Professional Documents
Culture Documents
Pada tahun 1886 seorang sarjana pertambangan Mr. Andrian Stoop berhasil
pada tahun 1886. Pengeboran pertama dilakukan di Surabaya kemudian pada tahun
Pada januari tahun 1896 Mr. Andrian Stoop mengadakan perjalanan dengan
rakit dari Ngawi menelusuri Solo menuju Ngareng, Cepu merupakan kota kecil di
Bengawan Solo, diperbatasan Jawa Timur Jawa Tengah. Konsensi minyak didaerah
ini bernama Panolan yang diresmikan pada tanggal 28 Mei 1893 atas nama AB
mengontrakan kepada perusahan yang sudah kuat pada masa itu yaitu perusahaan
DPM di Surabaya. Kontrak berlangsung selama 3 tahun dan baru sah menjadi milik
Penemuan sumur minyak bumi bermula pada sumber minyak Ledok 1 di bor
pada bulan juli 1893 yang merupakan sumber pertama di daerah Cepu. Mr. Andrian
besar. Namun derah tersebut telah dikuasai perusahan lainnya. Luas area dan konsensi
Panolan adalah 11.977 bahu yang meliputi distrik Panolan sampai dengan perbatasan
5
dengan konsensi Tinawun. Yang termasuk lapangan Ledok adalah area Gelur dan
dengan kedalaman pertama 94 m dengan produksi 4m³ perhari di Gelur pada tahun
1897 dengan kedalaman 239-295 dengan produksi 20m³ per hari (sebanyak 7 sumur).
Minyak mentah yang dihasilkan diolah di kilang Cepu. Sebelum perusahaan di Cepu
dan Wonokromo terpusat di Jawa Timur, namun pada perkembangan usaha diperluas
Asia.Pada tanggal 8 desember 1941 Pearl Harbour yang terletak di Hawai dibom oleh
produksi di Cepu merupakan yang paling besar dengan total produksi 5,2 juta
barel/tahun.
Jepang menyadari bahwa pengeboran atas daerah minyak akan merugikan diri
besar dalam keadaan rusak akibat taktik fdari Belanda,Jepang berusaha agar minyak
dalam bidang perminyakan sehingga di dapat bantuan tenaga sipil Jepang yang pernah
Indonesia.
(BPM).Setelah Belanda menyerah dan Cepu diduduki oleh Jepang maka Lembaga itu
Pada bulan Desember 1948 Belanda menyerbu Cepu pabrik minyak PTPN
Cepu dibumihangusakan.Pada akhir tahun 1947 menjelang tahun 1950 setelah adanya
penyerahaan kedaulatan maka pabrik minyak Cepu dan Kawengan diserahkan dan
Blora Tmbang Minyak didaerah tersebut diberi nama Administrasi Sumber Minyak
7
Teknik Pengolahan Migas & Petrokimia | SMK MIGAS CEPU
e. Periode Tahun 1950-1951(BPM-SHEEL)
minyak Kawengan dan kilang minyak Cepu. Tingkat Produksi kurang menguntungkan
sendiri.
Pada tahun 1951 pengusahaan Minyak di Lapangan Ledok, Nglobo dan Semanggi
oleh ASM diserahkan pada pemerintah sipil untuk kepentingan tersebut di bentuk
panitia kerja yaitu Badan Penyelenggara perusahaan Negara di Bulan Januari 1951
PTMRI berupa Bensin, kerosin, solar dan sisanya residu. Pada tahun 1957 PTMRI
Pada tahun 1961 berdasarkan UU No. 19/1960 dan UU No. 44/1960 maka
PT.PERTAMINA yang didirikan pada tahun 1957 dengan PP No. 198 / 1961.
8
3. PN. Perusahaan Minyak dan Gas Nasional (PN. PERMIGAN). Sebagai penjelmaan dari
tambang Minyak Nglobo CA (dahulu PTMRI) dengan PP No. 199 tanggal 45 Juni 1961.
Pada tahun 1963 biro minyak berubah menjadi direktorat Minyak dan Gas
aspek teknis minyak dan gas bumi. Untuk keperluan diatas maka dibentuk kepanitiaan
yang terdiri dari unsur –unsur pemerintah, Pertamin, Permina dan Permigan. Panitia
mengusulkan agar dibentuk badan yang bergerak dalam bidang riset dan pendidikan
Gas Bumi No. 17/M/MIGAS/1965 ditetapkan Organisasi urusan Minyak dan gas bumi
rangka peningkatan dan melancarkan produksi minyak dan gas bumi terjadi
penggabungan antara PN Pertamin dan PN. Permina menjadi satu perusahaan dengan
sebagai sarana operasi pengolahan dan sebagai sarana diklat proses dan aplikasi sudah
cukup memadai, namun kilang Cepu yang sebagian eks pembuatan dan pemasangan
tahun 1930-an dan pernah mengalami pembumihangusan waktu tentara Jepang masuk
9
Cepu.
dan gas bumi, maka tenaga – tenaga muda Indonesia banyak dikirim keluar Negeri
pada tanggal 7 Februari 1967 di Cepu dihasilkan AKAMIGAS ( Akademi Minyak dan
Gas Bumi ) angkatan I. Pada tanggal 4 Januari tahun 1966 sebagai pusat Pendidikan
dan latihan lapangan Perindustrian Minyak dan Gas Bumi (PUSDIK MIGAS).
Dengan surat keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No. 646 tanggal 26
Desember 1977, LEMIGAS diubah menjadi bagian Direktorat Jendral Minyak dan
Gas Bumi dan namanya diganti menjadi Pusat Pengembangan Teknologi Minyak dan
29.500 – 36.000 m 3 /tahun sehingga kilang beroperasi 120 hari per tahun dengan
kapasitas kilang 250 – 300 m 3 /hari. Produksi BBM seperti kerosin dan solar
beroperasi karena semua tangki penuh. Pada tahun 1979 spesifikasi yang diterapkan
10