You are on page 1of 23

LAPORAN KASUS KEDOKTERAN KELUARGA

“SKABIES”

Penguji : dr. Pitut Aprilia, MKK

Disusun Oleh :
Sarah Khairina 2012730096

UPT. PUSKESMAS BENDA BARU – TANGERANG SELATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2017

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas laporan kasus kedokteran keluarga yang berjudul “Skabies” ini
tepat pada waktunya.
Laporan kasus ini penulis susun untuk memenuhi tugas akhir pada kepaniteraan klinik
stase IKAKOM II di Puskesmas Benda Baru.
Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu tersusunnya
laporan ini.
Semoga dengan adanya laporan kasus ini dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan
dan berguna bagi penulis maupun peserta didik lainnya.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan laporan kasus ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari sempurna. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari semua pihak yang membaca ini agar kedepannya penulis dapat membuat
laporan kasus yang lebih baik lagi dimasa yang akan datang.

Tangerang, Oktober 2017

Penulis

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Skabies merupakan penyakit kulit menular yang ditandai dengan keluhan gatal terutama
pada malam hari, disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi terhadap Sarcoptes scabiei var.
hominis dan produknya.Penularan terjadi melalui kontak personal langsung dari kulit ke kulit
atau melalui kontak tidak langsung (melalui benda-benda) seperti pakaian, handuk, sprei,
bantal, dan lain-lain. Tungau ini bersifat obligat pada manusia, tinggal dalam terowongan
yang dibuatnya dalam epidermis superfisial.

Terdapat lebih dari 300 juta orang di seluruh dunia yang menderita skabies. Skabies
adalah penyakit endemik di seluruh dunia, dapat menyerang seluruh ras dan berbagai tingkat
sosial, namun gambaran akurat mengenai prevalensinya sulit didapatkan. Insiden skabies
semakin meningkat sejak dua dekade ini dan telah memberikan pengaruh besar terhadap
wabah di rumah-rumah sakit, penjara, panti asuhan, dan panti jompo.

Banyak faktor yang menunjang perkembangan penyakit ini, antara lain sosial ekonomi
yang rendah, higiene yang buruk, hubungan seksual yang sifatnya promiskuitas, kesalahan
diagnosis, dan perkembangan dermografik serta ekologik.

Diagnosis dapat ditemukan dengan menemukan dua dari empat tanda cardinal, yaitu gatal
pada malam hari, menyerang sekelompok manusia, adanya terowongan (kunikulus) pada
tempat-tempat predileksi, dan menemukan tungau.

3
BAB II
STATUS PASIEN

A. IDENTITAS PASIEN

Berikut adalah identitas dari pasien yang berobat ke Poli Umum Puskesmas Benda Baru
Nama : Tn. D
Usia : 20 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Jl. Benda Timur 16 Blok E77
Agama : Islam
Tanggal Kunjungan : 5 Oktober 2017

B. ANAMNESIS

Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal 5 Oktober 2017 pukul 10.40
WIB.

 Keluhan Utama
Bruntus-bruntus yang terasa gatal pada kedua tangan dan kaki sejak 1 minggu
sebelum datang berobat ke poli umum puskesmas Benda Baru.

 Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien datang ke Puskesmas Benda Baru dengan keluhan bruntus-bruntus disertai
gatal di kedua tangan dan kaki. Awalnya 2 minggu yang lalu timbul bruntus kemerahan
sebesar jarum pentul di sela-sela jari tangan kanan dan kiri yang dirasakan gatal dan
digaruk, kemudian 1 minggu terakhir bruntus dan gatal semakin banyak dan meluas ke
kedua punggung tangan dan punggung kaki. Gatal dirasakan pada malam hari, dan
karena gatal, pasien mengaku kadang tidak bisa tidur. Pasien menyangkal adanya rasa
gatal yang lebih hebat saat udara panas, dan saat berkeringat. Pasien menyangkal adanya
keluhan nyeri dan panas pada beruntus tersebut. Pasien menyangkal adanya keluhan
demam, pusing, lemas dan menggigil. Pasien tidak pernah kontak dengan hewan.

 Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien belum pernah merasakan keluhan seperti ini sebelumnya.

4
 Riwayat Penyakit Keluarga
Ibu pasien merasakan keluhan yang sama dengan pasien.

 Riwayat Pengobatan
Pasien belum pernah berobat sebelumnya. Pasien memakai bedak salisil ke seluruh
tubuhnya untuk mengurangi rasa gatal.

 Riwayat Psikososial
Pasien tinggal dirumah bersama dengan ayah, ibu, nenek, kakek, dan dua orang
adiknya. Keluarga pasien ada yang mengalami keluhan yang sama yaitu adik pertama
pasien. Pasien mengaku keluhan tersebut awalnya terjadi pada adik pertama pasien
namun tidak terlalu mengganggu sehingga tidak berobat. Pasien tidur bersama kedua
adiknya. Seprei diganti setiap 1 bulan sekali dan kasur serta bantal di rumah tidak
dijemur di bawah sinar matahari. Pasien mengaku mandi 2 kali sehari dan mengganti
pakaiannya 2 kali sehari.
Pasien tinggal di daerah tropis lingkungan padat penduduk dan antara 1 rumah
jaraknya berdempetan, dengan rumah permanen tembok, lantai dari keramik, dan beratap
genteng.

C. PEMERIKSAAN FISIK

 Keadaan umum : Tampak sakit ringan


 Kesadaran : Composmentis
 Tanda Vital
Tekanan darah : 120/80 MmHg
Suhu : 36,70 C
Nadi : 88 x/ menit, irama teratur, regular kualitas cukup
Pernafasan : 20 x/menit

 Status Generalisata
- Kepala : Normocephal,
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)
- Hidung : Septum deviasi (-), secret (-/-)

5
- Mulut : Mukosa bibir lembab, stomatitis (-)
- Leher : Pembesaran KGB (-)
- Thorax : Paru: pergerakan dada simetris, vesikuler (+/+)
- Jantung : BJ I dan II regular
- Abdomen : Tampak datar, hepar dan lien tidak teraba
- Ekstremitas : Akral hangat (+/+), edema (-/-)

Status Dermatologikus

Distribusi Regional, Bilateral


Regio Sela-sela jari kedua tangan, kedua punggung tangan, dan kedua
punggung kaki
Efloresensi Tampak multipel papul dan beberapa vesikel serta krusta, dasar
eritematosa

Gambar 1. Predileksi keluhan pada pasien

Gambar 1. Predileksi keluhan pada pasien

D. RESUME

 Anamnesis

Seorang laki-laki usia 20 tahun datang Poli umum Puskesmas Benda Baru dengan
keluhan timbul multipel papul dan beberapa vesikel serta krusta, dasar eritematosa
yang disertai pruritus nokturnal di sela-sela jari kedua tangan, kedua punggung

6
tangan, dan kedua punggung kaki sejak 1 minggu yang lalu. Pasien memakai bedak
salisil untuk mengurangi rasa gatal.

Pasien tinggal dirumah bersama dengan ayah, ibu, nenek, kakek dan dua orang
adiknya. Keluarga pasien ada yang mengalami keluhan yang sama yaitu adik pertama
pasien. Pasien mengaku keluhan tersebut awalnya terjadi pada adik pertama pasien.
Pasien tidur bersama kedua adiknya. Kebersihan dan sanitasi lingkungan di rumah
kurang baik.

 Pemeriksaan fisik : dalam batas normal


 Status dermatologikus :ditemukan efloresensi berupa multipel papul dan beberapa
vesikel serta krusta, dasar eritematosa pada sela-sela jari kedua tangan, kedua
punggung tangan, dan kedua punggung kaki

E. DIAGNOSIS KERJA

Skabies

F. ANJURAN PEMERIKSAAN

 Burrow ink test


 Kerokan kulit

G. PENATALAKSANAAN

 Non-Medikamentosa :
- Edukasi ke keluarga bahwa penyakit ini menular
- Menjelaskan cara pemakaian obat salep
- Meningkatkan kebersihan perorangan dan lingkungan
- Menghindari orang – orang yang terkena penyakit ini dan memberitahukan
mereka untuk pergi berobat ke dokter
- Pakaian, handuk, seprei, yang digunakan direndam dengan air panas lalu dicuci,
jemur dan disetrika.
- Menjemur alat – alat tidur atau yang tidak bisa di cuci dan jangan memakai
pakaian, handuk bersama – sama.
- Jangan menggaruk bagian yang gatal.

