ABSTRAK

Conblock (concrete block) atau batu cetak beton adalah komponen bangunan yang
dibuat dari campuran semen portland, pasir, air dan atau bahan tambahan lainnya
(additive), dicetak sedemikian rupa hingga memenuhi syarat dan dapat digunakan
sebagai bahan untuk pasangan dinding. Berdasarkan klasifikasinya, conblock
(concrete block) atau batu cetak beton dibedakan menjadi beberapa klasifikasi,
diantaranya klasifikasi conblock berdasarkan cara pembuatannya dan klasifikasi
conblock berdasarkan penggunaannya.
Pada pembuatan conblock dengan mensubtitusikan styrofoam sebagai
campurannya . Pertama memisahkan partikel (screening) pasir agar mendapat pasir
yang halus berukuran 80 – 100 mesh dan membuat styrofoam menjadi butiran kecil
dan semen. Kemudian dilakukan penimbangan dengan ratio berat yaitu semen :
pasir ( 1:2) dengan penambahan stryrofoam diambil dari komposisi volume pasir
sesuai dengan table 3.1, dengan komposisi styrofoam 25%,37,5%,50%,62,5%,75%.
Kemudian mencampurkan bahan-bahan tersebut dan menambahkan air dengan
perbandingan air dan semen ialah 0,45.
Setelah komposisi sesuai, melakukan pengadukan untuk menghomogenkan
campuran, kemudian mencetak bahan dengan menggunakan cetakan berukuran
panjang 40 cm lebar 10 cm dan tinggi 10 cm . Kemudian mengeringkannya secara
alami selama 28 hari. Setelah sampel mengalami pengeringan sampel melewati
beberapa jenis pengujian kualitas diantaranya uji kuat tekan menggunakan alat
UTM (Universal Testing Machine) serta menguji daya serap sampel terhadap air.
Data hasil penelitian akan dievaluasi untuk mengetahui kualitas dari batako dengan
subtitusi styrofoam tersebut.
Diperoleh hasil sampel A,B,C,D memiliki mutu tingkat II dan sampel E
mutu tingkat III sesuai SNI 03-0349-1989. Memiliki selisih berat 2,64 kg lebih
ringan dibandingkan conblock pada umumnya. Penyerapan air pada sampel A dan
B mememnuhi syarat mutu SNI 03-0349-1989.
Kata kunci (SNI 03-0349-1989,styrofoam,conblock).

vii Program Studi Teknik Kimia-Fakultas Teknik

Universitas Jenderal Achmad Yani