You are on page 1of 51

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia merupakan makhluk hidup berumah dua (diaseus) karena
satu individu hanya mempunyai satu jenis kelamin. Manusia juga
termasuk jenis vivipar yaitu makhluk hidup yang beranak. Laki-laki
mempunyai testis yang tersimpan di dalam skrotum.Penyimpanan testis di
dalam skrotum dimaksudkan untuk mengoptimumkan suhu
spermatogenesis. Hal ini dikarenakan pada suhu yang tinggi akan
menganggu spermatogenesis. Di dalam testis terdapat tubulus seminiferus
yang terdiri dari jaringan epithelium dan jaringan ikat.Di dalam jaringan
epithelium terdapat sel spermatogonium (calon sperma), sel sertoli
(pemberi makan spermatozoa), dan sel leydig (menghasilkan
testoteron).Konsepsi menyangkut fertilisasi dan pelekatan embrio pada
dinding uterus. Fertilisasi adalah peleburan inti sel sperma dan inti sel telur
yang terjadi di saluran telur (oviduk) atau di uterus. Pada saat fertilisasi
kepala sel sperma menembus dinding sel telur sedang ekor tertinggal di
luar membentuk zigot (2n) yang terus membelah mitosis menjadi 32 sel
(morula).
Morula berkembang menjadi blastula. Bagian dalam blastula akan
membentuk janin sedang bagian luarnya membentuk trofoblast (bagian
dinding untuk menyerab makanan dan akan berkembang menjadi plasenta.
Pada usia hari ke 4-5 setelah ferlitilasi blastula bergerak ke uterus dan
melakukan implantasi (pelekatan) di uterus pada hari ke-6. Balastula
kemudian berkembang menjadi grastula (punya lapisan ektodermis,
mesodermis, dan endodermis). Selanjutnmya gastrula berkembang
menjadi embrio setelah melalui peristiwa diferensiasi, spesilisasi, dan
organogenesis. Ektodermis akan membentuk susunan saraf, hidung, mata,
epidermis, kelenjar kulit. Mesodermis akan membentuk jaringan tulang,
otot jantung, pembuluh darah, limfa, ginjal, klenjar kelamin. Endodermis
akan membentuk kelenjar gondok, hati, pankreas, kandung kemih, saluran
pencernaan, saluran pernapasan

1
Maka dari itu, melalui makalah yang singkat dan sederhana ini
penulis menyajikan perkembangan psikologi manusia dimulai sejak masa
prakonsepsi terjadi yang selanjutnya melalui fase konsepsi yang kemudian
terjadi periodisasi pranatal sehingga terjadi proses pascanatal atau periode
lahirnya individu manusia baru yang lahir ke dunia. Di dalam makalah
yang singkat ini juga penulis mencoba menghadirkan beberapa konsep
perkembangan manusia yang dimulai sejak masa pranatal, neonatal hingga
fase bayi yang diprediksi berakhir di usia 24 bulan, yang selanjutnya akan
mengalami masa balita, kanak-kanak dan mengalami masa perkembangan
dan pertumbuhan selanjutnya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan konsepsi?
2. Bagaimana pertumbuuhan dan perkembangan hasil konsepsi?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud konsepsi.
2. Untuk mengetahui bagaimana pertumbuhan dan perkembangana hasil
konsepsi.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsepsi
Suatu proses kehamilan akan terjadi bila empat aspek penting
terpenuhi, yaitu: ovum, sperma, konsepsi, dan nidasi.
1. Ovum dan Sperma
a. Ovum
Pertumbuhan Oogonium yang kelak menjadi ovum terjadi
di genital ridge, juga Oogonium didalam kandungan selalu
bertambah sampai usia kandungan 6 bulan, jumlah Oogonium saat
dilahirkan : 750000, 6-15 tahun: 439000, 16-25 tahun : 34000,
Menopause : menghilang, pengurangan ini terjadi akibat
pertumbuhan dan generasi folikel-folikel, sel telur dapat dibuahi
hanya dalam waktu 24 jam setelah ovulasi, sebelum janin
dilahirkan sebagai besar Oogonium mengalami perubahan-
perubahan pada nukleusnya terjadi pula migrasi dari Oogonium ke
konteks ovari sehingga waktu dilahirkan konteks ovari tersisi
dengan primordial ovarium follicles, pertumbuhan terhenti ( sel
yeng terhenti pada provase meiosis: oosit primer ).
Adanya rangsangan FSH meiosis menimbulkan
pembelahan kearah pematangan. Benda kutup pertama disisikan
dengan hanya sedikit sitoplasma, sedangkan Oosit kedua berada
dalam sitoplasma yang cukup banyak ( proses pembelahan ini
terjadi sebelum ovulasi : pematangan pertama ovum, sedangkan
pematangan kedua ovum terjadi pada waktu spermatozoon
membuahi ovum.
1) Senggama harus terjadi pada bagian siklus reproduksi wanita
yang tepat.
2) Ovarium wanita harus melepaskan ovum yang sehat pada saat
ovulasi.

3
3) Pria harus mengeluarkan sperma yang cukup normal dan sehat
selama ejakulasi.
4) Tidak ada barrier atau hambatan yang mencegah sperma
mencapai, melakukan penetrasi dan sampai akhirnya
membuahi ovum

Agar terjadi kehamilan sebaiknya senggama dilakukan


sebelum tepat dimana ovulasi karena sperma dapat hidup sampai
tiga hari didalam vagina, sedangkan ovum bertahan 12-24 jam
setelah dikeluarkan dari ovarium (ovulasi). Kapan wanita
mengalami ovulasi dapat dikenali melalui bentuk cairan vagina
yang keluar. Jika terlihat bening,banyak, dan licin, maka
kemungkinan besar wanita dalam keadaan subur, cairan vagina
secara bertahap akan menjadi kental dan berwarna putih keruh
setelah melewati masa ovulasi. Selain mengamati karakter cairan
vagina, ovulasi dapat juga diprediksi melalui perhitungan siklus
menstruasi. Wanita mengalami ovulasi pada hari ke -12 sampai ke-
14 siklus menstruasi, namun cara ini kurang dapat digunakan pada.
a) Ovulasi
Ovulasi adalah Ovulasi adalah interaksi dari hipotalamus –
hipofise – ovarium dan endometrium.Ovarium memiliki 2
peran utama :
(1) Fungsi endokrin untuk menghasilkan estrogen dan
progesteron dalam rangka mempersiapkan uterus untuk
menerima hasil konsepsi.
(2) Gametogenesis dan ovulasi.
b) Proses Ovulasi
(1) Perkembangan folikel ovarium terjadi sebagai akibat dari
stimulasi hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofise.
(2) Hipotalamus dan hipofise merupakan organ yang saling
terkait. Secara bersama-sama keduanya mengatur struktur
dan fungsi ovarium melalui siklus menstruasi.

4
(3) Hipotalamus menghasilkan GnRH - Gonadotropin
Releasing Hormone yang selanjutnya akan merangsang
produksi FSH – follicle stimulating hormone dan LH –
Luteinizing Hormon.
c) Proses ovulasi dipengaruhi oleh kondisi hipofisis
Perubahan dalam ovarium terutama dikendalikan oleh
hipofise anterior yang menghasilkan produksi 3 hormon
utama :
(1) FSH – follicle stimulating hormone, yang merangsang
pertumbuhan folikel ovarium.
(2) LH – Luteinizing Hormone, yang menyebabkan ovulasi
dan menyebabkan luteinisasi sel granulosa setelah
ovulasi.
(3) Prolactine
Pada akhir siklus menstruasi kadar estrogen rendah.
Rendahnya kadar estrogen ini merangsang produksi FSH
oleh hipofise. Selanjutnya FSH menstimulasi
pertumbuhan sejumlah folikel ovarium. Folikel yang
terstimulasi akan meningkatkan kadar kadar estrogen dan
kenaikan kadar estrogen dapat mempengaruhi hipofisis
sehingga menyebabkan penurunan kadar FSH ( proses
umpan balik negatif ). Pada sebagian besar kasus, dari 10
– 20 folikel tumbuh dibawah pengaruh FSH namun hanya
satu diantaranya (folikel dominan) yang dapat tumbuh
cukup besar dan memiliki densitas reseptor FSH yang
cukup memadai sehingga dapat memberikan respon
dengan rendahnya kadar FSH sehingga dapat terus
berkembang sampai tahapan ovulasi. Kadar estrogen terus
meningkat. Pada pertengahan siklus menstruasi situasi
ovarium mengendalikan adanya perubahan fungsi
hipofise. Peningkatan kadar estrogen yang terjadi akan
menyebabkan terjadinya ‘surge’ kadar FSH dan LH (

5
proses umpan balik positif ). Peristiwa ini akan memicu
terjadinya ovulasi.
Peranan LH dalam hal ini adalah untuk :
(1) Menyebabkan adanya produksi prostaglandin dan ensim
proteolitik lokal sehingga dapat terjadi ekstrusi sel telur
dari folikel yang telah matang.
(2) Pertumbuhan corpus luteum sehingga menghasilkan
progesteron.
d) Fungsi Ovum
Gamet adalah satu-satunya jenis sel yang haploid (mereka
hanya berisi satu set kromosom, yang merupakan setengah
bahan genetik mereka ditemukan yang diperlukan untuk
membuat organisme). Pada manusia, ini berarti mereka
memiliki 23 kromosom. Fungsi ovum adalah untuk
membawa set kromosom untuk disumbangkan oleh
perempuan dan menciptakan lingkungan yang tepat untuk
memungkinkan terjadinya pembuahan dengan sperma. Ovum
juga menyediakan nutrisi bagi embrio berkembang sampai
tenggelam ke dalam rahim dan plasenta mengambil alih.
b. Sperma
Didalam air mani terdapat spermatozoa sebanyak 100 - 120
juta tiap cc, Spermatooa terdiri dari tiga bagian : kaput/ kepala,
leher, dan ekor, sperma dapat hidup dalam tubuh wanita lebih
kurang 1 - 3 hari, setelah janin dilahirkan jumlah spermatogonium
tidak berubah sampai pubertas, saat pubertas sel - sel
spermatogonium dibawah pengaruh sel - sel interstitial leydig
kemudian menggadakan pembelahan/mitosis, tiap
spermatogonium membelah 2 : spermatosit primer, spermatosit
primer membelah 2 : spermatosit sekunder, spermatosit sekunder
membelah 2 : spermatid, dari spermatid tumbuh menjadi
spermatoon ( sel sperma ) . Sel sperma adalah gamet jantan, atau
sel - sel yang berfungsi dalam reproduksi seksual, sebelum

6
pembuahan. Gamet bergabung dengan gamet lain, dalam hal ini
sel telur perempuan, untuk membentuk zigot. Sebuah zigot adalah
ovum, atau telur, setelah pembuahan. Sperma adalah singkatan
dari spermatozoon, dan spermatozoa dalam bentuk jamak.
Pada mamalia, sel sperma diproduksi di testis laki-laki. Testis,
atau testis, menghasilkan lebih dari 4 juta sperma baru setiap jam.
Sel-sel sperma yang dihasilkan oleh pembelahan sel yang disebut
meiosis, yang menghasilkan masing-masing sel sperma memiliki
23 kromosom, yang merupakan setengah dari kromosom yang
ditemukan di setiap sel lainnya dalam tubuh manusia kecuali untuk
telur wanita, yang juga mengandung hanya 23. Ketika bergabung,
namun, mereka membuat syarat 46 kromosom, sepasang terdiri
dari satu kromosom dari laki-laki dan satu dari perempuan,
diperlukan untuk perkembangan yang sehat.
Ada tiga bagian pada sel sperma yang sehat. Ada sebuah
kapsul kepala yang berisi inti, bagian tengah disebut mitokondria
dan ekor panjang disebut flagel. Inti mengandung materi genetik
dari 23 kromosom. Mitokondria dalam tubuh sel sperma
menyediakan energi untuk aktivitas berenang diperlukan untuk
sperma untuk mencapai sel telur. Sisi gerakan sisi flagel
dimungkinkan oleh kontraksi alternatif dari serat protein yang
membentuk ekor, memberikan dorongan untuk mencapai sel telur
wanita setelah sperma telah memasuki vagina. Ada antara 200-
500.000.000 sel sperma dalam ejakulasi tunggal. Tidak semua sel
sperma dilepaskan ke dalam vagina akan bertahan berjalanan
sampai leher rahim ke saluran tuba. Hanya sel sperma hidup yang
sehat dan lurus akan memiliki kesempatan untuk mencapai sel
telur, suatu prestasi yang membutuhkan sperma mikroskopis untuk
berenang sampai satu jam. Jika tidak ada sel telur untuk dibuahi,
sel-sel sperma dapat tetap hidup hingga lima hari atau lebih dalam
saluran reproduksi wanita.

