You are on page 1of 42

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN NORMAL

TERHADAP NY.L DI BPS HASMIATI


BANDAR LAMPUNG

ADE FEBRIANTI SINUNGAN


1614001
II A

AKADEMI KEBIDANAN PANCA BHAKTI


BANDAR LAMPUNG
2018
ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN NORMAL
TERHADAP NY.L DI BPS HASMIATI
BANDAR LAMPUNG

Pengkajian
Tanggal : 23 Januari 2018
Pukul : 17.00
Oleh : Ade Febrianti Sinungan

DATA SUBJEKTIF
a. Identitas
Nama : Ny. L Nama : Tn. B
Usia : 20 Th Usia : 29 Th
Suku : Lampung Suku : Lampung
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Penjahit
Alamat : Jl. Blora

DATA SUBJEKTIF
- Ibu mengatakan ingin memeriksa kehamilan
- Ibu mengatakan ini kehamilan yang pertama
- Ibu mengatakan menstruasi terakhir tanggal 24 Juni 2017
- Ibu mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit menular dan menahun
- Ibu mengatakan sering merasa sakit pada pinggangnya
- Ibu mengatakan janin bergerak aktif
- Ibu mengatakan sering buang air kecil
- Ibu mengatakan nafsu makannya baik dengan makan 4x/hari dan minum 8-9
gelas/hari
DATA OBJEKTIF
1. Kesadaran umum : baik
2. Kesadaran : composmentris
3. Keadaan emosional : stabil
BB sekarang : 49 kg
BB sebelum hamil : 42 kg
4. TB : 153 cm
5. LILA : 23 cm
6. TTV : TD: 90/70 mmHg, N: 80x/menit, S:36,80C,
R:24x/menit
7. Pemeriksaan Fisik
- Kepala : tidak ada benjolan, tidak ada lesi atau nyeri tekan
- Wajah : bersih tidak ada cloasma gravidarum
- Mata : simetris kanan kiri, konjungtiva merah muda,
sclera putih
- Hidung : simetris kanan-kiri, dipisahkan oleh septum nasal
- Mulut : tidak terdapat karies, tidak ada stomatitis, lidah
bersih
- Telinga : simetris kanan kiri, fungsi pendengaran baik
- Leher : tidak ada pembesaran jugularis, tidak ada
pembesaran tyroid, dan tidak ada pembesaran limfe
- Payudara : bentuk simetris kanan-kiri aerola hiperpigmentasi,
tidak terdapat nyeri tekan, ASI (+).
- Abdomen
 Inspeksi : warna kulit rata, terdapat linea alba, tidak terdapat
bekas luka.
 Palpasi : Leopold I : (tiga jari dibawah pusat), teraba bulat,
lunak, tidak melenting (bokong).
Leopold II : Teraba keras, panjang, seperti papan
dibagian kiri dinding perut ibu (punggung).
Leopold III : Teraba keras, melenting dan masih
bisa digoyangkan yaitu kepala (belum masuk PAP).
Leopold IV : Belum dilakukan
Mc Donald : 20 cm
TBJ : (TPU-13) X 155
: (32-13) X 155
: 2.945 gram
 Akultasi : DJJ (+) frekuensi 145x/menit terdengar di puctum
maksimum kuadran kanan perut ibu.
- Genetalia : tidak ada varises dan kebersihan terjaga
- Ekstremitas
 Atas : simetris kanan dan kiri, tidak terdapat odema, dan
tidak ada bekas luka
 Bawah : simetris kanan dan kiri, tidak terdapat odema, dan
tidak ada bekas luka
 Refleks : (+)
- Pemeriksaan penunjang
HB : 12,5
Urine :
Proktein :-
Glukosa :-
VCT :-
Malaria :-
Hepatitis B :-

ASSESMENT
Ny. M G1P0A0 usia kehamilan 32 minggu, janin tunggal hidup, intra uterin kesan
panggul normal KU ibu dan janin ibu normal dengan kehamilan normal.

PLANNING
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan kepada ibu agar ibu
mengetahui kondisi perkembangan kesehataanya dan bayinya saat ini.
Tekanan darah: 90/70 mmHg, N: 80x/menit, S:36,80C, Pernafasan:24x/menit,
DJJ 143x/menit, TBJ: 2.945 gr.
- Ibu tampak tenang dan senang setelah mengetahui kondisinya dan bayinya
dalam keadaan sehat.
2. Beri dan anjurkan ibu untuk mengkonsumsi tablet Fe dan Vit. C dengan
mengkonsumsi tablet Fe dengan Vit. C dapat membantu pembentukan sel-sel
darah merah sehingga dapat mencegah terjadinya anemia serta penyerapan
dapat optimal jika dibarengi Vit. C tanpa dibarengi dengan teh, kopi, kacang-
kacangan karena dapat menghambat proses penyerapan dalam tubuh.
- Ibu mengatakan sudah mengerti serta mampu penjelasan cara minum tablet
Fe dan mau mengkonsumsi Tablet Fe.
3. Menganjurkan ibu untuk memenuhi asupan nutrisinya yaitu dengan
memakanan yang mengandung protein misalnya sayuran hijau yang banyak
mengandung zat besi seperti brokoli, bayam, katuk dll serta telur, ikan,
daging, tempe, yang banyak mengandung protein yang membantu penyerapan
zat besi.
- Ibu mengerti dan akan melakukannya.
4. Menjelaskan mengenai tanda-tanda bahaya kehamilan kepada ibu seperti
pendarahan pervaginam, bengkak dikaki, tangan, atau wajah disertai sakit
kepala atau kejang, demam atau panas tinggi, air ketuban keluar sebelum
waktunya, gerakan janin berkurang. Apabila ibu menemukan gejala tersebut
segera dating ke tenaga kesehatan untuk mendapatkan pertolongan segera.
- Ibu tampak mengerti dan mampu mengulang tanda-tanda bahaya pada
kehamilan.
5. Menjelaskan mengenai tanda-tanda persalinan agar ibu dapat segera ketenaga
kesehatan untuk meminta pertolongan persalinan jika terjadi tanda-tanda
yaitu.
 Keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir.
 Perut ibu terasa mulas dengan frekuensi yang sering dalam 10 menit 2
kali dengan durasi 40 detik.
- Ibu sudah mengerti dan mampu mengulangi tanda-tanda persalinan.
6. Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang 2 minggu lagi atau
apabila ada keluhan.
- Ibu mengatakan akan melakukan kunjungan ulang 2 minggu lagi atau bila ada
keluhan.
7. Memberi tahu ibu mengehai persiapan persalinan yaitu: biaya, tempat,
kendaraan, pakaian ibu dan bayi, donor darah.
8. Memberitahu ibu bahwa sakit pinggang yang dirasakan merupakan hal yang
normal karena usia kehamilan yang bertambah menyebabkan Rahim semakin
membesar dan mulai menelan panggul dan merasakan sakit dari pinggang
menjalar keperut bagian bawah.
- Ibu sudah mengerti dan tidak cemas lagi.
9. Memberi tahu ibu bahwa sering BAK adalah hal yang normal karena uterus
yang semakin membesar akan menekan kandung kemih hingga menyebabkan
rasa ingin BAK yang semakin sering.
10. Menganjurkan ibu untuk menjaga personal hygine dengan cara mengganti
celana dalam saat terasa lembab.
- Ibu sudah mengerti dan akan menjaga personal hygine.
11. Mengajarkan ibu senam hamil usia kehamilan 32 minggu.
Senam hamil > 31-34 minggu.

