You are on page 1of 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN

HEPATITIS

Oleh :
A. MAS HENDYRAYANI KUSUMA
NIM : P07120015041
TINGKAT 2.2

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN DIII KEPERAWATAN
TAHUN 2016
SATUAN ACARA PENYULUHAN

1
TUBERKULOSIS PARU (TBC)

A. LATAR BELAKANG
Penyakit Tuberkulosis paru (TBC) merupakan penyakit infeksi kronik
menular masyarakat yang masih menjadi masalah utama kesehatan masyarakat di
dunia termasuk Indonesia. TBC menjadi salah satu penyakit yang
pengendaliannya menjadi komitmen global dalam MDG’s. Penyakit Tuberkulosis
paru (TBC) menimbulkan masalah kesehatan yang mengganggu kualitas hidup
kelompok masyarakat usia produktif, bahkan dapat menimbulkan komplikasi
serius. Tuberkulosis (TBC) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh
infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini dapat menyebar melalui
droplet orang yang telah terinfeksi penyakit Tuberkulosis paru (TBC).
(Kemenkes, 2011)
Dalam banyak kasus penyakit Tuberkulosis paru (TBC) menyebabkan
kesakitan jangka panjang, kecacatan dan kematian. Selain menyebabkan
kematian, secara fisik, TBC dapat menyebabkan seseorang menjadi kurus, lemah,
cepat lelah, batuk darah dan sesak nafas. Selain itu secara psikologis, penyakit
TBC dapat menyebabkan perasaan terisolasi atau penolakan karena penyakit
menular yang diderita dan dibuktikan dengan perubahan pola perilaku atau
penolakan tanggung jawab (Doenges,1999)
Selain menimbulkan angka morbiditas dan mortalitas yang tinggi,
Tuberkulosis paru juga menimbulkan kerugian secara ekonomis. Bila dilihat dari
sudut pandang secara ekonomi, penyakit ini menimbulkan dampak negatif
terhadap perekonomian suatu negara. Semakin banyak jumlah angkatan kerja
yang menderita Tuberkulosis paru (TBC) disuatu negara, maka akan
menimbulkan kerugian ekonomis bagi negara tersebut yang secara tidak langsung
akan mengurangi devisa negara. Penyakit ini merupakan salah satu penghalang
pembangunan nasional karena mampu menurunkan produktivitas ekonomi
penderitanya, menurunkan pendapatan keluarganya yang pada akhirnya akan
berdampak terhadap ekonomi secara nasional. ( Departemen Kesehatan, 2008)
Meskipun prevalensinya menurun secara signifikan dalam beberapa tahun
terakhir, jumlah penderita penyakit tuberkulosis (TBC) di Indonesia masih

2
terbilang tinggi. Menurut World Health Organization (WHO) saat ini jumlah
penderita TBC di Indonesia menempati peringkat empat terbanyak di seluruh
dunia. Indonesia peringkat empat terbanyak untuk penderita TB setelah China,
India, dan Afrika Selatan. Prevalensi TB di Indonesia pada 2013 ialah 297 per
100.000 penduduk dengan kasus baru setiap tahun mencapai 460.000 kasus.
Dengan demikian, total kasus hingga 2013 mencapai sekitar 800.000-900.000
kasus. (Profil kesehatan Indonesia Tahun 2013)
Selama kurun waktu 3 tahun terakhir CNR Provinsi Bali secara umum
sudah terjadi peningkatan walaupun tidak signifikan. Tahun 2012 CNR Provinsi
Bali sebesar 71/100.000 penduduk dan pada tahun 2013 meningkat menjadi
74/100.000 penduduk, sedangkan tahun 2014 angka tersebut tetap sebesar
74/100.000 penduduk. Dari data tersebut TBC terbanyak yaitu Denpasar sebanyak
122.05 kasus, disusul Buleleng sebanyak 101.35 kasus, Karangasem 60.75 kasus,
Jembrana 58.19 kasus, Klungkung 56.64 kasus, Badung 53.76 kasus, Gianyar 53.
21 kasus, Tabanan 40.62, dan Bangli 29.37 kasus. (Profil kesehatan Bali Tahun
2014)
Di sisi lain, berdasarkan Laporan Data Kesakitan Puskesmas I Kota
Denpasar Tahun 2013 menunjukkan bahwa penyakit TBC sebesar 69% yakni
ditemukan 25 kasus dari target 36 kasus, atau hanya sebesar 39/100.000 penduduk
yaitu kelurahan Pedungan. Pada wilayah ini ditemukan kasus TBC yang lebih
tinggi dibandingkan dengan wilayah lainnya di Kota Denpasar. (Penelitian Anak
Agung Gede Agung, dkk. 2012)
Mengingat masalah TBC, dapat disebabkan karena perilaku dari
masyarakat yang tidak baik seperti kebiasaan merokok, perilaku penderita atau
masyarakat yang tidak menutup mulut saat batuk, padahal TBC ditularkan melalui
udara dan percikan air liur atau dahak pada saat batuk. Selain faktor perilaku yang
menyebabkan TBC berdasarkan hasil wawancara penulis, 10 dari 30 warga (>18
tahun) banyak terjadi karena kurang pengetahun dari masyarakat apa itu TBC,
penyebab dari TBC dan pencegahan TBC. Oleh karena itu, hal ini perlu mendapat
perhatian untuk mencegah penularan lebih lanjut yang dapat mengakibatkan
dampak yang lebih buruk lagi bagi masyarat, sehingga sangat perlu dilakukan
pencegahan dini terhadap penyakit TBC tersebut. Dalam rangka menurunkan