7
Kesuburan pria tergantung pada seberapa sehat sel sperma
dan kesehatan sel-sel tergantung untuk sebagian besar pada gaya
hidup. Pria yang kelebihan berat badan, tidak mendapatkan cukup
latihan atau mengikuti pola makan kurang dalam buah dan sayuran
mungkin menemukan bahwa sperma mereka tidak subur seperti
biasa. Stres dan polusi juga memainkan peran utama dalam
menurunkan kesehatan sperma.

2. Fertilisasi dan Implementasi


a. Fertilisasi
Peristiwa betemunya sperma dan ovum umumnya terjadi di
ampula tuba. Pada hari 11-14 dalam siklus menstruasi, perempuan
mengalami ovulasi, yaitu peristiwa matangnya sel telur sehingga
siap dibuahi. Pada saat fertilisasi terjadi, spermatozoa dapat
melintasi zona pelusida dan masuk ke vitelus. Ovum yang tidak
memiliki kekuatan daya penggerak, digerakkan oleh silia dan
peristaltik kontraksi otot tuba.
Pada saat ini, serviks dipengaruhi oleh estrogen mensekresi
aliran mucus asam yang menarik spermatozoa. Saat berhubungan,
sekitar 300 juta sperma tersimpan pada forniks vagina. Sperma
yang mencapai mucus serviks akan bertahan hidup lalu
mendorong diri sendiri maju ke tuba uterin, sementara sisanya
dihancurkan oleh media asam vagina. Lebih banyak yang mati
dalam perjalanan sepanjang uterus dan hanya seribu yang mampu
mencapai tuba dan bertemu dengan ovum. Hanya pada perjalanan
inilah sperma akhirnya matang dan mampu melepaskan enzim
hialuronidase yang memungkinkan terjadinya penetrasi terhadap
zona pelusida serta membran sel disekitar ovum. Banyak sperma
dibutuhkan pada masa ini, namun hanya stau yang bisa memasuki
ovum. Setelahnya, membran ditutup untuk mencegah masuknya
sperma yang lain dan inti dari dua sel ini bersatu. Sperma dan
ovum masing-masing menyumbangkan setengah dari kromosom

8
untuk membuatnya berjumlah 46. Sperma dan ovum yang dibuahi
disebut zigot. Baik sperma maupun ovum tidak dapat bertahan
lebih dari 2 sampai 3 hari dan pembuahan terjadi bila hubungan
seksual dilakukan 48 jam sebelum atau 24 setelah masa ovulasi.
Selanjutnya konsepsi akan berlangsung selama 14 hari sebelum
menstruasi berikutnya.
Berikut adalah fase-fase dalam konsepsi sampai dengan fertilisasi.
1) Sperma memasuki vagina
Sperma diejakulasikan diforniks vagina saat koitus, menuju
keampula tuba sebagai tempat fertilisasi.
2) Proses Kapasitasi
Sperma mengalami perubahan biokimiawi agar lebih kuat
untuk mencapai ampula tuba.
3) Reaksi Akromosom
Sperma mengadakan pengeluaran cairan hyaluronidase dan
tripsin agar bisa menembus lapisan Oosit / Ovum.
4) Sperma memasuki zona pellusida dan corona radiate
Zat yang dikeluarkan melalui reaksi akromosom akan
mengencerkan corona radiata dan zona pellusida
5) Reaksi Glanula Kortikal
Glanula Kortikal merupakan sel-sel granulose yang berada
disekitar oosit yang akan menutup setelah satu buah sperma
masuk kedalam oosit,sehingga mencegah sperma lain untuk
masuk.
6) Fertilisasi
a) Kepala sperma membesar dan inti sel sperma membentuk
pronukleus pria.
b) Inti sel ovum membentuk pronukleus wanita.
c) Kedua pronukleus berfusi.
Dalam proses ini akhirnya kedua pronukleus bersatu dan
membentuk zigot yang terdiri atas bahan genetik dari
wanita dan pria. Dalam beberapa jam setelah

9
konsepsi,mulailah terjadi proses pembelahan zigot. Segera
setelah pembelahan sel terjadi, maka pembelahan-
pembelahan selanjutnya akan berjalan dengan lancar dan
akhirnya dalam waktu tiga hari terbentuk suatu kelompok
sel-sel yang sama besarnya disebut morulla. Proses
selanjutnya adalah perubahan morulla menjadi blastula.
Hasil konsepsi tiba dikavum uteri pada tingkat blastula.
(1) Proses Fertilisasi
Proses pembuahan manusia adalah yang rumit,
tetapi telur dan sperma akan bersatu dalam jangka
panjang. Meskipun teknis di alam, Anda juga bisa
melihatnya sebagai sebuah perjalanan untuk
menemukan pasangan yang cocok. Telur akan duduk
menunggu satu sperma (keluar hingga 150 juta yang
dimulai balapan), dan akan bergabung dengan sperma
untuk menciptakan kehidupan manusia. Sementara
menunggu telur, ras sperma dan bersaing untuk
menjadi yang pertama untuk menembus sel telur.
Ketika satu sperma dan sel telur akhirnya bertemu,
listrik mengisi udara. Serius, sinyal-sinyal listrik
dilepaskan. Meskipun rincian mungkin tidak begitu
romantis, ingat bahwa itu adalah perjalanan yang
penting.
Fertilisasi manusia dimulai dengan siklus
menstruasi wanita. Siklus ini mempersiapkan tubuh
wanita untuk pembuahan. Sekitar setengah jalan
melalui siklus ini, tubuh wanita siap untuk memulai
proses pembuahan manusia. Hal ini pada titik ini
bahwa sel telur dilepaskan, atau berovulasi, ke dalam
tuba fallopi. Hal ini dalam tabung fallopi ini bahwa
fertilisasi akan berlangsung.

10
Selama hubungan seksual, pria dapat ejakulasi, atau
melepaskan air mani ke dalam vagina perempuan. Ada
sampai 150 juta sperma dalam air mani dalam
ejakulasi tunggal. Sperma melakukan perjalanan ke
tuba fallopi untuk memenuhi telur, namun, sperma
memiliki beberapa tantangan besar ke depan untuk
menyelesaikan perjalanan ini. Misalnya, sperma harus
menyelesaikan perjalanan ini dalam waktu 12-48 jam
telur yang sedang berovulasi atau sperma akan mati.
Hanya sekitar 85% dari sperma yang tidak benar
terstruktur untuk perjalanan. Hal ini membuat sekitar
15% dari sperma untuk menyelesaikan perjalanan
menuju sel telur. Sisa sperma akan mengikuti sinyal
kimia yang diberikan oleh vagina dan leher rahim,
pembukaan rahim. Sinyal kimia akan memandu
sperma melalui lendir serviks dan membentuk lapisan
uterus. Uterus juga dikenal sebagai rahim dan di mana
bayi akan berkembang setelah Fertilisasi.
Hanya sekitar 1.000 sperma yang tersisa. Setelah
sperma menuntun sampai uterus, menghadapi
tantangan memilih tuba fallopi yang benar. Ada dua
saluran telur, dan hanya satu berisi telur. Sperma yang
memilih tuba fallopi yang benar akhirnya akan
mencapai sel telur.
Proses ini, ejakulasi untuk sisa sperma mencapai sel
telur, memakan waktu sekitar 20 menit. Hanya ada
selusin sebelah kiri sperma sedikit yang benar-benar
membuat ke telur. Sisa sperma mulai mengelilingi
telur, dan mereka berlomba untuk menjadi yang
pertama dan satu-satunya untuk benar-benar sperma
membuahi sel telur. Setiap kepala sperma mulai
melepaskan enzim untuk kerusakan membran telur,

11
lapisan luar telur. Setelah sperma pertama menembus
melalui membran telur, telur akan mulai memancarkan
sinyal listrik. ketika dua menjadi satu ,Sinyal listrik
akan memicu kantung kecil yang terletak tepat di
bawah membran telur, butiran kortikal, untuk
melepaskan isinya ke ruang sekitar nya telur. Reaksi
ini akan mendorong sisa sperma kembali. Dalam
waktu 48 jam, sisa sperma akan mati.
Ketika telur ditembus oleh sperma, membagi sekali
lagi dan hasilnya hanya dalam satu set informasi
genetik. Telur bertemu dengan sperma, dan mereka
menggabungkan informasi genetik mereka bersama-
sama. Ketika dua bergabung, proses pembuahan
selesai, dan telur yang dibuahi sekarang disebut zigot.
(2) Gejala
Gejala Fertilisasi yang berbeda untuk setiap wanita.
Beberapa wanita mengalami gejala yang berbeda
untuk setiap kehamilan, juga. Di bawah ini adalah
daftar dari beberapa gejala awal yang mungkin
seorang wanita mungkin mengalami tepat setelah
pembuahan terjadi :
(a) Sakit menusuk tajam di dalam rahim yang
disebabkan oleh sel telur dibuahi implantasi
sendiri.
(b) Implan juga dapat menyebabkan beberapa bercak
atau pendarahan.
(c) Sering buang air kecil yang disebabkan oleh uterus
berkembang dan menempatkan tekanan pada
kandung kemih.
(d) payudara Lebih besar, lebih kuat, dan lembu
(e) Pusing pendek dari menegak hormon

12
b. Implantasi
Masuknya inti spermatozoa ke dalam sitoplasma (vitellus)
membangkitkan kembali pembelahan dalam inti ovum, yang
dalam berada keadaan methapase. Proses pemecahan dan
pematangan mengikuti bentuk anaphase dan telofase sehingga
pronukleusnya menjadi haploid. Pronukleus spermatozoa yang
sedang dalam keadaan haploid saling mendekati dengan inti
ovum yang kini haploid dan bertemu dalam pasangan
pembawa tanda dari pihak laki-laki maupun perempuan.
Pada manusia terdapat 46 kromosom dengan rincian 44
dalam bentuk otosom sedangkan lainnya sebagai pembawa
tanda seks. Perempuan selalu resesip, dengan tanda seks
kromosom X. Laki-laki memiliki dua bentuk kromosom seks,
yaitu kromosom X dan kromosom Y. Bila spermatozoa
kromosom X bertemu, terjadi jenis kelamin perempuan,
sedangkan bila kromosom seks Y bertemu, terjadi jenis
kelamin laki-laki. Itulah sebabnya mengapa perempuan tidak
dapat dipersalahkan dengan jenis kelamin bayi yang lahir,
karena yang menentukan jenis kelamin bayi yang lahir adalah
suami.
Setelah pertemuan kedua inti ovum dan spermatozoa,
terbentuk zigot yang dalam beberapa jam telah mampu
membelah dirinya menjadi dua dan seterusnya. Berabarengan
dengan pembelahan inti hasil konsepsi, zigot terus berjalan
menuju uterus. Hasil pembelahan sel memenuhi seluruh
ruangan dalam ovum yang besarnya 100 MU atau 0,1 mm,
yang disebut stadia morula. Selama pembelahan sel , dibagian
dalam terjadi pembentukan sel, dibagian luar morula yang
kemungkinan berasal dari korona radiate yang menjadi sel
trofoblas. Sel trofoblas dalam pertumbuhannya mampu
mengeluarkan hormon korionik gonadotropin yang
mempertahankan korpus luteum gravidarum. Pembelahan

13
berjalan terus, dan di dalam morula terjadi ruangan yang
mengandung cairan, yang disebut blastula. Perkembagan dan
pertumbuhan berjalan, blastula dengan vili korealismenya,
yang dilapisi sel trofoblas telah siap untuk mengadakan nidasi.
Sementara itu fase sekresi endometrium telah seamakin
gembur dan makin banyak mengandung glikogen yang disebut
desidua. Sel trofoblas yang meliputi primer vili korealis
melakukan destruksi enzimatik proteilitik sehingga mampu
menanamkan diri di dalam endometrium. Proses penanaman
blastula disebut nidasi atau implantasi yang terjadi pada hari ke
6 – 7 setelah konsepsi. Pada saat tertanamnya blastula ke
dalam endometrium mungkin terjadi perdarahan yang disebut
dengan tanda Hartman.

