You are on page 1of 19

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA NY. SR DENGAN POST PARTUM

Asuhan Keperawatan Pada : Ny. SR


Dengan Diagnosa Medis : Post Partum
DiRuagan : Cempaka
Tanggal : 18 Sesember 2016

A. Pengkajian
1. Data Demografi
Nama klien : Ny. SR
Umur klien : 25 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Nama suami : Tn. Wahyunta
Umur suami : 29 tahun
Alamat : Karangasem
Status perkawinan : Kawin
Agama : Islam
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : IRT
Diagnosa medik : Post partum
Tanggal masuk RS : 03-12-2015
No. RM : 03 74 77
Tgl Pengkajian : 18/12/2017
2. Keluhan Utama Saat Ini
Ibu menyatakan nyeri pada daerah kemaluan terutama jika untuk duduk dan berjalan.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Ibu mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit berat hingga harus ke rumah sakit.
4. Riwayat Persalinan dan Kelahiran Saat Ini
a. Lama persalinan:
1) Kala I 4 jam 20 menit
2) Kala II 5 menit
3) Kala III 5 menit
Total waktu persalinan 4 jam 30 menit.
b. Posisi fetus memanjang, punggung kiri, dengan presentasi kepala.
c. Tipe kelahiran spontan.
d. Penggunaan analgesik dan anestesi, selama proses persalinan ibu tidak diberikan analgesik dan
anestesi.
e. Masalah selama persalinan tidak ada bayi lahir spontan, terjadi ruptur perineum derajat I
dengan jahitan dalam 1 luar 1. Jumlah perdarahan kala I 0 cc, kala II 0 cc, kala III 100 cc, kala
IV 50 cc. Total perdarahan 150 cc.
5. Data Bayi Saat Ini
a. Keadaan umum bayi baru lahir (Jenis kelamin: Laki-laki)
1) Berat badan : 3100 Gram
2) Panjang badan : 45 Cm
3) Lingkar kepala : 32 Cm
4) Lingkar dada : 33 Cm.
5) Lingkar perut : 31,5 Cm.
6) Lingkar lengan atas : 10,5 Cm.
b. Apgar Score
No Tgl/Jam Karakteristik Menit 1 Menit 5
Penilaian
1. 3-11-2004 Denyut jantung 2 2
2. 06.25 WIB Pernapasan 2 2
3. Refleks 1 1
4. Tonus otot 1 2
5. Warna kulit 1 2
Total 7 9
Kesimpulan: Bayi normal tidak mengalami asfiksia.

