You are on page 1of 12

SOAL OBSTETRI

1. Apa saja bagian jalan lahir yang keras? Sebutkan.


2. Apa saja organ penggantung uterus dan fungsinya dan melekatnya dari mana ke mana?
3. Apa itu lihamentum ovarii propii? Apa fungsinya?
4. Apa itu posisi? Ada berapa? Posisi masing-masing presentasi (beserta gambar)
5. Apa itu Pleksus Franken Hauser? Bagaimana mekanismenya pada persalinan? Apa
hubungannya dengan ischialgia?
6. Bagaimana mekanisme Bloody show?
7. Apa singkatan dari IDT pada pasien-pasien riwayat SC dan IDT berapa bulan yang aman
untuk VBAC?
8. Frekuensi HIS fase laten dan kala II?
9. Apa itu taki sistol?
10. Gambaran kurva friudman?
11. Bagaimana membuat pantograph?
12. Apa kontra indikasi mutlak VBAC?
13. Sebutkan skor keberhasilan VBAC? Bagaimana menentukan keberhasilan?
14. Bagaimana fisiologi leukositosis pada persalian dan kehamilan? Bagaimana membedakan
dengan leukositosis patologis? Bagaimana penatalaksanaannya?
15. Bagaimana screening ibu DM pada ibu hamil dan bagaimana cara pemeriksaannya?
16. Apa saja lab pemeriksaan untuk ibu hamil yang disarankan oleh kemenkes?
17. Apa perbedaan ssfingter ani interna dan eksterna?
18. 7 cardinal movement dan arti masing-masing?
19. Bagaimana mnegatasi putting retraksi?
20. Lokia apa saja dan berapa lama?
21. Bagaimana proses involusi uterus?
22. Bagaimana melakukan IMD?
23. Apa maksud pemberian asi adlibitum?
24. Apa saja program kesehatan ibu (KIA) (minimal 3). Jelaskan?
25. Hormone apa saja yang terlibat dalam menyusui? Apa saja fungsinya dan reflex hormone
tersebut?
JAWABAN :

1. Tulang panggul terdiri atas :


- Os Coxae ( gabungan os. Illium, os. Ischium dan os. Pubis)
- Os. Sacrum
- Os. Coccigeus

Sumber : Sarwono Prawirohardjo. Ilmu kebidanan. Ed 4. 2014. PT. Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo

2. Organ penggantung uterus terdiri dari :


- Ligamentum kardinale: merupakan ligamentum yang terpenting untuk mencegah agar
uterus tidak turun. Ligamentun ini berjalan dari serviks dan puncak vagina kea rah
lateral ke dinding pelvis.
- Ligamantum sakrouterinum: ligamantum yang menahan uterus agar tidak banyak
bergerak. Berjalan melengkungh dari bagian belakang serviks melalui dinding revtum
kea rah os. Sacrum.
- Ligamentum rotundum: menahan uterus dalam keadaan antefleksi. Berjalan dari
sudut fundus uteri ke daerah ingunal.
- Ligamentum pubovesikale: Berjalan dari os. Pubis melalui vesika urinaria dan
seterusnya sebagai ligamentum vesikouterinum.
- Ligamentum latum: untuk memfiksasi uterus. Berjalan dari uterus ke arah lateral.
- Ligamentum infundibulum: berjalan dari arah infundibulum ke dinding pelvis.
Ligamentum ini berfungsi menahan tuba fallopi.
- Ligamentum ovarii proprium: ligamentum yang berjalan dari sudut kiri dan kanan
fundus uteri ke ovarium.