7
 Medikamentosa :
- Topikal :
Permethrin krim 5 % dosis tunggal, dioleskan pada seluruh area tubuh dari leher
sampai bagian bawah dan dibilas setelah 8-10 jam, dianjurkan hanya sekali
dioleskan pada malam hari kemudian dicuci pada esok harinya.
- Sistemik
Antihistamin : CTM 3x 1

H. PROGNOSIS

 Quo Ad Vitam : Ad Bonam


 Quo Ad Functionam : Ad Bonam
 Quo Ad Sanationam : Ad Bonam

8
BAB III

ANALISIS KEDOKTERAN KELUARGA

IDENTITAS KELUARGA

No. Keterangan I. Kepala Keluarga II. Pasangan


1. Nama Tn. T Ny. S
2. Umur 43 tahun 41 tahun
3. Jenis kelamin Laki-laki Perempuan
Status
4. Menikah Menikah
perkawinan
5. Agama Islam Islam
6. Suku bangsa Jawa Jawa
7. Pendidikan SLTA SLTA
8. Pekerjaan Pedagang Ibu Rumah Tangga
Alamat
9. Jl. Benda Timur 16 Blok E77 RT 02/RW 04
lengkap

GENOGRAM KELUARGA

Keterangan :

Laki-Laki Perempuan Pasien Tinggal serumah Meninggal

1
ANGGOTA KELUARGA

Anggota Hub. Stt. Serumah


No. Usia Pekerjaan
Keluarga Klrg. Nikah Ya Tdk Kdg
1. Tn. Y 64 th Pedagang Kakek Menikah 
Ny. H
2. 60 th Pedagang Nenek Menikah 

3. Tn. T 43 th Pedagang Ayah Menikah 

4. Ny. S 41 th IRT Ibu Menikah 


D Pelajar Belum
5 20 th Anak 
(pasien) (mahasiswa) Menikah

Pelajar Belum
6 A 17 th Anak 
(SMA) Menikah

Pelajar Belum
7. P 13 th Anak 
(SMP) Menikah

STATUS KELUARGA

No. Ekonomi Keluarga Keterangan

1. Luas tanah 10 x 9 meter

2. Luas Bangunan 10 x 9 meter

3. Pembagian ruangan Rumah ialah rumah pribadi dengan

pembagian ruangan 1 ruang tamu, 1

ruang keluarga, 3 kamar tidur, 2

kamar mandi, dan 1 dapur

4. Besarnya daya listrik 1300Watt

2
No. Perilaku Kesehatan Keterangan

1. Pelayanan promotif/preventif Puskesmas

2. Pemeliharaan kesehatan anggota keluarga Puskesmas dan Rumah Sakit

lain

3. Pelayanan pengobatan Puskesmas dan Rumah Sakit

4. Jaminan pemeliharaan kesehatan BPJS & KTP

No Aktivitas Keluarga Keterangan

1. Aktivitas fisik

a. Kakek Berdagang di pasar

b. Nenek Berdagang di pasar

c. Ayah Berdagang di pasar

d. Ibu Aktivitas di sekitar rumah,

mengurus anak dan rumah tangga

e. Anak Sebagai Pelajar

2. Aktivitas mental Seluruh anggota keluarga selalu

melaksanakan ibadah

No Pola Makan Keluarga Keterangan

1. Kebiasaan Makan Keluarga pasien memiliki kebiasaan makan sehari

tiga kali dengan menu makanan sehari-hari keluarga

ini tidak tetap. Menu makanan yang biasanya

disediakan Ny. S adalah nasi dengan lauk pauk

daging/ikan, sayur-sayuran, telur. Terkadang os

3
konsumsi makanan kaleng dan cepat saji dan jarang

mengkonsumsi buah-buahan. Ny. S memasak

sendiri makanan untuk keluarganya.

