You are on page 1of 92

TUGAS AKHIR

MATA KULIAH DASAR – DASAR ASESMEN


LAPORAN HASIL OBSERVASI DAN WAWANCARA
“Kepemimpinan pada Koordinator Sie Acara Malam Keakraban”

Disusun oleh:
Ratu Ayu Safira D 111411131115
Mukhammad Jawwad 111411131145
Eldatia Utari Putri 111411133047
Aulia Nur Ammartha S. S. 111411133048

Kelas A – 1

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2016

1
KATA PENGANTAR

Kami selaku tim penyusun laporan observasi dan wawancara menyampaikan


puji syukur kehadirat Allah SWT yang selalu memberikan rahmat dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini tepat pada waktunya. Kami
menyadari laporan ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Dr. Nurul Hartini, M.Kes., Psikolog selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas
Airlangga.
2. Ibu Dr. Nur Ainy Fardana N., M.Si., Psikolog sebagai Wakil Dekan 1 Fakultas
Psikologi Universitas Airlangga.
3. Tim Penanggung Jawab Mata Kuliah Dasar-Dasar Asesmen Psikologis Fakultas
Psikologi Universitas Airlangga.
4. Listyati Setyo Palupi, S.Psi. selaku dosen pembimbing.
5. Kedua orang tua yang selalu memberikan motivasi kepada kami.
6. Seluruh pihak yang membantu selesainya laporan ini.

Kami menyadari laporan ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kami
mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan dan perbaikan laporan ini.

Surabaya, 7 Januari 2016

Tim Penyusun

2
DAFTAR ISI
SAMPUL 1
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I PENDAHULUAN 5
I.1 Latar Belakang 5

BAB II LANDASAN TEORI 8


II.1. Definisi Konsep 8
II.2. Dimensi Atribut 8
II.3. Indikator Atribut 9
II.4. Deskripsi Indikator 10
II.5. Tabel 13

BAB III INSTRUMEN 18


III.1 Panduan Observasi 18
III.1.a. Deskripsi Target Observasi 18
III.1.b. Deskripsi Indikator dari Target Observasi 18
III.1.c. Metode Observasi 21
III.1.d. Metode Perekaman Data 21
III.1.e. Peralatan yang Diperlukan 22
III.1.f. Pelaksanaan Observasi 24
III.1.g. Teknik Validitas dan Reliabilitas Observasi 23

III.2 Instrumen Observasi 23


III.2.a. Deskripsi Target Observasi 23
III.2.b. Petunjuk Pelaksanaan Observasi 24
III.2.c. Lembar Observasi 25

III.3. Panduan Wawancara 27


III.3.a. Tujuan Wawancara 27
III.3.b. Tahapan Pembuka 28
III.3.c. Tahap Inti 27
III.3.d. Tahap Penutup 31
III.3.e. Pelaksanaan Wawancara 32
III.3.f Teknik Pemantapan dan Kredibilitas Wawancara 32

BAB IV HASIL OBSERVASI DAN WAWANCARA 33


IV.1. Hasil Observasi 33
IV.1.a. Identitas Observer dan Subjek Observasi 33
IV.1.b. Jadwal Pelaksaan 34
IV.1.c. Setting Data Observasi 35

3
IV.1.d. Analisis Validitas dan Reliabilitas Observasi 36
IV.1.e. Anteseden Perilaku 40
IV.1.f. Konsekuensi Perilaku 42
IV.1.g. Analisis Hasil Observasi 44

IV.2. Hasil Wawancara 52


IV.2.a. Identitas Pewawancara dan Subjek Wawancara 52
IV.2.b. Jadwal Pelaksanaan 52
IV.2.c. Setting Data Wawancara 53
IV.2.d. Analisis Hasil Wawancara 54
IV.2.e. Pemantapan Kredibilitas Wawancara 61

BAB V INTEGRASI HASIL OBSERVASI DAN WAWANCARA 62


V.1. Tabel Integrasi Hasil Observasi dan Wawancara 63
V.3. Profil Subjek 82
V.4. Identifikasi Keebutuhan Tes Psikologi

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 83


VI.1. Tentang Subjek 87
VI.2. Tentang Proses Observasi dan Wawancara

DAFTAR PUSTAKA 88

LAMPIRAN
Lampiran 1 Dokumentasi Observasi dan Wawancara
Lampiran 2 Data Kasar Observasi
Lampiran 3 Verbatim Wawancara
Lampiran 4 Informed Consent

4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kehidupan perkuliahan sering diibaratkan dengan replika kehidupan yang
sesungguhnya. Dalam universitas manapun di seluruh dunia, sudah tidak asing lagi
kegiatan berorganisasi. Organisasi bahkan telah menjadi ciri khas tersendiri dari tiap-
tiap universitas. Tujuan organisasi selain untuk mewadahi seluruh aspirasi dan bakat
serta minat mahasiswanya, tetapi juga untuk menunjang berbagai kegiatan di
universitas tersebut.
Salah satu kegiatan yang nyata dalam sebuah organisasi adalah pembentukan
kepanitiaan untuk acara tertentu. Sebuah bentuk kepanitiaan dibuat demi tujuan
penyelenggaraan suatu event. Kepanitiaan ini justru sangat “akrab” dengan
mahasiswa, karena mahasiswa dapat terlibat penuh secara langsung di dalamnya dan
benar-benar dapat merasakan hasil kerja dari kesuksesan acara yang ditanganinya.
Kepanitiaan juga dapat menjadi media pembelajaran kemampuan kepemimpinan dan
kerjasama bagi semua yang terlibat.
Umumnya, kepanitiaan terdiri atas sie-sie yang setiap sie-nya memiliki seorang
koordinator. Koordinator ini membawahi anggota-anggotanya sendiri dengan
menjalankan tugasnya di bawah garis kepemimpinan sang ketua panitia.
Kepanitiaan ini pada dasarnya bersifat tidak permanen. Meskipun demikian, peran
kepanitiaan sangatlah penting. Jika kepantiaannya buruk, maka acara yang
direncanakan pun tidak akan bisa berjalan dengan baik pula. Sebuah kepantiaan dapat
dikatakan baik apabila seluruh sie dapat menjalankan setiap jobdesc yang telah
diberikan dengan kompeten. Di sini, koordinator sie berperan besar tidak hanya
dalam memimpin para anggotanya, tetapi juga memaksimalkan produktivitas para
anggota serta membentuk atmosfer yang positif dan harmonis. Semua hal itu
digunakan untuk mencapai tujuan kepanitiaan secara optimal dan efektif.
Oleh karena itu, berangkat dari besarnya peranan seorang koordinator sie dalam
sebuah kepanitiaan, kami tertarik untuk melakukan pengamatan mengenai atribut

5
kepemimpinan yang dimiliki oleh seorang mahasiswa yang menjabat koordinator
dalam kepantiaan sebuah acara di lingkungan universitas atau fakultas.
Ditambah pula, kepemimpinan merupakan topik yang sudah sangat populer di
masyarakat, terutama mahasiswa. Sudah banyak pelatihan dan seminar mengenai
kepemimpinan yang telah diikuti mahasiswa dari berbagai universitas. Mereka sadar
pentingnya kepemimpinan untuk modal mereka terjun ke masyarakat.
Meskipun masih ada kalangan mahasiswa yang masih mengabaikannya.
Sebagaimana yang dilansir laman Sindonews, Ketua Umum DPP Ikatan Mahasiswa
Muhammadiyah (IMM) Beni Pramula menyatakan keprihatinannya atas kondisi
pemuda dan mahasiswa masih banyak yang apatis dan terkungkung oleh sistem
pembelajaran kampus, kehidupan hedonis, dan pergaulan bebas. Padahal, sebagai
bagian masyarakat bertanggung jawab terhadap jalannya pemerintahan dan sebagai
agen perubahan, mereka harus dapat responsif pada isu-isu persoalan masyarakat
(Munir, 2015).
Pengembangan kepemimpinan ini berkontribusi besar pada perkembangan positif
generasi muda dan komunitasnya. Pengembangan kepemimpinan pada pemuda/I
membantu mereka menyelesaikan permasalahan komunitas secara lebih baik dan
mempertinggi partisipasi mereka untuk kepentingan umum (O’Brien & Kohlmeier,
2003, dalam Texas State, 2013). Para pemimpin muda juga menunjukkan aspirasi
karir yang lebih tinggi, harga diri (self-esteem) yang bertambah dan nilai akademik
yang meningkat (Bloomberg, Ganey, Alba, Quintero, & Alcantara, 2003, dalamTexas
State, 2013). Kemampuan kepemimpinan seperti penyusunan tujuan (goal-setting),
pemecahan masalah (problem-solving), pengambilan keputusan (decision making)
tidak hanya dibutuhkan para pemimpin tetapi juga semua orang untuk dapat sukses di
dunia saat ini. (MacNeil, 2000, dalam Texas State, 2013).
Namun pada kenyataannya, penerapan kepemimpinan tidak semudah yang
dibicarakan di pelatihan atau seminar saja. Banyak tantangan yang perlu dihadapi
seorang pemimpin, dalam kasus perencanaan pengamatan kami ini adalah seorang
koordinator sie. Mulai dari perbedaan latar belakang dan pola pikir para anggota,

6
sifat-sifat tiap anggota yang tidak diprediksi sebelumnya, waktu berkumpul yang
terbatas, permasalahan dengan pihak eksternal atau internal sie, dsb, menjadi penguji
seberapa baik sang koordinator dalam mengatasi semua masalah dan memimpin
kelompok sie-nya untuk bekerjasama menyelesaikan jobdesc.
Permasalahan-permasalahan tersebut dapat terlihat dari rapat yang dilaksanakan.
Rapat merupakan salah satu kegiatan kepanitiaan yang dipimpin coordinator di mana
banyak hal penting dilakukan seperti perencanaan acara, penyampaian pendapat tiap
anggota (brainstorming), pengambilan keputusan, pembagian jobdesc, dan
memotivasi para anggota. Rapat tidak bisa dilakukan hanya sekali. Karena intensitas
bertemunya sering, rapat juga dapat menjadi sebagai sarana pengenalan para anggota
agar dapat lebih bekerjasama dengan baik. Dan untuk melihat kepemimpinan
koordinator paling mudah adalah saat rapat berlangsung.

7
BAB II
LANDASAN TEORI

II.1. Definisi Konsep


Kepemimpinan adalah sebuah proses interpersonal yang kompleks, dimana
individu yang bekerjasama diijinkan untuk mempengaruhi dan memotivasi anggota
lainnya agar meningkatkan pencapaian tujuan kelompok. Kepemimpinan merupakan
perilaku membimbing orang lain dalam usaha untuk mencapai tujuan tertentu, sering
kali dilakukan dengan mengorganisir (organizing), mengarahkan (directing),
mengkoordinasi (coordinating), memberi dukungan (supporting), dan memotivasi
(motivating), serta dapat diartikan juga sebagai kemampuan untuk memimpin orang
lain (Forsyth, 2010).

II.2. Dimensi Atribut


a. Pengorganisasian (organizing)
Pengorganisasian adalah usaha yang dilakukan untuk menciptakan hubungan
kerja antar personal dalam organisasi dengan cara mengelompokkan orang-orang
beserta penetapan tugas-tugas, fungsi-fungsi, wewenang, dan tanggungjawab masing-
masing agar tercapainya tujuan bersama malalui aktivitas-aktivitas yang berdaya dan
berhasil guna karena dilakukan secara efektif dan efisien (Harold Koents, 1974).
b. Pengarahan (directing)
Directing adalah usaha memberi bimbingan, saran, perintah-perintah atau
instruksi kepada bawahan dalam melaksanakan tugas maisng-masing agar tugas dapat
dilaksanakan dengan baik dan benar-benar tertuju pada tujuan yang telah ditetapkan
(Lyndall F. Urwick, 1974).
c. Pengkoordinasian (coordinating)
Coordinating merupakan kegiatan yang dilakukan agar tidak terjadi
kekacauan, percekcokan, kekosongan kegiatan dengan jalan menghubungkan,

8
menyatukan, menyelaraskan pekerjaan bawwahan sehingga terdapat kerja sama yang
terarah dalam mencapai tujuan (Luther Gullick, 1974).
d. Pemberian Dukungan (supporting)
Supporting merupakan kegiatan memfasiliasi dan membantu upaya
bawahannya dalam melakukan tugas. Dalam hal ini, pemimpin tidak memberikan
arahan secara detail, tetapi tanggung jawab dan proses pengambilan keputusan dibagi
bersama dengan bawahan.
e. Memotivasi (motivating)
Motivasi berarti serangkaian usaha untuk menyediakan suatu kondisi tertentu
sehingga individu ingin melakukan suatu perilaku tertentu, dan apabila ia tidak
menyukai perilaku tersebut ia akan mencoba menghilangkan rasa tidak sukanya.
Meski motivasi tumbuh dari dalam diri, namun faktor dari luar dapat juga
merangsang munculnya motivasi pada individu (Sardiman, 2005).

II.3. Indikator Atribut


a. Pengorganisasian (organizing)
1) Membuat list sumber daya manusia yang tersedia
2) Menginventaris sumber daya fisik (benda) yang tersedia
3) Mengelompokkan jenis pekerjaan berdasarkan fungsinya

b. Pengarahan (directing)
1) Membimbing dan memberikan saran kepada anggota dalam bertugas
2) Mengingatkan para anggota untuk menyelesaikan tugasnya
3) Mengadakan pelatihan/workshop untuk menambah ketrampilan
anggota
4) Mendorongdan menyemangati anggota dalam bertugas
c. Pengkoordinasian (coordinating)
1) Membagi tugas kepada anggota
2) Mengadakan rapat sie

9
3) Memantau progress tugas para anggota

d. Pemberian Dukungan (supporting)


1) Melakukan pertemuan untuk saling memberi masukan dalam
pengambilan kesepakatan kerja
2) Mendengarkan saran anggota demi peningkatan kerja
3) Memberikan kesempatan kepada anggota untuk mengevaluasi proses
kerja

e. Memotivasi (motivating)
1) Koor menciptakan suasana yang nyaman sehingga anggota mau
melakukan tugasnya
2) Memberi dorongan positif agar anggota mau melakukan tugasnya

II.4. Deskripsi Indikator


Indikator Dimensi Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian adalah usaha yang dilakukan untuk menciptakan hubungan kerja
antar personal dalam organisasi dengan cara mengelompokkan orang-orang beserta
penetapan tugas-tugas, fungsi-fungsi, wewenang, dan tanggungjawab masing-masing
agar tercapainya tujuan bersama malalui aktivitas-aktivitas yang berdaya dan berhasil
guna karena dilakukan secara efektif dan efisien (Harold Koents, 1974).
1.) Membuat list sumber daya manusia yang tersedia
Melakukan open recruitment atau pemilihan anggota dengan cara menyeleksinya
berdasarkan kriteria yang telah ditentukan oleh koordinator.
2.) Menginventaris sumber daya fisik (benda) yang tersedia
Membuat daftar sumber daya fisik yang dimiliki dan akan digunakan sie untuk
keperluan acara.