B. Pertumbuhan dan Perkembangan Hasil Konsepsi


1. Pertumbuhan dan Perkembangan Embrio
Pertumbuhan dan perkembangan janin dimulai sejak terjadinya
konsepsi atau fertilisasi. Perkembangan janin sejak konsepsi hingga
saat bayi lahir terbagi dalam tiga periode yaitu:

a. Periode pre embrio (minggu 1-3)


Periode ini dimulai dari peristiwa konsepsi sampai terjadinya
perubahan menjadi embrio.
1) Minggu ke-1
Pertumbuhan dan perkembangan janin pada minggu I,
dimulai oleh adanya konsepsi atau fertilisasi.
Perkembangan selanjutnya, zigot atau hasil konsepsi
mengalami pemebelahan dan akhirnya bernidasi di
endometrium yang telah disiapkan.
2) Minggu ke -2
Setelah impalntasi, terjadi perubahan pada bintik benih
yang merupakan bagian blastokist, terlihat adanya ruangan

14
amnion dan yolk sac. Ruangan ini kelak menjadi besar dan
meliputi seluruh embrio, didalam ruang inilah embrio akan
tumbuh. Sel-sel yang membatasi ruangan ini dinamakan
ectoderm. Pada waktu yang sama, timbul sebuah rongga
lain dibawah ruangan amnion, yaitu ruang kuning telur. Sel-
sel disekitar ruang kuning telur disebut endoderm.
Selanjutnya timbul lapisan lain diantara ectoderm dan
endoderm yaitu mesoderm. Endoderm menjadi lebih tebal
dan membentuk procordal plate.
Perkembangan desidua
Akibat pengaruh hormon estrogen dan progesteron ,
endometrium terus tumbuh dan menjadi tebal, lebih besar
dan pembuluh darah menjadi lebih besar. Endometrium
yang berubah karena pengaruh kehamilan dinamakan
desidua. Ini terjadi kira-kira pada hari ke 14.
Desidua terbagi dalam tiga lapisan, yaitu:
a) Stratum Compacta yang sifatnya padat, telur terdapat
dalam lapisan ini.
b) Stratum spongiosom, stratum ini mengandung banyak
kelenjar dan pembuluh darah yang melebar sehingga
terjadi perubahan pada penampung menjadi berlubang-
lubang menyerupai spon.
c) Stratum basale, stratum ini tidak mengalami perubahan.

Selama kehamilan, telur yang bersarang di dalam desidua


makin lama makin membesar dan pada saat suatu waktu
menonjol dalam rahim. Ini mengakibatkan desidua terbagi
lagi menjadi tiga bagian, yaitu:
a) Desidua basalis, yaitu desidua yang terletak diantara
telur dan dinding rahim yang nantinya akan menjadi
plasenta.

15
b) Desidua Kapsularis, yaitu desidua yang terdapat antara
telur dan kavum uteri.
c) Desidua perietalis, yaitu desidua yang meliputi dinding
uterus yang lain.
d) Desidua vera, yaitu desidua sisa yang tidak
mengandung blastokis.
3) Minggu ke-3
Selama minggu ketiga, hasil konsepsi tumbuh pesat yaitu
berlangsung mulai hari ke 15 sampai dengan 21. Pada masa
ini, terjadi defirensiasi sel-sel menjadi organ-organ tubuh
sederhana, yaitu:
a) Ektoderm
Ektoderm membentuk jaringan tubuh paling luar seperti
rambut, kuku, kulit dan sistem saraf seperti otak, sum-
sum tulang belakang dan saraf motorik.. Sel-sel saraf
pada saat lahir berjumlah kurang lebih 100 juta. Selama
kehidupan manusia, sel-sel baru tidak bertambah tetapi
membesar sesuai pertumbuhan tubuh,
b) Mesoderm
Sel-sel mesoderm akan membentuk otot, tulang,
jaringan ikat, otot jantung, jantung, pembukuh darah
dan corpus, limpa, ginjal dan genitalia.
c) Endoderm
Endoderm membentuk organ-organ tubuh bagian dalam
seperti interstinum, parathyroid, thyroid, thymus, liver
pancreas, tractus respiratorius, saluran paringotimpani
dan telinga tengah, kandung kencing, uretra ,genitalia
laki-laki dan perempuan, kelenjar prostat, kelenjar
vestibulum dan garis uterus. Pembentukan genitalia dan
sistem urinarius dimulai dari penonjolan dan penebalan
mesoderm yang disebut urogenital ridge, dilanjutkan

16
dengan migrasi sel-sel germinativum primordial dari
dinding yol sac, dekat vertikulum allantolis.
b. Periode Embrio
Periode ini ditandai dengan pertumbuhan, diferensiasi dan
pembentukan organ-organ besar. Semua organ-organ ekstenal
dan internal dibentuk (organogenesis). Embrio berubah
menjadi bentuk janin dalam periode delapan minggu
(morphogenesis). Pada saat ini, janin mudah sekali mengalami
marfolmasi congenital berupa keguguran atau cacat bawaan,
bila kemasukan zat-zat teratogonik seperti obat, zat kimia,
virus dan substansi lain.
1) Minggu ke-4
Selama empat minggu , embrio tumbuh dan bertambah
panjang 3,5 cm dan berat berat kira-kira 5 mg.
Perpanjangan embrio ke arah atas menjadi kepala, ke arah
bawah menjadi ekor dan ke arah samping menjadi tubula.
Penutupan saluran pernafasan mulai terjadi di daerah atas
bawah oksiput. Pericardial jantung membesar karena
mengangkatnya kepala, petumbuhan laringotracheal dan
paru-paru menjaadi sistem penafasan. Mandibula dan
maxilla menjadi rahang yang terpisah, rudimeter mata,
telinga dan hidung menjadi terpissah. Sistem peredaran
darah sederhana mulai terbentuk dan jantung mulai
berdetak, lambung, liver dan pancreas, thyroid dan kelenjar
thymusmulai berkembang, plasenta tumbuh sempurna.
2) Minggu ke-5
Pada pertengahan kehamilan, janin diukur dengan ukuran
kepala bokong (CRL). Sebelum pertengahan kehamilan
janin diukur dengan ukuran bokong tumit (CHL). Panjang
CRL dari 4 mm menjadi 8 mm dan beratnya dari 5 mg
menjadi 50 mg. Pertumbuhan kepala lebih cepat dari
pertumbuuhan badan, sehingga embrio melengkung dan

17
membentuk huruf C. Permulaan bentuk kaki dan tangan
berupa benjolan.
3) Minggu ke-6
Kepala terlihat lebih besar dari leher dan melengkunng
melampaui jantung. Posisi mata, hidung dan mulut jelas.
Kaki atas dan bawah mulai dapat diidentifikasi dan telapak
tangan berkembang menjadi jari-jari. Pertumbuhan berupa
alat kelamin testis mulai terjadi, sedangkan ovarium terjadi
lebih lambat dibanding testis. Hemisfere cerebral terlihat
lebih cepat membesar seperti kepala. Posisi mata pindah,
dari lateral ke arah frontal sesuai dengan perpanjangan
muka. Tonjolan berupa jantung dan liver ke arah dinding
ventral lebih dahulu, karena memiliki fungsi vital bagi
embrio, tali pusat mengcil. Bentuk lengan atas dan bawah,
tungkai atas dan bawah menjadi jelas. Jari-jari terus
berkembang pada hari 40-50.
4) Minggu ke-7
Jantung sudah tebentuk lengkap. Saraf dan otot bekerja
bersamaan untuk pertama kalinya. Bayi mempunyai refleks
dan bergerak spontan. Bayi mulai menendang dan
berenang di dalam rahim, walau ibu belum mampu
merasakannya. Pada akhir minggu ini. Otak akan terbentuk
lengkap. Dalam minggu ketujuh, rangka mulai tersebar ke
seluruh tubuh dan tulang-tulang mencapai bentuk yang kita
kenal. Pada akhir minggu ketujuh dan selam minggu
kedelapan, otot-otot menempati posisinya disekeliling
bentukan tulang.
5) Minggu k-8
Sela akhir periode ini embrio telah menunjukka bentuk dan
ciri-ciri manusia, hemisphere cerebral tumbuh pesat,
dimana besarnya mencapai 50% dari masa embrio. Letak
wajah setengah bagian bawah dari kepala dan mata terus

18
berpindah ke arah frontal. Alis mata mulai berkembang.
Jari tangan memanjang dan dapat dibedakan pada akhir
minggu kedelapan. Perbedaan jenis kelamin bagian luar
bisa dilihat oleh mata yang sudah terlatih, melalui
pemeriksaan anatomic dan histology kelenjar kelamin,
namun masih membingungkan.Pertombuhan alat kelamin
dipengruhi oleh hormon-hormon yang dikeluarkan oleh
kelenjar kelamin, obat-obat radiasi dan gizi ibu hamil. Alat
kelamin perempuan dibentuk dari duktus Mulleri,
sedangkan alat kelamin laki-laki dibentuk dari sistem
duktus Wolfii.
c. Perode Janin (minggu 9-40)
Periode ini ditandai dengan pertumbuhan dan perkembangan
organ-organ besar tubuh dan diferernsiasi sistem organ, mana
organisme yang telah memiliki struktur lengkap tersebut
melanjutkan pertumbuhan dan perkembangan yang pesat,
sampai pada keadaan yang memungkinkan untuk hidup dan
berfungsi dunia luar (ekstrauterin).
1) Minggu ke 9
Pada usia 9 minggu, kapala terlihat lebih besar, wajah
tampak secara garis besar, perbandingan ukuran tungkai
atas sudah mencapai proporsi normal. Tungkai bawah
berkembang lebih panjang. Genitalia eksterna perempuan
dan laki-laki terlihat sama pada minggu ke-9, tetapi
mencapai maturitas sempurna dan dapat dibedakan pada
minggu ke-12. Sel-sel darah merah mulai diproduksi oleh
liver selama minggu awal dan fungsinya diambil alih oleh
splenn selama minggu ke-12. Panjang janin sekitar 7-9 cm.
2) Minggu 10
Semua organ penting yang telah terbentuk mulai
bekerjasama. Pertumbuhan otak meningkat dengan cepat,
hampir 250.000 sel saraf baru diproduksi setiap menit. Ia

