You are on page 1of 26

BAB I

PENDAHULUAN

Pembuluh darah koronaria memberi darah pada otot jantung dimana

peredaran darah dalam arteri coronaria harus dapat memenuhi syarat-syarat

pertukaran zat dalam jantung, baik waktu istirahat maupun waktu belajar.

Otot jantung harus memperoleh suplay darah yang adekuat agar dapat

berkontraksi dengan baik yang bertanggung jawab mensuplay darah dan O 2 ke otot

jantung adalah arteri koroner.

Ada 3 keadaan yang tercakup di bawah topik pembahasan ini yaitu :

1. Skelerosis Monkeberg

2. Arteriosklerosis

3. Aterosklerosis.

- Sklerosis monkberg yaitu menyangkut pengendapan garam-garam kalsium

dalam dinding muskular arteri berkukuran sedang.

- Arteriosklerosis menyatakan penebalan arteriol, keadaan ini sering terlihat

pada penderita tekanan darah tinggi dan dalam taraf tertentu berhubungan

dengan ketuaan.

Jenis arteriosklerosis yang paling penting adalah aterosklerosis.

- Aterosklerosos adalah penyakit yang melibatatkan aorta, cabang-cabangnya

yang besar dan arteri ukuran sedang seperti arteri yang mensuplay darah

kebagian ekstermitas, otak, jantung dan visura interna mayor.


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian

 Arteriosklerosis atau pengerasan arteri atau setiap keadaan pembuluh arteri

yang mengakibatkan penebalan atau pengerasan dinding. (kamus buku

keperawatan Kristian Broker edisi 31)

 Arteriosklerosis adalah penebalan dinding pembuluh nadi dengan akibat

hilangnya kelenturan pembuluh nadi (Kamus Kedokteran EGC 2001).

B. Etiologi dan Insiden

Aterosklerosis terjadi akibat gangguan metabolisme lemak yang ditandai

adanya deposit subtansi lemak sepanjang lapisan intima dari proliferast sel otot

polos pembuluh darah.

Berabagi faktor yang menyokong perkembangan arteriosklerosis tersebar

demikian luas pada penduduk negara-negara yang lebih makmur, semua orang

dapat terkena penyakit ini, kecuali mereka yang masih anak-anak.

Endapan lemak paling dini dapat terlihat pada anak kecil dan cenderung

bertambah dengan meningkatnya usia. Laju peningkatan dipengaruhi oleh

berbagai faktor dan resiko ada yang dapat dimodifikasi dan ada yang tidak dapat

dimodifikasi, merupakan konsekuensi genetik yang tidak dapat dikontrol semakin

banyak faktor resiko yang dimiliki seseorang, semakin besar kemungkinan


terjadinya penyakit arteriosklerosis. Orang yang beresiko dianjurkan untuk

menjalani pemeriksaan medis atau dengan kemauan sendiri berusaha mengurangi

jumlah dan beratnya resiko yang dialami.

Faktor resiko :

a. Faktor yang tidak dapat dimodifikasi

1. Usia

Ateroswklerosis terjadi pada usia pertengahan yaitu usia 40 – 50 tahun

akan meningkat setelah usia ini

2. Gender

Insiden terbanyak pada pria dibanding wanita peningkatan hormon

ekstrogen pada wanita usia subur berpengaruh pada HOL sehingga

mencegah insiden arteriosklerosis.

3. Ras

Insiden lebih banyak terjadi pada ras kulit hitam

4. Genetik

Aterosklererosis serta komplikasinya sering terjadi dalam keluarga.

b. Faktor yang dapat dimodifikasi

1. Hipertensi

2. Merokok, merupakan faktor lingkungan utama yang menyebarkan

peningkatan beratnya arteriosklerosis. Rokok menghasilkan yaitu nikotin

dan karbon monoksida.


3. Kebiasaan pola hidup yaitu berhubungan dengan aktivitas / mobilisasi

seseorang.

4. Obesitas yaitu penurunan berat badan dan diet yang teratur, gizi

seimbang.

C. Patofisiologi

Aterosklerosis dimulai ketika kolesterol berlemak tertimbun di intima

arteri besar. Timbunan ini dinamakan ateroma atau plak akan menganggu absobsi

nutriel oleh sel-sel endotel yang menyusun lapisan dinding dalam pembuluh

darah dan menyumbat aliran darah. Endotel pembuluh darah terkena akan

mengalami nekrotik dan menjadi jaringan parut, selanjutnya lumen menjadi

semakin sempit dan aliran darah akan cenderung terjadi bekuan darah selanjutnya

terjadi kongulasi intra vaskuler diukuti oleh penyakit tromboemboli yang

merupakan komplikasi dari arteriosklerosis.

Teori mengenai bagaimana ciri-ciri arterosklerosis telah dianjurkan tetapi

tidak satupun yang terbukti secara menyakinkan. Mekanisme yang mungkin

adalah pembentukan trombus pada permukaan plak, konsulidasi trombus akibat

efek febrin perdarahan ke dalam plak dam penimbunan lipid terus menerus. Bila

vibrosa pembungkus flak pecah maka fibris lipid akan terhanyut dalam akson

darah dan menyumbat arteri dan kaiter disebalah distal plak yang pecah. Struktur

anatomi arteri coroner membuatnya rentan terhadap mekanisme arteriklerosis.


D. Manifestasi Klinik

Arteriklerosis koroner menimbulkan gejala dan komplikasi sebagai akibat

penyempitan lumen arteri dan penyumbatan akson darah ke jantung sel-sel otot

kompoenen darah dibutuhkan untuk hidup.

Angina pecteris / nyeri dada yang hilang timbul, tidak disertai kerusakan

ireversible sel-sel jantung. Jantung yang mengalami kerusakan ireversible akan

mengalami degenerasi kemudia diganti dengan jaringan parut. Apabila jantung

mengalami kerusakan yang sangat luas maka jantung akan mengalami, sehingga

tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan tubuh akan darah.

Manifestasi klinis lain penyakit arteri koroner dapat berupa perubahan

pola EKG aneverisma ventrikel, disritmia dan kematian mendadak.

E. Pemeriksaan Diagnostik

1. Nadi dapat teratur, tapi dapat juga tidak teratur akibat kacau serambi arteri

radialis. Kadang-kadang denyut nadi dari arteri kaki kurang nyata atau tak

teraba sama sekali.

2. Desakan darah kadang normal, tapi sering meninggi.

3. Pernapasan (higiene stoke) sering ditemukan pada penderita agak tua dan

kelemahan jantung.

4. Pemeriksaan jantung

Selalu ada pembesaran jantung baik ringan maupun berat dan ini

menyebabkan iktus pindah terdengar bising sistolik dan merupakan tanda di


insufiensi mitralis yang relatif. Sering pula terjadi irama diastolik sebagai

sejuta kelemahan dibilik kiri.

5. Pemeriksaan EKG

Ada kelainan antara lain :

- P – R interval panjang

- Pair cabang berkas

- Pair jantung total

- Voltage rendah

6. Pemeriksaan Rontgen

Terdapat pembesaran jantung yang sedikit atau banyak bila ada scelerosis

aorta, maka akan dijumpai aorta yang lebih panjang. Lebih membelok dan

lebih membesar.

F. Anatomi Fisiologi

a. Anatomi Jantung

Jantung adalah organ berongga, berotot yang terletak ditengah torax dan

menempati rongga diantaranya paru dan diafragma. Berat 300 gr, fungsi

jantung adalah memompa darah kejaringan, mensuplay O2 dan zat nutrisi lain

smabil mengangkat CO2 dan sampah hasil metabolisme. Terdapat pompa-

pompa jantung. Sebelah kanan didistribusikan seluruhnya ke paru melalui

jaringan arteri pulmonalis dan kiri seluruhnya didistribusikan ke bagian tubuh

lain melalui aorta.


Jantung terbungkus oleh selaput pericardium

Lapisan yang mengitari jantung pericardium yang terdiri dua bagian yaitu

lapisan dalam (pericardium viseral), dan lapisan luar (pericardium parietal).

Kedua lapisan tersebut dipisahkan oleh sedikit cairan pelumas yang berfungsi

mengurangi gesekan yang dipisahkan oleh gerakan memompa dari jantung itu

sendiri.

b. Fisiologi Jantung

Siklus Jantung selama diastolik katup antrioventrikularis terbuka dan darah

yang kembali dari vena mengalir ke atrium dan kemudian ke ventrikel selama

sistolik tekanan di dalam ventrikel dengan cepat meningkat, mendorong katup

AV untuk menutup.

