yang
mempengaruhi tekanan adalah besarnya gaya tekan dan luas bidang tekan.
Gambar Animasi Tekanan pada kayu (Koleksi guru IPA Pati)
Secara matematis tekanan zat padat dapat di rumuskan sebagai berikut ini :

dengan:
P = tekanan (N/m2)
F = gaya tekan (N)
A = luas bidang (m2)
B. Tekanan Zat Cair
Gambar bendungan yang menggunakan prinsip tekanan zat cair semakin ke bawah tekanan zat cair
semakin besar.
Perhatikan foto di bawah ini!

Foto anak sedang praktek tekanan zat cair


Dalam foto di atas air dapat memancar karena mendapat tekanan air dari bagian atasnya.Tekanan
Zat cair dipengaruhi oleh massa jenis zat cair, gravitas dan ketinggaan zat terbut. Secara
matematis tekanan zat cair dapat di rumuskan sebagai berikut ini :

dengan
P = tekanan (N/m2)
9 = massa jenis zat cair (kg/m3)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
h = tinggi zat cair (m)

C. Bejana Berhubungan

Foto bejana berhubungan


Bejana berhubungan adalah sebuah bejana yang mempunyai beberapa pipa yang saling
berhubungan. Hukum bejana berhubungan menyatakan jika bejana berhubungan diisi zat cair
yang sejenis dalam keadaan seimbang, maka permukaan zat cair akan berada pada satu bidang
sejajar ( datar ). Contoh peralatan yang prinsip kerjanya berdasarkan hukum bejana berhubungan
antara lain kendi, teko, pembuatan dam, dan menara penampung air.

Permukaan zat cair bermassa jenis sama dalam keadaan diam di dalam bejana berhubungan
selalu mempunyai permukaan yang sejajar. Apabila ada zat cair yang bermassa jenis tidak sama
dimasukkan ke dalam bejana berhubungan, maka kedua benda cair tersebut tidak akan
bercampur, sehingga permukaan kedua zat cair tersebut tidak sama tinggi.

Hukum bejana berhubungan tidak berlaku jika bejana diisi dengan zat cair yang tidak sejenis,
bejana digoyang-goyangkan, salah satu kaki bejana ada yang berupa pipa kapiler, bejana ada
yang mendapat tekanan yang tidak sama.

D. Prinsip Pascal
Gambar prinsip pascall (koleksi Guru Ipa Pati)
Tekanan dalam zat cair sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu contohnya
seperti yang dirumuskan oleh Pascal “Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang tertutup
akan diteruskan kesegala arah dengan sama besar “. Banyak peralatan yang menggunakan
prinsip Pascal antara lain dongkrak hidrolik, rem hedrolik, mesin pengangkat mobil hidrolik, dan
kempa hidrolik.
Secara matematis hukum pascal dapat dirumuskan sebagai berikut ini :

Dengan
F1 = gaya pada tabung 1
F2 = gaya pada tabung 1 A1 = luas area pada tabung 1 A2 = luas area pada tabung 1

E. Hukum Archimedes

Foto percobaan archimedes


Suatu benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan mendapat gaya angkat yang sebanding
dengan volume zat cair yang dipindahkan benda itu. Sebuah benda yang dicelupkan sebagian
atau seluruhnyua akan mendapat gaya angkat oleh zat cair sebesar berat zat cair yang
dipindahkan, hal ini merupakan bunyi dari hukum Archimedes.

Alat – alat yang prinsip kerjanya berdasarkan hukum Archimedes antara lain pembuatan kapal
laut, galangan kapal, kapal selam, balon udara.
Secara matematis yang ada hubungan gaya apung dapat dituliskan sebagai berikut ini :

dengan:
Fa = gaya apung atau gaya ke atas (N)
w = gaya berat benda di udara (N)
w' = gaya berat benda di dalam air (N)
• Gaya apung juga dapat dituliskan sebagi berikut ini :

F. Terapung Tenggelam dan Melayang


Foto praktek tenggelam dan melayang

1. Benda terapung
Benda dikatakan terapung jika berat jenis benda lebih kecil daripada berat jenis zat cair dan
Berat benda sama dengan gaya ke atas zat cair.
2. Benda melayang
Benda dikatakan melayang jika berat jenis benda sama dengan berat jenis zat cair dan berat
benda sama dengan gaya ke atas zat cair
3. Benda Tenggelam
Benda dikatakan tenggelam jika berat jenis benda lebih besar daripada berat jenis zat cair dan
berat benda lebih besar daripada gaya ke atas zat cair.
perbedaan benda terapung tenggelam dan melayang dpat dibuatkan tabel berikut ini :

G. Tekanan Udara
Tekanan udara di permukaan laut rata-rata sebesar 1 atm atau 76 cmHg. Makin rendah suatu
tempat, makin besar tekanannya. Sebaliknya, makin tinggi suatu tempat, makin rendah tenannya.
Setiap kenaikkan 10 m tekanan udara berkurang sebesar 1 mmHg. Udara merupakan benda gas
yang sangat erat hubungannya dengan kehidupan kita. Udara yang meliputi bumi mempunyai
berat yang dipengaruhi oleh gaya gravitasi bumi. Karena udara memiliki berat, maka udara juga
memiliki tekanan. Besarnya tekanan udara ditentukan oleh tinggi suatu tempatnya dari
permukaan air laut.

H. Alat ukur tekanan Udara

gambar barometer
Barometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan udara luar 9 tekanan atmosfer.
Manometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan gas dalam ruang
tertutup.Contohnya dalam keseharian adalah seperti gambar di atas sesorang yang sedang
mengukur tekanan gas pada motor. Untuk m

I. Hukum Boyle
Semua zat memiliki massa dan menempati ruangan, tidak terkecuali zat gas. Hasil kali tekanan
dengan volume suatu gas adalah tetap asal suhu zat tetap.
Sebagai contoh adalah jika kita memompa ban sepeda, udara bisa masuk ke dalam ban jika
pompa penghisap kita tekan, akhirnya udara masuk. Hukum Boyle secara matematis dapat
dirumuskan sebagi berikut :

Dengan :
P1 = Tekanan pertama (atm)
P2 = Takanan kedua (atm)V1 = Volume pertama 1 (m3
V2 = Volume kedua (m3)
Sumber reverensi dan gambar selain koleksi pribadi adalah :

Dua orang yang kekuatan ototnya sama memasang paku pada sebuah kayu, yang satu menggunakan
paku yang ujungnya runcing dan yang lain menggunakan paku yang ujungnya tumpul. Ternyata, paku
yang ujungnya runcing akan menancap lebih dalam daripada paku yang ujungnya tumpul. Mengapa paku
yang ujungnya tumpul tidak dapat menancap lebih dalam daripada paku yang ujungnya runcing? Apakah
peristiwa tersebut memiliki hubungan dengan konsep tekanan?

Jika kamu perhatikan, balon udara dan kapal selam memiliki ukuran yang relatif sangat besar. Namun
demikian, balon udara mampu terbang dan melayang ke angkasa, sedangkan kapal selam dapat
dikendalikan supaya mampu tenggelam, melayang, bahkan mengapung di permukaan laut. Mengapa hal
itu bisa terjadi? Prinsip apakah yang berlaku pada balon udara dan kapal selam? Pelajarilah bab ini
dengan saksama karena kamu akan menemukan jawabannya.
Semakin ke bawah, dinding bendungan semakin tebal

A. Pengertian Tekanan
Berhati-hatilah jika kamu memegang benda tajam, seperti pisau
atau jarum. Mengapa demikian? Benda-benda tersebut selain
sangat dibutuhkan untuk memudahkan melakukan usaha, juga
dapat menyebabkan tubuh kamu terluka. Adapun pisau tumpul
ataupun jarum tanpa ujung runcing sukar untuk dapat digunakan
melakukan kerja. Mengapa demikian?

Apabila kamu perhatikan kaki-kaki unggas, seperti ayam, itik,


ataupun burung yang lainnya, ternyata memiliki bentuk yang
berbeda-beda. Mengapa demikian? Tuhan telah menciptakan kaki
binatang tersebut sedemikian rupa sesuai dengan fungsinya. Ada
yang berfungsi untuk berjalan, mencengkeram, dan berenang.
Jika ayam dan itik berjalan di jalan yang berlumpur, ternyata
kedua bekas kaki unggas tersebut memiliki kedalaman yang
berbeda. Bekas kaki apakah yang lebih dalam?

Beberapa peristiwa tersebut sangat berhubungan dengan salah


satu konsep Fisika, yaitu tekanan. Jadi, apakah tekanan itu?

B. Tekanan pada Zat Padat


Ketika kamu mendorong uang logam di atas plastisin, berarti kamu telah memberikan gaya pada uang
logam. Besarnya tekanan uang logam pada plastisin bergantung pada besarnya dorongan (gaya) yang
kamu berikan dan luas bidang tekannya. Semakin besar gaya tekan yang kamu berikan, semakin besar
pula tekanan yang terjadi. Namun, semakin besar luas bidang tekan suatu benda maka semakin kecil
tekanan yang terjadi. Dengan demikian, tekanan berbanding lurus dengan gaya tekan dan berbanding
terbalik dengan luas bidang tekan. Secara matematis, besaran tekanan dapat dituliskan dalam
persamaan sebagai berikut.

tekanan

dengan:
p= tekanan (N/m2)
F= gaya tekan (N)
A= luas bidang (m2)

Satuan tekanan dalam Sistem Internasional (SI) adalah N/m 2.


Satuan ini juga disebut pascal (Pa).
1 Pa = 1 N/m2

Setelah mengetahui bahwa besar tekanan dipengaruhi oleh gaya dan luas bidang, sekarang kamu dapat
menjelaskan mengapa bekas kaki ayam lebih dalam daripada bekas kaki itik jika keduanya berjalan di
atas lumpur. Untuk memudahkan usaha (kerja), kamu harus membuat pengiris bawang (pisau) atau
jarum lebih runcing. Oleh sebab itu, dengan memperkecil luas bidang tekan merupakan upaya untuk
memperbesar tekanan. Alat-alat berikut sengaja dibuat dengan memperkecil luas bidang tekanannya
untuk mendapatkan tekanan yang jauh lebih besar.

Alat-alat yang dibuat dengan memperkecil luas bidang tekan

C. Tekanan pada Zat Cair


Berenang adalah kegiatan yang sangat menyenangkan. Ketika
kamu mencoba untuk menyelam ke dasar kolam, semakin dalam
kamu menyelam maka kamu akan merasa gaya yang menekan ke
tubuhmu semakin besar.

1. Hukum Pascal
Kamu sudah mengetahui bahwa pada zat cair yang diam memiliki
tekanan hidrostatis yang dipengaruhi oleh massa jenis zat cair,
konstanta gravitasi, dan kedalaman zat cair. Namun,
bagaimanakah jika suatu zat cair dalam ruang tertutup kamu
berikan tekanan, dan ke arah manakah tekanan itu diteruskan?
Pertanyaan tersebut terjadi pada diri seorang ilmuwan bernama
Pascal.

Hukum Pascal menyatakan bahwa tekanan yang diberikan pada


zat cair di ruang tertutup akan diteruskan ke segala arah dengan
sama rata.

Penemuan Pascal menunjukkan bahwa Tuhan telah menetapkan hukum alam tidak lain untuk
kesejahteraan umat manusia. Gejala alam ini sering digunakan dalam teknologi untuk mengangkat mobil
di bengkel atau pompa hidrolik untuk memompa suatu bahan tertentu.

Marilah kita telusuri mengapa gaya yang lebih kecil dapat mengangkat gaya berat beban yang lebih
besar? Menurut Hukum Pascal, tekanan zat cair dalam ruang tertutup akan diteruskan ke segala arah
dengan sama rata. Lihatlah Gambar berikut.

Penjelasan dari alat aplikasi pascal sederhana

Ketika pengisap kecil kamu dorong maka pengisap tersebut diberikan gaya sebesar F1 terhadap luas
bidang A1, akibatnya timbul tekanan sebesar p1. Menurut Pascal, tekanan ini akan diteruskan ke segala
arah dengan sama rata sehingga tekanan akan diteruskan ke pengisap besar dengan sama besar. Dengan
demikian, pada pengisap yang besar pun terjadi tekanan yang besarnya sama dengan p1. Tekanan ini
menimbulkan gaya pada luas bidang tekan pengisap kedua (A2) sebesar F2 sehingga kamu dapat
menuliskan persamaan sebagai berikut.

style="text-align: center;"> gaya yang ditimbulkan Jadi, gaya


yang ditimbulkan pada pengisap besar adalah:

gaya yang ditimbulkan

Dari Persamaan (diatas), dapat disimpulkan bahwa untuk mendapatkan efek gaya yang besar dari gaya
yang kecil, maka luas penampangnya harus diperbesar. Inilah prinsip kerja sederhana dari alat teknik
pengangkat mobil yang disebut pompa hidrolik.

Hukum Pascal pun banyak digunakan pada alat-alat teknologi yang lain, seperti rem hidrolik pada
kendaraan bermotor dan alat berat untuk mengeruk tanah atau pasir. Gambar berikut memperlihatkan
alat-alat teknik yang menggunakan prinsip pascal.
(a) rem hidrolik,(b) alat keruk (bekko), dan (c) pompa hidrolik

2. Bejana Berhubungan
Pernahkah kamu berpikir mengapa air sumur tidak pernah kering walaupun
setiap saat kamu pompa airnya. Apabila kamu perhatikan dasar kolam,
laut, atau danau tidak rata. Ada bagian yang dalam, ada yang dangkal, dan
ada pula yang curam seperti palung laut. Namun, bagaimanakah
permukaan airnya? Tuhan menciptakan permukaan air selalu rata.

Adapun alat-alat yang menggunakan prinsip bejana berhubungan di


antaranya sebagai berikut.

a. Cerek
Cerek adalah alat untuk memudahkan ketika menum-pahkan air minum
pada gelas. Ketika cerek dimiringkan, permukaan air di dalam cerek selalu
rata sehingga memudah-kan air keluar dari corong sesuai dengan
kemiringannya. Oleh karena itu, kamu dapat mengatur keluarnya air dari
dalam cerek.
b. Penyipat Datar
Pernahkah kamu perhatikan seorang tukang bangunan yang sedang mengukur ketinggian suatu tempat,
tetapi permukaan tanahnya tidak rata atau cukup jauh? Alat apakah yang mereka gunakan? Tentu
mereka tidak menggunakan mistar atau meteran untuk mengukurnya karena dengan menggunakan alat
tersebut akan menyulitkan. Tukang bangunan biasanya menggunakan alat sederhana yang terbuat dari
selang plastik yang diisi air. Alat itu disebut penyipat datar. Penyipat datar yang dibuat pabrik disebut
water pass.

Penyipat datar

Penyipat datar sederhana digunakan dengan cara menempatkan


permukaan air dari satu ujung dengan tinggi yang telah ditentukan,
sedangkan ujung yang lain diturun-naikkan sehingga permukaan airnya
tetap. Apabila permukaan airnya sudah diam, berarti ketinggian kedua
tempat tersebut sama. Mengapa demikian?

c. Sumur
Keberadaan air di dalam sumur pompa ataupun sumur tradisional
disebabkan oleh berlakunya prinsip bejana berhubungan. Oleh karena itu,
sumur harus berada di bawah permukaan air tanah supaya airnya tidak
pernah kering. Prinsip bejana berhubungan tidak berlaku pada bejana yang
pipanya sempit atau pipa kapiler.

3. Hukum Archimedes
Apabila kamu berdiri di dalam kolam renang yang sedang diisi air, semakin
penuh air kolam tersebut kamu akan merasa seolah-olah badanmu
semakin ringan. Bahkan apabila air kolam sudah sampai kepala, kamu
dapat terapung. Prinsip ini biasa juga digunakan agar kapal laut terapung
di permukaan air. Supaya kamu dapat merancang sebuah kapal laut, tentu
kamu harus tahu hukum alam yang terjadi pada peristiwa tersebut.

Seorang ahli Fisika yang bernama Archimedes mem-pelajari hal ini dengan
cara memasukkan dirinya pada bak mandi. Ternyata, ia memperoleh hasil
yang sama dengan hasil percobaanmu, yakni beratnya menjadi lebih
ringan ketika di dalam air. Gaya ini disebut gaya apung atau gaya ke atas
(FA). Apabila kamu lihat hasil percobaanmu, ternyata gaya apung sama
dengan berat benda di udara dikurangi dengan berat benda di dalam air.
FA= wu–wa
dengan:
FA= gaya apung atau gaya ke atas (N)
wu = gaya berat benda di udara (N)
wa = gaya berat benda di dalam air (N)

