You are on page 1of 12

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIKA DASAR
MODUL 5
GERAK HARMONIK SEDERHANA

TEKNIK DAN MANAJEMEN INDUSTRI PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJAJARAN
2009

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kehidupan sehari-hari kita sering tidak menyadari banyak penerapan-
penerapan Gerak Harmonik Sederhana, antara lain: sistem pegas dalam ayunan bayi,
dalam spring bed, dan dalam penggunaan pegas lainnya, sistem bandul pada ayunan di
taman kanak-kanak, dan sebagainya.
Dalam GHS juga dikenal istilah gerak periodik yang artinya gerak berulang/
berosilasi melalui titik setimbang dalam interval waktu tetap. Sedangkan GHS sendiri
pengertiannya adalah gerak periodik/berulang-ulang suatu partikel melalui titik
kesetimbangan dan lintasan yang ditempuh selalu tetap. GHS dapat dibagi menjadi dua
bagian yaitu:
 Gerak harmonik sederhana angular pada bandul atau osilasi ayunan torsi.
 Gerak harmonik sederhana linier pada gerak osilasi air raksa atau air dalam pipa
U dan gerak horizontal/vertical pada pegas, dan sebagainya.
Pada praktikum kali ini para mahasiswa melakukan uji pada system pegas,
sehingga mahasiswa dapat memperoleh sendiri ketetapan pegas dan besar gravitasi yang
ada melalui data yang diperoleh dari percobaan.

1.2 Tujuan
Agar setelah melakukan praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu untuk:
 Mengungkapkan Hukum Hooke.
 Menyelesaikan soal-soal Gerak Harmonik Sederhana.
 Menentukan tetapan pegas dan masa efektif pegas dengan melaksanakan
percobaan ayunan pegas yang dibebani.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Gerak periodik adalah gerak berulang/berosilasi melalui titik setimbang dalam


interval waktu tetap. Gerak harmonik sederhana(GHS) adalah gerak periodik dengan
lintasan yang ditempuh selalu sama(tetap). GHS mempunyai persamaan gerak dalam
bentuk sinusiodal dan digunakan untuk menganalisis suatu gerak periodik tertentu. Gerak
harmonik sederhana dapat dibedakan menjadi 2 bagian yaitu:
 GHS Linier misalnya : penghisap dalam silinder gas, gerak osilasi air raksa/air
dalam pipa U, gerak horisontal/vertikal dari pegas, dsb.
 GHS Angular misalnya : gerak bandul/bandul fisis, osilasi ayunan torsi, dsb.

Dinamika GHS adalah menganalisis GHS dari gaya penyebabnya misal pegas
pengaruh gaya Hooke, bandul pengaruh gaya berat, dsb. Hukum Newton dapat diaplikasi
untuk mengetahui persamaan gerak dari GHS. Energi pada GHS terdiri atas energi
kinetik, energi potensial dan energi total. Beberapa contoh Gerak Harmonik:
o Gerak harmonik pada bandul
Sebuah bandul adalah massa(m) yang digantungkan pada salah satu ujung tali
dengan panjang l dan membuat simpangan dengan sudut kecil.
o Gaya yang menyebabkan bandul ke posisi kesetimbangan dinamakan gaya
pemulih yaitu mg sin.
o Gerak harmonik pada pegas.

Sistem pegas adalah sebuah pegas dengan konstanta pegas(k) dan diberi massa
pada ujungnya dan diberi simpangan sehingga membentuk gerak harmonik. Gaya yang
berpengaruh pada sistem pegas adalah gaya Hooke yaitu: F = −kx

BAB III
METODE PRAKTIKUM

3.1 Alat dan Bahan


Alat:
 Statip
 Skala pelengkap statif
 Pegas spiral
 Tabung tempat menaruh beban
 Stopwatch
 Kalkulator