3
angka penularan penyakit TBC ini, saya berinisiatif untuk melakukan sebuah
kegiatan “Promosi Kesehatan tentang Penyakit TBC” yang diharapkan
masyarakat dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan TBC dan dapat
mencegah terjadinya TBC serta masyarakat mampu melakukan teknik batuk
efektif dari demonstrasi yang sudah diberikan, sehingga dapat menurunkan angka
penderita penyakit TBC tersebut. (Ogawa,2006)

B. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan selama 40 menit diharapkan sasaran
mengetahui cara-cara pencegahan dan penanganan TBC dan dapat
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
b. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 40 menit sasaran dapat :
a. Menjelaskan pengertian dari Tuberkolusis Paru (TBC) dengan tepat dan
benar.
b. Menyebutkan penyabab penyakit Tuberkolusis Paru (TBC) dengan
tepat.
c. Menyebutkan 3 dari 6 gejala dari penyakit TBC dengan tepat dan benar .
d. Menyebutkan cara penularan dari penyakit TBC dengan tepat dan benar.
e. Menyebutkan 3 dari 8 cara pencegahan dari penyakit TBC dengan tepat
dan benar.
f. Meredemontrasikan cara batuk efektif yang baik dan benar

C. MATERI
A. Pengertian penyakit Tuberkolusis Paru (TBC)
B. Penyabab penyakit Tuberkolusis Paru (TBC)
C. Gejala dari penyakit Tuberkolusis Paru (TBC)
D. Cara penularan dari penyakit Tuberkolusis Paru (TBC)
E. Cara Pencegahan Tuberkolusis Paru (TBC)
F. Cara batuk efektif yang baik dan benar

D. METODE
1. Ceramah

4
2. Demonstrasi
3. Tanya Jawab

E. ALAT/MEDIA
1. ALAT
a. LCD
b. Layar
c. Laptop
2. MEDIA
a. Slide
b. Leaflet
c. Tissue

F. SASARAN
Masyarakat Banjar Pande Pedungan I, Denpasar Selatan yang berusia produktif
(18-50 tahun

G. WAKTU
Jumat, 20 November 2015, pukul 16.00-16.40 wita

H. TEMPAT
Balai Banjar Pande Pedungan I, Denpasar Selatan

I. SUMBER
Compas.com. 2014. Indonesia Peringkat Empat Pasien TB Terbanyak Di
Dunia.http://health.kompas.com/read/2014/03/03/1415171/Indonesia.Peringkat
.4.Pasien.TB.Terbanyak.di.Dunia. Diakses tanggal 29 Oktober 2015

Dinas Kesehatan provinsi Bali .2015. Profil Kesehatan Provinsi Bali Tahun
2014.http://www.baliprov.go.id/files/subdomain/diskes/Info%20Jibang/Profil%
20Kesehatan/Profil%20Kesehatan%202014.pdf. Diakses tanggal 29 Oktober
2015

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.2014. Profil Kesehatan Indonesia


Tahun 2013 .http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-
kesehatan-indonesia/profil-kesehatan-indonesia-2013.pdf. Diakses tanggal 29
Oktober 2015
Sholeh S. Naga.2012. Ilmu Penyakit Dalam. Jogjakarta : DIVA press