10
3.) Mengelompokkan jenis pekerjaan berdasarkan fungsinya
Membuat list job description untuk memudahkan mengelompokkan jenis pekerjaan.

Indikator Dimensi Pengarahan (Directing)


Usaha memberi bimbingan, saran, perintah kepada bawahan dalam menjalankan
tugas masing-masing dan tertuju pada tujuan yang telah ditetapkan.
1) Membimbing dan memberikan saran kepada anggota dalam bertugas.
Memberi pengarahan dan saran kepada anggota baik sebelum bertugas maupun ketika
sedang bertugas.
2) Mengingatkan para anggota untuk menyelesaikan tugas.
Memberitahu para anggota secara langsung dengan berbicara tatap muka atau melalui
pesan singkat di ponsel, untuk menyelesaikan semua tugas dengan tepat waktu dan
sesuai dengan rencana.
3) Mengadakan pelatihan atau workshop untuk menambah keterampilan
anggota.
Mengadakan pelatihan, baik yang subjek berikan sendiri atau mendatangkan orang
lain yang lebih mahir dalam bidang yang dibutuhkan, kepada para anggota agar
menambah skill terkait sie kepanitiaan yang mereka pegang.
4) Mendorong dan menyemangati anggota dalam bertugas.
Menunjukkan dukungan dan dorongan secara verbal kepada para anggota dalam
menjalankan tugas.

Indikator Dimensi Pengkoordinasian (coordinating)

Coordinating merupakan kegiatan yang dilakukan agar tidak terjadi


kekacauan, percekcokan, kekosongan kegiatan dengan jalan menghubungkan,
menyatukan, menyelaraskan pekerjaan bawwahan sehingga terdapat kerja sama yang
terarah dalam mencapai tujuan (Luther Gullick, 1974).

11
1) Membagi tugas kepada anggota.
Menentukan & menjelaskan tugas / jobdesk masing-masing anggota
2) Mengadakan rapat sie.
Menentukan rapat secara berkala
3) Memantau progress tugas para anggota
Memantau kemajuan dan kelancaran pengerjaan tugas masing-masing anggota

Indikator Dimensi Pemberian Dukungan (supporting)


Kegiatan memfasilitasi dan membantu upaya bawahannya dalam melakukan
tugas. Dalam hal ini, pemimpin tidak memberikan arahan secara detail, tetapi
tanggung jawab dan proses pengambilan keputusan dibagi bersama dengan bawahan.
1) Melakukan pertemuan untuk saling memberi masukan dalam
pengambilan kesepakatan kesepakatan kerja.
Mengadakan rapat yang membahas tentang jobdesk dari sie tersebut dan
menghasilkan suatu kesepakatan.
2) Mendengarkan saran anggota demi peningkatan kerja.
Memperhatikan setiap pendapat dan saran yang disampaikan oleh tiap anggota.
3) Memberikan kesempatan kepada anggota untuk mengevaluasi proses
kerja.
Memberikan kesempatan kepada tiap-tiap anggota untuk menyampaikan hasil
kerjanya dan saran terhadap proses kerja anggota lain.

Indikator Dimensi Memotivasi (Motivating)


Motivasi berarti serangkaian usaha untuk menyediakan suatu kondisi tertentu
sehingga individu ingin melakukan suatu perilaku tertentu, dan apabila ia tidak
menyukai perilaku tersebut ia akan mencoba menghilangkan rasa tidak sukanya.
Meski motivasi tumbuh dari dalam diri, namun faktor dari luar dapat juga
merangsang munculnya motivasi pada individu (Sardiman, 2005).

12
1) Koor menciptakan suasana yang nyaman sehingga anngota mau
melakukan tugasnya.
Melakukan tindakan nyata untuk membuat suasana menjadi nyaman agar
anggota termotivasi untuk melakukan tugasnya.
2) Memberi dorongan positif agar anggota mau melakukan tugasnya
Menyemangati anggota terutama ketika semangat anggota sedang luntur agar anggota
bisa kembali bekerja dengan baik

II.5. Tabel
No. Dimensi Indikator Observasi Wawancara

1 Pengorganisasian (organizing) Membuat list sumber daya


Pengorganisasian adalah usaha manusia yang tersedia √ √
yang dilakukan untuk Dekripsi : Melakukan open
menciptakan hubungan kerja recruitment atau pemilihan
antar personal dalam organisasi anggota dengan cara
dengan cara mengelompokkan menyeleksinya berdasarkan
orang-orang beserta penetapan kriteria yang telah ditentukan
tugas-tugas, fungsi-fungsi, oleh koordinator.
wewenang, dan tanggungjawab
masing-masing agar tercapainya Menginventaris sumber daya
tujuan bersama malalui aktivitas- fisik (benda) yang tersedia
aktivitas yang berdaya dan Deskripsi: Membuat daftar √ √
berhasil guna karena dilakukan sumber daya fisik yang dimiliki
secara efektif dan efisien dan akan digunakan sie untuk
(Harold Koents, 1974). keperluan acara.

1) Mengelompokkan jenis √ √
pekerjaan berdasarkan fungsinya

13
atau membuat struktur
organisasi
Deskripsi : Membuat list job
description untuk memudahkan
mengelompokkan jenis
pekerjaan.

2 Pengarahan (directing) Membimbing dan memberikan


Directing adalah usaha memberi saran kepada anggota dalam √ √
bimbingan, saran, perintah- bertugas
perintah atau instruksi kepada Deskripsi : Memberi pengarahan
bawahan dalam melaksanakan dan saran kepada anggota baik
tugas maisng-masing agar tugas sebelum bertugas maupun ketika
dapat dilaksanakan dengan baik sedang bertugas.
dan benar-benar tertuju pada
tujuan yang telah ditetapkan Mengingatkan para anggota
(Lyndall F. Urwick, 1974). untuk menyelesaikan tugasnya √ √
Deskripsi : Memberitahu para
anggota secara langsung dengan
berbicara tatap muka atau
melalui pesan singkat di ponsel,
untuk menyelesaikan semua
tugas dengan tepat waktu dan
sesuai dengan rencana.

Mengadakan pelatihan atau


workshop untuk menambah

14
ketrampilan anggota √ √
Deskripsi : Mengadakan
pelatihan, baik yang subjek
berikan sendiri atau
mendatangkan orang lain yang
lebih mahir dalam bidang yang
dibutuhkan, kepada para anggota
agar menambah skill terkait sie
kepanitiaan yang mereka
pegang.

Mendorong dan menyemangati


anggota dalam bertugas.
Deskripsi : Menunjukkan √ √
dukungan dan dorongan secara
verbal kepada para anggota
dalam menjalankan tugas.

3 Pengkoordinasian 1) Membagi tugas kepada anggota


(coordinating) Deskripsi : Menentukan dan √ √
Coordinating merupakan menjelaskan tugas / jobdesk
kegiatan yang dilakukan agar masing-masing anggota
tidak terjadi kekacauan,
percekcokan, kekosongan2) Mengadakan rapat sie
kegiatan dengan jalan Deskripsi : Menentukan rapat
menghubungkan, menyatukan, secara berkala √ √
menyelaraskan pekerjaan
bawwahan sehingga terdapat3) Memantau progress tugas para

15
kerja sama yang terarah dalam anggota
mencapai tujuan (Luther Deskripsi : Memantau kemajuan
Gullick, 1974). dan kelancaran pengerjaan tugas √ √
masing-masing anggota

4 Pemberian Dukungan1) Melakukan pertemuan untuk


(supporting) saling memberi masukan dalam √ √
Supporting merupakan kegiatan pengambilan kesepakatan kerja
memfasiliasi dan membantu Deskripsi : Mengadakan rapat
upaya bawahannya dalam yang membahas tentang jobdesk
melakukan tugas. Dalam hal ini, dari sie tersebut dan
pemimpin tidak memberikan menghasilkan suatu
arahan secara detail, tetapi kesepakatan.
tanggung jawab dan proses
pengambilan keputusan dibagi
bersama dengan bawahan. 2) Mendengarkan saran anggota
demi peningkatan kerja
Deskripsi : Memperhatikan √ √
setiap pendapat dan saran yang
disampaikan oleh tiap anggota.

3) Memberikan kesempatan kepada


anggota untuk mengevaluasi
proses kerja √ √
Deskripsi : Memberikan
kesempatan kepada tiap-tiap
anggota untuk menyampaikan

16
hasil kerjanya dan saran
terhadap proses kerja anggota
lain.

5 Memotivasi (motivating) 1) Koor menciptakan suasana yang


Motivasi berarti serangkaian nyaman sehingga anggota mau - √
usaha untuk menyediakan suatu melakukan tugasnya
kondisi tertentu sehingga Deskripsi : Melakukan tindakan
individu ingin melakukan suatu nyata untuk membuat suasana
perilaku tertentu, dan apabila ia menjadi nyaman agar anggota
tidak menyukai perilaku tersebut termotivasi untuk melakukan
ia akan mencoba menghilangkan tugasnya.
rasa tidak sukanya. Meski
motivasi tumbuh dari dalam diri,2) Memberi dorongan positif agar
namun faktor dari luar dapat anggota mau melakukan √ √
juga merangsang munculnya tugasnya
motivasi pada individu Deskripsi : Menyemangati
(Sardiman, 2005). anggota terutama ketika
semangat anggota sedang luntur
agar anggota bisa kembali
bekerja dengan baik

17
BAB III
INSTRUMEN

III.1. Panduan Observasi


III.1.a. Deskripsi Target Observasi
Target observasi adalah kemampuan leadership seperti pengorganisasian,
pengarahan, pengkoordinasian, pemberian dukungan, dan pemberian motivasi dari
seorang koordinator sie dalam sebuah kepanitiaan di Fakultas Psikologi Unair. Kami
ingin melakukan observasi terhadap kemampuan leadership seorang koordinator sie
untuk memimpin anggotanya, terutama dalam memimpin sebuah rapat.

III.1.b. Deskripsi Indikator Dari Target Observasi


Indikator Dimensi Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian adalah usaha yang dilakukan untuk menciptakan hubungan
kerja antar personal dalam organisasi dengan cara mengelompokkan orang-orang
beserta penetapan tugas-tugas, fungsi-fungsi, wewenang, dan tanggungjawab masing-
masing agar tercapainya tujuan bersama malalui aktivitas-aktivitas yang berdaya dan
berhasil guna karena dilakukan secara efektif dan efisien (Harold Koents, 1974).

1.) Membuat list sumber daya manusia yang tersedia


Melakukan open recruitment atau pemilihan anggota dengan cara menyeleksinya
berdasarkan kriteria yang telah ditentukan oleh koordinator.
2.) Menginventaris sumber daya fisik (benda) yang tersedia
Membuat daftar sumber daya fisik yang dimiliki dan akan digunakan sie untuk
keperluan acara.
3.) Mengelompokkan jenis pekerjaan berdasarkan fungsinya
Membuat list job description untuk memudahkan mengelompokkan jenis pekerjaan.

18
Indikator Dimensi Pengarahan (Directing)
Usaha memberi bimbingan, saran, perintah kepada bawahan dalam menjalankan
tugas masing-masing dan tertuju pada tujuan yang telah ditetapkan.
1.) Membimbing dan memberikan saran kepada anggota dalam bertugas
Memberi pengarahan dan saran kepada anggota baik sebelum bertugas maupun ketika
sedang bertugas.
2.) Mengingatkan para anggota untuk menyelesaikan tugas
Memberitahu para anggota secara langsung dengan berbicara tatap muka atau melalui
pesan singkat di ponsel, untuk menyelesaikan semua tugas dengan tepat waktu dan
sesuai dengan rencana.
3.) Mengadakan pelatihan atau workshop untuk menambah
keterampilan anggota
Mengadakan pelatihan, baik yang subjek berikan sendiri atau mendatangkan orang
lain yang lebih mahir dalam bidang yang dibutuhkan, kepada para anggota agar
menambah skill terkait sie kepanitiaan yang mereka pegang.
4.) Mendorong dan menyemangati anggota dalam bertugas
Menunjukkan dukungan dan dorongan secara verbal kepada para anggota dalam
menjalankan tugas.

Indikator Dimensi Pengkoordinasian (coordinating)


Coordinating merupakan kegiatan yang dilakukan agar tidak terjadi
kekacauan, percekcokan, kekosongan kegiatan dengan jalan menghubungkan,
menyatukan, menyelaraskan pekerjaan bawwahan sehingga terdapat kerja sama yang
terarah dalam mencapai tujuan (Luther Gullick, 1974).
1.) Membagi tugas kepada anggota.
Menentukan & menjelaskan tugas / jobdesk masing-masing anggota
2.) Mengadakan rapat sie.
Menentukan rapat secara berkala

19
3.) Memantau progress tugas para anggota
Memantau kemajuan dan kelancaran pengerjaan tugas masing-masing anggota

Indikator Dimensi Pemberian Dukungan (supporting)


Kegiatan memfasilitasi dan membantu upaya bawahannya dalam melakukan
tugas. Dalam hal ini, pemimpin tidak memberikan arahan secara detail, tetapi
tanggung jawab dan roses pengambilan keputusan dibagi bersama dengan bawahan.
1.) Melakukan pertemuan untuk saling memberi masukan dalam
pengambilan kesepakatan kesepakatan kerja.
Mengadakan rapat yang membahas tentang jobdesk dari sie tersebut dan
menghasilkan suatu kesepakatan.
2.) Mendengarkan saran anggota demi peningkatan kerja.
Memperhatikan setiap pendapat dan saran yang disampaikan oleh tiap anggota.
3.) Memberikan kesempatan kepada anggota untuk mengevaluasi proses
kerja.
Memberikan kesempatan kepada tiap-tiap anggota untuk menyampaikan hasil
kerjanya dan saran terhadap proses kerja anggota lain.

Indikator Dimensi Memotivasi (Motivating)


Motivasi berarti serangkaian usaha untuk menyediakan suatu kondisi tertentu
sehingga individu ingin melakukan suatu perilaku tertentu, dan apabila ia tidak
menyukai perilaku tersebut ia akan mencoba menghilangkan rasa tidak sukanya.
Meski motivasi tumbuh dari dalam diri, namun faktor dari luar dapat juga
merangsang munculnya motivasi pada individu (Sardiman, 2005).
1.) Koor menciptakan suasana yang nyaman sehingga anngota mau
melakukan tugasnya.
Melakukan tindakan nyata untuk membuat suasana menjadi nyaman agar anggota
termotivasi untuk melakukan tugasnya.

20
2.) Memberi dorongan positif agar anggota mau melakukan tugasnya
Menyemangati anggota terutama ketika semangat anggota sedang luntur agar anggota
bisa kembali bekerja dengan baik.