Besarnya gaya apung ini bergantung pada banyaknya air yang didesak
oleh benda tersebut. Semakin besar air yang didesak maka semakin besar
pula gaya apungnya. Hasil penemuannya dikenal dengan Hukum
Archimedes yang menyatakan bahwa apabila suatu benda dicelupkan ke
dalam zat cair, baik sebagian atau seluruhnya, benda akan mendapat gaya
apung (gaya ke atas) yang besarnya sama dengan berat zat cair yang
didesaknya (dipindahkan) oleh benda tersebut. Secara matematis ditulis
sebagai berikut.
FA = wf
Karena
wf = mf g
dan
mf = pf V
maka
wf = pf Vg
dengan:
FA = gaya apung (N)
p = massa jenis zat cair (kg/m3)
v = volume zat cair yang didesak atau volume benda yang tercelup (m3)
g = konstanta gravitasi atau percepatan gravitasi (m/s 2)

Tuhan telah menetapkan hukum alam bahwa air memiliki gaya apung yang
dikenal dengan prinsip Archimedes. Beberapa teknologi yang
memanfaatkan prinsip ini adalah kapal selam, balon udara, hidrometer, dan
jembatan ponton.

a. Kapal Selam
Kapal selam adalah kapal laut yang dapat berada dalam tiga keadaan, yaitu mengapung, melayang, dan
tenggelam. Ketiga keadaan ini dapat dicapai dengan cara mengatur banyaknya air dan udara dalam
badan kapal selam.

Kapal Selam

Pada badan kapal selam terdapat bagian yang dapat diisi udara dan air.
Ketika kapal selam ingin terapung maka bagian tersebut harus berisi
udara. Ketika akan melayang, udaranya dikeluarkan dan diisi dengan air
sehingga mencapai keadaan melayang. Jika ingin tenggelam maka airnya
harus lebih diperbanyak lagi.

b. Hidrometer
Hidrometer adalah alat untuk mengukur massa jenis zat cair. Biasanya alat
ini digunakan oleh usaha setrum accu. Untuk mengetahui bahwa air accu
itu sudah tidak bisa digunakan maka harus diukur dengan hidrometer. Cara
menggunakan alat ini adalah dengan mencelupkannya pada zat cair yang
akan diukur massa jenisnya. Kemudian, dilihat skala permukaan zat cair
dan nilai itulah yang merupakan nilai massa jenis dari zat cair tersebut.

c. Jembatan Ponton
Di pelabuhan kamu dapat melihat jembatan yang terbuat dari drum-drum
besar yang mengapung di atas air. Jembatan ini disebut jembatan ponton.
Drum-drum itu biasanya terbuat dari besi dan di dalamnya diisi dengan
udara sehingga massa jenisnya lebih kecil dari massa jenis zat cair.

d. Balon Udara
Balon udara adalah penerapan prinsip Archimedes di udara. Balon udara
harus diisi dengan gas yang massa jenisnya lebih kecil dari massa jenis
udara atmosfer sehingga balon udara dapat terbang karena mendapat
gaya ke atas, misalnya diisi udara yang dipanaskan.

D. Tekanan Udara
Tuhan Yang Mahakuasa telah menciptakan langit sebagai "atap yang
terpelihara" yang disebut atmosfer. Atmosfer ini diciptakan Tuhan dengan
sesempurna mungkin sehingga dapat menjaga dari seluruh kemungkinan
yang dapat merusak bumi yang kamu cintai ini. Misalnya, meteor-meteor
yang jatuh ke bumi akan hangus terbakar digesek oleh lapisan atmosfer,
angin matahari yang sangat berbahaya bagi manusia dibelokkan oleh
medan magnet bumi serta radiasi ultraviolet yang juga berbahaya sebagian
diserap oleh atmosfer sehingga kadarnya jadi bermanfaat bagi manusia.
Dengan kata lain, atmosfer atau disebut juga udara diciptakan khusus
untuk kehidupan manusia.

Atmosfer memiliki tekanan seperti halnya zat cair. Tekanan udara sangat
memengaruhi cuaca. Terjadinya angin merupakan salah satu hal yang
disebabkan oleh perbedaan tekanan atmosfer di dua daerah yang
berdekatan. Angin bersifat meratakan tekanan udara. Semakin besar
perbedaan tekanan udaranya, semakin kencang angin yang berhembus
sehingga terjadi keseimbangan tekanan. Perbedaan tekanan ini dipicu oleh
perbedaan suhu akibat pemanasan sinar matahari.

Tekanan atmosfer sangatlah besar, salah satu buktinya adalah dapat


menahan air di dalam gelas melalui selembar kertas HVS dan dapat
memecahkan balon karet ketika air di dalam labu erlenmeyer didinginkan
yang menyebabkan tekanan di dalam labu lebih rendah dari tekanan
atmosfer.

Tekanan atmosfer dapat menjaga keseimbangan tubuhmu karena dari


dalam tubuh pun terdapat tekanan. Oleh karena itu, supaya tidak terjadi
sesuatu yang bisa keluar dari dalam tubuh maka diseimbangkan oleh
tekanan atmosfer. Inilah yang menyebabkan mengapa seorang pendaki
gunung bisa keluar darah dari hidungnya apabila naik ke gunung yang
sangat tinggi.

1. Ketinggian Memengaruhi Tekanan


Atmosfer
Setiap zat memiliki berat, termasuk udara, namun berat udara sangatlah ringan dibandingkan dengan
zat-zat yang lain. Kamu sudah mengetahui bahwa tekanan hidrostatis disebabkan oleh berat zat cair itu
sendiri, begitupun halnya dengan tekanan udara. Tekanan udara (tekanan atmosfer) disebabkan oleh
berat udara yang menekan lapisan atmosfer bagian bawah sampai ke ketinggian tertentu. Tekanan
atmosfer dapat dimisalkan dengan tekanan zat cair. Semakin dalam suatu zat cair maka semakin besar
tekanannya, begitu pula tekanan atmosfer. Mulai dari bagian atas atmosfer bumi hingga ke bawah akan
semakin besar sehingga beratnya semakin besar. Dengan kata lain, semakin rendah permukaannya,
semakin besar tekanan udaranya. Sebaliknya, semakin tinggi permukaan bumi akan semakin rendah
tekanan udaranya. Tekanan udara dipermukaan laut sama dengan satu atmosfer (1 atm = 76 cmHg).
Setiap kenaikan 100 m, tekanan udara berkurang sebesar 1 cmHg. Berikut ini data hasil perhitungan
tekanan udara berdasarkan ketinggiannya.

Tekanan Udara pada Berbagai Ketinggian

2. Alat Ukur Tekanan


Bagaimanakah cara mengukur tekanan seperti didapatkan pada Tabel
11.1? Apakah alat ukur yang digunakan? Pada abad ke-17 seorang
ilmuwan berkebangsaan Italia bernama Evangelista Torricelli (1608–1647)
mencoba mengukur tekanan udara. Karena keuletannya, dia berhasil
melakukan percobaan untuk membuktikan tekanan udara dengan
memperkenalkan alat pengukur tekanan yang disebut barometer pertama
yang sangat sederhana. Alatnya hanya menggunakan sebuah pipa kaca
yang panjangnya 1 meter dengan salah satu ujungnya tertutup dan raksa.
Torricelli melakukan percobaan di daerah pantai pada ketinggian
permukaan laut. Caranya, pipa kaca diisi dengan air raksa sampai penuh,
kemudian pipa yang terbuka tersebut dimasukkan ke dalam bejana berisi
raksa.

Hasil percobaannya menunjukkan bahwa raksa yang berada di dalam pipa


akan turun sampai 24 cm sehingga tinggi raksa yang berada di dalam pipa
menjadi 76 cm. Lalu, Torricelli mengubah-ubah kemiringan pipa dan
ternyata tinggi raksa tidak berubah. Dia menyimpulkan bahwa tekanan di
permukaan laut itu sebesar 76 cmHg atau disebut 1 atmosfer. Untuk
mengukur tekanan atmosfer di daerah tertentu pun cara yang digunakan
adalah sama, yaitu hanya dengan melihat ketinggian raksa di dalam pipa
Torricelli yang ditempatkan di daerah tersebut. Dengan demikian, tekanan
atmosfer di daerah itu dapat diketahui.

Alat untuk mengukur tekanan udara disebut Barometer. Barometer banyak


jenisnya, salah satunya sudah dibahas di atas, yaitu Barometer Torricelli.
Barometer Torricelli tentu tidak praktis karena kamu harus membawa alat
yang tingginya 1 meter dengan raksa yang sangat berbahaya apabila
uapnya terisap olehmu. Hal ini disebabkan massa jenis uap raksa sangat
berat sehingga apabila terisap ke paru-paru sulit untuk keluar lagi. Oleh
sebab itu, para ahli berusaha membuat alat pengukur tekanan udara yang
praktis, di antaranya adalah sebagai berikut.

a. Barometer Fortin
Barometer raksa disebut barometer Fortin karena yang pertama
membuatnya adalah seorang ahli Fisika berkebangsaan Prancis Nicolas
Fortin walaupun yang kali pertama menemukannya Torricelli. Barometer ini
dapat mengukur dengan teliti karena dilengkapi dengan skala nonius atau
skala vernier seperti halnya dalam jangka sorong. Ketelitian alat ukur ini
mencapai 0,01 cmHg. Barometer ini cukup panjang seperti halnya
barometer Torricelli sehingga sulit untuk dibawa-bawa.

b. Barometer Logam
Barometer logam disebut barometer aneroid. Barometer ini banyak digunakan di Badan Meteorologi dan
Geofisika untuk memperkirakan cuaca dengan mengukur tekanan udaranya. Barometer logam biasa juga
disebut barometer kering.

Barometer logam lebih praktis untuk dibawa-bawa dan skalanya mudah dibaca karena berbentuk
lingkaran. Bagian utama dari barometer ini adalah sebuah kotak logam kecil berisi udara dengan tekanan
yang sangat rendah. Permukaan kotak dibuat bergelombang agar lebih mudah melentur di bagian
tengahnya. Jika tekanan bertambah, bagian atas dan bawah kotak mengempis sehingga menekan kotak
logam yang berisi udara. Akibatnya, tekanannya naik dan akan menggerakkan tuas yang menarik rantai
kiri sehingga jarum penunjuk barometer akan menyimpang ke kanan dengan menunjukkan angka
tertentu.

Cara kerja barometer logam

isikastudycenter.com, contoh soal dan pembahasan jawaban tekanan,


materi fisika SMP Kelas 8 (VIII), tercakup tekanan pada zat padat,
tekanan pada zat cair, tekanan pada gas, hukum pascal, hukum boyle,
pipa U dan tekanan gas dalam tabung / manometer.

Soal No. 1
Sebuah balok bermassa 300 kg dengan ukuran panjang 1,5 m, lebar 1
m, dan tinggi 0,5 m.
Tentukan tekanan pada dasar balok jika balok diletakkan diatas meja
pada posisi seperti terlihat pada gambar di atas!

Pembahasan

Luas alas balok adalah:


A=pxl
A = 1,5 x 1 = 1,5 m2

Gaya yang bekerja pada meja adalah gaya berat balok,


F = W = m x g = 300 x 10 = 3000 Newton

Tekanan
P = F/A = 3000/1,5 = 2000 Pascal

Soal No. 2
Gambar berikut sebuah teko berisi sirup sedalam 15 cm. Tentukan
tekanan hidrostatis di dasar teko, anggap massa jenis sirup sama
dengan massa jenis air yaitu 1000 kg/m 3 dan percepatan gravitasi bumi
10 m/s2

Pembahasan
Tekanan hidrostatis:
P=ρxgxh
P = 1000 x 10 x 0,15 = 1500 Pascal

Soal No. 3
Untuk mengukur tekanan gas dalam tabung digunakan air raksa
seperti gambar berikut
Jika tekanan udara luar adalah 76 cm Hg, dan h = 3 cm, tentukan
tekanan gas di dalam tabung!

Pembahasan
Tekanan udara dalam tabung
P = Po − h
P = 76 cmHg − 3 cm Hg = 73 cm Hg

Soal No. 4
Untuk mengukur tekanan gas dalam tabung digunakan air raksa
seperti gambar berikut

Jika tekanan udara luar adalah 76 cm Hg, dan h = 3 cm, tentukan


tekanan gas di dalam tabung!

Pembahasan
Tekanan udara dalam tabung
P = Po + h
P = 76 cmHg + 3 cmHg = 79 cm Hg

Soal No. 5
Untuk memperkirakan massa jenis suatu zat cair digunakan pipa
berbentuk U yang telah berisi air. Setelah zat cair dimasukkan pada
pipa sebelah kanan, kondisi akhir seperti gambar berikut
Tentukan massa jenis zat cair pada pipa kanan!

Pembahasan
ρ1h1 = ρ2h2
1000 x 5 = ρ2 x 8
h2 = 5000 / 8 = 625 kg/m3

Soal No. 6
Kota A berada 300 m di atas permukaan air laut. Jika tekanan di atas
permukaan air laut adalah 76 cmHg, tentukan tekanan udara di kota A,
nyatakan dalam cmHg!

Pembahasan
Setiap kenaikan 100 cm, tekanan udara luar turun 1 cm
Kota A 300 m dari muka laut, sehingga tekanan udaranya turun 3 cm,
P = 76 cm Hg − 3 cm Hg = 73 cm Hg

Soal No. 7
Perhatikan gambar di bawah!

Luas penampang 1 adalah 5 cm2 dan luas penampang 2 adalah 50 cm2.


Jika berat beban adalah W = 1800, tentukan besar gaya F yang
diperlukan untuk menaikkan beban W!

Pembahasan
F1/A1 = F2/A2
F / 5 = 1800 / 50
F = (1800/50) x 5 = 180 Newton

Soal No. 8
Perhatikan gambar di bawah!

Diameter penampang 1 adalah 5 cm2 dan diameter penampang 2


adalah 15 cm2. Jika berat beban adalah W = 1800, tentukan besar gaya
F yang diperlukan untuk menaikkan beban W!

Pembahasan
F1/(D1)2 = F2/(D2)2
F / 52 = 1800 / 152
F = 1800 x (5/15)2 = 1800 / 9 = 200 Newton

Soal No. 9
Contoh dalam kehidupan sehari-hari yang menunjukkan bahwa gas
dalam ruang tertutup mengadakan tekanan pada dindingnya adalah ...
A. lilin yang menyala menjadi padam ketika ditutup gelas
B. balon yang berisi udara lebih berat dari balon kosong
C. balon yang berisi udara naik ke angkasa
D. meletusnya balon atau ban sepeda
(Sumber soal : Ebtanas IPA SMP 2001)

Pembahasan
- lilin yang menyala menjadi padam ketika ditutup gelas→ pembakaran
memerlukan udara (oksigen), jika gelas ditutup suplai oksigen
berkurang dan akhirnya habis, sehingga lilin padam.
- balon yang berisi udara lebih berat dari balon kosong → membuktikan
udara juga memilki massa
- balon yang berisi udara naik ke angkasa → massa jenis udara dalam
balon berarti lebih kecil dari massa jenis udara di luar balon
- meletusnya balon atau ban sepeda → udara memiliki tekanan, dinding
balon atau ban tidak mampu menahan gaya tekan sehingga meletus.
Soal No. 10
Gas Argon yang mempunyai volume 2 m3 dengan tekanan 6 atm
dipompakan ke dalam ruang hampa yang volumenya 8 m3. Tekanan gas
Argon tersebut menjadi ...
A. 24atm
B. 14 atm
C. 4 atm
D. 1,5 atm
(Sumber soal : Ebtanas IPA SMP 1999)

Pembahasan
P1V1 = P2V2
(6 atm)(2 m3) = P2 (8 atm)
P2 = 12 / 8 = 1,5 atm

Soal No. 11
Empat buah benda dengan bentuk yang berbeda diletakkan di atas
lantai.

Tekanan paling kecil yang dialami lantai diakibatkan oleh benda


nomor....

A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
(Sumber soal : Try Out Online Tekanan SMP - Fisika Study Center)

Pembahasan
Dari rumus tekanan:
P = F/A
Untuk memperoleh tekanan yang kecil, luas bidang tekan harus
diperbesar. Luas paling besar adalah benda nomor (2)
Materi Lengkap Tekanan Zat Cair
Dilengkapi Gambar dan Contohnya
01/12/2018 by Agus Riyanto / 0

Amongguru.com. Materi Lengkap Tekanan Zat Cair Dilengkapi Gambar


dan Contohnya.

Berenang merupakan kegiatan yang menyenangkan. Ketika kamu


mencoba untuk menyelam ke dasar kolam. Semakin dalam kamu
menyelam, maka kamu akan merasakan tekanan yang semakin besar.
Tekanan yang dihasilkan oleh zat cair tersebut dinamakan tekanan
hidrostatis.

Semakin dalam posisi zat yang diam, maka semakin besar tekanannya.
Hal ini menunjukkan bahwa tekanan hidrsotatis sebanding dengan
kedalaman.

Jenis zat cair juga dapat mempengaruhi tekanan hidrostatis. Semakin


besar massa jenis zat cair, maka semakin besar pula tekanan yang
dihasilkan pada kedalaman tertentu.

Tekanan hidrostatis disebabkan oleh berat zat cair, sehingga :

P = w/A

karena

w=mxg

m=ρxV

V=hxA

maka :

P = (ρ x g x h x A) / A
atau

P=ρxgxh

dengan :

 P = tekanan (N/m2)
 m = massa benda (kg)
 ρ = massa jenis zat cair (kg/m3)
 g = percepatan gravitasi (m/s2)
 h = tinggi zat cair (m)
 V = volume zat cair (m3)

Di dalam dunia teknik bendungan, para arsitek membuat suatu bendungan


dengan memperhitungkan tekanan hidrostatis. Hal ini ditunjukkan dengan
semakin menebalnya dinding bendungan ke dasar permukaan air.

Selain itu, para arsitek kapal juga memperhitungkan tekanan hidrostatis air
laut dalam membuat kapal selam, sehingga kapal selam mampu menyelam
ke dasar laut dengan kedalaman hingga ratusan meter tanpa bocor atau
rusak.

Manusia ternyata hanya mampu menyelam hingga kedalaman sekitar 20


m. Hal tersebut dikarenakan paru-paru manusia tidak dapat menahan
tekanan yang besar (> 240.000 Pa).

Materi Lengkap Tekanan Zat Cair Dilengkapi Gambar dan Contohnya

1. Hukum Archimedes

Apabila kamu berdiri di dalam kolam renang yang sedang diisi air, semakin
penuh air kolam tersebut, kamu akan merasakan seolah-olah badan kamu
semakin ringan. Bahkan apabila air kolam sudah sampai kepala, maka
kamu akan dapat terapung. Prinsip tersebut juga biasa digunakan agar
kapal laut terapung di permukaan air.
Ketika suatu benda dimasukkan ke dalam air, ternyata beratnya seolah-
olah berkurang. Peristiwa tersebut tentu bukan karena ada massa benda
yang hllang, akan tetapi disebabkan oleh suatu gaya yang mendorong
benda yang arahnya berlawanan dengan arah berat benda.

Seorang ahli fisika yang bernama Archimedes mempelajari hal ini dengan
cara memasukkan dirinya ke dalam bak mandi. Ternyata dia merasakan
beratnya menjadi lebih ringan ketika di dalam air. Gaya ini disebut dengan
gaya apung (Fa). Gaya apung sama dengan berat benda di udara
dikurangi dengan berat benda di dalam air.

F a = wu – w a

dengan :

 Fa = gaya apung (N)


 wu = gaya berat benda di udara (N)
 wa = gaya berat benda di air (N)

Besarnya gaya apung tergantung pada banyaknya air yang didesak oleh
benda. Semakin besar air yang didesak, maka semakin besar pula gaya
apungnya. Hasil penemuan ini dikenal dengan Hukum Arcihemedes, yang
menyatakan :

“jika suatu benda dicelupkan ke dalam zat cair, baik sebagian atau
seluruhnya, maka benda akan mendapatkan gaya apung (gaya ke atas)
yang besarnya sama dengan berat zat cair yang desak oleh benda
tersebut.”

Secara matematis ditulis :

F a = wf

Karena

wf = mf x g

dan
mf = ρf x V

maka

wf = ρf x V x g

dengan :

 Fa = gaya apung (N)


 ρf = massa jenis za cair (kg/m3)
 V = volume air yang didesak atau volume benda yang tercelup (m 3)
 g = percepatan gravitasi (m/s2)

Benda di dalam zat cair dapat berada pada tiga keadaan, yaitu
mengapung, melayang, dan tenggelam.

 Benda mengapung, jika massa jenis benda lebih kecil daripada


massa jenis zat cair (ρb < ρa)
 Benda melayang, jika massa jenis benda sama besar dengan massa
jenis zat cair (ρb = ρa)
 Benda tenggelam, jika massa jenis benda lebih besar daripada mass
jenis zat cair (ρb > ρa)

Beberapa teknologi yang memanfaatkan prinsip hukum Archimedes adalah


sebagai berikut.

a. Kapal selam
Kapal selam adalah kapal yang dapat bergerak dalam tiga keadaan, yaitu
mengapung, melayang, dan tenggelam. Pada badan kapal selam, terdapat
bagian yang dapat diisi udara dan air. Ketika kapal selam ingin terapung,
maka bagian tersebut harus diisi udara.

Ketika akan melayang, udaranya akan dikeluarkan dan disi air, sehingga
mencapai keadaan melayang. Jika ingin tenggelam, maka airnya harus
lebih diperbanyak lagi.

b. Hidrometer

Hidrometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur massa jenis zat
cair. Cara menggunakan hidrometer adalah dengan mencelupkannya pada
zat cair yang akan diukur massa jenisnya, kemudian dilihat skala
permukaan zat cair. Nilai yang tampak merupakan skala massa jenis dari
zat cair tersebut.

c. Jembatan ponton
Di pelabuhan, kamu dapat melihat jembatan yang terbuat dari drum-drum
besar yang mengapung di atas air. Jembatan itu dinamakan jembatan
ponton. Drum-drum tersebut biasanya terbuat dari besi dan didalamnya
diisi dengan udara sehingga massa jenisnya lebih kecil dari massa jenis
zat cair.

d. Balon udara

Balon udara adalah penerapan prinsip Archimedes di udara. Balon udara


harus diisi dengan gas yang massa jenisnya lebih kecil dari massa jenis
udara di atmosfer sehingga dapat terbang karena mendapatkan gaya ke
atas.

2. Hukum Pascal
Pernahkah kamu melihat mobil yang dicuci di tempat pencucian
kendaraan? Mobil yang akan dicuci tersebut diangkat dengan
menggunakan alat pengangkat yang dinamakan pompa hidrolik. Pompa
hidrolik adalah salah satu alat yang bekerjanya menggunakan prinsip
hukum Pascal.

