Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
struktur yang vital, misalnya abses leher dalam yang dapat menekan
apabila disebabkan oleh benda asing, karena benda asing tersebut harus
diambil. Apabila tidak disebabkan oleh benda asing, biasanya hanya perlu
keras menjadi tahap nanah yang lebih lunak. Hal ini dinyatakan dalam
sebuah aforisme Latin: Ubi pus, ibi evacua. Apabila menimbulkan risiko
biasa tersebut menjadi tidak efektif. Untuk menangani MRSA yang didapat
tersebut terjadi karena antibiotik sering tidak mampu masuk ke dalam abses,
antibiotik
TINJAUAN PUSTAKA
merupakan organ terberat dan terbesar dari tubuh. Seluruh kulit beratnya
sekitar 16% berat tubuh, pada orang dewasa sekitar 2,7 – 3,6kg dan luasnya
sekitar 1,5 – 1,9 meter persegi. Tebalnya kulit bervariasi mulai 0,5 - 6 mm
tergantung dari letak, umur dan jenis kelamin. Kulit tipis seperti : kelopak
mata, penis, labium minus dan kulit bagian medial lengan atas. Sedangkan
kulit tebal seperti pada telapak tangan, telapak kaki, punggung, bahu dan
bokong.
Secara embriologis kulit berasal dari dua lapis yang berbeda, yaitu :
• Lapisan luar adalah epidermis yang merupakan Lapisan epitel berasal dari
ectoderm
• Lapisan dalam yang berasal dari mesoderm adalah dermis atau korium
Epidermis terdiri atas lima lapisan (dari lapisan yang paling atas sampai yang
terdalam), yaitu :
Merupakan lapisan epidermis paling atas, terdiri atas beberapa lapis sel pipih,
tidak memiliki inti, tidak mengalami proses metabolisme, tidak berwarna dan
sangat sedikit mengandung air. Terdiri dari sel keratinosit yang bisa
Disebut juga lapisan barrier terletak dibawah lapisan tanduk dengan lapisan
kecil, tipis, dan bersifat translusen sehingga dapat dilewati sinar (tembus
cahaya). Lapisan ini sangat tampak jelas pada telapak tangan dan telapak kaki.
Lapisan ini tampak paling jelas pada kulit telapak tangan dan telapak kaki.
Disebut juga lapisisan malphigi terdiri atas sel-sel yang saling berhubungan
sel-sel lapisan saling berlepasan, maka seakan-akan selnya bertaju. Setiap sel
berisi filamen-filamen kecil yang terdiri atas serabut protein. Sel-sel pada
Merupakan lapisan terbawah epidermis, dibentuk oleh satu baris sel torak
sel-sel torak ini bergerigi dan bersatu dengan lamina basalis di bawahnya. L
dermis. Terdapat aktifitas mitosis yang hebat dan bertanggung jawab dalam
hari untuk migrasi kepermukaan, hal ini tergantung letak, usia dan faktor lain.
• Proteksi barier
• Organisasi sel
paling tebal pada telapak kaki sekitar 3 mm. Kulit jangat atau dermis menjadi
darah dan getah bening, dan otot penegak rambut (muskulus arektor pili).
dari lapisan lemak. Lapisan ini terdapat jaringan ikat yang menghubungkan
• Isolasi panas
• Cadangan kalori
Suplai darah dan nutrisi untuk kulit diperoleh dari arteri yang membentuk
pleksus terletak antara lapisan papiler dan retikuler dermis dan selain itu
antara dermis dan jaringan subkutis. Cabang kecil meninggalkan pleksus ini
memperdarahi papilla dermis tiap papilla dermis punya satu arteri asenden dan
satu cabang vena. Pada epidermis tidak terdapat pembuluh darah tapi
kulit.
Kulit merupakan organ yang berfungsi sangat penting bagi tubuh, yaitu :
4) Sensasi
5) Eskresi
6) Metabolisme.
mikroorganisme patogen.