III.1.c. Metode Observasi


Metode observasi yang akan digunakan adalah direct observation, yaitu
melakukan observasi secara langsung saat perilaku tersebut terjadi. Tanpa melakukan
manipulasi apapun yang dikontrol oleh observer, yaitu observation without
intervention, atau dapat juga disebut sebagai naturalistic observation. Metode ini
dianggap sesuai karena perilaku yang akan kami observasi akan lebih nampak apabila
dilakukan tanpa sepengetahuan dari subjek.

III.1.d. Metode Perekaman Data


Metode observasi yang digunakan adalah metode narrative recording dan
event recording. Metode perekaman data narrative recording adalah pencatatan
secara naratif seluruh rangkaian dan bentuk perilaku subjek yang muncul selama
proses observasi, pencatatan dilakukan dengan cara anecdotal recording, yaitu
mencatat apapun yang terlihat relevan atau memiliki hubungan dengan perilaku yang
ingin diobservasi, dengan metode semi-global agar dapat mengetahui detail umum
dari perilaku. Hal ini dilakukan agar dapat mengetahui penyebab perilaku dan hal apa
yang menjadi akibat dari perilaku yang dimunculkan.
Sedangkan metode perekaman data yang lain adalah event recording atau
event sampling, metode ini dilakukan dengan cara pencatatan yang dilakukan hanya
saat perilaku tersebut muncul selama periode observasi. Metode ini digunakan untuk
melihat intensitas kemunculan perilaku selama periode observasi, dengan menghitung
persentase kemunculan perilaku tiap sesi observasi.

21
III.1.e. Peralatan yang Diperlukan
- Lembar observasi
- Alat tulis (pensil/pulpen, penghapus)
- Stopwatch
- Video Recorder atau kamera

III.1.f. Pelaksanaan Observasi


Waktu : 15, 16, & 18 Desember 2015
Tempat : Tangga dekat musholla Fakultas Psikologi UNAIR, dan
PMPM Fakultas Psikologi UNAIR
Durasi : 34 menit, 47 menit, & 29 menit
Pemilihan tangga dekat musholla sebagai lokasi observasi karena tempat ini
cukup nyaman untuk digunakan, selain tidak membutuhkan izin untuk dapat rapat di
sini, tempat ini juga cukup sepi sehingga kondisi saat rapat bisa dikendalikan karena
minim distraksi eksternal. Lalu pemilihan PMPM sebagai lokasi observasi karena
PMPM seringkali menjadi tempat para mahasiswa mengadakan rapat atau kegiatan
organisasi. Selain itu, PMPM merupakan tempat yang sangat kondusif untuk
mengadakan pertemuan seperti rapat tersebut karena lokasinya yang strategis yaitu di
lantai dua fakultas Psikologi UNAIR, berkarpet, nyaman, dan tertutup sehingga dapat
terhindar dari distraksi dan kebisingan di luar ruangan.
Observasi dilaksanakan dengan durasi yang berbeda karena kami mengikuti
rapat yang ditentukan oleh subjek, yang kami lakukan selama 34 menit pada
observasi pertama, 47 menit pada observasi kedua, dan 29 menit pada observasi
ketiga. Selama observasi kami melakukan pencatatan dengan menggunakan turus
yang dilengkapi dengan penjelasan naratif mengenai perilaku yang muncul sesuai
dengan lembar observasi yang telah kami buat.

22
III.1.g. Teknik Validitas dan Reliabilitas Observasi
Validitas diperlukan untuk mengetahui apakah obervasi telah benar-benar
mengukur target perilaku dapat dilakukan. Pemeriksaan validitas dapat dilakukan
dengan berbagai teknik. Pada observasi ini kami menggunakan content validity untuk
menentukan validitas. Content validity adalah memeriksa apakah aitem yang telah
diukur/dicatat telah mempresentasikan bidang yang diukur. Teknik ini dilakukan
dengan memeriksa konten/isi pengukuran atau hasil observasi untuk mengevaluasi
apakah sudah cocok dengan konsep atribut yang diamati.
Selanjutnya, reliabilitas diperlukan untuk memastikan apakah obervasi dapat
dilakukan kembali oleh observer lain (replicable) dan ajeg/konsisten (reliable).
Dengan menggunakan metode event recording, dapat memperkirakan prosentase
kesesuaian antar observer (interobserver agreement) untuk mengukur reliabilitas dari
observasi yang telah dilakukan yaitu dengan cara membagi jumlah kejadian target
perilaku muncul dengan frekuensi kejadian lebih sedikit yang direkam oleh satu
observer (f1) dengan jumlah kejadian target perilaku yang direkam oleh observer lain
(fh).

𝑓1
%A ER = 𝑥 100
𝑓ℎ

III.2. Instrumen Observasi


III.2.a. Deskripsi Target Observasi
Target observasi adalah kemampuan leadership dari seorang koordinator sie
dalam sebuah kepanitiaan di Fakultas Psikologi Unair. Kami ingin melakukan
observasi terhadap kemampuan leadership seorang koordinator sie untuk memimpin
anggotanya.

23
III.2.b. Petunjuk Pelaksanaan Observasi
1) Menjelaskan sistematika pelaksanaan observasi pada subjek, namun tidak
menjelaskan atribut apa yang akan diobservasi
2) Melaksanakan observasi pada setting rapat sesungguhnya
3) Melakukan pencatatan apabila perilaku target observasi dimunculkan oleh subjek
4) Memberikan keterangan naratif mengenai perilaku yang dimunculkan pada tabel
observasi
5) Mengakhiri pengamatan

24
III.2.c. Lembar Observasi

No. Perilaku Turus Keterangan naratif


1 Membuat list sumber daya
manusia yang tersedia
2 Menginventaris sumber daya fisik
(benda) yang tersedia
3 Mengelompokkan jenis pekerjaan
berdasarkan fungsinya atau
membuat struktur organisasi
4 Membimbing dan memberikan
saran kepada anggota dalam
bertugas
5 Mengingatkan para anggota untuk
menyelesaikan tugasnya
6 Mengadakan pelatihan atau
workshop untuk menambah
ketrampilan anggota
7 Mendorong dan menyemangati
anggota dalam bertugas
8 Membagi tugas kepada anggota
9 Mengadakan rapat sie
10 Memantau progress tugas para
anggota
11 Melakukan pertemuan untuk
saling memberi masukan dalam
pengambilan kesepakatan kerja

25
12 Mendengarkan saran anggota
demi peningkatan kerja
13 Memberikan kesempatan kepada
anggota untuk mengevaluasi
proses kerja
14 Koor menciptakan suasana yang
nyaman sehingga anggota mau
melakukan tugasnya
15 Memberi dorongan positif agar
anggota mau melakukan tugasnya

26
III.3. Panduan Wawancara
III.3.a.Tujuan Wawancara
Wawancara yang kami lakukan bertujuan untuk mendapatkan
informasi tentang berbagai perilaku atau tindakan yang diambil oleh subjek
dalam kaitannya dengan kemampuan leadership. Termasuk di dalamnya
adalah bagaimana membagi jobdesk tiap anggota sie, bagaimana memberi
semangat anggota dalam melaksanakan tugasnya, maupun memperbaiki
keadaan apabila ada sesuatu hal yang terjadi.

III.3.b.Tahap Pembuka
Tahap pembuka diawali dengan perkenalan dan komunikasi hangat
yang ditujukan untuk meningkatkan hubungan positif. Selanjutnya, akan
dijelaskan tujuan wawancara, arah wawancara, peran kedua belah pihak,
bagaimana informasi nantinya akan digunakan, dan berapa lama waktu yang
diperlukan dalam pelaksanaan wawancara.

No. Bagian Pertanyaan


1 Rapport Selamat pagi, Mbak
Bagaimana kabarnya?
2 Perkenalan Perkenalkan, kami adalah salah satu kelompok dari mata
kuliah dasar-dasar asesmen psikologi. Nama saya….
3 Orientasi Pada hari ini kami ingin melakukan wawancara dengan
Mbak/Mas dalam bidang leadership. Disini saya akan
berperan sebagai pewawancara dan Mbak akan berperan
sebagai narasumbernya. Hasil dari wawancara ini akan
semata-mata kami gunakan untuk memenuhi tugas obswan
mata kuliah dasar-dasar asesmen psikologi. Wawancara
kita kurang lebih nantinya akan memakan waktu 45 menit.

27
Apakah Mbak bersedia?

III.3.c. Tahap Inti


Tahap inti berisi penggalian inti topik atau maksud dari wawancara.
Penggalian informasi akan dilaksanakan berdasarkan skenario atau panduan
pertanyaan yang telah dipersiapkan terlebih dahulu dan juga secara spontan
(jika diperlukan).

No Dimensi Indikator Pertanyaan

1 Pengorganisasian (organizing) 1) Membuat list sumber daya Pada awal pembentukan sie,
Pengorganisasian adalah manusia yang tersedia bagaimana cara anda
penyusunan struktur organisasi mengetahui siapa saja
sesuai dengan tujuan-tujuan, anggota sie anda?
sumber-sumber, dan Apakah Anda membuat
lingkungannya. Atausuatu daftar anggota sie?
langkah untuk menetapkan,
2) Mengelompokkan jenis Apakah anda
menggolongkan dan mengatur pekerjaan berdasarkan mengelompokkan beberapa
berbagai macam kegiatan yang di fungsinya jobdesk dari sie anda?
pandang. penetapan tugas dan Bagaimana caranya?
wewenang seseorang,
pendelegasian wewenang dalam
rangka untuk mencapai tujuan
(2015).

2 Pengarahan (directing) Membimbing dan Bagaimana cara anda dalam


Directing adalah mengarahkan, memberikan saran kepada menjaga kinerja tiap anggota
menggerakkan anggota yang telah anggota dalam bertugas sie?

28
ditentukan untuk melaksanakan
tugas-tugasnya dengan tindakan
berupa perintah, komunikasi, Mengingatkan para anggota Apa yang Anda lakukan
nasehat motivasi,dan sebagainya untuk menyelesaikan agar tiap anggota tidak lupa
berupa kegiatan yang dapat tugasnya dengan tugasnyadan dapat
mendorong tenaga kerja menyelesaikan tugasnya
melaksanakan tugasnya dengan tepat waktu?
sepenuh hati (2015). Mengadakan pelatihan atau Apa yang Anda lakukan
workshop untuk menambah untuk meningkatkan
ketrampilan anggota kemampuan tiap anggota?
Apakah anda pernah
mengadakan pelatihan atau
workshop?
3 Pengkoordinasian Membagi tugas kepada Bagaimana cara anda
(coordinating) anggota menyelesaikan jobdesk sie
Coordinating merupakan kegiatan yang tidak sedikit?
menghubungkan, menyatukan
dan menyelaraskan pekerjaan Mengadakan rapat sie Apa yang anda lakukan jika
bawahan sehingga terdapat kerja membutuhkan semua
sama yang terarah dalam usaha anggota sie untuk
mencapai tujuan organisasi melakukan perundingan?
(2015).
Memantau progress tugas Apa yang anda lakukan agar
para anggota tugas tiap anggota bisa
terselesaikan tepat waktu?
Apakah anda melakukan
pemantauan?

29
4 Pemberian Dukungan1) Melakukan pertemuan untuk Bagaimana cara anda dalam
(supporting) saling member masukan melibatkan tiap anggota sie
Supporting merupakan kegiatan dalam pengambilan untuk berkontribusi dalam
memfasiliasi dan membantu kesepakatan kerja pengambilan keputusan?
upaya bawahannya dalam
melakukan tugas. Dalam hal ini,
pemimpin tidak memberikan2) Mendengarkan saran anggota Apakah dalam mengambil
arahan secara detail, tetapi demi peningkatan kerja keputusan anda
tanggung jawab dan proses mempertimbangkan
pengambilan keputusan dibagi pendapat-pendapat yang
bersama dengan bawahan (2015). diberikan oleh anggota sie?

3) Memberikan kesempatan Apakah anda pernah


kepada anggota untuk melakukan refleksi bersama
mengevaluasi proses kerja dengan anggota sie? Apa
yang anda refleksikan?

5 Memotivasi (motivating) Koor menciptakan suasana Apakah anggota merespon


Motivasi berarti serangkaian yang nyaman sehingga secara positif tiap masalah
usaha untuk menyediakan suatu anggota mau melakukan yang didiskusikan baik
kondisi tertentu sehingga individu tugasnya secara langsung maupun tak
ingin melakukan suatu perilaku langsung?
tertentu, dan apabila ia tidak Apakah anggota sie sering
menyukai perilaku tersebut ia meminta ijin untuk
akan mencoba menghilangkan melakukan kegiatan lain
rasa tidak sukanya. Meski ketika rapat berlangsung?
motivasi tumbuh dari dalam diri,
namun faktor dari luar dapat juga

30
merangsang munculnya motivasi Memberi dorongan positif Apa yang anda lakukan agar
pada individu (Sardiman, 2005). agar anggota mau melakukan semangat para anggota
tugasnya untuk meyelesaikan
tugasnya tetap terjaga?

III.3.d.Tahap Penutup
Tahap penutup merupakan proses akhir dari wawancara. Penutupan
akan dilaksanakan secara rileks dan bertahap dengan tujuan untuk memelihara
hubungan positif kedua belah pihak. Selain itu, pada tahap ini juga akan
disampaikan kemungkinan akan diadakannya pertemuan kembali jika
diperlukan.

No. Bagian Pertanyaan


1 Apresiasi Kami sangat berterima kasih atas kesempatan yang telah
diberikan, dan kami juga mohon maaf apabila ada
kekurangan dan salah kata.
2 Penutupan Waktu telah berjalan 45 menit dan kami rasa cukup
wawancara yang kami lakukan pada hari ini, sekali lagi kami
ucapkan terima kasih dan maaf telah mengganggu waktu
Mbak/Mas
3 Lain-lain Apabila data yang kami dapatkan nantinya perlu data
tambahan, apakah diperkenankan jika nanti kami melakukan
wawancara lagi?
III.3.e. Pelaksanaan Wawancara
Waktu : 7 Desember 2015
Tempat : PMPM, karena menyesuaikan subjek.
(*tempat dan waktu dapat menyesuaikan)
Durasi : ±45 menit

31
III.3.f. Teknik Pemantapan dan Kredibilitas Wawancara
Dalam menjamin pemantapan dan kredibilitas wawancara kami
menggunakan beberapa teknik, seperti melakukan pengecekan kembali pertanyaan
wawancara yang telah kami buat dan menghubungkannya dengan indikator, dimensi
dan atribut, lalu kami juga dapat melakukan pengecekan dengan meminta bantuan
teman lain, dan yang terakhir adalah berkonsultasii dengan dosen.

BAB IV
HASIL OBSERVASI DAN WAWANCARA

IV.1. Hasil Observasi


IV.1.a. Identitas Observer dan Subjek Observasi (Personal Data)

32
1.a.1. Identitas Observer
Nama Observer : Aulia Nur Ammartha Satata Saraswati
Usia : 20 tahun
Pekerjaan : Mahasiswi Semester 3 Fakultas Psikologi
UNAIR
1.a.2. Identitas Observer
Nama Observer : Eldatia Utari Putri
Usia : 20 tahun
Pekerjaan : Mahasiswi Semester 3 Fakultas Psikologi
UNAIR
1.a.3. Identitas Observer
Nama Observer : Mukhammad Jawad
Usia : 19 tahun
Pekerjaan : Mahasiswa Semester 3 Fakultas Psikologi
UNAIR
1.a.4. Identitas Observer
Nama Observer : Ratu Ayu Safira Destianda
Usia : 19 tahun
Pekerjaan : Mahasiswi Semester 3 Fakultas Psikologi
UNAIR
1.b.Subjek Obervasi
Nama Subjek : SAV
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat, Tanggal Lahir : Ponorogo, 3 April 1997
Usia : 18 tahun
Urutan Kelahiran : 2 dari 2 bersaudara
Alamat : Tamasa 2 C/1 No.12, Waru, Sidoarjo
Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa

33
Pendidikan : Semester 1 Fakultas Psikologi UNAIR

IV.1.b. Jadwal Pelaksanaan


Observasi I
Hari : Selasa
Tanggal : 15 Desember 2015
Waktu : 15.30-16.02 WIB
Durasi : 32 Menit
Tempat : Tangga Dekat Musola Fakultas Psikologi UNAIR
Observasi II
Hari : Rabu
Tanggal : 16 Desember 2015
Waktu : 16.04-16.51 WIB
Durasi : 47 Menit
Tempat : Tangga Dekat Musola Fakultas Psikologi UNAIR
Observasi III
Hari : Jumat
Tanggal : 18 Desember 2015
Waktu : 11.10-11.39
Durasi : 29 Menit
Tempat : PMPM Lantai 2 Fakultas Psikologi UNAIR

IV.1.c . Setting Data Observasi


Kami melakukan observasi sebanyak tiga kali pada hari, waktu, durasi, dan
tempat yang berbeda. Hal ini kami maksudkan untuk menguji reliabilitas dari hasil
observasi kami sehingga diharapkan dapat menunjukkan bahwa obervasi kami dapat
dilakukan kembali oleh oberserver lainnya.

34
Observasi yang pertama kami lakukan pada setting rapat sie Acara
kepanitiaan Malam Keakraban 2015. Observasi ini dilakukan di lokasi rapat yaitu di
tangga dekat Musola Fakultas Psikologi UNAIR. Lokasi dipilih oleh koordinator sie
(Subjek observasi) dengan pertimbangan tempat yang sepi dan cukup luas sehingga
dapat dikatakan cocok dan nyaman untuk mengadakan rapat yang kondusif. Pada
rapat kali ini dihadiri oleh koordinator sie beserta sebagaian besar dari anggota sie
acara. Observasi dilakukan selama 32 menit atau dari awal berlangsungnya rapat
hingga rapat berakhir.
Observasi yang kedua dilakukan pada hari selanjutnya yaitu hari Selasa
tanggal 16 Desember 2015. Obervasi ini dilakukan kembali di lokasi yang sama
dengan hari sebelumnya. Durasi obervasi pada kali ini sedikit lebih lama yaitu selama
47 menit. Dikarena pembahasan rapat lebih banyak dan dihadiri oleh lebih banyak
orang. Selain para anggota sie acara, rapat tersebut juga dihadiri oleh beberapa orang
volunteer.
Terakhir, observasi dilakukan pada hari Jumat tanggal 18 Desember 2015.
Observasi kali ini dilakukan di tempat yang berbeda yaitu di Pusat Media dan
Pembelajaran Mandiri (PMPM). Koordinator sie memilih tempat ini dengan
pertimbangan tempat tersebut lebih luas dan telah dilengkapi dengan pendingin
ruangan. Rapat kali ini dihadiri oleh para anggota sie saja karena pada saat ini hanya
dilakukan briefing mengingat hari Jumat ini adalah H-1 acara diselenggarakan.
Observasi dilakukan selama 29 Menit. Observasi dilakukan dengan durasi yang lebih
singkat karena situasi lokasi rapat cukup bising sehingga observer tidak dapat
mendengar perkataan subjek dan memperhatikan perilakunya secara optimal. Oleh
karena itu, observer memutuskan untuk menghentikan observasi pada menit ke 29
atau saat jeda Solat Jumat padahal rapat belum sepenuhnya selesai.
Metode observasi yang kami gunakan adalah direct observation, yaitu
melakukan observasi secara langsung saat perilaku tersebut terjadi. Tanpa melakukan
manipulasi apapun yang dikontrol oleh observer, yaitu observation without
intervention, atau dapat juga disebut sebagai naturalistic observation. Metode ini

35
dianggap sesuai karena perilaku yang akan kami observasi akan lebih nampak apabila
dilakukan tanpa sepengetahuan dari subjek.
Semua pemilihan lokasi, tanggal, dan waktu rapat ditentukan oleh koordinator
sie acara (subjek observasi) sendiri sehingga observer tidak memberikan pengaruh
atau mengenai setting observasi yang dilakukan. Dalam semua observasi yang
dilakukan, observer tidak berpartisipasi baik melibatkan diri atapun mengatur rapat
atau setting observasi.

IV.1.d. Analisis Validitas dan Reliabilitas Observasi


Pada observasi ini kami menggunakan content validity untuk menentukan
validitas. Content validity adalah memeriksa apakah aitem yang telah diukur/dicatat
telah mempresentasikan bidang yang diukur. Teknik ini dilakukan dengan memeriksa
konten/isi pengukuran atau hasil observasi untuk mengevaluasi apakah sudah cocok
dengan konsep atribut yang diamati. Kami telah melakukan pemeriksaan kembali
hasil observasi dengan indicator sesuai dengan teori dan konsep yang telah kami
pakai di awal.
Selanjutnya, untuk mengukur reliabilitas dari observasi yang telah dilakukan,
kami memperkirakan prosentase kesesuaian antar observer (interobserver agreement)
yaitu dengan cara membagi jumlah kejadian target perilaku muncul dengan frekuensi
kejadian lebih sedikit yang direkam oleh satu observer (f1) dengan jumlah kejadian
target perilaku yang direkam oleh observer lain (fh).

𝑓1
%AER= 𝑥 100
𝑓ℎ
Berikut ini adalah hasil penghitungan reliabilitas:
1. Observasi I
Indikator Turus Turus Turus Turus
Reliabilitas
Obs. 1 Obs.2 Obs. 3 Obs. 4
- 1 - - 0
1 𝑥100 = 0%
1

36
2 - - - - 100%
4 2 1 1 1
3 𝑥100 = 25%
4

4 5 1 1 3 1
𝑥100 = 20%
5
5 4 3 5 7 3
𝑥100
7
= 42.85%
6 1 - - - 0
𝑥100 = 0%
1
7 3 1 - - 0
𝑥100 = 0%
3

8 2 2 4 2 2
𝑥100 = 50%
4
9 1 1 1 1 1
𝑥100 = 100%
1
10 1 1 1 - 0
𝑥100 = 0%
1
11 3 - - - 0
𝑥100 = 0%
3
12 3 1 1 3 1
𝑥100
3
= 33.3%
13 1 2 - 1 0
𝑥100 = 0%
2
14 3 - - 1 0
𝑥100 = 0%
3
15 3 8 1 - 0
𝑥100 = 0%
8

2. Observasi II
Indikator Turus Turus Turus Turus Reliabilitas

37
Obs. 1 Obs.2 Obs. 3 Obs. 4
1 - 1 4 0
𝑥100 = 0%
4
2 - 1 3 0
𝑥100 = 0%
3
3 1 - 1 0
𝑥100 = 0%
1
4 6 3 3 3
𝑥100 = 50%
6
5 2 4 6 2
𝑥100 = 33.3%
6
6 2 - 2 0
𝑥100 = 0%
2
7 - - 1 0
𝑥100 = 0%
1
8 13 2 5 2
𝑥100
13
= 15.38%
9 - 1 1 0
𝑥100 = 0%
1
10 - - 1 0
𝑥100 = 0%
1
11 2 - - 0
𝑥100 = 0%
2
12 4 6 5 4
𝑥100 = 80%
5
13 1 - - 0
𝑥100 = 0%
1
14 - 1 - 0
𝑥100 = 0%
1
15 2 - 1 0
𝑥100 = 0%
2

38
3. Observasi III
Indikator Turus Turus Turus Turus
Reliabilitas
Obs. 1 Obs.2 Obs. 3 Obs. 4
1 - - 100%
2 1 - 0
𝑥100 = 0%
1
3 - - 100%
4 - - 100%
5 3 3 3
𝑥100 = 100%
3
6 - - 100%
7 - - 100%
8 - 1 0
𝑥100 = 0%
1
9 1 - 0
𝑥100 = 0%
1
10 1 1 100%
11 - - 100%
12 3 - 0
𝑥100 = 0%
3
13 - - 100%
14 - - 100%
15 - - 100%
IV.1.e. Antecendents of
Keterangan the Problem (Targeted) Behavior)
: Observer tidak hadir

No. Indikator Perilaku Antecendent


1 Membuat list sumber daya Sejak awal dimulai rapat, subjek telah
manusia yang tersedia memegang buku dan sebuah bolpoin.

39
2 Menginventaris sumber daya fisik Sejak awal dimulai rapat, subjek telah
(benda) yang tersedia memegang buku dan sebuah bolpoin.
Salah satu anggota juga memberikan
ide dan mengingatkan barang-barang
apa saja yang dibutuhkan.
3 Mengelompokkan jenis pekerjaan Subjek memengang lembar rundown.
berdasarkan fungsinya atau Dalam rundown tersebut telah tertulis
membuat struktur organisasi nama-nama penanggung jawab tiap
kegiatan.
4 Membimbing dan memberikan Pada awal rapat, subjek membagikan
saran kepada anggota dalam lembar rundown kepada para anggota
bertugas untuk membahasnya bersama.
5 Mengingatkan para anggota untuk Beberapa anggota yang terlihat
menyelesaikan tugasnya bercanda sendiri dan gaduh. Obrolan
dalam rapat melebar ke topik lain.
6 Mengadakan pelatihan atau Beberapa anggota mengatakan belum
workshop untuk menambah sepenuhnya paham mengenai jobdesc
ketrampilan anggota dan instruksi.
7 Mendorong dan menyemangati Rapat dilakukan sehari sebelum hari
anggota dalam bertugas H. Seluruh tugas dan rundown telah
dibacakan subjek.
8 Membagi tugas kepada anggota Banyak kegiatan dalam rundown.
9 Mengadakan rapat sie Subjek mengatakan bahwa persiapan
untuk hari H acara belum sepenuhnya
beres.
10 Memantau progress tugas para Subjek selesai membacakan rundown.
anggota Ada beberapa anggota yang masih

40
terlihat kebingungan.
11 Melakukan pertemuan untuk Belum tercapainya keputusan tentang
saling memberi masukan dalam pemakaian tripod dan masih bingung
pengambilan kesepakatan kerja apakah sebaiknya dipakai atau tidak.
12 Mendengarkan saran anggota Subjek menanyakan dan meminta
demi peningkatan kerja saran kepada para anggota mengenai
alternative pilihan yang harus dipilih
dnegan menggunakan kata-kata
seperti “Enaknya gimana?”, “Siapa
yang mau?”,dsb.
Subjek melemparkan ajakan untuk
berpendapat dengan menggunakan
kata-kata seperti “Ayo rek aku
fleksibel!” dalam menanyakan
tentang penjagaan game botol.
13 Memberikan kesempatan kepada Subjek menanyakan progress dari
anggota untuk mengevaluasi penanggung jawab games.
proses kerja
14 Koor menciptakan suasana yang Para anggota mengeluarkan suatu
nyaman sehingga anggota mau jokes.
melakukan tugasnya
15 Memberi dorongan positif agar Ada salah satu anggota yang belum
anggota mau melakukan tugasnya paham mengenai jalannya acara.
IV.1.f. Consequences of the Problem (Targeted) Behavior)

No. Indikator Perilaku Consequences


1 Membuat list sumber daya Subjek membacakan daftar

41
manusia yang tersedia penangung jawab kegiatan dan
penjaga stand games yang telah
dicatatanya.
2 Menginventaris sumber daya fisik Salah satu anggota menyahuti dan
(benda) yang tersedia mengatakan barang-barang tambahan
lain yang diperlukan.
3 Mengelompokkan jenis pekerjaan Subjek menanyakan kembali
berdasarkan fungsinya atau (mengkonfirmasi) kepada para
membuat struktur organisasi anggota yang menjadi penanggung
jawab.
4 Membimbing dan memberikan Para anggota terlihat menganggukkan
saran kepada anggota dalam kepala dan mendengarkan perkataan
bertugas subjek.
5 Mengingatkan para anggota untuk Para anggota kembali focus ke
menyelesaikan tugasnya pembicaraan rapat.
6 Mengadakan pelatihan atau Subjek dengan para anggota
workshop untuk menambah membahas kembali mengenai
ketrampilan anggota simulasi yang telah dilakukan.
7 Mendorong dan menyemangati Para anggota telihat lebih fokus
anggota dalam bertugas mengikuti rapat.
8 Membagi tugas kepada anggota Beberapa anggota terlihat mencatat
sesuatu pada kertas rundown yang
telah dibagikan.
9 Mengadakan rapat sie Subjek dan para anggota berdiskusi
mengenai susunan dan persiapan
acara.
10 Memantau progress tugas para Para anggota mendapat informasi

42
anggota baru dari penjelasan yang telah
disampaikan oleh subjek dan para
penanggung jawab gmaes/kegiatan.
11 Melakukan pertemuan untuk Subjek dengan para anggota
saling memberi masukan dalam menyepakati perihal penggunaan
pengambilan kesepakatan kerja tripod kamera.
12 Mendengarkan saran anggota Subjek memberikan feedback atas
demi peningkatan kerja saran yang disampaikan anggota.
Subjek menanggapi saran dan teguran
dari para anggota dengan anggukan
serta mengiyakan (dengan
menggunakan kata-kata “Oh ya
ya…”).
13 Memberikan kesempatan kepada Subjek memberikan pertanyaan
anggota untuk mengevaluasi terkait hal yang belum dijelaskan oleh
proses kerja penanggung jawab games yang
diberikan kesempatan untuk
memnyampaikan progress dari games
yang telah dirumuskannya.
14 Koor menciptakan suasana yang Rapat terlihat berjalan dengan santai
nyaman sehingga anggota mau dengan adanya candaan. Para anggota
melakukan tugasnya terlihat tidak tegang.
15 Memberi dorongan positif agar Salah satu anggota yang ditanyai oleh
anggota mau melakukan tugasnya subjek terlihat ikut tersenyum.

43
IV.1.g. Analisis Hasil Observasi

Data Observasi
No. Analisis
Tema/Kategori Frekuensi
Subjek membuat daftar para penanggung jawab (PJ) dan penjaga stand
Obs.1 : -
game dengan mencatat nama-nama mereka di sebuah buku. Subjek juga
Pembuatan daftar sumber Obs.2 : II
1. mencatat pengisi-pengisi acara yang akan tampil pada kegiatan makrab.
daya manusia Obs. 3 : -
Selain itu ia juga mencatat nama-nama anggota beserta jobdesc yang
Obs. 4 : IIII
mereka pegang.
Subjek mengucapkan barang-barang yang diperlukan untuk mendukung
Obs.1 : -
acara makrab. Barang-barang tersebut antara lain HP, Laptop,
Investaris sumber daya Obs.2 : II
2. Stopwatch,dll. Subjek juga membagikan printout rundown acara ke
fisik (benda) yang tersedia Obs. 3 : -
semua anggota yang hadir dalam rapat. Ia juga kembali mencatat
Obs. 4 : III
berbagai hal tambahan pada printout tersebut.
Subjek membagi tugas sesuai dengan fungsi anggota tersebut dalam
Mengelompokkan jenis Obs.1 : IIIII
struktur kepanitiaannya, seperti ia telah memplotkan tugas khusus bagi
pekerjaan berdasarkan Obs.2 : II
3. Sie Keamanan yang bertugas saat acara makrab berlangsung.
fungsinya atau membuat Obs. 3 : I
Subjek juga telah menempatkan jobdesc-jobdesc. Salah satu contohnya
struktur organisasi Obs. 4 : II
yaitu subjek langsung menyerahkan tugas-tugas pada MC yang mana

44
MC tersebut berasal dari para anggota sie acara itu sendiri..Subjek juga
memplotkan satu segmen acara untuk diserahkan kepada sie publikasi
dokumentasi Charity (*Charity adalah sebuah acara bakti sosial yang
telah dilakukan mahasiswa angkatan 2015 Fakultas Psikologi UNAIR
sebelum makrab ini)
Subjek menjelaskan rundown awal hingga akhir acara secara detail. Ia
juga menjelaskan bagaimana para anggota harus menjaga stand
permainan dengan baik. Subjek juga menjelaskan denah lokasi acara.
Subjek memberi saran dan instruksi kepada para anggota mengenai
peraturan dan alur permainan seperti menjelaskan bahwa botol harus
Obs.1 : IIIII IIIII
ditempel dengan lakban supaya tidak goyang atau terjatuh,
Membimbing dan I
mengingatkan untuk tidak memberi minyak terlalu banyak pada
4. memberikan saran kepada Obs.2 : IIII
permainan lempar bola licin, memberi pengarahan untuk menjelaskan
anggota dalam bertugas Obs. 3 : I
peraturan games kepada audiens/pengunjung, mengingatkan untuk terus
Obs. 4 : IIIII I
memantau isi pistol air, menghimbau untuk menyediakan lap, serta
memberitahu para anggota bahwa sesi stand games hanya berlangsung
selama satu jam.
Selain itu, subjek menerangkan kembali peraturan dan cara bermain
games kepada volunteer dengan menggunakan gesture seperti

45
mencontohkan bermain games-nya, dsb. Selain itu, subjek juga
memperagakan dan memberi contoh ucapan kepada MC disertai dengan
gesture tangan ke atas. Serta ia juga menjelaskan kepada seluruh
anggota tentang dinamika yang kemungkinan akan terjadi (penambahan
waktu karena ada tambahan band yang tampil).
Subjek pun menghimbau para MC untuk melakukan tugas-tugas mereka
dan kembali membaca instruksi.
Subjek juga menyampaikan feedback untuk saran yang diajukan oleh
salah seorang anggota, dan memberi pilihan pada mereka atau
memberikan alternatif pilihan.
Subjek mengingatkan para anggota untuk focus pada awal rapat saat
masih ada anggota yang mengobrol sendiri. Subjek juga berulang kali
Obs.1 : IIIII I berkata-kata seperti “rek, dengerin..”, “rek tolong ya…”, “sstt…”
Mengingatkan para Obs.2 : IIIII IIIII dengan diikuti isyarat dengan cara subjek menempelkan jari telunjuk ke
5. anggota untuk Obs. 3 : IIIII bibir, dsb untuk menjaga rapat tetap kondusif ketika beberapa anggota
menyelesaikan tugasnya Obs. 4 : IIIII IIII mulai membicarakan hal lain di luar konteks rapat. Selain itu, subjek
IIIII II mengunakan kata-kata “jangan lupa….” beberapa kali seperti “jangan
lupa waktunya, cara mainnya”, “jangan lupa bawa HP”, “trus, jangan
lupa”, “jangan lupa ingetin (audiens) kalo ada stand games”, dsb. Hal ini

46
ia gunakan untuk mengingatkan kembali hal-hal kecil dan tugas yang
perlu dilakukan kepada para anggota. Ditambah pula, subjek
mengingatkan atau mewanti-wanti kembali anggotanya untuk selalu
ingat peraturan dalam games serta memberi peringatan dengan kata-kata
seperti “awas lupa”. Dan juga subjek meminta setiap anggota untuk
mengingat-ingat lagi dan memahami seluruh tugas yang telah diberikan.
Subjek telah mengadakan simulasi di hari sebelum observasi dilakukan.
Mengadakan pelatihan Obs.1 : III Subjek membicarakan kembali tentang simulasi yang telah dilakukan
atau workshop untuk Obs.2 : II kemarin. Subjek berencana untuk mengadakan simulasi pada saat hari-H
6.
menambah ketrampilan Obs. 3 : - agar semua anggota dapat paham sepenuhnya dan menyuruh para
anggota Obs. 4 : II anggotanya untuk hadir pada simulasi tersebut. Subjek juga berulang
kali menanyakan kembali kepahaman para anggotanya.
Subjek menekankan kepada seluruh anggotanya bahwa mereka semua
satu tim yang harus bekerjasama menggunakan kata-kata seperti “Rek,
Obs.1 : III
Mendorong dan tolong ya kita kan satu tim”. Di akhir rapat, subjek juga mengapresiasi
Obs.2 : II
7. menyemangati anggota kehadiran dan progress para anggota yang telah hadir dengan
Obs. 3 : -
dalam bertugas menyatakan terima kasih.
Obs. 4 : I
Selain itu, subjek mengapresiasi saran yang disampaikan oleh salah satu
anggota dengan kata-kata “Idenya bagus tau..”.

47
Subjek telah memplotkan/membagi tugas kepada setiap penanggung
jawab acara. Ia juga menugasi mereka untuk bersiap sejak awal acara.
Subjek menunjuk anggota untuk memegang satu jobdesc. Pada suatu
pekerjaan tertentu, subjek menyerahkan pada satu anggota (dengan kata-
kata “Yang ngatur Anggi…”. Subjek juga memberikan tugas kepada
Membagi tugas kepada Obs.1 : IIIII IIIII para volunteer sebagai pemberi instruksi games dan pengambil bola. Ia
8.
anggota IIIII menyebut beberapa nama anggota untuk berjaga di stand yang berbeda-
Obs.2 : IIII beda. Serta membacakan kembali nama-nama volunteer yang akan
Obs. 3 : IIII bekerja dengan tiap-tiap PJ beserta tugas yang harus dikerjakan. Selain
Obs. 4 : IIIII III itu, subjek juga membebaskan para penanggung jawab untuk mengatur
games dan menyerahkan konsep penampilan angkatan 2015 pada satu
anggota.
Obs.1 : I Subjek telah mengadakan rapat dan/atau briefing dengan para anggota
Obs.2 : III serta volunteer sie acara makrab.
9. Mengadakan rapat sie
Obs. 3 : I
Obs. 4 : III
Obs.1 : 1 Subjek menanyakan perkembangan suatu pekerjaan pada salah satu
Memantau progress tugas
10. Obs.2 : I anggotanya dengan menggunakan kata-kata seperti “Udah beres?”,
para anggota
Obs. 3 : I “Konsumsi gimana?”, “Ajeng gimana gamesnya?”, dsb. Subjek juga

48
Obs. 4 : II menanyakan kepahaman para anggota mengenai instruksi dan tugas
yang telah diberikan.
Melakukan pertemuan Subjek bersama para anggota sepakat memutuskan untuk tidak
Obs.1 : IIIII
untuk saling memberi menggunakan tripod kamera.
Obs.2 : -
11. masukan dalam
Obs. 3 : -
pengambilan kesepakatan
Obs. 4 : -
kerja
Subjek terlihat memandang anggota yang memberi saran atau anggota
yang sedang menyampaikan pendapatnya. Ia juga mengananggapi saran
dari salah satu anggota untuk masalah parkir,
Obs.1 : IIIII II Subjek terlihat mendengarkan anggota yang mengingatkan untuk
Mendengarkan saran
Obs.2 : II mengatur barisan dan anggota lain yang mengingatkan tentang durasi
12. anggota demi peningkatan
Obs. 3 :I rapat dengan mengatakan “Durasi..durasi..”. Salah satu anggota juga
kerja
Obs. 4 : IIIII III menyarankan subjek untuk menanyakan kepada pihak luar (sie publikasi
dan dokumentasi SDPC) terkait video yang akan diampilkan. Subjek
juga mendengarkan teguran dari salah satu anggota ketika ia salah
menyebutkan suatu kegiatan dalam rundown.
Memberikan kesempatan Obs.1 : II Subjek memberikan kesempatan atau waktu khusus kepada penanggung
13.
kepada anggota untuk Obs.2 : II jawab games (Ajeng) untuk berbicara. Subjek juga mendorong

49
mengevaluasi proses kerja Obs. 3 : - anggotanya tersebut untuk mau menjelaskan game yang telah Ajeng
Obs. 4 : I rumuskan kepada para anggota lainnya.
Subjek mau menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan para
anggotanya. Subjek terlihat beberapa kali tersenyum. Selain itu, subjek
Menciptakan suasana Obs.1 : IIII juga mengeluarkan bahan candaan. Serta subjek tidak mau memulai
yang nyaman sehingga Obs.2 : I rapat sebelum semua anggotanya hadir sehingga subjek beserta para
14.
anggota mau melakukan Obs. 3 : - anggota yang sudah datang menunggu anggota lainnya sambil diselingi
tugasnya Obs. 4 : I dengan candaan. Subjek juga menyampaikan permintaan maaf karena
harus memulai rapat terlambat dikarenakan ia tidak mau mengulang
penjelasan yang akan diberikannya jika ada anggota yang terlambat.
Obs.1 : IIIII Subjek ikut tertawa saat membahas games lempar bola. Subjek juga
Memberi dorongan positif
Obs.2 : II tersenyum saat menanyakan salah satu anggota yang belum paham.
15. agar anggota mau
Obs. 3 : I
melakukan tugasnya
Obs. 4 : I

50
Keterangan :
Obs. 1 = Observer 1 (Aulia)
Obs. 2 = Observer 2 (Eldatia)
Obs. 3 = Observer 3 (Jawwad)
Obs. 4 = Observer 4 (Ratu)
Hasil frekuensi di atas merupakan hasil akumulasi dari observasi yang telah
dilakukan. Frekuensi yang dicatat oleh Observer 1 adalah jumlah dari perekaman
data yang telah ia lakukan pada observasi pertama dan kedua. Frekuensi Observer 3
adalah jumlah pada observasi pertama saja, karena ia tidak dapat hadir pada
observasi yang kedua dan ketiga. Sedangkan frekuensi dari Observer 2 dan 4 adalah
jumlah dari perekaman data yang telah mereka masing-masing lakukan pada seluruh
observasi (3 kali observasi).

51
IV.2. Hasil Wawancara
IV.2.a. Identitas Pewawancara dan Subjek Wawancara (Personal Data)
2.a.1. Identitas Pewawancara
Nama Observer : Aulia Nur Ammartha Satata Saraswati
Usia : 20 tahun
Pekerjaan : Mahasiswi Semester 3 Fakultas Psikologi
UNAIR
2.a.2. Identitas Pewawancara
Nama Observer : Eldatia Utari Putri
Usia : 20 tahun
Pekerjaan : Mahasiswi Semester 3 Fakultas Psikologi
UNAIR
2.b.Subjek Wawancara
Nama Subjek : SAV
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat, Tanggal Lahir : Ponorogo, 3 April 1997
Usia : 18 tahun
Urutan Kelahiran : 2 dari 2 bersaudara
Alamat : Tamasa 2 C/1 No.12, Waru, Sidoarjo
Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa
Pendidikan : Semester 1 Fakultas Psikologi UNAIR

IV.2.b. Jadwal Pelaksanaan


Hari : Senin
Tanggal : 21 Desember 2015
Waktu : 11.17-11.33
Durasi : 16 Menit

52
Tempat : Bangku dekat Ruang PMPM Lantai 2 Fakultas
Psikologi UNAIR

IV.2.c. Setting Data Wawancara


Wawancara dilakukan pada tanggal 21 Desember 2015 di bangku dekat ruang
PMPM lantai 2 Fakultas Psikologi UNAIR. Pemilihan tempat dan waktu ditentukan
oleh pewawancara dengan menyesuaikan jadwal subjek. Pemilihan tempat ini
berdasarkan pertimbangan lokasi yang sepi sehingga kondusif untuk melakukan
wawancara dan perekaman. Wawancara dilakukan selama 16 menit. Durasi ini kami
anggap telah cukup memenuhi semua informasi yang kami butuhkan sehingga kami
merasa tidak perlu melakukan wawancara kembali.

53
IV.2.d. Analisis Hasil Wawancara

Indikator Deskripsi Narasi


Membuat list sumber daya Pemilihan ketua dan koor sie ditentukan Diadakan rapat angkatan untuk memilih
manusia yang tersedia oleh rapat angkatan, sedangkan anggota ketua makrab dan baksos, lalu tiap anak
sie ditentukan oleh pilihan masing-masing memilih sendiri ia akan ikut bekerja pada sie
individu. apa, sekaligus memilih koor tiap sie.
 Membuat list jobdesk dan list jumlah Sie acara memiliki aggota 15 anak, sehingga
anggota. subjek membuat list jobdesk untuk dibagikan
kepada anggotanya, yaitu : Liaison Official
2012, Liaison Official 2013, Liaison Official
2014, Liaison Official 2015, Liaison Official
penampilan bebas, PJ rundown, MC dan 4 PJ
games.
Menginventaris sumber daya
fisik (benda) yang tersedia

54
Mengelompokkan jenis Membagi jobdesk yang nantinya akan Subjek membagi jobdesk ke anggotanya
pekerjaan berdasarkan dibagikan ke anggota yang akan dijadikan yang memiliki fungsi berbeda-beda. Seperti
fungsinya Penanggung Jawab (PJ). fungsi PJ games yang berbeda dengan PJ
angkatan.
Membimbing dan 
memberikan saran kepada
anggota dalam bertugas

Mengingatkan para anggota Subjek selalu mengingatkan anggotanya Subjek selalu mengingatkan tugas anggota.
untuk menyelesaikan tugasnya untuk menyelesaikan tugasnya, baik Seperti apakah sudah menghubungi kakak
secara langsung maupun dengan tingkat, apakah sudah menyampaikan suatu
menggunakan sosial media. informasi tertentu atau belum. Hal ini
dilakukan saat bertemu langsung maupun
lewat sosial media.
Mengadakan pelatihan atau
workshop untuk menambah
ketrampilan anggota
Membagi tugas kepada Setelah membagi jobdesk, subjek Setelah membagi jobdesk, subjek membagi
anggota memberi kebebasan anggotanya untuk jobdesk ke anggotanya dengan menawarkan

55
memilih, jobdesk. terlebih dahulu kepada anggota, lalu apabila
masih ada jobdesk yang belum memiliki PJ,
ia langsung menunjuk anggotanya untuk
menjadi PJ.
Mengadakan rapat sie  Subjek sering mengadakan rapat sie, Subjek secara berkala mengadakan rapat
meskipun tidak terjadwal. dengan anggotanya. Namun meskipun subjek
sudah menjadwalkan rapat untuk seluruh
anggota, masih ada kendala seperti tidak
semua anggota yang menghadiri rapat. Hal
ini terkendala karena anggotanya memiliki
banyak kegiatan berbeda.
Memantau progress tugas para Subjek selalu memantau anggotanya Dalam melakukan pemantauan progress
anggota apakah mereka sudah melakukan tugasnya tugas anggota, subjek memantau anggota
secara langsung. baik secara langsung maupun memantau
 Subjek melakukan pemantauan anggota dengan menanyakan melalui alat
saat rapat. komunikasi.
 Cara agar subjek dan anggotanya dapat Pemantauan secara langsung dilakukan
menyelesaikan adalah dengan melihat apa subjek salah satunya saat ia mengagendakan
yang ada saat ini dan besok. rapat, sehingga ia selalu hadir dalam setiap

56
 Subjek membuat timeline dalam bekerja. rapat.
Untuk mempermudah pemantauan, subjek
menyusun timeline agar pekerjaan yang ada
dapat terselesaikan.
Cara subjek dapat menyelesaikan tugas yang
sudah disusun pada timeline adalah dengan
melihat apa yang ada saat ini dan apa yang
harus dilakukan esok hari. Karena apabila
mereka berpikir terlalu jauh, mereka akan
cenderung stress.
Melakukan pertemuan untuk Subjek memberikan kesempatan Subjek memberikan kesempatan kepada
saling memberi masukan anggotanya untuk ikut mengambil anggotanya dalam pengambilan keputusan,
dalam pengambilan keputusan. karena ia merasa bahwa tidak mungkin
kesepakatan kerja apabila mengambil segala keputusan sendiri.
Contoh pengambilan keputusan yang
anggotanya ikut memberi masukan adalah
perihal siapa saja yang menghadiri TM,
hadiah apa yang akan diberikan, dan
beberapa keputusan lain.

57
Mendengarkan saran anggota Subjek mendengarkan saran dari teman- Subjek mendengarkan dan mencerna saran
demi peningkatan kerja temannya. dari teman-temannya, seperti untuk jangan
 Subjek mendengarkan saran dari melupakan esensi dari tiap acara dan saat
anggotanya. pembuatan games, subjek juga
 Mendengarkan saran saat salah satu mendengarkan saran dari anggotanya tentang
anggotanya untuk mengingatkan anggota ide dari tiap games.
lain. Lalu di suatu saat ada anggota yang
mengatakan kepada subjek untuk
mengingatkan salah satu anggota lainnya,
namun subjek tidak langsung melakukan
saran tersebut tetapi melihat terlebih dahulu
kinerjanya.

Memberikan kesempatan Mengevaluasi anggota setelah 2 rapat Setelah 2 rapat pertama subjek merasa
kepada anggota untuk pertama berlangsung tidak sesuai dengan kecewa dengan kinerja anggotanya karena
mengevaluasi proses kerja keinginan subjek. tidak bisa fokus saat melakukan rapat, ia
mengajak anggotanya untuk membahas hal
ini bersama. Karena apabila hal ini sudah
dibahas di awal waktu, kerja mereka ke

58
depannya akan lancer.
Setelah memberikan kesempatan anggota
untuk mengevaluasi, subjek merasa
anggotanya dapat merespon dengan positif,
open minded, dan adanya keterbukaan.
Koor menciptakan suasana Saat melakukan rapat, subjek tidak Saat melakukan rapat, subjek menciptakan
yang nyaman sehingga memarahi anggota yang datang terlambat suasana yang nyaman dengan cara tidak
anggota mau melakukan secara personal. pernah memarahi atau menegur secara
tugasnya  Saat mengizinkan apabila ada anggotanya personal anggota yang melakukan kesalahan,
yang izin untuk meninggalkan rapat. namun sekedar mengingatkan secara umum
 Saat melakukan rapat tidak dilakukan ke seluruh anggota, hal ini dilakukan agar
sepenuhnya serius. anggota yang melakukan kesalahan tidak
sakit hati.
Lalu subjek juga mengizinkan anggotanya
yang harus meninggalkan rapat apabila hal
tersebut penting.
Subjek juga melakukan rapat yang diselingi
dengan candaan, tidak sepenuhnya serius.
Meskipun seringkali bukan subjek yang

59
memulai candaan.
Memberi dorongan  Subjek
positif memberi semangat  Subjek selalu memberi semangat secara
kepada
agar anggota mau melakukan anggotanya setelah rapat. verbal kepada anggotanya saat selesai
tugasnya mengadakan rapat.

60
IV.2.e. Pemantapan Kredibilitas Wawancara
Dalam menjamin pemantapan dan kredibilitas wawancara kami menggunakan
beberapa teknik, seperti melakukan pengecekan kembali pertanyaan wawancara yang
telah kami buat dan menghubungkannya dengan indikator, dimensi dan atribut, lalu
kami juga dapat melakukan pengecekan dengan meminta bantuan teman lain, dan
yang terakhir adalah berkonsultasii dengan dosen.

61
BAB V
INTEGRASI HASIL OBSERVASI DAN WAWANCARA

62
V.1. Tabel Integrasi Hasil Observasi dan Wawancara

Integrasi
No. Aspek/Indikator Observasi Wawancara

Subjek membuat daftar para Diadakan rapat angkatan untuk Subjek terpilih menjadi koor sie
penanggung jawab (PJ) dan memilih ketua makrab dan baksos, acara makrab setelah diadakannya
penjaga stand game dengan lalu tiap anak memilih sendiri ia rapat angkatan. Selanjutnya, ia
mencatat nama-nama mereka di akan ikut bekerja pada sie apa, membuat daftar nama teman-
sebuah buku. Subjek juga sekaligus memilih koor tiap sie. temannya yang mendaftar di sie
mencatat pengisi-pengisi acara Sie acara memiliki aggota 15 anak, acara yang jumlahnya 15 orang.
Membuat list
yang akan tampil pada kegiatan sehingga subjek membuat list Subjek setelah itu membuat daftar
sumber daya
1. makrab. Selain itu ia juga jobdesk untuk dibagikan kepada jobdesc yang tersedia untuk
manusia yang
mencatat nama-nama anggota anggotanya, yaitu : LO 2012, dibagikan kepada para anggota sie
tersedia
beserta jobdesc yang mereka LO2013, Liaison Official 2014, LO acara.
pegang. 2015, LO penampilan bebas, PJ Beberapa anggota sie juga diberi
rundown, MC dan 4 PJ games. tugas untuk menjadi penanggung
jawab sekaligus penjaga stand
games. Tidak hanya membuat daftar
nama anggota beserta jobdesc

63
mereka, subjek juga mencatat para
pengisi acara yang akan tampil.
Subjek mengucapkan barang- Subjek membicarakan keperluan dan
barang yang diperlukan untuk kebutuhan peralatan untuk
mendukung acara makrab. pendukung acara. Selain itu, subjek
Menginventaris Barang-barang tersebut antara lain juga membagikan lembar rundown
sumber daya fisik HP, Laptop, Stopwatch, dll. ke semua anggota yang hadir dan
2.
(benda) yang Subjek juga membagikan printout mencatat beberapa hal tambahan
tersedia rundown acara ke semua anggota pada lembar tersebut.
yang hadir dalam rapat. Ia juga
kembali mencatat berbagai hal
tambahan pada printout tersebut.
Subjek membagi tugas sesuai Subjek membagi jobdesc ke Subjek mengkategorikan pekerjaan-
Mengelompokkan
dengan fungsi anggota tersebut anggotanya yang memiliki fungsi pekerjaan yang harus dikerjakan. Ia
jenis pekerjaan
dalam struktur kepanitiaannya, berbeda-beda. Seperti fungsi PJ menempatkan langsung orang-orang
berdasarkan
3. seperti ia telah memplotkan tugas games yang berbeda dengan PJ yang bertugas menangani suatu
fungsinya atau
khusus bagi Sie Keamanan yang angkatan. pekerjaan tertentu. Pengkategorian /
membuat struktur
bertugas saat acara makrab pengelompokkan ini ia lakukan
organisasi
berlangsung. berdasarkan fungsi atau struktur

64
Subjek juga telah menempatkan organisasi, kemudian menetapkan
jobdesc-jobdesc. Salah satu penanggung jawab dari masing-
contohnya yaitu subjek langsung masing kelompok pekerjaan tersebut.
menyerahkan tugas-tugas pada
MC yang mana MC tersebut
berasal dari para anggota sie acara
itu sendiri. Subjek juga
memplotkan satu segmen acara
untuk diserahkan kepada sie
publikasi dokumentasi Charity
(*Charity adalah sebuah acara
bakti sosial yang telah dilakukan
mahasiswa angkatan 2015
Fakultas Psikologi UNAIR
sebelum makrab ini)
Membimbing dan Subjek menjelaskan rundown Subjek menjelaskan rundown dan
memberikan awal hingga akhir acara secara detail denah lokasi acara. Subjek
4.
saran kepada detail. Ia juga menjelaskan memberikan saran dan
anggota dalam bagaimana para anggota harus menyampaikan instruksi pada

65
bertugas menjaga stand permainan dengan anggota sesuai dengan tugas masing-
baik. Subjek juga menjelaskan masing. Subjek juga menerangkan
denah lokasi acara. kembali peraturan dan tata cara
Subjek memberi saran dan memainkan game. Serta
instruksi kepada para anggota menghimbau anggota untuk
mengenai peraturan dan alur melaksanakan tugas dengan baik dan
permainan seperti menjelaskan membaca kembali instruksi. Selain
bahwa botol harus ditempel itu, subjek menyampaikan feedback
dengan lakban supaya tidak untuk anggota.
goyang atau terjatuh,
mengingatkan untuk tidak
memberi minyak terlalu banyak
pada permainan lempar bola licin,
memberi pengarahan untuk
menjelaskan peraturan games
kepada audiens/pengunjung,
mengingatkan untuk terus
memantau isi pistol air,
menghimbau untuk menyediakan

66
lap, serta memberitahu para
anggota bahwa sesi stand games
hanya berlangsung selama satu
jam.
Selain itu, subjek menerangkan
kembali peraturan dan cara
bermain games kepada volunteer
dengan menggunakan gesture
seperti mencontohkan bermain
games-nya, dsb. Selain itu, subjek
juga memperagakan dan memberi
contoh ucapan kepada MC disertai
dengan gesture tangan ke atas.
Serta ia juga menjelaskan kepada
seluruh anggota tentang dinamika
yang kemungkinan akan terjadi
(penambahan waktu karena ada
tambahan band yang tampil).
Subjek pun menghimbau para MC

67
untuk melakukan tugas-tugas
mereka dan kembali membaca
instruksi.
Subjek juga menyampaikan
feedback untuk saran yang
diajukan oleh salah seorang
anggota, dan memberi pilihan
pada mereka atau memberikan
alternatif pilihan.
Subjek mengingatkan para Subjek selalu mengingatkan tugas Subjek mengingatkan anggotanya
anggota untuk fokus pada awal anggota. Seperti apakah sudah untuk menyelesaikan tugas mereka
rapat saat masih ada anggota yang menghubungi kakak tingkat, secara berkala, baik secara langsung
Mengingatkan
mengobrol sendiri. Subjek juga apakah sudah menyampaikan suatu maupun melalui media social.
para anggota
berulang kali berkata-kata seperti informasi tertentu atau belum. Hal Ketika bertemu langsung atau ketika
5. untuk
“rek, dengerin..”, “rek tolong ini dilakukan saat bertemu pelaksanaan rapat, subjek berkali-
menyelesaikan
ya…”, “sstt…” dengan diikuti langsung maupun lewat sosial kali mengingatkan pada para anggota
tugasnya
isyarat dengan cara subjek media. untuk memahami dan fokus terhadap
menempelkan jari telunjuk ke tugasnya masing-masing.
bibir, dsb untuk menjaga rapat

68
tetap kondusif ketika beberapa
anggota mulai membicarakan hal
lain di luar konteks rapat. Selain
itu, subjek mengunakan kata-kata
“jangan lupa….” beberapa kali
seperti “jangan lupa waktunya,
cara mainnya”, “jangan lupa bawa
HP”, “trus, jangan lupa”, “jangan
lupa ingetin (audiens) kalo ada
stand games”, dsb. Hal ini ia
gunakan untuk mengingatkan
kembali hal-hal kecil dan tugas
yang perlu dilakukan kepada para
anggota. Ditambah pula, subjek
mengingatkan atau mewanti-wanti
kembali anggotanya untuk selalu
ingat peraturan dalam games serta
memberi peringatan dengan kata-
kata seperti “awas lupa”. Dan juga

69
subjek meminta setiap anggota
untuk mengingat-ingat lagi dan
memahami seluruh tugas yang
telah diberikan.
Subjek telah mengadakan simulasi Subjek mengadakan simulasi
di hari sebelum observasi kegiatan acara bersama anggota agar
dilakukan. Subjek membicarakan semua dapat memahami alur acara.
kembali tentang simulasi yang
Mengadakan telah dilakukan kemarin. Subjek
pelatihan atau berencana untuk mengadakan
workshop untuk simulasi pada saat hari-H agar
6.
menambah semua anggota dapat paham
ketrampilan sepenuhnya dan menyuruh para
anggota anggotanya untuk hadir pada
simulasi tersebut. Subjek juga
berulang kali menanyakan
kembali kepahaman para
anggotanya.
7. Mendorong dan Subjek menekankan kepada Subjek memberikan semangat Subjek selalu memberikan semangat