Bahan:
 Tabung tempat menaruh beban
 Seperangkat beban (10 buah)
 Kertas grafik

3.2 Prosedur Praktikum


a. Percobaan Menentukan Tetapan Pegas.
 Gantungkan pegas pada statip lalu gantungkan tabung kosong dibawahnya.
Tariklah tabung itu sedikit kebawah kemudian lepaskan. Catatlah waktu
yang diperlukan untuk 10 getaran.
 Ulangi pengukuran itu dengan menambahkan 2 keping beban setiap kali,
hingga terakhir 10 keping beban digunakan.
 Olah data sesuai dengan tabel yang tersedia.
 Timbanglah masing-masing beban dan juga pegas, catat hasil pada tabel
data.
 Buat grafik antara T2 terhadap massa total beban yang digunakan.
 Tentukanlah nilai rata-rata tetapan pegas dari grafik diatas lengkap dengan
ketidakpastiannya.

b. Percobaan menentukan percepatan gravitasi


 Aturlah skala sedemikian hingga jarum menunjuk pada bagian skala itu.
Catatlah berturut-turut penunjukkan jarum ketika tabung kosong, kemudian
ditambah satu persatu hingga beban ke 10 lalu dikurangi hingga tabung
kosong kembali.
 Buat grafik antara simpangan dengan massa beban.
 Tentukan percepatan gravitasi dari grafik.
 Bandingkan hasil anda dengan dengan literature gravitasi yang ada dimana
menurut pengukuran, percepatan gravitasi di Bandung adalah 9,78 m/s2
 Berikan ulasan dan saran.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Data:
mpegas = 9,95 . 10-3 kg member = 63,60 . 10-3 kg
m1 = 6,6 . 10-3 kg m2 = 7,3 . 10-3 kg
m3 = 6,9 . 10-3 kg m4 = 6,9 . 10-3 kg
m5 = 6,6 . 10-3 kg m6 = 6,6 . 10-3 kg
m7 = 7,1 . 10-3 kg m8 = 7,2 . 10-3 kg
m9 = 7,3 . 10-3 kg m10 = 7,7 . 10-3 kg

Tabel 1
Beban m ± .....(kg) T(10T) ± …(s) T = t/10 (s) T2(s2)
member 63,60 . 10-3 6,2 0,62 0,3844
member + … + m2 77,5 . 10-3 6,6 0,66 0,4386
member + … + m4 91,3 . 10-3 7,2 0,72 0,5184
member + … + m6 104,5 . 10-3 7,7 0,77 0,5929
member + … + m8 118,8 . 10-3 7,9 0,79 0,6241
member + … + m10 133,8 . 10-3 8,3 0,83 0,6889

Grafik T2 terhadap mtotal:


0.8

0.7

0.6

0.5

0.4

0.3

0.2

0.1

0
0 20 40 60 80 100 120 140 160

Dari data pada table 1 diperoleh:


â = -0,25
b = 9,18

4 2
b =
k
4 2
k =
b
4 2
=
9,18
k = 4,29

4 2
a) â = mpegas
k
 k
mpegas = a
4 2

4,29
=  0,25
4 2
=

a) mpegas = 0,027 kg
b) Teori → massa efektif ...................... massa sebenarnya
c) Hasil praktikum → massa efektif ...................... massa sebenarnya