Sumber : Sarwono Prawirohardjo. Ilmu kebidanan. Ed 4. 2014. PT. Bina Pustaka


Sarwono Prawirohardjo

3. Ligamentum ovarii proprium: ligamentum yang berjalan dari sudut kiri dan kanan fundus
uteri ke ovarium.
4. Posisi pada pemeriksaan luar dengan palpasi, ditentukan dengan menentukan letak
punggung janin terhadap dinding perut ibu, sedangkan pada pemeriksaan dalam posisi
ditentukan dengan menentukan kedudukan salah satu bagian janin yang terendah
terhadap jalan lahir, bagian terendah tadi disebut penunjuk. Penunjuk itu dinyatakan
sesuai dengan bagian kiri atau kanan ibu.
Ubun-ubun kecil (belakang kepala) bentuk segitiga untuk presentasi belakang
kepala. Ubun-ubun besar (depan kepala/dahi) bentuk segiempat untuk puncak kepala,
dahi untuk presentasi dahi, dagu untuk presentasi muka, sacrum untuk presentasi bokong
dan acromion/scapula untuk presentasi bahu. Macam-macam posisi yaitu :
1) Posisi pada presentasi belakang kepala dengan penunjuk ubun-ubun kecil
2) Posisi pada presentasi muka dengan penunjuk dahu/mentum
3) Posisi pada presentasi bokong dengan penunjuk sacrum
Gambar. Macam-macam posisi pada presentasi belakang kepala, muka dan bokong

5. A
6. Bloody show atau keluarnya lendir bercampur sedikit darah dari jalan lahir. Hal ini
disebabkan oleh karena adanya dilatasi serviks yang menyebabkan keluarnya sekresi
mukus dari kelenjar-kelenjar serviks. Adanya lendir ini menunjukkan persalinan akan
berlangsung dalam 24-48 jam kemudian.
7. Interval Deliery Time. IDT yang mana untuk melakukan VBAC adalah 18 bulan post SC.
8. His yang adekuat (kontraksi uterus minimal 2x dalam 10 menit) pada fase laten dan His
terkoordinir kuat, cepat dan lebih lama, kira-kira 2-3 menit sekali pada kala II.
9. A
10. Pada sebuah penelitian, terhadap pembukaan serviks saat persalinan dan menemukan
sebuah kurva yang berbentuk huruf ‘S’.

11. Cara mengisi partograf


- Informasi tentang ibu : No. register, nama, umur, gravid paritas, abortus, tanggal, jam
kedatangan ibu. Dicantumkan pula awal mula sakit perut dan terjadinya pecah
ketuban.
- Kondisi janin :
 Denyut jantung janin → dicatat setiap 30 menit
 Warna dan adanya air ketuban → dinilai setiap kali melakukan periksa dalam.
o U : Selaput ketuban
o J : ketuban sudah pecah dan air ketuban jernih
o M : ketuban sudah pecah dan air ketuban bercampur meconium
o D : ketuban sudah pecah dan air ketuban bercampur darah
o K : ketuban sudah pecah dan tidak ada air ketuban yang mengalir
(kering)
 Malase (penyusupan tulang kepala janin)
Penyusupan adalah indicator penting mengenai seberapa jauh kepala bayi
dapat menyesuaikan diri dengan bagian keras panggul ibu.
0 : tulanng kepala janin terpisah, satura dengan mudah dapat dipalpasi
1 : tulang kepala janin hanya saling bersentuhan
2 : tulang kepala janin saling tumpeng tindih, tetapi masih dapat dipisahkan
3 : tulang kepala janin tumpeng tindih dan htidak dapat dipisahkan
- Kemajuan persalinan
 Pembukaan serviks → Angka pada kolom kiri 0-10 menggambarkan
pembukaan serviks.Menggunakan tanda X pada titik silang antara angka
yang sesuai dengan temuan pertama pembukaan serviks pada fase aktif
dengan garis waspada. Hubungan tanda X dengan garis lurus tidak
terputus.
 Penurunan bagian terbawah Janin

Tulisan “turunnya kepala” dan garis tidak terputus dari 0-5 pada sisi yang
sama dengan angka pembukaan serviks. Berikan tanda “●” pada waktu
yang sesuai dan hubungkan dengan garis lurus.

