Professional Documents
Culture Documents
SISTEM RESPIRASI
TRIGGER II
“SEMA”
OLEH :
TUTORIAL XIV
FAKULTAS KEDOKTERAN
KATA PENGANTAR
Assalamu’ alaikumWarahmatullahiWabarakatuh
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya kepada
kita semua, sehingga makalah ini dapat diselesaikan.
Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dan bantuan oleh anggota kelompok tutorial
XIV untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah
ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu dalam peyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh
karena itu kami mengundang pembaca untuk memberi saran serta kritik yang dapat
membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.
Wassalamu’alaikunWarahmatulahiWabarakatuh.
(Tutorial XIV)
DAFTAR ISI
A. LatarBelakang ………………………………………………………………....
B. PerumusanMasalah …………………………………………………………....
C. Tujuan …………………………………………………………………………..
ISI ……………………………………………………………………………….
A. KESIMPULAN …………………………………………………………………
A. LatarBelakang
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan
5. Patofisiologi
Sesak nafas
BAB 2
KAJIAN TEORI
ISI
Dia heran dan kecewa dengan hasil pemeriksaan ini, karena sehari-hari dia tidak pernah
mengalami dyspnoea. Menurut orang tuanya, waktu kecil dulu memang sering batuk, pilek
disertai sesak nafas dan mengi, tetapi sejak usia 10 tahun tidak ada lagi mengalami keluhan
tersebut. Dokter yg memeriksa pada waktu test kesehatan mengatakan terjadi sumbatan
pada jaringan paru sema. Sebagai seorang dokter bagaimana anda menjelaskan apa yg
terjadi pada sema?
4. –
5. Trakea
Kartilago trachealis
M. trachealis
Lig. Anularia
Bifurcation trachealis/ carina
Broncus principalis dextra dan sinistra
Broncus lobaris superior,media,inferior dextra
Broncus lobaris superior,inferior sinistra
Pulmo
Pulmo dextra - pulmo sinistra
Apex pulmonaris -apex pulmonaris
Fisura obliqua -fisura oblique
Fisura horizontal -lobus superior,inferior
Lobus superior,media,inferior-basis pulmonaris
Basis pulmonaris
6. Emboli paru
Kondisi yg terjadi ketika pembuluh darah diparu-paru terhalang,biasanya oleh
darah beku yg awalnya terbentuk pada ekstremitas bawah dan melintas
melalui paru-paru
Step 4 :Arrange explanation into a tentative solution
Sistem respirasi
Penyakit
- mekanisme
- system respirasi paru
perafasan normal
bag.bawha
obstrukti
f
Sesak
nafas
5. Patofisiologi
Sebelum inspirasi dimulai, otot-otot pernafasan melemas, tidak ada udara yg mengalir,
dan tek.intra-alveolus setara dengan tek.atmosfer. pada awitan inspirasi, otot-otot
inspirasi diafragma dan otot antariga ekternal terangsang untuk berkontraksi, sehingga
terjadi pembesaran rongga toraks. Otot inspirasi utama adalah diafragma, suatu
lembaran otot rangka membentuk dasar rongga toraks dan dipersarafi oleh saraf
frenikus.otot-otot antariga diaktifkan oleh sarf interkostalis. Pada saat toraks
mengembang, paru juga dipaksa mengembang untuk mengisi rongga toraks yg
membesar. Sewaktu paru mengembang, tek.intra alveolus menurun karena molekul
dalam jumlah yg sama kini menempati vol.paru yg lebih besar. Biasanya pada inspirasi
tek.intra alveolus menurun 1 menjadi 759 mmHg.
- Bakteri alamiah
5. Patofisiologi
PPOK adalah penyakit paru kronik yg ditanai hambatan aliran udara di saluran
nafas yg bersifat progresif non reversible atau reversible parsial. PPOK terdiri
dari :
Sesak nafas
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN