Professional Documents
Culture Documents
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang maha kuasa, karena dengan
pertolongan-Nya bahan ajar ini dapat selesai.
Penulisan makalah ini dilatarbelakangi oleh pemenuhan tugas yang diberikan oleh
dosen. Makalah ini disusun secara ringkas untuk lebih memudahkan memahami isi dari satu
bab makalah .
Penulis mengucapkan banyak terima kasih, terutama kepada ibu Berthiana T, S.Pd.,
M.Kes pembimbing dalam penulisan Makalah ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu baik secara moril maupun materil. Penulis
berharap semoga Makalah ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi para pembaca
khususnya mahasiswa.
Hormat kami.
Kelompok II
ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN DEPAN ................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR .............................................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................ iii
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ........................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Anak Sehat dan Sakit ............................................................................... 3
B. Ciri Ciri Anak Sehat ................................................................................................... 3
C. Hal-hal yang Mempengaruhi kesehatan anak ............................................................ 5
D. Pencegahan ................................................................................................................. 6
E. Tanda-tanda Bahaya Anak Sakit ................................................................................ 7
LAMPIRAN ........................................................................................................................... 10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anak usia dini merupakan individu yang berada pada rentang usia 0-8 tahun. Usia ini
merupakan pondasi untuk usia-usia selanjutnya. Selain itu pada usia ini dikenal
dengan golden age yaitu sebuah kondisi pada saat anak mengalami perkembangan
fisik dan psikis yang sangat pesat. Adapun dalam hal ini perkembangan yang sangat
pesat tersebut, sangat dipengaruhi oleh kesehatan dari fisik dan psikis
anak. Kesehatan fisik terwujud apabila seseorang anak tidak merasa sakit dan
memang secara klinis tidak merasa sakit, semua organ tubuh dalam keadaan normal
dan berfungsi dengan normal. Begitupun dengan kesehatan psikis terwujud apabila
seseorang anak merasa mentalnya dalam keadaan stabil sehingga mampu berfikir
sehat dan mampu mengekspresikan emosi secara baik. Ketika kesehatan fisik anak
terganggu, maka dalam melakukan tindakan-tindakan lainnya pun akan terganggu
bahkan dalam ksehatan psikisnya pun akan mengalami gangguan, begitupun
sebaliknya. Jelas ini akan mempengaruhi pada proses pertumbuhan serta
perkembangannya.
Pada kenyataannya, dalam kehidupan tidak sedikit anak usia dini yang mengalami
masalah dalam kesehatannya, artinya suatu keadaan terganggunya fisik dan psikis
anak. Gangguan fisik yang biasa muncul pada anak usia dini contohnya diare, demam,
malnutrisi, kejang, cacingan, flu, dan lain sebagainya. Sedangkan gangguan psikis
yang biasanya muncul pada anak usia dini adalah stress, tantrum,
depresi. Berdasarkan uraian di atas, agar kesehatan fisik dan psikis anak tetap sehat,
maka perlunya upaya untuk memelihara kesehatan anak usia dini. Adapun untuk
mengetahui lebih lanjut terkait dengan pemeliharaan kesehatan pada anak usia dini,
maka perlu kiranya penyusun menyusun sebuah makalah yang berjudul
“Pemeliharaan Kesehatan untuk Anak Usia Dini.”
B. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan Tentang Pengertian Anak Sehat dan Sakit
2. Menjelaskan Tentang Ciri-ciri Anak Sehat
3. Menjelaskan Tentang Hal-hal Yang mempengaruhi Kesehatan anak
4. Menjelaskan Tentang Pencegahan
1
5. Menjelaskan Tentang Tanda-tanda Bahaya Anak Sakit
C. Tujuan Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
3. Aspek Sosial, anak dapat dikatakan sehat, jika tampak aktif, gesit, gembira, dan
mudah beradaptasi dengan lingkungannya.
Dalam kehidupan sehari-hari, ciri-ciri anak sehat dapat dilihat atau dinilai dari
beberapa faktor-faktor berikut:
1. Tumbuh dengan baik, yang dapat dilihat dari naiknya berat badan dan tinggi badan
secara teratur dan proposional.