Contoh:

Jam 17.00 penurunan kepala 3/5

Jam 21.00 penurunan kepala 1/5


Kemudian hubungkan kedua tanda “●” dengan garis tidak terputus

Garis waspada

Jika pembukaan serviks mengarah ke sebelah kanan garis waspada, maka


waspadai kemungkinan adanya penyulit persalianan. Jika persalinan telah
berada di sebelah kanan garis bertindak yang sejajar dengan garis waspada
maka perlu segera dilakukan tindakan penyelesaian persalianan. Siapkan
untuk dirujuk.

 Jam dan Waktu

Waktu berada dibagian bawah kolom terdiri atas waktu mulainya fase
aktif persalinan dan waktu aktuall saat pemeriksaan. Waktu mulainya fase
aktif persalinan diberi angka 1-16, setiap kotak: 1 jam yang digunakan
untuk menentukan lamanya proses persalinan telah berlangsung. Waktu
aktual saat pemeriksaan merupakan kotak kosong di bawahnya yang harus
diisi dengan waktu yang sebenarnya

saat kita melakukan pemeriksaan.

 Kontraksi Uterus

Terdapat lima kotak mendatar untuk kontraksi. Pemeriksaan

dilakukan setiap 30 menit, raba dan catat jumlah dan durasi kontaksi
dalam 10 menit. Misal jika dalam 10 menit ada 3 kontraksi yang lamanya
20 setik maka arsirlah angka tiga kebawah dengan warna arsiran yang
sesuai untuk menggambarkan kontraksi 20 detik (arsiran

paling muda warnanya).

 .Obat-obatan

Catat obat dan cairan yang diberikan di kolom yang sesuai. Untuk
oksitosin dicantumkan jumlah tetesan dan unit yang diberikan.
 Kondisi Ibu

Catat nadi ibu setiap 30 menit dan beri tanda titik pada kolom yang sesuai.
Ukur tekanan darah ibu tiap 10 menit dan beri tanda ↕ pada kolom yang
sesuai. Temperatur dinilai setiap dua jam dan catat di tempat yang sesuai.

Volume urine, protein dan aseton. Lakukan tiap 2 jam jika


memungkinkan.

12. Kontra indikasi mutlak VBAC adalah


- Bekas seksio sesarea klasik
- Bekas seksio sesarea dengan insisi T
- Bekas ruptura uteri
- Bekas komplikasi operasi seksio sesarea dengan laserasi serviks yang luas
- Bekas sayatan uterus lainnya di fundus uteri. Misalnya miomektomi
- Cefalo Pelviks Disporposi yang jelas.
- Pasien menolak persalinan pervaginam
- Panggul sempit
- Ada komplikasi medis dan obstetrik yang merupakan kontra indikasi
persalinan pervaginam.
13. Sistem skoring menurut Flamm dan Graiger

No Karakteristik Skor

1 Usia < 40 tahun 2

2 Riwayat persalinan pervaginam

- sebelum dan sesudah seksio sesarea 4

- persalinan pervaginam sesudah seksio sesarea 2

- persalinan pervaginam sebelum seksio sesarea 1

- tidak ada 0
3 Alasan lain seksio sesarea terdahulu 1

4 Pendataran dan penipisan serviks saat tiba di Rumah Sakit dalam


keadaan inpartu:

- 75 %
2
- 25 – 75 %
1
- < 25 %
0
Dilatasi serviks 4 cm
5 1

Angka keberhasilan dapat didapatkan dengan menjumlahkah skor.

