You are on page 1of 5

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian Keperawatan

1. Biodata Klien

Terjadi pada semua umur biasanya anak laki-laki dan wanita sebagai carier.

2. Keluhan Utama

1) Perdarahan lama ( pada sirkumsisi )

2) Epitaksis

3) Memar, khususnya pada ekstremitas bawah ketika anak mulai berjalan dan terbentur pada
sesuatu.

4) Bengkak yang nyeri, sendi terasa hangat akibat perdarahan jaringan lunak dan hemoragi pada
sendi

5) Pada hemofilia C biasanya perdarahan spontan

6) Perdarahan sistem GI track dan SSP

3. Riwayat Penyakit Sekarang

Apakah klien mengalami salah satu atau beberapa dari keluhan utama

4. Riwayat Penyakit Dahulu

Apakah dulu klien mengalami perdarahan yang tidak henti-hentinya serta apakah klien mempunyai
penyakit menular atau menurun seperti Dermatitis, Hipertensi, TBC.

5. Riwayat Penyakit Keluarga

Keluarga klien ada yang menderita hemofili pada laki-laki atau carrier pada wanita.

6. Kaji Tingkat Pertumbuhan Anak

Pertumbuhan dan perkembangan anak tidak terlewati dengan sempurna.

7. ADL (Activity Daily Life)

· Pola Nutrisi : anoreksia, menghindari anak tidak terlewati dengan sempurna

· Pola Eliminasi : hematuria, feses hitam

· Pola personal hygiene : kurangnya kemampuan untuk melakukan aktivitas perawatan dini.

· Pola aktivitas : kelemahan dan adanya pengawasan ketat dalam beraktivitas

· Pola istirahat : tidur terganggu karena nyeri

8. Pemeriksaan

· Pemeriksaan fisik

- Keadaan umum : kelemahan


- BB : menurun

- Wajah : Wajah mengekspresikan nyeri

- Mulut : Mukosa mulut kering, perdarahan mukosa mulut

- Hidung : epitaksis

- Thorak/ dada : Adanya tarikan intercostanalis dan bagaimana suara paru

- Suara jantung pekak

- Adanya kardiomegali

- Abdomen adanya hepatomegali

- Anus dan genetalia

ü Eliminasi urin menurun

ü Eliminasi alvi feses hitam

- Ekstremitas : Hemartrosis memar khususnya pada ekstremitas bawah

· Pemeriksaan Penunjang ( labolatorium )

1) Uji Skrinning untuk koagulasi darah

- Masa pembekuan memanjang (waktu pembekuan normal adalah 5-10 menit)

- Jumlah trombosit ( normal )

- Uji pembangkitan tromboplastin ( dapat menemukan pembentukan yang tidak efisien dari
tromboplastin akibat kekurangan F VIII )

2) Biopsi hati ( kadang-kadang ) digunakan untuk memperoleh jaringan untuk pemeriksaan patologi
dan kultur

3) Uji fungsi hati (kadang-kadang) digunakan untuk mendeteksi adanya penyakit hati

B. Diagnosa Keperawatan

1. Resiko kekurangan volume cairan berhubungan mekanisme pembekuan darah yang tidak
normal.

2. Risiko injuri berhubungan dengan perdarahan.

3. Kurang pengetahuan berhubungan dengan informasi inadekuat.

4. Resiko kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan keterbatasan gerak sendi sekunder akibat
hemartosis perdarahan pada sendi.

5. Perubahan proses keluarga berhubungan dengan anak menderita penyakit serius.

C. Rencana Keperawatan
1. Diagnosa : Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan mekanisme pembekuan
darah yang tidak normal.

· Tujuan (NOC) :

a. Keseimbangan cairan

b. Hidrasi

c. Status nutrisi : masukan makanan dan minuman

· Kriteria Hasil :

a. Mempertahankan urine output sesuai dengan usia dan berat badan, berat jenis urine normal

b. Tekanan darah, nadi, suhu tubuh dalam batas normal.

c. Tidak ada tanda-tanda dehidrasi, elastisitas turgor kulit baik, membran mukosa lembab, tidak
ada rasa haus yang berlebihan.

· Intervesi (NIC) :

a. Monitoring tannda-tanda vital

R/ Penurunan sirkulasi darah dapat terjadi peningkatan kehilangan cairan mengakibatkan hipotensi
dan takikardi

b. Instruksikan dan pantau anak berkaitan dengan perawatan gigi yaitu menggunakan sikat gigi
berbulu anak

R/ Sikat gigi berbulu keras dapat menyebabkan perdarahan mukosa mulut.

c. Kolaborasi pemberian produk plasma sesuai indikasi

R/ Pemberian plasma untuk mempertahankan homeostatis.

2. Diagnosa : Risiko injuri berhubungan dengan perdarahan.

· Tujuan (NOC) : menurunkan resiko injuri

· Kriteria Hasil :

a. Klien terbebas dari cidera

b. Klien mampu menjelaskan cara atau metode untuk mencegah injuri/cidera

c. Mampu memodifikasi gaya hidup untuk mencegah injuri

d. Menggunakan fasilitas kesehatan yang ada

· Intervesi (NIC) :

a. Ciptakan lingkungan yang aman seperti menyingkirkan benda-benda tajam, memberikan


bantalan pada sisi keranjang bayi untuk yang tidak aktif

R/ Anak yang aktif memiliki resiko cidera yang tinggi apabila tidak diawasi

b. Tekankan bahwa olahraga kontak fisik dilarang


R/ Kontak fisik dapat menyebabkan perdarahan

c. Berikan tekanan setelah injeksi / fungsi vena

R/ Tekanan ini meminimalkan perdarahan

d. Anjurkan orang tua untuk memberikan pengawasan pada saat bermain di luar rumah.

e. Kolaborasi pemberian analgesik (hindari aspirin), bisa disarankan menggunakan asetaminofen

R/ Aspirin dapat mengganggu pH darah dan dapat ketidakcukupan mudah terjadi

3. Diagnosa : Nyeri yang berhubungan dengan perdarahan dan pembengkakan.

· Tujuan (NOC) : Pasien tidak menderita nyeri atau menurunkan intensitas atau skala nyeri yang
dapat diterima anak.

· Kriteria Hasil : Anak tidak menunjukkan tanda-tanda nyeri yang ditandai oleh ekspresi wajah
relaks, ekspresi rasa nyaman, mampu tertidur, dan tidak ada kebutuhan obat anlgesik.

· Intervesi :

a. Kaji tingkat nyeri anak

R/ untuk mengendalikan rasa nyeri, dan untuk memantau status perdarahan anak karena nyeri yang
konsisten atau meningkat, dapat mengindikasikan perdarahan berlanjut.

b. Anjurkan untuk tidak menggunakan obat yang dijual bebas seperti aspirin.

R/ Aspirin dapat mengganggu pH dan dapat membuat perdarahan mudah terjadi

c. Ajarkan keluarga atau anak tentang apa itu hemofilia & tanda serta gejalanya

d. Berikan penjelasan pada keluarga dan atau anak bahwa penyakit ini belum

dapat disembuhkan dan tujuan terapi adalah mencegah munculnya gejala.

R/ Informasi yang adekuat akan dapat meningkatkan pengetahuan klien.

4. Diagnosa resiko tinggi kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan keterbatasan gerak sendi
sekunder akibat hemartosis

· Hasil yang diharapkan : Menurunkan resiko kerusakan mobilitas fisik

· Kriteria Hasil :

a. Tanda vital tetap normal.

b. Peningkatan rentang gerak sendi

c. tidak ada tanda inflamasi

· Intervesi :

a. Ajarkan untuk melakukan latihan rentang gerak aktif pada anggota gerak yang sehat
R/ Meningkatkan kepercayaan diri pada klien.

b. Lakukan latihan rentang gerak pasif pada anggota gerak yang sakit.

R/ Melatih persendian dan menurunkan resiko perlukaan.

c. Kolaborasi / konsultasi dengan ahli terapi fisik / okupasi, spesialisasi, rehabilitas.

R/ Sangat membantu dalam membuat program latihan / aktivitas individu dan menentukan alat
bantu yang sesuai.

5. Perubahan proses keluarga berhubungan dengan anak menderita penyakit serius.

· Tujuan : Klien dapat menerima support adekuat

· Kriteria Hasil :

a. Keluarga tidak mengalami penurunan koping keluarga

b. Normalisasi keluarga yang memuaskan

c. Kesejahteraan emosi pemberi asuhan

· Intervensi :

a. Gali perasaan orang tua dan anggota keluarga tentang kondisi kronis dan dampaknya pada
gaya hidup mereka.

b. Rujuk pada konseling genetik untuk identifikasi kerier hemofilia dan beberapa kemungkinan
yang lain.

c. Rujuk kepada agen atau organisasi bagi penderita hemofilia.

D. Evaluasi Keperawatan

a. Nyeri berkurang

b. Melakukan upaya pencegahan berdarah

c. Mampu menghadapi kondisi kronis dan perubahangayahidup.

d. Tidak mengalami komplikasi.

You might also like