2. Tingkat perkembangannya sesuai dengan tingkat umurnya
3. Tampak aktif atau gesit dan gembira dalam kesehariannya
4. Mata bersih dan bersinar
5. Nafsu makan baik
6. Bibir dan lidah tampak segar
7. Pernafasan tidak berbau
8. Kulit dan rambut tampak bersih dan tidak kering
9. Mudah menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Jika ciri-ciri tersebut telah dimiliki oleh seorang anak, maka anak tersebut dapat
dikatakan memiliki pertumbuhan dan perkembangan yang wajar atau normal.
Dalam tabel 1 di bawah ditunjukkan pertumbuhan berat badan anak berdasarkan pada
usianya. Dalam hal ini seorang anak dapat dikatakan tumbuh dengan normal jika berat
badannya sesuai dengan usianya. Misal, seorang anak berusia 5 tahun, maka anak tersebut
dapat dikatakan tumbuh normal, jika memiliki berat badan sekitar 16,5 kilogram.
Pada tabel 2 di bawah dapat dilihat pertumbuhan seorang anak berdasarkan pada
tinggi badannya. Seorang anak dapat dikatakan pertumbuhannya normal jika memiliki tinggi
badan yang sesuai dengan usianya. Misal seorang anak berusia dua tahun, maka anak tersebut
dapat dikatakan tumbuh normal, jika memiliki tinggi badan 90 sentimeter.
4
Usia (Tahun) Tinggi Badan (Cm)
1 73,1
2 90,0
3 98,8
4 105,2
5 111,7
6 117,8
7 124,3
8 130,8
9 137,0
10 141,9
11 146,9
12 149,9
13 155,3
14 162,9
15 175,0
5
Agar anak tidak mudah sakit, perhatikan pola makan anak serta kebutuhan gizi
lainnya seperti vitamin dan nutrisi. Beri makan dengan teratur dan terjadwal, dan tidak
lupa juga untuk memberikan makanan 4 sehat 5 sempurna, karena jika ini terpenuhi,
anak akan cukup mendapatkan asupan gizi sehingga imunitasnya pun semakin kuat, jadi
anak tidak akan mudah untuk sakit.
D. Pencegahan
1. Senantiasa biasakan anak dan anggota keluarga lain untuk mencuci tangan setelah
kembali dari luar rumah, setelah buang air, dan sebelum makan. Cuci tangan yang
6
baik adalah dengan menggunakan sabun dan air mengalir, namun jika tidak
ditemukan sabun, maka boleh tanpa sabun, namun tetap dengan air mengalir.
2. Biasakan anak mengkonsumsi makanan dengan gizi yang baik dan lengkap, dari
protein berkualitas baik seperti telur, ikan, kacang-kacangan, juga lemak, sayur-
sayuran, dan buah-buahan.
3. Kurangi konsumsi gula, seperti pada snack dan permen anak, begitu juga minuman
bersoda.
4. Jika anggota keluarga menderita sakit seperti pilek dan batuk, maka hendaknya
mengenakan masker saat berdekatan dengan anak.
5. Hindarkan anak dari berbagi makanan atau mainan dengan teman-temannya jika
salah seorang dari mereka tengah sakit.
6. Imunisasi dasar lengkap bagi anak.
7. Rutin mencuci dan membersihkan kamar, peralatan tidur, dan pakaian anak serta
makanan atau perabotan yang sering digunakan anak.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesehatan merupakan bagian penting pada manusia dalam menjalani kehidupan,
sebab kondisi kesehatan akan mempengaruhi kualitas seseorang. Kesehatan yang
kurang baik dapat menyebabkan rasa tidak nyaman pada seseorang, terutama pada
anak usia dini yang masih sangat rentan terserang virus. Penyakit yang menyerang
kesehatan dapat datang kapan saja pada seseorang bila stamina atau imunnya sedang
lemah. Dampak dari gangguan kesehatan ada bermacam-macam, hal tersebut dapat
meliputi gangguan fisik dan psikis. Gangguan yang terjadi pada fisik dan psikis
seseorang dapat saling terlibat dan mempengaruhi, misalnya penyakit
psikosomatis. Kesehatan yang tidak dijaga dan dibiarkan terus-menerus dapat
menyebabkan kematian. Namun kondisi kesehatan dapat dijaga, ada banyak sekali
cara menjaga kesehatan, seperti menjaga kebersihan diri dan lingkungan, imunisasi,
mengkonsumsi makanan dan minuman yang sehat, dan mencukupi kebutuhan gizi.
Kesehatan tidak hanya perlu dijaga bila anak ada di rumah, namun di manapun anak
berada, sebab virus dan bakteri penyakit ada di mana saja.
