You are on page 1of 19

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masalah gizi masih cukup rawan dibeberapa wilayah Indonesia,

terutama di wilayah pemukiman kumuh daerah perkotaan, wilayah yang

sering dilanda musim kering (NTB dan NTT). Dimana kondisi masyarakat

tersebut banyak yang kekurangan gizi, banyak balita yang terkena gizi buruk.

Gizi buruk / gizi kurang sering terjadi karena makanan yang tidak seimbang,

terutama dalam hal protein.

Protein sangat penting untuk membantu pertumbuhan anak-anak, dan

meningkatkan daya tahan tubuh mereka. Dan juga kelebihan protein juga akan

menimbulkan penyakit, seperti Kwasiorkor, Marasmus, dan Obesitas.

Oleh karena itu, selain untuk memenuhi tugas dalam Mata Kuliah “Biokimia

Pangan” ini, penyusun mengangkat judul tentang Protein, karena protein

merupakan zat paling penting yang harus ada dalam tubuh manusia. Tapi

masih banyak juga kasus Kekurangan Energi Protein (KEP). Disini penyusun

tertarik untuk lebih mendalami tentang protein.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Agar mahasiswa dan pembaca mengerti tentang pentingnya protein

untuk tubuh kita.


2. Tujuan Khusus

 Mengemukakan permasalahan tentang protein.

 Menjabarkan kadar dan fungsi protein bagi manusia.

 Memberitahu kepada mahasiswa sumber protein.

 Menjelaskan akibat dan kekurangan protein.


BAB II

TINJAUAN TEORITIS

1. Pengertian

Istilah protein berasal dari bahasa Yunani yaitu ”Proteos”, yang berarti

“Yang Utama” atau “Yang Didahulukan”. Kata ini diperkenalkan oleh Ahli

Kimia Belanda, Gerardus Mulder (1802 – 1880). Ia berpendapat bahwa

protein adalah zat yang paling penting dalam setiap organisme.

Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar

tubuh setelah air. Seperlima bagian tubuh adalah protein separuhnya ada di

dalam otot, seperlima dalam tulang dan tulang rawan, sepersepuluh dalam

kulit dan selebihnya dalam jaringan lain dan cairan tubuh. Semua enzim,

berbagai hormon pengangkut zat – zat gizi dan darah. Disamping itu asam

amino yang membentuk protein bertindak sebagai Prekursor, sebagian besar

koenzim, hormon, asam nukleat, dan molekul – molekuk esensial untuk

kehidupan.

Protein mempunyai fungsi khas yang tidak dapat digantikan oleh zat kimia

lain, yaitu membangun serta memelihara sel-sel dan jaringan tubuh.

1. Klasifikasi Protein

Protein terdapat dalam bentuk Serabut (Fibrous), Globular, dan Konjungsi.

- Protein Serabut (Fibrous)

Terdiri atas beberapa rantai peptida berbentuk spiral dan terjalin satu

sama lain, sehingga menyerupai botany yang kaku.


Karakteristiknya :

♠ Rendah daya larutnya.

♠ Mempunyai kekuatan mekanis yang tinggi.

♠ Tahan terhadap enzim pencernaan.

Contoh : Kolagen, Elastin, Keratin, Miosin.

- Protein Globular

Karakteristiknya :

♥ Berbentuk bola.

♥ Larut dalam larutan garam dan asam encer.

♥ Mudah berubah dalam pengaruh suhu.

♥ Konsentrasi garam mudah mengalami denaturasi.

Contoh : Albumin, Globumin, Histon, Protamin.

- Protein Konjungsi

Merupakan protein sederhana yang terikat dengan bahan – bahan non

asam amino (Gugus Prostetik).

Contoh : Nukleoprotein, Lipoprotein, Fosfoprotein, Metaloprotein.

2. Jenis – Jenis Protein

- Berdasarkan Komponennya

1. Protein Bersahaja

Merupakan campuran yang terdiri atas asam mino.

2. Protein Kompleks

Selain terdiri atas asam amino juga terdapat komponen lain

(unsur logam, gugus posfat, dll).


3. Protein

Merupakan ikatan antara intermediet produk sebagai hasil

hidrolisa parsial dari protein native.

- Berdasarkan Sumbernya

- Protein Hewani

Berasal dari binatang, contoh : Daging, Susu, dll.

- Protein Nabati

Berasal dari tumbuhan, contoh : Jagung.

- Berdasarkan Fungsi Fisiologiknya

- Protein Sempurna.

- Protein Setengah Sempurna.

- Protein Tidak Sempurna.

