You are on page 1of 6

Nama : Azzalya Nurisyani

NIM : 152070013
Kelas : V-A Pendidikan Fisika
Mata Kuliah : Pendalaman Fisika Sekolah II
Dosen : Drs Yudi Dirgantara M.pd
Dindin Nasrudin S.Pd M.Pd

PERTANYAAN KONTEKSTUAL

1. Bagaimana cara microwave memanaskan makanan?


Oven microwave menggunakan prinsip gelombang mikro yang dihasilkan dari suatu
komponen bernama magnetron. Gelombang mikro memiliki panjang gelombang yang
berorde beberapa sentimeter dan frekuensi yang mendekati frekuensi resonansi alami
molekul air dalam zat padat dan juga cairan. Dengan demikian gelombang mikro dapat
dengan mudah diserap oleh molekul air dalam makanan, yang merupakan mekanisme
pemanasan dalam pemanggang gelombang mikro. (Tipler, 2001, p. 415)

2. Bagaimana prinsip kerja alat ukur tekanan darah berdasarkan konsep fisika?
Tekanan darah diukur dengan menggunakan manometer yang berisi yang berisi air raksa
atau satu dari jenis alat ukur lainnya, dan biasanya dikalibrasi dalam mm-Hg. Pengukur
dipasang ke jaket berisi udara tertutup yang diikatkan pada lengan atas di ketinggian
jantung. Dua nilai tekanan darah yang diukur adalah tekanan maksimum ketika jantung
memompa yaitu tekanan sistolik dan tekanan ketika jantung beristirahat yaitu tekanan
diastolik. Pada awalnya, tekanan udara pada jaket dinaikkan samapi diatas tekanan
sistolik dengan pompa tangan, dan tekanan ini menekan arteri utama (brachial) dilengan
sehingga memotong aliran darah. Tekanan udara kemudian diperkecil secara perlahan-
lahan sampai titik dimana darah kembali mengalir ke tangan; hal ini dideteksi dengan
mendengarkan karakteristik suara ketukan darah (ketika darah mengalir melalui
penyempitan yang disebabkan oleh jaket yang ketat, kecepatannya menjadi tinggi dan
aliran turbulen. Turbulen itulah yang menyebabkan suara mngetuh) yang kembali
kelengan bawah dengan stetoskop. Pada saat ini, tekanan sistolik sama dengan tekanan
udara pada jaket yang bisa dibaca pada pengukur. Tekanan udara diperkecil lagi samapi
suara ketukan menghilang ketika darah dengan tekanan rendah dapat memasuki arteri.
Pada saat ini, pengukur menunjukkan tekanan diastolik. (Giancoli, 2001, p. 355)
3. Mengapa hari yang panas dan lembab jauh lebih tidak nyaman dibandingkan
dengan hari yang kering pada tempertaur yang sama?
Kelembaban yang tinggi terutama pada hari yang panas akan memperkecil penguapan
cairan dari kulit (keringat yang keluar dari permukaan kulit kita ketika tubuh mengalami
kepanasan), yang merupakan salah satu mekanisme tubuh yang vital untuk mengatur
temperatur tubuh. Udara yang kering dapat menambung uap air lebih banyak dibanding
dengan udara lembab. Tetapi kelembaban yang sangat rendah juga dapat menyebabkan
efek pengeringan pada kulit dan selaput lendir. (Giancoli, 2001, p. 477)

4. Mengapa memasak dengan panci presto lebih cepat matang?


Prinsip yang digunakan pada presto adalah kenaikan titik didih. Secara teori, air akan
mendidih pada suhu 100o Celsius pada tekanan 1 atmosfer. Karena presto terbuat dari
bahan stainless yang tebal dan kuat serta mempunyai tutup yang rapat, maka uap air yang
yang dihasilkan saat proses pendidihan tidak mungkin keluar dan hanya terkumpul dalam
presto. Air yang terkumpul ini yang membuat tekanan air dalam presto naik, yang
menyebabkan titik didihnya juga naik menjadi > 100oCelsius. Oleh karena itu, presto
mampu melunakkan daging maupun tulang (atau duri) yang sedang dimasak dalam
waktu yang lebih singkat. Sebagai pengaman, maka pada presto terdapat katup
pengaman yang berfungsi untuk melepaskan tekanan uap pada saat berlebihan.
(Nugraheni, Handayani, & Utama, 2014)