Skor Angka Keberhasilan (%)

0–2 42-49

3 59-60

4 64-67

5 77-79

6 88-89

7 93

8 – 10 95-99

14. A
15. Pemeriksaan DM pada ibu hamil dapat dilakuan dengan 2 cara, yaitu :
- Pemeriksaan dilakukan saat gestasi dalam masa 24 sampai 28 minggu dengan
mengukur gula darah sejam setelah seorang pasien yang tidak puasa mengkonsumsi
50-gram dosis glukosa. Hasil yang menunjukkan lebih dari 140mg/dL biasanya
dijadikan sebagai batas, walaupun batas yang lebih kecil sebesar 130mg/dL dapat
digunakan juga. Setiap hasil pemeriksaan yang lebih dari batas akan masuk ke tes
diagnostik.
- Tes Diagnostik merupakan tes toleransi oral glukosa selama 3 jam atau Oral Glucose
Tolerance Test (OGTT). Tes ini membutuhkan kumpulan sampel darah saat puasa
yang diikuti dengan konsumsi 100 gram dosis glukosa dengan tambahan sampel
darah yang didapatkan setiap jam selama 4 jam. Hasil tes dinyatakan positif dan
GDM terkonfirmasi jika dua atau lebih dari total 4 tes glukosa menunjukkan keadaan
di atas batas yang telah ditentukan sebelumnya.
16. Hemoglobin, Leukosit, Trombosit dan Malaria
17. Sfingter anal internal (internal anal sphincter) adalah sebuah cincin otot lurik yang
mengelilingi kanalis anal dengan keliling 2,5 sampai 4 cm. Fungsi sfingter anal internal
adalah untuk mengatur pengeluaran feses saat buang air besar. Sedangkan Sfingter anal
eksternal (external anal sphincter) adalah serat otot lurik berbentuk elips dan melekat
pada bagian dinding anus. Panjangnya sekitar 8 sampai 10 cm. Fungsi sfingter anal
eksternal adalah untuk membuka dan menutup kanalis anal.
18. 7 cardinal movement adalah sebagai berikut :
- Engagement: kepala melayang sebelum masuk pintu atas panggul
- Descend : kepala masuk PAPA, mengalami penurunan dan fleksi
- Fleksi : kepala menurun lebih dalam, disertai putaran paksi luar
- Putaran paksi dalam : putaran paksi dalam selesai. Kepala melakukan ekstensi
- Ekstensi : kepala mengalami ekstensi lengkap
- Putaran paksi luar : terjadi putaran paksi luar
- Ekspulsi : lahir bahu anterior dan posterior.
19. Cara mengatasi retraksi putting saat masa nifas yaitu :
- Nipplet : perlu di letakan di atas bagian puting dan tarik pam perlahan-lahan di ikuti
urutan untuk melembutkan puting. Keadaan ini perlu di lakukan setiap pagi sebelum
menyusukan bayi.
- Teknik Hoffman: Letakkan ibu jari di atas puting. Tolak perlahan-lahan kedalam tisu
payudara anda dan pada masa yang sama tarik ibu jari anda. Denagn itu, anda
melakukan regangan keatas puting dan melonggarkannya. Jadi puting mudah
bergerak kedalam dan keluar. Lakukan teknik ini sekurng-kurangnya lima kali sehari.
- Nipple Puller : potong bagian alat suntik tempat dimana biasanya jarum bisa di
masukan. Lalu pindahkan alat penghisapnya kebagian yang di potong letakan ujung
yang lain di puting, lalu gerakan alat penghisapnya.
20. Lokia yaitu cairan atau secret yang berasal dari cavum uteri dan vagina dalam masa nifas.
- Lokia rubra : berisi darah segar dan sisa-sisa selaput ketuban, sel desidua, verniks
karseosa, lanugo dan meconium selama 2 hari pasca persalinan.
- Lokia sanguilenta : berwarna merah kuning berisi darah dan lender, hari ke-3 – 7
pasca persalinan.
- Lokia serosa : berwarna kuning, cairan tidak berdarah lagi, pada hari ke-7 – 14 pasca
persalinan.
- Lokia alba : berwarna putih, setelah 2 minggu
- Lokia purulenta : terjadi infeksi, keluar cairan seperti nanah berbau busuk.
- Lochiostais : pengeluaran lokia tidak lancar.
21. Involusi uterus sbb :