Curah Jantung adalah jumlah darah yang dipompa oleh ventrikel selama

satu satuan waktu. Curah jantung pada orang dewasa  5 liter.

Volume Sekuncup adalah sejumlah darah yang disemburkan setiap denyut

maka curah jantung dapat dipengaruhi oleh perubahan volume sekuncup

maupun frekuensi jantung.

Kontraksi frekuensi jantung perubahan frekuensi jantung dapat terjadi akibat

control refleks di mediasi oleh sistem saraf otonom.


BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN
PENYAKIT ARTERIOSKLEROSIS

Tgl Masuk RS : 10 Desember 2004


Tgl Pengkajian : 12 Desember 2004
No. RM : 08-87-56
Dx Media : Arteriosklerosis

I. BOIDATA

A. Identitas Klien

1. Nama : Tn. X

2. Umur : 49 Tahun

3. Jenis Kelamin : Pria

4. Status Perkawinan : Kawin

5. Agama : Islam

6. Suku / Bangsa : Bugis / Indonesia

7. Pendidikan : Tamatan SLTA

8. Pekerjaan : Buruh Bangunan

9. Alamat : Jln. Sololipu

B. Identitas Penanggung

Biaya Rumah Sakit ditanggung oleh JPS

II. RIWAYAT KESEHATAN

a. Riwayat Kesehatan Sekarang

1. Keluhan utama : Nyeri dada, sesak, pusing.


2. Riwayat kesehatan sekarang : keluhan sesak dan nyeri pada dada mulai

dialami 4 hari yang lalu dan bertambah berat sehingga klien di bawah ke

rumah sakit tanggal 12 Desember 2004 klien mulai menjalani perawatan.

Saat dikaji ditemukan keluhan klien yaitu cepat lelah, gelisah, susah tidur,

sesak dan kurang nafsu makan.

b. Riwayat Kesehatan Masa Lalu

1. Klien belum pernah dirawat di RS

2. Klien pernah rawat jalan di puskesmas dengan penyakit batuk / flu

3. Klien tidak pernah mengalami operasi

4. Klien tidak pernah mengkomsumsi obat terlarang, minuman keras, namun

klien merokok  25 sampai sekarang.

c. Riwayat Kesehatan Keluarga

Bagan Genogram

GI ? ?

G II

G III

G IV

III. PEMERIKSAAN FISIK


a. Bagaimana keadaan umum keadaan umum :

b. Tanda-tanda vital

 Apakah ada perubahan tekanan darah

 Apakah ada peningkatan suhu tubuh

 Apakah ada penurunan berat badan

 Apakah pernafasan teratur

c. Kepala

 Inspeksi

1. Apakah rambut tidak mudah rontok tidak mudah rontok

2. Apakah rambut tampak bersih.

 Palpasi

1. Apakah terdapat nyeri tekan

2. Apakah teraba adanya benjolan

d. Muka

 Inspeksi

 Apakah muka tampak gelisah, dan pucat

 Apakah bentuk muka simetris kiri dan kanan

 Palpasi

 Apakah terdapat nyeri tekan

e. Mata
 Inspeksi

 Apakah bentuk mata simetris kiri dan kanan

 Apakah mata tampak garis hitam

 Palpasi

 Apakah terdapat nyeri tekan.

f. Hidung

 Inspeksi

 Apakah bentuk hidung tampak simetris kiri dan kanan

 Apakah hidung tampak adanya polip

 Palpasi

 Apakah terdapat nyeri tekan.

g. Sistem Pencernaan

 Bagaimanakah keadaan Bibir ?

 Berapa jumlah gigi semuanya dan apakah ada yang tanggal ?

 Papakah terdapat adanya erdarahan gusi dan karies.

