Professional Documents
Culture Documents
1. Identitas klien
Nama : By “D”
Umur : 8 hari
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan terakhir :-
Agama : Islam
Pekerjaan :-
Alamat : Jl. Imam Bonjol Gg. Harapan No. 7 Metro barat.
2. Identitas Penanggung jawab
a. Ayah
Nama Ayah : Tn. R
Umur : 25 Tahun
Pekerjaan : Buruh
Agama : Islam
Alamat : Jl. Imam Bonjol Gg. Harapan No. 7 Metro Barat
b. Ibu
Nama Ibu : Ny. D
Umur : 25 Tahun
Pekerjaan : IRT
Agama : Islam
Alamat : Jl. Imam Bonjol Gg. Harapan No. 7 Metro Barat
3. Riwayat kesehatan
a. Keluhan utama :
Bayinya panas
b. Riwayat kesehatan sekarang :
Ny. D datang ke RS bersama bayinya dan mengatakan bahwa bayinya panas, sesak
nafas, tidak mau menyusu dan mulut bayinya mencucu seperti mulut ikan disertai
kejang sehingga keluarga pasien memutuskan untuk di bawa ke RS.
c. Riwayat kesehatan masa lalu :
Bayi lahir aterm, tidak ada kelainan dengan riwayat persalinan hamil pertama
d. Riwayat persalinan
Lama dan
Hamil Thn Penolong Keadaan
jenis BBL
ke lahir dan tempat anak
persalinan
1 2017 8 jam, Dukun, di BB: 2.700 Normal
persalinan rumah gr
normal PB :49 cm
e. Imunisasi
Keluarga pasien mengatakan anaknya telah diimunisasi pada hari ke-2 setelah lahir.
f. Riwayat kesehatan keluarga :
Keluarga pasien mengantakan tidak pernah ada keluarga yang menderita penyakit
menular ataupun penyakit keturunan.
4. Tanda-tanda vital :
a. Kesadaran : Delirium
b. KU : Lemah
c. Suhu badan : 39 °C
d. Denyut nadi : 124 x/menit
e. Pernafasan : 68 x/menit
f. PB/BB : 49 cm/2600 gr
5. Pemeriksaan fisik pada organ tubuh:
a. Kepala
1) UUK : cekung
2) UUB : datar
3) Keadaan rambut : Hitam dan bersih
4) Lingkar kepala : 32 cm
b. Mata
1) Bentuk alis tertarik keatas
2) Konjungtiva anemis
c. Hidung
1) Bentuk : Simetris
2) Lubang hidung :Bersih
d. Mulut
1) Bentuk :Mencucu seperti mulut ikan (adanya kekakuan otot
rahang)
2) Bibir :Bersih, mukosa bibir tampak kering, pucat
3) Palatum :Normal (bentuk)
4) Gusi :Merah muda
5) Reflek :Lemah
c. Telinga
1) Posisi :Simetris
2) Keadaan :Bersih, tidak ada serumen
d. Leher
1) Pergerakan : lemah
e. Dada
1) Bentuk : Simetris
2) Suara nafas : Tidak terdengar ronchi atau wheezing
f. Perut
1) Bentuk : Simetris
2) Tali pusat : Basah
g. Punggung
1) Bentuk : Normal
h. Ekstermitas
1) Jari tangan : Lengkap
2) Pergerakan : Lemah
3) Lila : 9 cm
4) Jari kaki : Lengkap
5) Posisi : Simetris
i. Genetalia
1) Jenis kelamin : Perempuan
2) Lubang anus : Ada
3) Keadaan : Bersih
6. Pola kebutuhan sehari-hari
a. Kebutuhan aktivitas dan istarahat
SMRS : Tidur 18-20 jam/hari, bayi aktif dan bugar
MRS : Tidur 5-6 jam/hari, bayi tampak lemah.
