You are on page 1of 26

UJIAN AKHIR SEMESTER PERPINDAHAN PANAS I

SHELL AND TUBE HEAT EXCHANGER DESIGN

DISUSUN OLEH:
AULIA GAYENDRA PUTRI
03031381520068
KELAS B

JURUSAN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2017
SOAL:

Minyak pelumas akan didinginkan dan temperatur 100°C ke 60°C dengan menggunakan air
sebagai media pendingin. Laju masa alir minyak pelumas dan air masing-masing 1 kg/det dan
2 kg/det. Temperatur masuk air pendingin diatur tetap pada temperature 30°C.

Data sifat-sifat fisika minyak pelumas adalah sebagai berikut:

ρ = 800 kg/𝑚3

𝐶𝑝 = 1900 J/kg.K

𝜇 = 1 𝑥 10−5 𝑚2 /𝑑𝑒𝑡

K = 0,134 W/m.K

Pr = 140

Rancang Perencanaan Panas (Thermal Design) Shell and Tube yang mungkin dengan standar
TEMA

Catatan :

1. Buatlah asumsi-asumsi yang prorposional dengan keinginan proses diatas.


2. Buatlah scenario perencanaan panas (Thermal Design Scenario) yang benar.
3. Cantumkan referensi rmus-rumus dan grafik serta sifat-sifat yang digunakan.
4. Kerjakan sesuai dengan logika saudara sediri tanpa harus memakai logika orang lain.
PENYELESAIAN:

Cooling Water 2 kg/s


t1 = 30°C
Minyak Pelumas, 1
kg/s
T1= 100°C

Minyak Pelumas,
T2= 60°C
Cooling Water
t1 = ?°C
TAHAP 1 IDENTIFIKASI PERMASALAHAN

Diketahui:
 Fluida panas = Minyak Pelumas
 Fluida dingin = Cooling Water
 Temperatur masuk minyak pelumas (T1) = 100°C
 Temperatur keluar minyak pelumas (T2) = 60°C
 Temperatur masuk cooling water (t1) = 25°C
 Laju alir minyak pelumas = 1 kg/det
 Laju alir cooling tower = 2 kg/det

Asumsi:
 1. Air sebagai media pendingin merupakan cooling water yang berasal dari cooling
tower dan tidak bersifat korosif.
 2. Cooling water dan minyak pelumas dapat menyebabkan fouling

 Berdasarkan Table 12.2 (Coulson Vol. 6):

 Fouling factor minyak pelumas = 0,0005 (W/m2°C)-1


 Fouling factor cooling tower = 0,0003 (W/m2°C)-1
Nilai specific heat capacity untuk masing-masing fluida =
 Minyak Pelumas
 Mean Temperature = (100 + 60)/2 = 80°C
 Specific Heat Capacity (Cp) = 1900 J/kg K = 1,9 kJ/kg K
 Air Payau
 Specific Heat Capacity = 4,2 kJ/kg °C
Panas (Q) yang dihasilkan berdasarkan data yang terdapat untuk minyak pelumas yaitu =
𝑄 = 𝑚 𝑥 𝐶𝑝 𝑥 ∆𝑇
𝑘𝑔 𝑘𝐽
𝑄=1 𝑥 1,9 𝑥 (373,15 − 333,15)𝐾
𝑠 𝑘𝑔 𝐾
𝑄 = 76 𝑘𝑊
Sehingga, temperatur keluar cooling water adalah =
𝑄 = 𝑚 𝑥 𝐶𝑝 𝑥 ∆𝑇
𝑘𝑔 𝑘𝐽
76 𝑘𝑊 = 2 𝑥 4,2 𝑥 (𝑡2 − 30)℃
𝑠 𝑘𝑔 ℃
𝑡2 = 39, 048 ℃
Maka mean temperature pada cooling tower adalah =
Mean Temperature = (30+39,048)/2 = 34,524 oC

