You are on page 1of 11

TUGAS MIKROKONTROLER

“MIKROKONTROLER ATMEGA 128”

NAMA KELOMPOK VII :

 JEMI ARIANTO
 MUH. IMRAN
 ZAINUDDIN
 ARMIN ARFANDI
 NUR MUHAMMAD

YAYASAN PENDIDIKAN SAID DAHLAN


AMIK STMIK CATUR SAKTI
KENDARI
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Mikrokontroler

Mikrokontroler adalah komputer kecil dalam satu chip (integrated circuit) yang
mengandung sebuah unit processor, memori, dan bagian programabel I/O (input/output).
Pemrograman memori dalam bentuk NOR flash atau OTP ROM sudah termasuk dalam chip
tersebut berupa RAM. Mikrokontroler didisain untuk aplikasi embedded system. Mikrokontroler
banyak digunakan pada produk-produk atau perangkat otomatis, seperti misalnya pada sistem
kontrol mesin otomatis pada mobil, remote control, mesin kantor, mainan elektronika, dan
embedded sistem lainnya.

Sebuah mikrokontroller dapat bekerja dengan cara memberi atau memasukkan


program yang berisi instruksi-instruksi yang dapat digunakan untuk menjalankan sistem
mikrokontroller tersebut. Banyak sedikitnya instruksi program ini disesuaikan dengan
aplikasi yang akan dirancang. Semakin kompleks aplikasinya, maka semakin banyak
instruksi yang diberikan dan semakin besar memori yang digunakan untuk mengeksekusi
aplikasi yang diinginkan. Oleh karenanya mikrokontroller dapat di program berulang-ulang
dan dapat digunakan untuk mengolah data pada aplikasi-aplikasi kontrol otomasi
sederhana.

B. Mikrokontroler Atmega 128

Mikrokontroler atmega 128 merupakan salah satu varian dari mikrokontroler AVR 8-bit.
Beberapa fitur yang dimiliki adalah memiliki beberapa memory yang bersifat non-volatile, yaitu
128Kbytes of In-System Self-Programmable Flash program memory (128Kbytes memory flash
untuk pemrograman), 4Kbytes memori EEPROM, 4Kbytes memori Internal SRAM, write/erase
cycles : 10.000 Flash/ 100.000 EEPROM (program dalam mikrokontroler dapat diisi dan dihapus
berulang kali sampai 10.000 kali untuk flash memori atau 100.000 kali untuk penyimpanan
program/data di EEPROM).

a) AVR®– High-Performance dan Low-Power RISC Arsitektur.


b) CPU yang terdiri atas 32 buah register.
c) Memori Flash sebesar 128 Kb dengan kemampuan Read / Write.
d) SRAM Internal sebesar 4Kb.
e) EEPROM sebesar 4Kb.
f) Dua buah 8-bit Timer/Counter dengan kemampuan pembandingan dan Prescaler
terpisah.
g) Dua buah 16-bit Timer/Counter dengan kemampuan pembanding, Prescaler terpisah.
h) Dua buah 8-bit saluran PWM.
i) Dua buah 8-bit PWM Channel.
j) ADC internal 10-bit, 8 Channel.
k) Port USART untuk komunikasi serial.
l) Port antarmuka komparator analog.
m) Real time counter.
n) Port I/O sebanyak 53 buah, yaitu: port A, port B, port C, port D, Port E, port F dan
port G.
o) Tegangan operasi sampai dengan 5,5 V.

C. Arsitektur Atmega 128

Mikrokontroler ATmega128 memiliki 2 buah memori utama, yaitu memori program


dan memori data serta 1 buah memori tambahan, yaitu memori EEPROM. Ketiganya
memiliki ruang sendiri dan terpisah.

a) Memori program

Atmega128 memiliki kapasitas memori progam sebesar 128 Kbytes dengan


kemampuan ketahanan minimal tulis/hapus sebanyak 10.000 siklus yang
terpetakan dari alamat 0000h – FFFFh dimana masing- masing alamat memiliki
lebar data 16 bit. Memori program ini terbagi menjadi 2 bagian yaitu bagian
program boot dan bagian program aplikasi.
b) Memori data

Dalam konfigurasi normal, ATmega128 memiliki kapasitas memori data sebesar


4096 byte yang terbagi menjadi 3 bagian yaitu register serba guna, register I/O, I/O
tambahan dan SRAM. Atmega128 memiliki 32 byte register serba guna, 64 byte
register I/O, 160 byte I/O tambahan yang dapat diakses sebagai bagian dari
memori SRAM (menggunakan instuksi LD atau ST) atau dapat juga diakses
sebagai I/O (menggunakan instruksi IN atau OUT), dan 4096 byte digunakan untuk
memori data SRAM.
c) Memori EEPROM
Atmega128 memiliki memori EEPROM sebesar 4 Kbytes yang terpisah dari memori
program maupun memori data dengan kemampuan ketahanan minimal tulis/hapus
sebanyak 100.000 siklus. Memori EEPROM ini hanya dapat diakses dengan
menggunakan register-register I/O yaitu register EEPROM Address, register
EEPROM Data, dan register EEPROM Control. Untuk mengakses memori
EEPROM ini diperlakukan seperti mengakses data eksternal, sehingga waktu
eksekusinya relatif lebih lama bila dibandingkan dengan mengakses data dari
SRAM.
Gambar Blok Diagram ATmega128

Atmega128 merupakan tipe AVR yang telah dilengkapi dengan 8 saluran ADC internal
dengan fidelitas 10 bit. Dalam mode operasinya, ADC Atmega128 dapat dikonfigurasi, baik
secara single ended input maupun differential input. Selain itu, ADC Atmega128 memiliki
konfigurasi pewaktuan, tegangan referensi, mode operasi, dan kemampuan filter derau yang
amat fleksibel, sehingga dengan mudah disesuaikan dengan kebutuhan ADC itu sendiri. ADC
ATmega128 juga memiliki pin suplai tegangan analog terpisah (AVCC), dimana besarnya AVCC
ini tidak boleh melebihi + 0,3 V dari tegangan kerja (VCC).
Atmega128 memiliki 4 modul timer yang terdiri dari 2 buah timer/counter 8 bit dan 2 buah
timer/counter 16 bit. Keempat modul timer/counter ini dapat diatur dalam mode yang berbeda
secara individu dan tidak saling mempengaruhi satu sama lain. Selain itu, semua timer/counter
juga dapat difungsikan sebagai sumber interupsi. Masing-masing timer/counter ini memiliki
register tertentu yang digunakan untuk mengatur mode dan cara kerjanya.

Serial Peripheral Interface (SPI) merupakan salah satu mode komunikasi serial
syncrhronous kecepatan tinggi yang dimiliki oleh Atmega128. Universal Syncrhronous and
Asyncrhronous Serial Receiver and Transmitter (USART) juga merupakan salah satu mode
komunikasi serial yang dimiliki oleh Atmega128. USART merupakan komunikasi yang memiliki
fleksibilitas tinggi, yang dapat digunakan untuk melakukan transfer data baik antar mikrokontroler
maupun dengan modul-modul eksternal termasuk PC yang memiliki fitur UART.
USART memungkinkan transmisi data baik secara syncrhronous maupun asyncrhronous,
sehingga dengan memiliki USART pasti kompatibel dengan UART. Pada Atmega128, secara
umum pengaturan mode syncrhronous maupun asyncrhronous adalah sama. Perbedaannya
hanyalah terletak pada sumber clock saja. Jika pada mode asyncrhronous masing-masing
peripheral memiliki sumber clock sendiri, maka pada mode syncrhronous hanya ada satu sumber
clock yang digunakan secara bersama-sama. Dengan demikian, secara hardware untuk mode
asyncrhronous hanya membutuhkan 2 pin yaitu TXD dan RXD, sedangkan untuk mode
syncrhronous harus 3 pin yaitu TXD, RXD dan XCK.

D. Konfigurasi Pin Atmega 128


Konfigurasi pin Atmega128 dapat dilihat pada Gambar di bawah ini.
Gambar Pin Atmega 128

Dari gambar di atas dapat dijelaskan fungsi dari masing-masing pin Atmega128
sebagai berikut:

a) VCC merupakan pin yang berfungsi sebagai masukan catu daya / sumber tegangan.
b) AVCC merupakan pin yang berfungsi sebagai masukan catu daya / sumber
tegangan untuk analog (masukan analog maupun ADC).
c) GND merupakan pin Ground.
d) Port A (PortA0…PortA7) merupakan pin input/output dua arah dan pin dengan fungsi
khusus, seperti dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Fungsi Port A

Port Pin Fungsi Khusus

PA7 AD7 (Alamat interface memori eksternal dan bit data ke-7)

PA6 AD6 (Alamat interface memori eksternal dan bit data ke-6)

PA5 AD5 (Alamat interface memori eksternal dan bit data ke-5)

PA4 AD4 (Alamat interface memori eksternal dan bit data ke-4)

PA3 AD3 (Alamat interface memori eksternal dan bit data ke-3)

PA2 AD2 (Alamat interface memori eksternal dan bit data ke-2)

PA1 AD1 (Alamat interface memori eksternal dan bit data ke-1)