19
mulai tampak seperti manusia kecil dengan panjang 32-43
mm dan berat 7 gram
3) Minggu 11
Panjang tubuhnya mencapai sekitar 6,5 cm. Baik rambut,
kuku jari tangan dan kakinya mulai tumbuh. Sesekali di
usia ini janin sudah menguap. Gerakan demi gerakan kaki
dan tangan, termasuk gerakan menggeliat, meluruskan
tubuh dan menundukkan kepala, sudah bisa dirasakan ibu.
Bahkan, janin kini sudah bisa mengubah posisinya dengan
berputar, memanjang bahkan jumpalitan yang kerap terasa
menyakitkan sekaligus memberi sensasi kebahagiaan
tersendiri.
4) Minggu 12
a) Panjang 7 – 9 cm
b) Berat 45 gram
c) Terjadi gerakan janin spontan.
d) Reflek babinski positif.
e) Pembentukan lempeng osifikasi.
f) Jenis kelamin bisa dibedakan dari tampilan luar.
g) Sekresi ginjal dapat dimulai : urin belum terdapat di
cairan amnion.
h) Denyut jantung dapat di dengar melalui Doppler
5) Minggu 13
a) Pada akhir trimester pertama, plasenta berkembang untuk
menyediakan oksigen , nutrisi dan pembuangan sampah
bayi. Kelopak mata bayi merapat untuk melindungi
mata yang sedang berkembang. Janin mencapai
panjang 76 mm dan beratnya 19 gram.
b) Kepala bayi membesar dengan lebih cepat daripada
yang lain. Badannya juga semakin membesar untuk
mengejar pembesaran kepala.
6) Minggu 14

20
a) Tiga bulan setelah pembuahan, panjangnya 80-110 mm
dan beratnya 25 gram. Lehernya semakin panjang dan
kuat. Lanugo, rambut halus yang tumbuh di seluruh
tubuh dan melindungi kulit mulai tumbuh pada minggu
ini. Kelenjar prostat bayi laki-laki berkembang dan
ovarium turun dari rongga perut menuju panggul.
b) Detak jantung bayi mulai menguat tetapi kulit bayi
belum tebal karena belum ada lapisan lemak.
7) Minggu 15
a) Tulang dan sumsum tulang di dalam sistem kerangka
terus berkembang. Jika bayi Anda perempuan, ovarium
mulai menghasilkan jutaan sel telur pada minggu ini.
Kulit bayi masih sangat tipis sehingga pembuluh
darahnya kelihatan. Akhir minggu ini, beratnya 49
gram dan panjang 113 mm
b) Bayi sudah mampu menggenggam tangannya dan
mengisap ibu jari. Kelopak matanya masih tertutup.
8) Minggu 16
a) Bayi telah terbentuk sepenuhnya dan membutuhkan
nutrisi melalui plasenta. Bayi telah mempunyai tulang
yang kuat dan mulai bisa mendengar suara. Dalam
proses pembentukan ini system peredaran darah adalah
yang pertama terbentuk dan berfungsi.
b) Semakin banyak kalsium yang disimpan dalam tulang
bayi seiring dengan perkembangan kerangka. Bayi
Anda berukuran 116 mm dan beratnya 80 gram.
9) Minggu 17
a) Dengan panjang 12 cm dan berat 100 gram, bayi masih
sangat kecil. Lapisan lemak cokelat mulai berkembang,
untuk menjaga suhu tubuh bayi setelah lahir.

21
b) Rambut, kening, bulu mata bayi mulai tumbuh dan
garis kulit pada ujung jari mulai terbentuk. Sidik jari
sudah mulai terbentuk.
10) Minggu 18
a) Mata bayi pun berkembang. Ia akan mengetahui adanya
cahaya jika Anda menempelkan senter yang menyala di
perut. Panjangnya sudah 14 cm dan beratnya 140 gram.
b) Bayi sudah bisa melihat cahaya yang masuk melalui
dinding rahim ibu. Hormon Estrogen dan Progesteron
semakin meningkat.
11) Minggu 19
Tubuh bayi diselimuti vernix caseosa, semacam lapisan
lilin yang melindungi kulit dari luka. Otak bayi telah
mencapai jutaan saraf motorik karenanya ia mampu
membuat gerakan sadar seperti menghisap jempol.
Beratnya 226 gram dengan panjang hampir 16 cm.
12) Minggu 20
a) Setengah perjalanan telah dilalui. Kini, beratnya mencapai
260 gram dan panjangnya 14-16 cm. Dibawah lapisan
vernix, kulit bayi mulai membuat lapisan dermis,
epidermis dan subcutaneous. kuku tumbuh pada minggu
ini.
b) Proses penyempurnaan paru-paru dan system pernafasan.
Pigmen kulit mulai terlihat.
13) Minggu 21
Usus bayi telah cukup berkembang sehingga ia sudah
mampu menyerap atau menelan gula dari cairan lalu
dilanjutkan melalui sistem pencernaan manuju usus besar.
Gerakan bayi semakin pelan karena beratnya sudah 340
gram dan panjangnya 20 cm.
14) Minggu 22

22
Indera yang akan digunakan bayi untuk belajar
berkembang setiap hari. Setiap minggu, wajahnya semakin
mirip seperti saat dilahirkan. Perbandingan kepala dan
tubuh semakin proporsional.
15) Minggu 23
Meski lemak semakin bertumpuk di dalam tubuh bayi,
kulitnya masih kendur sehingga tampak keriput. Ini karena
produksi sel kulit lebih banyak dibandingkan lemak. Ia
memiliki kebiasaaan "berolahraga", menggerakkan otot
jari-jari tangan dan kaki, lengan dan kaki secara teratur.
Beratnya hampir 450 gram. Tangan dan kaki bayi telah
terbentuk dengan sempurna, jari juga terbentuk sempurna.
16) Minggu 24
Paru-paru mulai mengambil oksigen meski bayi masih
menerima oksigen dari plasenta. Untuk persiapan hidup di
luar rahim, paru-paru bayi mulai menghasilkan surfaktan
yang menjaga kantung udara tetap mengembang. Kulit
bayi mulai menebal.
17) Minggu 25
Tulang bayi semakin mengeras dan bayi menjadi bayi yang
semakin kuat. Saluran darah di paru-paru bayi sudah
semakin berkembang. Garis disekitar mulut bayi sudah
mulai membentuk dan fungsi menelan sudah semakin
membaik. Indera penciuman bayi sudah semakin membaik
karena di minggu ini bagian hidung bayi (nostrils) sudah
mulai berfungsi. Berat bayi sudah mencapai 650-670 gram
dengan tinggi badan 34-37 cm.
18) Minggu 26
Bayi sudah bisa mengedipkan matanya selain itu retina
matanya telah mulai terbentuk. Aktifitas otaknya yang
berkaitan dengan pendengarannya dan pengelihatannya
sudah berfungsi, bunda dapat memulai memperdengarkan

23
lagu yang ringan dan mencoba untuk memberi cahaya
lebih disekitar perut, mungkin bunda akan merasakan
anggukan kepala si kecil. Berat badan bayi sudah mencapai
750-780gram, sedangkan tingginya 35-38 cm.
19) Minggu 27
Minggu pertama trimester ketiga, paru-paru, hati dan
sistem kekebalan tubuh masih harus dimatangkan. Namun
jika ia dilahirkan, memiliki peluang 85% untuk
bertahan.Indra perasa mulai terbentuk. Bayi juga sudah
pandai mengisap ibu jari dan menelan air ketuban yang
mengelilinginya. Berat umum bayi seusia si kecil 870-890
gram dengan tinggi badan 36-38 cm.
20) Minggu 28
Minggu ini beratnya 1100 gram dan panjangnya 38 cm.
Otak bayi semakin berkembang dan meluas. Lapisan lemak
pun semakin berkembang dan rambutnya terus
tumbuh.Lemak dalam badan mulai bertambah,matanya
sudah mulai bisa berkedip bila melihat cahaya melalui
dinding perut ibunya. Kepalanya sudah mengarah ke
bawah. Paru-parunya belum sempurna, namun jika saat ini
ia terlahir ke dunia, si kecil kemungkinan besar telah dapat
bertahan hidup.
21) Minggu ke 29
Kelenjar adrenalin bayi mulai menghasilkan hormon
seperti androgen dan estrogen. Bayi sudah bisa
mengidentifikasi perubahan suara, cahaya, rasa dan bau.
Selain itu otak bayi sudah bisa mengendalikan nafas dan
mengatur suhu badan dari bayi. Postur dari bayi sudah
semakin sempurna sebagai seorang manusia, berat
badannya 1100-1200 gram, dengan tinggi badan 37-39 cm.
22) Minggu 30

24
Lemak dan berat badan bayi terus bertambah sehingga
bobot bayi sekarang sekitar 1400 gram dan panjangnya 37-
39 cm. Karena ia semakin besar, gerakannya semakin
terasa.bayi sudah bisa membuka dan menutup matanya,
dan juga mengeluarkan air mata. berat badan bayi 1510-
1550 gram, dengan tinggi 39-40 cm.
23) Minggu 31
Perkembangan fisiknya, pada fase ini perkembangan
otaknyalah yang berkembang dengan sangat pesat dengan
menghasilkan bermilyar sel. Apabila diperdengarkan
musik, bayi akan bergerak. Berat badan bayi 1550-1560
gram dengan tinggi 41-43 cm.
24) Minggu 32
Jari tangan dan kaki telah tumbuh sempurna, begitu pula
dengan bulu mata, alis dan rambut di kepala bayi yang
semakin jelas. Lanugo yang menutupi tubuh bayi mulai
rontok tetapi sebagian masih ada di bahu dan punggung
saat dilahirkan. Dengan berat 1800 gram dan panjang 29
cm.
25) Minggu 33
Otak bayi semakin pesat berkembang. Pada saat ini juga
otak bayi sudah mulai bisa berkoordinasi antara lain, bayi
sudah menghisap jempolnya dan sudah bisa menelan.
Walaupun tulang-tulang bayi sudah semakin mengeras
tetapi otot-otot bayi belum benar-benar bersatu. Apabila
bayinya laki-laki maka testis bayi sudah mulai turun dari
perut menuju skrotum. Berat badan bayi 1800-1900 gram,
dengan tinggi badan sekitar 43-45 cm.
26) Minggu 34
Bayi berada di pintu rahim. Bayi sudah dapat membuka
dan menutup mata apabila mengantuk dan tidur, bayi juga
sudah mulai mengedipkan matanya. Tubuh bunda sedang

25
mengirimkan antibodi melalui darah bunda ke dalam darah
bayi yang berfungsi sebagai sistem kekebalan tubuhnya
dan proses ini akan tetap terus berlangsung bahkan lebih
rinci pada saat bunda mulai menyusui. Berat Badan bayi
2000-2010 gram, dengan tinggi badan sekitar 45-46 cm.
27) Minggu 35
Pendengaran bayi sudah berfungsi secara sempurna.
Lemak dari tubuh bayi sudah mulai memadat pada bagian
kaki dan tangannya, lapisan lemak ini berfungsi untuk
memberikan kehangatan pada tubuhnya. Berat badan bayi
2300-2350 gram, dengan tinggi badan sekitar 45-47 cm.
28) Minggu 36
Kulit bayi sudah semakin halus dan sudah menjadi kulit
bayi. Lapisan lemak sudah mulai mengisi bagian lengan
dan betis dari bayi. Ginjal dari bayi sudah bekerja dengan
baik dan livernya pun telah memproduksi kotoran. Saat ini
paru-paru bayi sudah bekerja baik bahkan sudah siap
bertemu dengan mama dan papa. Berat badan bayi 2400-
2450 gram, dengan tinggi badan 47-48 cm.
29) Minggu 37
Kepala bayi turun ke ruang pelvik. Bentuk bayi semakin
membulat dan kulitnya menjadi merah jambu. Rambutnya
tumbuh dengan lebat dan bertambah 5cm. Kuku terbentuk
dengan sempurna. Bayi sudah bisa melihat adanya cahaya
diluar rahim. Berat badan bayi di minggu ini 2700-2800
gram, dengan tinggi 48-49 cm.
30) Minggu 38
Minggu ke-38 hingga minggu ke-40 : Proses pembentukan
telah berakhir dan bayi siap dilahirkan.