3. Komposisi Kimia Protein

Protein adalah molekul makro yang mempunyai berat molekul antara lima

ribu hingga beberapa juta. Protein terdiri atas rantai – rantai panjang asam

amino yang terikat satu sama lain dalam ikatan peptida. Molekul protein

lebih kompleks dari pada karbohidrat dan lemak dalam hal berat molekul

dan keanekaragaman unit – unit asam amino yang membentuknya.

Asam amino terdiri atas atom karbon yang terikat pada satu Gugus

Karboksil (-COOH), satu Gugus Amino (-NH2), satu Atom Hidrogen (-H)

dan satu gugus Radikal (-R) atau rantai cabang.

Pada umumnya asam amino yang diisolasi dari protein dihidroksilat alfa –

asam amino, yaitu gugus karboksil dan amino terikat pada atom karbon
yang sama. Yang membedakan asam amino satu sama lain adalah rantai

cabang atau gugus –R nya.

4. Fungsi, Guna, dan Sumber Protein

- Fungsi Protein

1. Untuk pertumbuhan dan pemeliharaan.

2. Untuk pembentukan ikatan – ikatan esensial tubuh.

3. Untuk mengatur keseimbangan air dalam tubuh.

4. Untuk memelihara netralitas tubuh.

5. Untuk pembentukan antibodi.

6. Untuk mengangkat zat – zat gizi.

7. Sebagai sumber energi.

Oleh karena itu, protein sangat berperan penting dalam tubuh

manusia, karena bila manusia tidak cukup protein, maka mereka akan

dapat menderita gizi kurang.

- Guna Protein Bagi Tubuh Manusia

Protein sangat berperan penting untuk pertumbuhan manusia.penting

yang terdapat dalam semua makhluk hidup. Jadi tanpa adanya protein

tidaklah dapat dibentuk sel makhluk hidup. Secara garis besarnya guna

protein bagi manusia adalah sebagai berikut :

1. Untuk membangun sel jaringan tubuh seorang bayi yang lahir

dengan berat badan 3 kg.

2. Untuk mengganti sel tubuh yang aus atau rusak.


3. Untuk membuat air susu, enzim dan hormon air susu yang

diberikan ibu kepada bayinya di buat dari makanan ibu itu sendiri.

4. Membuat protein darah, untuk mempertahankan tekanan osmose

darah.

5. Untuk menjaga keseimbangan asam – basa dari cairan tubuh.

6. Sebagai pemberi kalori.

- Sumber Protein

Sumber protein untuk manusia ada 2, yaitu :

1. Sumber Protein Hewani

Bahan makanan hewani merupakan sumber protein yang baik,

dalam jumlah maupun mutu seperti telur, susu, daging, unggas,

ikan, dan kerang.

2. Sumber Protein Nabati

Sumber makanan seperti : kacang, kedelai dan hasilnya seperti

tempe, tahu, serta kacang – kacangan lain.

5. Kebutuhan Protein Bagi Manusia

Kebutuhan protein bagi manusia dapat ditentukan dengan cara

menghitung jumlah protein yang di ganti dalam tubuh. Ini bisa dilakukan

dengan menghitung jumlah Unsur Nitrogen (Zat Lemas) yang ada dalam

protein makanan dan menghitung pula jumlah unsur nitrogen yang

dikeluarkan tubuh melalui air seni dan tinja.

Penggunaan protein dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, sehingga dalam

prakteknya jumlah protein itu belum dapat memenuhi kebutuhan.


Sebabnya antara lain :

♦ Kadar protein 18,75 gram itu dalam tubuh akan menyebabkan beberapa

reaksi kimia yang tidak bisa berlangsung dengan baik.

♦ Kecernaan protein itu sendiri. Tidak semua bahan makanan yang

mengandung serat – serat proteinnya bisa di ambil tubuh. Karena adanya

serat – serat ini, enzim – enzim tidak bisa masuk untuk memecah protein.

Berdasarkan pertimbangan di atas, maka ditetapkan bahwa kebutuhan

protein bagi seorang dewasa adalah 1 gram untuk setiap kilogram berat

badannya setiap hari. Untuk anak – anak yang sedang tumbuh, diperlukan

protein yang lebih banyak, yaitu 3 gram tiap satu kilogram berat badannya.

Disamping itu, mengingat adanya protein sempurna dan tidak sempurna

berdasarkan jumlah dan macam – macam asam amino yang ada dalam

makanan, maka untuk menjamin agar tubuh benar – benar mendapatkan

asam amino dalam jumlah dan macam yang cukup, sebaiknya untuk orang

dewasa seperlima dari protein yang diperlukan haruslah protein yang

berasal dari hewan, sedangkan untuk anak – anak sepertiga dari jumlah

protei yang mereka perlukan.