2. Pola Gizi Seimbang Keluarga Tn. T kurang menerapkan pola gizi

seimbang. Keluarga ini mengkonsumsimakanan

yang beraneka ragam namun keluarga Tn. T kurang

melengkapi gizi seimbangnya dengan jarang

konsumsi buah serta minum < 8 gelas/hari, jarang

berolahraga dan tidak selalu mencuci tangan dengan

sabun sebelum makan.

No Lingkungan Keterangan

Hubungan dengan lingkungan


1 Sosial
sekitar baik.

2 Fisik dan Biologik :

Perumahan dan fasilitas Sederhana

Luas tanah 9 x 10 meter

Luas bangunan 9 x 10 meter

Sumber penerangan utama Lampu listrik

Sarana MCK Kamar mandi bergabung dengan

WC dan tempat mencuci pakaian.

Sarana Pembuangan Air Limbah Melalui saluran air ke parit

Sumber air sehari-hari Air PAM

4
Sumber air minum Air galon isi ulang

Pembuangan sampah Sampah dikumpulkan menjadi satu

plastik kemudian bawa ke pasar &

dibuang di tempat pembuangan

sampah di pasar.

3 Lingkungan Tempat Tinggal Daerah tempat tinggal keluarga

pasien termasuk dalam lingkungan

yang padat penduduk, antar rumah

berdempetan dan dengan jalan gang

berukuran 1,5 meter.

Rumah pasien merupakan rumah

tertutup dan memiliki ventilasi

yang kurang.

5
POLA HIDUP BERSIH DAN SEHAT KELUARGA

Jawaban
No Indikator Pertanyaan Keterangan
Ya Tidak

A. Perilaku Sehat

Tidak merokok
Ayah dan kakekpasien
1 Ada yang memiliki kebiasaan
memiliki kebiasaan √
merokok
merokok

Persalinan

2 Dimana ibu melakukan Persalian ditolong oleh √

persalinan bidan

Imunisasi

3 Apakah bayi ibu sudah di Riwayat imunisasi anak √

imunisasi lengkap lengkap

Balita di timbang

4 Apakah balita ibu sering √


Di timbang di Posyandu
ditimbang ? Dimana ?

Sarapan pagi
Setiap anggota keluarga
Apakah seluruh anggota
5 memiliki kebiasaan √
keluarga memiliki kebiasaan
makan pagi sebelum
sarapan pagi?
memulai aktivitas

Dana sehat / Askes


6 √
Apakah anda ikut menjadi BPJS

6
peserta jaminan kesehatan

Cuci tangan

Apakah seluruh anggota


Seluruh keluarga tidak
keluarga mempunyai
selalu mencuci tangan
7 kebiasaan mencuci tangan √
dengan air dan sabun
menggunakan sabun sebelum
sebelum makan dan
makan dan sesudah buang air
mengolah makanan
besar ?

Sikat gigi
Seluruh anggota keluarga
Apakah anggota keluarga
8 melakukan kebiasaan √
memiliki kebiasaan gosok
menggosok gigi dengan
gigi menggunakan odol
odol.

Aktivitas fisik/olahraga

Apakah anggota keluarga Seluruh anggota keluarga


9 √
melakukan aktivitas fisik atau jarang melakukan

olah raga teratur olahraga

B. Lingkungan Sehat

Jamban Rumah memiliki 2 buah

Apakah di rumah tersedia kloset (WC) yang


1
jamban dan seluruh keluarga digabung dengan kamar √

menggunakannya mandi

7
Air bersih dan bebas jentik

Apakah dirumah tersedia air Di rumah menggunakan


2
bersih dengan tempat/tendon sumber air berasal dari air √

air tidak ada jentik ? PAM dan tertutup

Bebas sampah

Apakah dirumah tersedia Rumah terlihat

3 tempat sampah? Dan di bersih/bebas sampah dan √

lingkungan sekitar rumah tersedia tempat sampah

tidak ada sampah berserakan? didalam/diluar rumah

SPAL
Lingkungan yang bersih
4 Apakah ada/tersedia SPAL di
tidak ada air limbah yang √
sekitar rumah
menggenang