TAHAP 2 SIFAT-SIFAT FISIK FLUIDA


 Dengan asumsi data selain temperatur pada Minyak Pelumas sama walau terjadi perbedaan
temperatur.
Minyak Pelumas Inlet Mean Outlet
Temperature 100°C 80°C 60°C
Specific heat 1,9 kJ/kg K 1,9 kJ/kg K 1,9 kJ/kg K
Thermal conductivity 0,134 W/m K 0,134 W/m K 0,134 W/m K
Density 800 kg/m3 800 kg/m3 800 kg/m3
Viscosity (Ns/m2) 0,008 Ns/m2 0,008 Ns/m2 0,008 Ns/m2

 Data Air diambil dari Tabel Appendix 14 Buku Unit Operation of Chemical Engineering,
McCabe, 1993, dengan menggunakan interpolasi pada suhu yang diinginkan dan konversi
satuan.
Air Inlet Mean Outlet
Temperature 30°C 34,524°C 39,048°C
Specific heat 4,2 kJ/kg °C 4,2 kJ/kg °C 4,2 kJ/kg °C
Thermal conductivity 0,59 W/m K 0,62 W/m K 0,63 W/m K
Density 995,6 kg/m3 994,1 kg/m3 992,6 kg/m3
Viscosity (Ns/m2) 0,0008 Ns/m2 0,00073 Ns/m2 0,00066 Ns/m2

TAHAP 3 OVERALL COEFFICIENT


Berdasarkan Table 12.1, fluida panas (hot fluid) adalah minyak pelumas yang berupa
heavy hydricarbon dan fluida dingin adalah cooling water yang merupakan water, dan
didapatkan rentang nilai U antara 60 – 300 W/m2°C.
Setelah dilakukannya trial dengan menggunakan Uo,ass sebesar 224, hasil yang
didapatkan melebihi dari batas standar yang telah ditentukan.
 Sehunnga asumsi awal nilai U atau U0, ass adalah 62 W/m2°C.

TAHAP 4 EXCHANGER TYPE AND DIMENSIONS


 Asumsi awal  jumlah pass pada shell and tube adalah sebanyak 1 shell pass dan 4 tube
passes.
Dengan memperhatikan jenis fluida yang digunakan maka heat exchanger yang digunakan
adalah dengan jenis AES (berdasarkan buku TEMA).Dengan beberapa alasan yaitu mudah
di bersihkan karena terdapat window dan dapat digunakan untuk flowrate yang rendah .

- Menghitung nilai LMTD untuk kemudian didapatkan nilai true mean temperature
difference
Persamaan 12.4 Buku Coulson Vol.6
(T1 − t 2 ) − (T2 − 𝑡1 )
∆Tlm =
(T − t 2 )
ln 1
(T2 − 𝑡1 )
(100 − 39,048) − (60 − 30)
∆Tlm =
(100 − 39,048)
ln
(60 − 30)
40
∆Tlm =
1,2993
∆Tlm = 43,66°C

- Menghitung nilai correction factor:


Persamaan 12.6 Buku Coulson Vol.6
(T1 − T2 ) (100 − 60)
R= = = 4,421
(t 2 − t1 ) (39,048 − 30)
Persamaan 12.7 Buku Coulson Vol.6
(t 2 − t1 ) 39,048 − 30
S= = = 0,129
(T1 − t1 ) 100 − 30
- Berdasarkan Figure 12.19, maka didapatkan nilai Ft = 0,965

- Menghitung nilai true mean temperature difference dengan melibatkan nilai


temperature correction factor (Ft):
Persamaan 12.6 Buku Coulson Vol.6
∆Tm = Ft x ∆Tlm
∆Tm = 0,965 x 43,66 ℃
∆Tm = 42,1319℃

TAHAP 5 LUAS DAERAH PERPINDAHAN PANAS


Persamaan 12.1 Buku Coulson Vol.6
𝑞
𝐴𝑜 =
𝑈𝑜,𝑎𝑠𝑠 × ΔTm
(76 × 103 )𝑊
𝐴𝑜 =
62 𝑊/𝑚2 ℃ × 42,1319℃
𝐴𝑜 = 29,09

TAHAP 6 LAYOUT AND TUBE SIZE


Pada tahap berikut dilakukan penentuan tipe, tube size, material yang digunakan,
penempatan fluida pada shell side atau tube side.
 Tipe: Split-backing-ring floating head
Tipe shell and tube ini memiliki satu tubesheet fix pada shell dan tubesheet
satunya terapung, dan dimungkinkan untuk memindahkan secara terpisah antara shell
side dan tube side, serta seluruh tube bundle dapat dilepas. Ini memudahkan dalam
mengatasi sifat kororsif fluida yang digunakan dalam tube agar mudah dibersihkan.
Untuk memisahkan antara fluida pada shell dengan fluida yang melewati tube side, maka
dipergunakan flanged cover yang dibautkan pada split backing ring.

