You are on page 1of 6

Copernicus menempatkan pusat tatasurya pada pusat orbit bumi, yang tidak persis berada

pada matahari, untuk menjelaskan perbedaan panjang musim-musim.Beberapa filsuf


berpendapat bahwa pusat tata surya haruslah berada pada suatu obyek nyata, meskipun
banyak juga yang menerima bahwa titik geometris dapat dipakai sebagai pusat tatasurya.
Selanjutnya, para pendukung aristoteles berpendapat bahwa gravitasi bekerja ke arah titik
geometris tersebut, sebagai pusat tatasurya, yang tidak harus sama dengan pusat bumi.
Keberatan kedua, yang lebih serius, menyatakan bahwa bila bumi berputar, maka
udara cenderung tertinggal di belakang, hal ini akan menimbulkan angin yang arahnya ke
timur. Copernicus memberikan dua jawaban untuk keberatan timur. Pertama, yang
merupakan suatu jenis penjelasan abad pertengahan, yaitu udara berputar bersama-sama
dengan bumi karena udara berisi partikel-partikel bumi yang memiliki sifat-sifat yang sama
dengan bumi. Maka bumi menarik udara berputar bersama-sama dengan bumi karena udara
bersisi partikel-partikel bumi.Maka bumi menarik udara berputar dengan bumi.Jawaban
kedua yang bersifat modern, udara berputar tanpa hambatan karena udara berdampingan
dengan bumi yang terus menerus berputar. Keberatan yang sama adalah apabila sebuah batu
dilemparkan ke atas maka batu itu akan tertinggal oleh bumi yang berputar, sehingga kalau
batu itu jatuh akan berada di sebelah barat proyeksi batu itu. Untuk keberatan ini, copernicus
menjawab ‘karena benda-benda yang ditarik ke tanah oleh beratnya adalah terbuat dari tanah,
maka tidak diragukan bahwa benda-benda itu memiliki sifat yang sama dengan bumi secara
keseluruhan, sehingga berputar bersama-sama dengan bumi’
Keberatan lebih jauh terhadap sistem copernicus adalah bila bumi berputar, maka
bumi akan hancur berkeping-keping oleh gaya sentrifugal. Copernicus menjawab bahwa bila
bumi tidak berputar maka bola yang lebih besar yang ditempati oleh bintang-bintang pasti
bergerak dengan kecepatan yang sangat besar dan lebih rentan oleh pengaruh gaya
sentrifugal.
Nampaknya copernicus tidak menerima teori aristoteles juga tidak menerima teori
adanya gaya dorong. Copernicus berpendapat bahwa spin dan gerakan dalam suatu lingkaran
adalah gerakan-gerakan yang spontan, merupakan sifat alami dari suatu bentuk bola dimana
bumi dan benda-benda langit ada. Oleh karena itu, copernicus tidak menggunakan hirarki
para malaikat untuk menggerakan benda-benda langit, yaitu malaikat yang lebih berkuasa
menggerakan benda yang lebih tinggi hirarkinya. Menurut copernicus benda-benda langit
bergerak secara spontan.
Maka bersama copernicus muncul suatu sistem cosmos yang betul-betul baru.
Penggerak alam semesta tidak lagi penting. Matahari sebagai pusat tatasurya menjadi
pengatur alam semesta.Terdapat figur perantara di antara pendukung aristoteles yang
mendukung adanya penggerak alam semesta dan copernicus yang menyatakan matahari
sebagai pusat tatasurya yaitu nicolas Cusa.
Dalam seluruh hidupnya, Copenicus menganut pandangan bangsa yunani bahwa