B. Saran
Berdasarkan ilmu yang telah diketahui, maka sebagai pihak yang bertanggung jawab
pada anak, seperti orang tua dan guru di sekolah perlu memahami ilmu mengenai
kesehatan anak, sebab dengan memamahaminya orang tua dan guru dapat menjaga
anak dengan baik dan mengahasilkan anak yang berkualitas. Dalam hal ini, menjaga
kesehatan bukan hal yang mudah sebab virus dan bakteri dapat berkembang di mana
saja, oleh sebab itu pemeliharaam kesehatan seperti menjaga kebersihan, imunisasi,
gizi yang cukup, dan sebagainya perlu diperhatikan.
8
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, S. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2001.
9
LAMPIRAN
Waktu : 60 Menit
Penyajian : Mahasiswa
Sasaran : Ibu-Ibu
A. Tujuan
1. Tujuan intruksional umum
C. Media
1. Leaflet
2. PPT
D. Kegiatan penyuluhan
1 Pembukaan :
penyuluhan
d. Menyebutkn materi yang akan
diberikan
2 Pelaksanaan :
a. Pengertian Diare
b. Penyebab Diare
c. Tanda dan Gejala Diare
d. Cara Pencegahan Diare
4 Terminasi :
a. Mendengarkan
10 menit a. Mengucapkan terima kasih atas Ceramah
b. Menjawab
peran serta masyarakat
Salam
b. Mengucapkan salam penutup
E. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab
F. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Persiapan alat atau media
Media yang digunakan dalam penyuluhan ini isinya tepat dan alatnya dapat
digunakan sebagaimana mestinya.
b. Persiapan materi
Materi yang digunakan dalam penyuluhan adalah dalam bentuk makalah yang
disajikan secara tepat dan singkat yang disajikan pada slide dan leaflet yang
dapat mempermudah ceramah.
2. Evaluasi Proses Penyuluhan
a. Penyuluhan tentang cara Pencegahan Diare Pada Anak diharapkan dapat berjalan
dengan lancar dan sasaran mengerti dan memahami dari penyuluhan yang
disampaikan.
b. Di dalam proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi yang baik antara
penyuluh dengan peserta.
c. Kehadiran peserta diharapkan 60-80%, mengingat kegiatan penyuluhan akan
sangat bermanfaat dalam menambah pengetahuan dan pemahaman para bapak-
bapak dan ibu-ibu mengenai cara Pencegahan Diare Pada Anak
d. Sasaran diharapkan tidak merasa bosan saat menerima materi dan tidak
meninggalkan tempat sebelum acara ditutup.
3. Evaluasi Hasil penyuluhan
a. Jangka Pendek
1) 80 % dari peserta dapat menjelaskan pengertian Diare
2) 80% dari peserta dapat menjelaskan penyebab Diare
3) 80% dari peserta dapat menyebutkan tanda dan gejala Diare
4) 80% dari peserta dapat menyebutkan cara pencegahan Diare
5) 80% dari peserta dapat menjelaskan cara penanganan Diare
6) 80% dari peserta dapat mengulang melakukan demonstrasi pembuatan
larutan gula garam dan oralit
b. Jangka Panjang
Meningkatkan pengetahuan sasaran mengenai pentingnya pencegahan diare pada
anak sedini mungkin.
MATERI SATUAN ACARA PENYULUHAN
A. PENGERTIAN DIARE
Diare adalah buang air besar dalam bentuk cairan >3 kali dalam sehari dan biasanya
berlangsung selama dua hari atau lebih, sering juga disertai kejang perut. Orang yang
mengalami diare akan kehilangan cairan tubuh sehingga menyebabkan dehidrasi. Hal ini
membuat tubuh tidak dapat berfungsi dengan baik dan dapat membahayakan jiwa,
khususnya pada anak dan orang lanjut usia.
Diare jarang membahayakan, namun dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan nyeri
kejang pada bagian perut.Meskipun tidak membutuhkan perawatan khusus, penyakit
diare perlu mendapatkan perhatian serius, karena dapat menyebabkan dehidrasi
(kekurangan cairan tubuh).Dehidrasi dapat ditengarai dengan gejala fisik seperti bibir
terasa kering, kulit menjadi keriput, mata dan ubun-ubun menjadi cekung, serta
menyebabkan syok.Untuk mencegah dehidrasi dengan meminum larutan oralit.Karena
itu, penderita diare harus banyak minum air dan diberi obat anti diare.