 Tube size
Pemilihan tube sesuai dengan Rule of Thumbs Design Heat Exchanger, data diambil dari
tabel 10 Buku Kern.
 outside diameter ¾ inch = 19,05 mm
 inside diameter 0,584 inch = 14,8336 mm
 panjang tube =16 ft = 4,88 m
Figure 12.16 menyatakan bahwa terdapat allowance, digunakan panjang tube
sebesar 4,83 m.
 Pitch (Triangular pitch) = 1,25 do

 Penempatan fluida
1. Fluida yang memiliki tingkat fouling tinggi diletakkan di tube karena fouling
dapat menyebabkan scaling sehingga tube bisa diganti. Sebaliknya, jika terjadi
fouling ataupun scaling di shell, maka HE harus diganti ke seluruhan. Selain itu,
jika fluida yang membawa kotoran melewati tube yang banyak, maka kotoran
akan terbagi bagi sehingga potensi scaling lebih kecil. Sedangkan di shell,
kotoran dapat menempel pada permukaan tube dan lapisan dinding dalam shell.
 Fouling factor minyak pelumas = 0,0005 (W/m2°C)-1
 Fouling factor cooling tower = 0,0003 (W/m2°C)-1
2. Fluida dengan temperatur tinggi sebaiknya diletakan pada tube, karena
berdasarkan rumus Q = h A ∆T, dapat disimpulkan perpindahan panas yang baik
jika luas penampangnya besar. Jika fluida panas mengalir di tube maka luas
permukaan fluida panas akan terbagi bagi ke setiap tube. Sehingga perpindahan
panas lebih maksimal.
 T minyak pelumas = 100oC
 T cooling water = 30oC
3. Flowrate tinggi dimasukan di tube dengan tujuan mengurai kecepatan sehingga
tidak terjadi vibrasi, mengurangi kotoran dan potensi fouling pada tube. Nilai
flowrate crude oil lebih besar dari air sungai sehingga diletakkan pada tube.
 Flowrate minyak pelumas = 0,0125 m3/s
 Flowrate cooling water = 0,002 m3/s

Sehingga dapat disimpulkan bahwa penempatan fluida pada soal ini adalah
- Tube Side = Minyak Pelumas
- Shell Side = Cooling Water

 Material
Carbon Steel dengan pertimbangan bahwa fluida yang digunakan tidak bersifat korosif
dan operasi tidak berjalan pada tekanan yang tinggi.

TAHAP 7 NUMBER OF TUBES


Luas dari satu tube:
𝐴 = 4,83 𝑚 𝑥 (19,05 𝑥 10−3 𝑚) 𝑥 𝜋 = 0,2898 𝑚2
Banyaknya tube (Number of Tubes):
𝐴0 29,09 m2
𝑁𝑡 = = = 100,39 ≈ 104 𝑡𝑢𝑏𝑒𝑠
𝐴 0,2898 𝑚2
Untuk 4 pass diperlukan sebanyak 104 tubes. Maka untuk masing-masing pass dibutuhkan
sebanyak 26 tubes.
 Tube cross sectional area
𝜋 𝜋
= 𝑑𝑖 2 = (14,8336 𝑥 10−3 )2 = 0,000173 m2
4 4

 Luas area tube per pass = 26 x 0,000173 m2 = 0,004498 m2


Menghitung kecepatan fluida di dalam tube (tube-side velocity):
 Lubricant Mass Velocity
𝑘𝑔
1 ⁄𝑠 𝑘𝑔
= 2
= 222,32
0,004498 𝑚 𝑚 𝑠2
 Tube Side Velocity
Asumsi mean densitzas pelumas tetap = 800 kg/m3
𝑘𝑔
222,32
𝑢𝑡 = 𝑚 𝑠 2 = 0,278 m/s
800 𝑘𝑔/𝑚3

