You are on page 1of 18

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : SMK Plus Bina Teknik


Mata Pelajaran : Teknologi Dasar Otomotif
Komp. Keahlian : Mengevaluasi Kerja Baterai
Kelas/Semester : X/2
Tahun Pelajaran : 2017
Alokasi Waktu : 12 X 45 menit

A. Kompetensi Inti (KI)


1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong,
kerja sama, toleran, damai, bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui
keteladanan, pemberian nasihat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara
berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”
3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan
faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan
lingkup kerja TeknikKendaraan Ringan Otomotif. Pada tingkat teknis, spesifik, detil,
dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga,
sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja
yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja Teknik
Kendaraan Ringan Otomotif. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu
dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan
keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan langsung. Menunjukkan keterampilan mempersepsi,
kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah
konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


No Kompetensi Dasar (KD) Kompetensi Dasar
1 3.15 Mengevaluasi kerja baterai 4.15 Merawat Baterai
C. Tujuan Pembelajaran
1. Tujuan Pembelajaran
 Siswa dapat memahami prinsip kerja baterai melalui penggalian iinformasi pada
buku manual.
 Siswa dapat mengidentifikasi macam-macam baterai dari berbagai sumber informasi.
 Siswa dapat mengidentifikasi konstruksi baterai dan komponen-komponennya.
 Siswa dapat mengosongkan serta mengisikan baterai dengan benar.
 Siswa dapat menggunakan peralatan pengujian baterai sesui SOP.
 Siswa dapat menguji baterai dengan beban, sesuai dengan prosedur.
 Siswa dapat melaksanakan pemeriksaan dan pengujian baterai
Fokus nilai-nilai sikap
1. Religius
2. Kesantunan
3. Tanggung jawab
4. Kedisiplinan

2. Materi Pembelajaran
Materi Pembelajaran Reguler
 Siswa dapat memahami prinsip kerja baterai melalui penggalian iinformasi pada
buku manual.
 Siswa dapat mengidentifikasi macam-macam baterai dari berbagai sumber
informasi.
 Siswa dapat mengidentifikasi konstruksi baterai dan komponen-komponennya.
 Siswa dapat mengosongkan serta mengisikan baterai dengan benar.
 Siswa dapat menggunakan peralatan pengujian baterai sesui SOP.
 Siswa dapat menguji baterai dengan beban, sesuai dengan prosedur.
 Siswa dapat melaksanakan pemeriksaan dan pengujian baterai
3. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model : Problem Based Learning
3. Metode : Diskusi, Tanya Jawab
4. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar
i. Media/alat:
 LCD Projector
 Speaker aktif
 Note book
 CD Pembelajaran interaktif ”
ii. Bahan:
 Kertas karton
 Spidol
iii. Sumber Belajar:
 Buku Siswa dan Buku guru
 Situs Internet
 Lingkungan Masyarakat sekitar
 Sumber belajar lain yang mendukung

39
5. Langkah-langkahPembelajaran
Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 1

IV. Langkah-langkah Pembelajaran


Kegiatan Awal (15 menit)

 Menyiapkan peserta didik (mengucapkan salam, berdo’a, dan mengabsen)


 Memotivasi siswa dengan perkenalan dan penyampaian silabus materi yang akan di
sampaikan
 Menjelaskan tujuan pembelajaran sistem gas buang
 Menyampaikan cakupan materi sistem gas buang
 Menyampaikan sistem penilaian dan evaluasi
 Mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk mengaitkan pengetahuan sebelumnya
dengan materi yang akan dipelajari.

Kegiatan Inti

Pertemuan ke-1

 Guru memperlihatkan gambar baterai beserta konstruksinya.


 Menjelaskan fungsi dan prinsip kerja baterai.
 Menyebutkan jenis baterai, dan bagaimana perbedaannya
 Guru membagi siswa kedalam enam kelompok.
 Guru meminta siswa untuk berdiskusi antar anggota kelompoknya mengenai masalah-
masalah yang ada pada baterai.
 Guru meminta siswa mempersentasikan apa yang telah mereka diskusikan mengenai
permasalahan yang ada pada baterai satu kelompok, yang lain diminta untuk
menanggapi dan menanyakan hal-hal yang kurang jelas.
 Menjelaskan konstruksi baterai dari mulai bahan sampai dengan reaksi kimia yang
terjadi pada saat proses pemakaian dan pada saat charging.

