You are on page 1of 10

Asuhan Keperawatan Kebutuhan Nutrisi

Di susun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Keperawatan Dasar yang
di bina oleh Ns. Husni, S.Kep, M.Kep

Di susun oleh :

Kelompok : 4
Kelas : 1A

Emelia Susanti P0 5120217 005

Meidyah Pitaloka P0 5120217 011

Paski Asma Sari P0 5120217 019

Repal Mahendra P0 5120217 024

Riadha Pratiwi P0 5120217 025

Silvia Dwi Astuti P0 5120217 030

Vioni Febrianti P0 5120217 035

Poltekkes Kemenkes Bengkulu


Prodi D3 Keperawatan
Tahun Ajaran 2017/2018
A. Nasogastric Tube (NGT)
1. Manfaat dan Fungsi
Manfaat Fungsi

1. Mengeluarkan isi perut dengan cara 1. Alat yang digunakan untuk


menghisap apa yang ada dalam tindakan diagnostic maupun
terapeutik
lambung(cairan,udara,darah,racun).
2. Untuk membantu
2. Memberikan nutrisi pada pasien pemenuhan nutrisi pada
seseorang
yang tidak sadar dan pasien yang
mengalami kesulitan 3. Digunakan juga untuk
menelan (memenuhi kebutuhan memasukan makanan cair
serta obat-obatan pada
cairan atau nutrisi).
pasien yang tidak dapat
dikonsumsi pasien melalui
3. Dapat mencegah terjadinya atropi mulut.
esophagus/lambung pada pasien
4. Alat untuk tindakan aspirasi
tidak sadar. lambung.

4. Untuk mengeluarkan darah pada


pasien yang mengalami muntah
darah atau pendarahan pada
lambung.

5. Untuk membantu memudahkan


diagnosa klinik melalui analisa
subtansi isi lambung.

6. Membantu persiapan sebelum


operasi dengan general anaesthesia.

7. Menghisap dan mengalirkan untuk


pasien yang sedang melaksanakan
operasi pneumonectomy untuk
mencegah muntah dan kemungkinan
aspirasi isi lambung sewaktu
recovery (pemulihan dari general
anaesthesia).

2. Prinsip dan Prosedur


2.1 Indikasi
1. Pasien tidak sadar (koma)
2. Pasien dengan masalah saluran cerna bagian atas (mis.
Stenosis esofagus, tumor pada mulut, tumor pada faring
atau tumor pada esofagus)
3. Pasien dengan kesulitan menelan
4. Pasien paska bedah mulut, faring atau esofagus
5. Pasien yang mengalami hematemesis
6. Pasien IFO (Intoksikasi Fosfat Organik)

2.2 Kontra Indikasi


1. Klien dengan obstruksi pada rongga hidung,
nasopharynx
2. Klien dengan radang tenggorokan

NILAI
NO ASPEK YANG DINILAI
0 1 2
1 Menyiapkan alat :
1. Sonde lambung steril
2. Mangkok berisi air hangat
3. Spuit 20 cc, 30 cc, 50 cc
4. Pinset anatomi 1 buah dan kain kasa secukupnya
5. Klem arteri
6. Plester, gunting
7. Lumbricant/ jelly
8. Stetoskop
9. Gelas ukuran
10. Serbet/tissue
11. Makanan cair/buah/air kacang hijau yang diperlukan dalam tempatnya
12. Air matang dalam gelas
13. Obat-obatan yang diperlukan (dihaluskan dulu)
14. Bengkok
15. Korentang dalam tempatnya
16. Sampiran/sketsel
17. Perlak dan alasnya
18. Spatel lidah
19. Spuit 5cc/3cc
20. Handscoen steril
21. pH steril/ kertas lakmus
2 Persiapan perawat :
1. Memberitahu dan menjelaskan tujuan tindakan pada pasien.
2. Menyiapkan posisi pasien dalam keadaan berbaring atau posisi semi
fowler.

3 Persiapan lingkungan :
1. Gunakan sketsel saat melakukan prosedur
2. Ciptakan lingkungan yang tenang
4 Mencuci tangan dan memakai handscoen
5 Lubang hidung dibersihkan
6 Letakkan bengkok di dekat pasien
7 Pengalas dipasang di dada pasien
8 Sonde lambung diukur dari hidung ke telinga lalu ke processus
xyphoideus lalu beri tanda(diplester).
9 Licinkan ujung pipa dengan lumbricant/ jelly
10 Jepit pangkal pipa/sonde dengan klem.
11 Masukkan sonde melalui hidung perlahan-lahan sampai pasien disuruh
menelan (kalau sadar)
12 Mengecek sonde apakah telah masuk ke lambung dengan cara memasukkan
udara menggunakan spuit 5cc/3cc kedalam lambung dan diauskultasi dengan
stetoskop atau dengan mengisap cairan lambung dengan spuit dan mengukur
tingkat keasaman lambung dengan pH strip
13 Pemberian diet sonde:
Memasang spuit 20 cc, 30 cc, atau 50 cc pada pangkal pipa/sonde
kemudian masukkan air matang ± 15 cc (sebelumnya pipa dijepit dulu
dengan klem)
14 Buka klem penjepit perlahan-lahan