26
2. Struktur dan Fungsi Amnion
a. Struktur Amnion
Ruangan amnion berisi satu liter air ketuban. Air ketuban sebagian
besar mengandung air, tetapi juga mengandung sedikit ureum,
asam urin, protein, gula, garam serta enzim. Bila diendapkan, air
ketuban mengandung lanugo, verniks kaseosa yang berasal dari
kulit tubuh janin dan sel-sel.
Selaput Janin (Amnin dan Karion)
Pada minggu-minggu pertama perkembangan, villi / jonjot meliputi
seluruh lingkaran permukaan korion.
Dengan berlanjutnya kehamilan :
1) jonjot pada kutub embrional membentuk struktur korion
lebat seperti semak-semak (chorion frondosum) sementara
2) jonjot pada kutub abembrional mengalami degenerasi,
menjadi tipis dan halus disebut chorion laeve.
Seluruh jaringan endometrium yang telah mengalami reaksi
desidua, juga mencerminkan perbedaan pada kutub embrional dan
abembrional :
1) desidua di atas korion frondosum menjadi desidua basalis
2) desidua yang meliputi embrioblas / kantong janin di atas korion
laeve menjadi desidua kapsularis.
3) desidua di sisi / bagian uterus yang abembrional menjadi
desidua parietalis.
Antara membran korion dengan membran amnion
terdapat rongga korion. Dengan berlanjutnya kehamilan, rongga ini
tertutup akibat persatuan membran amnion dan membran korion.
Selaput janin selanjutnya disebut sebagai membran korion-
amnion (amniochorionic membrane).
Kavum uteri juga terisi oleh konsepsi sehingga tertutup oleh
persatuan chorion laeve dengan desidua parietalis.
b. Fungsi Cairan Amnion
1) Proteksi : melindungi janin terhadap trauma dari luar

27
2) Mobilisasi : memungkinkan ruang gerak bagi janin
3) Homeostasis : menjaga keseimbangan suhu dan lingkungan
asam-basa (pH) dalam ronggaamnion, untuk suasana
lingkungan yang optimal bagi janin.
4) Mekanik : menjaga keseimbangan tekanan dalam seluruh
ruangan intrauterin (terutama pada persalinan).
5) Pada persalinan : membersihkan / melicinkan jalan lahir,
dengan cairan yang steril, sehingga melindungi bayi dari
kemungkinan infeksi jalan lahir.

3. Struktur, Fungsi dan Sirkulasi Tali Pusat


Tali pusat atau funiculus umbilicalis adalah saluran kehidupan bagi
janin selama dalam kandungan. Dikatakan saluran kehidupan karena
saluran inilah yang selama kehamilan menyuplai zat-zat gizi dan
oksigen ke janin. Tetapi begitu bayi lahir, saluran ini sudah tak
diperlukan lagi sehingga harus dipotong dan diikat atau dijepit.
Letak : Funiculus umbilicalis terbentang dari permukaan fetal
plasenta sampai daerah umbilicus fetus dan berlanjut sebagai kulit
fetus pada perbatasan tersebut. Funiculus umbicalis secara normal
berinsersi di bagian tengah plasenta.
Bentuk : Funiculus umbilicalis berbentuk seperti tali yang
memanjang dari tengah plasenta sampai ke umbilicus fetus dan
mempunyai sekitar 40 puntiran spiral.
Ukuran : Pada saat aterm funiculus umbilicalis panjangnya 40-50
cm dan diameternya 1-2 cm. Hal ini cukup untuk kelahiran bayi tanpa
menarik plasenta keluar dari rahim ibu. Tali pusat menjadi lebih
panjang jika jumlah air ketuban pada kehamilan trimester pertama dan
kedua relatif banyak, diserta dengan mobilitas bayi yang sering.
Sebaliknya, jika oligohidromnion dan janin kurang gerak (pada
kelainan motorik janin), maka umumnya tali pusat lebih pendek.
Kerugian apabila tali pusat terlalu panjang adalah dapat terjadi lilitan

28
di sekitar leher atau tubuh janin atau menjadi ikatan yang dapat
menyebabkan oklusi pembuluh darah khususnya pada saat persalinan.
a. Stuktur Tali Pusat
Amnion : Menutupi funiculus umbicalis dan merupakan lanjutan
amnion yang menutupi permukaan fetal plasenta. Pada ujung fetal
amnion melanjutkan diri dengan kulit yang menutupi abdomen.
Baik kulit maupun membran amnion berasal dari ektoderm.
Tiga pembuluh darah : Setelah struktur lengkung usus, yolk sack
dan duktus vitellinus menghilang, tali pusat akhirnya hanya
mengandung pembuluh darah umbilikal yang menghubungkan
sirkulasi janin dengan plasenta. Ketiga pembuluh darah itu saling
berpilin di dalam funiculus umbilicalis dan melanjutkan sebagai
pembuluh darah kecil pada vili korion plasenta. Kekuatan aliran
darah (kurang lebih 400 ml/ menit) dalam tali pusat membantu
mempertahankan tali pusat dalam posisi relatif lurus dan mencegah
terbelitnya tali pusat tersebut ketika janin bergerak-gerak. Ketiga
pembuluh darah tersebut yaitu :
- Satu vena umbilicalis membawa oksigen dan memberi nutrien
ke sistem peredaran darah fetus dari darah maternal yang
terletak di dalam spatium choriodeciduale.
- Dua arteri umbilicalis mengembalikan produk sisa (limbah)
dari fetus ke plasenta dimana produk sisa tersebut diasimilasi
ke dalam peredaran darah maternal untuk di ekskresikan.
Jeli Wharton : Merupakan zat yang berkonsistensi lengket yang
mengelilingi pembuluh darah pada funiculus umbilicalis. Jeli
Warthon merupakan subtansi seperti jeli, juga berasal dari
mesoderm seperti halnya pembuluh darah. Jeli ini melindungi
pembuluh darah tersebut terhadap kompresi, sehingga pemberian
makanan yang kontinyu untuk janin dapat di jamin. Selain itu juga
dapat membantu mencegah penekukan tali pusat. Jeli warthon ini
akan mengembang jika terkena udara. Jeli Warthon ini kadang-
kadang terkumpul sebagai gempalan kecil dan membentuk simpul

29
palsu di dalam funiculus umbilicalis. Jumlah jeli inilah yang
menyebabkan funiculus umbilicalis menjadi tebal atau tipis.
b. Fungsi Tali Pusat
1) Media transpartasi nutrisi dan oksigen dari plasenta ke tubuh
janin.
2) Media transportasi untuk mengeluarkan sisa metabolisme janin
ke tubuh.
3) Media transportasi zat antibodi dari ibu ke janin.
c. Sirkulasi tali pusat
Fetus yang sedang membesar di dalam uterus ibu
mempunyai dua keperluan yang sangat penting dan harus dipenuhi,
yaitu bekalan oksigen dan nutrien serta penyingkiran bahan kumuh
yang dihasilkan oleh sel-selnya. Jika keperluan ini tidak dapat
dipenuhi, fetus akan menghadapi masalah dan mungkin maut.
Struktur yang bertanggung jawab untuk memenuhi keperluan fetus
ialah plasenta. Plasenta yang terdiri daripada tisu fetus dan tisu ibu
terbentuk dengan lengkapnya pada ujung minggu yang ke-16
kehamilan.
Pada plasenta banyak terdapat unjuran seperti “Jari” atau
vilus tumbuh dari membran yang menyelimuti fetus dan
menembusi dinding uterus, yaitu endometrium. Endometrium pada
uterus adalah kaya dengan aliran darah ibu. Di dalarn vilus terdapat
jaringan kapilari darah fetus. Darah yang kaya dengan oksigen dan
nutrien ini dibawa melalui vena umbilicalis yang terdapat di dalam
tali pusat ke fetus. Sebaliknya, darah yang sampai ke vilus dari
fetus melalui arteri umbilicalis dalam tali pusat mengandungi
bahan kumuh seperti karbon dioksida dan urea. Bahan kumuh ini
akan meresap merentas membran dan memasuki darah ibu yang
terdapat di sekeliling vilus. Pertukaran oksigen, nutrien, dan bahan
kumuh lazimnya berlaku melalui proses resapan. Dengan cara ini,
keperluan bayi dapat dipenuhi.

30
Walaupun darah ibu dan darah fetus dalam vilus adalah
begitu rapat, tetapi kedua-dua darah tidak bercampur kerana
dipisahkan oleh suatu membran. Oksigen, air, glukosa, asid amino,
lipid, garam mineral, vitamin, hormon, dan antibodi dari darah ibu
perlu menembus membran ini dan memasuki kapilari darah fetus
yang terdapat dalam vilus. Selain oksigen dan nutrien, antibodi dari
darah ibu juga meresap ke dalarn darah fetus melalui plasenta.
Antibodi ini melindungi fetus dan bayi yang dilahirkan daripada
jangkitan penyakit.
4. Struktur, Fungsi dan Sirkulasi Plasenta
a. Strukturi plasenta
Bentuk plasenta matur adalah bulat datar dengan diameter 20 cm
dan tebal 2,5 cm serta beratnya sekitar 500-600 gram. Plasenta
mempunyai dua bagian yaitu:
1) Permuukaan maternal
Darah maternal mengakibtkan permukaan ini berwarna merah
tua dan memisahkan sebagian dari desidua basal. Permukaan
ini terbagi atas 20 lobus yang dipisahkan oleh sulkus (
terowongan ), tempa desidua masuk ke bawahnya dan
membentuk dinding. Lobus terbuat dari lobules, yang masing-
masing terdiri atas satu vilus dan cabang-cabangnya.
Kadangkala kumpulan garam kalsium oksida terdapat
permukaan ini, membuatnya sedikit berpasir. Ini menandakan
kondisi klinis yang signifikan.
2) Permukaan fetal
Amnion melapisi permukaan janin sehingga berwarna dan
mengkilat. Cabang-cabang dari vena dan atreri umbilikal dapat
dilihat, yang normalnya terletak di tengah. Amnion bisa
terlepas dari permukaan, terlepas dari lapisan korionik tempat
perkembangan plasenta bersama korion.
Plasenta terbentuk pada minggu ke 16, dimana desidua parietalis
dan desidua kapsilaris menjadi satu. Sebelum plasenta terbentuk

31
sempurna dan sanggup memelihara janin, fungsinya dilakukan oleh
korpus luteum gravidarum. Saat nidasi, vili korioalis mengeluarkan
hormon korionik gonadotropin sehingga korpus luteum mampu
bertahan.