Pertemuan ke-2

 Guru memperlihatkan gambar peralatan dan perlengkapan yang digunakan untuk


menguji baterai seperti Voltmeter dan Hydrometer.
 Guru juga memperlihatkan Voltmeter dan Hydrometer yang asli, yang akan
digunakan untuk praktik.
 Menjelaskan jenis-jenis Voltmeter dan Hydrometer dan bagaimana cara penggunaan
Voltmeter dan Hydrometer sesuai dengan SOP.
 Guru meminta siswa membaca pengukuran yang ada pada kedua alat ukur tersebut.
 Menjelaskan penanganan air aki dan cairan asam berdasarkan peraturan pemerintah
tentang hal tersebut.

Pertemuan ke-3

 Guru meminta siswa untuk menyiapkan Job sheet untuk pengujian baterai.

40
 Guru meminta siswa menyiapkan siswa untuk menggunakan perlengkapan
keselamatan kerja, seperti ware pack, dan sepatu.
 Guru meminta siswa masuk ke ruang praktek dan disiapkan.
 Guru mendemonstrasikan bagaimana menguji baterai dengan menggunakan
Voltmeter analog dan bagaimana membacanya serta mendemonstrasikan penggunaan
Hydrometer dan juga bagaimana membaca hasil pengukuran hydrometer yang
dikonversikan ke dalam spesifikasi air baterai yang masih bagus dan yang harus
diganti.
 Melakukan pengujian baterai secara bergilir sesuai dengan yang ada pada jobsheet.
 Melakukan test penggunaan Alat Hydrometer dan Multimeter Analog sesuai dengan
SOP.

Kegiatan Akhir ( 45 menit)

 Bersama seluruh siswa membuat rangkuman /simpulan mengenai fungsi dan


komponen sistem gtas buang.
 Melakukan penilaian dengan Test tertulis dan penilaian sikap dalam memberikan
pertanyaan dan tanggapan.
 Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
 Merencanakan tidak lanjut pembelajaran dengan pemberian tugas di rumah yaitu
mencari informasi mengenai konstruksi dan fungsi tiap komponen sistem gas buang
dari berbagai sumber (modul, buku teks dan internet)
 Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya

V. Alat dan Sumber Belajar


 Modul sepeda motor suzuki
 Modul sepeda motor yamaha
 Modul sepeda motor honda

VI. Penilaian
 Test Tertulis.
 Penugasan
 Praktik

Soal :

1. Jelaskan fungsi dan prinsip kerja baterai?


2. Jelaskan bagaimana proses terjadinya pengosongan dan pengisian pada baterai?
3. Jelaskan bagaimana reaksi kimia yang terjadi pada saat pengosongan dan pengisian
pada baterai?
4. Subutkan jenis-jenis batera, apa perbedaannnya?
5. Jelaskan juga konstruksi baterai?
6. Sebutkan dan jelaskan penggunaan peralatan dan perlengkapan yang digunakan untuk
menguji baterai serta bagaimana prosedur pengujiannya sesuai dengan SOP?
Jawab:

41
1. Cara baterai bekerja

Baterai merupakan alat yang merubah energi kimia menjadi energi listrik. Baterai
terdiri dari satu atau lebih voltaic cell (tergantung besarnya voltase yang diinginkan
contohnya baterai aki 6 Volt atau 12 Volt) . Masing-masing voltaic cell terdiri dari
dua half cells yang dihubungkan secara seri oleh penghantar elektrolit. Satu half cells
mempunyai elektroda positif (katoda) yang satunya elektroda negatif (atoda). Daya
baterai di dapat dari reaksi reduksi dan oksidasi.

2. Proses Pengosongan dan Proses Pengisian


Pada saat timah dioksida [PbO2] dan timah Pb direndam di dalam larutan asam, maka
akan muncul beda potensial antara ke dua material tersebut.

a. Proses Pengosongan
(Discharging)
 Proses ini terjadi jika kedua material
(timah dioksida dan timah) dihubungkan
dengan beban.
 Arah arus diperlihatkan pada gambar
disamping
 Proses ini akan berlanjut sampai kedua
material menjadi sama dan larutan asam
menjadi lemah (memiliki kadar air yang
tinggi)

Gambar 5. Proses pengosongan

42
b. Proses Pengisian (Charging)
 Pada proses ini, sel dihubungkan dengan
sumber arus dari luar.
 Kutup positif sel (timah dioksida)
dihubungkan dengan terminal positif
sumber arus (alternator/battery charger)
dan teminal negatif sel (timah)
dihubungkan dengan terminal negatif
sumber arus (alternator/batteray charger)
 Arah arus diperlihatkan pada gambar
disamping.
 Proses ini akan berlanjut sampai kedua
material sel (timah dioksida dan timah)
kembali ke kondisi semula

Gambar 6. proses pengisian

43
CHARGED
3. Reaksi
Material aktif pada kimia: Pb
plat negatif yang terjadi pada saat pengosongan dan pengisian baterai adalah sebagai
berikut: DISCHARGING
Material aktif pada plat positif : PbO2  H2SO4 pada elektrolit terpecah
menjadi H2 & SO4.
Jumlah H2SO4 dalam elektrolit 36% dengan  H2 bergabung dengan O2 dari
berat jenis 1.27 plat positif, membentuk H2O (air)
 SO4 bergabung dengan Pb dari
plat positif dan membentuk
PbSO4 dan dengan plat negati
membentuk PbSO4

CHARGING
Selama pengisian, SO4 meninggalkan plat positif
dan negatif dan bergabung dng H2 membentuk
H2SO4
4. Jenis baterai:
O2 bergabung a. Aki basah
dengan (biasa)plat positif
Pb pada
membetuk PbO2
DISCHARGED
Gelembung gas Hidrogen terbentuk disekitar plat 44 Kedua plat ditutupi dengan PSO4 (lead
negatif dan gelembung gas oksigen disekitar plat sulfat)
positif
Kadar air dalam elektrolit tinggi
Kalau aki basah atau aki biasa menggunakan cairan asam sulfat untuk merendam
sel-sel didalam aki. Karena pake air aki, airnya bisa berkurang karena reaksi kimia
dan penguapan, jadi perlu dirawat dengan menjaga level aki
b. Aki kering atau Aki MF (Maintenance Free)
Sedangkan aki kering menggunakan air aki berbentuk mirip gel, dan kemasannya
ditutup rapat. Sehingga tidak perlu dilakukan perawatan lagi karena air aki
tersebut tidak akan menguap, kalaupun aki tersebut kemampuannya sudah
berkurang maka harus diganti.

5. Konstruksi baterai terdiri dari :


a. Kotak baterai (case)
 Merupakan kotak yang menahan dan melindungi komponen-kompoenen baterai
dan elektrolit, memisahkan sel-sel baterai dan menyediakan ruang pada bagian
bawah untuk endapan plat-plat baterai yang meluruh.
 Terbuat dari plastik keras yang transparant
b. Cover
cover terikat permanen pada case

c. Plat-plat baterai (plates)


 merupakan kisi-kisi atau rangka tempat pemasangan campuran antimon dan
timah.
 Plat positif ditandai dengan warna coklat gelap yang terbuat dari timah
peroksida (PbO2)
 Plat negatif ditandai dengan warna abu-abu yang terbuat dari timah spongi (Pb)
 Jumlah plat pada baterai akan menetukan besar arus yang dihasilkan baterai

d. Separator
 Merupakan pemisah berlubang (porous insulator) yang terletak antara palt positif
dan plat negatif
 Berfungsi untuk mencegah terjadinya kontak antara plat positif dengan plat
negatif

45
e. Sel (cells)
 Sel terdiri dari gabungan antara plat
positif (PbO2) dengan plat negatif Pb)
yang ditengah-tengahnya terdapat
separator
 Pada saat sel ini berada dalam elektrolit
(immersed in electrolyte), sel akan
menghasilkan beda potensial antara
kedua plat sebesar 2.1 volt.
 Baterai dengan tegangan 12 volt
memiliki 6 buah sel.
 Sel baterai dipasang secara selang seling
dan dihubungkan oleh konektor sel
(gambar 3)

Gambar 2. sel baterai

f. Konektor sel (Cell Connectors)


Merupakan penghubung antara sel-sel sejenis, konektor positif akan menghubungkan
6 buah plat positif dan konektor negatif akan menghubungkan 6 buah plat negatif.