PA0 AD0 (Alamat interface memori eksternal dan bit data ke-0)

e) Port B (PortB s/d PortB7) merupakan pin input/output dua arah dan pin dengan fungsi
khusus, seperti dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Fungsi Port B
Port Pin Fungsi Khusus
OC2/OC1C (Keluaran pembanding dan keluaran PWM untuk
Timer/Counter2 atau keluaran pembanding dan keluaran PWM C
PB7
untuk Timer/Counter1)

OC1B (Keluaran pembanding dan keluaran PWM B untuk


PB6 Timer/Counter1)

OC1A (Keluaran pembanding dan keluaran PWM A untuk


PB5 Timer/Counter1)

OC0 (Keluaran pembanding dan keluaran PWM untuk


PB4 Timer/Counter0)

PB3 MISO (SPI Bus Master Input/Slave Output)

PB2 MOSI (SPI Bus Master Output/Slave Input)

PB1 SCK (SPI Bus Serial Clock)

PB0 SS (SPI Slave Select input)


f) Port C (PortC0 s/d PortC7) merupakan pin input/output dua arah dan pin dengan
fungsi khusus, seperti dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

g) Port D (PortD s/d PortD7) merupakan pin input/output dua arah dan pin dengan fungsi

khusus, seperti dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Fungsi Port D
Port Pin Fungsi Khusus
PD7 T2 (Timer/Counter2 Clock input)
PD6 T1 (Timer/Counter1 Clock input)
PD5 XCK1 (USART 1 External Clock Input/Output)
PD4 ICP1 (Timer/Counter1 Input Capture Pin)
PD3 INT3/TXD1 (External Interrupt3 Input or UART 1 Transmit Pin)
PD2 INT2/RXD1 (External Interrupt2 Input or UART 1 Receive Pin)
PD1 INT1/SDA (External Interrupt1 Input or TWI Serial Data)
PD0 INT0/SCL (External Interrupt0 Input or TWI Serial Clock)

h) Port E (PortE0 s/d PortE7) merupakan pin input/output dua arah dan pin dengan
fungsi khusus, seperti dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Fungsi Port E
Port Pin Fungsi Khusus
INT7/ICP3 (External Interrupt 7 Input or Timer/Counter3 Input Capture
PE7
Pin)
INT6/T3 (External Interrupt 6 Input or Timer/Counter3 Clock Input)
PE6

INT5/OC3C (External Interrupt 5 Input or Output Compare and PWM


PE5
Output C for Timer/Counter3)
INT4/OC3B (External Interrupt 4 Input or Output Compare and PWM
PE4
Output B for Timer/Counter3)
PE3 AIN1/OC3A (Analog Comparator Negative Input or Output

Compare and PWM Output A for Timer/Counter3)


AIN0/XCK0 (Analog Comparator Positive Input or USART 0
PE2
External Clock Input/Output)
PDO/TXD0 (Programming Data Output or UART 0Transmit Pin)
PE1

PE0 PDI/RXD0 (Programming Data Input or UART 0 Receive Pin)


i) Port F (PortF s/d PortF7) merupakan pin masukan analog untuk ADC.
j) Port G (PortG s/d PortG4) merupakan pin input/output dua arah.
k) RESET merupakan pin yang digunakan untuk me-reset mikrokontroler.
l) XTAL1 dan XTAL2 merupakan pin masukan clock eksternal.
m) AVCC merupakan pin sumber tegangan untuk masukan analog dan ADC.
n) AREFF merupakan pin referensi analog untuk ADC.
o) PEN merupakan pin untuk mengaktifkan pemrograman mode SPI (Serial).
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Mikrokontroler adalah komputer kecil dalam satu chip (integrated circuit) yang
mengandung sebuah unit processor, memori, dan bagian programabel I/O (input/output).
Pemrograman memori dalam bentuk NOR flash atau OTP ROM sudah termasuk dalam chip
tersebut berupa RAM. Mikrokontroler didisain untuk aplikasi embedded system.
Mikrokontroler banyak digunakan pada produk-produk atau perangkat otomatis, seperti
misalnya pada sistem kontrol mesin otomatis pada mobil, remote control, mesin kantor,
mainan elektronika, dan embedded sistem lainnya.
Mikrokontroler atmega 128 merupakan salah satu varian dari mikrokontroler AVR 8-
bit. Beberapa fitur yang dimiliki adalah memiliki beberapa memory yang bersifat non-volatile,
yaitu 128Kbytes of In-System Self-Programmable Flash program memory (128Kbytes
memory flash untuk pemrograman), 4Kbytes memori EEPROM, 4Kbytes memori Internal
SRAM, write/erase cycles : 10.000 Flash/ 100.000 EEPROM (program dalam mikrokontroler
dapat diisi dan dihapus berulang kali sampai 10.000 kali untuk flash memori atau 100.000
kali untuk penyimpanan program/data di EEPROM).

You might also like