Sensasi telah diketahui merupakan salah satu fungsi kulit dalam merespon
rangsang raba karena banyaknya akhiran saraf seperti pada daerah bibir,
proses keseimbangan melalui keringat, insessible loss dari kulit, paru-paru dan
melepas panas dari kulit dengan cara mengirim sinyal kimia yang dapat
proses infeksi (biasanya oleh bakteri atau parasit) atau karena adanya benda
asing (misalnya serpihan, luka peluru, atau jarum suntik). Proses ini
nanah.(Siregar, 2004).
campuran dari jaringan nekrotik, bakteri, dan sel darah putih yang sudah
kemudian pecah; rongga abses kolaps dan terjadi obliterasi karena fibrosis,
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa abses adalah suatu infeksi
kulit yang disebabkan oleh bakteri / parasit atau karena adanya benda asing
(misalnya luka peluru maupun jarum suntik) dan mengandung nanah yang
merupakan campuran dari jaringan nekrotik, bakteri, dan sel darah putih yang
Menurut Siregar (2004) suatu infeksi bakteri bisa menyebabkan abses melalui
beberapa cara:
a) Bakteri masuk ke bawah kulit akibat luka yang berasal dari tusukan jarum
c) Bakteri yang dalam keadaan normal hidup di dalam tubuh manusia dan
abses.
1. Infeksi mikrobial
Salah satu penyebab yang paling sering ditemukan pada proses radang
yaitu suatu sintesis kimiawi yang secara spesifik mengawali proses radang
merusak jaringan.
3. Agen fisik
Kerusakan jaringan yang terjadi pada proses radang dapat melalui trauma
fisik, ultraviolet atau radiasi ion, terbakar atau dingin yang berlebih
(frosbite).
radang.
5. Nekrosis jaringan
merupakan stimulus yang kuat untuk terjadinya infeksi. Pada tepi daerah
1) Abses septic
Kebanyakan abses adalah septik, yang berarti bahwa mereka adalah hasil
dari infeksi. Septic abses dapat terjadi di mana saja di tubuh. Hanya bakteri
bakteri, sel-sel darah putih yang terinfeksi berkumpul di situs tersebut dan
mulai memproduksi bahan kimia yang disebut enzim yang menyerang bakteri
dari tubuh. Sayangnya, bahan kimia ini juga mencerna jaringan tubuh. Dalam
Abses adalah tahap terakhir dari suatu infeksi jaringan yang diawali
* Ternyata merah.
Ketika proses berlangsung, jaringan mulai berubah menjadi cair, dan bentuk-
bentuk abses. Ini adalah sifat abses menyebar sebagai pencernaan kimia cair
lebih banyak dan lebih jaringan. Selanjutnya, penyebaran mengikuti jalur yang
paling resistensi, umum, jaringan yang paling mudah dicerna. Sebuah contoh
yang baik adalah abses tepat di bawah kulit. Paling mudah segera berlanjut di
bawah melalui struktur yang lebih dalam di mana ia bisa menguras isi yang
beracun. Isi abses juga dapat bocor ke sirkulasi umum dan menghasilkan
gejala seperti infeksi lainnya. Ini termasuk menggigil, demam, sakit, dan
ketidaknyamanan umum.
2) Abses steril
Abses steril kadang-kadang bentuk yang lebih ringan dari proses yang
sama bukan disebabkan oleh bakteri, tetapi oleh non-hidup iritan seperti obat-
obatan. Jika menyuntikkan obat seperti penisilin tidak diserap, itu tetap tempat
menghasilkan abses steril. Seperti abses steril karena tidak ada infeksi yang
terlibat. Abses steril cukup cenderung berubah menjadi keras, padat benjolan
a) Abses Ginjal
b) Abses Perimandibular
maka akan timbul bengkak-bengkak yang keras, di mana nanah akan sukar
gigi yang menjadi sumber penyakitnya atau perawatan akar dari gigi
tersebut.
tersebut dapat mati dan kontradiksi dengan tubuh. Dalam hal ini nanah
f) Abses hati
Jenis abses ini dapat dikenali dengan ditemukannya amuba pada dinding
abses biasanya terdiri atas sel yang telah cedera, tetapi masih hidup.Isi
abses yang berupa nanah tersebut terdiri atas sel darah putih dan jaringan
2.6 Patofisiologi
atau penyebaran infeksi ke bagian lain tubuh. sel-sel lokal dibunuh oleh
besar sel-sel darah putih (leukosit) ke area tersebut dan meningkatkan aliran
darah setempat. Abses mempunyai struktur akhir berupa terbentuknya dinding
abses atau kapsul oleh sel-sel sehat disekelilingnya abses agar mencegah pus
penyebab peradangan (agen infeksi atau benda asing) dan melawan bakteri-
infeksi bakteri. Jika bakteri memasuki ke dalam jaringan yang sehat, maka
akan terjadi infeksi. Sebagian sel mati dan hancur, meninggalkan rongga yang
berisi jaringan dan sel-sel yang terinfeksi. Sel-sel darah putih yang merupakan
tersebut. Setelah menelan bakteri, sel darah putih akan mati. Sel darah putih
yang mati inilah yang membentuk nanah sebagai pengisi rongga tersebut.
penyebaran infeksi lebih lanjut. Apabila suatu abses pecah di dalam maka
tergantung kepada lokasi abses. Commented [A1]: Bolognia, J. 2007. Infections, hyper- and
hypopigmentation, regional dermatology, and distinctive lesions
in black skin. In: Goldman L, Ausiello D, eds. Cecil Medicine .
