You are on page 1of 1

DESKRIPSI MINERAL

1. CASSITERITE
 Komposisi kimia : SnO2.
 Class : Oxida dan Hydroxida.
 Group : Rutile.
 Karakteristik fisik :
a) Warna : Hitam, coklat kemerahan, atau kuning.
b) Kilap : Minyak.
c) Sistem kristal : Tetragonal; 4/m 2/m 2/m.
d) Belahan : Baik, dua arah.
e) Pecahan : Conchoidal sampai uneven (tidak rata).
f) Kekerasan : 6 – 7.
g) Berat jenis : 6.6 – 7.0+ (sangat berat untuk mineral-mineral non logam).
h) Cerat : Putih, kadang-kadang coklat kemerahan.
i) Karakteristik lainnya : Kilap tinggi dengan index approximately 2.0.
j) Sifat kristal : Bentuk kristal prismatik yang tersusun dari 24 bagian prismatic dan salah satu bagian prisma
lebih dominan, dapat berupa massive, granular, fibrous dan botryoidal, terkonsentrasi dari kombinasi antara
kuarsa dan hematite, sering disebut “wood-tin”.
k) Asosiasi mineral : Tourmalines, molybdenite, bismuthinite, topaz, fluorite, arsenopyrite, and wolframite.
l) Kegunaan : Dijumpai sebagai mayor ore (bijih) pada timah.
m) Keterangan : Cassiterite adalah contoh mineral yang permukaannya mempunyai banyak hiasan dengan kilap
tinggi, umumnya berbentuk opaq, cassiterite adalah mineral bijih yang penting dalam timah dan masih
menjadi sumber timah terbesar saat ini. Banyak sumber dari Cassiterite sekarang yang tidak mengalami
pengendapan tapi dari endapan alluvial. Sumber terbaik dari formasi asli Cassiterite pada tambang timah yaitu
di Bolivia yang dijumpai pada vein-vein hydrothermal.
n) Indikator penentu mineral : Sistem kristal, kekerasan, kembaran dan index refraction (kilap).

2. CHROMITE
 Komposisi kimia : FeCr2O4, Iron Chromium Oxide.
 Class : Oxida dan Hydroxida.
 Group : Spinel.
 Karakteristik fisik :
a) Warna : Coklat kehitaman sampai hitam.
b) Kilap : Logam sampai minyak.
c) Sistem kristal : Isometrik; 4/m bar 3 2/m.
d) Belahan : Tidak ada.
e) Pecahan : Conchoidal.
f) Kekerasan : 5.5.
g) Berat jenis : 4.5 – 4.8 (rata-rata untuk mineral logam).
h) Cerat : Coklat.
i) Sifat kristal : Bentuk kristal baik dan kromit biasa dijumpai dalam bentuk massive atau granular.
j) Asosiasi mineral : Olivine, talc, sepentine, uvarovite, pyroxenes, biotite, magnetite, dan anorthite.
k) Kegunaan : Dijumpai sebagai mayor ore (bijih) pada kromium, sebagai komponen refractory, sebagai
bahan celupan dan sebagai mineral spasemen (contoh mineral).
l) Indikator penentu mineral : Sistem kristal, cerat, asosiasi dengan mineral ultrabasa.

You might also like