X(ember) = X0 = (11,7 . 10-2± .....)m

Beban F = m.g(N) X+ (m) X- (m) <X> (m) ∆X=<X>-X0


m1 6,6 . 10-2 12,5 . 10-2 12,5 . 10-2 12,5 . 10-2 0,8 . 10-2
m1 + m2 13,9 . 10-2 13,5 . 10-2 13,5 . 10-2 13,5 . 10-2 1,8 . 10-2
m1 + m2 + m3 20,8 . 10-2 14,5 . 10-2 14,5 . 10-2 14,5 . 10-2 2,8 . 10-2
m1 + … + m4 27,7 . 10-2 15,5 . 10-2 15,5 . 10-2 15,5 . 10-2 3,8 . 10-2
m1 + … + m5 34,3 . 10-2 16,5 . 10-2 16,5 . 10-2 16,5 . 10-2 4,8 . 10-2
m1 + … + m6 40,9 . 10-2 17,3 . 10-2 17,3 . 10-2 17,3 . 10-2 5,6 . 10-2
m1 + … + m7 48 . 10-2 18,4 . 10-2 18,4 . 10-2 18,4 . 10-2 6,7 . 10-2
m1 + … + m8 55,2 . 10-2 19,2 . 10-2 19,2 . 10-2 19,2 . 10-2 7,5 . 10-2
m1 + … + m9 62,5 . 10-2 20 . 10-2 20 . 10-2 20 . 10-2 8,3 . 10-2
m1 + … + m10 70,2 . 10-2 21 . 10-2 21 . 10-2 21 . 10-2 9,3 . 10-2

Grafik x terhadap mbeban :


25

20

15

10

0
0 10 20 30 40 50 60 70 80

Dari data diatas, didapat perhitungan regresi yaitu:


â = 2,4.10-3
b = 1,97

F = -k.x
m.g = -k.x
g = -k.x
m
-k.x = g.m
g
x m
k
y  b.x

g
b
k
g = b.k
= 1,97. 4,29
= 8,45 m/s2

Bandingkan dengan literature :


Data berdasarkan literature = 9,78 m/s2
Data yang kami peroleh berdasarka hasil pengamatan kami adalah 8,45 m/s2
( mendekati literature )

4.2. Pembahasan
Gaya gravitasi yang kami peroleh tidak sesuai drngan literature melainkan hanya
mendekati.Hal ini disebabkan karena kekurangtelitian kami saat melakukan praktikum.
Dari percobaan kali ini, kita dapat menghitung sendiri besar konstanta pegas dan dapat
membandingkan massa efektif dengn massa sebenarnya. Selain itu, kita dapat mencari
besar gravitasi kemudian membandingkannya dengan literature yang ada.
Dalam percobaan ini, perhitungan dilakukan dengan cara regresi dan juga cara
manual. Hasil yang baik akan diperoleh jika melakukan pengukuran dengan teliti karena
kesalahan 1 data saja mengakibatkan hasil perhitungan yang salah pula. Selain itu, grafik
yang diperoleh adalah grafik linier antara massa beban terhadap kuadrat dari periode(T2),
dan juga grafik antara panjang pegas rata-rata(∆X) terhadap massa beban.
Dalam mencari gravitasi, hasilnya diharapkan mendekati dengan literature yang
ada (percepatan gravitasi di Bandung adalah sekitar 9,78 m/s2).

V. PENUTUP
5.1.Kesimpulan
 Grafik yang diperoleh berdasarkan data merupakan grafik linear
 Gaya berbanding lurus dengan beban yang diberikan pada pegas

5.2. Saran
Agar data yang diperoleh lebih akurat,alangkah lebih baik jika peralatan yang
digunakan dalam keadaan baik . Dalam menghitung besar periode dari setiap
penambahan atau pengurangn beban diperlukan ketelitian dalam menghitung waktu,
begitu juga ketika mengukur pertambahan panjang pegas setiap penambahan atau
pengurangan beban. Alat yang digunakan dalam menimbang massa pegas kurang efektif
karena ketika pengukuran dilakukan, tiupan angin mempengaruhi sistem sehingga tidak
diperoleh hasil yang akurat.

VI. DAFTAR PUSTAKA


Giancoli, C Douglas.1998.Fisika Edisi kelima Jilid .Jakarta:Erlangga.

Giambatist dan Richardson.2004.College Physics.USA:Mc Graw Hill Companies.

Rensick,Haliday.1985.Fisika Edisi Ketiga Jilid I. Jakarta: Erlangga.

Salleh, Zulkifli Md. dan Saiful Anuar A. Rahim.1991. Pengenalan Analisis

Struktur.Jakarta:DBP.

Tipler ,A.P.1998. Fisika untuk Sains dan Teknik Jilid 1.Jakarta: Erlangga.

You might also like