Professional Documents
Culture Documents
Gangguan tidur ada 2 macam, yaitu gangguan tidur yang fungsional dan
patologis. Gangguan tidur fungsional terdiri dari somnabulisme, sleep
automatism, kejang nokturnus, dan paralisis nokturnus. Sedangkan hipersomnia
(terlalu banyak tidur) dan insomnia (kurang tidur) merupakan bagian dari
gangguan tidur patologis。
Penderita insomnia berbeda dengan orang yang memang waktu tidurnya pendek
(short sleepers), dimana pada short sleepers meskipun waktu tidur mereka
pendek, mereka tetap merasa bugar sewaktu bangun tidur, berfungsi secara
normal di siang hari, dan mereka tidak mengeluh tentang tidur mereka di malam
hari
Insomnia dapat juga merupakan gejala pelbagai penyakit fisik maupun mental,
dapat pula merupakan penyakit tersendiri. Dalam penggolongan diagnosis
penyakit, insomnia dapat merupakan suatu gangguan pada fungsi atau organ
tubuh yang lain, misalnya jantung, paru-paru, pencernaan , saraf, tulang dan
otot, endokrin, serta kanker.
Disamping itu, insomnia sering diakibatkan oleh penggunaan zat atau obat
tertentu seperti kopi, alkohol, obat-obat lain seperti antidepresi, dan lain-lain.
Insomnia dapat juga merupakan gejala pelbagai gangguan jiwa dari yang ringan
hingga berat, misalnya keadaan berkabung (antara lain kehilangan orang yang
dicintai, perceraian, kehilangan pekerjaan), depresi, camas, mapun psikosis
(gangguan jiwa yang penderitanya sulit membedakan realitas dan khayalan).
Selain itu, penyakit insomnia lebih banyak menyerang wanita dibandingkan pria.
“ Memang wanita lebih rentan terserang insomnia karena berhubungan dengan
siklus menstruasinya. Biasanya dalam 2-3 hari di setiap siklusnya, seorang
wanita menderita kembung dan nyeri. Dan hal itu sangat berpengaruh terhadap
kondisi psikis seorang wanita sehingga menyebabkan yang bersangkutan
mengalami insomnia. Di samping itu juga selama menstruasi, peningkatan kadar
progesteroin menyebabkan rasa lelah ada awal siklus, “ katanya.
1. Jenis transient (artinya cepat berlalu), oleh karena itu insomnia jenis ini hanya
terjadi beberapa malam saja.
2. Jenis Jangka pendek. Jenis dapat belangsung sampai beberapa minggu dan
biasanya akan kembali seperti biasa.
3. Jenis kronis (atau parah) gangguan tidak dapat tidur berlangsung le bih dari 3
minggu.
Penyebab Insomnia
Faktor Psikologi :
* Stres yang berkepanjangan paling sering menjadi penyabab dari Insomnia jenis
kronis, sedangkan berita-berita buruk gagal rencana dapat menjadi penyebab
insonia transient.
* Problem Psikiatri
* Depresi paling sering ditemukan. Kamu bangun lebih pagi dari biasanya yang
tidak kamu ingini, adalah gejala paling umum dari awal depresi , Cemas
,Neorosa, dan gangguan psikologi lainnya sering menjadi penyebab dari
gangguan tidur.
* Sakit Fisik
* Sesak nafas pada orang yang terserang asma, sinus, flu sehingga hidung yang
tersumbat dapat merupakan penyebab gangguan tidur. Selama penyebab fisik
atau sakit fisik tersebut belum dapat di tanggulangi dengan baik ,gangguan tidur
atau sulit tidur akan dapat tetap dapat terjadi.
* Faktor Lingkungan
* Lingkungan yang bising seperti lingkungan lintasan pesawat jet, lintasan kereta
api, pabrik atau bahkan TV tetangga dapat menjadi faktor penyebab susah tidur.
* Gaya Hidup
* Alkohol , rokok, kopi, obat penurun berat badan, jam kerja yang tidak teratur,
juga dapat menjadi faktor penyebab sulit tidur.
* Jangan tidur pada saat kondisi sedang lapar, hal ini dapat membuat terbangun
nantinya hanya karena ingin mencari makanan.
* Hindari minuman yang mengandung kafein, seperti pada kopi, cola, teh dan
coklat.
* Olah raga ringan 6 jam sebelum tidur. Olah raga aerobik selama 20 menit
dapat meningkatkan suhu dan metabolisme badan dan akan menurun kembali
sekitar 6 jam kemudian. Penurunan metabolisme dan suhu badan dapat
memungkinkan tidur nyenyak.
Penyembuhan Insomnia
6. Jangan tidur dengan kondisi kamu lapar, sehingga akan membuat kamu
terbangun nantinya hanya karena ingin mencari makanan.