46
Gambar 3. Susunan plat baterai

g. Terminal baterai (terminal post)


Ukuran terminal positif biasanya lebih besar dari terminal negatif

h. Tutup Baterai (Vent Caps)


memiliki ventilasi yang bertugas untuk memisahkan gas hydrogen (terbetuk saat
pengisian) dan asam sulfat di dalam baterai. Gas hydrogen akan keluar dan asam
sulfat akan mengembun.

6. Untuk menguji baterai digunakan alat- alat sebagai berikut:


a. Hygrometer untuk pemeriksaan berat jenis air baterai (spesific gravity test), yang
ada hubungannya dengan muatan baterai dengan ketentuan sebagai berikut:
Tabel 1. Hubungan Bj dengan % muatan baterai

BERAT JENIS BATERAI % MUATAN BATERAI


1,270 100%
1,230 75%
1,190 50%
1,145 25%
1,100 0%
Battery service, Kevin R Sulivan page 6
Adapun tindakan yang harus dilakukan terkait hasil pengukuran elektrolit adalah
sebagai berikut:

Tabel 2. Tindakan yang dilakukan berdasarkan hasil pengukuran Bj

HASIL PENGUKURAN TINDAKAN


1.280 atau lebih Tambah air suling agar Bj berkurang
1.220-1.270 Tidak perlu tindakan
1.210 atau kurang Lakukan pengisisan penuh, ukur Bj. Bila masih
dibawah 1.210, ganti baterai
47
Variasi Bj kurang 0.050 Tidak perlu tindakan
Variasi Bj 0.050 atau lebih Ganti baterai

b. Multimeter digunakan untuk pemeriksaan tengangan rangkaian terbuka (open


circuit voltage). Pemeriksaan kondisi muatan baterai dengan cara ini
menggunakan multimer digital, penggunaan multimeter analog tidak
direkomendasikan karena pembacaan yang tidak akurat. Prosedur pemeriksaan ini
:
 Nyalakan lampu kepala beberapa menit untuk melepaskan suface charge
 Matikan lampu kepala tersebut dan ukur tegangan antara terminal positif baterai
dengan terminal negatif baterai dengan multimeter digital
 Catat hasil pengukuran

c. Battery load tester digunakan untuk pengujian beban (heavy load test) dilakukan
untuk menentukan kemampuan baterai memberikan arus, misalnya saat mesin
dinyalakan atau distart. Baterai yang akan diuji menggunakan alat ini harus
memiliki kondisi muatan paling sedikit 75%. Pengujian tegangan baterai dapat
dilakukan dengan cara :
1 Baterai dalam keadaan terhubung dengan engine
2 Putar kunci kontak ke posisi START
3 Ukur tegangan baterai dengan menggunakan multimeter digital
4 Jika pembacaan multimeter dibawah 9,6 Volt direkomendasikan unutk mengganti
baterai

6. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


1. Teknik Penilaian:
 Sikap (Spiritual dan Sosial)
 Observasi (jurnal)
 Penilaian diri
 Penilaian antarteman

 Pengetahuan
 Ter tertulis

 Keterampilan
 Kinerja

Kisi-kisi soal
Soal :

1. Sebutkan dan jelaskan peralatan dan perlengkapan yang digunakan untuk pelepasan
dan penggantian baterai besrta fungsinya?
2. Jelaskan prosedur pelepasan baterai pada sepeda motor?
3. Jelaskan prosedur pemasangan baterai pada sepeda motor?
4. Jelaskan bagaimana prosedur memeriksa baterai?

48
5. Jelaskan bagaimana prosedur perbaikan pada baterai?

Jawab :

1. a. Obeng plus (obeng kembang) besar  digunakan untuk membuka cover body
accu motor, bisa juga digunakan untuk membuka mur baterai.
b. Konci shock 8”  digunakan untuk membuka baterai yang baik karena
memiliki tingkat kekencangan yang lebih kuat jika dibandingkan dengan
menggunakan obeng kembang.
c. Obeng minus  digunakan untuk membuka pengkikat baterai dari baterai
yang merekat kuat walaupun bautnya sudah dilepas.
2. Berikut ini adalah langkah-langkah pelepasan baterai
a. Buka cover body motor dengan menggunakan obeng plus, atau untuk motor
yang menaruh accunya di bawah jok maka harus memuka jok motor terlebih
dahulu.
b. Buka kabel negatif baterai terlebih dahulu sebelum membuka kabel yang
positif hal ini dimaksudkan untuk menghindari terjadinya short circuit antara
kutub positive baterai dengan ground motor yang merupakan kutub negatif.
Adapun cara membukanya dengan menggunakan kunci shock 8.
c. Kemudian buka baterai negative baterai dengan kunci yang sama yaitu kunci
shock 8.
d. Kumudian lepas baterai dari tempatnya.
3. Berikut ini adalah prosedur pemasangan baterai pada sepeda motor.
a. Masukan baterai kedalam tempat baterai yang ada di motor.
b. Pasang terminal positive terlebih dahulu hal ini dimaksudkan sama seperti
diatas yaitu untuk menghindari short shirkuit antara ground dengan kubu
positive baterai dikarenakan suatu barang yang bersifat konduktor, seperti
kunci pas atau kunci shock itu sendiri. Adapun alat yang digunakan untuk
memasangnya menggunakan kunci shock 8, hal ini dilakukan agar ikatan
kuat dan tidak mengakibatkan kerusakan pada mur baterai.
c. Pasang terminal negatif baterai sama seperti di atas yaitu dengan
menggunakan kunci shock 8 dengan maksud yang sama yaitu agar
sambungan baterai tersebut terikat kuat dengan baterai.
4. Prosedur pemeriksaan baterai. Terdapat dua cara dalam memeriksa kondisi baterai
khusus yang baterai berjenis cair. Adapun langkah tersebut adalah sebagai berikut:
a. Periksa air aki, dimulai dengan memeriksa tinggi air aki yang harus diantara
low dan high.
Kemudian periksa berat jenis air accu, dengan munggunkan hygrometer
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
- Lepas mur penutup air aki yang terbuat dari pelastik.
- Tekan karet hygrometer kemudian masukan ujung hygrometer
tersebut kedalam air aki, sampai air aki tersebut terbawa.
- Perhatikan ukuran masa jenis pada hygrometer kemudian bandingan
dengan spesifikasi air baterai apakah masih layak dipakai atau harus
diganti.
b. Periksa tegangan aki, jika tegangannya kurang dari 12 Volt atau tidak ada
tegangan maka coba di charging menggunakan charger aki, sampai baterai
tersebut terisi penuh.

49
5. Perbaikan baterai dilakukan berdasarkan hasi pemeriksaan yang dilakukan pada
baterai yaitu pada pemeriksaan air aki dan pada pemeriksaan tegangan. Adapun cara
perbaikan jika air aki kurang maka dilakukan dengan cara menambah air kai
tersebut adapun langkah-langkah penambahan air aki tersebut adalah sebagai
berikut :
a. Lepas baut plastik diatas tiap elemen baterai.
b. Dengan hati-hati dan perlahan-lahan masukan air aki ke dalam baterai,
sampai air aki tersebut cukup yaitu diantara lower dan upper pada gambar
penunjuk baterai.
c. Tambahkan air aki tersebut pada tiap ruas aki.
d. Tutup kembali air aki tersebut dengan mur plastik tadi dengan menggunakan
obeng minus, kencangkan perlahan-lahan (kekencangan jangan terlalu keras
karena terbuat dari bahan pelastik jadi mudah rusak)