 Bagaimanakah fungsi pengendapan ? serta apakah terdapat nyeri

tekan dan terletak dimana.

h. Ekstremitas

1. Akstrimitas atas :

a. Motorik
- Bagaimanakah pergerakan kiri / kanan baik
- Apakah terdapat pergerakan abnormal
b. Refleks
- Bagaimana refleks bisep kiri / Kanan ? apakah gerakanya refleksi
atau ekstensi.
- Bagaimanakah refleks trisep kiri / kanan ? apakah gerakanya
refleksi atau esktensi.
c. Sensori
 Apakah dapat merasakan rangsang nyeri, suhu dan rasa.
2. Ekstrimitas bawah :

a. Motorik : Apakah motorik berbentuk simetris kiri / kanan?


Bagaimana kekuatan ototnya, kekuatan otot baik.
b. Refleks : Apakah ada refeleks babynsky.
c. Sensori : Apakah dapat merasakan nyeri.
i. Sistem Pernafasan

Apakah anda mengalami sesak nafas

IV. AKTIVITAS SEHARI-HARI KLIEN

1. Nutrisi

 Jenis makanan apakah yang disukai sebelum dan sesudah masuk rumah

sakit ?

2. Cairan dan minum

 Bagainmana frekuensi minum ?

 Apakah jenis minumanya ?

3. Eliminasi

 Apakah pola eliminasi BAB dan BAK lancar sebelum dan sesudah sakit ?
4. Istirahat

 Apakah pola istirahat cukup?

 Apakah ada faktor menggangu pola tidur ?

5. Personal hygiene

 Apakah mandi 2 x / hari, rajin menyikat gigi, dan mencuci rambut

sebelum dan setelah masuk rumah sakit.

V. KEADAAN PSIKOLOGIS SELAMA SAKIT

- Apakah presepsi klien terhadap penyakit yaitu klien menerimanya sebagai

cobaan hidup dari Allah SWT.

- Apakah Klien berharap dapat cepat sembuh dan segera pulang kerumahnya.

VI. KEGIATAN KEAGAMAAN

Apakah Selama sakit klien jarang melaksanakan ibadah.


KLASIFIKASI DATA FOKUS
(CP. 1.A)

DS (Data Subyektif) DO (data Obyektif)


- Apakah klien mengeluh susah tidur - Apakah KU nampak lemah
- Apakah klien mengeluh nyeri pada - Apakah wajah klien nampak pucat dan
bagian dada lesu
- Apakah klien mengatakan selalu - Apakah tampak garis hitam di bawah
terjaga saat tidur mata
- Apakah klien mengeluh sesak dan - Apakah klien sering menguap
pusing - Apakah klien nampak cemas dan
- Apakah klien sering bertanya-tanya gelisah
tentang penyakitnya. - Apakah klien nampak meringis
- Apakah klien mengatakan kurang - Apakah pemeriksaan radiologi
nafsu makan. Mengalami kardiomegali
- TTV
TD : Tekanan darah
N : Nadi
P : Pernafasan
- Pemeriksaan laboratorium
LDL : 150 mg / dl
HDL : 55 mg / dl
- Apakah penurunan BB dari 10 % di
bawah ideal
- Apakah turgor kulit tampak jelek
- Apakah Porsi makan tidak dihabiskan
ANALISA DATA
( CP.1.B )

No DATA ETIOLOGI MASALAH


1. Data Subyektif Peningkatan tekanan pada Gangguan rasa
- Apakah klien mengluh nyeri pembuluh darah di otak nyaman
pada bagian dada
- Apakah klien mengeluh sesak Vasospasme arteri cerebral
dan pusing di otak
- Apakah klien sering bertanya-
tanya tentang penyakitnya Suplai nutrisi dan O2 ke
Data Obyektif otak menurun
- Apakah KU
nampak lemah Dinding vaskuler tidak
- Apakah klien mampu mempertahankan
nampak meringis tonus otot.
- Apakah wajah
klien nampak pucat dan lesu Tekanan darah meningkat
- Apakah klien
nampak lemas dan gelisah. Pembuluh darah
- TTV berdilatasi
TD : Tekanan darah
N : Nadi Peregangan dinding arteri
P : Pernafasan
- Pemeriksaan Neurokinin
laboratorium
LDL : 150 mg / dl Nyeri
HDL : 55 mg / dl
2. - Apakah Perubahan status Gangguan pola
pemeriksaan radiologi kesehatan tidur
Mengalami kardiomegali
Merangsang stressor
Data Subyektif
- Apakah klien mengeluh susah Koping yang tidak efektif
tidur
- Apakah klien mengatakan Kurang memperoleh
selalu terjaga saat tidur informasi tentang
penyakitnya
Data Obyektif
- Apakah klien sering menguap Cemas dan gelisah
- Apakah tampak garis hitam di
bawah mata. Gangguan pola tidur
- Apakah klien nampak cemas
dan gelisah