TAHAP 8 BUNDLE AND SHELL DIAMETER

Berdasarkan Table 12.4, jumlah pass yang digunakan pada STHE ini adalah 4, dengan pola
susunan tube yaitu triangular pitch, maka didapatkan:
 K1 = 0,175
 n1 = 2,285
Sehingga dapat dihitung diameter bundle untuk tube tersebut:
(Persamaan 12.3b Buku Coulson Vol. 6)
1
𝑁𝑡 𝑛1
𝐷𝑏 = 𝑂𝐷 ( )
𝐾1
1
104 2,285
𝐷𝑏 = 19,05 𝑚𝑚 𝑥 ( )
0,175
𝐷𝑏 = 311,815 𝑚𝑚 = 0, 311815 𝑚
Kemudian untuk menghitung jarak clearance antara bundle dengan shell (shell inside diameter
– bundle diameter) pada tipe split-ring floating head, dapat digunakan Figure 12.10:

 Shell inside diameter (Ds) – bundle diameter (Db) = 52,5 mm


Sehingga, didapatkan nilai diameter shell:
 Ds = Db + 52,5 mm = 311,815 mm + 52,5 mm = 364,315 mm

TAHAP 9 TUBE SIDE HEAT TRANSFER COEFFICIENT


Untuk dapat menghitung heat transfer coefficient pada bagian tube, diperlukan data sifat
alirannya (Reynold number, Prandtl Number, heat transfer factor, Nusselt number).
 Reynold number:
𝑘𝑔 𝑚
𝜌𝐷𝑣 800 3 𝑥 (14,8336 𝑥 10−3 )𝑚 𝑥 0,278 𝑠
𝑅𝑒 = = 𝑚 = 412,374
𝜇 𝑁𝑠
0,008 2
𝑚

 Prandtl number:
𝑃𝑟 = 140
𝐿 4,83 𝑥 103 𝑚𝑚
= = 325,612
𝐷𝑖 14,8336 𝑚𝑚
 Heat transfer factor (jh):

Berdasarkan Figure 12.23 tersebut, didapatkan jh = 5 x 10-3


 Nusselt number:
𝑁𝑢 = 𝑗ℎ 𝑥 𝑅𝑒 𝑥 𝑃𝑟 0,33
𝑁𝑢 = 5 𝑥 10−3 𝑥 412,374 𝑥 1400,33
𝑁𝑢 = 10,53
 Tube-side heat transfer coefficient (hi):
𝑁𝑢 𝑥 𝑘𝑓
ℎ𝑖 =
𝑑𝑖
10,53 𝑥 0,134 𝑊/𝑚𝐾
ℎ𝑖 =
14,8336 𝑥 10−3 𝑚
ℎ𝑖 = 95,135 𝑊/𝑚2 𝐾

TAHAP 10 SHELL-SIDE HEAT TRANSFER COEFFICIENT


Rangkuman dari rancangan sejauh ini:
Jumlah Tube (Nt) 104 tubes
Diameter Shell (Ds) 364,315 mm
Diameter Bundle (Db) 311,815 mm
Diameter luar tube (do) 19,05 mm
Pitch tube (pt) 1,25 x 19,05 = 23,81 mm
Panjang tube (L) 4830 mm
𝐷𝑠
Baffle pitch 2x = 145,726 mm
5
Heat transfer coefficient untuk shell-side (hs atau ho):
ℎ𝑠 = ℎ𝑜𝑐 𝐹𝑛 𝐹𝑤 𝐹𝑏 𝐹𝐿

 Menghitung nilai hoc:


 Cross Flow Area (Persamaan 12.21 Buku Coulson Vo. 6)
(𝑝𝑡 − 𝑝𝑜)
𝐴𝑠 = 𝑥 𝐷𝑠 𝑥 𝑙𝐵
𝑝𝑡
(0,02381 − 0,01905)
𝐴𝑠 = 𝑥 0,364315 𝑥 0,145726 = 0,01061 𝑚2
0,02381
 Mass Velocity
𝑊𝑠
𝐺𝑠 =
𝐴𝑠
𝑘𝑔 1
𝐺𝑠 = 2 𝑥 = 188,438 𝑘𝑔/𝑚2 𝑠
𝑠 0,01061 𝑚2
 Reynold Number
𝐺𝑠 𝑥 𝑑𝑜
𝑅𝑒 =
𝜇
188,438 𝑥 19,05 𝑥 10−3
𝑅𝑒 = = 4917,46
0,00073
 Prandtl Number
𝐶𝑝 𝑥 𝜇
𝑃𝑟 =
𝑘𝑓
4,2 𝑥 103 𝑥 0,00073
𝑃𝑟 = = 4,9452
0,62

Berdasarkan Figure 12.31, didapatkan: jh = 1,1 x 10-2


Persamaan 12.28 Buku Coulson Vol. 6
𝑘𝑓
ℎ𝑜𝑐 = 𝑗 𝑅𝑒 𝑃𝑟 0,33
𝑑𝑜 ℎ
0,62
ℎ𝑜𝑐 = 1,1 𝑥 10−2 𝑥 4917,46 𝑥 4,94520,33
19,05 𝑥 10−3
ℎ𝑜𝑐 = 2983,4 𝑊/𝑚2 ℃
 Menghitung nilai Fn:
Tube vertical pitch (p’t) = 0,87 x pt = 0,87 x 25 mm = 21,75 mm
Baffle cut height (Hc) = 0,25 x 364,315 mm = 91,07875 mm
Height between baffle tips = Ds – 2 Hc
= 364,315 mm – (2 x 91,07875 mm)
= 182,1575 mm
182,1575 𝑚𝑚
Ncv = = 8,38
21,75 𝑚𝑚

Berdasarkan Figure 12.32, maka didapat Fn = 0,98


 Menghitung nilai Fw:
Persamaan 12.38 Buku Coulson Vol. 6
𝐷𝑏
𝐻𝑏 = − 𝐷𝑠 (0,5 − 𝐵𝑐)
2
311,815 𝑚𝑚
𝐻𝑏 = − 364,315𝑥 (0,5 − 0,25) = 64,83 𝑚𝑚
2
 Bundle cut
𝐻𝑏 64,83 𝑚𝑚
= = 0,208
𝐷𝑏 311,815 𝑚𝑚
atau 20,8% cut

 Berdasarkan Figure 12.41, maka didapatkan R’a = 0,1375

 Tubes in one window, Nw = Nt x R’a = 104 x 0,1375 = 14.3

 Tubes in cross flow area, Nc = Nt – 2 Nw = 104 – (2 x 14.3) = 75,4

2 (14,3)
𝑅𝑤 = = 0,275
104
 Berdasarkan Figure 12.33, maka didapatkan Fw = 1,08
 Menghitung nilai Fb:
Persamaan 12.30 Buku Coulson Vol. 6
1
𝐴𝑏 2 𝑁𝑠 3
𝐹𝑏 = exp [−𝛼 (1 − ( ) )]
𝐴𝑠 𝑁𝑐𝑣

𝐷𝑠
Ab = (Ds – Db)x 2 = (364,315 mm – 311,815 𝑚𝑚)x 145,726 mm = 0,00796 m2
5
𝐴𝑏 0,00796
= = 0,75
𝐴𝑠 0,01061
𝑁𝑠 1
=
𝑁𝑐𝑣 5
(one strip for each 5 vertical rows)
 𝜶 = 𝟏, 𝟑𝟓 untuk aliran turbulen
1
2 3
𝐹𝑏 = exp [−1,35 𝑥 0,75 (1 − ( ) )]
5

𝐹𝑏 = 0,7678

 Menghitung nilai FL:


 Menggunakan jarak clearance sesuai standard:
- Tube ke baffle = 0,8 mm
- Baffle ke shell = 4,8 mm
 Menghitung Atb (tube-to-baffle clearance area):
0,8 𝑥 10−3
𝐴𝑡𝑏 = 𝜋 𝑑𝑜 (𝑁𝑡 − 𝑁𝑤)
2
0,8 𝑥 10−3
𝐴𝑡𝑏 = 3,14 𝑥 19,05 𝑥 10−3 (104 − 14,3) = 0,002146m2
2
 Berdasarkan Figure 12.41, dengan baffle cut 25%, didapatkan 𝜃𝑏 = 2,1 rads