Tri Kurniasih,.2009.Tobercolusis. http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/126447-

5
T%2026272-Analisis%20faktor-Pendahuluan.pdf. Diakses tanggal 29 Oktober
2015

J. SETTING TEMPAT
Balai Desa Kelurahan Pedungan, Denpasar Selatan

SLIDE

N
D
p

( Sasaran )
Keterangan :
D : Dosen
M : Moderator
N : Notulen
P : Penyaji

K. Setting Acara
N
Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Audien
o.
I Pembukaan  Mengucapkan salam Menjawab salam
(5 menit)  Memperkenalkan diri (BHSP) Mendengarkan
 Menjelaskan tujuan Mendengarkan

 Kontrak waktu Mendengarkan

 Menyampaikan apersepsi (ingin Menjawab

menggali seberapa besar


penguasaan materi audien)

6
II Penyampaianisi Menjelaskan materi penyuluhan Mencatat,
penyuluhan secara berurutan dan teratur. mendengar,
(25 menit) Materi : bertanya.
a. Menjelaskan Pengertian
Tuberkolusis Paru (TBC)
b. Penyabab penyakit Tuberkolusis
Paru (TBC)
c. gejala dari penyakit
Tuberkolusis Paru (TBC)
d. penularan dari penyakit
Tuberkolusis Paru (TBC)
e. Pencegahan Tuberkolusis Paru
(TBC)
f. batuk efektif yang baik dan
benar
III Evaluasi Memberikan pertanyaan kepada Menjawab
(5 menit) audiens pertanyaan
IV Penutup Mengucapkan terimakasih Mendengarkan
(5 menit) Menyampaikan salam Menjawab salam

L. PROSES EVALUASI
1. Struktur
a. Persiapan Materi
Materi dipersiapkan 2 minggu sebelum penyuluhan dan informasi pada
dosen pembimbing 1 minggu sebelum penyuluhan.
b. Persiapan Media
Media dipersiapkan sehari sebelum penyuluhan dan media yang
digunakan dalam penyuluhan sudah lengkap dan dapat digunakan
sesuai fungsinya. Slide Leaflet
c. Undangan

7
Surat undangan disebarkan 4 hari sebelum penyuluhan dengan
undangan Banjar Pande Pedungan I, Denpasar Selatan (khususnya
berusia produktif 18-50 tahun)
2. Proses
a. Penyuluhan kesehatan mengenai Tuberkolusis Paru (TBC) diharapkan
berlangsung lancar dan masyarakat mengerti tentang materi
penyuluhan yang diberikan.
b. Selama penyuluhan dilaksanakan terjadi interaksi yang positif antara
penyuluh dengan masyarakat, ditandai dengan keaktifan masyarakat
dalam bertanya dan adanya kemauan masyarakat untuk mendengarkan
dengan baik.
c. Masyarakat mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir, hadir tepat
waktu dan tidak meninggalkan ruangan saat penyuluhan berlangsung.
d. Sebanyak 80% peserta penyuluhan mengerti dari semua materi yang
telah disampaikan.
e. Sebanyak 20% peserta penyuluhan yang meninggalkan tempat
sebelum SAP selesai.
3. Output
Meningkatkan pengetahuan sasaran mengenai penyakit TBC sehingga
dapat meminimalisir kejadian penyakit tersebut. Sehingga sasaran dapat :
a. Menjelaskan pengertian dari Tuberkolusis Paru (TBC) dengan tepat dan
benar.
b. Menyebutkan penyabab penyakit Tuberkolusis Paru (TBC) dengan
tepat.
c. Menyebutkan 3 dari 6 gejala dari penyakit TBC dengan tepat dan
benar .
d. Menyebutkan cara penularan dari penyakit TBC dengan tepat dan
benar.
e. Menyebutkan 3 dari 8 cara pencegahan dari penyakit TBC dengan
tepat dan benar.
f. Meredemontrasikan cara batuk efektif yang baik dan benar

8
LAMPIRAN I

TUBERKULOSIS PARU (TBC)


A. Pengertian TBC
TBC merupakan penyakit yang disebabkan ole bakteri Mycobacterium
tuberculosae, yang menyerang bagian jaringan paru juga bisa menyerang
bagian tubuh yang lain akibat dari penyebaran bakteri dari paru-paru ke organ
lain. (Sholeh S. Naga,2012)