A. Latihan Pendahuluan
1. Duduk tegak bersandar ditopang kedua tangan, kedua tungkai kaki
diluruskan dan dibuka sedikit, seluruh tubuh lemas dan rileks.
2. Gerakan kaki jauh kiri depan, kaki kanan jauh kebelakang, lalu sebaliknya
masing-masing 8x.
3. Gerakan kaki kanan dan kiri bersama-sama kekanan dan kekiri.
4. Gerakan kaki kanan dan kiri bersama-sama kedepan dan kebelakang.
5. Gerakan kaki kanan dan kiri bersama-sama kearah dalam serta ujung jari
gerakan kearah luar.
6. Putarkan kedua kaki bersama-sama kekanan dan kekiri masing-masing 4x
7. Angkat kedua lutut tanpa menggeser kedua tumit dan pantat tekankan
kedua tungkai kaki kelantai sambil mengerutkan anus, lalu tari otot-otot
perut sebelah atas simfisis kedalan (kempiskan perut) 8x
8. Duduk tegak, kedua tungkai kaki lurus dan rapat: letakkan tungkai kanan
diatas tungkai kiri, kemudian tekan tungkai kiri dengan kekuatan seluruh
tungkai kanan sambil mengempes dinding perut bagian atas dan
mengerutkan liang anus, beberapa saat kemudian istirahat, ulangi gerakan
ini dengan tungkai kiri diatas tungkai kanan lakukan gerakan-gerakan
tersebut masing-masing 8x.
9. Duduk tegak, kedua tungkai kaki lurus rapat dan rileks:
- Angkat tungkai kanan keatas tanpa mengangkat lutut lalu letakkan
kembali. Bergantian dengan tungkai kiri
10. Duduk bersila, badan tegak, kedua tangan diatas bahu, kedua lengan
kesamping badan:
- Tekan samping mamme dengan sisi lengan atas
- Lalu putarkan kedua lengan tersebut, keatas samping telinga.
- Teruskan sampai kebelakang dan akhirnya kembali bersikap semula,
dilakukan sebanyak 8x.
11. Berbaring terlentang dengan kedua tungkai lurus, kedua lengan disamping
badan, keseluruh badan rileks.
12. Putar panggul kekanan dan kekiri masing-masing 4x:
- Gerakan panggul kekiri: tekankan pinggang kelantai sambil
mengempeskan perut dan mengurut liang anus.
- Gerakan panggul kanan : angkat pinggang, gerakan panggul kekiri dan
seterusnya.

B. Latihan Inti
Latihan pembentukan sikap tubuh
 Sikap : berdiri tegak, kedua lengan disamping badan, kedua kaki selebar
Bahu dan berdiri rileks.
 Latihan : melakukan gerakan jongkok perlahan-lahan badan tetap lurus,
Lalu menegakkan badan berdiri perlahan-lahan, menggunakan
sandaran kursi mulai berlatih, supaya tidak jatuh 8x.

C. Latihan kontraksi dan relaksasi


 Sikap : berbaling terlentang, kedua lengan disamping badan, kedua kaki
ditekuk pada lutut dan rileks.
 Latihan : melemaskan seluruh tubuh, mengepalkan kedua tangan dan
Menegangkan selama beberapa detik, lalu melemaskan kembali
8x.
D. Latihan pernapasan
 Sikap : berbaring terlentang, kedua lengan disamping badan, kedua kaki
ditekuk pada lutut, kedua lengan disamping badan, dan
melemaskan badan.
 Latihan : melakukan pernapasan thorax (dada) yang dalam selama 1 ½
menit, lalu diikuti dengan pernafasan diafragma, kombinasi 8x.
- Ibu mengerti dan akan melakukannya.

Memberitahu ibu untuk perawatan payudara dan untuk selalu menjaga


kebersihan payudara yang bertujuan untuk memperlancar produksi ASI:
a. Kompres putting susu ibu dengan kapas/kassa yang sudah diberi minyak
kelapa (baby oil) selama ± 5 menit, kemudian putting susu dibersihkan.
b. Melakukan perawatan putting dengan cara:
- Jika puting susu normal, lakukan pada kedua putting susu dengan
mengoleskan minyak memutar searah jarum jam dalam sebanyak 30x
putaran untuk kedua putting.
c. Melakukan pengurutan pada payudara
- Licinkan tangan dengan minyak baby oil secukupnya.
- Tempatkan kedua tangan diantara kedua payudara ibu, kemudian
diurut keatas, terus kesamping, kebawah, melintang, sehingga tangan
menyangga payudara (mengangkat payudara) kemudian di lepas
tangan dari payudara.
- Menyokong payudara kiri dengan tangan kiri, kemudian 2 jari tangan
kanan membuat gerakan memutar sambil menekan mulai dari pangkal
payudara berakhir pada putting susu, lakukan tahap yang sama pada
payudara kanan lakukan 2x gerakan pada setiap payudara.
- Menyokong payudara kiri dengan tangan kiri, telapak tangan kiri
menopang payudara kiri dan jari-jari tangan sisi kelingking mengurut
payudara kearah puting susu, gerakan diulang sebanyak 30 x
- Telapak tangan kiri menopang payudara, tangan kepalkan kemudian
buku-buku jari tangan mengurut payudara mulai dari pangkal kearah
putting, gerakan diulang sebanyak 30x.
d. Selesai pengurutan, kedua payudara dikompres dengan waslap dingim
selama 1 menit.
e. Keringkan payudara dengan handuk kering dan pakaikan bra.
- Ibu mengerti dan akan melakukannya.
ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN FISIOLOGI
TERHADAP NY.M USIA KEHAMILAN 36 MINGGU DI BPS HASMIATI
BANDAR LAMPUNG
2018

ADE FEBRIANTI SINUNGAN


1614001
II A

AKADEMI KEBIDANAN PANCA BHAKTI


BANDAR LAMPUNG
2018
ASUHAN PERSALINAN FISIOLOGI TERHADAP NY. M
DI BPS HASMIATI
BANDAR LAMPUNG

Pengkajian
Tanggal : Jum’at, 12 Januari 2018
Pukul : 20.30 WIB
Oleh : Ade Febrianti Sinungan

DATA SUBJEKTIF
a. Identitas
Nama : Ny. M Nama : Tn. M
Usia : 24 Th
Usia : 20 Th
Suku : Jawa
Suku : Jawa
Agama : Islam
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Buruh
Pekerjaan : IRT
Alamat : Gg. Sakura Palang Besi Kemiling Bandar Lampung

DATA SUBJEKTIF
- Ibu mengatakan ini kehamilan pertama
- Ibu mengatakan tidak pernah keguguran
- Ibu mengatakan HPHT tanggal 27 April 2017
- Ibu mengatakan perutnya terasa mulas sejak pukul 11.00 dan nyeri menjalar
dari pinggang keperut bawah
- Ibu mengatakan keluar cairan dari jalan lahir

DATA OBJEKTIF
1. Kesadaran umum : baik
2. Kesadaran : composmentris
3. TTV : TD : 110/80 mmHg
N : 80x/menit
R : 21x/menit
S : 36,30C,
TB : 154 cm
BB sebelum hamil : 45 kg
BB sekarang : 56 kg
LILA : 23,5 cm