Ventilasi

5 Apakah ada pertukaran udara Ventilasi dalam rumah √

didalam rumah kurang

Kepadatan
Pengukuran kepadatan
Apakah ada kesesuaian
6 dimana 1 orang penghuni
rumah dengan jumlah √
membutuhkan 2 x2 x 2
anggota keluarga?
meter

Lantai
Lantai rumah adalah
7 Apakah lantai bukan dari
sebagian besar adalah √
tanah?
keramik dan tidak ada

8
lantai tanah

C. Indikator tambahan

ASI Eksklusif

Apakah ada bayi usia 0-6


Semua anaknya
1 bulan hanya mendapat ASI
mendapatkan asi √
saja sejak lahir sampai 6
eksklusif.
bulan

Konsumsi buah dan sayur

Apakah dalam 1 minggu


Semua anggota keluarga
2 terakhir anggota keluarga
mengkonsumsi sayur dan
mengkonsumsi buah dan
buah √
sayur?

Jumlah 14 4

Klasifikasi :

SEHAT I : Dari 18 pertanyaan jawaban ”Ya” antara 1-5 pertanyaan (Merah)

SEHAT II : Dari 18 pertanyaan jawaban ”Ya” antara 6-10 pertanyaan (Kuning)

SEHAT III : Dari 18 pertanyaan jawaban ”Ya” antara 11-15 pertanyaan (Hijau)

SEHAT IV : Dari 18 pertanyaan jawaban ”Ya” antara 16-18 pertanyaan (Biru)

Kesimpulan :

Dari 18 indikator yang ada, yang dapat dijawab ”Ya” ada 14 pertanyaan yang berarti

identifikasi keluarga dilihat dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehatnya masuk dalam

klasifikasi SEHAT III.

9
POTENSIAL TERJADINYA PENYAKIT

GAYA HIDUP
- Asupan makanan tidak
seimbang
- Kurangnya waktu untuk
latihan jasmani

PERILAKU KESEHATAN LINGKUNGAN


- Higiens pribadi dan PSIKOSOSIO-EKONOMI
lingkungan kurang FAMILY - Pendapatan keluarga
- Berobat hanya jika cukup baik
sakit parah - Kehidupan sosial dengan
lingkungan baik

Tn. D
- Gatal dan beruntus
sejak 1 minggu
PELAYANAN KESEHATAN
- Jarak rumah ke
LINGKUNGAN KERJA
pelayanan kesehatan
Tidak ada
cukup dekat

FAKTOR BIOLOGI LINGKUNGAN FISIK


- Terinfeksi penyakit akibat - Ventilasi & penerangan
kebiasaan tidur bersama dalam rumah kurang
dan karpet serta Kasur - Halaman rumah tidak
jarang di jemur. tersedia

KOMUNITAS
Tidak ada

MANDALA OF HEALTH

1
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN YANG DIDAPAT DIKELUARGA

1. Masalah dalam organisasi keluarga: Dalam struktur keluarga kepala keluarga adalah
ayah, namun keluarga ini masih tinggal serumah dengan orang tua (kakek & nenek
pasien). Kamar di dalam rumah ini hanya terdapat 3, sehingga pasien tidur sekamar
dengan kedua adiknya. Awal mula nya gatal dirasakan oleh adik pertama pasien, karena
mereka tidur secara bersamaan maka kemungkinan pasien juga tertular dari adiknya.
2. Masalah perilaku kesehatan : Higiens pribadi dan lingkungan kurang, pasien berobat
hanya jika sakit parah. Selain itu Asupan makanan tidak seimbang dan kurangnya waktu
untuk latihan jasmani

DIAGNOSIS HOLISTIK (MULTIAKSIAL)

1. Aspek personal: (alasan kedatangan, harapan, kekhawatiran)

Pasien datang berobat ke Puskesmas Benda Baru dengan harapan rasa gatal dan

bruntusan yang dirasakan dapat berkurang dengan bantuan dokter di puskesmas. Pasien

memiliki kekhawatiran jika penyakitnya dapat menular terhadap anggota keluarga yang

lain.