6. Keadaan Psikologis Ibu

Ibu merasa baik-baik saja, senang bayinya lahir dengan selamat tanpa masalah
mengingat usia kehamilannya lebih dari 9 bulan (45 minggu).
7. Riwayat Penyakit Keluarga
Ibu mengatakan bahwa dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit hipertensi,
gula, atau penyakit menurun lainnya. Juga tidak ada yang menderita penyakit menular.
8. Riwayat Ginekologi
Ibu mengalami menarche pada usia 14 tahun, lama menstruasi 5 hari dengan siklus
30 hari. Darah yang keluar biasanya cukup banyak, encer, berwarna merah, dengan bau
amis. Hari pertama menstruasi terakhir (HPHT) 09-12/2015 dengan hari perkiraan lahir
(HPL) 05/09/2016.
Ibu merupakan akseptor IUD dan sudah dipakai selama 2 tahun sebelum gagal dan
diekstraksii pada bulan Maret 2015.
9. Riwayat Obstetri
Ibu G2P1A0 , anak pertama laki-laki usia 3 tahun dengan BBL 3200 gram, lahir
spontan, di RSUD Kabupaten Mamuju.
10. Review of System dan Pemeriksaan Fisik
a. Penampilan umum : Ibu tampak rapi, terlihat lelah, berjalan dengan bantuan dan
tertatih-tatih.
b. Berat badan : 60 Kg.
c. Tinggi badan : 151 Cm.
d. Tanda-tanda vital : TD: 110/80 mmHg , N: 84 kali/menit, R: 24 kali/menit, S:
36,5 oC.
No. Komponen Review of System Pemeriksaan Fisik
1. Kulit, rambut, Ibu mengatakan setelah Kulit bersih, turgor kulit baik,
kuku melahirkan langsung lembab, rambut bersih tidak
dimandikan oleh bidan, rontok, kuku rapi dan pendek.
kuku sudah dipotong sejak
dari rumah.
Tidak ada keluhan.
2. Kepala dan leher Ibu mengatakan tadi pagi Ekspresi wajah merintih ketika
sudah mencuci muka bergerak atau duduk. Tampak
sekalian mandi, tidak ada lelah.
keluhan. Tidak ada oedema,
konjungtiva tidak anemis,
sklera tidak ikterik,
penglihatan normal, kelenjar
tiroid tidak membesar, kelenjar
limfe tidak teraba, vena
jugularis tidak meningkat,
tidak terdapat bekas operasi.
3. Telinga Tidak ada keluhan. Bersih, discharge tidak ada,
pendengaran normal.
4. Mulut, Tidak ada keluhan. Bersih, tidak terdapat karies
tenggorokan, gigi, tidak ada stomatitis,
hidung sekret hidung bersih, tidak
memakai alat bantu, fungsi
baik.
5. Thoraks dan paru- Tidak ada keluhan. Simetris kanan-kiri, tidak ada
paru ketinggalan gerak, paru dalam
batas normal, tidak terdengar
suara nafas tambahan.
6. Payudara Ibu mengatakan air susu Lunak, puting susu menonjol
sudah keluar dan akan keluar, ASI sudah keluar.
menyusui bayinya setelah
istirahat.
7. Jantung Tidak ada keluhan. Tidak membesar, ictus kordis
pada ICS ke 5, tidak ada bising
jantung.
8. Abdomen Ibu mengatakan perut Terdapat striae gravidarum,
terasa mual-mual dan tinggi fundus uteri 2 jari
seperti dipelintir. dibawah pusat, teraba lunak,
peristaltik positif agak lemah.
9. Genetalia Ibu mengatakan nyeri pada Lochia jumlahnya sedang,
daerah kemaluan terutama warna merah gelap, terdapat
jika untuk bergerak dan bekuan kecil.
duduk, nyeri tajam, perih,
lokasi pada daerah
perineum, nyeri sedang
skala 6.
Ibu menyatakan sudah
buang air kecil 1 kali.
10. Anus dan rektum Ibu mengatakan buang air Terdapat ruptur perineum
besar tadi malam sebelum dengan jahitan luar 1 jenis
melahirkan, setelah Zide. Luka tampak basah.
melahirkan sampai
sekarang belum.
11. Musculoskeletal Tidak ada keluhan. Refleks positif,, tidak ada
varises, tidak terjadi oedema,
tanda-tanda REEDA negatif,
kekuatan otot 5, ROM normal.

11. Riwayat Kesehatan

No. Komponen Hasil


1. Pola persepsi kesehatan- Ibu mengatakan bayi ini merupakan anak kedua, anak
pemeliharaan kesehatan pertamanya dulu juga dilahirkan di Sardjito, jadi ibu merasa
yakin atas kemampuannya untuk merawat bayinya ini.