4. Pemeriksaan Fisik
- Rambut : panjang, lurus, mengkilap, bersih tidak ada
ketombe.
- Kepala : Tidak ada lesi, tidak ada odema.
- Wajah : tidak ada odema tidak ada closma gravidarum.
- Mata : konjungtiva merah muda, sclera putih, tidak
Mengalami strabismus, tidak ada nyeri tekan.
- Hidung : terdapat dua lubang yang dipisahkan oleh septum
nasal, bersih, tidak terdapat pembesaran polip,
tidak terdapat nyeri tekan.
- Mulut dan gigi : simetris, tidak ada stomastitik, tidak ada caries
Tidak ada gigi berlubang.
- Leher : warna kulit merata, tidak ada pembesaran vena
Jugularis, tidak ada pembesaran tyroid, tidak
mengalami kaku kuduk.
- Dada : simetris, aerola kehitaman, Putting susu menonjol,
tidak terdapat benjolan pada payudara.
Bunyi nafas teratur, tidak ada whezzing atau
ronchi, bunyi jantung teratur.
- Abdomen
 Inspeksi : terdapat linfa alba, kulit warnanya merata, tidak
terdapat bekas luka operasi, tidak terdapat strie
gravidarum.
 Palpasi : Leopold I : TFU 28 cm, pada fundus teraba bulat,
lunak, tidak melenting (bokong).
Leopold II : bagian kanan teraba panjang, datar,
keras seperti papan (punggung).
Leopold III : Teraba bulat, keras melenting
(kepala) dan sudah masuk PAP.
Leopold IV : kepala sudah masuk PAP (Divergen)
3/5 bagian.
Mc Donald : 28 cm
TBJ : TFU: 28 cm
(Lohnson) : (TFU-11)x155
= (28-11)x155 = 2.635 gr
(newiswender) : 1,2 (TFU-7,7)X100 ±150 gr
: 1,2 (28-7,7)x100 ±150 gr
: 2286 – 2586 gr
 Akultasi : DJJ 146x/menit terdengar teratur puctum
maksimum bagian kuadran kanan bawah perut ibu.
His teratur 3x dalam 10 menit lamanya 40 detik.
- Anogenital
 Inspeksi : tidak ada luka parut, vulva dan vagina bersih, tidak
terdapat varises pengeluaran pervaginam lendir
bercampur darah, konsistensi cair, jumlah sedikit
dan tidak ada pembengkakan kelenjar bartolini,
tidak terdapat hemoroid.
 Palpasi : pukul 12.10
tidak ada kekeraman pada dinding vagina, porsio
tipis, konsistensi lunak, pembukaan 6 cm, ketuban
sudah pecah, posisi UUK kanan depan bidang
hodge 3/5, pendataran serviks 60%.

ASSESMENT
Ibu G1P0A0 usia kehamilan 36 minggu.

PLANNING
1. Menjelaskan kepada ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan yang telah
dilakukan agar keluarga dan ibu mengetahui keadaan ibu dan janinnya, pada
pemeriksaan diperoleh TD: 110/80 mmHg, N: 80x/menit, R:21x/menit,
S:36,30C, pembukaan serviks 6 cm, penurunan 60%, DJJ 146x/menit.
- Ibu dan keluarga sudah mengetahui hasil pemeriksaan.
2. Mengajukan suami atau keluarga untuk mendampingi dan memberikan
dukungan kepada ibu agar ibu merasa tenang.
- Nenek telah mendampingi dan memberi semangat pada ibu.
3. Mengajarkan ibu memilih posisi yang nyaman yaitu boleh dengan berjalan,
berdiri, duduk, miring kekiri, ataupun jongkok agar mempercepat penurunan
kepala.
- Ibu sudah mengerti dan telah memilih posisi miring kekiri.
4. Memberikan cairan berupa nutrisi makanan ringan dan air minum untuk
menambah tenaga.
- Ibu sudah makan dan minum untuk menambah tenaga.
5. Menganjurkan ibu untuk BAB dan BAK karena kantong kemih yang penuh
akan menghambat penurunan kepala.
- Ibu akan BAB dan BAK apabila merasa ingin BAB dan BAK.
6. Menganjurkan ibu untuk menarik nafas dan tiup-tiup saat ada his dan
meminta ibu untuk tidak meneran agar tidak terjadi pembengkakan pada
vagina dan akan menghabiskan tenaga sebelum pembukaan lengkap.
- Ibu sudah mengerti dan akan melakukannya.
7. Memantau kemajuan dan kesejahteraan janin dengan patograf.
- Patograf telah disiapkan.
8. Melakukan persiapan persalinan
- Masker, kacamata, celemek, pelindung kepala, alas kaki, sarung tangan DTT
- Persiapan alat
 Partus set
 (1//2 koher, 2 klem tali pusat, gunting tali pusat, gunting episiotomi,
penjepit tali pusat/benang tali pusat, kateter nolaton, handscoon, kassa,
penghisap lendir, spuit 3cc (2buah), kapas DTT).
 Wakom berisi cairan DTT
 Wadah plasenta
 Tempat sampah basah dan kering
 Perlengkapan resositasi
 Obat-obatan dan perlengkapan
 Oksitosin 1-2 ampul
 Lodokain 1-2 ampul
 Infus set dan cairan infus
 Vit k 1 ampul
 Tetes mata/salep mata
 Heating set (pinset, nald, nald puder, benang heating, hand scoon).
- Persiapan telah dilakukan
9. Perlengkapan lain
- Perlengkapan bayi (baju bayi, popok, handuk, kain untuk menyelimuti bayi)
- Washlap dan kain
Kala II (13.30 – 15.30 WIB)
DATA SUBJEKTIF
1. Ibu mengatakan perutnya semakin mulas dan sering keluar lendir bercampur
darah dan air ketuban, kontraksi 4-5x/10menit, lamanya > 45 detik.
2. Ibu ingin meneran saat ada his, adanya tekanan yang semakin meningkat
pada anusnya seperti ingin buang air besar.

DATA OBJEKTIF
1. Kesadaran umum : baik
2. Kesadaran : composmentris
3. TTV : TD : 110/80 mmHg
N : 80x/menit
R : 21x/menit
S : 36,30C

Terlihat tekanan pada anus, perineum menonjol, vulva membuka pada pukul
15.10 WIB dilakukan pemeriksaan dalam untuk mengetahui kemajuan persalinan
dan didapat hasil .
- Perineum : tidak elastis (kaku)
- Portio : tidak teraba lagi
- Pembukaan : 10 cm
- Penunjuk : UUK
- Posisi : UUK kiri depan
- Penurunan : Hodge IV (divergen)
- Ketuban : (-)
- DJJ : 146x/menit

ASSESMENT
Ibu G1P0A0, inpartu kala II janin tunggal hidup, intra uterin presentasi kepala.

PLANNING
1. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan yang telah dilakukan agar ibu
mengetahui kondisinya.
- Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan.
2. Menganjurkan ibu miring kiri untuk mempercepat penurunan kepala.
- Ibu sudah mengerti dan akan melakukannya.
3. Setelah kepala sudah terlihat, anjurkan ibu untuk meneran saat ada kontraksi
dengan posisi litotomi, yaitu meletakkan kedua tangan dilipatan paha, dagu
menempel kedada, mengatupkan gigi, pandangan kearah perut, mata tidak
boleh tertutup.
- Ibu sudah mengerti dan akan melakukannya.
4. Menganjurkan ibu beristirahat saat tidak ada kontraksi
- Ibu sudah mengerti dan akan melakukannya
5. Memberi ibu minum agar kondisinya tetap stabil.
- Ibu sudah diberi minum
6. Menolong kelahiran sesuai APN
1) Mengenali tanda dan gejala II
Mendengar dan melihat adanya tanda persalinan kala dua:
 Ibu merasa ada dorongan kuat dan meneran
 Ibu merasakan ada tekanan yang semakin meningkat pada rectum dan
atau vaginannya.
 Perineum nampak menonjol
2) Pastikan kelengkapan, peralatan, bahan dan obat-obatan esensial untuk
menolong persalinan dan menatalaksanaan komplikasi ibu dan bayi baru
lendir.
3) Pakai celemek plastik dari bahan yang tidak tembus cairan.
4) Melepaskan dan menyimpan
7. Menganjurkan ibu untuk menarik nafas dan tiup-tiup saat ada his dan
meminta ibu untuk tidak meneran agar tidak terjadi pembengkakan pada
vagina dan akan menghabiskan tenaga sebelum pembukaan lengkap.
- Ibu sudah mengerti dan akan melakukannya.
8. Memantau kemajuan dan kesejahteraan janin dengan patograf.
- Observasi telah dilakukan dan dicatat kedalam patograf
9. Menolong kelahiran susuai APN
1) Mengenali tanda dan gejala kala II mendengar dan melihat adanya tanda
persalinan kala II
 Ibu merasa ada dorongan
 Ibu merasakan ada tekanan yang semakin meningkat pada rectum dan
atau vaginanya.
 Perineum tampak menonjol
 Vulva-vagina dan sfingter anal membuka
2) Pastikan kelengkapan peralatan, bahan dan obat-obatan esensial untuk
mending persalinan dan menatalaksanakan komplikasi ibu dan bayi baru
lahir
 Menggelar kain diatas perut ibu dan tempat resusitasi serta ganjal bahu
bayi
 Menyiapkan oksitosin 10 IV
 Alat suntik steril sekali pakai didalam partus set
3) Pakai clemek plastik dari bahan yang tidak tembus cairan
4) Melepaskan dan menyimpan semua perhiasan yang dipakai, cuci tangan
dengan sabun dan air bersih mengalir, kemudian keringkan tangan dengan
tissue atau handuk pribada yang bersih dan kering.
5) Pakai sarung tangan DTT pada tangan yang akan digunakan periksa
dalam.
6) Menghisap oksitosin 10 unit kedalam tabung suntik menggunakan spuit
dan meletakannya kembali kedalam partus set/wadah desinfeksi tingkat
tinggi atau steril tanpa mengkontaminasi tabung suntik.
7) Membersihkan vulva dan perineum, menyekamnya dengan hati-hati dari
depan kebelakang dengan menggunakan kapas atau kasa yang sudah
dibasahi dengan air DTT.
8) Melakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan bahwa pembukaan
sudah lengkap,
- Bila selaput ketuban belum pecah, sedangkan pembukaan sudah lengkap,
lakukan amniotani.
9) Mengkontaminasi sarung tangan dengan cara mencelupkan tangan yang
masih memakai sarung tangan kotor kedalam larutan klorin 0,5% dan
kemudian melepaskannya dalam keadaan terbalik serta merendamnya
dilarutan klorin 0,5% selama 10 menit, mencuci kedua tangan setelah
sarung tangan dilepaskan.
10) Memeriksa DJJ setelah kontraksi uterus berakhir saat relaksasi uterus
untuk memastikan DJJ dalam batas normal (120-160x/menit).
- Mengambil tindakan yang sesuai jika DJJ tidak normal.
- Mendokumentasikan hasil-hasil pemeriksaan dalam, DJJ dan semua hasil-
hasil penilaian serta asuhan lainnya pada partograf.
11) Memberitahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik.
Membantu ibu berada dalam posisi yang nyaman sesuai dengan
keinginannya.
- Menunggu hingga ibu mempunyai keinginan untuk meneran, melanjutkan
pemantauan kesehatan dan kenyamanan ibu serta janin sesuai dengan
pedoman persalinan aktif dan mendokumentasikan temuan-temuan.
- Menjelaskan kepada anggota keluarga bagaimana mereka dapat
mendukung dan memberi semangat kepada ibu saat ibu mulai meneran.
12) Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu untuk meneran
(pada saat ada his, bantu ibu dalam posisi setengah duduk dan pastikan
ibu merasa nyaman).
13) Melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan kuat untuk
meneran:
- Membimbing ibu agar dapat meneran secara efektif dan meneran
- Mendukung dan memberi semangat kepada ibu atas usaha ibu untuk
meneran dan memperbaiki cara meneran apabila caranya tidak sesuai.
- Membantu ibu mengambil posisi yang nyaman.
- Menganjurkan ibu untuk istirahat diantara kontraksi.
- Menganjurkan keluarga untuk mendukung dan memberi semangat.
- Menganjurkan ibu minum diantara his.
- Menilai DJJ setiap kontraksi selesai.
- Jika kelahiran bayi belum akan terjadi segera dalam waktu 2 jam meneran
untuk ibu prinipura atau 60 menit untuk ibu multipara, merujuk segera.
14) Menganjurkan ibu untuk berjalan, mengangkat atau mengambil posisi
yang nyaman, jika ibu belum ingin meneran dalam 60 menit.
Persiapan pertolongan kelahiran bayi.
15) Letakkan handuk bersih untuk mengeringkan bayi diperut ibu jika kepala
bayi telah membuka vulva dengan diameter 5-6 cm.
16) Meletakkan kain yang bersih melipat 1/3 bagian, dibawah bokong ibu.
17) Membuka tutup putus set dan perhatikan kembali kelengkapan alat dan
bahan.
18) Memakai sarung tangan DTT pada kedua tangan.
Lahirnya kepala
19) Setelah tamapak kepala bayi dengan diameter 5-6 cm membuka vulva,
maka lindungi perinium dengan satu tangan yang dilapisi dengan kain
bersih dan kering. Tangan yang lain menahan kepala bayi untuk menahan
posisi defleksi dan membantu lahirnya kepala, anjurkan ibu untuk
meneran perlahan dan bernafas cepat dan dangkal.
20) Memeriksa lilitan tali pusat dan mengambil tindakan yang sesuai jika hal
itu terjadi dan kemudian meneruskan segera proses kelahiran bayi:
a. Jika tali pusat melilit leher janin dengan longgar lepaskan lewat
bagian atas kepala bayi.
b. Jika tali pusat melilit bayi dengan erat, mengklemnya di dua tempat,
dan memotongnya.
21) Menunggu hingga kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara
spontan.
22) Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, tempatkan kedua tangan
atau pegang secara biparietal. Anjurkan ibu untuk meneran saat kontraksi.
Dengan lembut gerakan kepala kearah bawah dan distal hingga luar bahu
anterior muncul dibawah arkus pubis dan kemudian dengan lembut
gerakan kearah atas dan distal untuk melahirkan bahu posterior.
23) Setelah kedua bahu dilahirkan, geser tangan bawah kearah perineum ibu
untuk mengganggu kepala, lengan dan siku sebelah bawah gunakan
tangan atas untuk menelusuri dan memegang lengan dan siku sebelah
atas.
24) Setelah tubuh dan lengan lahir, penelusuran anterior berlanjut
kepunggung, bokong, tungkai dan kaki, pegang kedua mata kaki
(masukan telunjuk diantara kaki dan pegang masing-masing mata kaki
dengan ibu jari dan jari-jari lain).
25) Lakukan penilaian (selintas):
- Apakah bayi menangis kuat dan/bernafas tanpa kesulitan
- Apakah bayi bergerak dengan aktif jika bayi tidak menangis, tidak
bernafas/mengap-mengap lakukan langkah-langkah resusitasi (lanjut
kelangkah resusitasi pada asfiksia bayi baru lahir).
26) Keringkan tubuh bayi
- Keringkan bayi mulai dari muka, kepala, bagian tubuh lainnya kecuali
bagian tangan tanpa membersihkan verniks. Ganti handuk basah dengan
handuk/kain kering. Biarkan bayi diatas perut ibu.
27) Periksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi dalam
uteruas (hamil tunggal)
28) Beritahu ibu bahwa ia akan disuntukan oksitisin agar uterus berkontraksi
baik.
29) Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, suntikan oksitosin 10 unit 1M di
1/3 paha atas bagian distal lateral (lakukan aspirasi sebelum menyuntikan
oxytosin)
30) Setelah 2 menit pasca persalinan, jepit tali pusat dengan klem ± 3 cm dari
pusat bayi, mendorong isi tali pusat kearah distal (ibu) dan jepit kembali
tali 3 cm daru pusat bayi, mendorong isi tali pusat kearah distal (ibu) dan
jepit kembali tali pusat pada 2 cm distal dari klem pertama.
31) Pemotongan dan pengikatan tali pusat dengan satu tangan, pegang tali
pusat yang sudah dijepit (lindungi perut bayi), dan lakukan
pengguntingan tali pusat diantara 2 klem tersebut. Ikat tali pusat dengan
benang DTT atau steril pada satu sisi kemudian melingkarkan kembali
benang tersebut dan mengikatnya dengan simpul kunci pada sisi lainya,
lepaskan klem dan masukan dalam wadah yang telah disediakan.
32) Letakan bayi agar ada kontak kulit ibu kekulit bayi letakkan bayi
tengkurap di dada ibu. Luruskan bahu bayi sehingga bayi menempel
didada atau perut ibu. Usahakan kepala bayi berada diantara payudara ibu
dengan posisi lebih rendah dari putting payudara ibu.
- Pertolongan sesuai APN telah dilakukan
Kala III (15.30 – 16.00 WIB).
DATA SUBJEKTIF
1. Ibu mengatakan senang dengan kelahiran bayinya
2. Ibu mengatakan masih merasa mules pada perutnya

