Professional Documents
Culture Documents
METODE ANALISA
10
Spesifikasi Ripple Mill
11
Gambar 3.2. Rincian Bagian Rotor pada Ripple Mill
1 Rotor Shaft
2, 4 Rotor End Plate
3, 5 M16X50 CSK Bolt & Nut
6 Rotor Rod Wearing
7 Rotor Rod
8, 10 Rotor Ring Plate
9, 11 M12X20 CSK Bolt
12 SNH 513 Plummer Block Bearing
13 Footing Frame
14 Housing Shell Plate
15 Inlet Flange
16 Housing End Plate
12
3.4. Prosedur Penelitian
3.4.1. Pengelompokan Nut
a. Nut yang masuk ke nut silo diambil sampelnya untuk dilakukan penyortiran bertujuan
untuk menganalisa variasi ukuran diameter dengan menggunakan alat nut grading.
b. Dari hasil penyortiran nut didapatlah diameter nut yang paling banyak. Sehingga dari
diameter nut yang paling banyak itulah dilakukanya pengelompokan.
c. Pengelompokan nut dilakukan menjadi 2 bagian yaitu ukuran diameter ≤ 12 mm dan
diameter > 12 mm.
d. Nut yang akan diuji diayak dengan menggunakan ayakan agar dapat dikelompokan
ukuranya berdiameter ≤ 12 mm (nut ukuran kecil) dan berdiameter > 12 mm (nut
ukuran besar).
e. Nut yang akan diuji masing-masing kelompok beratnya 5 kg.
f. Nut yang telah dikelompokan masing-masing di analisa kandungan moisturenya ke
laboratorium sebelum dilakukan pengujian.
g. Hasil pemecahan nut dibawa ke laboratorium BPM untuk di analisa persentase kernel
pecah dan effisiensinya
3.4.2. Pengujian Kinerja Ripple Mill
Ripple mill yang digunakan dalam pengujian berkapasitas 8 MT. Pengujian dilakukan
ketika nut silo dalam keadaan kosong. Setelah dipastikan nut silo dalam keadaan kosong,
maka nut yang telah dikelompokan masing-masing diuji dengan memasukanya ke nut silo
yang telah kosong tersebut. Hasil pemecahan nut yang diuji ditampung ke dalam wadah
sampel kemudian dibawa ke lab untuk dilakukan analisa broken kernel/kernel pecah serta
effisiensinya.
Sebelum dilakukan pengujian ripple mill telah siap beroperasi dan pengambilan
sampel hasil pemecahan nut juga telah siap. Pengujian ini untuk masing-masing sampel
hanya beberapa detik saja.
13
Gambar 3.4. Skema Rangkaian Pengujian
14