 Menghitung Asb (baffle-to-shell clearance area):


4,8 𝑥 10−3
𝐴𝑠𝑏 = 𝐷𝑠 (2𝜋 − 𝜃𝑏)
2
4,8 𝑥 10−3
𝐴𝑠𝑏 = 364,315 mm (2𝜋 − 2,1) = 0,0037 m2
2

 Menghitung AL (total leakage area):


AL = Atb + Asb = 0,002146m2 + 0,0037 = 0,005846 m2
 Menghitung perbandingan AL / As:
𝐴𝐿 0,005846
= = 0,551
𝐴𝑠 0,01061
Dari figure 12.35 𝛽𝐿 = 0,35
Persamaan 12.31 Buku Coulson Vol. 6
𝐴𝑡𝑏 + 2 𝐴𝑠𝑏
𝐹𝐿 = 1 − 𝛽𝐿 [ ]
𝐴𝐿
0,002146 m2 + 2 𝑥 0,0037
𝐹𝐿 = 1 − 0,35 [ ]
0,005846
𝐹𝐿 = 0,43

Sehingga, nilai koefisien perpindahan panas untuk shell:


Persamaan 12.27 Buku Coulson Vol. 6
ℎ𝑠 = ℎ𝑜𝑐 𝐹𝑛 𝐹𝑤 𝐹𝑏 𝐹𝐿
𝑊
ℎ𝑠 = 2983,4 𝑥 0,98 𝑥 1,08 𝑥 0,7678 𝑥 0,43
𝑚2 ℃
𝑊
ℎ𝑠 = 1042,5 2
𝑚 ℃
TAHAP 11 OVERALL COEFFICIENT
Persamaan 12.2 Buku Coulson Vol.6
𝑑
1 1 1 𝑑𝑜 ln ( 𝑜 ) 𝑑 1 𝑑𝑜 1
𝑑𝑖 𝑜
= + + + × + ×
Uo ℎ𝑜 ℎ0𝑑 2𝑘𝑤 𝑑𝑖 ℎ𝑖𝑑 𝑑𝑖 ℎ𝑖
19,05
1 1 1 19,05 𝑥 10−3 ln (14,8336) 19,05 1 19,05
= + + + × +
Uo 1042,5 3000 2 𝑥 55 14,8336 2000 14,8336
1
×
95,135
1
= 0,00096 + 0,0003 + 0,000043 + 0,00064 + 0,01051
Uo
1
= 0,012454
Uo
Uo = 80,3 W/m2 °C

𝑈𝑜,𝑐𝑎𝑙𝑐 − 𝑈𝑜,𝑎𝑠𝑠 80,3 𝑊/𝑚2 ℃ − 62 𝑊/𝑚2 ℃


𝑥 100 = 𝑥 100 = 29%
𝑈𝑜,𝑎𝑠𝑠 62 𝑊/𝑚2 ℃
 Dapat dilanjutkan ke tahap berikutnya

TAHAP 12 PRESSURE DROP


1. Tube-side
Dengan Reynold number sebesar 412,374, berdasarkan Figure 12.24:
Nilai friction factor jf = 1,9 x 10-2.
𝐿 𝜇 −𝑚 𝜌𝑢𝑡 2
∆𝑃𝑡 = 𝑁𝑝 [8𝑗𝑓 ( ) ( ) + 2,5]
𝑑𝑖 𝜇𝑤 2
4,83 800 𝑥 0,2782
∆𝑃𝑡 = 4 [8 𝑥 1,9 𝑥 10−2 𝑥 ( ) + 2,5]
14,8336 𝑥 10−3 2
𝑁
∆𝑃𝑡 = 6429,17
𝑚2
∆𝑃𝑡 = 0,932474 𝑝𝑠𝑖

2. Shell-side
 Cross Flow Zone
∆𝑃𝑐 = ∆𝑃𝑖 𝐹′𝑏 𝐹′𝐿
Re = 4917,46

Berdasarkan Figure 12.36 tersebut, friction factor (jt) untuk shell-side adalah 7,9 x
10-2.
Kecepatan fluida pada shell-side:
𝐺𝑠 188,438 𝑚
𝑢𝑠 = = = 0,190
𝜌 994,1 𝑠
Pressure drop ideal tube banks (Pi):
𝜌 𝑢𝑠 2
∆𝑃𝑖 = 8 𝑗𝑓 𝑁𝑐𝑣
2
−2
994,1 𝑥 0,1902 𝑁
∆𝑃𝑖 = 8 𝑥 7,9 𝑥 10 𝑥 20 𝑥 = 225,75 2
2 𝑚

