Professional Documents
Culture Documents
TAHUN 2012
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkatnya lah kami dapat menyelesaikan Makalah
Asuhan Pada Bayi Usia 2-6 hari . Serta tidak lupa pula kami ucapkan salawat beriring salam
kepada Nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman kebodohan
menuju zaman yang penuh teknologi seperti yang kita rasakan saat ini.
Dalam hal ini kami juga ucapkan terima kasih kepada ibu dewi rohayati dan pihak-pihak
yang telah membantu serta memberikan motivasi baik itu berupa materi ataupun moril.
Kami berharap semoga makalah ini dapat berguna bagi semua pihak, untuk berbagai
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam menyusun makalah ini, maka dari
itu kami mengaharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk perbaikan
Penulis
Daftar Isi :
Daftar isi..................................................................................................................... ii
Bab I
Pedahuluan
1.2 Tujuan.................................................................................................................. 2
Bab II
Rumusan Masalah
2.1 Pengertian.......................................................................................................... 3
3.1 Kesimpulan...................................................................................................... 21
3.2 Saran................................................................................................................ 22
BAB I
PENDAHULUAN
Pemeriksaan fisik BBL untuk memeriksa dan menemukan kelainan yang segera
b. Cuci tangan sebelum dan sesudah pemeriksaan dan gunakan sarung tangan, bertindak
c. Lihat, dengarkandan rasakan masing-masing daerah yang diperiksa (kepala sampai jari
kaki)
d. Jika ditemukan faktor resiko/ penyulit mencari bantuan lebih lanjut jika diperlukan.
e. Rekam/ catat hasil pengamatan dan setiap tindakan yang jika diperlukan bantuan lebih
lanjut.
a. Keadaan umum
Ukuran keseluruhan, Kepala, badan, ekstermitas, tonus otot, tingkat aktivitas, warna kulit dan
b. Tanda-tanda vital
Suhu tubuh, nadi, dan pernafasan Bayi Baru Lahir bervariasi dalam respons terhadap lingkungan.
berbeda-beda oleh sebab pemberian cairan hendaknya on demand (sesuai keinginan bayi).
b. BAB
Pada hari pertama dan ketiga tinja berwarna hijau tua (mekonium), hari ke empat dan lima
tinja berwarna coklat kehijauan dan tergantung dengan susu yang diminum. Bayi yang
minum ASI berwarna kuning dan lembek, bayi yang minum PASI tinja berwarna kuning ke
c. BAK
Sistem ginjal terbentuk sejak masa janin tetapi kemampuan setelah lahir masih
sempurna.Urin pertama dihasilkan dalam 24 jam pertama serta meningkat seiring asupan
cairan. Yang perlu diperhatikan/ dicatat : kencing pertama, frekwensi kencing berikutnya,
d. Tidur/ istirahat
Keadaan tidur tenang, bayi jarang bergerak dan pernafasan lambat serta teratur. Keadaan
tidur REM, bayi bernafas tidak teratur dan menangis atau membuat ekspresi wajah lainnya.
1.2 Tujuan
Agar mahasiswa dapat mengerti akan asuhan kebidanan pada bayi usia 2-6 hari
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian
Pemeriksaan fisik BBL untuk memeriksa dan menemukan kelainan yang segera
b. Cuci tangan sebelum dan sesudah pemeriksaan dan gunakan sarung tangan, bertindak
c. Lihat, dengarkandan rasakan masing-masing daerah yang diperiksa (kepala sampai jari
kaki)
d. Jika ditemukan faktor resiko/ penyulit mencari bantuan lebih lanjut jika diperlukan.
e. Rekam/ catat hasil pengamatan dan setiap tindakan yang jika diperlukan bantuan lebih
lanjut.
a. Keadaan umum
Ukuran keseluruhan, Kepala, badan, ekstermitas, tonus otot, tingkat aktivitas, warna kulit dan
b. Tanda-tanda vital
Suhu tubuh, nadi, dan pernafasan Bayi Baru Lahir bervariasi dalam respons terhadap
lingkungan.
1) Suhu tubuh
Hipotalamus bayi belum sempurna sehingga suhu belum stabil terutama terpapar dingin.
Bayi mempertahankan suhu tubuh dengan sikap fleksi serta meningkatkan frekuensi
pernafasan dan aktifitasnya. Kisaran suhu 36-37ºc, diperlukan nutrisi dan pargerakan yang
cukup, sehingga tidak dianjurkan pembedongan yang terlalu kuat (Myles, Cetakan 14, 2009).
Pada saat lahir suhu tubuh bayi kira-kira sama dengan suhu tubuh ibunya. suhu tubuh
2) Nadi
Tabel Frekwensi denyut jantung/ nadi normal pada bayi dan anak (permenit)
Istirahat
Umur Istirahat (tidur) Aktif/ demam
(bangun)
1 minggu-3
100-220 80-200 Sampai 220
bulan
4 bulan-2
80-150 70-120 Sampai 200
tahun
2 tahun-10
70-110 60-90 Sampai 200
tahun
3) Pernafasan.
Pernafasan pada BBL tidak teratur kedalaman, kecepatan, dan iramanya serta bervariasi
4) Tekanan darah
Tekanan darah pada BBL sulit untuk diukur secara akurat dengan menggunakan
sfigmomanometer konvensional, bila menggunakan manset selebar 1 inci (2,5 cm), tekanan
sistolik rata-rata adalah 80-60/ 45-40 mmHg pada saat lahir 100/ 50 mmHg sampai hari ke
sepuluh.
c. Berat badan
Letakkan handuk hangat langsung ditimbang dan set ke nol sebelum menimbang bayi
telanjang. Berat badan biasanya diukur dalam kilogram (kg). Berat Badan normal 2500-4000
kg.
d. Panjang badan
WHO- JHPIEGO, 2003 : 24). Jokinen (2002) menganjurkan, berdasar pada rekomendasi dari
the joint working party on child health (Hall & Elliman, 2002) bahwa garis dasar pengukuran
panjang badan masih penting untuk pengajian pertumbuhan dan kesehatan bayi di masa
mendatang. Jokinen (2002) juga mencatat bahwa pengukuran ini bisa tidak akurat dan
mengatakan penggunaan metode yang paling umum, dengan pita mengukur dari puncak
kepala ke telapak kaki dengan tungkai sedikit ekstensi, terbukti jauh dari variabel .
e. Kepala
kelahiran.Lingkar kepala ini dilakukan dengan meletakkan pita melingkar pada lingkar
oksipito-frontal. Pengukuran yang dicatat adalah rata-rata dari tiga kali pengukuran. Kisaran
normal untuk bayi aterm adalah 32-37 cm (Baston & Durward, 2001). Bayi baru lahir bisa
memiliki bentuk kepala yang tidak teratur saat lahir, ada molase (tumpang tindih tulang
tengkorak) dan kaput suksadaneum (edema kulit kepala), pembengkakan besar kadang merah
marun warnanya dikenal sebagai sephalhematoma (efusi darah dibawah periosteum tulang
kranial) tidak terjadi saat lahir tetapi dapat terjadi beberapa jam/ hari setelah kelahiran.
Lingkar dada, diukur dari dada kedaerah punggung kembali ke dada melalui puting
f. Telinga
g. Mata
diperiksa apakah lengkap ada lensa mata,pupil mengecil bila ada rangsang cahaya,jarak
antar mata 3cm. Selain itu perlu diperhatikan adanya perlengketan, katarak, perdarahan sub
konjungtiva dan lokasinya. Mata harus bersih dari cairan dan peradangan, yang bila terjadi
dalam 24 jam sejak kelahiran harus diselidiki karena dapat disebabkan oleh infeksi
menonjol, refleks hisap dinilai dengan mengamati bayi pada saat menyusu. Untuk memeriksa
mulut bayi, bidan harus memasukkan jari bersarung tangan, bersih, baru dipasang, guna
i. Leher
j. Dada
Memeriksa bentuk, lokasi puting, pola respirasi (bunyi nafas, bunyi jantung).
