You are on page 1of 4

NAMA : ANSHARI

NIM : PO.62.20.1.16.121
PRODI : D-IV KEPERAWATAN REGULER III
MK : KEPERAWATAN MATERNITAS

BABY BLUES SYNDROME


Kehamilan adalah suatu momen yang sangat berharga bagi keluarga dan sangat
ditunggu-tunggu oleh pasangan baru suami istri. Hamil menurut ilmu merupakan proses
terjadinya pertemuan sel sperma dan sel telur di tuba fallopi yang disebut fertilisasi. Setelah
proses terjadinya fertilisasi maka terjadilah proses embrio, pada saat terjadinya proses ini,
embrio akan menempel di uterus (rahim). Jika embrio dapat bertahan selama 2 bulan dan
mulai tumbuh bagian atau organ-organ tubuh dan embrio sudah dilindungi berbagai selaput
dan cairannya, embrio selanjutnya disebut janin (fetus) sampai pada saat bayi dilahirkan.
Setelah melahirkan tentunya pasti akan muncul perasaan senang pada diri seorang ibu,
ayah dan keluarga. Dengan kehadiran anggota baru dalam keluarga akan menambah
keramaian di keluarga sekaligus menambah aktivitas bagi seorang ibu. Namun pada beberapa
ibu, mengalami gejala depresi setelah melahirkan dengan perubahan peran dan fungsi
sebagai ibu baru. Hal ini disebut sebagai Baby Blues Syndrome.
Baby Blues Syndrome merupakan suatu gangguan mental yang dialami seorang ibu
pasca melahirkan. Ibu mengalami ketidak seimbangan hormon setelah 3-4 hari pasca
melahirkan yang mengakibatkan emosi seorang ibu tidak stabil dan menjadi lebih sensitif.
Terutama penurunan hormon estrogen dan progesteron yang dapat menyebabkan sering
mengalami rasa lelah, depresi dan penurunan mood. Selain perubahan emosi, perubahan fisik
seorang ibu juga akan dapat mempengaruhi citra tubuh ibu. Kehadiran si kecil juga dapat
menguras tenaga ibu, harus mengawasi setiap waktu di mana ibu merasa keletihan dan
kekurangan waktu untuk beristirahat.

Beberapa Gejala Kasus Baby blues syndrome


1. Dipenuhi oleh perasaan kesedihan dan depresi disertai dengan menangis tanpa sebab
2. Mudah kesal, gampang tersinggung dan tidak sabaran. Bayi yang rewel akan
mempermudah ibu kesal dan membuat ibu tidak sabar dalam menghadapi bayi.
3. Tidak memiliki tenaga atau sedikit saja. Ibu yang kurang istirahat karena stress merawat
bayi mengakibatkan tidak memiliki tenaga dan merasa kelelahan.
4. Cemas, merasa bersalah dan tidak berharga. Ibu akan cemas dengan kehadiran si bayi,
karena ibu cemas dengan masa depan bayi bagaimana selanjutnya, ibu merasa tidak
berharga jika perhatian suami selalu tertuju ke bayi, oleh sebab itu suami harus adil
dalam memberikan perhatiannyaa.
5. Menjadi tidak tertarik dengan bayi anda atau menjadi terlalu memperhatikan dan kuatir
terhadap bayinya. Ibu tidak tertarik dengan bayi karena bayi yang diinginkanya tidak
sesuai dengan harapan, contohnya saja seperti ibu menginginkan bayi yang berjenis
kelamin perempuan ternyata adalah bayi laki-laki. Oleh sebab itu ibu menjadi kurang
tertarik kepada bayi. Ibu yang baru melahirkan 1 anak pasti akan sangat khawatir dengan
kesehatan bayi.
6. Tidak percaya diri. Setelah melahirkan pasti postur tubuh ibu akan mengalami perubahan
yang sangat besar. Yang dahulunya langsing terus bertambah berat badan saat hamil dan
saat melahirkan tubuh ibu kurang ideal lagi. Hal ini membuat ibu tidak percaya diri lagi
dan akan membuat depresi.
7. Sulit beristirahat dengan tenang. Bayi yang sering nangis pada malam hari membuat ibu
menjadi stress karena kurang waktu untuk beristirahat. Dengan aktivitas tambahan ini ibu
merasa istirahatnya berkurang dan dapat mengakibatkan stress.
8. Peningkatan berat badan yang disertai dengan makan berlebihan. Ibu yang stress
cenderung akan lebih banyak makan guna mengurangi rasa stressnya sendiri.
9. Penurunan berat badan yang disertai tidak mau makan. Selain ibu yang sering makan saat
stress, ada juga ibu yang stress tidak mau makan. Hal ini mengakibatkan berat badan ibu
akan menurun.
10. Perasaan takut untuk menyakiti diri sendiri atau bayinya. Ibu yang sangat peduli dengan
bayi akan terlihat sangat takut jika bayi sakit atau kenapa-kenapa terhadap bayinya.
Sehingga hal ini membuat sang ibu stress.