7. Hindari minuman yang mengandung kafein, seperti pada kopi, cola, teh dan
coklat.
8. Percayakanlah saat waktu bangun kamu pada alarm jam kamu.Dengan sering
melihat jam dikamar akan mempengaruhi reaksi emosi.
10. Olah raga aerobik selama 20 menit dapat meningkatkan suhu dan
metabolisme badan dan akan menurun kembali sekitar 6 jam kemudian.
Penurunan metabolisme dan suhu badan dapat memungkinkan tidur nyenyak.
Pendekatan Relaksasi
Jenis Insomnia
1. Jenis transient (artinya cepat berlalu), oleh karena itu insomnia jenis ini hanya
terjadi beberapa malam saja.
2. Jenis Jangka pendek. Jenis dapat belangsung sampai beberapa minggu dan
biasanya akan kembali seperti biasa.
3. Jenis kronis (atau parah) gangguan tidak dapat tidur berlangsung le bih dari 3
minggu.
Penyebab Insomnia
Insomnia adalah gejala seperti juga gejala panas atau sakit kepala.
Faktor Psikologi
Stres yang berkepanjangan paling sering menjadi penyabab dari Insomnia jenis
kronis, sedangkan berita-berita buruk gagal rencana dapat menjadi penyebab
insonia transient.
Problem Psikiatri
Depresi paling sering ditemukan. Kamu bangun lebih pagi dari biasanya yang
tidak kamu ingini, adalah gejala paling umum dari awal depresi , Cemas
,Neorosa, dan gangguan psikologi lainnya sering menjadi penyebab dari
gangguan tidur.
Sakit Fisik
Sesak nafas pada orang yang terserang asma, sinus, flu sehingga hidung yang
tersumbat dapat merupakan penyebab gangguan tidur.Selama penyebab fisik
atau sakit fisik tersebut belum dapat di tanggulangi dengan baik ,gangguan tidur
atau sulit tidur akan dapat tetap dapat terjadi.
Faktor Lingkungan
Lingkungan yang bising seperti lingkungan lintasan pesawat jet, lintasan kereta
api, pabrik atau bahkan TV tetangga dapat menjadi faktor penyebab susah tidur.
Gaya Hidup
Alkohol , rokok, kopi, obat penurun berat badan, jam kerja yang tidak teratur,
juga dapat menjadi faktor penyebab sulit tidur.
Sumber : jiwajiwi.blogspot.com
http://melilea021.blogspot.com
Mengenal Mekanisme Pertahanan Diri
Represi
Supresi
Fiksasi
RegresiMenarik Diri
Reaksi ini merupakan respon yang umum dalam mengambil sikap. Bila individu
menarik diri, dia memilih untuk tidak mengambil tindakan apapun. Biasanya
respons ini disertai dengan depresi dan sikap apatis.
Mengelak
Bila individu merasa diliputi oleh stres yang lama, kuat dan terus menerus,
individu cenderung untuk mencoba mengelak. Bisa saja secara fisik mereka
mengelak atau mereka akan menggunakan metode yang tidak langsung.
Bila individu menyangkal kenyataan, maka dia menganggap tidak ada atau
menolak adanya pengalaman yang tidak menyenangkan (sebenarnya mereka
sadari sepenuhnya) dengan maksud untuk melindungi dirinya sendiri.
Penyangkalan kenyataan juga mengandung unsur penipuan diri.
Fantasi
Dengan berfantasi pada apa yang mungkin menimpa dirinya, individu sering
merasa mencapai tujuan dan dapat menghindari dirinya dari peristiwa-peristiwa
yang tidak menyenangkan, yang dapat menimbulkan kecemasan dan yang
mengakibatkan frustrasi. Individu yang seringkali melamun terlalu banyak
kadang-kadang menemukan bahwa kreasi lamunannya itu lebih menarik dari
pada kenyataan yang sesungguhnya. Tetapi bila fantasi ini dilakukan secara
proporsional dan dalam pengendalian kesadaraan yang baik, maka fantasi
terlihat menjadi cara sehat untuk mengatasi stres, dengan begitu dengan
berfantasi tampaknya menjadi strategi yang cukup membantu
Rasionalisasi
Intelektualisasi
Proyeksi
Individu yang menggunakan teknik proyeksi ini, biasanya sangat cepat dalam
memperlihatkan ciri pribadi individu lain yang tidak dia sukai dan apa yang dia
perhatikan itu akan cenderung dibesar-besarkan. Teknik ini mungkin dapat
digunakan untuk mengurangi kecemasan karena dia harus menerima kenyataan
akan keburukan dirinya sendiri. Dalam hal ini, represi atau supresi sering kali
dipergunakan pula.
Sumber bacaan: