You are on page 1of 22

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. LAPORAN KASUS

4.1.1 Identitas Pasien

Nama : Ny. S

Usia : 62 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Pekerjaan : IRT

Alamat : Jl. Poetere

4.1.2. Anamnesis

Keluhan Utama: Tegang pada leher, terutama pada bagian belakang

Riwayat Penyakit:

Ny. S, wanita 62 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan tegang

pada leher belakang. Keluhan tersebut dirasakan sejak 3 hari yang lalu.

Kunjungannya ke Puskesmas kali ini adalah kunjungan yang kesekian

kalinya dalam hal pengobatan rutin penyakit tekanan darah tingginya

(Hipertensi).

Pasien diketahui memiliki riwayat hipertensi sejak 10 tahun yang

lalu saat pasien memeriksakan dirinya di puskesmas dengan keluhan sering

mengalami sakit kepala. Pada awalnya pasien hanya minum obat-obatan


herbal untuk mengurangi keluhan tersebut namun tidak ada perubahan.

Kemudian pasien datang ke Puskesmas untuk memeriksakan diri. Lalu

pasien disarankan untuk mengubah pola makan dan gaya hidup dan kontrol

berobat setiap bulannya. Sejak kunjungan ke puskesmas saat itu pasien

teratur meminum obat dan kontrol ke puskesmas. Di keluarga pasien ada

yang menderita tekanan darah tinggi yaitu Ayah dan saudara pasien.

Riwayat Penyakit Sebelumnya:

a. Riwayat sakit yang serupa : Dialami sejak 10 tahun yang lalu


b. Riwayat penyakit jantung : disangkal
c. Riwayat hipertensi : Ada
d. Riwayat diabetes melitus : disangkal
e. Riwayat gastritis : disangkal
f. Riwayat trauma : disangkal
g. Riwayat alergi : disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga:

Riwayat keluarga dengan penyakit serupa:

Ayah (+), saudara perempuan (+)

4.1.3. Pemeriksaan Fisis

Keadaan umum : Composmentis BB : 66 kg

Tekanan darah : 150 / 90 mmHg TB : 155 cm

Frekuensi nadi : 92 x /menit IMT : 27,4 kg/m2

Frekuensi pernapasan : 20 x /menit

Suhu : 36.8 C
4.1.4. Pemeriksaan Status Generalis

Kepala

- Ekspresi wajah : normal

- Bentuk dan ukuran : normal

- Rambut : normal

- Edema : (-)

Mata

- Simetris : normal

- Alis : normal

- Exophtalmus : (-)

- Ptosis : (-)

- Strabismus : (-)

- Edema palpebra : (-)

- Konjungtiva : anemis (-/-), hiperemis (-/-)

- Sklera : ikterik (-/-), hiperemis (-/-), pterygium (-/-)

- Pupil : isokor, bulat, refleks (+/+)

- Kornea : normal

Telinga

- Bentuk : normal

- Lubang telinga : normal, sekret (-/-)

- Nyeri tekan : (-)

- Pendengaran : normal
Hidung

- Simetris, deviasi septum (-)

- Perdarahan (-), secret (-)

Mulut

- Simetris : normal

- Bibir : sianosis (-)

- Gusi : hiperemis (-), perdarahan (-)

- Lidah : glositis (-), atrofi papil lidah (-)

- Mukosa : kering

Leher

- JVP : normal

Thoraks

Cor

- Inspeksi : iktus cordis tidak tampak

- Palpasi : iktus cordis teraba di ICS 5 midklavikula sinistra

- Perkusi : redup

- Auskultasi : S1S2 tunggal, regular, murmur (-), gallop (-)

Pulmo

- Inspeksi : bentuk simetris, pergerakan dinding dada simetris,

penggunaan otot bantu nafas (-), pelebaran sela iga (-), frekuensi

pernapasan 20 x/menit.

- Palpasi : pergerakan dinding dada simetris, fremitus raba dan

vocal simetris, provokasi nyeri (-).


- Perkusi : sonor di kedua lapang paru, nyeri ketok (-)

- Auskultasi : vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-).

Abdomen

- Inspeksi : distensi (-), skar (-).