b. Fungsi plasenta
Plasenta mempunyai fungsi sebagai berikut :
1) Pernafasan
Oksigen yang dihirup oleh ibu akan dialirkan ke bayi melewati
tali pusar kemudian melalui organ ini, yaitu dengan proses
difusi dari darah ibu ke darah janin di plasenta. Oksigen ini
sangat penting bagi janin, karena janin belum dapat menghirup
dan mengeluarkan udara sendiri. Begitu pula sebaliknya,
karbon dioksida yang dibawa melalui tali pusar akan berdifusi
dari darah janin ke darah ibu. Oleh karena itu, ketika ibu
mengalami kekurangan oksigen, maka janin pun akan
mengalami hal yang sama pula.
2) Nutrisi
Plasenta mengubah glukosa menjadi glikogen didalam hati dan
otot bayi, glikogen adalah bentuk karbohidrat yang dapat
disimpan dihati sebagai cadangan glukosa untuk pertumbuhan
dan pembangun jaringan pada janin ketika dibutuhkan. Dan
gizi janin pun bergantung seluruhnya terhadap gizi ibu. Dimana
ketika gizi ibu kurang, gizi janin pun akan kurang dikarenakan
nutrisi yang sampai pada janin juga sedikit.
Tali pusar terdiri dari dua arteri dan satu vena. Vena umbilicalis
akan membawa darah dari ibu ke janin, sedangkan arteri
umbilicalis membawa darah dari janin ke ibu.Vena umbilicalis
ini berfungsi mengalirkan darah yang mengandung oksigen,
juga nutrisi dalam bentuk sederhana, seperti :
 Karbohidrat dalam bentuk glukosa
 Protein dalam bentuk asam amino

32
 Lemak dalam bentuk asam lemak
 Vitamin
 Mineral
 Air

Nutrisi-nutrisi, dialirkan melalui tali pusar, yang sebelumnya


diterima terlebih dahulu oleh plasenta melalui vena
umbilicalis. Sehingga janin dapat asupan yang cukup. Begitu
pula dengan antibodi, dialirkan melalui vena umbilicalis
sebagai mekanisme pertahanan tubuh janin. Limbah seperti
urea dan gas karbon dioksida akan dibawa keluar melalui
arteri umbilicalis.
3) Ekskresi (Pembuangan)
Plasenta mengekskresikan atau mengeluarkan setiap produk
limbah seperti urea dan karbon dioksida.
4) Pertahanan
Fungsi pertahanan pada plasenta dicapai dari dua cara. Yaitu
kimia dan fisik. Melalui fungsi enzim, plasenta menghilangkan
aktivitas sebagian toksik (racun) yang melewati plasenta,
ini penting bagi janin. Karena hati janin belum mampu
mengatasi unsur-unsur berbahaya yang berasal dari darah ibu
ini, contohnya seperti virus, obat-obatan, dan antibodi.
5) Produksi Hormon
Plasenta menghasilkan hormon hCG (Human Chorionic
Gonadotropin) yang berfungsi meningkatkan produksi
progesteron oleh indung telur sehingga menstruasi tidak terjadi
dan tetap menjaga kehamilan. Hormon hCG ini yang dideteksi
pada tes kehamilan melalui air seni. Dan juga ketika kadar
hormon hCG ini meningkat didalam darah, maka terjadilah
mual muntah pada ibu hamil.

33
c. Sirkulasi plasenta
Darah janin, mengandung sedikit oksigen. Dipompa oleh jantung
janin menuju ke plasenta melalui arteri umbilikus dan diangkut
sepanjang cabang ke pembuluh darah kapiler vili korionik. Setelah
membuang karbondioksida dan menyerap oksigen, darah kembali
ke janin melalui vena umbilikus. Darah maternal diangkut ke dasar
plasenta dalam desidua oleh arteri spiralis dan mengalir ke dalam
ruang darah disekitar vili. Sirkulasi retroplasentaer terjadi karena
aliran darah arteri spiralis dengan tekanan 70 mmHg sampai 80
mmHg sedangkan tekanan darah pada vena di dasar desidua basalis
20mmHg sampai 30mmHg. Diyakini bahwa arah aliran mirip mata
air ; darah mengalir ke atas dan membasahi vilus saat
disirkulasikan disekelilingnya dan mengalir kembali ke dalam
cabang-cabang vena uterin. Darah arteri maternal kaya akan
oksigen dan nutrien. Darah janin dan maternal memiliki hubungan
yang dekat, tetapi tidak memiliki hubungan langsung. Perpindahan
zat antara darah janin dan maternal adalah melalui difusi, trasnpor
aktif dan pinositosis. Menjelang akhir kehamilan, plasenta
memungkinkan antibodi maternal memasuki sirkulasi janin.
Antibodi memberikan imunitas pasif sementara pada janin. Obat-
obatan, alkohol, polutan lingkungan, virus dan agens penyebab
penyakit lainnya masuk dengan bebas dari suirkulasi maternal ke
sirkulasi janin.sebagian zat ini disebut teratogen atau agens yang
dapat menyebabkan defek lahir.
5. Sirkulasi darah fetus
Sirkulasi darah janin dalam rahim tidak sama dengan sirkulasi
darah pada bayi, anak dan orang dewasa. Pada janin organ vital untuk
metabolisme masih belum berfungsi. Organ tersebut adalah paru janin
dan alat gastrointestinal yang seluruhnya diganti oleh plasenta. Dengan
tidak berfungsinya mekanisme tersebut,harus terdapat mekanisme yang
berfungsi sebagai alat ganti untuk :

34
Perbedaan antara sirkulasi darah janin intra uterine dan ekstra
uterine
antara lain adalah :
a) Aliran darah arteri pulmonalis dari ventrikel kanan,darahnya akan
dialirkan menuju aorta melalui erteria duktus Bothaki.
b) Darah dari vena umbilikal melalui liver langsung menuju vena cava
inferior melalui duktus venous aranthi
c) Darah dari vena cava inferior menuju jantung sebagian langsung
menuju atrium kiri melalui foramen ovale
d) Sebagian menuju ventrikel kiri dan selanjutnya ke aorta sebagian
besar digunakan untuk konsumsi O2 dan nutrisi susunan saraf pusat
jantung .

Faktor-faktor yang Mentukan Sirkulasi Darah Janin:


a) Foramen Ovale
 Lubang antara atrum kanan dan atrium kiri
 Aliran daranhnya : atrium kanan kiri
 Setelah janin lahir akan menutup
b) Duktus Arteriosus Bothali
 Pembuluh yang menghubungkan arteri pulmonalis dengan aorta
 Menutup setelah lahir
c) Duktus venousus Aranthii
 Pembuluh yang berada dalam hepar menuju vena cava inferior
 Menutup setelah lahi
d) Vena Umbilcalis
 Berjumlah dua buah
 Membawa zat makanan dan O2 dari sirkulasi darh ibu ( plasenta )
ke peredaran darh janin
e) Arteri Umbilicalis
 Berjumlah dua buah
 Membawa sisa zat makanan dan CO2 dari janin ke sirkulasi darah
ibu

35
 Pembuluh darah yang menghubungkan vena umbilikalis dengan
vena cava inferior
f) Palsenta
 Jaringan yang menempel pada endometrium
 Tempat pertukaran antara darah janin dengan darah ibu .

Proses Sirkulasi Darah Janin ( Fetus ) yaitu:

a) Darah janin dialirkan ke plasenta melalui aa umbilicalies yang membawa


bahan makanan ang berasal dari ibu .
b) Darah ini akan masuk ke badan janin melalui vena umbilikacalis yang
bercabang dua setelah memasuki dinding perut janin .
c) Cabang yang kecil akan bersatu dengan vena porta,darahnya akan beredar
dalam hati dan kemudian dianggkut melalui vena cava hepatica kedalam
vena cava inferior. Dan cabang satu lagi ductus venusus aranthii,akhirnya
masuk ke vena cava inferior. Sebagian O2 dalam darah vena umbilikalis
akan direabsorbsi sehingga konsentrasi O2 menurun .
d) Vena cava inferior, langsung masuk ke atrium kanan, darah ini merupakan
darah yang berkonsentrasi tinggi nutrisi dan O2 yang sebahagian menuju
ventrikel kanan dan sebahagian besar menuju atrium kiri melalui foramen
ovale.
e) Dari ventrikel kanan masuk ke paru-paru,tetapi karena paru-paru belum
berkembang maka darah yang tredapat pada arteri pulmonalis dialirkan
menuju aorta melalui ductus arteriosus Bothalli. Darah yang ke paru-paru
bukan untuk pertukaran gas tetapi untuk memberi makanan kepada paru-
paru yang sedang tumbuh
f) Darah ynag berda di aorta disebarkan ke alat-alat badan,tetapi sebelumnya
darah menuju ke aa.hypogastricae ( cabang dari arteri iliaca comunis ) lalu
ke aa. Umbilicalles dan selanjutnya ke plasenta.
g) Selanjutnya sirkulasi darah janin akan berulang kembali. Menerima nutrisi
dan O2 dari plasenta melalui ductus venousus aranthii, menuju vena cava
inferior yang kaya akan O2 dan nutrisi .

36
Sirkulasi Darah Janin Setelah Lahir:
Pada saat persalinan sebahagian besar bayi langsung menangis maka akan
terjadi perubahan besar terhadap sirkulasi darah, diantaranya adalah :

a) Paru-paru berkembang dengan sempurna dan langsung dapat


berfungsi untuk pertukaran O2 dan CO2. Akibat perkembangan paru-
paru terjadi perubahan sirkulasi darah diantaranya adalah :
 Arteri pulmonalis kini langsung mengalirkan darah ke paru
sehingga ductus arteriosus Bothalli akan menutup .
 Perkembangan paru-paru menyebabkan tekanan negatif pada
atrium kiri,karena drah diserahkan langsung oleh ventrikel
kanan dan dialirkan menuju paru-paru yang telah berfungsi.
 Akibat tekanan negatif pada atrium kanan, foramen ovale akan
menutup dengan sendirinya,dan tidak lagi menjadi tempat
aliran darah menuju atrium kiri.
b) Pemotongan Tali Pusat
 Tali pusat di potong setelah bayi menangis dengan nyaring
sehingga akan menambah jumlah darah bayi sekitar 50 % .
 Dengan dilkaukannya pemotongan tali pusat berarti perubahan
sirkulasi pada bayi telah berubah menjadi sirkulasi orang
dewasa.

