Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Tabel 1.2. Broken Kernel Rata-rata pada PK Produksi BPM Tahun 2016
1
Bulan Broken Kernel (%)
Juli 27,99
Agustus 25,95
Septembe 25,68
r
Oktober 27,29
November 28,19
sumber : Data Lab Harian BPM
Efisiensi pemecahan nut dipengaruhi oleh :
a. Kondisi Ripple Mill. Keadaan rotor rod dan stator rod yang bengkok/aus akan
menyebabkan pemecahan tidak efektif.
b. Jarak Rotor dengan Stator. Jarak yang terlalu rapat akan menyebabkan persentase
kernel pecah cukup tinggi dan bila jarak terlalu renggang maka pemecahan nut tidak
sempurna.
c. Putaran Rotor. Putaran yang terlalu cepat akan menghasilkan persentase kernel pecah
yang tinggi dan terlalu rendah menyebabkan banyak nut yang tidak pecah.
d. Bentuk nut. Ukuran nut yang heterogen, bentuk nut yang gepeng dan lonjong akan
menyebabkan efisiensi pemecahan nut yang rendah.
Oleh sebab itu untuk setiap penggunaan Ripple Mill oleh setiap PKS perlu dilakukan
penyesuaian terhadap nut yang diolah.
1.3. Tujuan
Tujuan dari makalah ini yaitu :
a. Menurunkan broken kernel hingga kurang dari 15 % (kualitas PK produksi).
b. Memaksimalkan kinerja ripple mill.
2
a. Sample nut diambil dari nut silo untuk dikelompokan menjadi 2 bagian sebagai
umpan ripple mill.
b. Sampel hasil pemecahan nut dibawa ke laboratorium BPM untuk dianalisa broken
kernel nya.