Selama ini ibu rajin memeriksakan diri ke dokter kandungan,


jika merasa tidak enak badan juga langsung ke Puskesmas
atau dokter praktek.
2. Pola nutrisi- Ibu makan 3 kali sehari, minum 6-8 gelas perhari, selama
metabolisme hamil muda merasa mual muntah tapi semakin bertambah
usia kehamilan gejala semakin hilang. Sekarang ibu sudah
mulai makan makanan kecil yang dibawa oleh suaminya.
3. Pola aktifitas-latihan Selama hamil ibu sering jalan-jalan bersama suami dan
aktivitas sehari-hari apat dilakukan mandiri, sekarang ibu
merasa lelah dan ingin tidur, juga tampak berhati-hati ketika
bergerak di tempat tidur.
Ibu tidak mampu masuk dan keluar dari kamar mandi
sehingga aktivitas kebersihan diri dibantu oleh keluarga.
4. Pola eliminasi Biasanya ibu bab 1-2 kali sehari dengan konsistensi lunak dan
bak 6-8 kali sehari selama hamil. Setelah melahirkan bab
belum sedangkan bak 1 kali tadi pagi.
5. Pola isitirahat-tidur Selama hamil istirahat/tidur tidak ada gangguan, tidur siang
selama 2 jam dan malam tidur jam 21.00 WIB dan bangun
pagi jam 04.30 WIB. Semalam ibu tiak dapat tidur karena
dalam proses persalinan, baru setelah bayi lahir dan ibu
dimandikan dapat tidur sebentar.
6. Pola persepsi-kognitif Ibu mengatakan merasa sakit pada daerah kemaluan. Ibu juga
mengatakan bahwa kehamilan yang sekarang ini tidak
disengaja karena gagalnya IUD, tetapi ibu dan suaminya
merasa senang juga dengan kehadiran anak yang kedua ini.
7. Pola persepsi terhadap Ibu sangat kooperatif terhadap tindakan keperawatan yang
diri diberikan dan meyakini bahwa semua tindakan itu adalah
untuk mempercepat menolong diri dan bayinya.
8. Pola hubungan-peran Orang terdekat adalah suaminya dan ibunya yang selalu
mendampingi. Ibu mengatakan selama ini hubungan antar
anggota keluarga dan masyarakat sekitar baik-baik saja.
9. Pola seksualitas- Selama hamil sudah ada kesepakatan dengan suami untuk
reproduksi mengurangi frekwensi hubungan seksual. Tidak ada
gangguan dalam melakukan akttifitas tersebut, juga tidak
terjadi kontak bleeding.
10. Pola stress-koping Ibu berpenampilan rapi, berbicara pelan-pelan, dan selalu
minta pertimbangan suami atau ibunya jika ada masalah atau
harus mengambil keputusan.
11. Pola kepercayaan-nilai- Ibu berasal dari suku jawa dan beragama Islam sehingga
nilai kebudayaan yang umum di masyarakat masih dilakukan
seperti tujuh bulanan dan selamatan. Ibu merasa sangat
bersyukur bayinya dapat lahir selamat mengingat usia
kehamilan yang mundur.
12. Profil Keluarga
a. Pendukung keluarga
Ibu tinggal serumah dengan suami, satu anaknya, dan satu adiknya. Jika ada apa-
apa biasa minta tolong kepada orang tuanya. Hubungan dengan masyarakat sekitar
juga baik.
b. Jumlah anak
Dua dengan anak yang sekarang. Anak pertama laki-laki, anak kedua perempuan.
c. Tipe rumah dan komunitas
Rumah milik sendiri dengan bangunan permanen, lantai keramik dengan ventilasi
dan cahaya yang cukup. Sumber air PAM dan memiliki WC sendiri. Jarak dengan
tetangga dekat dan tipe komunitas masyarakat desa dengan budaya gotong royong.
d. Pekerjaan
Ibu tidak bekerja, di rumah saja mengurus anaknya, sedangkan suaminya adalah
seorang pegawaii negeri sipil (Guru).
e. Tingkat pendidikan
Ibu berpendidikan terakhir SLTA sedangkan suaminya sarjana.
f. Tingkat sosial ekonomi
Menengah dengan penghasilan perbulan  Rp 750.000.00.
13. Riwayat dan Rencana Keluarga Berencana
Ibu pernah menggunakan IUD selama 2 tahun tapi gagal, ibu merasa tidak nyaman
akhirnya diekstraksi pada bulan Maret 2014. Ibu mengatakan berencana akan memakai
IUD lagi.
14. Pemeriksaan Laboratorium atau Hasil Pemeriksaan Diagnostik Lainnya
Tanggal dan Jenis Hasil pemeriksaan dan Interpretasi
Pemeriksaan Nilai Normal
Tanggal 03-11-2013
Lab. Darah :
HB 9,9 (11,5-16,5) Turun
AL 13,3 (4-11) Naik
AE 4.35 (3,8-5,8) Normal

AT 152 (150-450) Normal


HCT 30 (37-47) Turun
Golongan Darah AB

15. Terapi Medis yang Diberikan

Tanggal Jenis Terapi Rute Dosis Indikasi Terapi


Terapi
18/09/2013 Amoxycillin Oral 3 x 500 Mg Antibiotik (mencegah infeksi)
Asam Mefenamat Oral 3 x 500 Mg Analgetik (mengurangi nyeri)
Emineton Oral 1 x 1 tab. Derivat besi (mengatasi anemia)
19/09/2013 Amoxycillin Oral 3 x 500 Mg Antibiotik (mencegah infeksi)
Asam Mefenamat Oral 3 x 500 Mg Analgetik (mengurangi nyeri)
Emineton Oral 1 x 1 tab. Derivat besi (mengatasi anemia)
20/09/2013 Amoxycillin Oral 3 x 500 Mg Antibiotik (mencegah infeksi)
Asam Mefenamat Oral 3 x 500 Mg Analgetik (mengurangi nyeri)
Emineton Oral 1 x 1 tab. Derivat besi (mengatasi anemia)
16. Analisa Data

Data Penyebab Masalah


DS: Agen injuri fisik Nyeri akut
1. Ibu mengatakan nyeri pada daerah kemaluan Kontraksi uterus
terutama jika untuk bergerak dan duduk, nyeri
tajam, perih, lokasi pada daerah perineum,
nyeri sedang skala 6.
2. Ibu mengatakan perut terasa mual-mual dan
seperti dipelintir.
DO:
1. Tampak berhati-hati ketika bergerak di
tempat tidur.
2. Ekspresi wajah merintih ketika bergerak atau
duduk.
3. Tanda-tanda vital : TD: 110/80 mmHg , N:
84 kali/menit, R: 24 kali/menit, S: 36,5 oC.
DS: Faktor risiko: Risiko infeksi
Ibu mengatakan terdapat luka di kemaluannya Trauma jaringan
dan rasanya sakit. Tidak adekuatnya
DO: pertahanan
1. Terdapat ruptur perineum derajat I dengan sekunder tubuh
jahitan luar 1 Zide.
2. Luka tampak basah.
3. Lb. Darah (3-11-2004):
HB: 9,9
AL: 13,3
HCT: 30
DS: Kelelahan Defisit perawatan
Ibu mengatakan merasa lelah dan ingin tidur. diri:
DO: Mandi/kebersihan
1. Ibu tidak mampu masuk dan keluar dari diri, Toileting
kamar mandi.
2. Tampak lemah.
3. Aktivitas kebersihan diri dibantu oleh
keluarga.

4. Diagnosa Keperawatan

Sesuai dengan prioritas diagnosa yang muncul adalah:


a. Nyeri akut berhubungan dengan Agen injuri fisik, Kontraksi uterus.
b. Defisit perawatan diri: Mandi/kebersihan diri, Toileting berhubungan dengan
Kelelahan.
c. Risiko infeksi berhubungan dengan Faktor risiko: Trauma jaringan, Tidak
adekuatnya pertahanan sekunder tubuh.

