Professional Documents
Culture Documents
“SKABIES”
Disusun Oleh :
Sarah Khairina 2012730096
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas laporan kasus kedokteran keluarga yang berjudul “Skabies” ini
tepat pada waktunya.
Laporan kasus ini penulis susun untuk memenuhi tugas akhir pada kepaniteraan klinik
stase IKAKOM II di Puskesmas Benda Baru.
Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu tersusunnya
laporan ini.
Semoga dengan adanya laporan kasus ini dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan
dan berguna bagi penulis maupun peserta didik lainnya.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan laporan kasus ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari sempurna. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari semua pihak yang membaca ini agar kedepannya penulis dapat membuat
laporan kasus yang lebih baik lagi dimasa yang akan datang.
Penulis
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Skabies merupakan penyakit kulit menular yang ditandai dengan keluhan gatal terutama
pada malam hari, disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi terhadap Sarcoptes scabiei var.
hominis dan produknya.Penularan terjadi melalui kontak personal langsung dari kulit ke kulit
atau melalui kontak tidak langsung (melalui benda-benda) seperti pakaian, handuk, sprei,
bantal, dan lain-lain. Tungau ini bersifat obligat pada manusia, tinggal dalam terowongan
yang dibuatnya dalam epidermis superfisial.
Terdapat lebih dari 300 juta orang di seluruh dunia yang menderita skabies. Skabies
adalah penyakit endemik di seluruh dunia, dapat menyerang seluruh ras dan berbagai tingkat
sosial, namun gambaran akurat mengenai prevalensinya sulit didapatkan. Insiden skabies
semakin meningkat sejak dua dekade ini dan telah memberikan pengaruh besar terhadap
wabah di rumah-rumah sakit, penjara, panti asuhan, dan panti jompo.
Banyak faktor yang menunjang perkembangan penyakit ini, antara lain sosial ekonomi
yang rendah, higiene yang buruk, hubungan seksual yang sifatnya promiskuitas, kesalahan
diagnosis, dan perkembangan dermografik serta ekologik.
Diagnosis dapat ditemukan dengan menemukan dua dari empat tanda cardinal, yaitu gatal
pada malam hari, menyerang sekelompok manusia, adanya terowongan (kunikulus) pada
tempat-tempat predileksi, dan menemukan tungau.
3
BAB II
STATUS PASIEN
A. IDENTITAS PASIEN
Berikut adalah identitas dari pasien yang berobat ke Poli Umum Puskesmas Benda Baru
Nama : Tn. D
Usia : 20 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Jl. Benda Timur 16 Blok E77
Agama : Islam
Tanggal Kunjungan : 5 Oktober 2017
B. ANAMNESIS
Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal 5 Oktober 2017 pukul 10.40
WIB.
Keluhan Utama
Bruntus-bruntus yang terasa gatal pada kedua tangan dan kaki sejak 1 minggu
sebelum datang berobat ke poli umum puskesmas Benda Baru.
4
Riwayat Penyakit Keluarga
Ibu pasien merasakan keluhan yang sama dengan pasien.
Riwayat Pengobatan
Pasien belum pernah berobat sebelumnya. Pasien memakai bedak salisil ke seluruh
tubuhnya untuk mengurangi rasa gatal.
Riwayat Psikososial
Pasien tinggal dirumah bersama dengan ayah, ibu, nenek, kakek, dan dua orang
adiknya. Keluarga pasien ada yang mengalami keluhan yang sama yaitu adik pertama
pasien. Pasien mengaku keluhan tersebut awalnya terjadi pada adik pertama pasien
namun tidak terlalu mengganggu sehingga tidak berobat. Pasien tidur bersama kedua
adiknya. Seprei diganti setiap 1 bulan sekali dan kasur serta bantal di rumah tidak
dijemur di bawah sinar matahari. Pasien mengaku mandi 2 kali sehari dan mengganti
pakaiannya 2 kali sehari.
Pasien tinggal di daerah tropis lingkungan padat penduduk dan antara 1 rumah
jaraknya berdempetan, dengan rumah permanen tembok, lantai dari keramik, dan beratap
genteng.
C. PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalisata
- Kepala : Normocephal,
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)
- Hidung : Septum deviasi (-), secret (-/-)
5
- Mulut : Mukosa bibir lembab, stomatitis (-)
- Leher : Pembesaran KGB (-)
- Thorax : Paru: pergerakan dada simetris, vesikuler (+/+)
- Jantung : BJ I dan II regular
- Abdomen : Tampak datar, hepar dan lien tidak teraba
- Ekstremitas : Akral hangat (+/+), edema (-/-)
Status Dermatologikus
D. RESUME
Anamnesis
Seorang laki-laki usia 20 tahun datang Poli umum Puskesmas Benda Baru dengan
keluhan timbul multipel papul dan beberapa vesikel serta krusta, dasar eritematosa
yang disertai pruritus nokturnal di sela-sela jari kedua tangan, kedua punggung
6
tangan, dan kedua punggung kaki sejak 1 minggu yang lalu. Pasien memakai bedak
salisil untuk mengurangi rasa gatal.
Pasien tinggal dirumah bersama dengan ayah, ibu, nenek, kakek dan dua orang
adiknya. Keluarga pasien ada yang mengalami keluhan yang sama yaitu adik pertama
pasien. Pasien mengaku keluhan tersebut awalnya terjadi pada adik pertama pasien.
Pasien tidur bersama kedua adiknya. Kebersihan dan sanitasi lingkungan di rumah
kurang baik.
E. DIAGNOSIS KERJA
Skabies
F. ANJURAN PEMERIKSAAN
G. PENATALAKSANAAN
Non-Medikamentosa :
- Edukasi ke keluarga bahwa penyakit ini menular
- Menjelaskan cara pemakaian obat salep
- Meningkatkan kebersihan perorangan dan lingkungan
- Menghindari orang – orang yang terkena penyakit ini dan memberitahukan
mereka untuk pergi berobat ke dokter
- Pakaian, handuk, seprei, yang digunakan direndam dengan air panas lalu dicuci,
jemur dan disetrika.
- Menjemur alat – alat tidur atau yang tidak bisa di cuci dan jangan memakai
pakaian, handuk bersama – sama.
- Jangan menggaruk bagian yang gatal.
7
Medikamentosa :
- Topikal :
Permethrin krim 5 % dosis tunggal, dioleskan pada seluruh area tubuh dari leher
sampai bagian bawah dan dibilas setelah 8-10 jam, dianjurkan hanya sekali
dioleskan pada malam hari kemudian dicuci pada esok harinya.
- Sistemik
Antihistamin : CTM 3x 1
H. PROGNOSIS
8
BAB III
IDENTITAS KELUARGA
GENOGRAM KELUARGA
Keterangan :
1
ANGGOTA KELUARGA
Pelajar Belum
6 A 17 th Anak
(SMA) Menikah
Pelajar Belum
7. P 13 th Anak
(SMP) Menikah
STATUS KELUARGA
2
No. Perilaku Kesehatan Keterangan
lain
1. Aktivitas fisik
melaksanakan ibadah
3
konsumsi makanan kaleng dan cepat saji dan jarang
No Lingkungan Keterangan
4
Sumber air minum Air galon isi ulang
sampah di pasar.
yang kurang.
5
POLA HIDUP BERSIH DAN SEHAT KELUARGA
Jawaban
No Indikator Pertanyaan Keterangan
Ya Tidak
A. Perilaku Sehat
Tidak merokok
Ayah dan kakekpasien
1 Ada yang memiliki kebiasaan
memiliki kebiasaan √
merokok
merokok
Persalinan
persalinan bidan
Imunisasi
Balita di timbang
Sarapan pagi
Setiap anggota keluarga
Apakah seluruh anggota
5 memiliki kebiasaan √
keluarga memiliki kebiasaan
makan pagi sebelum
sarapan pagi?
memulai aktivitas
6
peserta jaminan kesehatan
Cuci tangan
Sikat gigi
Seluruh anggota keluarga
Apakah anggota keluarga
8 melakukan kebiasaan √
memiliki kebiasaan gosok
menggosok gigi dengan
gigi menggunakan odol
odol.