15 Tuangkan/masukkan cairan selanjutnya secara terus menerus sebelum


spuit kosong

16 Masukkan obat sebelum makanan habis (bila ada)


17 Bila makanan habis sonde dibilas dengan air matang sampai bersih
kemudian sonde diklem.

18 Tutup pangkal sonde dengan kasa steril

19 Bila sonde dipasang permanen fiksasi dengan plester

20 Klien dirapikan dan diselimuti dengan baik

21 Mencuci tangan

22 Catat pada status pasien tindakan yang telah dilakukan, makanan dan
obat yang masuk
23 Bersihkan alat dan buang kotoran pada tempatnya
a. Lakukan irigasi teratur dengan volume cairan sedikit untuk
mempertahankan kepatenan.
b. Lakukan perawatan mulut lebih sering.
c. Berikan krim atau gliserin pada bibir untuk mempertahankan
kelembaban.
24 Evaluasi tindakan :
1. Sonde terpasang dengan tepat
2. Makanan dan minuman dapat masuk dan tidak terjadi aspirasi
TOTAL : Malang,
Nilai = 1 x ..... + 2 x ..... x 100 = ........... x 100 ........./......../........
2x
= TTD
B. Orogastric Tube (OGT) / Feeding Tube
1. Manfaat dan Fungsi
1.1 Manfaat

Untuk nutrisi, dengan jalan memasukkan cairan makanan


melalui tube ini melalui mulut atau hidung. Hal ini perlu
terutama pada penderita yang cima(pingsan), dalam kondisi
mulut, tenggorokan tertentu pada bayi-bayi prematur.

1.2 Fungsi

Digunakan untuk mengatasi masalah pemberian nutrisi


pada pasien yang mengalami kesulitan menelan melalui
mulut.

2. Prinsip dan Prosedur

Tujuan 1. Untuk menyusui enteral, tergantung situasi seperti :


 Pernafasan cepat (Takipnoe) : RR = 60x/menit, mengurangi
resiko aspirasi pneumonia
 Penyakit neurologis : ketidakmampuan reflek menelan
ddan menghisap
2. Untuk dekompensasi lambung : pada bayi dengan gangguan
gastrointestinal NEC, obstruksi usus, ileus paralitik
3. Pemberian obat-obatan
4. Analisa cairan lambung

Prosedur 1. Persiapan Alat


1) OGT
 No 3 untuk neonatus BB < 1000 gram
 No 5 untuk neonatus BB > 1000 gram
 No 8 untuk neonatus BB > 1500 gram
2) Stetoskop
3) Spuit ukuran 3 cc
4) Sarung tangan / handscoen
5) Plester
6) Bengkok
7) Air hangat matang untuk lubrikasi dan tes
8) Wadah untuk menampung cairan lambung (bila bayi
dipuasakan)
9) Perlak dan pengalas
10) Sudip lidah
11) Senter
12) Handuk / tissue

2. Prosedur Kerja
1) Berikan penjelasan tentang tindakan / prosedur kepada
orang tua / keluarga bayi
2) Monitor TTV Bayi sebelum prosedur dilakukan
3) Dekatkan alat-alat yang sudah disiapkan
4) Cuci tangan
5) Gunakan sarung tangan / handscoen
6) Atur posisi bayi telentang,dengan bagian kepala tempat tidur
/ inkubator ditinggikan
7) Ukur panjang tubing dari Processus Xyphoideus ke mulut /
hidung kemudian belok ke telinga, tandai hasil pengukuran
tadi
8) Rendam ujung OGT dalam air hangat untuk melembutkan
selang
9) Tekan lidah dengan sudip lidah, masukkan selang OGT
perlahan-lahan melalui mulut bayi melewati orofaring,
masukkan dengan perlahan sampai batas yang telah
ditentukan
10) Pastikan posisi selang tidak melilit di tenggorokan dengan
menggunakan sudip lidah dan senter
11) Pastikan posisi selang OGT sudah benar dengan cara :
 Memasukkan udara 2-3 cc dalam spuit 3 cc dan letakkan
stetoskop di atas epigastrium, kemudian dengarkan
bunyi stetoskop sambil memasukkan udara tadi, jika ada
bunyi letupan berarti OGT sudah masuk
 Atau aspirasikan cairan lambung degan spuit 3 cc
 Atau celupkan ujung OGT ke dalam air pada kom, jika ada
gelembung berarti masuk ke paru-paru
12) Bila belum yakin masuk, pastikan dengan melakukan x-ray
(optional)
13) Setelah yakin masuk lakukan fiksasi dengan plester
14) Rapikan alat
15) Cuci tangan
16) Lakukan dokumentasi
C. Alat Infus
1. Manfaat dan Fungsi
Manfaat Fungsi

1. Dapat Mempertahankan 1. Menggantikan Cairan Tubuh


atau mengganti cairan tubuh yang Terbuang
yang mengandung : air,
elektrolit, protein, 2. Mempertahankan
karbohidrat dan lemak. Keseimbangan Elektrolit

2. Dapat Memperbaiki 3. Kebutuhan Glukosa Sebagai


keseimbangan asam basa. Energi

3. Dapat Memperbaiki 4. Jalur Pemberian Obat


volume komponen darah. Intravena

4. Sebagai Jalan masuk dalam


pengobatan.

5. Memonitor tekanan vena


sentral.

6. Memberikan nutrisi pada


saat sistem pencernaan
ketika diistirahatkan.

2. Prinsip dan Prosedur


1) Persiapan Alat
1. Infus set
2. Abocath
3. Cairan infus
4. Tornikuet/tensimeter
5. Kapas alkohol
6. Kasa steril
7. Betadin salep
8. plester, gunting,
9. spalk dan pembalut kalau perlu
10. tiang infus
11. perlak kecil dan alasnya

You might also like