k. Sistem syaraf
Adanya refleks moro, lakukan rangsangan dengan suara keras, yaitu pemeriksaan
bertepuk tangan (Pusdiknakes-WHO-JHPIEGO, 2003 : 15). Pada saat lahir otot bayi lembut
dan lentur. Otot-otot tersebut memiliki tonus, kemampuan untuk berkontraksi ketika
dirangsang. Sistem persyarafan bayi cukup berkembang untuk bertahan hidup tetapi belum
l. Perut
Memeriksa bentuk, keeratan klem tali pusat, perdarahan tali pusat, benjolan.
m. Kelamin
Untuk bayi laki-laki memeriksa adanya ukuran, letak dan adanya pigmentasi, testis
dalam skrotum, penis berlubang pada ujung (Pusdiknakes-WHO-JHPIEGO, 2003 : 17). Pada
anak lelaki testis dalam skrotum dan sudah turun kebawah,meatus uretra bermuara diujung
penis. Pemeriksaan yang dilakukan meliputi ukuran, letak, dan adanya pigmentasi (Myles,
Cetakan 14, 2009). Pada perempuan labia mayora menutupi minora,himen dan klitoris dapat
tampak membesar.
n. Tungkai dan kaki
Harus simetris, pergetakan normal, hitung jari tangan dan kaki, memeriksa lipatan
o. Anus
Catat dan dokumentasi setiap keluaran mekonium serta selalu bahwa bayi memiliki
p. Kulit
Memeriksa adanya laserasi, tanda lahir, memar, dan setiap trauma kelahiran.
a. Caput suksedaneum
Pengumpulan cairan di bawah kulit kepala yang biasa terjadi pada persalinan lama dan
sulit. Caput dapat melewati garis sutura, lain halnya pada cephal hematoma yaitu cairan tidak
melewati batas sutura. cairan ini di serap kembali dalam waktu 12 jam atau beberapa hari
setelah lahir.
b. Molase
Suatu keadaan yang paling bertumpukan satu sama lain sebagai upaya untuk
memfasilitasi pergerakan kepala selama melalui jalan lahir pada proses persalinan yang
c. Bercak mongol
Pigmentasi yang datar dan berwarna gelap di daerah pinggang bawah dan bokong yang di
temukan pada saat lahir pada beberapa bayi, yang akan menghilang secara perlahan-lahan
1) Nevus Flammeus ialah daerah kapilernyang tidak menonjol, berbatas tegas, berwarna
merah-ungu yang tidak bertambah ukurannya, bisa menghilanh atau memudar warnanya.
2) Nevus vaskulosus ialah kapiler yang baru terbentuk dan membesar pada kulit (lapisan
dermis dan subdermis) yang tumbuh beberapa bulan, kemudian mengkerut dan menghilang.
e. Psendomenarrhe
Cairan mukus kental berwarna keputihan dari bayi baru lahir perempuan selama minggu
f. Akriosianosis
Warna biru pada tangan dan kaki yang mungkin timbul pada 2 hingga 4 jam pertama setelah
lahir akibat sirkulasi perifer yang buruk. Jika sirkulasi sentral memedai, suplai darah akan
segera kembali dengan cepat kebagian ekstermitas setelah kulit ditekan dengan jari.
g. Milia
Sumbatan pada kelenjar sebasea, tampak sebagian bercak putih menonjol pada muka,
Kebutuhan cairan pada tiap-tiap bayi untuk mencapai kenaikkan Berat badan yang optimum,
berbeda-beda oleh sebab pemberian cairan hendaknya on demand (sesuai keinginan bayi).
b. BAB
Pada hari pertama dan ketiga tinja berwarna hijau tua (mekonium), hari ke empat dan lima
tinja berwarna coklat kehijauan dan tergantung dengan susu yang diminum. Bayi yang
minum ASI berwarna kuning dan lembek, bayi yang minum PASI tinja berwarna kuning ke
c. BAK
Sistem ginjal terbentuk sejak masa janin tetapi kemampuan setelah lahir masih
sempurna.Urin pertama dihasilkan dalam 24 jam pertama serta meningkat seiring asupan
cairan. Yang perlu diperhatikan/ dicatat : kencing pertama, frekwensi kencing berikutnya,
d. Tidur/ istirahat
Keadaan tidur tenang, bayi jarang bergerak dan pernafasan lambat serta teratur. Keadaan
tidur REM, bayi bernafas tidak teratur dan menangis atau membuat ekspresi wajah lainnya.
Gerakan mata yang cepat dapat terlihat melalui kelopak mata. Keadaan istirahat bayi:
1) Keadaan sadar-aktif, bayi memperlihatkan gerakan tubuh yang aktif, dengan ekspresi tenang
2) Keadaan sadar-tenang, bayi sadar tetapi relaks, matanya terbuka dan terfokus, dan bayi
Lama tidur BBL antara 16-20 jam sehari dengan masing-masing periode antara 1,5 jam-5/ 6
Semenjak aktiv pernapasan bayi tetap terjaga dan reaktif terhadap rangsang dalam jangka
waktu 1jam lalu relaks dan tidur.Lama tidur pertama berlangsung berapa menit hingga berapa
jam. Selama masa itu terjadi akumulasi sekret di orofaring yang menyebabkan tersedak atau
muntah
1) Tidur Dalam
2) Tidur Dangkal
Pergerakan mata yang cepat teramati pada kelopak yang tertutup.Pernapasan tidak
bervariasi.
2) Tahap terjaga tenang :tanggap terhadap stimulus visual n auditorik
e. Kebersihan kulit
Dilapisi oleh vernik caseosa yang berfungsi melindungi bayi didalam dan diluar uteri serta
menghilang dalam beberapa jam setelah lahir. Tipis,halus dan mudah trauma akibat gesekan
atau trauma. PH BBL 6,4 dan turun 4,9 setelah 3-4hr. Lanugo menutupi kulit terutama
bahu,lengan atas,paha.Tampak tanda khas etnik tertentu,misal mongolia terdapat daerah lebar
kulit dengan memandikan pada saat umur 6-24 jam saat suhu tubuh stabil. Setelah itu lihat
f. Keamanan
(1) Jangan sekali-kali meninggalkan bayi sendirian dikursi, meja, tempat tidur.
(3) Hindari penggunaan bantal pada belakang kepala bayi dan tempat tidur karena bantal dapat
lembek sering, hijau tua ada lendir atau darah pada tinja.
5) Infeksi : suhu meningkat, merah, bengkak, keluar cairan (nanah), bau busuk, pernafasan
sulit.
6) Tinja/ kemih : tidak berkemih dalam 3 hari, tidak BAB dalam 24 jam.
7) Aktivitas : menggigil, atau tangis yang tidak biasa, rewel, lemas, terlalu mengantuk,
lunglai, kejang.
Tanda – tanda Bahaya Bayi Baru Lahir menurut Abdul Bari Saefudin (2002 ; hal. 139) yaitu :
1) Sulit minum
3) perut kembung
4) Merintih
5) Perdarahan
6) Sangat kuning
2) Imunisasi
3) Tanda-tanda bahaya
4) Pencegahan infeksi
5) ASI Eksklusif
bertambah keras. Check juga kapan terakhir anda memberi makan/susu kepada bayi anda?,
Jika bayi belum disusui(ASI) setelah 1-2 jam atau dengan susu formula sekitar 2 jam maka
2. Minta Ganti Popok. Bayi juga dapat merasa tidak nyaman dengan tubuhnya, baik itu terasa
kotor atau basah pada popoknya dan mereka belum dapat menyatakan ketidaknyaman itu
pada kita sehingga mereka hanya menangis. Tangisannya mirip seperti tangisan lapar tapi
anda dapat mencek kapan terakhir anda memberikan susu. Pada beberapa bayi tidak
menangis meskipun basah atau kotor. Perlunya bagi orang tua untuk mengecek popok si kecil
3. Kedinginan. Bayi baru lahir merasa senang bila dibungkus dengan kain sehingga menjadi
hangat. Karena mereka terbiasa dengan kehangatan dan kenyamanan sewaktu mereka dalam
rahim ibunya. Sehingga sewaktu anda membuka baju bayi anda untuk dimandikan atau
diganti popok, bayi akan menangis sebagai penyataan kehilangan rasa hangat dan nyaman.