DATA OBJEKTIF
- Bayi lahir spontan
- BB: 3000 gram
- PB: 48 cm
- A/S: 8/10
- JK: Perempuan
- Anus : (+)
- Keadaan umum : baik
- Kesadaran : composmentris
- TTV : TD : 110/80 mmHg
:N : 80x/menit
: RR : 21x/menit
:S : 36,30C
- Kandung kemih : kosong
- TFU : Sepusat
- Kontraksi Uterus : baik (konsistensi teraba keras dan bulat)

ASSESMENT
Ibu P1A0, inpartu kala III

PLANNING
1. Memastikan tidak ada janin kedua pada uterus ibu
- Sudah dilakukan palpasi dan tidak ditemukan janin kedua pada uterus ibu.
2. Melakukan tindakan manajemen aktif kala III. Yaitu:
a. Memberitahu ibu akan disuntikan oksitosin agar uterus berkontraksi baik,
setelah 2 menit bayi lahir, suntikan oksitosin 10 IU secara IM.
b. Melakukan peregangan tali pusat terkendali, yaitu:
- 1-2 menit setelah persalinan jepit tali pusat dengan klem 3cm dari pusat bayi,
klem kedua berjarak 2 cm dari klem pertama, potong tali pusat diantara kedua
klem dengan melindungi perut bayi, lalu sisi potongan tali pusat diikat.
- Memindahkan klem hingga berjarak 5-10 cm dari vulva.
- Membantu melahirkan plasenta dengan cara:
 Meletakkan tangan kiri ke fundus
 Ketika uterus berkontraksi, tangan kiri pindah ke atas sympisis
mendorong korpus uteri secara dorso cranial.
 Meregangkan tali pusat sesuai jalan lahir
 Menangkap plasenta dengan kedua tangan kemudian putar searah
jarum jam ketika plasenta di introitus vagina
3. Plasenta lahir spontan pukul 16.00 WIB
- Manajemen aktif kala III telah dilakukan
4. Melakukan massage fundus secara sirkuler selama 15 detik, hasil kontraksi
baik.
5. Memeriksa kelengkapan plasenta, selaput ketuban, panjang tali pusat 50 cm,
diameter 20 cm, berat 500 gram, tebal ± 2 cm.
- Kala III sudah dilakukan

Kala IV (16.00 – 18.50 WIB)


DATA SUBJEKTIF
- Kesadaran umum : baik
- Kesadaran : composmentris
- TTV : TD : 110/80 mmHg
:N : 80x/menit
: RR : 21x/menit
:S : 36,30C,
- Kandung kemih : kosong
- Konsistensi : keras
Plasenta lahir spontan pukul 16.00 WIB, lengkap diameter ± 20 cm, panjang ±
50 cm.
- Perineum : terdapat luka jahitan, bekas episiotomy jahitan
grade I.
ASSESMENT
Ibu P1A0, kala IV

PLANNING
1. Melakukan penilaian ulang uterus dan memastikan kontraksi uterus baik,
yaitu dengan konsistensi baik, bulat, tegang 2 jari dibawah pusat.
2. Mengevaluasi pendarahan pervaginam dengan menggunakan pembalut,
pendarahan ± 50 cc.
3. Memberikan bayi pada ibunya dan mulai pemberian ASI
- Ibu sudah mulai menyusui bayinya, payudara ibu telah mengeluarkan
kolostrum, dan bayi mau menghisap dan reflek menghisap bayi baik.
4. Inform consent kepada ibu atau keluarga untuk dilakukan penyuntikan vit-k
dipaha kiri dan setelah 1 jam disuntikan Hbo dipaha kanan bayi.
- Inform consent telah dilakukan dan ibu atau keluarga telah menyetujui.
5. Suntikan Vit-K di paha kiri secara 1M setelah 1 jam suntikan Hbo dipaha
kanan secara 1M
- Bayi telah disuntikan vit-k dan Hbo
6. Bayi dikeringkan dan dibersihkan menggunakan kain kering yang lembut lalu
ditimbang BB bayi dan ukur panjang badan bayi.
- BB: 3000 gram, PB: 48 cm, LD: 33 cm, LK: 35 R: 60x/m N: 120x/m
7. Mengevaluasi apakah adanya laserasi pada vagina dan perineum
- Prosedur telah dilakukan dan hasilnya: terdapat laserasi bekas episotomi.
- Terdapat laserasi robekan jaka lahir drajat 1.
8. Memeriksa TTV ibu dan melakukan pemantauan kala IV setiap 15 menit
sekali, dan 30 menit sekali pada jam kedua.
Jam Waktu TD Nadi TFU Kontraks Kandun Pendaraha
ke i g n
uterus Kemih
1 16.00 110/80 80 2 jari pusat Baik Kosong 50 cc
16.15 110/80 80 2 jari pusat Baik Kosong 50 cc
16.30 110/80 80 2 jari pusat Baik Kosong 50 cc
16.45 110/80 80 2 jari pusat Baik Kosong 40 cc
2 17.15 110/80 80 2 jari pusat Baik Kosong 40 cc
17.45 110/80 80 2 jari pusat Baik Kosong 40 cc

- Pemantauan kala IV telah dilakukan dan keadaan ibu baik-baik saja dan tidak
ada keluhan
9. Menganjurkan keluarga untuk memberi makan dan minum pada ibu
- Suami dan keluarga ibu telah memberi makan dan minum kepada ibu
10. Mendekontaminasi semua alat yang telah digunakan dengan larutan klorin
0,5% selama 10 menit, sikat dengan air sabun serta bilas dengan air bersih
mengalir
11. Mendokumentasikan kedalam partograf
- Partograf telah dibuat
ASUHAN KEBIDANAN BAYI LAHIR NORMAL
PADA BAYI NY. M USIA 5 JAM DI BPS HASMIATI
BANDAR LAMPUNG

ADE FEBRIANTI SINUNGAN


1614001
II A

AKADEMI KEBIDANAN PANCA BHAKTI


BANDAR LAMPUNG
2018

ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR NORMAL


PADA BAYI NY. M USIA 5 JAM DI BPS
HASMIATI BAHRI, S.S.T JL.
DARUSALAM GG. DAHLIA I

Pengkajian
Hari/Tanggal : Jumat, 12 Januari 2018
Pukul : 20.30 WIB
Oleh : Ade Febrianti, S

A. DATA SUBJEKTIF
1. Biodata
a. Identitas Bayi
Nama Bayi : By. Ny. M
Umur : 5 jam
Tanggal Lahir : 12 januari 2018
Pukul : 15.30 WIB
Jenis Kelamin : Perempuan
b. Identitas Orang Tua
Nama : Ny. M
Usia : 20 Th
Suku : Jawa
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT
Alamat : Gg. Sakura Palang Besi Kemiling Bandar Lampung

2. Bayi baru lahir 5 jam yang lalu spontan belakang kepala, segera menangis
dengan apgar score 8/10.

B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum : baik
b. Warna : merah muda/kemerahan
c. Berat badan : 3000gr
d. Panjang badan : 48 cm
e. Anus : (+)
f. BAK, BAB : (+) (+)