Menghitung F’b:
1

2 3
𝐹 𝑏 = exp [−4 𝑥 0,75 (1 − ( ) )] = 0,457115
5

Berdasarkan Figure 12.38, didapat bahwa 𝛽′𝐿 = 0,575


𝐴𝑡𝑏 + 2 𝐴𝑠𝑏
𝐹′𝐿 = 1 − 𝛽𝐿 [ ]
𝐴𝐿
0,002146 m2 + 2 𝑥 0,0037
𝐹′𝐿 = 1 − 0,575 [ ]
0,005846
𝐹′𝐿 = 0,061

Pressure-drop cross flow zone:


∆𝑃𝑐 = ∆𝑃𝑖 𝐹′𝑏 𝐹′𝐿
∆𝑃𝑐 = 225,75 𝑥 0,457115 𝑥 0,061 = 6,3 N/m2
 Window Zone

Berdasarkan Figure 12.41, untuk baffle cut 25%, maka Ra = 0,195.


𝜋 𝐷𝑠 2 𝜋 𝑑𝑜 2
𝐴𝑤 = ( 𝑥 𝑅𝑎 ) − (𝑁𝑤 𝑥 )
4 4
𝜋 364,315 2 𝑚𝑚2 𝜋 19,052 𝑚𝑚2
𝐴𝑤 = ( 𝑥 0,195) − (24 𝑥 )
4 4
𝐴𝑤 = 0,0135 m2
Menghitung nilai uw dan uz:
2 𝑘𝑔 1 1
𝑢𝑤 = 𝑥 𝑥 = 0,149 𝑚/𝑠
𝑠 994,1 0,0135
𝑢𝑧 = √𝑢𝑤 𝑢𝑠 = √0,149 𝑥 0,190 = 0,1684 𝑚/𝑠
𝐻𝑏 64,83 𝑚𝑚
𝑁𝑤𝑣 = = = 2,98
𝑝′𝑡 21,75 𝑚𝑚
Window-zone pressure drop:
𝜌 𝑢𝑧 2
∆𝑃𝑤 = 𝐹′𝐿 (2 + 0,6 𝑁𝑤𝑣 )
2
994,1 𝑥 0,16842
∆𝑃𝑤 = 0,061 𝑥 (2 + 0,6 𝑥 2,98)
2
∆𝑃𝑤 = 3,26 N/m2
 End Zone
(𝑁𝑤𝑣 + 𝑁𝑐𝑣 )
∆𝑃𝑒 = ∆𝑃𝑖 [ ] 𝐹′𝑏
𝑁𝑐𝑣
(2,98 + 20)
∆𝑃𝑒 = 225,75 [ ] 0,457115
20
∆𝑃𝑒 = 118,57 N/m2
 Total Pressure Drop
4830
Jumlah baffle (Nb) = − 1 = 33
145,726
∆𝑃𝑠 = 2 𝑒𝑛𝑑 𝑧𝑜𝑛𝑒𝑠 + (𝑁𝑏 − 1) 𝑐𝑟𝑜𝑠𝑠𝑓𝑙𝑜𝑤 𝑧𝑜𝑛𝑒𝑠 + 𝑁𝑏 𝑤𝑖𝑛𝑑𝑜𝑤 𝑧𝑜𝑛𝑒𝑠
∆𝑃𝑠 = 2 ∆𝑃𝑒 + (𝑁𝑏 − 1) ∆𝑃𝑐 + 𝑁𝑏 ∆𝑃𝑤
∆𝑃𝑠 = 2 𝑥 118,57 + (33 − 1) 𝑥 6,3 + 33 𝑥 3,26
∆𝑃𝑠 = 546,32 N/m2
∆𝑃𝑠 = 0,07923716 psi
LAMPIRAN DATA
1. Data Air

2. Data Spesifikasi Tube

You might also like