gerakan benda-benda langit adalah melingkar dengan kecepatan tetap, maka meskipun sistem
yang dibuat copernicus lebih sederhana dibandingkan dengan sistem ptolomeus, tetapi tetap
rumit dibandingkan dengan sistem Kepler (1571-1630). Copernicus menjelaskan gerakan
benda-benda langit dengan menggunakan tiga puluh empat lingkaran, sementara itu kepler
hanya menggunakan tujuh elips. Seperti dikatakan oleh kepler, copernicus tidak menyadari
akan adanya suatu bangunan yang sangat baik yang ada dalam genggamannya. Copernicus
mengetahui bahwa gabungan beberapa lingkaran dapat menghasilkan elips, akan tetapi ia
tidak pernah menggunakan elips untuk menggambarkan benda-benda langit. Lagipula, pada
tahap-tahap awal, copernicus sangat menghargai hasil observasi bangsa kuno. Copernicus
menentang werner yang menyatakan bahwa hasil-hasil pengamatan terakhir lebih cocok
dengan sistem ptolemous daripada dengan sistem copernicus. Kenyataannya memang tiga
kali lebih tepat.
Pengamatan paling penting dalam bidang astronomi modern adalah yang dilakukan
oleh Ticho Brahe.Hasil pengamatan Ticho Brahe limapuluh kali lebih tepat dari hasil muller,
hasil terbaik yang dapat dilakukan dengan mata telanjang.Tycho Brahe adalah orang
Denmark terhormat.Raja Frederick II dari Denmark memberi tempat tinggal dan pulau Hveen
untuk melakukan kegiatan astronominya.Di pulau itu Tycho Brahe membangun kastil,
bengkel, percetakan pribadi, dan observatorium.Ia bekerja di pulau itu dari tahun 1576
sampai 1597. Ia berpendapat bahwa adalah tidak mungkin melakukan pengamatan tanpa
panduan suatu teori. Ia menganut pendangan geosentris.
Ketika raja Frederick II wafat, fasilitas yang diterima Tycho Brahe tidak
diperpanjang, kemudian Ticho Brahe pergi ke Praha pada tahun 1599, di mana ia mendapat
tunjangan dari raja Rudolph II. Tahun-tahun berikutnya ia bergabung dengan astronom
jerman, Johann Kepler, seorang matematikawan. Kepler adalah anak seorang tentara
wurtemburg.Ia mempelajari sistem copernicus di Tubingen. Kerja sama antara Kepler dengan
Ticho Brahe tidak berlangsung lama karena Ticho Brahe meninggal dunia. Setelah Ticho
Brahe meninggal, Kepler tetap tinggal di Praha.
Karya pertama Kepler dalam bidang astronomi berjudul The Mysteri of the Universe
yang diterbitkan pada tahun 1596. Di dalam buku itu, ia berusaha mencari suatu keselarasan
antara orbit-orbit planet menurut copernicus dengan hasil pengamatan Ticho Brahe. Akan
tetapi Kepler tidak berhasil menemukan keselarasan antara sistem-sistem yang dikembangkan
oleh Copernicus maupun Ptolemous dengan hasil pengamatan Tycho Brahe. Oleh karena itu
ia meninggalkan sistem ptolemous dan Copernicus lalu berusaha mencari sistem baru. Pada
tahun 1609, Kepler menemukan ternyata elips sangat cocok dengan hasil pengamatan Ticho
Brahe.Kepler tidak lagi menggunakan lingkaran sebagai lintasan benda-benda langit
melainkan elips.
Versi baru
http://nisya28-fisikaunsri2011.blogspot.co.id/2012/11/makalah-perkembangan-astronomi-
modern.html