Involusi TFU Berat Uterus

Bayi lahir Setinggi pusat 1000 gr

Uri lahir 2 jari di bawah pusat 750 gr

1 minggu Pertengahan pst sym 500 gr

2 minggu Tidak teraba di atas sym 350 gr

6 minggu Bertambah kecil 50 gr

8 minggu Sebesar normal 30 gr

22. Segera setelah bayi lahir dan diputuskan tidak memerlukan resusitasi, letakkan bayi di
atas perut ibunya (bila sectio,bayi diletakkan diatas dada) dan keringkan bayi mulai dari
muka, kepala, dan bagian tubuh lainnya kecuali kedua tangannya. Bau cairan amnion
pada tangan bayi akan membantunya mencari puting ibu yang mempunyai bau yang
sama. Maka agar baunya tetap ada, dada ibu juga tidak boleh dibersihkan. Mengeringkan
tubuh bayi tidak perlu sampai menghilangkan verniks karena verniks dapat berfungsi
sebagai penahan panas pada bayi.
Bayi kemudian mencapai puting dengan mengandalkan indera penciuman dan dipandu
oleh bau pada kedua tangannya. Bayi akan mengangkat kepala, mulai mengulum puting,
dan mulai menyusu. Hal tersebut dapat tercapai antara 27 – 71 menit.
Pada saat bayi siap untuk menyusu, menyusu pertama berlangsung sebentar, sekitar 15
menit, dan setelah selesai, selama 2-2,5 jam berikutnya tidak ada keinginan bayi untuk
menyusu. Selama menyusu bayi akan mengkoordinasi gerakkan menghisap, menelan,
dan bernapas.
23. Asi ad libitum = pemberian asi yang tidak dijadwalkan dan sesuka bayi. eringkali pada
ibu menyusui terdapat keluhan dimana produksi ASI sedikit, tidak perlu khawatir karena
hal ini normal terjadi. Hal yang ibu perlu lakukan adalah dengan lebih sering menyusui
bayi. Sebab hisapan bayi dan emosi kasih saying ibu akan menjadi rangsangan untuk
produksi hormon oksitosin yang berperan dalam pengeluaran ASI. Selain itu, ibu juga
perlu asupan nutrisi yang baik agar produksi hormon prolaktin (hormon yang berperan
dalam produksi ASI) baik.
24. Program KIA pada ibu yaitu :
- Ibu hamil mendapat pelayanan Ante Natal Care (K1) sebesar 100%.
- Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih sebesar 90%.
- Cakupan peserta KB aktif sebesar 65%.
- Ibu hamil mendapat 90 Tablet Tambah Darah sebesar 85% dan Balita usia 6-59 bulan
mendapatkan Kapsul Vitamin A sebanyak 85%.
25. Hormone yang berperan saat menyuui yaitu :
- Prolaktin : Hormon ini dihasilkan oleh kelenjar pituitari di dalam otak yang
bertanggung jawab untuk pembuatan air susu anda. Kadar hormon prolaktin ini akan
semakin banyak seiring dengan seringnya bayi menyusu.
- Oksitosin : Hormon ini menyebabkan otot-otot kecil di sekitar payudara memeras air
susu melalui kelenjar air susu. Kelenjar air susu ini memperbesar puting sebagai jalan
keluarnya air susu ke mulut bayi. Selain itu, hormon oksitosin juga menyebabkan
otot-otot uterus berkontraksi selama proses persalinan hingga proses persalinan
berakhir. Sebelum proses persalinan, hormon ini membantu bayi keluar dari rahim
Ibu kemudian setelah persalinan hormon oksitosin membantu rahim kembali ke
ukurannya semula dan membantu mengurangi pendarahan pasca persalinan.

You might also like