70
menyemangati seluruh anggotanya bahwa mereka secara verbal kepada para anggota kepada seluruh anggota secara verbal
anggota dalam semua satu tim yang harus di setiap akhir rapat. Bentuk di setiap akhir rapat. Bentuk
bertugas bekerjasama menggunakan kata- dukungan yang diberikan oleh dukungan yang ia berikan berupa
kata seperti “Rek, tolong ya kita subjek berupa ucapan penyemangat ucapan penyemangat dan apresiasi
kan satu tim”. Di akhir rapat, yang disertai gesture. positif terhadap saran dan pekerjaan
subjek juga mengapresiasi para anggota. Hal ini ia lakukan
kehadiran dan progress para diikuti dengan gerakan tangan atau
anggota yang telah hadir dengan gesture untuk menguatkan
menyatakan terima kasih. maksudnya.
Selain itu, subjek mengapresiasi Selain itu, subjek juga menekankan
saran yang disampaikan oleh salah pada seluruh anggota untuk selalu
satu anggota dengan kata-kata bekerjasama dengan baik dalam tim.
“Idenya bagus tau..”.
Subjek telah Setelah membagi jobdesc, subjek Subjek membagi jobdesc yang telah
memplotkan/membagi tugas membagi jobdesc ke anggotanya didata kepada para anggotanya
Membagi tugas kepada setiap penanggung jawab dengan menawarkan terlebih dengan memberikan penawaran
8.
kepada anggota acara. Ia juga menugasi mereka dahulu kepada anggota, lalu terlebih dahulu. Kemudian subjek
untuk bersiap sejak awal acara. apabila masih ada jobdesc yang memberikan pengarahan, otoritas
Subjek menunjuk anggota untuk belum memiliki PJ, ia langsung atau kebebasan dan tanggungjawab

71
memegang satu jobdesc. Pada menunjuk anggotanya untuk pada anggota yang menerima
suatu pekerjaan tertentu, subjek menjadi PJ. penawaran tersebut. Disamping itu,
menyerahkan pada satu anggota subjek juga melakukan pemantauan
(dengan kata-kata “Yang ngatur terhadap kinerja anggotanya.
Anggi…”. Subjek juga Pada anggota yang tidak menerima
memberikan tugas kepada para penawaran atau tidak memilih salah
volunteer sebagai pemberi satu jobdesc, subjek akan langsung
instruksi games dan pengambil menunjuk anggotanya untuk
bola. Ia menyebut beberapa nama melaksanakan salah satu jobdesc.
anggota untuk berjaga di stand
yang berbeda-beda. Serta
membacakan kembali nama-nama
volunteer yang akan bekerja
dengan tiap-tiap PJ beserta tugas
yang harus dikerjakan. Selain itu,
subjek juga membebaskan para
penanggung jawab untuk
mengatur games dan menyerahkan
konsep penampilan angkatan 2015

72
pada satu anggota.
Subjek telah mengadakan rapat Subjek secara berkala mengadakan Subjek sering mengagendakan rapat
dan/atau briefing dengan para rapat dengan anggotanya. Namun bersama anggota dan volunteer, akan
anggota serta volunteer sie acara meskipun subjek sudah tetapi dikarenakan anggota dan
makrab. menjadwalkan rapat untuk seluruh volunteer memiliki kesibukan
Mengadakan
9. anggota, masih ada kendala seperti masing-masing maka terkadang rapat
rapat sie
tidak semua anggota yang sie tidak bisa lengkap dihadiri oleh
menghadiri rapat. Hal ini seluruh anggota.
terkendala karena anggotanya
memiliki banyak kegiatan berbeda.
Subjek menanyakan Dalam melakukan pemantauan Subjek selalu memantau progres atau
perkembangan suatu pekerjaan progress tugas anggota, subjek sejauh mana kemajuan dari tugas
pada salah satu anggotanya memantau anggota baik secara yang telah diberikan kepada setiap
Memantau dengan menggunakan kata-kata langsung maupun memantau anggota, subjek memantau dengan
10. progress tugas seperti “Udah beres?”, “Konsumsi dengan menanyakan melalui alat dua cara yaitu menanyakannya
para anggota gimana?”, “Ajeng gimana komunikasi. secara langsung ketika bertemu atau
gamesnya?”, dsb. Subjek juga Pemantauan secara langsung rapat, dan juga melalui media alat
menanyakan kepahaman para dilakukan subjek salah satunya saat komunikasi. Ketika rapat, selain
anggota mengenai instruksi dan ia mengagendakan rapat, sehingga menanyakan progres, subjek juga

73
tugas yang telah diberikan. ia selalu hadir dalam setiap rapat. memastikan para anggotanya paham
Untuk mempermudah pemantauan, dengan tugas dan instruksi yang
subjek menyusun timeline agar diberikan.
pekerjaan yang ada dapat Subjek membuat timeline untuk
terselesaikan. dirinya dan anggotanya agar lebih
Cara subjek dapat menyelesaikan testruktur dan mudah dalam
tugas yang sudah disusun pada menyelesaikan setiap tahapan
timeline adalah dengan melihat apa jobdesc.
yang ada saat ini dan apa yang
harus dilakukan esok hari. Karena
apabila mereka berpikir terlalu
jauh, mereka akan cenderung
stress.
Melakukan Subjek bersama para anggota Subjek memberikan kesempatan Ketika rapat, subjek meminta
pertemuan untuk sepakat memutuskan untuk tidak kepada anggotanya dalam pendapat seluruh anggota untuk
saling memberi menggunakan tripod kamera. pengambilan keputusan, karena ia memutuskan sesuatu yang perlu
11.
masukan dalam merasa bahwa tidak mungkin diputuskan bersama. Contohnya
pengambilan apabila mengambil segala ketika memutuskan siapa saja yang
kesepakatan kerja keputusan sendiri. harus menghadiri technical meeting,

74
Contoh pengambilan keputusan hadiah apa saja yang diberikan di
yang anggotanya ikut memberi games, penggunaa tripod kamera,
masukan adalah perihal siapa saja dsb.
yang menghadiri TM, hadiah apa
yang akan diberikan, dan beberapa
keputusan lain.
Subjek terlihat memandang Subjek mendengarkan dan Subjek selalu mendengarkan saran
anggota yang memberi saran atau mencerna saran dari teman- yang dilontarkan oleh anggota
anggota yang sedang temannya, seperti untuk jangan seperti contohnya ketika konsep
menyampaikan pendapatnya. Ia melupakan esensi dari tiap acara perumusan games anggota
juga mengananggapi saran dari dan saat pembuatan games, subjek memberikan beberpa ide serta
Mendengarkan
salah satu anggota untuk masalah juga mendengarkan saran dari mengingatkan esensi dari games dan
saran anggota
12. parkir, anggotanya tentang ide dari tiap acara tersebut, selain itu subjek juga
demi peningkatan
Subjek terlihat mendengarkan games. memberikan feedback terhadap saran
kerja
anggota yang mengingatkan untuk Lalu di suatu saat ada anggota dari anggotanya ketika
mengatur barisan dan anggota lain yang mengatakan kepada subjek membicarakan perihal parkir.
yang mengingatkan tentang durasi untuk menegur salah satu anggota Meskipun subjek selalu
rapat dengan mengatakan lainnya, namun subjek tidak mendengarkan saran anggota, namun
“Durasi..durasi..”. Salah satu langsung melakukan saran tersebut tidak semua saran tersebut dilakukan

75
anggota juga menyarankan subjek tetapi melihat terlebih dahulu oleh subjek, subjek
untuk menanyakan kepada pihak kinerjanya mempertimbangkan matang-matang
luar (sie publikasi dan terlebih dahulu sebelum melakukan
dokumentasi SDPC) terkait video saran dari anggota, seperti contohnya
yang akan diampilkan. Subjek ketika ada salah satu anggota yang
juga mendengarkan teguran dari menyarankan kepada subjek agar
salah satu anggota ketika ia salah menegur salah satu anggota lain
menyebutkan suatu kegiatan yang dinilai lalai akan tetapi subjek
dalam rundown. tidak serta merta langsung
melakukan hal itu, subjek
memastikan kebenaran hal itu
terlebih dahulu.
Subjek memberikan kesempatan Setelah 2 rapat pertama subjek Subjek pernah melakukan pertemuan
Memberikan
atau waktu khusus kepada merasa kecewa dengan kinerja untuk membicarakan kekurangan
kesempatan
penanggung jawab games (Ajeng) anggotanya karena tidak bisa fokus atau mengevaluasi progres tugas
kepada anggota
13. untuk berbicara. Subjek juga saat melakukan rapat, ia mengajak yang telah diberikan, subjek
untuk
mendorong anggotanya tersebut anggotanya untuk membahas hal melakukannya ketika pertemuan ke-
mengevaluasi
untuk mau menjelaskan game ini bersama. Karena apabila hal ini 3 karena subjek merasa 2 pertemuan
proses kerja
yang telah Ajeng rumuskan sudah dibahas di awal waktu, kerja sebelumnya para anggota tidak fokus

76
kepada para anggota lainnya. mereka ke depannya akan lancar. ketika berdiskusi, bersama seluruh
Setelah memberikan kesempatan anggota subjek mengajak untuk
anggota untuk mengevaluasi, mengevaluasi kinerja demi
subjek merasa anggotanya dapat kelancaran acara.
merespon dengan positif, open
minded, dan adanya keterbukaan
Subjek mau menjawab Saat melakukan rapat, subjek Subjek berusaha membuat suasana
pertanyaan-pertanyaan yang menciptakan suasana yang nyaman rapat menjadi santai dan tidak tegang
diajukan para anggotanya. Subjek dengan cara tidak pernah tetapi tetap serius, meskipun begitu
Koor terlihat beberapa kali tersenyum. memarahi atau menegur secara subjek terkadang melontarkan jokes
menciptakan Selain itu, subjek juga personal anggota yang melakukan atau candaan di sela-sela rapat,
suasana yang mengeluarkan bahan candaan. kesalahan, namun sekedar terkadang jokes itu juga dilontarkan
14. nyaman sehingga Serta subjek tidak mau memulai mengingatkan secara umum ke oleh anggota. Namun subjek tidak
anggota mau rapat sebelum semua anggotanya seluruh anggota, hal ini dilakukan pernah marah jika anggota terlalu
melakukan hadir sehingga subjek beserta para agar anggota yang melakukan banyak bercanda, subjek hanya
tugasnya anggota yang sudah datang kesalahan tidak sakit hati. mengingatkan secara baik dan tidak
menunggu anggota lainnya sambil Lalu subjek juga mengizinkan personal agar anggota tidak sakit hati
diselingi dengan candaan. Subjek anggotanya yang harus dan mau melakukan tugasnya.
juga menyampaikan permintaan meninggalkan rapat apabila hal Subjek juga mengizinkan

77
maaf karena harus memulai rapat tersebut penting. anggotanya yang tidak bisa
terlambat dikarenakan ia tidak Subjek juga melakukan rapat yang mengikuti rapat sampai akhir untuk
mau mengulang penjelasan yang diselingi dengan candaan, tidak meninggalkan forum rapat dengan
akan diberikannya jika ada sepenuhnya serius. Meskipun alasan yang dapat dimaklumi. Subjek
anggota yang terlambat. seringkali bukan subjek yang tidak memulai rapat sebelum seluruh
memulai candaan. anggota datang, sambil menunggu
anggota yang belum datang inilah
salah satu waktu yang digunakan
subjek untuk bercanda bersama para
anggota.
Subjek memberikan dorongan Subjek selalu memberi semangat Subjek menyemangati para anggota
Memberi positif secara verbal dengan kata- secara verbal kepada anggotanya setiap rapat selesai dengan kata kata
dorongan positif kata seperti “semangat rekk...”. saat selesai mengadakan rapat. yang diikuti gerakan tangan.
15. agar anggota mau Dukungan ini juga dilakukan Pemberian semangat ini subjek
melakukan subjek disertai dengan gerakan lakukan di setiap akhir rapat.
tugasnya tangan seperti mengepalkan
tangan, dsb.

78
V.3. Profil Subjek berdasarkan Hasil Analisa Data Observasi dan Wawancara
Subjek dengan inisial S. A. V adalah mahasiswi semester 1 di salah satu
Universitas Negeri di Surabaya yang berusia 18 tahun, subjek adalah anak ke-2 dari 2
bersaudara. Subjek terpilih menjadi koordinator sie acara malam keakraban setelah
diadakannya rapat angkatan. Subjek membuat daftar nama teman-temannya yang
mendaftar di sie acara yang berjumlah 15 orang. Setelah itu subjek membuat daftar
jobdesc yang tersedia untuk dibagikan kepada para anggota sie acara.
Sebagai seorang koordinator sie, subjek melakukan pengategorikan pekerjaan-
pekerjaan yang harus dikerjakan. Pengkategorian atau pengelompokkan ini ia lakukan
berdasarkan fungsi atau struktur organisasi, kemudian menetapkan penanggungjawab
dari masing-masing kelompok pekerjaan tersebut, dalam menetapkan penanggung
jawab, subjek membagi jobdesc yang telah didaftar kepada para anggotanya dengan
memberikan penawaran terlebih dahulu. Pada anggota yang tidak menerima
penawaran atau tidak memilih salah satu jobdesc, subjek akan langsung menunjuk
anggotanya untuk melaksanakan salah satu jobdesc. Kemudian subjek memberikan
pengarahan, otoritas atau kebebasan dan tanggungjawab pada anggotanya. Meskipun
subjek memberikan kebebasan, subjek juga melakukan pemantauan terhadap kinerja
anggotanya.

Beberapa anggota sie juga diberi tugas ganda seperti menjadi penanggung
jawab sesuai jobdesc-nya sekaligus menjadi penjaga stand games. Tidak hanya itu,
subjek juga mencatat para pengisi acara yang akan tampil. Subjek juga membicarakan
keperluan dan kebutuhan peralatan untuk pendukung acara bersama para anggota.

Subjek membagikan lembar rundown ke semua anggota yang hadir dan


mencatat beberapa hal tambahan pada lembar tersebut. Subjek menjelaskan rundown
dan detail denah lokasi acara. Ia memberikan saran dan menyampaikan instruksi pada
anggota sesuai dengan tugas masing-masing. Serta menghimbau anggota untuk
melaksanakan tugas dengan baik dan membaca kembali instruksi. Selain itu, subjek
menyampaikan feedback untuk anggota.