2. Tanda-tanda vital
a. Suhu : 36,80C
b. Nadi : 120 x/menit
c. Pernafasan : 60 x/menit

3. Antropomerti
a. Lingkar kepala
- Cirkumferensian mentooksipitalis : 35 cm
- Cirkumferensian fronto oksipitalis : 33 cm
- Cirkumferensian bregma suboksipitalis : 32 cm
b. Lingkar dada : 33 cm
4. Pemeriksaan khusus
a. Pemeriksaan fisik
- Kulit : warna kemerahan, tidak terkelupas, kelembapan cukup
- Kepala : tidak ada cepathematom dan caput succedenium
- Muka : kemerahan tidak ada edema
- Mata : konjungtiva tidak pucat dan sklera tidak ikterik
- Hidung : tidak terdapat secret dan tidak ada pernafasan cuping
hidung
- Telinga : simetris dan tidak ada pengeluaran secret
- Mulut : tidak sianosis dan tida ada labiopalatoschizis
- Leher : tidak ada benjolan
- Dada : sreteksi sterna simetris, bunyi jantung normal
- Abdomen : Tidak ada pendarahan tali pusat, bising usus normal dan
tidak kembung
- Genetalia : labia mayora ditutupi labia minori
Lubang uretra terpisah dengan lubang vagina.
- Anus : (+) berlubang
- Ekstremitas atas : jari tangan lengkap, tidak edema, gerakan aktif
- Ekstremitas bawah : jari kaki lengkap, tidak edema, gerakan aktif

b. Refleks
- Refleks moto : (+) baik, saat diberi rangsangan, kedua tangan dan
kaki bayi seakan merangkul
- Refleks rooting : (+) baik, saat diberi rangsangan pada pipi, bayi
langsung menoleh kearah rangsangan
- Refleks sucking : (+) baik, bayi menghisap kuat saat diberi ASI
- Reflex grasfing : (+) baik, pada saat telapak tangan bayi di sentuh
bayi menggenggam.
c. Eliminasi
- Miksi : saat dilakukan pengkajian By. Ny. M telah BAK
- Meconium : Belum ada

Keadaan fisik bayi baru lahir


APGAR SCORE
N Aspek yang dinilai Score pada Keterangan Score pada Keterangan
o menit 1 menit 5
1 Warna kulit 1 Ekstremitas 2 Seluruh tubuh
biru kemerahan
2 Denyut nadi 2 >100x/meni 2 >100x/menit
t
3 Reflex 2 Batuk/bersi 2 Gerakan aktif
n
4 Tonus otot 2 Gerakan 2 Gerakan aktif
aktif
5 Usaha nafas 1 Lambat 2 Menangis kuat
tidak teratur
JUMLAH 8 10 8/10

C. ASSESMENT
Bayi baru lahir seperti cukup bulan isi usia kehamilan

D. PLANNING
1. Melakukan perawatan tali pusat dengan cara membungkus tali pusat
dengan kasa steril.
- Perawatan tali pusat telah dilakukan.
2. Memberikan pakaian yang bersih dan kering pada bayi.
- Bayi telah dipakaikan pakaian yang kering dan bersih.
3. Memandikan bayi setelah 6 jam dengan menggunakan air hangat kuku.
- Bayi akan dimadikan setelah 6 jam.
4. Menciptakan rasa nyaman dan hangat dengan cara tidak terlalu lam
membiarkan bayi tanpa paksaan saat mengganti pakaian atau popok bayi.
- Bayi sudah terlihat nyaman dan tidak menangis serta bayi tidur tenang.
5. Memberitahu ibu cara menyusui yang benar, sebagian aerola mammae
ibu masuk kemulut bayi. Bayinya tampak tenang, bibir bawah bayi
melengking keluar, bayi menyusu dengan kuat.
- Ibu telah mengerti cara menyusui yang benar dan ibu akan melakukan
dengan benar.
6. Melakukan inform consent pada ibu atau keluarga untuk pemberian Vit.
K, dan memberikan tetes mata pada bayi kemudian setelah 1 jam
pemberian Vit. K lalu bayi diberikan injeksi hepatitis B secara
intramuscular dibagian 1/3 paha bagian luar. Untuk mencegah pendarahan
intraclanial karena trauma lahir dan mencegah penyakit penyakit
hepatitis.
- Ibu atau keluarga menyetujui tidakan yang akan dilakukan.
7. Menjelaskan tanda bahaya bayi baru lahir kepada ibu.
a. Bayi tidak mau menyusu
Ibu harus curiga jika bayinya tidak mau menyusu, asi adalah makanan
pokok bayi. Jika bayi tidak mau menyusu maka asupan nutrisinya
akan berkurang dan ini akan berfek pada kondisi tubuh bayi.
b. Bayi kejang
Jika bayi kejang segera bawa bayi ke tenaga kesehatan.
c. Bayi terlihat lemah atau tidak seaktif biasanya
Jangan biarkan kondisi ini berlanjut, kondisi lemah bisa dipicu dari
diare, muntah yang belebihan ataupun infeksi berat
d. Sesak nafas
Jika bayi bernafas kurang dari 30x/menit atau lebih dari 60x/menit
maka wajib waspada, lihat dinding dadanya ada tarikan atau tidak.
e. Tali pusat yang berwarna kemerahan menunjukkan adanya tanda
infeksi, yang harus ibu perhatikan saat merawat tali pusat adalah jaga
tali pusat bayi tetap kering dan bersih. Bersihkan dengan air hangat
dan biarkan kering.
f. Jika bayi demam atau tubuhnya terasa dingin, segera membawa bayi
ke tenaga kesehatan
g. Mata bernanah, banyak menunjukkan adanya infeksi pada mata bayi
yang berasal dari proses persalinan.
Bersihkan mata bayi dengan kapas dan air hangat lalu konsultasikan
pada dokter atau bidan.
h. Kulit bayi terlihat kuning
Kuning pada bayi biasanya terjadi karena bayi kurang ASI namun jika
kuningnya menjalar pada telapak tangan hingga kaki bahkan tinja bayi
berwarna kuning maka ibu harus mengkonsultasikan hal tersebut pada
tenaga kesehatan.
- Ibu sudah mengerti tanda bahaya bayi baru lahir dan tindakan yang
harus dilakukan bila ada salah satu tanda bahaya dialami bayi,
merujuk segera ketenaga kesehatan.

ASUHAN KEBIDANAN NIFAS FISIOLOGI HARI KE-3


TERHADAP NY.M USIA 20 TAHUN DI BPS HASMIATI
BANDAR LAMPUNG
2018

PENGKAJIAN
Hari/Tanggal : Senin, 15 Januari 2018
Pukul : 11.00 WIB
Oleh : Ade Febrianti Sinungan
IDENTITAS
Nama Ibu : Ny. M Nama Suami : Tn. M
Umur : 20 Th Umur : 24 Th
Suku : Jawa Suku : Jawa
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Buruh
Alamat : Gg. Sakura Palang Besi
Kemiling Bandar Lampung

DATA SUBJEKTIF
- Ibu mengatakan tanggal 12 Januari pukul 15.30 lahir anak pertama dengan
BB : 3000 gram, PB : 48 cm, JK : Perempuan
- Ibu mengatakan masih merasa mulas pada perutnya.
- Ibu mengatakan tidak pernah menggunakan kontrasepsi.
- Ibu mengatakan perasaannya bahagia atas kelahiran anaknya.