6. Menentukan Usia Kehamilan


a. Menggunakan suatu alat khusus ( skala yang sudah disesuaikan )
1) Tentukan terlebih dahulu (HPHT)
2) Lihat dalam skala,akan terlihat usia kehamilan sekaligus HPL-
nya
3) Menggunakan cara manual (menghitung)
4) Tentukan HPHT terlebih dahulu
5) Tentukan tanggal pemeriksaan hari ini

37
6) Buat daftar jumlah minggu dan kelebihan hari setiap bulan.
Sebagai contoh :
Bulan desember berjumlah 31 hari, maka menjadi 4 minggu
tambah 3 hari.
Daftar jumlah minggu dan hari dibuat mulai dari sisa hari
dalam bulan HPHT sampai dengan jumlah minggu dan hari
dibulan saat pasien melakukan pemeriksaan. Setelah daftar
selesai dibuat,jumlahkan minggu dan harinya,hasil akhir di
konpersasikan dalam jumlah minggu
Contoh kasus :
Pada tanggal 20 maret 2009 Ny. Ani datang ke bidan Titin
dengan keluhan tidak menstruasi selama 6 bulan. Menstruasi
terakhir tanggal 09 oktober 2008. Maka langkah penghitungan
usia kehamilannya adalah sebagai berikut .
1) HPHT = 9 OKTOBER 2008
2) TANGGAL PERIKSA = 20 MARET 2009
3) Daftar jumlah minggu dan hari :
a) Oktober = sisa hari ( 31 – 9 =22 atau 3 minggu +1
hari)
b) November = 30 hari ( 4 minggu + 2 hari )
c) Desember = 31 hari ( 4 minggu+ 3 hari )
d) Januari = 31 hari ( 4 minggu + 3 hari )
e) Februari = 28 hari (4 minggu )
f) Maret = sampai dengan tanggal periksa, 20 hari (2
minggu + 6 hari )
g) Dijumlah menjadi 21 minggu + 15 hari atau 23 minggu
+ 1 hari
Menentuka HPL
Untuk HPL biasanya digunakan rumus Neagle.sebagai
berikut.
HPL =HPHT+7 HARI-3 BULAN
Namun ,rumus ini tidak bisa digunakan pada :

38
a) Ibu dengan riwayat haid yang tidak teratur
b) Ibu hamil saat masih menyusui dan belum
haid sesudah melahirkan ; serta
c) Ibu hamil karena berhenti mengkonsumsi pil KB dan
belum haid
Penentuan hari lahir pada pasien dengan keadaan diatas
dapat dilakukan dengan menggunakan pemeriksaan
USG .
Contoh kasus :
HPL Ny.Ani adalah sebagai berikut
20 – 3 – 2008
+7 – 3 + 1
27 – 12 – 2009
Jadi, HPL nya adalah tanggal 27 Desember 2009. Bulan 3 –
3 = 0 , maka mengambil 1 tahun (12 bulan , yang
ditambah 3 menjadi 15 bulan ) , 15 – 3 = 12 atau bulan
ke 12 , yaitu bulan desember, tahun ditambah 1.
b. Gerakan pertama fetus
Dengan memperkirakan terjadinya gerakan pertama kali fetus pada
usia kehamilan 16 minggu, perkiraan usia kehamilan bisa
ditetapkan. Namun perkiraan ini terkaadang kurang tepat.
c. Perkiraan tingginya fundus uteri
Mempergunakan tinggi fundus uteri untuk memperkirakan usia
kehamilan terutama tepat pada kehamilan yang pertama. Pada
kehamilan kedua dan seterusnya perkiraan ini kurang tepat.
d. Penentuan usia kehamilan dengan ultrasonografi (USG)
Bila ragu-ragu bisa berkonsultasi untuk menetapkan persalinan.
Menentukan usia kehamilan melalui ultrasonografi dengan cara
mengukur bagian janin yaitu:
1) Menentukan diameter kantong gestansi
2) Menentukan jarak kepala sampai bokong.
3) Menentukan jarak tulang biparietal.

39
4) Menentukan lingkaran perut.
5) Menentukan panjang tulang femur.
Metode ini memerlukan pengetahuan teorietis dan keterampilan
khusus.

7. Menentukan Periode Kehamilan


Ditinjau dari lamanya kehamilan, periode kehamilan dapat
ditentukan dengan membaginya dalam 3 bagian yaitu :
a. Kehamilan trimester I, antara 0-12 mg
Masa ini disebut juga masa organogenesis, dimana
dimulainya perkembangan organ-organ janin. Apabila terjadi cacat
pada bayi nantinya, pada masa inilah penentuanyan.Jadi pada masa
ini ibu sangat membutuhkan cukup asupan nutrisi dan juga
perlindungan dari trauma. Pada masa ini uturus mengalami
perkembangan pesat untuk mempersiapkan plasenta dan
pertumbuhan janin. Selain itu juga mengalami perubahan adaptasi
dalam psikologisnya. Dimana ibu ingin lebih diperhatikan. Emosi
ibu labil. Ini akibat pengaruh adaptasi tubuh terhadap
kehamilannya.
b. Kehamilan trimester II, antara 12-28 mg
Di masa ini organ–organ dalam tubuh janin sudah terbentuk
tapi viabilitasnya masih diragukan. Apabila janin lahir, belum bisa
bertahan hidup dengan baik. Pada masa ini ibu sudah merasa
nyaman dan bisa beradaptasi dengan kehamilannya.
c. Kehamilan trimester III, antara 28-40 mg
Pada masa ini perkembangan kehamilan sangat pesat. Masa
ini disebut masa pematangan. Tubuh sudah siap untuk proses
persalinan. Payudara sudah mengeluarkan kolostrum. Pengeluaran
hormon estrogen dan progesteron sudah mulai berkurang.
Terkadang akan timbul kontraksi / his pada uterus. Janin yang akan
lahir dalam masa ini telah dapat hidup / viable.

40
8. Tanda-Tanda Kehamilan
a. Tanda-Tanda dan Gejala Kehamilan Pasti
1) Terdengar denyut jantung janin (DJJ);
2) Terasa gerakan janin;
3) Pada pemeriksaan USG terlihat adanya kantong kehamilan,
ada gambaran embrio;
4) Pada pemeriksaan rontgen terlihat adanya rangka janin (>16
minggu).
b. Tanda-Tanda dan Gejala Kehamilan Tidak Pasti
1) Amenore/tidak mengalami menstruasi sesuai siklus
(terlambat haid);
Tidak munculnya mentruasi merupakan itu adalah tanda
bahwa positif hamil. Sangat disarankan bagi wanita untuk
rajin mencatat tanggal siklus haid.
2) Nausea( Mual ), anoreksia ( Tidak Nafsu Makan ), emesis (
Muntah ), dan hipersalivasi;
Biasanya terjadi di pagi hari dan malam hari bahkan lebih
sering terkenal dengan sebutan morning sickness. biasanya
dimulai antara minggu ke 4 dan ke 6 kehamilan. Setiap
wanita memiliki hemilan yang berbeda. Yang pasti hamil
ditemukan pada ibu yang sudah mengalami hamil sebulmnya
atau misalnya hamil anak ke dua, dan ke tiga,
3) Sering buang air kecil/miksing;
Kandung kemih dan rahim terletak bersebelahan.
Pada awal kehamilan, rahim yang membesar menekan
kandung kemih sehingga selalu merasa ingin buang air
kecil. Selama trimester kedua, tenakan kandung kemih
tidak sebesar itu karena rahim membesar ke atas ke arah
perut. Dalam beberapa minggu terakhir kehamilan, maka
akan kembali sering buang air kecil lagi karena bayi dan
rahim sangat besar akan menekan kandung kemih.
4) Obstipasi ( sembelit )

41
Kondisi ini dikarnakn tonus otot yang menurun
yang disebakan karena terjadinya pengaruh hormon steroid.
5) Payudara menegang;
Merasakan seperti saat mendekati menstruasi. Bisa
dirasakan perbedaannya beberapa hari setelah terjadi
perubahan. Karena hormone hormon yang berpengaruh
pada saat kehamilan. Rasa sakit biasanya berkurang setelah
tiga bulan pertama.
6) Kenaikan suhu tubuh.
Jika suhu tubuh basal seorang wanita (suhu ketika
baru bangun tidur di pagi hari ) akan meningkat hingga 1
derajat semenjak terjadinya konsepsi.
7) Penciuman lebih sensitive
Kadang ketikan merasa bahwa penciuman menjdi
lebih tanjam biasanya. Bisa jadi anda sedang “mencium”
gejala kehamilan. Hal ini disebabkan karena perubahan
hormone dalam tubuh anda.
c. Tanda-tanda dan Gejala Kemungkinan Hamil
1) Rahim membesar;
2) Tanda Hegar;

Meluasnya daerah isthmus yang menjadi lunak, sehingga pada


pemeriksaan vaginal corpus uteri seolah “terpisah” dari bagian
servik. Keadaan ini dijumpai pada kehamilan 6-8 minggu.hegar
ini.

3) Tanda Chadwick
Yaitu warna kebiruan pada serviks, vagina, dan vulva;
4) Tanda Piskacek
Yaitu pembesaran uterus ke salah satu arah sehingga menonjol
jelas kearah pembesaran tersebut;
5) Braxton Hicks

42
Bila uterus dirangsang (distimulasi dengan diraba) akan mudah
berkontraksi;
6) Ballotement positif
Sekitar pertengahan kehamilan, volume janin lebih kecil
dibanding volume cairan amnion. Karena itu, tekanan mendadak
pada uterus dapat menyebabkan janin tenggelam dalam cairan
amnion dan kemudian memantul kesisinya semula, benturan
yang ditimbulkan ballottement dapat dirasakan oleh jari-jari
tangan pemeriksa (Cunningham, 2005)
7) Tes Urine kehamilan positif (tes HCG)
Tes urine dilakukan minimal setelah 1 minggu terjadi
pembuahan. Tujuan dari pemeriksan ini adalah mengetahui
kadar hormone gonadotropin dalam urin. Kadar yang melebihi
ambang normal, mengindikasikan bahwa wanita mengalami
kehamilan.

9. Pemeriksaan Diagnostik Kehamilan


a. urine kehamilan (Tes HCG)
Sebuah metoda tes kehamilan yang mudah, murah, praktis
dan dapat dipakai di rumah (home pregnancy test, HPT) yang biasa
dikenal dengan test pack merupakan alat praktis yang cukup akurat
untuk mendeteksi kehamilan pada tahap awal. Test pack yang bisa
dibeli di hampir setiap apotek ini di dalamnya memiliki zat yang
bereaksi dengan hormon kehamilan, human Chorionic
Gonadotropin (HCG), dan berubah warna jika HCG ini terdeteksi
dalam air seni.
Alat uji kehamilan untuk cara penggunaannya relatif
mudah, yaitu mencelupkan ujung alat ke dalam air seni yang
ditampung atau menyentuhkan pada aliran air seni ketika buang air
kecil. Biasanya dianjurkan penggunaan air seni pertama setelah
bangun pagi, karena konsentrasi hormon HCG yang tinggi pada
saat itu.

43
Mekanisme kerja tes kehamilan melalui air seni adalah
dengan menggunakan prinsip adanya ikatan antibodi antigen.
Sebagai antigennya adalah adanya protein hormon beta HCG
(hormon yang dihasilkan trofoblas/bagian plasenta) dan sebagai
antibodi adalah antibodi yang dihasilkan binatang kuda yang
disuntik hormon beta HCG. Antibodi yang berupa protein ini
dikloning pada bakteri E coli. Kemudian antibodi dalam jumlah
tertentu ini, setelah direaksikan dengan zat tertentu yang akan
berubah warna bila bereaksi dengan antigen, ditempelkan pada
alat uji kehamilan.
Alat uji kehamilan semacam ini biasanya memiliki dua
buah “jendela” atau garis. Garis yang pertama mengisyaratkan
bahwa tes dilakukan dengan benar, yang biasa disebut dengan garis
kontrol. Garis kontrol akan tampak bila test pack mendapatkan
cukup air seni untuk diuji. Sementara garis kedua menunjukkan
hasil tes, yang merupakan bagian alat yang memiliki “antibodi”
yang bereaksi dengan HCG dan dapat berubah warna bila hormon
ini terdeteksi. Setipis apapun garis ini, kemunculannya tetap
menunjukkan adanya kehamilan.
Sebagian besar merk test pack yang beredar di pasaran
sudah dapat mendeteksi HCG dengan kadar 25 IU/L-50 IU/L,
sehingga cukup akurat untuk menentukan ada atau tidaknya
kehamilan). Biasanya dibutuhkan 3-4 minggu sejak hari pertama
menstruasi terakhir (biasanya dokter menyebutnya HPHT; Hari
Pertama Haid Terakhir) agar jumlah HCG dapat dideteksi oleh uji
kehamilan. Ini adalah waktu yang dianjurkan. Tapi jika anda tidak
dapat menunggu selama itu, waktu paling cepat saat uji dapat
dilakukan adalah 10-14 hari sejak berhubungan intim (yang diduga
menyebabkan kehamilan). Jika dilakukan lebih awal, hasil uji
dapat memberikan hasil negatif palsu. Artinya, alat uji menyatakan
anda tidak hamil walaupun sebenarnya anda memang hamil.

