You are on page 1of 21

PENDIDIKAN KESEHATAN ANAK SEHAT DAN SAKIT

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Anak

Oleh Dosen Pengampu : Berthiana T, S.Pd., M.Kes

Disusun Oleh : ( Kelompok II )

1. Anshari 2. Bertha Silvia Juniasi


3. Desi Natalia 4. Devy Diantie
5. Eka setya Pratama Respsonedie 6. Elsi Soleka
7. Evi Salawati 8. Guvika Julnisa
9. Ika Ulya Cahyani 10. Krisdayanti
11. M. Dilah Rasit 12. Nurul fitria Oktaviani
13. Roni Irawan 14. Syifa Rizky Fitria
15. Tria Wulandary 16. Yohanes Tedy
17. Tio Redianto

POLTEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA


DIV KEPERAWATAN
2017/2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang maha kuasa, karena dengan
pertolongan-Nya bahan ajar ini dapat selesai.

Penulisan makalah ini dilatarbelakangi oleh pemenuhan tugas yang diberikan oleh
dosen. Makalah ini disusun secara ringkas untuk lebih memudahkan memahami isi dari satu
bab makalah .

Penulis mengucapkan banyak terima kasih, terutama kepada ibu Berthiana T, S.Pd.,
M.Kes pembimbing dalam penulisan Makalah ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu baik secara moril maupun materil. Penulis
berharap semoga Makalah ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi para pembaca
khususnya mahasiswa.

Hormat kami.

Kelompok II

ii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN DEPAN ................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR .............................................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................ iii

BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ........................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Anak Sehat dan Sakit ............................................................................... 3
B. Ciri Ciri Anak Sehat ................................................................................................... 3
C. Hal-hal yang Mempengaruhi kesehatan anak ............................................................ 5
D. Pencegahan ................................................................................................................. 6
E. Tanda-tanda Bahaya Anak Sakit ................................................................................ 7

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ................................................................................................................ 8
B. Saran ........................................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 9

LAMPIRAN ........................................................................................................................... 10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Anak usia dini merupakan individu yang berada pada rentang usia 0-8 tahun. Usia ini
merupakan pondasi untuk usia-usia selanjutnya. Selain itu pada usia ini dikenal
dengan golden age yaitu sebuah kondisi pada saat anak mengalami perkembangan
fisik dan psikis yang sangat pesat. Adapun dalam hal ini perkembangan yang sangat
pesat tersebut, sangat dipengaruhi oleh kesehatan dari fisik dan psikis
anak. Kesehatan fisik terwujud apabila seseorang anak tidak merasa sakit dan
memang secara klinis tidak merasa sakit, semua organ tubuh dalam keadaan normal
dan berfungsi dengan normal. Begitupun dengan kesehatan psikis terwujud apabila
seseorang anak merasa mentalnya dalam keadaan stabil sehingga mampu berfikir
sehat dan mampu mengekspresikan emosi secara baik. Ketika kesehatan fisik anak
terganggu, maka dalam melakukan tindakan-tindakan lainnya pun akan terganggu
bahkan dalam ksehatan psikisnya pun akan mengalami gangguan, begitupun
sebaliknya. Jelas ini akan mempengaruhi pada proses pertumbuhan serta
perkembangannya.
Pada kenyataannya, dalam kehidupan tidak sedikit anak usia dini yang mengalami
masalah dalam kesehatannya, artinya suatu keadaan terganggunya fisik dan psikis
anak. Gangguan fisik yang biasa muncul pada anak usia dini contohnya diare, demam,
malnutrisi, kejang, cacingan, flu, dan lain sebagainya. Sedangkan gangguan psikis
yang biasanya muncul pada anak usia dini adalah stress, tantrum,
depresi. Berdasarkan uraian di atas, agar kesehatan fisik dan psikis anak tetap sehat,
maka perlunya upaya untuk memelihara kesehatan anak usia dini. Adapun untuk
mengetahui lebih lanjut terkait dengan pemeliharaan kesehatan pada anak usia dini,
maka perlu kiranya penyusun menyusun sebuah makalah yang berjudul
“Pemeliharaan Kesehatan untuk Anak Usia Dini.”

B. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan Tentang Pengertian Anak Sehat dan Sakit
2. Menjelaskan Tentang Ciri-ciri Anak Sehat
3. Menjelaskan Tentang Hal-hal Yang mempengaruhi Kesehatan anak
4. Menjelaskan Tentang Pencegahan

1
5. Menjelaskan Tentang Tanda-tanda Bahaya Anak Sakit

C. Tujuan Penulisan

Makalah ini disusun bertujuan untuk:

1. Untuk Memenuhi Tugas mata kuliah Keperawatan Anak


2. Untuk Menambah informasi kepada mahasiswa keperawatan mengenai
Pendidikan Kesehatan Anak Sehat dan Sakit
3. Untuk menambah literatur bacaan mahasiswa Keperawatan pada khususnya.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Anak Sehat dan Sakit


Sehat dapat diartikan sebagai suatu keadaan baik segenap badan serta
bagian – bagiannya atau suatu hal ini yang mendatangkan kebaikan. Kesehatan
sendiri dapat diartikan sebagai keadaan sehat yaitu terbebas dari penyakit dan
kebaikan keadaan badan atau yang lainnya. Dengan kata lain, kesehatan dapat
diartikan sebagai suatu keadaan yang sehat terbebas dari penyakit sehingga dapat
melakukan segala aktivisnya tanpa hambatan fisik. Seseorang dikatakan sehat jika
ia memiliki kesehatan baik secara fisik (organ tubuh) maupun psikis (mental,
emosional, sosial, dan spiritual). (Soegeng, Santoso. 2008)
Anak yang sehat adalah anak yang sehat secara fisik dan psikis. Kesehatan
seorang anak dimulai dari pola hidup yang sehat. Pola hidup sehat dapat diterapkan
dari yang terkecil mulai dari menjaga kebersihan diri, lingkungan hingga pola
makan yang sehat dan teratur. (Soegeng, Santoso. 2008)
Menurut Departemen Kesehatan RI (1993) ciri anak sehat adalah tumbuh
dengan baik, tingkat perkembangannya sesuai dengan tingkat umurnya, tampak
aktif / gesit dan gembira, mata bersih dan bersinar, nafsu makan baik, bibir dan
lidah tampak segar, pernapasan tidak berbau, kulit dan rambut tampak bersih dan
tidak kering, serta mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan. (Soegeng,
Santoso. 2008)
Sementara itu, jika bayi dan balita dirundung sakit, proses tumbuh
kembangnya pun akan terhambat atau berlangsung tidak optimal. Terlebih, jika
sakitnya sering datang.

B. Ciri – Ciri Anak Sehat


Secara umum ciri-ciri anak sehat dapat dilihat dari tiga aspek yaitu: aspek fisik, aspek
psikis, dan aspek sosial.
1. Aspek fisik, anak dikatakan sehat jika badan tampak sehat, pertumbuhan jasmani
normal.
2. Aspek psikis,anak dikatakan sehat jika perkembangan jiwanya wajar, pikiran
bertambah cerdas, perasaan bertambah peka, dan memiliki kemampuan bersosial
baik.

3
3. Aspek Sosial, anak dapat dikatakan sehat, jika tampak aktif, gesit, gembira, dan
mudah beradaptasi dengan lingkungannya.
Dalam kehidupan sehari-hari, ciri-ciri anak sehat dapat dilihat atau dinilai dari
beberapa faktor-faktor berikut:
1. Tumbuh dengan baik, yang dapat dilihat dari naiknya berat badan dan tinggi badan
secara teratur dan proposional.
2. Tingkat perkembangannya sesuai dengan tingkat umurnya
3. Tampak aktif atau gesit dan gembira dalam kesehariannya
4. Mata bersih dan bersinar
5. Nafsu makan baik
6. Bibir dan lidah tampak segar
7. Pernafasan tidak berbau
8. Kulit dan rambut tampak bersih dan tidak kering
9. Mudah menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Jika ciri-ciri tersebut telah dimiliki oleh seorang anak, maka anak tersebut dapat
dikatakan memiliki pertumbuhan dan perkembangan yang wajar atau normal.
Dalam tabel 1 di bawah ditunjukkan pertumbuhan berat badan anak berdasarkan pada
usianya. Dalam hal ini seorang anak dapat dikatakan tumbuh dengan normal jika berat
badannya sesuai dengan usianya. Misal, seorang anak berusia 5 tahun, maka anak tersebut
dapat dikatakan tumbuh normal, jika memiliki berat badan sekitar 16,5 kilogram.

