You are on page 1of 7

Nama : Riska Nurlaila

Nim : 1505002

Kelas : Biologi C 2015

Tugas : Biomedik

1. Apakah yang dimaksud dengan human/animal cell culture?


Kultur sel adalah suatu proses di mana suatu sel dari suatu jaringan diambil dan
ditumbuhkan pada kondisi yang terkontrol dan aseptik. Sel yang digunakan untuk
dikultur biasanya diambil dari jaringan eukaryota. Sel tersebut akan tumbuh dan
bertambah banyak dalam kondisi in vitro dan masih mempunyai sifat-sifat mirip
dengan sel asalnya. Sel-sel tertentu mengadakan proliferasi tetapi masih dalam keadaan
tidak terdiferensiasi. Kultur sel merupakan teknik yang umum digunakan pada studi
metabolisme manusia dan fisiologi manusia yang tidak mudah dilakukan secara in vivo.
Sel dapat diisolasi dari jaringan, lalu membiakkan kultur sel selama berhari-hari sampai
berminggu-minggu. Sel dapat diperoleh dari jaringan normal (contohnya, jaringan
kulit) jika prosedur klinis dan pertimbangan etis. Sel dapat juga diperoleh dari jaringan
yang sakit (contohnya, sel tumor hati) yang diambil selama operasi sebagai bagian dari
terapi untuk pasien. Kultur sel biasanya dilakukan dalam bentuk suspensi sel yang
diambil dari jaringan asli (baik secara enzimatik, mekanik, atau disosiasi kimia), kultur
primer, atau cell line dan dilakukan di bawah kondisi laboratorium yang steril dan
lingkungan yang terkendali melibatkan suhu, gas, dan tekanan.

2. Sebutkan macam-macam human/animal cell – tissue culture?


Sel kultur biasanya digambarkan berdasarkan morfologi bentuk atau karakteristik
fungsionalnyaa. Karakteristik dari morfologi sel kultur diantaranya:
a. Sel epitel : sel yang melekat pada substrat, muncul diratakan dan
berbentuk poligonal.
b. Sel lymphoblast : sel-sel yang tidak bisa menempel pada substrat tetapi
tetap dalam suspensi dengan bentuk bulat.
c. Sel fibroblast : sel yang melekat pada substrat dan muncul memanjang dan
bipolar, sering membentuk pusaran dalam budaya yang berat
Beberapa contoh sel kultur yaitu sel kultur MCF7 (sel kanker payudara), sel
kultur T47D (sel kanker payudara), kultur sel WiDR (sel kanker kolon), kultur
sel HELa (sel kanker serviks)

3. Apa sajakah keuntungan dari human/animal cell – tissue culture? Jelaskan!


Beberapa kelebihan dan keuntungan penggunaan kultur sel meliputi :
a. Mudah dikontrol fisika kimia lingkungannya (pH, suhu, tekanan oksigen, dan CO2)
dapat dikontrol sesuai dengan keinginan
b. Mudah dibuat homogen sehingga mudah dianalisis
c. Ekonomis, tidak perlu memakai banyak hewan coba
d. Mudah diberi perlakuan
e. Mudah diadakan intervensi yang mudah dianalisis
f. Sel dapat tumbuh di cawan kultur

4. Teknologi-teknologi seluler – molekuler apa sajakah yang dapat dikembangkan dari


human/animal cell – tissue culture? Jelaskan!
Perkembangan teknoogi yang menggunakan aplikasi dari human/aniamal cell culture
diantaranya untuk teknologi : stem sel biologi, teknologi IVF, biologi sel kanker,
produksi antibodi monoklonal, produksi protein rekombinan, terapi gen, vaksin
manufaktur, pemilihan obat baru dan perbaikan. Pengembangan teknologi tersebut
dalam prosesnya menggunakan sel kultur sebagai utama percobaan ataupu epenelitian
yang digunakannya.

5. Equipment apa sajakah yang diperlukan dalam pelaksanaan human/animal cell culture?
Jelaskan pula fungsi dari masing-masing equipment yang saudara sebutkan!
Peralatan yang dibutuhkan untuk kultur sel diantaranya yaitu:
a. Inkubator untuk alat yang digunakan untuk tumbuh dan memelihara budaya
mikrobiologi atau kultur sel. Inkubator mempertahankan suhu optimal, kelembaban
dan kondisi lain seperti karbon dioksida (CO2) dan kandungan oksigen dari
atmosfer di dalam.
b. Mikroskop untuk melihat visualisasi dari sel kultur
c. Sentrifuge untuk memisahkan fasa dari bahan yang akan digunakan
d. Lemari es untuk menyimpan sel kultur
e. Laminar flow hoods untuk preparasi bahan-bahan agar tidak terkontaminasi udara
luar
f. Vessels merupakan wadah tertutup yang dirancang untuk menampung cairan atau
gas pada temperatur yang berbeda dari temperatur lingkungan.
6. Sebutkan macam-macam human/animal cell lines, dan deskripsikan macam cell-lines
yang saudara sebutkan!
a. Sel kultur MCF7 (Sel Kanker Payudara)

Sel MCF-7 adalah salah satu model sel kanker payudara yang banyak digunakan dalam
penelitian. Sel tersebut diambil dari jaringan payudara seorang wanita berupa sel
adherent (melekat) yang dapat ditumbuhkan dalam media penumbuh DMEM atau
RPMI yang mengandung foetal bovine serum (FBS) 10% dan antibiotik Penicilin-
Streptomycin 1% (Anonim, 2007). Sel MCF-7 memiliki karakteristik antara lain
resisten agen kemoterapi (Mechetner et al., 1998; Aouali et al., 2003), mengekspresikan
reseptor estrogen

b. Sel kultur T47D (Sel Kanker Payudara)


Sel T47D merupakan continous cell line yang diisolasi dari jaringan tumor duktal
payudara seorang wanita. Sel T47D memiliki morfologi seperti sel epitel. Sel kanker
payudara T47D mengekspresikan protein p53 yang termutasi. Sel T47D merupakan sel
kanker payudara ER/PR-positif. Induksi estrogen eksogen mengakibatkan peningkatan
proliferasinya. Sel T47D merupakan sel yang sensitif terhadap doksorubisin.

c. Kultur sel WiDr (Sel Kanker Kolon)


Sel WiDr adalah sel kanker kolon manusia yang diisolasi dari kolon. Sel WiDr
merupakan turunan sel kanker kolon yang lain yakni sel HT-29. Sel WiDr memproduksi
antigen karsinoembrionik dan memerlukan rentang waktu sekitar 15 jam untuk dapat
menyelesaikan 1 daur sel. Salah satu karakteristik dari sel WiDr ini adalah ekspresi
sikolooksigenase-2 (COX-2) yang tinggi yang memacu proliferasi sel WiDr. WiDr
merupakan salah satu sel yang memiliki sensitivitas yang rendah terhadap perlakuan
dengan 5-fluorouracil (5-FU), agen kemoterapi golongan antimetabolit. Secara
keseluruhan, sel WiDr merupakan sel yang sesuai untuk digunakan sebagai model
dalam skrining suatu senyawa baru sebagai agen kokemoterapi dengan 5-FU.
d. Kultur sel HeLa (Sel Kanker Serviks)
Kultur sel HeLa atau HeLa cell line adalah continuous cell line yang diturunkan dari
sel epitel kanker cervix seorang wanita penderita kanker leher rahim bernama Henrietta
Lacks yang meninggal akibat kanker pada tahun 1951. Kultur sel ini memiliki sifat semi
melekat dan digunakan sebagai model sel kanker dan untuk mempelajari sinyal
transduksi seluler. Sel HeLa ini cukup aman dan merupakan sel manusia yang umum
digunakan untuk kepentingan kultur sel. HeLa bersifat imortal yang tidak dapat mati
karena tua dan dapat membelah secara tidak terbatas selama memenuhi kondisi dasar
bagi sel untuk tetap hidup masih ada. Strain-strain baru dari sel HeLa telah
dikembangkan dalam berbagai macam kultur sel, tapi semua sel HeLa berasal dari
keturunan yang sama. Sel HeLa telah mengalami transformasi akibat infeksi human
papillomavirus 18 (HPV 18) dan berbeda dengan sel leher rahim yang normal.

Viral onkogen tersebut tidak secara langsung menginduksi pembentukan tumor, tetapi
menginduksi serangkaian proses yang pada akhirnya dapat menyebabkan sifat kanker.

7. Sebutkan macam-macam bahan kimia; medium, enzim, supplement dan bahan-bahan


lain yang digunakan dalam human/animal cell culture! Dan deskripsikan masing-
masing bahan yang saudara sebutkan tersebut!
Bahan kimia yang digunakan dalam human/animal cell culture :
a. Medium
Komponen dasar dari media kultur sel adalah garam anorganik, glukosa, dan zat
organik yang juga hadir dalam plasma darah hewan. konsentrasi mereka bervariasi
dengan komposisi media yang berbeda yang dirancang untuk sel tertentu dengan sifat
khusus. Semua kaldu garam dasar media kultur sel mengandung NaCl, KCl, CaCl 2,
dan MgCl 2. Karbohidrat (glukosa) ditambahkan sebagai sumber energi dan asam
amino berfungsi sebagai sumber nitrogen, meskipun glutamin juga dapat memberikan
sumber karbon melalui transaminasi. asam amino esensial dan non-esensial dan vitamin
watersoluble juga diperlukan sebagai nutrisi dan sumber energi tambahan, konsentrasi
mereka bervariasi dengan formulasi media yang berbeda

b. Enzim

Metode yang lebih banyak digunakan mempercepat proses ini dengan menambahkan
mencerna (proteolitik) enzim, seperti tripsin atau kolagenase. Hal ini menciptakan
suspensi sel tunggal yang kemudian ditempatkan ke dalam budaya pembuluh
mengandung medium kultur dan dibiarkan tumbuh dan membelah. Metode ini disebut
enzimatik disosiasi.