44
Uji kehamilan yang lebih akurat tentunya adalah tes
kuantitatif hormon HCG dalam darah. Biasanya yang diukur adalah
jumlah subunit beta hormon HCG (ß- HCG). Pemeriksanaannya
menggunakan metode enzyme-linked immunosorbent assay
(ELISA). Tes melalui darah ini lebih cepat dibandingkan dengan
urine, karena sebenarnya kadar HCG sudah ada dalam darah sejak
implantasi terjadi, atau sejak terjadi pembuahan pada hari ke 8
sudah terdapat beta HCG sehingga bisa terdeteksi lewat darah.
Hanya saja pemeriksaan lewat darah masih sangat jarang karena
harganya relatif mahal. Uji ini memerlukan waktu dengan kisaran
beberapa jam sampai beberapa hari untuk mendapatkan hasil. Uji
ini juga dapat digunakan untuk mengamati tingkat HCG selama
kehamilan. Apabila HCG tidak mengalami peningkatan, maka ini
dapat menjadi indikasi adanya masalah pada kehamilan.
Sedangkan jumlah HCG yang sangat tinggi dapat berarti seorang
perempuan mengandung anak kembar.
Kurang akuratnya test pack dapat disebabkan oleh beberapa
kemungkinan:
1) Uji dilakukan terlalu dini
Jika anda melakukan uji terlalu awal, kurang dari 8-10 hari
setelah pembuahan, HCG mungkin belum berada pada jumlah
yang cukup untuk memberikan hasil positif.
2) Sensitifitas alat uji terlalu rendah
Sampel urin terlalu encer
Urin dapat menjadi encer akibat seringnya berkemih atau
tingginya volume cairan yang diminum.
3) Hamil, secara kimia

Ini berarti embrio memang telah tertanam pada rahim dan


HCG diproduksi pada selang waktu yang singkat, namun diikuti
dengan keguguran sebelum tanda (fisik) kehamilan dapat
teramati.

45
4) Waktu pemeriksaan kehamilan

Test kehamilan dilakukan diluar standar yang ditentukan


oleh pembuat test, misalnya terlalu lama. Yang akan membuat
hasil alat tes kehamilan menjadipositif.

b. Palpasi Abdomen
Menggunakan cara Leopold dengan langkah sebagai berikut :
1) Leopold I
Bertujuan untuk mengetahui bagian janin yang ada di fundus.
Caranya :
a) Pemeriksa mengahdap pasien;
b) Kedua tangan meraba bagian fundus dan mengukur berapa
tinggi fundus uteri;
c) Meraba bagian apa yang ada difundus. Jika teraba bulat
melenting, mudah digerakkan, maka itu adalah kepala. Namun
jika teraba bulat, besar, lunak, tidak melenting maka itu
bokong.
2) Leopold II
Bertujuan untuk mengetahui bagian janin yang ada disebelah
kanan dan kiri. Caranya:
a) Kedua tangan pemeriksa berada di sebelah kanan dan kiri
perut ibu.
b) Ketika memeriksa sebelah kanan, maka tangan kanan
menahan perut sebelah kiri kea rah kanan;
c) Raba perut kanan menggunakan tangan kiri, dan rasakan
bagian apa yang ada di sebelah kanan (jika teraba benda
yang rata, punggung bayi, namun jika teraba bagian-
bagian yang kecil dan menonjol, maka itu adalah bagian
kecil janin).
3) Leopold III
Bertujuan untuk mengetahui bagian janin yang ada dibawah
uterus. Caranya :

46
a) Tangan kiri menahan fundus uteri;
b) Tangan kanan meraba bagian yang ada dibagian bawah
uterus. Jika teraba bagian bulat, melenting, keras dan dapat
digoyangkan, maka itu adalah kepala. Namun jika teraba
bagian yang bulat, besar, lunak dan sulita digerakkan,
maka ini adalah bokong. Jika dibagian bawah tidak
ditemukan kedua bagian seperti di atas, maka
pertimbangkan apakah janin dalam keadaan melintang.
c) Pada letak sungsang dapat dirasakan ketika tangan kanan
menggoyangkan bagian bawah, tangan kiri akan merasakan
ballottement (pantulan dari kepala janin, terutama ini
ditemukan pada usia kehamilan 5-7 bulan).
4) Leopold IV
Bertujuan untuk mengetahui bagian janin yang ada dibwah dan
untuk mengetahui apakah kepala sudah masuk panggul atau
belum. Caranya:
a) Pemeriksa menghadap kaki pasien;
b) Kedua tangan meraba bagian janin yang berada di bawah;
c) Jika teraba kepala, tempatkan kedua tangan di dua belah
pihak yang berlawanan dibagian bawah;
d) Jika kedua tangan konvergen(dapat saling bertemu) berarti
kepala sudah masuk panggul;
e) Jika kedua tangan divergen (tidak saling bertemu) berarti
kepala sudah masuk panggul.
c. Pemeriksaan USG
1) Dilaksanakan sebagai salah satu diagnosis pasti kehamilan;
2) Gambaran yang terlihat, yaitu adanya rangka janin dan kantong
kehamilan.
Ultrasonografi atau sonogram diagnostik menggunakan
gema dari gelombang suara berfrekuensi tinggi untuk
menghasilkan sebuah citra. Citra ini bisa diperkuat dan direkam
dalam bentuk foto, kaset video,atau DVD.gelombang suara

47
dikirim dan diterima oleh tranducer. Tergantung pemandangan
apa yang diperlukan, tranducer bisa digosokan diatas perut ibu
atau diletakan diatas vagina. Pada awal kehamilan kandung
kemih harus dalam keadaan penuuh saat menjalani
pemeriksaan ultrasonografi abdominal.
Pada awal kehamilan ultrasonografi paling sering
digunakan untuk:
1) Memastikan embrio terletak didalam Rahim
2) Menentukan usia kehamilan
3) Menentukan jumlah bayi
Ultrasnografi juga bisa digunakan untuk:
1) Memperkiran pertumbuhan bayi.
2) Memastikan pertumbuhan dan perkembangan bayi normal
3) Mengevaluasi posisi dan kondisi plasenta
4) Menentukan posisi bayi untuk melakukan amniosentesis
atau prosedur lain
5) Menentukan jenis kelamin bayi setelah alat kelaminya
tampak

Menjelang akhir kehamilan ultrasonografi bisa digunakan


untuk:
1) Memeriksa kesehatan bayi
2) Menentukan jumlah air ketuban
3) Menentukan perubahan leher Rahim
4) Memastikan posisi bayi dan tali pusar tepat sebelum
persalinan.
d. Pemeriksaan Rontgen
1) Merupakan salah satu alat untuk melakukan penegakan
diagnosis pasti kehamilan;
2) Terlihat gambaran kerangka janin, yaitu tengkorak dan tulang
belakang, Namun pemeriksaan ini tidak dianjurkan.

48
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
 Sel telur (ovum) adalah sel reproduksi (gamet) yang dihasilkan
oleh ovarium dari organisme berjenis kelamin betina. Sel sperma
terdiri dari kepala, bagian tengah dan ekor. Kepala berisi inti
dengan kromatin yang padat serat melingkar, dikelilingi oleh
akrosom anterior, yang berisi enzim yang digunakan untuk
menembus sel telur wanita.
 Jika senggama terjadi dalam sekitar masa ovulasi (“masa subur”)
maka ada kemungkinan sel sperma dalam saluran reproduksi
wanita akan bertemu dengan sel telur wanita yang baru
dikeluarkan pada saat ovulasi. Pertemuan atau penyatuan sel
sperma dengan sel telur inilah yang disebut sebagai pembuahan
atau fertilisasi. Implantasi adalah penempelan blastosis ke dinding
rahim, yaitu pada tempatnya tertanam. Blastosis biasanya
tertanam di dekat puncak rahim, pada bagian depan maupun
dinding belakang.
 Trimester pertama dimulai dari minggu pertama sampai minggu
ke-12. Trimester kedua dimulai dari minggu ke-13 sampai
minggu ke-28. Dan trimester ketiga dimulai dari minggu ke-29
sampai minggu ke-40.
 Pertumbuhan dan perkembangan embrio, Periode embrionik
dimulai sejak awal minggu ketiga setelah ovulasi/fertilisasi, yang
bersamaan dengan waktu perkiraan menstruasi berikutnya
seharusnya dimulai.
 Struktur dan fungsi amnio, Amnion pada kehamilan aterm berupa
sebuah membran yang kuat dan ulet tetapi lentur. Amnion adalah
membran janin paling dalam dan berdampingan dengan cairan
amnion. Struktur avaskular khusus ini memiliki peran penting
dalam kehamilan pada manusia. Pada banyak kasus obstetrik,

49
pecahnya selaput ketuban secara dini pada kehamilan merupakan
penyebab tersering pelahiran preterm.
 Struktur, fungsi dan sirkulasi tali pusat, Tali pusat atau funis,
berjalan dari umbilikus janin kepermukaan fetal plasenta atau
lempeng korion.
 Struktur, fungsi dan sirkulasi plasenta, Plasenta tersusun atas
kurang lebih 200 trunkus-beberapa berukuran besar, beberapa
berukuran sedang tetapi kebanyakan kecil yang bercabang-cabang
menjadi tangkai, cabang dan ranting, yang diliputi vili korionik.
 Sirkulasi darah fetus, Sirkulasi darah fetus berbeda dari sirkulasi
orang dewasa, karena darah janin tidak perlu kepembuluh paru
untuk dapat teroksigenasi.
 Menentukan usia kehamilan,Untuk secara cepat memperkirakan
tanggal berakhirnya suatu kehamilan yang didasarkan pada siklus
menstruasi dapat digunakan cara berikut: tambahkan 7 hari ke
hari pertama menstruasi terakhir dan kurangi 3 bulan.
 Menentukan periode kehamilan,Periode gestasi juga dapat di bagi
menjadi tiga satuan yang masing-masing terdiri dari 3 bulan
kalender, atau 3 trimester, karena tonggak-tonggak penting
obstetri dapat dengan mudah ditentukan dengan trimester.

B. Saran
Semoga makalah ini dapar bermanfaat pembaca maupun mahasiswa
dalam lingkungan kesehatan dan saya menyadari bahwa makalah ini
masih sangat jauh dari kesempurnaan, maka saya sangat
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca.

50
DAFTAR PUSTAKA

Asrinah, dkk. 2010. Asuhan kebidanan Masa Kehamilan. Yogyakarta:

Graha Ilmu.

http://www.softilmu.com/2015/10/Pengertian-Fungsi-Struktur-Proses-

Terbentuknya-Plasenta-Tali-Pusar-Adalah.html

http://kesmas-fkm.blogspot.co.id/2012/09/makalah-proses-sirkulasi-darah-janin.html

Nugroho, Taufan. 2014. Buku Ajar ASKEB 1 Kehamilan. Yogyakarta:

Nuha Medika

Prawirohardjo Sarwono, 2009, Ilmu Kebidanan, Jakarta : Bina Pustaka.

Rukiyah, Al Yeyeh dan Lia yulianti. 2011. Asuhan Kebidanan 1 (Kehamilan).

Jakarta: Trans Info Media

Siwi Walyani, Elisabeth. 2015. Asuhan kebidanan pada Kehamilan.

Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

51

You might also like