No DATA ETIOLOGI MASALAH


3. Data Subyektif Penurunan metabolik Gangguan
- Apakah klien mengatakan pemenuhan
kurang nafsu makan. Nafsu makan berkurang nutrisi kurang
- Apakah klien mengatkan sering dari kebutuhan
mual muntah. Intake berkurang tubuh.
Data Obyektif
Perubahan nutrisi kurang
- Apakah penurunan BB lebih
dari kebutuhan
dari 10% di bawah.
- Apakah turgor kulit jelek
- Apakah porsi makan tidak
dihabiskan.

DIAGNOSA KEPERAWATAN
( CP. 2)

No DATA ETIOLOGI MASALAH


1. Gangguan rasa nyaman b/d nyeri
dada dan sesak nafas.

2. Gangguan pola tidur kurang dari


kebutuhan b/d rasa cemas dan
gelisah.

3. Gangguan pemenuhan nutrisi


kurang b/d pemasukan nutrisi
yang tidak adekuat.
RENCANA KEPERAWATAN
( CP.3)

Diagnosa dan Data


No Tujuan Rencana Tindakan Rasional
Penunjang
1 2 3 4 5
1. Gangguan rasa nyaman b/d Klien akan 1.Observasi  Peningkatan TTV
nyeri dada dan sesak nafasmengungkapkan tekanan darah merupakan
ditandai dengan : berkurang / tidak nadi dan indikator dari
DS : adanya rasa nyeri pernafasan adanya
- Apakah klien mengeluh dada dan sesak khususnya selama komplikasi lain
nyeri pada bagian dada.dengan kriteria : episode nyeri tiap dan peningkatan
- Apakah klien mengeluh - Tampak rileks dan 2-4 jam. skala nyeri.
sesak dan pusing mengungkapkan
rasa tenang. 2.Berikan istirahat /  Meminimalkan
DO : - Skala nyeri 0-1 tirah baring stimulasi dan
- Apakah klien nampak - Sesak nafas selama episode meningkatkan
meringis berkurang/ hilang. nyeri. relaksasi.
- Apakah wajah klien
nampak pucat dan lesu 3.Monitoring  Memudahkan
- Apakah klien nampak perkembangan perawat
cemas dan gelisah. rasa nyeri lokasi, menyusun
- TTV durasi, prioritas
TD : Tekanan darah penyebaran, perencanaan
N : Nadi faktor-faktor yang keperawatan.
P : Pernafasan memperburuk/
- Pemeriksaan LAB meringankan rasa
LDL : 150 mg / dl nyeri.
HDL : 52 mg/dl
- Apakah pemeriksaan 4.Ajarkan dan  Dengan tehnik
radiologi anjurkan teknik relaksasi akan dpt
Mengalami kardiomegali non farmakologi meringankan
untuk mengurasi nyeri dengan
rasa nyeri, misal : melambatkan
tehnik relaksasi. nyeri sampai ke
otak.
Diagnosa dan Data
No Tujuan Rencana Tindakan Rasional
Penunjang
1 2 3 4 5
1.
5.Beri terapi O2 2-3  Meningkatkan
liter/menit atau jumlah O2 yang
sesuai indikasi ada dan
mengurangi
ketidaknyamanan
sehubungan
dengan iskemia
jaringan.