Copernicus mengatakan bahwa untuk menempatkan suatu pusat tata surya pada orbit bumi
yang letaknya tidak sama pada matahari yang berguna untuk menjelaskan perbedaan suatu
musim. Para ahli berpendapat tata surya harus di letakkan pada suatu obyek nyata meskipun
banyak juga para ahli yang mengatakan bahwa sebuah titik geometris itu bisa dipakai sebagai
tata surya. Para pendukung Aristoteles banyak berpendapat bahwasanya gravitasi itu bekerja
pada titik geometris dan sebagai pusat tata surya tidak harus sama dengan pusat bumi.

Pada ahli tersebut memikirkan keberatan ke arah lebih serius yang mengatakan bila bumi
berputar maka udara akan tertinggal dan menyebabkan arah angin berasal dari timur.
Copernicus memberikan sebuah jawaban yang memberatkan pemikiran tersebut yaitu,
Pertama didasarkan pada abad pertengahan udara berputar bersama bumi karena didalamnya
terdapat udara yang berisi partikel bumi yang memiliki sifat yang sama dengan bumi. Yang
kedua didasarkan pada abad modern dimana udara akan berputar apabila tidak ada hambatan
karena berdampingan bumi yang terus berputar. Dari kedua pendapat tersebut muncul
kembali pemikiran keberatan yang sama yang di ibaratkan pada batu yang dilemparkan ke
atas maka akan tertinggal oleh bumi yang berputar sehingga batu yang terjatuh tersebut akan
berada pada posisi di sebelah barat proyeksi tersebut. Dengan pemikiran ini Copernicus
menjawab bahwasannya benda-benda yang ditarik ketanah oleh beratnya adalah terbuat dari
tanah yang dimaksud bahwa benda tersebut memiliki sifat sama dengan bumi secara
keseluruhan sehingga berputar bersama dengan bumi.

Sistem Copernicus apabila bumi berputar maka bumi akan hancur berkeping-keping oleh
gaya sentrifugal dari sistem ini memunculkan keberatan para ahli dan Copernicus
menjelaskan tentang sistemnya yaitu bila bumi tidak berputar maka bola yang lebih besar
oleh bintang yang pasti bergerak dengan kecepatan besar yang dipengaruhi gaya sentrifugal.

Copernicus ternyata tidak mendukung dan menolak pendapat Aristoteles . Copernicus


berpendapat bahwa spin dan gerakan dalam satu lingkaran gerakan yang spontan merupakan
sifat alami dari suatu bola dimana bumi dan langit ada. Dari hal tersebut maka muncullah
sebuah sistem baru yang dinamakan sistem kosmos pada abad ini. Matahari sebagai tata surya
yang menjadi pengatur semesta alam.

Dalam keseluruhan hidupnya Copernicus menganut pandangan bangsa Yunani yang dimana
ia mengemukakan bahwa gerakan benda langit adalah gerak melingar kecepatan tetap.
Pada tahap awal Copernicus sangat menghargai hasil observasi bangsa kuno dan lagi
Copernicus ini menentang pendapat Werner yang mengatakan hasil pengamatan akhir lebih
cocok dengan sistem plotemeous daripada sistem Copernicus.

Pengamatan yang paling berarti pada zaman modern ini yang di buat oleh Ticho Brahe
dimana ia berpendapat bahwa tidak mungkin melakukan sebuah pengamatan tanpa suatu
panduan teori. Ketika pada saat itu Raja Frederick II wafat maka seluruh fasilitasnya tidak
diperpanjang maka Ticho Brahe pergi ke Praha pada waktu itu . dan tahun tahun berikutnya
ia bergabung bersama astronom Jerman, Johann Kepler. Ia melakukan kerjasama dengan
Kepler namun tidak berlangsung lama karena Ticho Brahe meninggal dunia.

Karya pertama Kepler dalam bidang khususnya astronomi yaitu The mistery of the universe
yang diterbitkan pada tahun 1596. Di dalam karya bukunya tersebut ia menuliskan dimana ia
berusaha mencari suatu keselarasan antara orbit-orbit planet yang di amati oleh Ticho Brahe.
Tetapi, Kepler tidak berhasil menemukan keselarasan antar sistem yang telah di kembangkan
mereka. Setelah itu mereka meninggalkan sistem ptolemeous dan Copernicus dan berusaha
mencari sebuah sistem yang baru. Namun Kepler menemukan sebuah sistem yang cocok
yaitu Elips yang sangat cocok dengan hasil pengamatannnya Ticho Brahe Kepler tidak
menggunakan lingkaran kembali sebagai lintasan benda langit karena ia telah menemukan
Elips yang cocok untuk hasil pengamatan ini.

You might also like