You are on page 1of 2

1.

Stimulus Internal
Stimulus internal merupakan faktor-faktor yang berasal dari dalam diri seorang individu yang dapat
mempengaruhi persepsi.

Faktor-faktor internal yang dapat mempengaruhi persepsi, antara lain:

• Faktor fisiologis
Perepsi dapat dipengaruhi oleh kondisi fiologis masing masing individu. Informasi diterima oleh
seseorang melaui alat indera. Kapasitas indera untuk mempersepsi pada tiap orang berbeda-beda,
sehingga interpretasi terhadap lingkungannya juga akan berbeda.

• Perhatian
Intensitas perhatian yang dicurahkan seseorang ketika menerima stimulus dapat mempengaruhi
persepsinya terhadap informasi tersebut

• Harapan
Harapan seseorang terhadap sesuatu akan mempengaruhi persepsi terhadap stimulus yang diterimanya.
Sebagai contoh bila melihat foto profil diri seseorang yang berpenampilan menarik pada media sosial,
kita akan langsung mempersepsikan bahwa orang tersebut memiliki suara yang lembut dan memiliki
kepribadian menarik pula. Namun, bila ternyata ketika bertemu orang tersebut memiliki gaya berbicara
yang kurang enak untuk didengar, maka bisa merubah persepsi kita terhadap kepribadian orang
tersebut.

• Minat

Persepsi terhadap suatu obyek bervariasi, tergantung kecenderungan seseorang untuk memberi
perhatian terhadap obek tersebut.

• Motivasi

Motivasi akan mempengaruhi persepsi seseorang. Sebagai contoh, untuk seseorang yang memiliki
motivasi untuk lulus dengan predikat cum laude, maka nilai B akan diinterpretasikan sebagai nilai yang
buruk, namun jika seseorang ingin cepat lulus maka nilai B adalah nilai yang sudah baik.

• Kebutuhan searah

Faktor kebutuhan searah ini dapat dilihat dari bagaimana kuatnya seseorang individu mencari obyek-
obyek atau pesan yang dapat memberikan jawaban sesuai dengan dirinya.

• Budaya
Latar belakang budaya seseorang dapat mempengaruhi persepsi terhadap lingkungannya. Sebagai
contoh, dalam budaya ketimuran, orang yang bermesraan di muka umum dapat dipersepsikaan sebagai
orang yang tidak tahu malu, namun bagi budaya barat hal tersebut merupakan hal yang biasa saja.
• Pengalaman atau pengetahuan

Pengalaman dapat dikatakan tergantung bagaimana sejauh mana seseorang dapat mengingat kejadian-
kejadian di masa lampau untuk mengetahui suatu rangsang dalam pengertian luas. Pengalaman masa
lalu atau apa yang telah dipelajari akan menyebabkan terjadinya perbedaan interpretasi.

• Suasana hati

Keadaan emosi mempengaruhi perilaku seseorang yang juga dapat mempengaruhi bagaimana
seseorang dalam menerima, bereaksi dan mengingat.

You might also like