5. Rencana Pendidikan Kesehatan

Area Rencana Tindakan


Kerja Memberikan informasi bahwa selama tiga minggu post partum belum
diperbolehkan bekerja keras, seperti mengangkat ember, barang-barang yang
berat, dan memperbolehkan bekerja ringan seperti menyapu, menyetrika, dan
memasak.
Istirahat Mengajarkan kepada ibu agar istirahat dengan cukup saat bayi tertidur, hal ini
sangat baik untuk memulihkan kondisi ibu walaupun ibu tidak punya masalah
dengan keadaan tidur.
Latihan Mengajarkan kepada ibu bahwa latihan pada awal minggu pertama post
partum seperti menaiki tangga, senam post partum.
Hygiene Mengajarkan pada ibu untuk selalu membersihkan daerah vagina dan
perineum setelah bak atau bab dengan air sabun.
Koitus Mengajarkan pada ibu bahwa koitus bisa dimulai apabila lokhia berubah
menjadi putih dan luka perineum sudah sembuh sempurna serta ibu merasa
nyaman untuk melakukan hubungan.
Kontrasepsi Menjelaskan kepada ibu bisa menggunakan kontrasepsi setelah tiga minggu
post partum dan apabila ibu menyusui secara penuh dan tidak memberikan
makanan tambahan pada bayi bisa dipergunakan untuk kontrasepsi selama
enam bulan post partum.
Follow up Ibu bisa mengontrolkan diri seminggu setelah persalinan dan selanjutnya
kontrol sampai 42 hari post partum
Lain-lain -
No Tanggal/Jam Tindakan Catatan Perkembangan TTD
DX
1 Rabu,18/12/20161. Mengkaji nyeri klien: S:
Jam 09.45 Wita PQRST. 1. Ibu mengatakan masih
2. Mengukur TTV. merasa nyeri pada daerah
3. Menganjurkan klien sekitar kemaluan meskipun
untuk melakukan sudah berkurang dibanding
mobilisasi bertahap. tadi pagi.
Rabu,18/12/20164. Membatasi pengunjung. 2. Nyeri tajam, perih, nyeri
Jam 21.10 Wita sedang skala 5, waktu ketika
1. Mengkaji nyeri klien: melakukan
PQRST. mobilisasi/ambulasi.
2. Menyarankan klien3. Ibu mengatakan sudah
untuk mengubah posisi mencoba turun dari tempat
tidur secara teratur. tidur dengan bantuan kursi
3. Mengajarkan klien dan posisi tidur berubah-ubah.
tehnik napas dalam dan O :
masase pada daerah
1. Ekspresi wajah ketika
ekstremitas dan punggung. melakukan ambulasi tampak
4. Membatasi pengunjung. menahan nyeri.
2. Posisi tidur miring ke kanan.
Kamis,19/12/2016 3. Ibu mampu mempraktekkan
Jam 06.00 Wita teknik napas dalam dan
masase.
4. Penunggu 1 orang ibu klien.
A : Tujuan belum berhasil.
1. Mengkaji nyeri klien: P : Lanjutkan intervensi.
PQRST. S : Ibu mengatakan nyeri jauh
2. Mengukur TTV. berkurang dibandingkan
3. Memberikan analgetik kemarin, nyeri ringan, skala 3,
asam mefenamat 500 Mg lokasi di daerah sekitar
oral. kemaluan.
4. Menjelaskan tentang O :
nyeri pada post partum. 1. Tanda-tanda vital: TD:
120/70 mmHg, N: 80
kali/mnt, R: 24 kali/mnt, S:
36,6 oC.
2. Obat diminum.
3. Wajah tampak segar,
tenang.
4. Dapat turun dari tempat
tidur dan berjalan.
A : Tujuan berhasil sebagian.
P : Lanjutkan intervensi.
2 Kamis,19/12/2016
1. Mengkaji kemampuan S :
Jam 09.45 Wita mandi ibu. 1. Ibu mengatakan sudah bisa
2. Mengkaji kemampuan membersihkan daerah perineal