Hukum Pascal menyatakan bahwa :

“Tekanan yang diberikan pada zat cair di ruang tertutup akan diteruskan ke
segala arah dengan sama rata.”

Mengapa gaya yang lebih kecil dapat mengangkat gaya berat beban yang
lebih besar? Pada pompa hidrolik, terdapat dua luas penampang yang
berbeda, yaitu luas penampang kecil (A1) dan luas penampang besar (A).

Jika penampang dengan luas A1 diberi gaya dorong F1, maka akan
dihasilkan tekanan P1.

Menurut hukum Pascal, tekanan P1 tersebut diteruskan ke segala arah


dengan sama besar, termasuk ke luas penampang A2. Dengan demikian,
pada penampang A akan muncul gaya angkat F2 dengan tekanan P2.
Secara matematis akan diperoleh persamaan pada dongkrak hidrolik
sebagai berikut.

dengan :

P1 dan P2 = tekanan (N/m2)

F1 dan F2 = gaya yang diberikan (Newton)

A1 dan A2 = luas penampang (m2)

Contoh soal :

Sebuah alat pengangkat mobil menggunakan luas penampang pengisap


kecil 10 cm2dan pengisap besar 50 cm2. Berapakah gaya yang harus
diberikan agar dapat mengangkat sebuah mobil dengan berat 20.000 N?

Pembahasan :

Diket : A1 = 10 cm2, A2 = 50 cm2, F2 = 20.000 N


Dit : F1 = … ?

Jawab :

F1 = (F2/A2) x A1

= 4.000 N

Jadi dapat disimpulkan bahwa dengan gaya 4.000 N dapat mengangkat


sebuah mobil 20.000 N menggunakan konstruksi mesin pengangkat mobil
tersebut.

Beberapa peralatan lainnya yang menerapkan hukum Pascal, antara lain


rem hidrolik pada kendaraan bermotor, kempa hidrolik, dan alat berat untuk
mengeruk tanah dan pasir.

Contoh soal Tekanan Zat cair 1


Sebuat alat pengangkat mobil menggunakan luas penampang pengikat kecil 10 cm² dan
pengisap besar 50 cm². Berapa gaya yang harus di berikan agar dapat mengankat mobil
20.000N
Pembahasan zat cair / Solusi

Ksimpulan
Jadi anda dapat mengankat 20.000N dengan kontruksi seperti itu

Contoh Soal 2

Ikan berada di laut denga ketinggian airnya 100Cm dan tinggi ikan 15Cm dari dasar laut
tersebut.
Maka untuk mengetahui tekanan pada hidrostatisnya bukanlah dari dasar laut tersebut (15Cm),
Melainkan dari permukaan airnya, Yakni (100Cm-15Cm) serta dapat dipengaruhi oleh gravitasi
bumi.gravitasi bumi yang menekan fluida air dan juga massa jenisnya (ρ).

Contoh soal Tekanan Hidrostatis


berapakah tekanan hidrostatisnya ikan pada gambar diatas?
jika massa jenis air = 1 gr/cm³ dan gravitasi bumi = 10 m/s²
Gunakan rumus tekanan hoidrostatik
P = ρ.g.h
Keterangan:
P = Tekanan hidrostatis (N/m²)
ρ = massa jenis (kg/m³)
g = gravitasi (m/s²)
h = jarak benda dari permukaan zat cair (m)

Pembahasan Soal
Diket:
jarak ikan dari permukaan ke =
h = 100 cm – 15 cm = 85 cm = 0,85 m
ρ = 1 gr/cm³ = 1000 kg/m³
g = 10 m/s²

Soalusi / Jawab an:


P=ρxgxh
= 1000 Kg/m³ x 10 m/s² x 0,85 cm
= 8500 Pa
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook

Tekanan Pada Zat Cair (Tekanan Hidrostatis)


Tekanan pada zat cair atau tekanan hidrostatis, besarnya bergantung pada
kedalaman atau ketinggian dari permukaan zat cair,massa jenis, dan percepatan
gravitasi. Konsep tekanan pada zat cair (tekanan hidrostatis) dapat kita temui pada saat
kita berenang di dalam air, badan kita terasa terdorong ke atas. Berarti air memberikan
gaya ke atas pada tubuh kita. Gaya itu bersifat melawan berat benda di dalam air. Itulah
yang menyebabkan benda di dalam air terasa lebih ringan. Karena gaya tersebut
bekerja pada suatu bidang maka benda itu dapat dikatakan mengalami tekanan dan air.
Dengan kata lain air, atau zat cair, mampu memberikan tekanan.

Untuk memahami hal ini, coba kita perhatikan aliran air yang diberi tiga lubang bagian
atas (A), tengah (B), dan bawah (C)! Pancaran air paling jauh ditunjukkan oleh lubang
bawah (C), lalu tengah (B), kemudian atas (A). Hal ini menunjukkan bahwa tekanan
pada lubang bawah (C) lebih besar daripada tekanan pada lubang tengah (B) dan
lubang atas (A). (PC > PB > PA).
Percobaan Tekanan Pada Zat Cair
Pancaran air dalam tabung yang diberi tiga lubang
Secara matematis tekanan hidrostatis dirumuskan:
ph = ρ . g . h

Dengan:

ph = tekananhidrostatis (Nm-2 atauPa)


ρ =massajeniszatcair(kgm-3)
g =percepatangravitasi(ms-2)
h = kedalaman atau ketinggian dari permukaan zat cair (m)
Rumus di atas mempunyai arti bahwa makin ke dalam dari permukaan zat cair,
tekanannya makin besar. Itulah sebabnya bagian dasar pada bendungan atau tanggul
air lebih tebal dari pada bagian atasnya, hal ini betujuan untuk menahan tekanan air.

You might also like