Tangisan terdengar seperti rintihan. Tapi setelah anda memberikan baju atau selimut bayi
akan berhenti menangis. Juga jangan terlalu membungkus rapat atau memberikan baju yang
4. Minta digendong dan dipeluk. Bayi sangat senang melihat wajah orang tuanya mendengar
suara, detak jantung dan mencium bau tubuh ibu (terutama bau dari air susu ibu). Mereka
senang untuk dipeluk setelah selesai disusui, dimandikan atau digantikan popoknya, dan
yakinlah bayi anda akan tertidur dalam pelukan/gendongan anda. Jadi bayipun menangis
5. Kelelahan. Beberapa bayi yang tidak terbiasa dengan lingkungan baru akan menangis
ketika mereka merasa lelah, dan biasanya bayi yang belum tidur sejenak, maka akan lebih
mudah rewel, dan akna mulai menangis dengan gangguan kecil saja. Kita dapat menilai kalau
bayi kelelahan dengan melihat bayi mengusap-usap matanya atau telinganya. Anda dapat
menghindari hal ini dengan selalu memberikan waktu rutin dimana bayi mempunyai waktu
untuk istirahat.
6. Stimulus yang berlebihan. Tidak semua bayi dapat beradaptasi dengan mudah pada
lingkungan barunya. Jika bayi berada di tempat baru dengan banyak wajah-wajah baru, yang
ingin mengendongnya bergantian, bagi bayi dapat menjadi sangat tidak menyenangkan dan
tidak nyaman. Bayi akan menangis karena stimulasi yang berlebihan. Dalam situasi seperti
ini tenangkan sikecil, gendong, ajak ketempat yang agak sepi, cobalah untuk membatasi
7. Bosan. Jangan pikir bayi hanya menangis karena lapar dan basah popok. Bayi anda juga
dapat merasa bosan dengan rutin yang ada. Cobalah bawa bayi anda berkeliling dengan
tempat duduknya bawalah kemana anda pergi, ikutkan dalam aktivitas anda. Bayi senang
melihat warna-warni jadi bila bayi sudah cukup kuat untuk tengkurap anda dapat meletakkan
8. Tangisan karena sakit. Tangisan karena bayi anda kesakitan berbeda dengan tangisa karena
lapar, bayi menangis dengan keras, menahan nafas sebentar karena rasa tak enaknya, dan
sekali-kali menangis dengan nada yang tinggi. Percayalah terhadap naluri anda ketika bayi
menangis tidak dengan seharusnya. Anda dapat membawa ke dokter untuk memastikanya.
9. Kolik. Kolik dimana bayi menangis dalam 3 jam sehari atau 3 hari perminggu. Jika bayi
menangis dalam kesakitan, mukaya menjadi kemerahan, perutnya tegang, menarik kakinya,
dan mengepalkan tangannya, kemungkinan terjadi kolik pada bayi anda. Sekitar 1 dari 5 bayi
mengalami kolik tapi biasanya berakhir setelah bayi berusia 3 bulan. Menenangkan bayi yang
sedang kolik tidak mudah, karena bayi sedang kesakitan cobalah untuk meringankan
lembut, usaplah punggung atau perutnya. Bila berlanjut bawalah ke dokter secepatnya.
Apapun yang anda lakukan ingatlah bahwa bayi anda menangis karena inilah satu-satunya
cara komunikasi yang dapat dilakukannya, jadi jangan menjadikan anda putus asa. Bayi anda
Tabel pola buang air kecil (BAK) dan karakteristik tinja pada bayi baru lahir cukup bulan.
BAK
aspal
aspal
banyak)
“berbiji”
“berbiji”
“berbiji”
Awalnya mungkin disangka “diare” tetapi seiring bertambahnya usia, bayi baru lahir
memiliki pola BAB yang bervariasi. Umumnya bayi akan buang air besar kurang lebih 2-5
kali sehari hingga ia berusia sekitar 6-8 minggu. Tinjanya akan berbentuk sama seperti
sebelumnya, cair lunak seperti bubur. Warnanya pun bervariasi dari kuning hingga kuning
kehijauan. Karena bayi terkesan sering BAB, maka tidak jarang banyak ayah atau ibu yang
khawatir bayinya diare. Bahkan beberapa bayi ASI akan BAB setiap kali selesai menyusu.
Apalagi pola ini tidak ditemukan pada bayi yang mendapatkan susu formula ataupun
campuran susu formula-ASI. Hal ini juga yang membuat banyak orangtua ragu untuk
memberikan ASI eksklusif kepada bayinya, karena takut bayinya terkena “diare”. Sebenarnya
kondisi tersebut diatas normal sekali terjadi. Dan bukanlah pertanda bayi mengalami diare.
Salah satu manfaat ASI dari ribuan manfaat lainnya adalah ASI akan berfungsi sebagai
laksatif atau obat urus-urus. Di awal bayi baru lahir hingga usia bayi 6-7 minggu, ASI akan
membersihkan sistem pencernaan bayi saat ia masih di dalam rahim ibu. Kemudian ASI akan
melapisi sel-sel usus halus yang masih terbuka dengan antibodi dari ASI, sehingga terlindung
dari resiko alergi dan gangguan pencernaan. Tidak hanya itu saat bayi BAB, maka bilirubin
yang tidak terpakai dalam tubuh akan dibuang melalui tinja. Ini berarti fungsi hati yang masih
belum sempurna akan terbantu dengan baik dan resiko kuning pada bayi akan terminimalisir.
Inilah mengapa bayi ASI akan sering BAB. Agar ibu tidak bingung, ibu juga perlu
Saat bayi memasuki usia sekitar > 6 minggu, pola dari BAB akan berubah. Jika tadinya bayi
ASI sering BAB, maka ia akan jarang BAB. Frekuensi BAB tiap bayi ASI pun bervariatif.
Ada yang 2 atau 3 hari sekali. Bahkan ada yang hingga 12 hari atau lebih tidak BAB. Jika
tadinya orang tua khawatir akan bayinya yang sering BAB, maka beberapa minggu kemudian
kekhawatiran sebaliknya terjadi. Banyak sekali orangtua yang takut anaknya mengalami
sembelit (konstipasi) .
Kondisi tersebut juga normal terjadi. Di usia ini, bayi ASI akan jarang BAB. Hal ini
disebabkan ASI diserap sempurna oleh tubuh bayi. Karena diserap sempurna, maka tidak
akan ada ampas yang dibuang dalam bentuk tinja. Selama perilaku bayi baik-baik saja, pola
pertumbuhannya baik, tidak kesakitan atau rewel luar biasa saat mengejan (lethargic), maka
tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Perhatikan juga saat bayi BAB dan bentuk tinjanya. Jika
tinja berbentuk seperti biasa (lunak seperti bubur atau selai) dan bayi tidak mengalami
kesulitan saat mengeluarkan tinjanya, maka bayi jelas tidak mengalami sembelit (konstipasi) .
Lain halnya bila bayi mengalami sembelit, tinjanya akan keras padat, agak kering dan sulit
dikeluarkan. Jika hal ini terjadi, ibu dapat berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter anak.
Seringkali para ayah ibu melakukan intervensi agar bayinya BAB. Mulai dari pemberian obat
pencahar, memberikan jus buah hingga merangsang anus bayi dengan sabun dsbnya. Hal ini
sama sekali tidak dibutuhkan. Selain bayi akan tergantung dengan rangsangan agar bisa BAB,
tindakan tersebut juga dapat membahayakan bayi. Dengan mengenali dan memahami
perilaku bayi dan karakteristik tinja bayi agar terhindar dari tindakan yang tidak diperlukan.
Sekali lagi semua kondisi yang ada hanya berlaku untuk bayi yang mendapatkan ASI
eksklusif dan selama masa ASI eksklusif. Jika bayi sempat diberikan campuran susu formula
ataupun makanan lainnya, kondisi normal yang tersebut diatas tidak dapat diterapkan.
Pola BAB yang jarang pada bayi ASI akan terus berlangsung hingga ia berusia 6 bulan atau
masa ASI eksklusif terlewati. Begitu bayi ASI mendapatkan MPASI di usia 6 bulan ke atas,
konsistensi dari tinja bayi dan pola BABnya akan bervariasi dan ditentukan dari asupan
Bukan hanya pola BAB dari bayi ASI yang dipertanyakan. Warna dari tinja bayi yang
berwarna warni seringkali juga membingungkan dan membuat banyak ayah ibu ragu dan
khawatir akan bayinya. Agar tidak tersesat di jalan, mari kita kenali bersama warna dari tinja
bayi ASI.
Tinja ini disebut mekonium yang akan keluar saat BAB pertama bayi baru lahir.
2.. Kuning kehijauan atau kuning kecoklatan. Lunak seperti bubur. Kadang seperti berbiji.
Begitu ASI matang keluar (ASI yang keluar setelah kolostrum, sekitar hari ke-4 pasca bayi
lahir), maka tinja bayi akan berwarna kekuningan. Warna kuning ini disebabkan oleh
Jika sesekali terjadi, maka hal ini bukanlah sebuah alarm. Perhatikan apakah puting
payudara mengalami lecet atau anus bayi terluka ataupun bayi mengalami sembelit. Apabila
selalu dan sering ditemukan darah dalam tinja, maka konsultasikan pada dokter.
Umumnya disebabkan pemberian suplemen zat besi yang jelas tidak diperlukan oleh bayi
ASI. Zat besi dalam ASI lebih mudah diserap oleh tubuh dan jumlahnya cukup untuk bayi.
Sehingga pemberian suplemen zat besi tidak dibutuhkan untuk bayi ASI.
5.. Kehijauan
Umumnya disebabkan oleh makanan yang ibu konsumsi. Dapat juga disebabkan oleh asupan
ASI yang tidak seimbang, yaitu bayi relatif hanya mendapatkan asupan ASI awal (foremilk)
daripada ASI akhir (hindmilk). Terutama jika tinja bayi sering sekali berwarna hijau. Karena
itu berikan ASI di satu payudara hingga bayi selesai menyusu ataupun payudara terasa
kosong.
Dengan memahami pola BAB dan karakteristik dari tinja bayi, berbagai keraguan dan
ketakutan yang ada dalam pemberian ASI eksklusif dapat kita hindari dan ibu menjadi
tenang. Semakin ibu tenang dalam memberikan ASI eksklusif, semakin lancar juga hormon
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kebutuhan cairan pada tiap-tiap bayi untuk mencapai kenaikkan Berat badan yang optimum,
berbeda-beda oleh sebab pemberian cairan hendaknya on demand (sesuai keinginan bayi).
b. BAB
Pada hari pertama dan ketiga tinja berwarna hijau tua (mekonium), hari ke empat dan lima
tinja berwarna coklat kehijauan dan tergantung dengan susu yang diminum. Bayi yang
minum ASI berwarna kuning dan lembek, bayi yang minum PASI tinja berwarna kuning ke
c. BAK
Sistem ginjal terbentuk sejak masa janin tetapi kemampuan setelah lahir masih
sempurna.Urin pertama dihasilkan dalam 24 jam pertama serta meningkat seiring asupan
cairan. Yang perlu diperhatikan/ dicatat : kencing pertama, frekwensi kencing berikutnya,
d. Tidur/ istirahat
Keadaan tidur tenang, bayi jarang bergerak dan pernafasan lambat serta teratur. Keadaan
tidur REM, bayi bernafas tidak teratur dan menangis atau membuat ekspresi wajah lainnya.
.jakarta:Salemba Medika