Kebutuhan eliminasi BAB dan BAK
SMRS : BAB 3 x/hari, BAK 5-6 x/hari
MRS : BAB 1 x/hari, BAK 2-3 x/hari
b. Kebutuhan nutrisi
SMRS : Bayi minum ASI sebanyak 6-8 x/hari
MRS : Bayi tidak mau menyusu dan rewel
c. Kebutuhan personal hygiene
SMRS : 2 x/hari mandi kering
MRS : 2 x/hari mandi kering
7. Pemeriksaan penunjang :
Pemeriksaan laboratorium: Leukosit 18.000 mm³
8. Klasifikasi data
9. Analisa data
Masalah
No. Tanggal DS / DO Etiologi keperawatan
DO:
- Gelisah dan
menangis terus
menerus
- Bayi tampak
sesak
- Mulut Mencucu
seperti mulut
ikan (adanya
kekakuan otot
rahang)
- Pernafasan: 68
x/menit
2. 16/09/2017 DS: Intake cairan Kekurangan
yang tidak volume cairan
- Bayinya tidak
adekuat
mau menyusu
dan rewel
- Saat sakit
bayinya BAB 1
x/hari, BAK 2-3
x/hari
DO:
- Mulut Mencucu
seperti mulut
ikan (adanya
kekakuan otot
rahang)
- Mukosa bibir
tampak kering,
pucat
- Konjungtiva
anemis
3. 16/09/2017 DS: efek toksin Hipertermia
(bakterimia)
- Keluarga pasien
mengatakan
bayinya panas
disertai kejang
- Bayinya tidak
mau menyusu
dan rewel
DO:
- KU : Lemah
- Gelisah dan
menangis terus
menerus
- Suhu badan: 39
°C
- Leukosit 18.000
mm³
4. 16/09/2017 DS : Ketidak Ketidakseimbangan
mampuan nutrisi kurang dari
- Keluarga pasien kebutuhan tubuh
menghisap ASI
mengatakan
bayinya tidak
mau menyusu
dan mulut
bayinya
mencucu seperti
mulut ikan
- Bayinya rewel
- Saat sakit
bayinya BAB 1
x/hari, BAK 2-3
x/hari
DO:
- KU : Lemah
- Bentuk alis
tertarik keatas
- Mulut Mencucu
seperti mulut
ikan (adanya
kekakuan otot
rahang)
- Mukosa bibir
tampak kering,
pucat
- BB : 2600 gr
5. 16/09/2017 DS: Proses penyakit Gangguan pola
tidur
- Keluarga pasien
mengatakan
bayinya panas
disertai kejang
- Bayinya tidak
mau menyusu
dan rewel
- Saat sakit
bayinya tidur 5-6
jam/hari
DO:
- KU : Lemah
- Gelisah dan
menangis terus
menerus
10. Diagnosa Keperawatan
a. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan spasme dan kelelahan otot-otot
respirasi.
b. Kekurangan volume cairan berhubugan dengan intake cairan yang tidak adekuat.
c. Hipertermia berhubungan dengan efek toksin (bakterimia)
d. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidak
mampuan menghisap ASI
e. Gangguan pola tidur berhubungan dengan proses penyakit
1. Ketidakefektifan pola
- Setelah dilakukan - Posisikan pasien - Memudahkan
nafas berhubungan tindakan keperawatan untuk pasien untuk
dengan spasme dan 3 x 24 jam pola nafas memaksimalkan bernafas
kelelahan otot-otot pasien efektif ventilasi
respirasi. - Kriteria hasil : - Monitor pola
- Mengetahui dan
- - Mampu bernafas nafas : bradipneu,
DS: menentukan
dengan mudah takipneu
intervensi
keluarga - - pernafasan 30 – 60
pasien
selanjutnya.
mengatakan bayinya x/menit
- Identivikasi - Membantu dan
sesak nafas
pasien perlunya memudahkan
DO: alat bantu pasien bernafas
pernafasan
- Gelisah dan
- Kolaborasi dalam
menangis terus
pemberian
menerus
- Bayi tampak sesak oksigen sesuai - Agar pasien
- Mulut Mencucu indikasi dapat bernafas
seperti mulut ikan dengan mudah
(adanya kekakuan
otot rahang)
- Pernafasan: 68
x/menit
- Membantu
memenuhi
kebutuhan
cairan pasien.