23rd ed. Philadelphia, Pa: Saunders Elsevier.
Myers, J.W., Neighbors, M., Tannehille-Jones, R. 2002.
Principles of Pathophysiology and Emergency Medical Care.
Clifton Park: Dalmer
Bakteri Gram Positif
(Staphylococcus aureus Streptococcus mutans)
Jaringan rusak/mati/nekrosis
Media bakteri yang baik
Jaringan terinfeksi
Peradangan
Sel darah putih mati
Demam
Pembedahan
Jaringan menjadi abses
& berisi PUS
Gangguan
Thermoregulator
(Pre Operasi)
Pecah
Reaksi Peradangan
(Rubor, Kalor, Tumor, Dolor, Fungsiolaesea)
Luka Insisi
Nyeri Nyeri
Resiko Penyebaran Infeksi
(Pre Operasi) (Post Operasi)
(Pre dan Post Operasi)
mulut, rektum, dan otot.Abses yang sering ditemukan didalam kulit atau
kepada lokasi dan pengaruhnya terhadap fungsi suatu organ saraf. Gejalanya
bisa berupa:
a) Nyeri
b) Nyeri tekan
c) Teraba hangat
d) Pembengakakan
e) Kemerahan
f) Demam
Suatu abses yang terbentuk tepat dibawah kulit biasanya tampak sebagai
benjolan. Adapun lokasi abses antaralain ketiak, telinga, dan tungkai bawah.
Jika abses akan pecah, maka daerah pusat benjolan akan lebih putih karena
menimbulkan nyeri tekan dengan massa yang berwarna merah, hangat pada
Anda dapat melihat materi dalam dan kemudian secara spontan akan
terbuka (pecah).
Sebagian besar akan terus bertambah buruk tanpa perawatan. Infeksi dapat
mengalami demam dan mulai merasa sakit. Abses dalam mungkin lebih
2.8 Diagnosis
2.8.1 anamnesis
2.9 Tatalaksana
asing tersebut harus diambil. Apabila tidak disebabkan oleh benda asing,
biasanya hanya perlu dipotong dan diambil absesnya, bersamaan dengan
abses telah berkembang dari peradangan serosa yang keras menjadi tahap
nanah yang lebih lunak. Drain dibuat dengan tujuan mengeluarkan cairan
2.10 Komplikasi
atau jaringan yang jauh dan kematian jaringan setempat yang ekstensif
(gangren). Pada sebagian besar bagian tubuh, abses jarang dapat sembuh
struktur yang vital, misalnya abses leher dalam yang dapat menekan trakea.
(Siregar, 2004)
2.11 Beberapa Contoh Abses
1. abses payudara
Breast abscess adalah akumulasi nanah pada jaringan payudara. Hal ini
biasanya disebabkan oleh infeksi pada payudara. Cedera dan infeksi pada
abses kecil.
Jaringan ini akan menjadi kapsul abses, yang terisi dengan pus. Terdapat
benjolan yang membengkak yang sangat nyeri, dengan kemerahan panas dan
edema pada kulit diatasnya. Jika keadaan ini dibiarkan maka pus akan menjadi
berfluktuasi, dengan perubahan warna kulit dan nekrosis. Dalam kasus seperti
ini demam biasa muncul ataupun tidak . Pus dapat diaspirasi denagn spuit dan
khususnya pada saat ibu menyusui. Bakteri masuk ke tubuh melalui kulit yang
rusak, biasanya pada puting susu yang rusak pada masa awal menyusui. Area
2. abses hati
DEFINISI
Abses hati adalah bentuk infeksi pada hati yang disebabkan oleh
supurasi dengan pembentukan pus yang terdiri dari jaringan hati nekrotik,
3. abses paru
Definisi
Fluid Level. Abses paru Primer adalah akibat pneumonia aspirasi atau
– Hematogen
– Limfogen
– Perkontinuitatum
FAKTOR RISIKO
• Proses neurologis
• Defek esophagus
• Intubasi
■ Aspirasi
■ Bronkiektasis
4. abses perianal
DEFINISI
FAKTOR RESIKO
DM
usus)
Anal Sex
Fisura perianal
5. abses apendiks