ibu ke toilet. yaitu dengan sabun dan selalu
3. Mengkaji keadaan kuku. dijaga kekeringannya,
mengganti pembalut jika
basah.
2. Ibu mengatakan kalau
mandi dan ke toilet sementara
waktu dibantu oleh ibunya,
Kamis,19/12/2016 tadi sore.
Jam 21.30 Wita
1. Melakukan diskusi
dengan ibu cara O : Aktif dalam diskusi.
membersihkan daerah A : Tujuan berhasil sebagian.
perineal. P : Lanjutkan intervensi.
2. Menganjurkan ibu pada
saat mandi untuk:
Kamis,19/12/2016 Menggunakan suhu air
Jam 05.30 Wita yang nyaman.
Memonitor kondisi
kulit. Kamis, 19/09/2013 Jam 07.00
Menempatkan alat WIB
mandi sesuai kondisi. S:
Menyediakan alat 1. Ibu mengatakan pagi ini
mandi pribadi. akan mencoba mandi sendiri
ke kamar mandi.
Kamis, 19/09/2013 Jam
2. Keluarga menyatakan akan
05.30 WIB membantu semua kebutuhan
1. Memfasilitasi ibu untuk klien.
mandi dengan O:
menyediakan air hangat, 1. Ibu tampak berjalan ke
menjaga privasi, kamar mandi.
melibatkan keluarga 2. Ibu mampu mandi dan
dalam membantu mandi melakukan eliminasi di kamar
dan toileting. mandi.
2. Mengkaji kemampuan 3. Keluarga membantu
klien ke toilet. menuntun klien dan
menyediakan alat mandinya.
4. Ibu tampak segar dan berbau
haru
A : Tujuan berhasil.
P : Lanjutkan dengan motivasi
ibu untuk melakukan aktivitas
lainnya secara mandiri.
3 Jumat,20/12/20161. Membatasi jumlah S : Ibu mengatakan akan
Jam 09.45 Wita pengunjung. melakukan hal-hal yang
2. Mengajarkan cara disarankan meskipun selama
mencuci tangan kepada ini juga sudah melakukannya.
orang tua. O : Klien dan keluarga aktif
3. Menganjurkan orang tua dalam diskusi.
untuk mencuci tangan Tidak ditemukan tanda-
sebelum dan sesudah tanda infeksi.
kontak dengan bayi. A : Tujuan berhasil sebagian.
4. Memonitor tanda infeksi P : lanjutkan intervensi.
lokal dan sistemik.
5. Memonitor AL.
Jumat,20/12/20166. Mengukur tanda-tanda
Jam 21.30 Wita vital.
7. Mengawasi tanda-tanda
REEDA. S : Ibu mengatakan cairan yang
8. Mengobservasi keluar berwarna merah
kontraksi uterus. dengan jumlah lumayan
banyak, perut juga masih
1. Menganjurkan ibu dan terasa mulas tapi sudah
keluarga untuk: berkurang dibanding kemarin.
Menjaga kebersihan
kamar.
membatasi jumlahO :
Jumat,20/12/2016 pengunjung. 1. Kulit intact, mukosa tampak
Jam 05.30 Wita Memberikan nutrisi basah, kemerahan, dan tidak
yang adekuat. ada perlukaan.
Memberikan cairan dan
2. Lokhia rubra.
istirahat yang cukup. 3. Involusi uterus baik.
Menjaga kebersihan dan
4. TFU 2 jari dibawah pusat.
melakukan perawatan 5. Tanda-tanda vital: TD:
kulit. 120/70 mmHg, N: 80
Melakukan aktivitas kali/mnt, R: 24 kali/mnt, S:
dan mobilisasi. 36,6 oC.
2. Mengajarkan ibu dan 6. Tidak terdapat tanda
keluarga tentang tanda- REEDA.
tanda infeksi, cara 7. Obat diminum.
mencegah infeksi. A : Tujuan berhasil.
P : Monitoring hasil
1. Meginspeksi kulit dan implementasi.
mukosa dari kemerahan,
panas, atau drainase.
2. Memonitor pengeluaran
lokhia.
3. Memonitor involusi
uterus dan tinggi fundus
uteri.