BAB III

PEMBAHASAN

1. Akibat Kekurangan dan Kelebihan Protein

Kekurangan protein banyak terdapat pada masyarakat sosial ekonomi

rendah. Kekurangan protein murni pada stadium berat menyebabkan

Kwasiorkor pada anak – anak di bawah lima tahun (Balita). Kekurangan

protein sering ditemukan secara bersamaan dengan kekurangan energi yang

menyebabkan kondisi yang dinamakan Marasmus.

- Kwasiorkor

 Istilah Kwashiorkor pertama kali diperkenalkan oleh Dr. Cecily

Williams pada tahun 1933, ketika ia menemukan keadaan ini di

Ghana, Afrika. Dimana dalam bahasa Ghana, Kwashiorkor artinya

penyakit yang diperoleh anak pertama, bila anak kedua sedang di

tunggu kelahirannya.

Kwashiorkor lebh banyak terdapat pada usia dua hingga tiga tahun

yang sering terjadi pada anak yang terlambat menyapih, sehingga

komposisi gizi makanan tidak seimbang terutama dalam hal protein.

Kwashiorkor dapat terjadi pada konsumsi energi yang cukup atau

lebih.

Gejalanya :

Θ pertumbuhan terhambat.

Θ Otot – otot berkurang dan lemah.

Θ Edema.
Θ Muka bulat seperti bulan (moonface)

Θ Gangguan psikimotor.

Ciri khas dari Kwashiorkor yaitu terjadinya edema di perut, kaki dan

tangan. Kehadiran Kwashiorkor erat kaitannya dengan albumin

serum. Pada Kwashiorkor gambaran klinik anak sangat berbeda. Berat

badan tidak terlalu rendah, bahkan dapat tertutup oleh adanya edema,

sehingga penurunan berat badan relatif tidak terlalu jauh, tetapi bila

pengobatan edema menghilang, maka berat badan yang rendah akan

mulai menampakkan diri. Biasanya berat badan tersebut tidak sampai

di bawah 60 % dari berat badan standar bagi umur yang sesuai.

Ciri – cirri :

® Rambut halus, jarang, dan pirang kemerahan kusam.

® Kulit tampak kering (Xerosis) dan memberi kesan kasar dengan

garis – garis permukaan yang jelas.

® Di daerah tungkai dan sikut serta bokong terdapat kulit yang

menunjukkan Hyperpigmentasi dan kulit dapat mengelupas dalam

lembar yang besar, meninggalkan dasar yang licin berwarna putih

mengkilap.

® Perut anak membuncit karena pembesaran hati.

® Pada pemeriksaan mikroskopik terdapat perlemkan sel – sel

hati.

- Marasmus
Marasmus berasal dari kata Yunani yang berarti wasting merusak.

Marasmus umumnya merupakan penyakit pada bayi (12 bulan

pertama), karena terlambat di beri makanan tambahan. Hal ini

dapat terjadi karena penyapihan mendadak, formula pengganti ASI

terlalu encer dan tidak higienis atau sering terkena infeksi.

Marasmus berpengaruh dalam waktu yang panjang terhadap mental

dan fisik yang sukar diperbaiki.

Marasmus adalah penyakit kelaparan dan terdapat banyak di antara

kelompok sosial ekonomi rendah di sebagian besar negara sedang

berkembang dan lebih banyak dari Kwashiorkor.

Gejalanya :

© Pertumbuhan terhambat.

© Lemak di bawah kulit berkurang.

© Otot – otot berkurang dan melemah.

© Berat badan lebih banyak terpengaruh dari pada ukuran

kerangka, seperti : panjang, lingkar kepala dan lingkar dada.

© Muka seperti orang tua (Oldman’s Face).

Pada penderita Marasmus biasanya tidak ada pembesaran hati

(Hepatomegalia) dan kadar lemak serta kolesterol di dalam darah

menurun. Suhu badan juga lebih rendah dari suhu anak sehat dan

anak tergeletak in – aktif, tidak ada perhatian bagi keadaan

sekitarnya.

2. Akibat Kelebihan Protein


Protein secara berlebihan tidak menguntungkan tubuh. Makanan yang

tinggi proteinnya biasanya tinggi lemak sehingga dapat menyebabkan

obesitas. Diet protein tinggi yang sering dianjurkan untuk menurunkan berat

badan kurang beralasan. Kelebihan dapat menimbulkan masalah lain, terutama

pada bayi. Kelebihan asam amino memberatkan ginjal dan hati yang harus

memetabolisme dan mengeluarkan kelebihan nitrogen.