D. PENCEGAHAN DIARE
1. Mencuci tangan pakai sabun dengan benar yaitu setelah buang air besar, sebelum &
sesudah menyiapkan makanan atau minuman.
2. Meminum air minum sehat, atau air yang telah diolah, antara lain dengan cara
merebus sampai mendidih ± 10-15 menit.
3. Membuang air besar dan air kecil pada tempatnya, sebaiknya menggunakan jamban
dengan tangki septik.
4. Mencuci makanan/sayuran sebelum dimasak dibawah air mengalir.
5. Mencuci botol susu dan tempat makan anak dengan cara mencuci di bawah air
mengalir lalu rendam dengan air panas ± 5 menit baru digunakan lagi.
6. Menjaga kebersihan diri.
7. Menjaga kebersihan lingkungan: rumah, saluran air, pengelolaan sampah yang baik
yaitu sampah dibuang pada tempatnya dan tempat sampah selalu ditutup agar
makanan tidak tercemar serangga (lalat, kecoa, kutu, lipas, dan lain-lain), membuang
tinja termasuk tinja bayi pada jamban/WC.
E. PENANGANAN DIARE
1. Mengganti cairan tubuh yang hilang melalui tinja dan muntah dengan oralit. Cairan
oralit diberikan sedikit demi sedikit dengan sendok, dengan frekuensi sesering
mungkin. Oralit sudah dilengkapi dengan elektrolit sehingga dapat mengganti
elektrolit yang ikut hilang bersama cairan.
2. Berikan zinc selama 10-14 hari. Zinc berfungsi untuk memperbaiki epitel usus
supaya tidak sering diare. Caranya zinc dilarutkan dalam 1 sendok air. Pemberian
zinc untuk anak <6 bulan ½ tablet dan >6 bulan 1 tablet.
3. Pemberian ASI ataupun makanan pendamping ASI tetap diberikan agar anak tidak
kekurangan gizi( OTC DIGEST, 2011:27). Pemberian susuformula yang
mengandung laktosa rendah dan asam lemak tidak jenuh, misalnya Bebelac FL,
Nutrilon FL, LLM, almiron atau sejenis lainnya.
4. Segera ke fasilitas kesehatan, jika kondisi tidak membaik dalam 3 hari atau buang air
besar cair bertambah sering, muntah berulang-ulang, makan atau minum sedikit,
demam dan tinja berdarah, sehingga bisa mendaptkan obat antibiotic selektif dari
dokter (OTC DIGEST, 2011:27).
5. Nasihat yang meliputi makanan yang boleh dan tidak boleh dimakan serta cara
menjaga kebersihan perseorangan. Sebaiknya makanlah makanan setengah padat
(bubur) atau makanan padat (nasi tim), makanan rendah serat (tanpa buah, tanpa
sayur) dan rendah lemak.
6. Pemberian obat antidiare sebaiknya jangan karena dapat beresiko dapat menimbulkan
efek sampingyang cukup berbahaya seperti mual, muntah bahkan yang cukup berat
timbul illeus paralitik (OTC DIGEST, 2011:27).
F. DEMONSTRASI
1. Membuat Larutan Gula Garam
a. Alat:
1) Sendok
2) Gelas
b. Bahan:
1) 1 sdm gula
2) ¼ sdm garam
3) Segelas air putih yang telah dimasak (200 ml)
c. Cara Membuat:
1) Cucilah tangan dengan bersih
2) Tuangkan air masak ke dalam satu gelas air
3) Masukkan gula 1 sdm penuh
4) Masukkan ¼ sdm garam
5) Aduk sampai larut
6) Larutan gula garam segera minum
a. Alat:
1) Sendok
2) Gelas
b. Bahan:
1) 1 bungkus oralit
2) Segelas air masak (200 ml)
c. Cara membuat:
1) Cuci tangan sampai bersih
2) Tuang air masak satu gelas
3) Bubuk oralit 1 bungkus dilarutkan ke dalam 1 gelas air masak
4) Aduk sampai semua bubuk larut dengan sendok
3. Kebutuhan oralit sesuai kelompok umur :
Catatan : 1 bungkus oralit = 1 gelas = 200 ml. Perkiraan oralit untuk kebutuhan 2 hal
< 1 tahun ¹/₂ gelas 400 ml/hari (2 bungkus)