- Auskultasi : peristaltik usus (+) normal

- Palpasi : nyeri tekan (-), pembesaran organ (-)

- Perkusi : timpani

Inguinal-genital-anus : tidak diperiksa

Ekstremitas atas

- Akral hangat : (+/+)

- Kulit : normal

- Deformitas : (-/-)

- Sendi : dalam batas normal

- Edema : (-/-)

- Sianosis : (-/-)

- Kekuatan : normal

Ektremitas bawah

- Akral hangat : (+/+) Kekuatan : normal

- Kulit : normal

- Deformitas : (-/-)

- Sendi : krepitasi (-)

- Edema : (-/-)

- Sianosis : (-/-)
4.1.5. Pemeriksaan Penunjang

4.1.5. Diagnosis Kerja

Hipertensi Esensial grade 1

4.1.6. Penatalaksanaan

4.1.6.1.Non Farmakologi

a. Diet rendah lemak, rendah garam

b. Berolahraga, menurunkan berat badan

c. Makan makanan bergizi

4.1.6.2.Farmakologi

a. Amlodipin 5 mg 0-0-1

b. Asam mefenamat 500 mg 1-1-1

c. Ranitidin 150 mg 1-0-1

4.1.7. Prognosis

Quo ad vitam : dubia ad bonam

Quo ad sanationem : dubia ad bonam

Quo ad fungsionem : dubia ad bonam


4.1.8. Kepatuhan Minum Obat

Kuesioner Kepatuhan MMAS (Morisky Medication AdherenceScale)

Jawaban Pasien Skor


Pertanyaan (Ya= 1/
Ya Tidak Tidak=0)
1. Pernahkah Anda lupa minum obat? v 1
2. Selain lupa, mungkin Anda tidak minum obat v 0
karena alasan lain. Dalam 2 minggu terakhir,
apakah Anda pernah tidak minum obat?

3. Pernahkah Anda mengurangi atau berhenti minum v 0


obat tanpa sepengetahuan dokter karena Anda
merasa obat yang diberikan membuat keadaan Anda
menjadi lebih buruk?
4. Pernahkah Anda lupa membawa obat ketika v 0
bepergian ?

5. Apakah Anda tidak meminum obat Anda v 0


kemarin?

6. Apakah Anda berhenti minum obat ketika Anda v 0


merasa gejala yang dialami telah teratasi?

7. Meminum obat setiap hari merupakan sesuatu v 0


ketidaknyamanan untuk beberapa orang. Apakah
Anda merasa terganggu harus minum obat setiap
hari?
8. Berapa sering Anda lupa minum obat? A=0
a. Tidak Pernah B-E = 1
b. Sesekali v
c. Kadang -kadang 1
d. Biasanya
e. Selalu
Ket
Selalu, 7 kali dalam seminggu
Biasanya, 4-6 kali dalam seminggu
Kadang- kadang, 2-3 kali dalam seminggu
Sesekali, 1 kali dalam seminggu
Tidak pernah, tidak pernah lupa
Total Skor 2
Interpretasi: Kepatuhan Sedang
4.1.9. Genogram

Keterangan:
Hipertensi

Tidak menderita Hipertensi


4.1.10. Anggota Keluarga

Nama kepala keluarga : Tn. M

Umur : 65 Tahun

Pendidikan Terakhir : SMP

Pekerjaan : Wiraswasta

Bentuk Keluarga : Nuclear Family

Nama Umur / jk Status dalam Pendidikan Pekerjaan


keluarga
Tn. M 65 tahun Kepala Keluarga SMP Wiraswasta
Laki-laki
Ny. S 62 tahun Ibu rumah SD Ibu rumah
Perempuan tangga tangga
L 30 tahun Anak 1 SMP Wiraswasta
Laki-laki
K 26 tahun Anak 2 SMP IRT
Perempuan
P 22 tahun Anak 3 SMP Wiraswasta
Perempuan
M 19 tahun Anak 4 SMA Pengangguran
Perempuan

4.1.11. Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup

a. Lingkungan tempat tinggal

Status kepemilikan rumah : Milik sendiri

Daerah perumahan : Padat penduduk

Luas rumah 12 m x 6 m
Bertingkat Ya

Jumlah penghuni rumah 6 orang

Luas halaman -

Lantai rumah terbuat dari Semen

Dinding rumah terbuat dari Tembok

Kondisi dalam rumah Cukup baik

Penerangan listrik Ada

Jamban Ada

Ketersediaan air bersih Ada

b. Kepemilikan barang – barang berharga: Ny. S memiliki beberapa

barang elektronik di rumahnya antara lain yaitu, 1 buah televisi, 1 buah

kulkas, 1 buah kipas angin, 1 buah rice cooker.