Kelebihan protein akan menimbulkan asidosis, dehidrasi, diare, kenaikan

amoniak darah, kenaikan ureum darah, dan demam. Ini di lihat pada bayi yang

di beri susu skim atau formula dengan konsentrasi tinggi, sehingga konsumsi

protein mencapai 6 g/kg BB. Batas yang dianjurkan untuk konsumsi protein

adalah dua kali Angaka Kecukupan Gizi (AKG) untuk protein.

- Upaya Penanggulangan

Untuk menanggulangi kekurangan / kelebihan protein, maka dapat

dilakukan upaya penanggulangan sebagai berikut :

ʘ Pemantauan Status Gizi (PSG) masyarakat.

ʘ Pemberian Makanan Tambahan (PMT).

ʘ Pemantauan garam beryodium.

ʘ Pemberian kapsul vitamin A.

ʘ Pemberian tablet Fe.

ʘ Pengumpulan data KADARZI.

BAB IV

PENUTUP
1. Kesimpulan

Dari makalah di atas, maka penyusun dapat menyimpulkan bahwa

protein sangatlah penting, terutama bagi pertumbuhan. Di samping itu, protein

merupakan zat utama dalam membantu tumbuh kembang anak. Sehingga

apabila anak cukup asupan proteinnya, maka anak akan tumbuh sehat, jauh

dari gizi kurang dan tidak terjadinya gangguan tumbuh kembang.

Selain itu, protein merupakan penghasil energi terbesar. Dengan adanya

protein dalam tubuh, maka tubuh akan merasa tetap segar. Tetapi yang harus

diperhatikan asupan protein untuk tubuh haruslah seimbang, tidak boleh

kekurangan dan tidak boleh pula kelebihan. Karena kelebihan atau kekurangan

asupan protein dapat menimbulkan penyakit, seperti : Kwashiorkor,

Marasmus, dan Obesitas.

Oleh karena itu, diharapkan kepada pembaca, untuk dapat memanfaatkan apa

yang telah disampaikan dalam makalah ini, guna untuk meningkatkan status

gizi di masyarakat, sehingga tercipta masyarakat yang sehat.

2. Saran

- Diharapkan kepada seluruh masyarakat untuk dapat memenuhi asupan

protein, agar dapat tumbuh dengan sehat.

- Agar seluruh ibu – ibu memperhatikan gizi anak, terutama asupan

proteinnya, agar tidak ada lagi penderita gizi buruk.

- Kepada tenaga kesehatan untuk dapat mengadakan penyuluhan kepada

masyarakat tentang gizi, terutama tentang protein.


DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, S. 2006. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Penerbit. Jakarta: PT. Gramedia

Pustaka Utama.
Sediaoetama, Drs. Ahmad Djaeni. 2006. Ilmu Gizi. Jakarta : Dian Rakyat.

Moehdi, S. 2002. Ilmu Gizi. Jakarta : Papasinar Sinanti.

Kartasapoetra, Drs. G. 2003. Ilmu Gizi. Jakarta : Rineka Cipta.

http//www.google.com//gizi buruk//2008.

http//www.google.co.id//journal tentang protein.// 2008.

MAKALAH

MATA KULIAH GIZI DAN KESEHATAN MASYARAKAT

TENTANG PROGRAM PERBAIKAN GIZI MAKRO


MATERI PEMBAHASAN “PROTEIN”

Disusun Oleh Kelompok I :

1. DEDEH MARDIANI

2. DELLA ROSLIANA

3. IVA INPRESARI

4. RIKA PRASTIWI METALIA

STIKES FALETEHAN SERANG


PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

PEMINATAN KESEHATAN LINGKUNGAN

TAHUN 2017

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami limpahkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah

etika hukum dan kesehatan tentang undang – undang no 36 tahun 2009. Sholawat

serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad

SAW, Nabi akhir zaman. Amin

Sebagai manusia biasa kami sadar bahwa pembuatan makalah etika hukum

dan kesehatan tentang undang – undang no 36 tahun 2009, masih jauh dari

sempurna. Karena kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT, dan kelemahan

adalah milik kita sebagai makhluk. Maka dengan demikian, demi terciptanya

makalah yang lebih baik untuk kedepan, kami mohon sekiranya para pembaca

untuk memberikan kritik dan saran yang membangun. Semoga Allah SWT

senantiasa memberikan petunjuk-Nya kepada kita semua. Amin.

September 2017

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................... i

DAFTAR ISI ..................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

A. Latar Belakang ........................................................................................ 1


B. Tujuan ..................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................. 3

A. Teori pembelajaran sosial ......................................................................... 3

B. Teori peniruan ........................................................................................... 4

C. Unsur utama dalam peniruan ..................................................................... 5

BAB III PENUTUP .......................................................................................... 8

A. Kesimpulan ............................................................................................... 8

B. Saran ..................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA

You might also like