4. Memonitor tanda-tanda
vital.
5. Mengawasi tanda-tanda
REEDA.
6. Mencuci tangan sebelum
dan sesudah melakukan
tindakan.
7. Memberikan antibiotik
Amoxycillin 500 Mg per
oral dan derivat besi
Emineton 1 tablet.
Rencana Keperawatan
Tanggal Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
keperawatan
18/12/2016
1. Nyeri akut Setelah diberikan 1. Kaji ulang1. mengidentifikasi
berhubungan asuhan keperawatan skala nyeri kebutuhan dan
dengan trauma diharapkan nyeri ibu 2. Anjurkan intervensi yang
mekanis , edema / berkurang dengan ibu agar tepat
pembesaran jaringan criteria evaluasi : menggunaka2. untuk
atau distensi efek – skala nyeri 0-1 , ibu n teknik mengalihkan
efk hormonal mengatakan nyerinya relaksasi dan perhatian ibu dan
berkurang sampai distraksi rasa rasa nyeri yang
hilang , tidak merasa nyeri dirasakan
nyeri saat mobilisasi ,3. Motivasi : 3. memperlancar
tanda vital dalam untuk pengeluaran
batas normal . S = 37 mobilisasi lochea,
C . N = 80 x/menit , sesuai mempercepat
TD = 120/80 mmHG , indikasi involusi dan
R = 18 – 20 x / menit 4. Berikan mengurangi
kompres nyeri secara
hangat bertahap.
5. Delegasi 4. meningkatkan
pemberian sirkulasi pada
analgetik perinium
5. melonggarkan
system saraf
perifer sehingga
rasa nyeri
berkurang
19/09/2013
1. Resiko tinggi setelah diberikan 1. Kaji lochea1. untuk dapat
terhadap askep diharapkan (warna, bau, mendeteksi tanda
kekurangan volume infeksi pada ibu tidak jumlah) infeksi lebih dini
cairan berhubungan terjadi dengan KE : kontraksi dan
dengan penurunan dapat uterus dan mengintervensi
masukan / mendemonstrasikan kondisi dengan tepat.
penggantian tidak teknik untuk jahitan 2. pembalut yang
adekuat , kehilangan menurunkan resiko episiotomi. lembab dan banyak
cairan berlebih ( infeksi, tidak terdapat2. Sarankan darah merupakan
muntah , hemoragi , tanda-tanda infeksi. pada ibu agar media yang
peningkatan mengganti menjadi tempat
keluaran urine ) pembalut tiap berkembangbiakny
4 jam. a kuman.
3. Pantau 3. peningkatan suhu
tanda-tanda > 38C
vital. menandakan
4. Lakukan infeksi.
rendam 4. untuk
bokong. memperlancar
5. Sarankan sirkulasi ke
ibu perinium dan
membersihka mengurangi
n perineal udema.
dari depan ke5. membantu
belakang. mencegah
kontaminasi rektal
melalui vaginal.

20/12/2016
1. Resiko tinggi setelah diberikan
1. Ajarkan ibu
1. memberi
terhadap infeksi askep ibu diharapkan agar massage rangsangan pada
berhubungan tidak kekurangan sendiri uterus agar
dengan trauma volume cairan dengan fundus uteri. berkontraksi kuat
jaringan , penurunan KE : cairan masuk
2. dan mengontrol
Hb , prosedur dan keluar seimbang, Pertahankan perdarahan.
invasive , pecah Hb/Ht dalam batas cairan peroral
2. mencegah
ketuban , malnutrisi normal (12,0-16,0 1,5-2 terjadinya
gr/dL) Liter/hari dehidrasi.
3. Observasi 3. peningkatan suhu
perubahan dapat
suhu, nadi, memperhebat
tensi. dehidrasi.
4. Periksa 4. penurunan Hb
ulang kadar tidak boleh
Hb/Ht. melebihi 2
gram%/100 dL.

You might also like