B. Penyabab penyakit Tuberkolusis Paru (TBC)


a. Peyebab penyakit TBC adalah bakteri Micobakterium tuberculosis.
Bakteri TBC tersebut biasanya masuk ke dalam tubuh manusia melalui
udara pernafasan ke dalam paru. Kemudian kuman tersebut menyebar dari
paru ke bagian tubuh lainnya, melalui sistem peredaran darah, sistem
saluran limfe, melalui saluran nafas (bronchus) atau penyebaran langsung
ke bagian-bagian tubuh lainnya.
b. Selain karena bakteri sebagai penyebab utama, faktor lingkungan yang
lembab, kurangnya sinar matahari pada suatu ruang dan kurangnya
sirkulasi udara juga sangat berperan dalam penyebaran bakteri
mikobakterium tuberklosa ini, sehingga sangat mudah menjangkit orang
yang hidup dalam kondisi lingkungan yang tidak sehat.

C. Gejala dari penyakit Tuberkolusis Paru (TBC)


Penyakit Tuberkolusis Paru (TBC) sukar ditemukan saat timbulnya gejala
pertama, karena mulainya secara perlahan-lahan sehingga orang yang merasa
sehatpun mengidap kuman TBC paru. Kadang-kadang terdapat demam yang
tidak diketahui penyebabnya dan sering disertai tanda-tanda infeksi saluran
pernapasan bagian atas, seperti batuk, pilek, tenggorokan sakit atau nyeri tekan.
Tuberkolusis Paru (TBC) gejalanya cenderung mereda sendiri, tetapi sebagian
besar akan menyebar ke organ lain sehingga dapat menimbulkan komplikasi
dan kuman dapat masuk ke dalam aliran darah menuju otak, tulang, hati, ginjal
dan limpha dan jika kuman TB di paru semakin banyak maka kemungkinan
besar akan menyebar ke jantung. Gejala sistemik/umum menurut Sholeh S.
Naga.2012 dalam buku Ilmu Penyakit Dalam:

9
a. Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama.
Demam yang terlalu tinggi yang berlangsung lama biasanya dirasakan
malam hari disertai keringat malam. Kadang-kadang serangan demam
seperti influenza dan bersifat hilang timbul.
b. Penurunan nafsu makan
c. Batuk-batuk selama lebih dari 2 minggu.
Gejala ini paling banyak dijumpai dan sering ditemukan. Batuk terjadi
karena adanya iritasi pada bronchus untuk membuang produk-produk
radang keluar. Batuk terjadi setelah penyakit berkembang dalam jaringan
paru-paru setelah berminggu-minggu atau berbulan-bulan peradangan
bermula. Sifat batuk dimulai dari batuk kering (non-produktif) kemudian
setelah timbul peradagan menjadi produktif (menghasilkan sputum). Batuk
yang terus menerus dan berdahak selama dua minggu atau lebih perlu
diwaspadai penderita tersangka Tuberkulosis.
d. Perasaan tidak enak (malaise), lemah.
e. Dada terasa sakit atau nyeri
Gejala ini jarang ditemukan. Nyeri dada timbul bila infiltrasi radang sudah
sampai ke pleura sehingga menimbulkan pleuritis.
f. Dada terasa sesak pada waktu bernapas.
Pada penyakit yang masih ringan belum dirasakan sesak napas. Sesak
napas akan ditemukan pada penyakit yang sudah lanjut, yang infiltrasinya
sudah meliputi setengah bagian paru.

D. Cara penularan dari penyakit Tuberkolusis Paru (TBC)


a. Secara langsung, melalui penularan udara dan air liur langsung masuk ke
tubuh calon penderita.
b. Sedangkan tidak langsung, udara dan air liur masuk melalui perantara,
misalnya gelas bekas minum orang yang menderita penyakit TBC.