DATA OBJEKTIF
- Keadaan Umum : Baik
- Kesadaran : Composmentris
- TTV : TD = 120/80 mmHg, N = 80x/menit, R =
22x/menit, S = 37˚C
- Mamae : Tegang
- Asi : (+)
- Kontraksi : Baik
- TFU : 2 jari dibawah pusat
- Pengeluaran : Lochea rubra
- Pola eliminasi : BAB = 1x sehari, BAK = 4-5x sehari
Pemeriksaan Fisik
a. Rambut/Kepala
Kulit epala bersih, tidak berketombe, tidak ada lesi pada kulit kepala.
b. Muka
Bersih, warna rata, tidak ada lesi.
c. Mata
Simetris kanan dan kiri, konjungtiva berwarna merah muda, sklera
berwarna putih, tidak strabismus, fungsi pengelihatan baik, kelopak mata
tidak odema.
d. Hidung
Bersih, ada septum nasal yang membatasi kedua lubang hidung, tidak ada
pembesaran polip, tidak ada tanda-tanda peradangan.
e. Telinga
Bersih, tidak ada serumen berlebihan, kedua tangan simetris dan fungsi
pendengaran baik.
f. Mulut dan gigi
Tidak ada stomatitis, bibir simetris atas bawah, tidak ada caries gigi, gigi
lengkap.
g. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada pembesaran kelenjar
getah bening, tidak ada pembesaran vena jugularis dan tidak ada kaku
kuduk.
h. Dada
- Payudara : Kedua payudara simetris, putting susu menonjol dan bersih,
aerola mammae mengalami hiperpigmentasi, tidak ada benjolan/tumor
pada payudara dan sudah terdapat pengeluaran ASI.
- Paru-paru : Bunyi nafas teratur, tidak ada whezzing saat ekspirasi atau
ronchi saat inspirasi.
- Jantung : Bunyi jantung teratur (lup-dup-lup-dup)
i. Abdomen
Tidak ada bekas luka, tidak ada benjolan, kontraksi baik, TFU 2 jari
dibawah pusat.
j. Ekstermitas
- Atas : Simetris , tidak ada odema, tidak ada gangguan pergerakan
(tremor pada tangan ibu) dan jari tangan lengkap.
- Bawah : Simetris kanan dan kiri, tidak ada varises, tidak ada odema dan
jari kaki lengkap.
k. Genetalia
- Inspeksi : Terdapat lochea rubra ± 5 cc bau khas (amis) pada perineum,
terdapat jahitan pada perineum, luka jahitan bagus, tidak ada pus (nanah).

ASSESMENT
Ny. E usia 32 th P3 A0 post partum hari ke-1.
PLANNING
1. Memberi tahu ibu hasil pemeriksaan bahwa kondisi ibu saat ini baik
dengan TD = 120/80 mmHg, N = 80x/menit, R = 22x/menit, S = 37˚C.
- Ibu sudah mengetahui kondisinya.
2. Menjelaskan pada ibu bahwa rasa mulas yang ibu rasakan merupakan
suatu yang normal karena proses involusi.
- Ibu sudah mengerti dan tidak cemas lagi
3. Memberi tahu ibu untuk memberi ASI sesering mungkin atau sesuai
kebutuhan agar memperlancar pengeluaran ASI serta mempercepat proses
involusi.
- Ibu mengerti dan akan memberikan ASI sesering mungkin sesuaai
kebutuhan.
4. Memberi tahu ibu untuk menjaga personal hygine dengan mengganti
celana dalam saat lembab minimal 2x sehari serta melakukan perawatan
luka dengan rutin membersihkan luka dengan sabun dan air bersih untuk
menghindari terjadinya infeksi.
- Ibu mengerti dan akan melakukannya.
5. Menganjurkan ibu untuk makan makanan bergizi seperti daging, sayur,
kacang-kacangan dan buah, agar mempercepat penyembuhan serta
memperbanyak produksi ASI.
- Ibu sudah mengerti dan akan makan makanan bergizi.
6. Memberi tahu ibu untuk istirahat yang cukup yaitu tidur siang 2 jam dan
tidur malam 8 jam, serta menjelaskan pada ibu kemungkinan terganggu
pola tidur karena adanya bayi, jadi ibu bisa tidur apabila bayi sedang tidur
agar kesehatan terjaga.
- Ibu sudah mengerti dan akan melakukannya.
7. Memberitahu ibu tanda bahaya masa nifas yaitu :
a. Sakit kepala yang berlebihan
b. Penglihatan kabur
c. Demam tinggi
d. Pendarahan pervaginam melebihi 500 ml.
e. Odema
f. Subinvolusi uterus
g. Depresi setelah melahirkan
8. Mengajarkan ibu untuk senam nifas, yaitu :
a. Latihan 1
- Sikap
Tidur terlentang di atas kasur, kepala diatas lantai dengan kaki
terangkat ke atas, dengan jalan meletakkan kursi di ujung kasur,
badan agak melengkung dengan letak paha dan kaki bawah lebih
atas.
- Latihan
Lakukan gerakan pada jari-jari kaki seperti mencakar dan regangkan.
Lakukan ini selama setengah mati.
b. Latihan 2
- Sikap (seperti latihan 1)
- Latihan
Gerakkan ujung kaki secara teratur seperti lingkaran dari luar ke
dalam dan dari dalam keluar. Lakukan gerakan ini selama setengah
menit.
c. Latihan 3
- Sikap
Berbaring terlentang di atas kasur.
- Latihan
Lakukan gerakan telapak kaki kiri dan kanan ke atas dan ke bawah
seperti gerakan menggergaji. Lakukan selama setengah menit.
d. Latihan 4
- Sikap
Berbaring terlentang di atas kasur, kaki terangkat ke atas, kedua
tangan di bawah kepala.
- Latihan
Jepitlah bantal diantara kedua kaki dan tekanlah sekuat-kuatnya pada
waktu bersamaan angkatlah pantat dari kasur dengan
melengkungkan badan. Lakukan sebanyak 4-6 kali selama setengah
menit. Gerakan menegangkan dan melepaskan otot harus dilakukan
perlahan-lahan.
e. Latihan 5
- Sikap
Tidur terlentang di atas kasur, kepala di atas bantal kaki terangkat ke
atas, kedua lengan di samping badan.
- Latihan
Kaki tangan disilangkan di atas kaki kiri dan tekan yang kuat pada
saat yang sama tegangkan kaki dan kendurkan lagi perlahan-lahan
dalam gerakan selama 4 detik. Lakukan ini 4-6 kali selama ½ menit.
f. Latihan 6
- Sikap
Tidur terlentang, kedua tangan di bawah kepala dan kaki diluruskan.
- Latihan
Angkat kedua kaki sehingga pinggul dan lutut mendekati badan
semaksimum mungkin, lalu luruskan dan angkat kaki kiri dan kanan
vertikal dan perlahan-lahan turunkan kaki kembali ke lantai.
g. Latihan 7
- Sikap
Tidur terlentang kedua tangan bebas bergerak.
- Latihan
Lakukan gerakan dimana lutut mendekat badan, bergantian kaki kiri
dan kanan, sedangkan tangan memegang pada ujung kaki dan
urutlah mulai dari ujung kaki sampai batas betis, lutut dan paha.
Lakukan gerakan ini 8-10 kali setiap hari.
h. Latihan 8
- Sikap
Berdiri lurus di atas lantai.
- Latihan
Berjalanlah dengan ujung kaki dan kemudian dengan tumit, setiap
gerakan lamanya setengah menit.
i. Latihan 9
- Setelah tahap di atas dilakukan secara teratur dan intensif pada saat
terakhir lakukan latihan bernafas di ruangan terbuka atau di depan
jendela dimana ventilasi udara cukup nyaman dan segar.
- Latihan
Angkat kepala dan lingkarkan kedua tangan pada belakang leher,
tarik nafas perlahan-lahan. Latihan ini diulangi beberapa kali dalam
setengah sampai satu menit.
- Ibu mengerti dan dapat melakukannya dengan benar.
9. Memberitahu ibu serta untuk perawatan payudara serta memberi tahu ibu
untuk selalu menjaga kebersihan payudara yang bertujuan untuk
memperlancar produksi ASI :
a. Kompres putting ibu dengan kapas/kassa yang sudah diberi minyak
kelapa (baby oil) selama ± 5 menit, kemudian putting susu
dibersihkan.
b. Melakukan perawatan putting susu dengan cara:
- Jika putting susu normal, lakukan pada kedua putting susu dengan
mengoleskan minyak pada ibu jari telunjuk, lalu letakan pada
kedua putting susu. Lakukan gerakan memutar searah jarum jam
dalam sebanyak 30 x putaran untuk kedua putting susu.
c. Melakukan pengurutan pada payudara
- Licinkan tangan dengan minyak baby oil secukupnya
- Tempatkan kedua tangan diantara kedua payudara ibu, kemudian
diurut kearah atas, terus ke samping, kebawah, melintang
sehingga tangan menyangga payudara (mengangkat payudara)
kemudian lepaskan tangan dari payudara.
- Menyokong payudara kiri dengan tangan kiri, kemudian 2 jari
tangan kanan membuat gerakan memutar sambil menekan mulai
dari pangkal payudara berakhir pada putting susus, lakukan tahap
yang sama pada payudara kanan lakukan 2 x gerakan pada setiap
payudara.
- Menyokong payudara kiri dengan tangan kiri. Telapak tangan kiri
menopang payudara kiri dan jari-jari tangan sisi kelingking
mengurut payudara kearah putting susu, gerakan ini diulang
sebanyak 30 kali untuk setiap payudara.
d. Selesai pengurutan, kedua payudara dikompres dengan waslap dingin
selama 1 menit.
e. Keringkan payudara dengan handuk kering dan pakaikan bra.
- Ibu mengerti dan akan melakukannya.

ASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SEHAT TERHADAP


BAYI .F USIA 4 BULAN DI BPS HASMIATI
BANDAR LAMPUNG
2018

Pengkajian
Hari/Tanggal : Kamis, 18 Januari 2018
Pukul : 17.00
Oleh : Ade Febrianti Sinungan

DATA SUBJEKTIF
1. Identitas
a. Identitas Bayi
Nama Bayi : By. F
Jenis Kelamin : Perempuan
Anak Ke :3
Alamat : Beringin Raya
b. Identitas Orang Tua
Nama : Ny. H Nama : Tn. E
Usia : 38 Th Usia : 39 Th
Suku : Jawa Suku : Jawa
Pendidikan : S1 Pendidikan : D3
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : PNS
Alamat : Jl. Beringin Alamat : Jl. Beringin
Raya Raya

A. DATA OBJEKTIF
- ibu mengatakan ingin mengimunisasi anaknya
- ibu mengatakan usia bayinya 4 bulan
- ibu mengatakan bayinya sehat
- ibu mengatakan bayinya imunisasi DPT 3

B. DATA OBJEKTIF
1. Keadaan umum : baik
2. Kesadaran : composmentris
3. BB Sebelum : 5,6 kg
4. BB Saat ini : 6,0 kg
5. TTV :
S : 36,70C,
N : 120x/menit
R : 30x/menit
Pemeriksaan fisik
- Rambut : berwarna hitam, tidak ada lesi (kepala)
- Mata : simetris, konjungtiva merah muda, sclera putih
- Hidung : simetris dipisahkan septum nasal, bersih.
- Mulut : bersih
- Leher : warna kulit merata, tidak ada lesi
- Dada : bentuk simetris, pernafasan normal, tidak
terdengar whezzing.
- Abdomen : warna kulit merata, tidak ada lesi tidak kembung.
- Genetalia : tidak ada kelainan
- Ekstremitas atas : tidak ada kelainan, reflek (+)
- Ekstremitas bawah : tidak ada kelainan

C. ASESSMENT
By. F Usia 2 ½ bulan imunisasi DPT 1

D. PLANNING
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bayinya, BB: 6 Kg, S: 36,7 0C, N:
120x/menit,RR: 30x/menit.
- Keluarga atau ibu mengetahui hasil pemeriksaan bayinya dan hasil
pemeriksaan sudah dicatat.
2. Memberikan penjelasan efek akan timbul bekas suntikan disekitar bagian
yang disuntik dan panas 1-2 hari, anak menjadi rewel, anak terlihat lelah.
- Ibu mengerti efek imunisasi DPT 3.
3. Menyiapkan alat-alat imunisasi, spuit, cairan DPT 3, Kapas Alkohol,
Bengkok, Plaster.
- Alat telah disiapkan.
4. Suntik DPT 3 di paha kiri bayi secara 1M
- Bayisudah disuntik DPT 3.
5. Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang setelah bayi usia 9 bulan untuk
imunisasi selanjutnya yaitu campak.
- Ibu mengerti akan melakukan kunjungan ulang.
6. Menganjurkan ibu untuk tetap memberikan susu dan makanan
pendamping yang bergizi seimbang.
- Ibu telah mengerti dan akan melakukannya.
7. Menganjurkan ibu untuk datang ke tenaga kesehatan apabila ada keluhan.
- Ibu sudah mengerti dan akan dating jika ada keluhan.
8. Dokumentasi tindakan dalam.
- Sudah dilakukan.
ASUHAN KEBIDANAN ASEPTOR KB SUNTIK 3 BULAN
TEHADAP NY. P USIA 26 TAHUN DI BPS HASMIATI
BANDAR LAMPUNG
2018

Pengkajian
Tanggal : 19 Januari 2018
Tempat: BPS HASMIATI
Oleh : Ade Febrianti Sinungan

IDENTITAS
Nama : Ny. P Nama : Tn. T
Usia : 26 Th Usia : 27 Th
Suku : Jawa Suku : Sunda
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Karyawan Pekerjaan : Karyawan
Alamat : Gunung Terang

DATA SUBJEKTIF
1. Keluhan utama
Ibu mengatakan ingin BerKB
2. Riwayat KB
Ibu mengatakan sebelumnya menggunakan KB suntik 3 bulan
3. Riwayat mestruasi
- Menarch : 12 tahun
- Siklus : 28 hari
- Banyaknya : 2-3x ganti pembalut
- Lama : 6 hari
- Disminore : tidak ada

DATA OBJEKTIF
a. Pemerikasaan umum
1. Keadaan umum : baik
2. Kesadaran : composmentris
3. TTV : TD : 110/80 mmHg
S :36,50C,
BB : 48 kg
b. Pemeriksaan fisik
- Rambut : berwarna hitam, panjang, bersih
- Kepala : Tidak ada benjolan dan tidak ada lesi
- Wajah : tidak ada jerawat, tidak ada cloasma, dan tidak
odem
- Mata : simetris, sclera putih, konjungtiva merah muda,
tidak strabismus
- Telinga : simetris tidak terdapat serumen, dan tidak menggunakan
alat pendengaran
- Hidung : terdapat dua lubang yang dipisahkan septum nasal,
bersih tidak ada polip, tidak terdapat odem dan tidak nyeri tekan.
- Mulut : simetris atas dan bawah, tidak ada stomatis, tidak
ada caries
- Leher : warna kulit merata, tidak ada pembengkakkan
kelenjar tyroid, kelenjar getah bening dan vena jugularis.
- Payudara : simetris kiri dan kanan, putting susu menonjol,
tidak terdapat odem
- Abdomen : tidak ada nyeri tekan dan tidak terdapat lesi
- Ekstremitas atas : simetris kanan dan kiri, tidak ada odem, dan tidak
ada lesi
- Ekstremitas bawah : simetris kanan dan kiri, tidak ada odem, tidak ada
lesi dan tidak ada varises.

ASSESMENT
Ny. P Usia 26 tahun dengan Aseptor KB suntik 3 bulan.

PLANNING
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan
- Keadaan umum : baik
- Kesadaran : composmentris
- TTV : TD : 110/80 mmHg
S : 37,20C
BB : 48 Kg
N : 78x/menit
RR : 20x/menit
2. Memberikan KIE ulang tentang KB suntik 3 bulan dan efek samping
- Ibu mengerti tentang KB suntik 3 bulan dan efek sampingnya.
3. Menyiapkan alat dan obat
a. Kapas alcohol
b. Spuit
c. Obat KB
d. Menyiapkan obat dalam spuit
e. Menjaga keadaan jarum tetap steril
4. Memberikan suntik KB yang sudah disiapkan, KB suntik 3 bulan pada 1/3
dari spina ischiadika anterior dan posterior
- Ibu sudah disuntik KB 3 bulan.
5. Menganjurkan ibu untuk melakukan suntik ulang pada tanggal 9 April 2018
atau jika ada keluhan.
6. Mendokumentasi tindakan berupa identitas pasien, hasil pemeriksaan dan
terapi yang sudah diberikan.

You might also like