5. Bagaimana prinsip kerja dari kapal selam?


Kapal selam memiliki beberapa bagian yang membuat kapal selam dapat melayang dan
terapung di dalam air, bagian-bagian tersebut yaitu:
 Tangki Ballast berfungsi untuk menyimpan udara dan air.
 Katup udara, berfungsi untuk memasukkan udara ke dalam ballast (tangki).
 Katup air, berfungsi untuk memasukkan air ke dalam ballast (tangki).
 Tangki Kompresor udara, yang berfungsi memompa air keluar dari ballast dan
diganti dengan udara.
Kapal selam didesain memiliki tanki balast (trim), Tanki balast berfungsi menyimpan
udara dan air. Ketika kapal selam harus menyelam, tangki balast diisi dengan air laut.
Hal ini membuat kapal selam menjadi berat dan tenggelam. Ketika kapal selam ingin
naik ke permukaan laut, air dipompa keluar dari tangki balast dan diisi dengan udara dari
kompresor seingga kapal selam menjadi ringan dan mulai mengapung.

6. Mengapa karpet lebih terasa hangat dibandingkan lantai?


Lantai ubin lebih dingin di kaki daripada lantai yang dilapisi karpet pada temperatur
yang sama karena ubin merupakan penghantar yang lebih baik daripada karpet; ketika
menginjak karpet, kalor yang ditransfer dari kaki ke karpet. Karena karpet merupakan
penghantar kalor yang buruk sehingga kalor akan menumpuk dipermukaan karpet.
sedangkan ubin menghantarkan kalor kembali dengan cepat sehingga menerima lebih
banyak kalor dari kaki yang membuat temperatur permukaan kaki dapat menurun.
(Giancoli, 2001, p. 502)

7. Apakah air dapat menguap di bawah titik didihnya?


Iya dapat karena menguap dan mendidih memiliki konteks yang berbeda. Mendidih
adalah perubahan fase cair menjadi gas pada seluruh bagian cairan, Air mulai menguap
jika suhu lingkungan air lebih tinggi dari pada suhu air itu sendiri dan atau tekanan udara
di atas permukaan air kurang dari 1 atm. Misal jika suhu air 15oC sedangkan suhu
lingkungan sekitarnya 30oC maka permukaan air mulai menguap. mekanisme penguapan
seperti ini hanya terjadi pada lapisan air di permukaan (fenomena permukaan), bukan
pada keseluruhan air. Hal ini terjadi karena air yang berada di bawah permukaan terjebak
dalam lautan gaya tarik-menarik antara sesama molekul air. Mereka tidak memiliki
cukup energi untuk naik ke permukaan dan melepaskan diri ke udara.
Bagaimanapun, penguapan air permukaan hanya dapat terjadi dengan satu syarat, yaitu
kondisi udara tidak boleh jenuh terhadap uap. Udara yang jenuh terhadap uap adalah
udara yang berisi sangat banyak uap sehingga tidak mampu lagi menerima uap
tambahan. Semakin kering kondisi udara, akan semakin mudah pula air di suatu
permukaan menguap. Sebaliknya, semakin lembab kondisi udara, akan semakin sulit
pula air di suatu permukaan menguap.
Titik didih artinya suhu yang memungkinkan terjadinya penguapan di segala titik air
itu. ketika mendidih, air telah mencapai titik didihnya dan semua molekulnya bergejolak
bergerak tak acak dengan energi tinggi sehingga molekul melepas ikatannya dan menjadi
bentuk gas (uap air) (Giancoli, 2001, pp. 474-476)

8. Mengapa udara di puncak gunung lebih dingin dibandingkan di kaki gunung?


Dalam atmosfer bumi, selalu ada massa udara yang naik keatas, sedangkan semakin
tinggi suatu tempat, atmosfernya semakin tipis. ketika udara melewati daerah yang
atmosfernya semakin menipis, udara tersebut cenderung memuai. Pemuaian tersebut
menyebabkan udara harus mengerahkan energi yang ia punya untuk menggeser udara
lain yang sudah mengisi tempat di situ supaya ia bisa mendapat ruang untuk memuai.
Akibatnya, setelah itu udara menjadi kehabisan energi, dan pergerakan molekul udara itu
sendiri menjadi melambat. Saat pergerakan molekul udara cepat, udara akan menjadi
panas, sedangkan saat pergerakannya tidak cepat, udara itu akan dingin. Karena
pergerakan molekulnya melambat, suhu udara yang naik tersebut berubah menjadi sejuk.
Semakin tinggi tempatnya, pemuaian udara akan semakin besar, sehingga udara tersebut
menjadi semakin sejuk. Dan juga karena laju penurunan suhu berbanding lurus dengan
laju penurunan tekanan. Semakin tinngi permukaan bumi maka tekanannya akan
semakin rendah sehingga suhu udara akan turun (Giancoli, 2001)

9. Mengapa kaca mobil berembun ketika turun hujan?


Udara selalu mengandung uap air. Ada nilai maksimum kandungan uap air yang boleh
ada di udara. Kondisi udara dengan kandungan uap air maksimum dikatakan berada
dalam kelembaban jenuh. Jika kandungan uap air di udara melewati kelembanan jenuh
maka kondisinya tidak stabil. Kelebihan uap akan otomatis berubah menjadi cair melalui
proses kondensasi (pengembunan).
Nilai kelembaban jenuh bergantung pada suhu udara. Makin tinggi suhu udara maka
makin besar kelembaban jenuh. Atau makin tinggi suhu udara maka makin banyak uap
air yang boleh stabil berada di udara.
Ketika hujan suhu lingkungan menjadi turun sehingga kandungan air dalam udara
melewati keadaan jenuh suhu yang baru. Uap air dengan seketika mengalami kondensasi.
Kondensasi akan terjadi di benda yang suhunya rendah. (Giancoli, 2001, pp. 474-476)

10. Bagaimana terjadinya fatamorgana?


Proses terjadinya fatamorgana berbeda dengan proses terjadinya pelangi, walaupun
sama-sama merupakan fenomena alam yang terjadi karena adanya proses pembiasan
cahaya. Berikut ini merupakan proses terjadinya fatamorgana :

1) Awal terjadinya Fatamorgana adalah karena adanya perbedaan kerapatan suhu


antara suhu udara dingin dan suhu udara panas yang ada di lapisan
atmosfer diatas kerak bumi. Suhu udara yang dingin memiliki kerapatan yang
lebih rapat dan lebih berat dibandingkan suhu udara panas yang memiliki
kerapatan yang lebih rendah dan lebih ringan.
2) Oleh karena hal tersebut, maka lapisan udara dengan suhu yang panas akan
berada dekat dengan lapisan tanah dan terperangkap oleh lapisan udara yang
suhunya lebih dingin di atasnya, sehingga cahaya akan mengalami pembiasan ke
arah garis horizontal pada pandangan dan berjalan ke atas karena pengaruh
internal total. Pemantulan internal total (total internal reflection) merupakan
proses pemantulan cahaya yang terjadi pada permukaan batas antara satu medium
dengan medium yang lain, yang memiliki indeks bias yang lebih kecil, jika sudut
datang ke medium kedua melebihi suatu sudut kritis tertentu. Dan cahaya yang
ada dalam medium dengan indeks bias yang tinggi akan berjalan ke medium
dengan indeks bias yang lebih rendah.
3) Ketika sinar ini dilihat oleh mata kita,maka kita akan melihatnya seperti ada
bayangan jenis – jenis air yang disebut dengan fatamorgana. (Anonim)
Bibliography
Anonim. (n.d.). Proses Terjadinya Fatamorgana – Jenis dan Dampaknya. Retrieved
Desember 2017, 17, from https://ilmugeografi.com/fenomena-alam/proses-terjadinya-
fatamorgana
Giancoli, D. (2001). Fisika Jilid 1 Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.
Nugraheni, M., Handayani, T. H., & Utama, A. (2014). TEKNOLOGI PRESTO PADA
PRODUK BERBASIS IKAN AIR TAWAR KAYA KALSIUM.
Tipler, P. A. (2001). Fisika untuk sains dan teknik edisi ketiga jilid 2 (terjemah). Jakarta:
Erlangga.

You might also like