3. Hipertermia setelah dilakukan - Monitor suhu - Mengetahui dan
berhubungan dengan tindakan keperawatan tubuh pasien membantu
efek toksin 3 x 24 jam suhu tbuh menentukan
(bakterimia) dalam rentan normal intervensi
selanjutnya
DS: Kriteria hasil :
- Dengan
- Keluarga pasien - Tidak ada perubahan vasodilatasi
- Berikan kompres
mengatakan warna kulit dapat
hangat pada
bayinya panas - Suhu tubuh 36,5 – 37, meningkatkan
pasien
disertai kejang 5 penguapan yang
- Bayinya tidak mau mempercepat
menyusu dan penurunan suhu
rewel tubuh
DO: - Memantau
kadar leukosit
- KU : Lemah
pasien
- Gelisah dan
menangis terus
- Kolaborasi
menerus
dengan petugas
- Suhu badan: 38,6
laboratorium - Membantu
°C.
untuk mengatasi
pemeriksaan demam dan
leukosit kejang yang
dialami pasien
- Kolaborasi dalam
pengobatan untuk
mengatasi
penyebab demam
dan kejang
4. Ketidakseimbangan - Setelah dilakukan - Observasi intake - Untuk
nutrisi kurang dari tindakan keperawatan dan output klien mengetahui
seberapa parah
kebutuhan tubuh 3 x 24 jam kebutuhan dan BB klien
kakurangan
berhubungan dengan nutrisi terpenuhi nutrisi klien
ketidak mampuan
- Kriteria hasil : - Untuk
- Anjurkan ibu
menghisap ASI - Tidak ada tanda memenuhi
klien menyusui
malnutrisi kebutuhan
DS : bayinya setiap 2
nutrisi klien
- Tidak terjadi jam sekali atau
- Keluarga pasien
penurunan berat dengan cara
mengatakan
badan yang berarti mengeluarkan
bayinya tidak mau
- Ibu klien dapat ASI dengan cara
menyusu dan
mengerti tentang diperas dan
mulut bayinya
kebutuhan nutrisi memberikan
mencucu seperti
bayinya kepada klien
mulut ikan
menggunakan
- Bayinya rewel
sendok
- Saat sakit bayinya
BAB 1 x/hari, - Ibu klien dapat
- Berikan edukasi
BAK 2-3 x/hari mengerti
tentang penyebab
DO: tentang penyakit
bayinya tidak mau
bayinya
- KU : Lemah menyusu dan
- Bentuk alis tertarik kabutuhan nutrisi
keatas bayi - Untuk
- Mulut Mencucu - Kolaborasi memenuhi
seperti mulut ikan dengan dokter
(adanya kekakuan dalam pemeberian kebutuhan
otot rahang terapi IV nutrisi klien
- Mukosa bibir
tampak kering,
pucat
- BB : 2600 gr
5. Gangguan pola tidur Setelah dilakukan - Monitor/catat - Mengetahui
berhubungan dengan tindakan keperawatan kebutuhan tidur kebutuhan tidur
proses penyakit 3 x 24 jam kebutuhan klien setiap hari klien sudah
tidur klien terpenuhi. dan jam terpenuhi atau
DS:
Kriteria hasil : belum
- Keluarga pasien - Pola tidur, kualitas - Keluarga
- Jelaskan pada
mengatakan dalam batas normal mengerti
keluarga klien
bayinya panas - Jumlah jam tidur pentingnya tidur
pentingnya tidur
disertai kejang dalam batas normal yang adekuat
yang adekuat agar
- Bayinya tidak mau 14 – 17 jam
pasien
menyusu dan
mendapatkan tidur
rewel
yang berkualitas
- Saat sakit bayinya
- Ciptakan
tidur 5-6 jam/hari
lingkungan yang
DO:
nyaman
- Lingkungan yang
- KU : Lemah
nyaman dapat
- Gelisah dan
membantu
menangis terus
pasien dapat
menerus
tidur.
-
12. Implementasi
13. Evaluasi