Umur, Tahun Berat Badan, Kg


<1 8,0
1–3 11,5
4–6 16,5
7–9 23,0

Pada tabel 2 di bawah dapat dilihat pertumbuhan seorang anak berdasarkan pada
tinggi badannya. Seorang anak dapat dikatakan pertumbuhannya normal jika memiliki tinggi
badan yang sesuai dengan usianya. Misal seorang anak berusia dua tahun, maka anak tersebut
dapat dikatakan tumbuh normal, jika memiliki tinggi badan 90 sentimeter.

4
Usia (Tahun) Tinggi Badan (Cm)
1 73,1
2 90,0
3 98,8
4 105,2
5 111,7
6 117,8
7 124,3
8 130,8
9 137,0
10 141,9
11 146,9
12 149,9
13 155,3
14 162,9
15 175,0

Sementara, pada anak yang sakit umumnya ditandai oleh:


1. Matanya tidak cemerlang dan redup.
2. Terlihat lemas dan malas bergerak.
3. Susah disusui atau meminum susu.
4. Sering nangis dan sulit ditenangkan (rewel).
5. Lebih banyak tidur dari biasanya.
6. Kemudian, diikuti gejala-gejala susulan. Seperti kaki dan tangannya terasa dingin
(maupun panas), hidung berair (jika flu), batuk-batuk terkadang disertai muntah (jika
infeksi tenggorokan), mencret-mencret (jika diare), dan lain sebagainya. Tergantung
dari penyakit yang dialaminya.

C. Hal – Hal yang Mempengaruhi Kesehatan Anak


1. Perhatikan pola makan anak

5
Agar anak tidak mudah sakit, perhatikan pola makan anak serta kebutuhan gizi
lainnya seperti vitamin dan nutrisi. Beri makan dengan teratur dan terjadwal, dan tidak
lupa juga untuk memberikan makanan 4 sehat 5 sempurna, karena jika ini terpenuhi,
anak akan cukup mendapatkan asupan gizi sehingga imunitasnya pun semakin kuat, jadi
anak tidak akan mudah untuk sakit.

2. Menjaga kebersihan Anak


Kotoran dan kuman merupakan sarang penyakit, bahkan bibit penyakit yang
terdapat di dalam kotoran akan mudah berkembang, untuk itu sebagai orang tua wajib
menjaga kebersihan sekitar serta makanan yang dimakan anak, dan hal yang perlu
diperhatikan juga adalah menjaga kebersihan gigi, kuku, dan pakaian anak, karena dari
itulah sumber terkecil kuman untuk menyerang sistem imunitas atau kekebalan tubuh
anak.

3. Berikan Anak istirahat yang cukup


Istirahatkan anak yang cukup agar anak dapat meringankan beban pikiran
otaknya selama dia berada di sekolah atau dirumah, selain itu beristirahat yang cukup
juga dapat membantu tumbuh kembang anak secara baik. Berikan waktu istirahat yang
cukup untuk anak, usahakan berikan anak istirahat 8 jam sehari agar anak tetap sehat dan
tidak gampang sakit.

4. Cepat bertindak saat terjadi apa-apa pada anak


Cepat bertindak saat terjadi apa-apa dengan anak, entah itu masalah di sekolah,
dirumah, atau dengan teman-temannya, karena jika orang tua tanggap dengan
keluhannya maka perasaan beban anak akan berkurang, sehingga mengurangi anak untuk
berpikir keras yang akan membuatnya gampang sakit. Tanyakan apa masalahnya dan
berikan solusi serta berikan dorongan dan pujian pada anak, agar beban pikiran anak bisa
berkurang.

D. Pencegahan
1. Senantiasa biasakan anak dan anggota keluarga lain untuk mencuci tangan setelah
kembali dari luar rumah, setelah buang air, dan sebelum makan. Cuci tangan yang

6
baik adalah dengan menggunakan sabun dan air mengalir, namun jika tidak
ditemukan sabun, maka boleh tanpa sabun, namun tetap dengan air mengalir.
2. Biasakan anak mengkonsumsi makanan dengan gizi yang baik dan lengkap, dari
protein berkualitas baik seperti telur, ikan, kacang-kacangan, juga lemak, sayur-
sayuran, dan buah-buahan.
3. Kurangi konsumsi gula, seperti pada snack dan permen anak, begitu juga minuman
bersoda.
4. Jika anggota keluarga menderita sakit seperti pilek dan batuk, maka hendaknya
mengenakan masker saat berdekatan dengan anak.
5. Hindarkan anak dari berbagi makanan atau mainan dengan teman-temannya jika
salah seorang dari mereka tengah sakit.
6. Imunisasi dasar lengkap bagi anak.
7. Rutin mencuci dan membersihkan kamar, peralatan tidur, dan pakaian anak serta
makanan atau perabotan yang sering digunakan anak.

E. Tanda - Tanda bahaya Anak Sakit


1. Bernapas dengan kecepatan di atas normal.
2. Bernapas sambil bersuara atau mengalami kesulitan bernapas.
3. Menunjukkan gerak tubuh merespon (iritabilitas) yang tidak normal.
4. Menolak minum atau menolak diberi ASI.
5. Muntah terus menerus.
6. uhu tubuhnya di atas 39°C
7. Pucat atau tubuhnya terlihat kebiru-biruan.
8. Tidak merespon senyuman Anda

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesehatan merupakan bagian penting pada manusia dalam menjalani kehidupan,
sebab kondisi kesehatan akan mempengaruhi kualitas seseorang. Kesehatan yang
kurang baik dapat menyebabkan rasa tidak nyaman pada seseorang, terutama pada
anak usia dini yang masih sangat rentan terserang virus. Penyakit yang menyerang
kesehatan dapat datang kapan saja pada seseorang bila stamina atau imunnya sedang
lemah. Dampak dari gangguan kesehatan ada bermacam-macam, hal tersebut dapat
meliputi gangguan fisik dan psikis. Gangguan yang terjadi pada fisik dan psikis
seseorang dapat saling terlibat dan mempengaruhi, misalnya penyakit
psikosomatis. Kesehatan yang tidak dijaga dan dibiarkan terus-menerus dapat
menyebabkan kematian. Namun kondisi kesehatan dapat dijaga, ada banyak sekali
cara menjaga kesehatan, seperti menjaga kebersihan diri dan lingkungan, imunisasi,
mengkonsumsi makanan dan minuman yang sehat, dan mencukupi kebutuhan gizi.
Kesehatan tidak hanya perlu dijaga bila anak ada di rumah, namun di manapun anak
berada, sebab virus dan bakteri penyakit ada di mana saja.

B. Saran
Berdasarkan ilmu yang telah diketahui, maka sebagai pihak yang bertanggung jawab
pada anak, seperti orang tua dan guru di sekolah perlu memahami ilmu mengenai
kesehatan anak, sebab dengan memamahaminya orang tua dan guru dapat menjaga
anak dengan baik dan mengahasilkan anak yang berkualitas. Dalam hal ini, menjaga
kesehatan bukan hal yang mudah sebab virus dan bakteri dapat berkembang di mana
saja, oleh sebab itu pemeliharaam kesehatan seperti menjaga kebersihan, imunisasi,
gizi yang cukup, dan sebagainya perlu diperhatikan.

8
DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, S. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2001.

Francin, P. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. EGC, Jakarta, 2005.

Moehji, S. Ilmu Gizi. Jilid I. Bhatara Karya Pustaka, Jakarta, 1982.

Supariasa, I. Penilaian Status Gizi. EGC, Jakarta, 2002.

9
LAMPIRAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN


(SAP)

Pokok bahasan : Diare

Sub pokok bahasa : Pencegahan dan penanggulangan diare pada anak.


Hari/tanggal : 19 November 2017

Waktu : 60 Menit

Penyajian : Mahasiswa

Sasaran : Ibu-Ibu

Tempat : Balai Desa

A. Tujuan
1. Tujuan intruksional umum

Pada akhir proses penyuluhan, pasien / keluarga pasien / masyarakat umum


diharapkan dapat memahami cara pencegahan dan penanggulangan diare pada anak.

2. Tujuan intruksional khusus


Setelah diberikan penyuluhan diharapkan peserta dapat:
a. Menjelaskan pengertian diare dengan benar
b. Menjelaskan penyebab diare dengan tepat
c. Menyebutkan 6 dari 11 gejala atau tanda diare dengan benar
d. Menyebutkan 4 dari 7 pencegahan diare dengan benar
e. Menjelaskan cara penanganan diare dengan benar
f. Dapat melakukan demonstrasi ulang mengenai pembuatan larutan gula garam
dan oralit dengan benar
B. Materi
1. Pengertian Diare
2. Penyebab Diare
3. Tanda dan Gejala Diare
4. Cara Pencegahan Diare
5. Cara Penanganan Diare
6. Demonstrasi Mengenai Pembuatan Larutan Gula Garam

C. Media
1. Leaflet
2. PPT

D. Kegiatan penyuluhan

No Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan Peserta Metode

1 Pembukaan :

a. Membuka kegiatan dengan a. Menjawab


mengucapkan salam. Salam
b. Memperkenalkan Diri b. Mendengarkan
10menit c. Menjelaskan tujuan c. Memperhatikan Ceramah

penyuluhan
d. Menyebutkn materi yang akan
diberikan

2 Pelaksanaan :

a. Pengertian Diare
b. Penyebab Diare
c. Tanda dan Gejala Diare
d. Cara Pencegahan Diare

20 menit e. Cara Penanganan Diare


f. Demonstrasi Mengenai
Ceramah
Pembuatan Larutan Gula
Garam Memperhatikan dan
Mendengarkan
3 Evaluasi :

20 menit a. Memberi kesempatan peserta Bertanya Diskusi &


untuk bertanya Tanya jawab

4 Terminasi :
a. Mendengarkan
10 menit a. Mengucapkan terima kasih atas Ceramah
b. Menjawab
peran serta masyarakat
Salam
b. Mengucapkan salam penutup

E. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab
F. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Persiapan alat atau media
Media yang digunakan dalam penyuluhan ini isinya tepat dan alatnya dapat
digunakan sebagaimana mestinya.
b. Persiapan materi
Materi yang digunakan dalam penyuluhan adalah dalam bentuk makalah yang
disajikan secara tepat dan singkat yang disajikan pada slide dan leaflet yang
dapat mempermudah ceramah.
2. Evaluasi Proses Penyuluhan
a. Penyuluhan tentang cara Pencegahan Diare Pada Anak diharapkan dapat berjalan
dengan lancar dan sasaran mengerti dan memahami dari penyuluhan yang
disampaikan.
b. Di dalam proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi yang baik antara
penyuluh dengan peserta.
c. Kehadiran peserta diharapkan 60-80%, mengingat kegiatan penyuluhan akan
sangat bermanfaat dalam menambah pengetahuan dan pemahaman para bapak-
bapak dan ibu-ibu mengenai cara Pencegahan Diare Pada Anak
d. Sasaran diharapkan tidak merasa bosan saat menerima materi dan tidak
meninggalkan tempat sebelum acara ditutup.
3. Evaluasi Hasil penyuluhan
a. Jangka Pendek
1) 80 % dari peserta dapat menjelaskan pengertian Diare
2) 80% dari peserta dapat menjelaskan penyebab Diare
3) 80% dari peserta dapat menyebutkan tanda dan gejala Diare
4) 80% dari peserta dapat menyebutkan cara pencegahan Diare
5) 80% dari peserta dapat menjelaskan cara penanganan Diare
6) 80% dari peserta dapat mengulang melakukan demonstrasi pembuatan
larutan gula garam dan oralit
b. Jangka Panjang
Meningkatkan pengetahuan sasaran mengenai pentingnya pencegahan diare pada
anak sedini mungkin.
MATERI SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN DIARE PADA ANAK

A. PENGERTIAN DIARE

Diare adalah buang air besar dalam bentuk cairan >3 kali dalam sehari dan biasanya
berlangsung selama dua hari atau lebih, sering juga disertai kejang perut. Orang yang
mengalami diare akan kehilangan cairan tubuh sehingga menyebabkan dehidrasi. Hal ini
membuat tubuh tidak dapat berfungsi dengan baik dan dapat membahayakan jiwa,
khususnya pada anak dan orang lanjut usia.
Diare jarang membahayakan, namun dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan nyeri
kejang pada bagian perut.Meskipun tidak membutuhkan perawatan khusus, penyakit
diare perlu mendapatkan perhatian serius, karena dapat menyebabkan dehidrasi
(kekurangan cairan tubuh).Dehidrasi dapat ditengarai dengan gejala fisik seperti bibir
terasa kering, kulit menjadi keriput, mata dan ubun-ubun menjadi cekung, serta
menyebabkan syok.Untuk mencegah dehidrasi dengan meminum larutan oralit.Karena
itu, penderita diare harus banyak minum air dan diberi obat anti diare.

B. FAKTOR PENYEBAB DIARE

Faktor penyebab terjadinya diare, adalah sebagai berikut:

1. Adanya infeksi bakteri & virus pada saluran cerna


2. Makanan dan Minuman yang tidak sehat (tidak dimasak/belum matang)
3. Makanan:Contoh,Makanan yang tidak dicuci bersih, makanan yang terkontaminasi
oleh debu, lalat, kecoa dll.
4. Minuman : contoh air dari empang/sungai/mata air yang disimpan dalam tempat yang
kotor.
5. Faktor psikologis: rasa takut, cemas, terutama pada anak yang lebih besar.
6. Makanan yang sudah basi atau beracun.
7. Lingkungan yang kumuh atau kotor.
8. Perilaku, contoh : tidak mencuci tangan sebelum makan
C. TANDA DAN GEJALA DIARE
1. BAB encer lebih dari 3x atau anak sering buang air besar dengan konsistensi tinja cair
atau encer(Vade, 2003: 34).
2. Muntah(Vade, 2003: 34).
3. Demam(Vade, 2003: 34).
4. Nyeri abdomen(Vade, 2003: 34).
5. Badan terasa lemah.
6. Anak cengeng, gelisah, suhu tubuh mungkin meningkat, nafsu makan berkurang.
7. Warna tinja berubah menjadi kehijau-hijauan karena bercampur empedu.
8. Daerah sekitar anus kemerahan dan lecet karena seringnya defekasi dan tinja menjadi
lebih asam akibat banyaknya asam laktat.
9. Ada tanda dan gejala dehidrasi, turgor kulit jelas (elastisitas kulit menurun), ubun-
ubun dan mata cekung membran mukosa kering dan bibir keringserta penurunan berat
badan.
10. Perubahan tanda-tanda vital, nadi dan respirasi cepat, tekan darah turun, denyut
jantung cepat, pasien sangat lemas hingga menyebabkan kesadaran menurun.
11. Diuresis berkurang (oliguria sampai anuria). (Suraatmaja, 2005:8).

D. PENCEGAHAN DIARE

Diare mudah dicegah antara lain dengan cara:

1. Mencuci tangan pakai sabun dengan benar yaitu setelah buang air besar, sebelum &
sesudah menyiapkan makanan atau minuman.
2. Meminum air minum sehat, atau air yang telah diolah, antara lain dengan cara
merebus sampai mendidih ± 10-15 menit.
3. Membuang air besar dan air kecil pada tempatnya, sebaiknya menggunakan jamban
dengan tangki septik.
4. Mencuci makanan/sayuran sebelum dimasak dibawah air mengalir.
5. Mencuci botol susu dan tempat makan anak dengan cara mencuci di bawah air
mengalir lalu rendam dengan air panas ± 5 menit baru digunakan lagi.
6. Menjaga kebersihan diri.
7. Menjaga kebersihan lingkungan: rumah, saluran air, pengelolaan sampah yang baik
yaitu sampah dibuang pada tempatnya dan tempat sampah selalu ditutup agar
makanan tidak tercemar serangga (lalat, kecoa, kutu, lipas, dan lain-lain), membuang
tinja termasuk tinja bayi pada jamban/WC.

E. PENANGANAN DIARE
1. Mengganti cairan tubuh yang hilang melalui tinja dan muntah dengan oralit. Cairan
oralit diberikan sedikit demi sedikit dengan sendok, dengan frekuensi sesering
mungkin. Oralit sudah dilengkapi dengan elektrolit sehingga dapat mengganti
elektrolit yang ikut hilang bersama cairan.
2. Berikan zinc selama 10-14 hari. Zinc berfungsi untuk memperbaiki epitel usus
supaya tidak sering diare. Caranya zinc dilarutkan dalam 1 sendok air. Pemberian
zinc untuk anak <6 bulan ½ tablet dan >6 bulan 1 tablet.
3. Pemberian ASI ataupun makanan pendamping ASI tetap diberikan agar anak tidak
kekurangan gizi( OTC DIGEST, 2011:27). Pemberian susuformula yang
mengandung laktosa rendah dan asam lemak tidak jenuh, misalnya Bebelac FL,
Nutrilon FL, LLM, almiron atau sejenis lainnya.
4. Segera ke fasilitas kesehatan, jika kondisi tidak membaik dalam 3 hari atau buang air
besar cair bertambah sering, muntah berulang-ulang, makan atau minum sedikit,
demam dan tinja berdarah, sehingga bisa mendaptkan obat antibiotic selektif dari
dokter (OTC DIGEST, 2011:27).
5. Nasihat yang meliputi makanan yang boleh dan tidak boleh dimakan serta cara
menjaga kebersihan perseorangan. Sebaiknya makanlah makanan setengah padat
(bubur) atau makanan padat (nasi tim), makanan rendah serat (tanpa buah, tanpa
sayur) dan rendah lemak.
6. Pemberian obat antidiare sebaiknya jangan karena dapat beresiko dapat menimbulkan
efek sampingyang cukup berbahaya seperti mual, muntah bahkan yang cukup berat
timbul illeus paralitik (OTC DIGEST, 2011:27).

F. DEMONSTRASI
1. Membuat Larutan Gula Garam
a. Alat:
1) Sendok
2) Gelas
b. Bahan:
1) 1 sdm gula
2) ¼ sdm garam
3) Segelas air putih yang telah dimasak (200 ml)
c. Cara Membuat:
1) Cucilah tangan dengan bersih
2) Tuangkan air masak ke dalam satu gelas air
3) Masukkan gula 1 sdm penuh
4) Masukkan ¼ sdm garam
5) Aduk sampai larut
6) Larutan gula garam segera minum

Umur Setiap Mencret Jumlah oralit yang disediakan di rumah

2. Membuat Larutan Oralit

Larutan oralit adalah larutan untuk mengobai diare.


Tujuannya: mencegah kehilangan cairan berlebih

a. Alat:
1) Sendok
2) Gelas
b. Bahan:
1) 1 bungkus oralit
2) Segelas air masak (200 ml)
c. Cara membuat:
1) Cuci tangan sampai bersih
2) Tuang air masak satu gelas
3) Bubuk oralit 1 bungkus dilarutkan ke dalam 1 gelas air masak
4) Aduk sampai semua bubuk larut dengan sendok
3. Kebutuhan oralit sesuai kelompok umur :

Catatan : 1 bungkus oralit = 1 gelas = 200 ml. Perkiraan oralit untuk kebutuhan 2 hal
< 1 tahun ¹/₂ gelas 400 ml/hari (2 bungkus)

1 - 4 tahun 1 gelas 600-800 ml/hari (3-4 bungkus)

5 – 12 tahun 1 ¹/₂ gelas 800-1000 ml/hari (4-5 bungkus)

Dewasa 3 gelas 1200-2800 ml/hari (6-10 bungkus)

You might also like