Sedangkan untuk air aki yang masa jenisnya kurang maka harus dilakukan
penggantian secara keseluruhan dengan menggunakan cara-cara sebagai
berikut:
a. Lepas semua mur penutup plastik air aki dari baterai
b. Tumpahkan semua air aki di wadah pembuangan air aki yang telah disediakan.
c. Setelah air aki tersebut kosong, masukan kembali air aki yang baru sampai dengan
permukaannya cukup.
d. Pasang kembali semua tutup pelastik air aki

2. Instrumen Penilaian:
Terlampir
3. Pembelajaran Remedial:
Kegiatan pembelajaran remedial dilaksanakan dalam bentuk:
 Memahami Memahami cara kerja engine 2 dan 4 langkah

4. Pembelajaran Pengayaan:
Kegiatan pembelajaran pengayaan dilaksanakan dalam bentuk:
 Menerapkan Memahami cara kerja engine 2 dan 4 langkah

Mengetahui, Sukabumi, 30 Januari 2018


Kepala SMK Plus Bina Teknik Guru Mata Pelajaran

YUKI ZAKIYAH, S.Pd AWAL SAPUTRA A.Md


NIP. 197811062006042007

50
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP

Mata Pelajaran : Teknoligi Dasar Otomotif

Kelas / Semester :X/1

Tahun Pelajaran : 2016 / 2017

Waktu Pengamatan : Selama pembelajaran

A. Indikator sikap aktif dalam pembelajaran Memahami Mengevaluasi Kerja

Baterai

1. Kurang baik jika menunjukkan sama sekali tidak ambil bagian dalam pembelajaran.

2. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha ambil bagian dalam pembelajaran tetapi belum

konsisten.

3. Sangat baik jika menunjukkan sudah ambil bagian dalam menyelesaikan tugas kelompok

secara terus-menerus dan konsisten.

B. Indikator sikap bekerjasama dalam kegiatan kelompok

1. Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha untuk bekerjasama dalam kegiatan

kelompok.

2. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok

tetapi masih belum ajeg/konsisten.

3. Sangat baik jika menunjukkan adanya usaha bekerjasama dalam kegiatan kelompok

secara terus menerus dan ajeg/konsisten.

51
C. Indikator sikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan

kreatif

1. Kurang baik jikasama sekali tidak bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah

yang berbeda dan kreatif.

2. Baik jikamenunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses

pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif tetapi masuih belum ajeg/konsisten.

3. Sangat baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses

pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif secara terus menerus dan ajeg/konsisten.

Bubuhkan tanda √ pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan

Sikap

No. Nama Siswa Aktif Bekerjasama Toleran

KB B SB KB B SB KB B SB

Keterangan:

KB : Kurang baik

B : Baik

SB : Sangat baik

52
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN KETRAMPILAN

Mata Pelajaran : Teknologi Dasar Otomotif

Kelas / Semester :X/1

Tahun Pelajaran : 2016 / 2017

Waktu Pengamatan : Selama pembelajaran

A. Indikator terampil menerapkan konsep/prinsip dan strategi pemecahan masalah

yang relevan yang berkaitan dengan Memahami Mengevaluasi Kerja Baterai

1. Kurang terampil jika sama sekali tidak dapat menerapkan konsep/prinsip dan strategi

pemecahan masalah yang relevan yang berkaitan dengan gambar teknik.

2. Terampil jika menunjukkan sudah ada usaha untuk menerapkan konsep/prinsip dan

strategi pemecahan masalah yang relevan yang berkaitan dengan gambar teknik tetapi

belum sesuai standart.

3. Sangat terampill, jika menunjukkan adanya usaha untuk menerapkan konsep/prinsip

dan strategi pemecahan masalah yang relevan yang berkaitan dengan gambar teknik

sudah sesuai standart.

Bubuhkan tanda √ pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan

Ketrampilan

Menerapkan konsep/prinsip dan


No. Nama Siswa
strategi pemecahan masalah

KT T ST

53
Keterangan:

KT : Kurang terampil

T : Terampil

ST : Sangat terampil

54

You might also like