Dampak Baby Blues Syndrome terhadap bayi akan mengakibatkan bayi mengalami
gangguan tumbuh kembangnya, karena sang ibu tidak mampu untuk merawat dalam
memberikan perhatian ke bayi dan juga dalam memberikan nutrisi ke bayi. Hal ini sangat
berdampak ke bayi karena mudah terserah penyakit.
Ada beberapa tips sebelum melahirkan agar terhindar dari baby blues syndrome,
Pertama meminta bantuan dan dukungan keluarga besar sebelum melahirkan, agar psikologis
dan mental ibu menjadi siap dengan kedatangan bayi. Kita tahu bahwa jika seseorang tidak
diberi dukungan maka ibu tidak akan mempunyai semangat untuk melahirkan serta merawat
sang bayi. Serta berbagi tugas kepada suami agar pekerjaan seorang ibu hamil tidak terlalu
berat serta saat melahirkan suami juga ikut membantu untuk menjaga bayi.
Sang ibu harus banyak membaca tentang pengetahuan perawatan bayi. Dengan
mempunyai banyak pengetahuan maka ibu akan sangat mudah untuk melahirkan serta
merawat sang bayi. Kita tahu bawha dalam masa kehamilan banyak sekali yang ibu harus
tahu, terumata nutrisi yang seimbang yang harus dibutuhkan ibu dan janin. Serta berolahraga
yang ringan, agar saar proses melahirkan akan lebih mudah. Dan saat bayi lahir ibu mudah
untuk merawatnya dan tidak stress akibat bayi rewel. Ibu yang mempunyai pengetahuan
maka akan mudah mendiamkan bayi jika sedang rewel. Serta akan mudah merawat dalam
kehidpan sehari-hari. Ibu yang telah siap dan paham dalam melakukan perawatan bayi
dengan benar akan terhindar dari baby blues syndrome.
Siapkan mental sang ibu dengan sharing, memperbanyak pengetahuan medis dan
memperbanyak ibadah. Mental harus siap dengan kehadiran anggota baru. Dengan adanya
anggota baru makan fungsi peran ibu dalam keluarga akan bertambah. Sharing dengan
anggota keluarga yang sudah mempunyai pengalaman atau yang sudah mempunyai anak
akan mudah memperkuat mental dan akan menambah pengetahuan untuk merawat bayi. Dan
jangan lupa untuk beribadah kepada tuhan agar saat melahirkan nanti akan dipermudah dan
mempunyai anak yang sholeh dan berbakti kepada orang tua.
Beristiratahlah selagi kesempatan untuk beristirahat ada. Jika sudah melahirkan
perhatian ibu akan fokus kepada bayi dan memerlukan perhatian ekstra. Dengan hal ini
tenaga dan pikiran ibu akan sangat letih. Jadi, bekerjasamalah kepada suami agar beban tidak
terlalu berat. Selagi suami menjaga bayi maka gunakanlah waktu ibu untuk beristirahat
dengan semaksimal mungkin.
Pola asupan gizi ibu. Ibu yang telah melahirkan juga haru memerluka gizi lebih karena
harus memberikan ASI kepada bayi. Dengan terpenuhinya vitamin dan nutrisi, ibu dapat
terlihat lebih sehat dan akan terhindari dari baby blues syndrome. Ibu yang sedang menyusui
harus lebih banyak makan buah-buahan serta makanan yang penuh dengan nilai angka gizi.

Sumber :
Bidanku. 2017. Mengenal dan Mengatasi Baby Blues Syndrome.
https://bidanku.com/mengenal-dan-mengatasi-baby-blues-syndrome. Diakses pada
tanggal 19 November 2017.
Dokter sehat. 2017. Seputar Baby Blues Syndrome. http://doktersehat.com/informasi-baby-
blue-sindrom/. Diakses pada tanggal 19 November 2017.
Susilo, Taufik Adi. 2016. Refrat Baby Blues Syndrome.
https://id.scribd.com/document/350733100/Refrat-Baby-Blues. Diakses pada tanggal
19 November 2017.

You might also like