79
Sebagai seorang koordinator, subjek membuat timeline untuk dirinya dan
anggotanya agar lebih testruktur dalam menyelesaikan setiap tahapan jobdesc. Subjek
juga mengingatkan dan memantau progres sejauh mana kemajuan dari tugas yang
telah diberikan kepada anggotanya secara berkala, baik menanyakannya secara
langsung maupun melalui media sosial. Tidak hanya itu, saat bertemu langsung di
tempat pelaksanaan rapat, subjek berkali-kali mengingatkan pada para anggota untuk
memahami dan memfokuskan perhatian ke rapat. Ketika rapat, selain menanyakan
progres, subjek juga memastikan para anggotanya paham dengan tugas dan instruksi
yang diberikan.
Subjek sering mengagendakan rapat bersama anggota dan volunteer, akan
tetapi dikarenakan anggota dan volunteer memiliki kesibukan masing-masing maka
terkadang rapat tidak lengkap dihadiri oleh seluruh anggota. Bahkan subjek pernah
melakukan pertemuan untuk membicarakan kekurangan atau mengevaluasi progres
tugas yang telah diberikan, subjek melakukannya ketika pertemuan ke-3 karena
subjek merasa 2 pertemuan sebelumnya para anggota tidak fokus ketika berdiskusi.
Bersama seluruh anggota, subjek mengajak untuk mengevaluasi kinerja demi
kelancaran acara. Subjek juga mengadakan simulasi kegiatan acara bersama anggota
agar semua dapat memahami alur acara.
Ketika melaksanakan rapat, subjek sesekali meminta pendapat seluruh
anggota untuk memutuskan beberapa hal yang perlu diputuskan bersama. Contohnya
ketika memutuskan siapa saja yang harus menghadiri technical meeting, hadiah apa
saja yang diberikan di games, penggunaan tripod kamera, dan lain-lain. Subjek selalu
mendengarkan saran yang dilontarkan oleh anggota seperti contohnya ketika
perumusan konsep games anggota memberikan beberapa ide serta mengingatkan
kembali tentang esensi dari games dan acara tersebut, selain itu subjek juga
memberikan feedback terhadap saran dari anggotanya ketika membicarakan perihal
tempat parkir.

80
Meskipun subjek selalu mendengarkan saran anggota, namun tidak semua
saran dilakukan oleh subjek, subjek mempertimbangkan matang-matang terlebih
dahulu sebelum melakukan saran dari anggotanya. Seperti contohnya ketika ada
anggota yang menyarankan kepada subjek agar menegur salah satu anggota lain yang
dinilai lalai, subjek tidak langsung melakukan hal itu, subjek memastikan kebenaran
laporan tersebut terlebih dahulu, dengan cara melihat kinerjanya.
Ketika melaksanakan rapat, subjek berusaha membuat suasana menjadi santai
dan tidak tegang dengan melontarkan jokes atau candaan di sela-sela rapat, terkadang
jokes itu juga dilontarkan oleh anggota, tetapi tetap serius. Subjek tidak pernah marah
jika anggotanya terlalu banyak bercanda, subjek hanya mengingatkan dengan baik
dan tidak personal agar anggota tidak sakit hati dan mau melakukan tugasnya. Subjek
juga mengizinkan anggotanya yang tidak bisa mengikuti rapat sampai akhir untuk
meninggalkan forum rapat dengan alasan yang dapat dimaklumi. Subjek tidak
memulai rapat sebelum seluruh anggota datang, sehingga waktu tersebut digunakan
subjek untuk bercanda bersama para anggota. Subjek selalu menyemangati para
anggota setiap rapat selesai dengan kata kata yang diikuti gerakan tangan mengepal
ke atas. Pemberian semangat ini subjek lakukan di setiap akhir rapat.

81
V.4. Identifikasi Kebutuhan Tes Psikologi

Alternatif
Data Tambahan Alat Tes yang
Data Pendukung (Dari Hasil ObsWan)
yang Dibutuhkan Dapat
Digunakan
Subjek mengapresiasi saran dan pendapat
dari anggota. Subjek juga kembali
menjelaskan instruksi kepada anggota yang
belum paham tanpa mengeluh. Subjek
Aspek kepribadian menyuruh untuk mengadakan simulasi agar
subjek yang semua anggota paham. Subjek juga terlihat
berhubungan berulangkali ikut tertawa bersama saat MBTI
dengan anggota melontarkan gurauan. Subjek
kepemimpinan enggan untuk menegur secara personal tiap
anggota apabila melakukan kesalahan atau
terdapat kekurangan pada kerjanya. Ia lebih
memilih untuk menegur secara langsung di
depan anggota lain,
Subjek sedikit mengeluarkan
candaan/gurauan, justru anggota yang
Karakterisitik membuat suasana rapat menjadi lebih
pribadi subjek yang santai. Subjek sering kali memberikan
mendukung gaya instruksi dan penjelasan yang cukup detail 16 PF
dan sifat dissertai gerakan tangan. Subjek telah
kepemimpinannya menyiapkan/memplotkan jobdesc dari
sebelum rapat dimulai, lalu mencatatnya
kembali saat rapat berlangsung.

82
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

VI. 1. Tentang Subjek


VI.1.a. Kesimpulan
Dari observasi dan wawancara yang telah dilakukan, kami menemukan
perilaku yang sesuai dengan dimensi Teori Kepemimpinan Forsyth, yaitu
pengorganisasian (organizing), pengarahan (directing), pengkoordinasian
(coordinating), pemberian dukungan (supporting), dan memotivasi (motivating).
Yang kami jabarkan sebagai berikut:
f. Pengorganisasian (organizing)
4) Membuat list sumber daya manusia yang tersedia
Subjek memenuhi indikator ini dilihat dari subjek yang membuat daftar
nama teman-temannya yang mendaftar di sie acara yang berjumlah 15
orang.
5) Menginventaris sumber daya fisik (benda) yang tersedia
Subjek memenuhi indikator ini dilihat dari subjek mengucapkan dan
mencatat barang-barang yang diperlukan untuk mendukung acara,
seperti HP, laptop, stopwatch.
6) Mengelompokkan jenis pekerjaan berdasarkan fungsinya
Subjek memenuhi indikator ini dilihat dari subjek melakukan
pengategorikan pekerjaan-pekerjaan yang harus dikerjakan,
pengkategorian atau pengelompokkan ini ia lakukan berdasarkan fungsi
atau struktur organisasi.
g. Pengarahan (directing)
5) Membimbing dan memberikan saran kepada anggota dalam
bertugas

83
Subjek memenuhi indikator ini dilihat dari subjek yang memberi saran
dan instruksi kepada para anggota mengenai alur permainan, dan juga
memberikan feedback untuk saran yang diajukan oleh anggotanya.
6) Mengingatkan para anggota untuk menyelesaikan tugasnya
Subjek memenuhi indikator ini dilihat dari subjek mengingatkan dan
memantau progres sejauh mana kemajuan dari tugas yang telah
diberikan kepada anggotanya secara berkala, baik menanyakannya
secara langsung maupun melalui media sosial.
7) Mengadakan pelatihan atau workshop untuk menambah
ketrampilan anggota
Subjek tidak memenuhi indikator ini, mengingat ini merupakan
kepanitiaan jangka pendek dan tidak terikat, namun subjek melakukan
simulasi pelaksanaan acara untuk menambah keterampilan anggota.
8) Mendorong dan menyemangati anggota dalam bertugas
Subjek memenuhi indikator ini dilihat dari subjek yang selalu
memberikan semangat kepada para anggotanya seselesainya melakukan
rapat.
h. Pengkoordinasian (coordinating)
4) Membagi tugas kepada anggota
Subjek memenuhi indikator ini dilihat dari subjek yang menetapkan
penanggungjawab dari masing-masing kelompok pekerjaan tersebut,
dalam menetapkan penanggung jawab, subjek membagi jobdesc yang
telah didaftar kepada para anggotanya dengan memberikan penawaran
terlebih dahulu. Subjek juga langsung menunjuk anggotanya untuk
melaksanakan salah satu jobdesc bagi yang belum memiliki jobdesc.
5) Mengadakan rapat sie
Subjek memenuhi indikator ini dilihat dari subjek yang sering
mengagendakan rapat bersama anggota dan volunteer. Kami

84
menggalinya berdasarkan observasi dan menanyakannya ketika
wawancara.
6) Memantau progress tugas para anggota
Subjek memenuhi indikator ini dilihat dari subjek yang mengingatkan
dan memantau progres sejauh mana kemajuan dari tugas yang telah
diberikan kepada anggotanya secara berkala, baik menanyakannya
secara langsung maupun melalui media sosial.
i. Pemberian Dukungan (supporting)
4) Melakukan pertemuan untuk saling memberi masukan dalam
pengambilan kesepakatan kerja
Subjek memenuhi indikator ini dilihat dari subjek ketika melaksanakan
rapat, subjek sesekali meminta pendapat seluruh anggota untuk
memutuskan beberapa hal yang perlu diputuskan bersama.
5) Mendengarkan saran anggota demi peningkatan kerja
Subjek memenuhi indikator ini dilihat dari subjek mendengarkan saran
yang dilontarkan oleh anggota seperti saat perumusan konsep games dan
ketika ada anggota yang menyarankan kepada subjek agar menegur
salah satu anggota lain yang dinilai lalai.
6) Memberikan kesempatan kepada anggota untuk mengevaluasi
proses kerja
Subjek memenuhi indikator ini dilihat dari subjek melakukan pertemuan
untuk membicarakan kekurangan atau mengevaluasi progres tugas yang
telah diberikan, subjek melakukannya ketika pertemuan ke-3 karena
subjek merasa 2 pertemuan sebelumnya para anggota tidak fokus ketika
berdiskusi. Bersama seluruh anggota, subjek mengajak untuk
mengevaluasi kinerja demi kelancaran acara.
j. Memotivasi (motivating)
1) Koor menciptakan suasana yang nyaman sehingga anggota
mau melakukan tugasnya

85
Subjek memenuhi indikator ini dilihat dari subjek ketika
melaksanakan rapat, subjek berusaha membuat suasana menjadi santai
dan tidak tegang dengan melontarkan jokes atau candaan di sela-sela
rapat, terkadang jokes itu juga dilontarkan oleh anggota, tetapi tetap
serius.
2) Memberi dorongan positif agar anggota mau melakukan
tugasnya
Subjek memenuhi indikator ini dilihat dari subjek selalu memberikan
semangat baik secara verbal di setiap akhir rapat. Bentuk dukungan yang
ia berikan berupa ucapan penyemangat dan apresiasi positif terhadap
saran dan pekerjaan para anggota.

VI.1.b Saran
1. Subjek disarankan untuk lebih santai dalam proses rapat, karena pada
hasil observasi, dalam proses rapat justru anggota yang lebih sering mencairkan
suasana.
2. Subjek disarankan untuk lebih disiplin dan tegas terkait waktu
pelaksanaan rapat, jika sudah ditentukan jam-nya maka harus dilaksanakan sesuai
rencana yang telah dibuatnya. Karena dalam hasil observasi menunjukkan bahwa
untuk memulai rapat, subjek dan anggota selalu menunggu anggota lain yang
terlambat, justru hal ini dikhawatirkan akan semakin menguat anggota lainnya untuk
datang terlambat.
3. Subjek disarankan untuk melakukan peneguran pada anggota sie secara
personal. Karena pada proses wawancara subjek menyebutkan bahwa ia menegur
anggotanya yang melakukan kesalahan di depan anggota lain.

86
VI. 2. Tentang Proses Observasi dan Wawancara
VI.2.a. Kesimpulan
Pelaksanaan observasi dan wawancara berjalan dengan cukup lancar. Pada
setiap proses observasi diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa sebagian besar
indikator perilaku yang telah dibuat sudah terpenuhi. Observasi juga dilakukan dalam
keadaan yang cukup kondusif dan mendukung untuk dilakukan pengamatan, hanya
saja pada observasi ketiga terdapat sedikit distraktor dari lingkungan lokasi observasi.
Meskipun subjek beserta para anggotanya mengetahui keberadaan observer, hal ini
tidak memengaruhi jalannya proses rapat dan sikap mereka. Sehingga dapat dikatakan
reaktifiti subjek dan lingkungan fisik (orang sekitar subjek) rendah.
Pelaksanaan wawancara berjalan dengan lancar. Wawancara dilakukan di
lokasi yang memadai untuk dilakukan perekaman suarayaitu jauh dari keramaian
sehingga hal ini memperlancar proses tanya jawab dan mengerjaan verbatim
wawancara. Subjek (narasumber wawancara) juga telah bekerja sama dengan baik
dengan menjawab seluruh pertanyaan yang diajukan secara jelas dan tidak
membingungkan. Hal ini dapat mempersingkat durasi wawancara namun tetap
memenuhi sebagian besar informasi yang dibutuhkan. Tetapi terdapat salah satu
pertanyaan yang kurang mengungkap indikator dan ada beberapa jawaban dari subjek
yang memenuhi lebih dari satu indikator.
VI.2.b. Saran
1. Beberapa indikator memiliki kemiripan sehingga sedikit membingungkan para
observer dalam melakukan observasi dan wawancara. Sebaiknya, indikator dibuat
lebih spesifik dan memiliki karakteristik khusus agar mudah membedakannya.
2. Para observer seharusnya dalam membuat panduan observasi dan wawancara lebih
memperhatikan dan mengecek kembali seluruh isi dan susunan panduannya.
3. Sebaiknya menentukan target subjek jauh-jauh hari serta menyesuaikan jadwal
antara para observer dan subjek tersebut.

87
DAFTAR PUSTAKA

Siswanto, H.B. 2005. Pengantar Manajemen. Bandung : Bumi Aksara.


Silalahi, Ulbert. 1996. Pemahaman Praktis Asas-Asas Manajemen. Bandung :
Mandar Maju.
Forsyth, D. R. (2010). Group Dynamics Fifth Edition. Belmont: Wadsworth, Cengage
Learning.
Munir, S. (2015, Oktober 12). Mahasiswa Jaman Sekarang Memprihatinkan. Retrieved
Oktober 17, 2015, from SINDONews:
nasional.sindonews.com/read/1052596/144/mahasiswa-jaman-sekarang-
memprihatinkan-1444665942
Texas State. (2013). Benefits of Youth Leadership. Retrieved Oktober 17, 2015, from Texas
School Safety Center: https://txssc.txstate.edu/tools/youth-engagement-
toolkit/benefits-of-youth-leadership/

88
LAMPIRAN

Lampiran 1
Dokumentasi Observasi
Observasi I
Observer lupa mengdokumentasikan

Observasi II
Observer lupa mengdokumentasikan

89
Observasi III
Hari : Jumat
Tanggal : 18 Desember 2015
Tempat : PMPM Lantai 2 Fakultas Psikologi UNAIR

90
Dokumentasi Wawancara
Hari : Senin
Tanggal : 21 Desember 2015
Tempat : Bangku dekat Ruang PMPM Lantai 2 Fakultas Psikologi UNAIR

91
Lampiran 2
Data kasar hasil observasi
(terlampir)

Lampiran 3
Verbatim wawancara
(terlampir)

Lampiran 4
Informed consent
(terlampir)

92

You might also like