E. Cara Pencegahan Tuberkolusis Paru (TBC)


Upaya pencegahan adalah upaya kesehatan yang dimaksudkan agar
setiap orang terhindar dari terjangkitnya suatu penyakit dan dapat mencegah
terjadinya penyebaran penyakit. Untuk mencegah agar penyakit TB paru tidak

10
menular/menyebar kepada orang lain, hendaknya keluarga dan penderita
senantiasa untuk selalu mengingatkan yaitu :
a. Minumlah OAT secara lengkap dan teratur sampai sembuh
b. Pasien TBC harus menutup mulutnya pada waktu bersin dan batuk
c. Tidak membuang dahak disembarang tempat
d. Menjalankan hidup sehat dan bersih
e. Anggota keluarga dan orang yang sering bergaul dengan penderita
sebaiknya memeriksakan diri kelab.
f. Secara dini dilakukan pengobatan dan memeriksakan kesehatannya bila
batuk lebih dari 2 minggu
g. Ventilasi rumah harus ada dan memenuhi syarat kesehatan dan sinar
matahari dapat masuk ke ruangan, terutama pada pagi hari sehingga dapat
membunuh kuman TB paru
h. Semua barang yang digunakan penderita harus terpisah begitu juga
mencucinya dan tidak boleh digunakan oleh orang lain.

F. Cara batuk efektif yang baik dan benar


Adapun teknik batuk yang efektif adalah:
1 Tarik nafas dari hidung keluarkan dari mulut secara perlahan sebanyak 3-
5 kali
2 Kemudian pada akhir nafas dalam kelima sebelum nafas dikeluarkan
tahan sesaat kemudian batukkan dengan menutup mulut dengan tangan
yang telah dibalut dengan tissue.
3 Buang secret yang ada pada tempat penampung dahak
4 Lakukan tindakan ini selama 5 menit. Dan latihan ini didapat dilakukan
4-5 kali/hari (pagi, bangun tidur, saat rileks, siang sebelum makan dan
sore setelah mandi).

11
LAMPIRAN 2
A. Bahan Evaluasi
1. Apakah yang dimaksud dengan penyakit Tuberkolusis Paru (TBC) ?
2. Apakah penyebab penyabab penyakit Tuberkolusis Paru (TBC) ?
3. Coba senyebutkan 3 dari 6 gejala dari penyakit Tuberkolusis Paru (TBC) !
4. Coba jelaskan cara penularan dari penyakit Tuberkolusis Paru (TBC) !
5. Coba senyebutkan 3 dari 8 cara pencegahan dari penyakit Tuberkolusis Paru
(TBC) !
6. Mendemontrasikan cara batuk efektif !
B. Evaluasi
1. TBC merupakan penyakit yang disebabkan ole bakteri Mycobacterium
tuberculosae, yang menyerang bagian jaringan paru juga bisa menyerang
bagian tubuh yang lain akibat dari penyebaran bakteri dari paru-paru ke
organ lain.
2. Peyebab penyakit TBC adalah kuman Micobakterium tuberculosis.
Selain karena bakteri sebagai penyebab utama, faktor lingkungan yang
lembab, kurangnya sinar matahari pada suatu ruang dan kurangnya sirkulasi
udara juga sangat berperan dalam penyebaran bakteri mikobakterium
tuberklosa ini, sehingga sangat mudah menjangkit orang yang hidup dalam
kondisi lingkungan yang tidak sehat.
3. gejala dari penyakit Tuberkolusis Paru (TBC)
a. Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya dirasakan
malam hari disertai keringat malam. Kadang-kadang serangan demam
seperti influenza dan bersifat hilang timbul.
b. Penurunan nafsu makan dan berat badan.
c. Batuk-batuk selama lebih dari 2 minggu (dapat disertai dengan darah).
4. Secara langsung, udara dan air liur langsung masuk ke tubuh calon penderita.
Tidak langsung, udara dan air liur masuk melalui perantara, misalnya gelas
bekas minum
5 pencegahan dari penyakit Tuberkolusis Paru (TBC )
a. Pasien TBC harus menutup mulutnya pada waktu bersin dan batuk
b. Tidak membuang dahak disembarang tempat

12
c. Menjalankan hidup sehat dan bersih
6. Adapun teknik batuk yang efektif adalah:
a. Tarik nafas dari hidung keluarkan dari mulut secara perlahan sebanyak 3-5
kali
b. Kemudian pada akhir nafas dalam kelima sebelum nafas dikeluarkan tahan
sesaat kemudian batukkan dengan menutup mulut dengan tangan yang
telah dibalut dengan tissue.
c. Buang secret yang ada pada tempat penampung dahak.
d. Lakukan tindakan ini selama 5 menit. Dan latihan ini didapat dilakukan 4-
5 kali/hari (pagi, bangun tidur, saat rileks, siang sebelum makan dan sore
setelah mandi).

13

You might also like