2. Aspek klinik: (diagnosis kerja dan diagnosis banding)

Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik di dapatkan gejala cardinal skabie yaitu

gatal terutama malam hari, beruntusan pada sela jari tangan dan menyerang sekelompok

orang (pasien dan adiknya).

3. Aspek risiko internal: (faktor-faktor internal yang mempengaruhi masalah kesehatan

pasien)

Pasien tidur secara bersamaan dengan kedua adiknya. Dimana di rumah pasien banyak

terdapat karpet dan Kasur yang jarang di jemur dan rumah pasien ventilasi pertukaran

2
udaranya kurang dan lingkungan rumahnya merupakan padat penduduk. Selain itu, adik

pasien yang memiliki keluhan serupa dan terlebih dahulu tidak memutuskan untuk

berobat karena perhatiannya yang kurang terhadap kesehatan.

4. Aspek psikososial: (faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi masalah kesehatan

pasien).

Keluarga biasanya mengingatkan pasien untuk berobat, namun kurangnya perhatian

keluarga yang lain karena sibuk bekerja untuk mengantar pasien berobat.

5. Aspek fungsional: (tingkat kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari baik didalam

maupun di luar rumah, fisik maupun mental)

Aktivitas menjalankan fungsi sosial memiliki nilai skala satu, yaitu dalam aktivitas

kehidupan sehari-hari tidak ada kesulitan.

RENCANA PENATALAKSANAAN

Aspek Kegiatan Sasaran Waktu Hasil Keterangan


diharapkan
Aspek Menjelaskan Pasien Pada saat Pemahaman Bersedia
personal kepada pasien dan kunjungan pasien tentang
tentang penyakit keluarga ke penyakit yang
scabies puskesmas dideritanya dan
merupakan semua anggota
penyakit menular keluarga berobat
dan perlu dan
pengobatan mengendalikan
semua anggota penularannya.
keluarga serta
pengendalian

3
penularannya.

Aspek Memberikan obat Pasien Pada saat Pasien mampu Bersedia


klinik CTM dan salep kunjungan meminum obat
scabimite ke dan
dan puskesmas menggunakan
menjelaskan salepnya secara
fungsi obat dan benar sehingga
cara konsumsi tidak menular.
dan aplikasinya
Aspek - Menganjurkan Keluarga Pada saat Keluarga pasien Bersedia
risiko pasien untuk pasien kunjungan dapat
internal membersihkan ke rumah meminimalkan
Kasur, karpet dan pasien factor yang
rumah secara dapat
teratur. mempermudah
- Menganjurkan penularan
pembuatan scabies.
ventilasi rumah.
Aspek - Menganjurkan Pasien Saat Keluarga Bersedia
psikososial keluarga memberi dan kunjungan memberi
dukungan satu keluarga ke rumah perhatian lebih
sama lain agar pasien kepada pasien
selalu menjaga
kesehatannya
- Menganjurkan
anggota keluarga
lain memberikan
perhatian lebih
kepada pasien.

4
BAB IV

SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

Skabies masih merupakan salah satu penyakit menular yang sering ditemukan di puskesmas

yang terutama menyerang anak. Berdasarkan pembahasan di atas, terdapat beberapa faktor yang

menyebabkan terjadinya scabies pada pasien, yaitu: faktor genetik, faktor perilaku, faktor

lingkungan serta faktor ekonomi.

B. SARAN

Perlu disusun suatu program yang efektif dan berbasis masyarakat untuk mengelola

penyakit skabies. Melakukan kerjasama lintas sektor dengan promkes dan P2M dalam mengelola

dan mencegah penyakit skabies.

5
6

You might also like