c. Suplement

Hal ini biasanya mirip dengan metode yang enzim dimana, untuk enzim yang
digunakan dalam memperoleh budaya primer untuk memecah ikatan protein, dan
begitupun dengan substrat yang menjadi suplement. Bahan kimia yang digunakannya
adalah dimetilsulfoksida ( DMSO ) atau gliserol dan kemudian disimpan pada suhu di
bawah -130 ° C.

8. Hal-hal penying apa sajakah yang harus diperhatikan selama bekerja didalam ruang
laboratorium human/animal cell culture? Jelaskan !
Hal yang harus diperhatikan selama bekerja dalam ruang laboratorium human/animal
cell culture diantaranya adalah dengan memakai perlengkapan atau mematuhi prosedur
laboratorium seperti menggunakan jaslab, sepatu tertutup, rambut harus rapi, tidak
boleh makan dan minum dan sebagainya. Hal lain yang harus diperhatikan di
laboratorium kultur sel adalah penggunaan sarung tangan, masker dan instrumen harus
bersih serta alat-alat yang digunakan harus benar-benar steril agar tidak
mengkontaminasi sel yang akan dikultur sehingga dapat mengganggu proses
pengkulturan sel tersebut. Bekerja di laboratoriumnya juga jangan banyak bicara serta
harus cepat jangan biarkan bahan-bahan untuk kultur sel dibiarkan terdedah begitu saja
karena bisa terkontaminasi.

9. Kontaminan apa sajakah yang biasa ditemukan dalam cell culture ? Dan bagaimanakah
cara mencegah dan mengatasinya? Jelaskan!
Kontaminan yang biasa ditemukan dalam cell culture diantaranya:
a. Kontaminasi bakteri dan jamur
Sumber kontaminasi dari bakteri dan jamur sangat mudah karena mudah berpindah
dari berbagai instrumen seperti sarung tangan dan sebagainya.
b. Kontaminasi mycoplasma
Kontaminasi dari mycoplasma mampu mengganggu kultur dari sel inang
c. Kontaminasi kimia
Kontaminasi dari bahan kimia juga dapat mengganggu kultur sel karena bisa jadi
menjadi racun bagi sel kultur.

10. Apakah aplikasi dilakukannya human/animal cell culture ? Jelaskan!


Aplikasi dari human/animal cell culture diantaranya:
a. Sistem Model
Kultur sel bisa dijadikan sistem model yang baik untuk mempelajari biologi sel dasar
dan biokima, interaksi antara agen penyebab penyakit dengan sel, efek obat pada sel,
proses dan pemicu penuaan, serta studi gizi.
b. Uji Toksisitas
Sel kultur bisa dijadikan tes hewan untuk mempelajari efek dari obat baru, kosmetik
dan bahan kimia pada kelangsungan hidup dan pertumbuhan dalam berbagai jenis sel.
c. Penelitian kanker
Kultur sel dapat dijadikan untuk penelitian kanker, karena sel normal dan sel kanker
dapat tumbuh dalam medium, perbedaan mendasar antara mereka dapat dipelajari erat
dengan menggunakan bahan kimia, virus dan radiasi, untuk mengkonversi sel kultur
normal menjadi sel-sel kanker. Dengan demikian, mekanisme yang menyebabkan
perubahan dapat dipelajari. sel kanker juga berfungsi untuk sistem uji dalam
menentukan obat-obatan dan metode yang sesuai untuk selektif menghancurkan jenis
kanker.
d. Ilmu tentang virus
Salah satu penggunaan dari kultur sel adalah replikasi virus dalam kultur sel (di tempat
hewan) untuk digunakan dalam produksi vaksin. Kultur sel juga banyak digunakan
dalam deteksi klinis dan isolasi virus, serta penelitian dasar bagaimana mereka tumbuh
dan menginfeksi organisme.
e. Rekayasa genetika
Kemampuan untuk transfect atau memprogram ulang sel-sel dengan materi genetik
baru (DNA dan gen) telah menyediakan alat utama untuk ahli biologi molekuler yang
ingin mempelajari efek selular dari ekspresi tesis gen (protein baru).
Aplikasi lainnya yaitu bisa untuk konseling genetik, terapi gen, skrining obat dan masih
banyak lagi.

You might also like