Aktivitas fisik/olahraga
B. Lingkungan Sehat
menggunakannya mandi
7
Air bersih dan bebas jentik
Bebas sampah
SPAL
Lingkungan yang bersih
4 Apakah ada/tersedia SPAL di
tidak ada air limbah yang √
sekitar rumah
menggenang
Ventilasi
Kepadatan
Pengukuran kepadatan
Apakah ada kesesuaian
6 dimana 1 orang penghuni
rumah dengan jumlah √
membutuhkan 2 x2 x 2
anggota keluarga?
meter
Lantai
Lantai rumah adalah
7 Apakah lantai bukan dari
sebagian besar adalah √
tanah?
keramik dan tidak ada
8
lantai tanah
C. Indikator tambahan
ASI Eksklusif
Jumlah 14 4
Klasifikasi :
SEHAT III : Dari 18 pertanyaan jawaban ”Ya” antara 11-15 pertanyaan (Hijau)
Kesimpulan :
Dari 18 indikator yang ada, yang dapat dijawab ”Ya” ada 14 pertanyaan yang berarti
identifikasi keluarga dilihat dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehatnya masuk dalam
9
POTENSIAL TERJADINYA PENYAKIT
GAYA HIDUP
- Asupan makanan tidak
seimbang
- Kurangnya waktu untuk
latihan jasmani
Tn. D
- Gatal dan beruntus
sejak 1 minggu
PELAYANAN KESEHATAN
- Jarak rumah ke
LINGKUNGAN KERJA
pelayanan kesehatan
Tidak ada
cukup dekat
KOMUNITAS
Tidak ada
MANDALA OF HEALTH
1
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN YANG DIDAPAT DIKELUARGA
1. Masalah dalam organisasi keluarga: Dalam struktur keluarga kepala keluarga adalah
ayah, namun keluarga ini masih tinggal serumah dengan orang tua (kakek & nenek
pasien). Kamar di dalam rumah ini hanya terdapat 3, sehingga pasien tidur sekamar
dengan kedua adiknya. Awal mula nya gatal dirasakan oleh adik pertama pasien, karena
mereka tidur secara bersamaan maka kemungkinan pasien juga tertular dari adiknya.
2. Masalah perilaku kesehatan : Higiens pribadi dan lingkungan kurang, pasien berobat
hanya jika sakit parah. Selain itu Asupan makanan tidak seimbang dan kurangnya waktu
untuk latihan jasmani
Pasien datang berobat ke Puskesmas Benda Baru dengan harapan rasa gatal dan
bruntusan yang dirasakan dapat berkurang dengan bantuan dokter di puskesmas. Pasien
memiliki kekhawatiran jika penyakitnya dapat menular terhadap anggota keluarga yang
lain.
Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik di dapatkan gejala cardinal skabie yaitu
gatal terutama malam hari, beruntusan pada sela jari tangan dan menyerang sekelompok
pasien)
Pasien tidur secara bersamaan dengan kedua adiknya. Dimana di rumah pasien banyak
terdapat karpet dan Kasur yang jarang di jemur dan rumah pasien ventilasi pertukaran
2
udaranya kurang dan lingkungan rumahnya merupakan padat penduduk. Selain itu, adik
pasien yang memiliki keluhan serupa dan terlebih dahulu tidak memutuskan untuk
pasien).
keluarga yang lain karena sibuk bekerja untuk mengantar pasien berobat.
5. Aspek fungsional: (tingkat kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari baik didalam
Aktivitas menjalankan fungsi sosial memiliki nilai skala satu, yaitu dalam aktivitas
RENCANA PENATALAKSANAAN
3
penularannya.
4
BAB IV
A. SIMPULAN
Skabies masih merupakan salah satu penyakit menular yang sering ditemukan di puskesmas
yang terutama menyerang anak. Berdasarkan pembahasan di atas, terdapat beberapa faktor yang
menyebabkan terjadinya scabies pada pasien, yaitu: faktor genetik, faktor perilaku, faktor
B. SARAN
Perlu disusun suatu program yang efektif dan berbasis masyarakat untuk mengelola
penyakit skabies. Melakukan kerjasama lintas sektor dengan promkes dan P2M dalam mengelola
5
6