Professional Documents
Culture Documents
QS AN NAHL : 78
ُّ ن أ َ ْخ َر َج هك ُْم َو
َللاه ُِ ش ْيئًا ت َ ْعلَ همونَُ ال أ ه ّم َهاتِ هك ُْم بهطه
ُْ ِون م َُ س ْم َُع لَ هك هُم َو َج َع
َ ل ّ ار ال َ ت َ ْش هك هرونَُ لَ َعلّ هك ُْم َواأل ْفئِ َدُة َ َواأل ْب
َُ ص
Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan
dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.
Maksud ayat ini adalah, Allah mengajari kalian apa yang sebelumnya tidak kalian ketahui,
yaitu sesudah Allah mengeluarkan dari perut ibu kalian tanpa memahami dan mengetahi sesuatu
apa pun. َ َواأل ْفئِ َدُةmaksudnya adalah hati yang kalian gunakan untuk mengenal segala sesuatu,
merekamnya dan memikirkannya sehingga kalian memahaminya.
Lafadz ’‘ ت َ ْش هك هرونَُ لَعَلّ هك ُْمagar kamu bersyukur’’, maksudnya adalah kami berbuat demikian pada
kalian, maka bersyukurlah kalian kepada Allah atas hal-hal yang dikaruniakan-Nya kepada
kalian.[1][1]
Ayat ini menurut Tafsir Al Maraghi mengandung penjelasan bahwa setelah Allah melahirkan kamu
dari perut ibumu, maka Dia menjadikan kamu dapat mengetahui segala sesuatu yang sebelumnya
tidak kamu ketahui. Dia telah memberikan kepadamu beberapa macam anugerah berikut ini :
Perangkat hidup yang lain; sehingga kamu dapat mengetahui jalan untuk mencari rizki dan materi
lainnya yang kamu butuhkan, bahkan kamu dapat pula memilih mana yang terbaik bagi kamu dan
meninggalkan mana yang jelek.
Semua yang di anugerahkan oleh Allah kepadamu tiada maksud lain kecuali supaya kamu bersyukur,
artinya kamu gunakan semua anugerah Allah tersebut diatas semata-mata untuk mencapai tujuan
hidup yang sebenarnya yaitu :
a. ُ ً ن فَض
َُْل يَ ْبتَغه ْون ُْ َِربِ ِه ُْم م : mengekploitasi sebanyak-banyak karunia Allah yang tersebar di seluruh
belahan bumi-Nya demi kemaslaahatan hidup umat manusia.
b. َو ِرض َْوانًا : dan meraih keridlaan-Nya, karena dengan keridlaan-Nya itulah hidupmu menjadi
semakin bermartabat.
Begitulah selayaknya yang harus dilakukan oleh setiap manusia sesuai tugas hidupnya sebagai
hamba Allah dan khalifahnya di muka bumi.[2][2]
Dalam QS. 16 : 78 diawali dengan dengan kata lata'lamuna syai'an yakni tidak mengetahui
sesuatu apapun, sebelum Allah Swt. menciptakan bagi manusia pendengaran, penglihatan dan
af'idah (hati, otak, akal) manusia sama halnya dengan kertas putih yang tidak mengetahui
apapun. Melalui pendengaran, penglihatan dan af'idah manusia mulai mengalami proses
perkembangan seiring dengan bertambahnya pengetahuan mereka atas apa yang mereka lihat
melalui penglihatan dan atas apa yang mereka dengar melalui pendengaran
Potensi yang diberikan oleh Allah kepada manusia tidak akan berarti apa- apa jika potensi tersebut
tidak digali dan digunakan benar. Maka dari itu ada beberapa faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan manusia, yaitu keluarga dan lingkungan.
Pertama, Faktor keluarga. Dalam pendidikan islam terdapat istilah Al-ummu madrasatul ula.
Istilah ini memang tepat sekali digunakan dalam ilmu pendidikan, karena anak terlebih dahulu
mengenal orang tuanya sebelum dia mengenal dunia luar sekitarnya.
Kedua, Faktor Lingkungan. Lingkungan di sekitar tempat tinggal anak juga mempengaruhi
perkembangan fisik dan psikis anak.
[1][1] Abu Ja’far Muhammad bin Jarir Ath-Thabari, Tafsir Ath-Thabari (16), Jakarta:Pustaka Azzam,
2009, h.248-249
[2][2] http://cintailmuku1.blogspot.com/2011/12/qs-nahl-78-anugerah-allah-kepada.html