 Menurunkan/
6.Kolaborasi mengontrol nyeri
dengan dokter dan menurunkan
dalam hal rangsang saraf
pemberian: simpatis.
- Vasodilator
- Analgetik.
Diagnosa dan Data
No Tujuan Rencana Tindakan Rasional
Penunjang
1 2 3 4 5
2. Gangguan pola tidur kurang
Klien mampu 1. Identifikasi faktor  Untuk
dari kebutuhan b/d rasamenunjukkan penyebab menentukan
cemas dan gelisah ditandai
terpenuhinya gangguan tidur intervensi
dengan : kebutuhan tidur dan cara keperawatan
DS : sesuai pola dengan mengatasinya. selanjutnya.
- Apakah klien mengeluh
kriteria :
susah tidur - Tidak terdapat 2. Ciptakan  Dapat
- Apakah klien mengatakangaris hitam di lingkunagan yang memberikan
selalu terjaga saat tidur.
bawah kelopak tenang, kurangi kesempatan pada
mata. kebisingan. klien untuk
DO : - Dapat istirahat dengan
- Apakah klien sering mengidentifikasi tenang.
menguap faktor yang
- Apakah tampak garis menyebabkan 3. Laksanakan  Agar pola tidur
hitam di bawah mata. sulit tidur. prosedur klien tidak
- Apakah klien nampak - Tidur nyenyak, pengobatan dan terganggu dan
cemas dan gelisah. tidak sering perawatan tanpa tidur dengan
bangun. menganggu tidur. nyenyak.
- Rasa cemas dan
gelisah hilang 4. Batasi waktu tidur  Pola tidur malam
atau berkurang. siang. tidak terganggu
dan tercukupi.

5. Batasi asupan  Kafein adalah


minuman yang minuman
mengandung stimulan jantung
kafein. dan dapat
memberikan efek
merugikan pada
jantung.
6. Libatkan klien  Agar kegiatan yg
dalam dilakukan dapat
penyusunan dimaksimalkan.
jadwal kegiatan.
Diagnosa dan Data
No Tujuan Rencana Tindakan Rasional
Penunjang
1 2 3 4 5
3. Gangguan pemenuhan Klien mampu 1. Buat rencana  Menghindari
nutrisi kurang dari menunjukkan menu dengan makanan yg dapat
kebutuhan b/d pemasukan terpenuhinya asupan melibatkan klien. menyebabkan
nutrisi yang adekuat nutrisi yang adekuat alergi pada klien.
ditandai dengan : dengan kriteria :
DS : - BB meningkat 2. Timbang BB klien  Penimbangan BB
- Apakah klien mengatakan mendekati BB pada jam dan alat yang akurat dapat
kurang nafsu makan normal. yang sama setiap memberikan data
- Apakah klien mengatakan - Klien tidak hari sebelum tentang status
mual, muntah. mengeluh adanya makan pagi. nutrisi dan
kelainan/ tindakan diet.
DO : gangguan dalam
- Apakah penurunan BB makan. 3. Sajikan makanan  Dapat lebih
lebih dari 10% di bawah - Turgor kulit dalam porsi kecil mudah ditoleransi
BB ideal. membaik. dan dalam sehingga dapat
- Apakah turgor kulit jelek keadaan hangat. meningkatkan
- Apakah porsi makan intake yg adekuat.
tidak dihabiskan
 Mencegah
4. Berikan posisi aspirasi pada saat
baring/ duduk pemberian
pada saat makanan secara
memberikan oral.
makan.

5. Observasi respon  Memudahkan


klien terhadap perawat
pemasukan nutrisi menyusun
peroral. kebutuhan nutrisi
pada klien.
Diagnosa dan Data
No Tujuan Rencana Tindakan Rasional
Penunjang
1 2 3 4 5

6. Ciptakan  Lingkungan yang


lingkungan yang baik mendorong
menyenangkan selera makan
selama makan. bertambah.

7. Anjurkan klien  Meningkatkan


untuk menarik suplay O2 ke
nafas dalam bila jaringan dan
timbul mual. mereklasasikan
otot sehingga rasa
mual berkurang

8. Kolaborasi  Mengiurangi/
dengan dokter menghilangkan
dalam rasa mual dan
pemberian anti muntah.
emetik.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
(CP.4)

Tanggal N.DX Jam Tindakan Keperawatan dan Hasil


1 2 3 4
* Mengobservasi tekanan darah, nadi dan pernafasan
selama episode nyeri.
Hasil : TD = Tekanan Darah
P = Pernafasan
N = Nadi
* Memberikan istirahat / tirah baring selama episode
nyeri
Hasil : Nyeri berkurang
* Memonitoring perkembangan rasa nyeri : lokasi, durasi,
faktor-faktor yang memperburuk dan meringankan rasa
nyeri.
Hasil : Perawat lebih mudah menyusun prioritas
Perencanaan selanjutnya.
* Mengajarkan dan menganjurkan tehnik non
farmakologi untuk mengurangi rasa nyeri.
Hasil : Klien diajarkan tehnik nafas dalam bila
Timbul nyeri.
* Memberi terapi oksigen 2-3 liter/ menit
Hasil : Sesak nafas berkurang
* Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian
Analgetik dan Vasodilator.
Hasil : Klien tampak mengkomsumsi obat yang
Diberikan.
Tanggal N.DX Jam Tindakan Keperawatan dan Hasil
1 2 3 4

* Mengidentifikasi faktor penyebab gangguan tidur dan

cara mengatasinya.

Hasil : Menganjurkan keluarga klien untuk tidak

Terlalu ribut.

* Menciptakan lingkungan yang tenang dan mengurangi

kebisingan

Hasil : Lingkungan klien tampak tenang

* Melaksanakan prosedur pengobatan dan perawatan

tanpa menganggu tidur.

Hasil : Klien nampak tidur dengan nyenyak.

* Membatasi waktu tidur siaang klien.

Hasil : Klien tidur siang  1 jam

* Membatasi asupan minuman yang mengandung kafein

Hasil : Klien nampak tidak mengkomsumsi

Minuman yang mengandung kafein.

* Melibatkan klien dalam menyusun non jadwal kegiatan.

Hasil : Klien mengikuti jadwal kegiatan yang telah

Dibuat bersama.
Tanggal N.DX Jam Tindakan Keperawatan dan Hasil
1 2 3 4
* Membuat rencana menu dengan melibatkan klien.
Hasil : Klien lebih memilih menu yang sederhana
Dan bergizi lengkap.

* Menimbang BB klien sebelum makan pagi.


Hasil : Berat Badan

* Menyajikan makanan dalam porsi kecil, sering dan


dalam keadaan hangat
Hasil : Klien mau mengikuti anjuran dan makan
Sedikit-sedikit tetapi sering.

* Memberikan posisi duduk pada saat memberikan


makan.
Hasil : Klien duduk dengan posisi semi fowler.

* Mengobservasi respon klien terhadap pemasukan


nutrisi peroral.
Hasil : Respon klien terhadap nutrisi yang di –
Sajikan cukup baik dan positif.

* Menciptakan lingkungan yang menyenangkan


selama makan.
Hasil : Nafsu makan klien nampak bertambah.

* Menganjurkan klien untuk menarik nafas dalam


bila timbul mual.
Hasil : Rasa mual yang timbul sudah dapat diatasi
Oleh klien.

* Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian anti


emetik.
Hasil : Klien tampak mengkomsumsi obat yang di
Berikan.
Tanggal N.DX Jam Tindakan Keperawatan dan Hasil
1 2 3 4
S:
- Klien mengeluh nyeri pada bagian dada
- Klien mengeluh sesak dan pusing
O:
- Klien nampak meringis
- Wajah klien nampak pucat dan lesu
- Pemeriksaan LAB
LDL : 150 mg / dl
HDL : 55 mg / dl
- TTV
TD : Tekanan Darah
P : Pernafasan
N : Nadi
A : Masalah teratasi sebagian
P : Pertahankan intervensi 1 – 6

S:
- Klien mengeluh susah tidur
- Klien mengatakan selalu terjaga saat tidur
O:
- Klien sering menguap
- Tampak garis hitam di bawah mata
- Klien tampak lemas dan gelisah
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi 1 –6

S:
- Klien mengatakan kurang nafsu makan
- Klien mengatakan mual dan muntah
O:
- Turgor kulit jelek
- Porsi makan tidak dihabiskan
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi 1, 3, 4, 5, 6, 7, 8

DAFTAR PUSTAKA
Kamus Buku Keperawatan, Edisi 31, Cristian Broker

Kamus Kedokteran, Dr Med Ahmad Ramli K.St. Pamoentgak

Patofisiologi, Sylvia A.Price, dan Lorraine M. Wilson


Penerbit Buku Kedokteran EGC, Edisi 4 Tahun 1995

Buku Saku Patofisiologi. Elizabeth J. Corwin


Penerbit Buku Kedokteran ECG Tahun 2001

You might also like