c. Penilaian perilaku kesehatan keluarga: Ny. S sering melakukan kontrol

di puskesmas setiap bulannya dan aktif melaksanakan kegiatan

prolanis. Apabila sakit, Ny. S sering berobat ke puskesmas dengan

menggunakan jaminan kesehatan berupa kartu BPJS

d. Status sosial dan kesejahteraan keluarga: Pekerjaan sehari-hari pasien

adalah seorang ibu rumah tangga. Pasien ini tinggal di rumah yang

terletak di Jl. Poetere. Sekitar rumah yaitu bagian samping kiri dan

kanannya berbatasan dengan rumah batu, dan berada di lingkungan

perumahan yang padat.


e. Pola konsumsi makanan: Pola makan 2-3 kali sehari dengan menu yang

tidak tentu. Ny. S membatasi penggunaan garam namun masih suka

mengonsumsi gorengan dan makanan berlemak.

f. Psikologi dalam hubungan antar anggota keluarga: Pasien memiliki

hubungan yang baik dengan sesama anggota keluarga yang lainnya.

Dengan seluruh anggota keluarga, terjalin komunikasi yang baik dan

cukup lancar.

g. Lingkungan: Lingkungan tempat tinggal sudah cukup baik. Tata

pemukiman di sekitar rumah terlalu padat. Sinar matahari kurang dapat

masuk ke dalam rumah, penerangan dalam rumah cukup. Ventilasi

kurang. Kebersihan dan kerapian rumah kurang rapi. Rumah memiliki

jamban. Air minum bersumber dari sumur

h. Data sarana pelayanan kesehatan dan lingkungan kehidupan keluarga

Kesimpulan tentang faktor


Faktor Keterangan pelayanan kesehatan

Sarana pelayanan Puskesmas Pelayanan dengan


kesehatan yang menggunakan kartu BPJS
digunakan oleh
keluarga
Cara mencapai Naik Bentor Jarak puskesmas den kediaman
sarana pelayanan Ny. S cukup jauh
kesehatan tersebut
Tarif pelayanan Gratis Semua pelayanan dengan
kesehatan yang menggunakan BPJS kelas 3
dirasakan
Kualitas pelayanan Baik Pasien merasa pelayanan baik
kesehatan yang karena dimulai dari
dirasakan pendaftaran, pengambilan
kartu, konsul dokter,
pengambilan obat berjalan
dengan lancar.

4.1.12. Analisa Kedokteran Keluarga

a. Fungsi Fisiologis (APGAR)

Fungsi fisiologis adalah suatu penentu sehat tidaknya suatu keluarga

yang dikembangkan oleh Rosan, Guyman dan Leyton, dengan menilai 5

Fungsi pokok keluarga, antara lain:

 Adaptasi: Tingkat kepuasan anggota keluarga dalam menerima bantuan

yang dibutuhkan.

 Partnership: Tingkat kepuasan anggota keluarga terhadap komunikasi

dalam mengambil keputusan dan menyelesaikan masalah.

 Growth: Tingkat kepuasan anggota keluarga terhadap kebebasan yang

diberikan keluarga dalam mematangkan pertumbuhan dan kedewasaan

semua anggota keluarga.

 Affection: Tingkat kepuasan anggota keluarga terhadap kasih sayang

serta interaksi emosional yang berlangsung.

 Resolve: Tingkat kepuasan anggota keluarga terhadap kebersamaan

dalam membagi waktu, kekayaan dan ruang atas keluarga.


Penilaian:
Hampir Selalu = skor 2
Kadang-kadang = skor 1
Hampir tidak pernah = skor 0
Total Skor:
8-10 = Fungsi keluarga sehat
4-7 = Fungsi keluarga kurang sehat
0-3 = Fungsi keluarga sakit

Penilaian Fungsi Fisiologis (APGAR) Keluarga Penderita Hipertensi


Penilaian
Hampir
Hampir Kadang-
No Pertanyaan Tidak
Selalu Kadang
Pernah
(2) (1)
(0)
1. Adaptasi
Jika obat Anda habis / jadwal kontrol

laboratorium tiba apakah ada anggota
keluarga yang bersedia mengantarkan
Anda ke Puskesmas?
2. Partnership (Kemitraan)
Jika Anda lupa minum obat, apakah
ada anggota keluarga yang selalu √
mengingatkan untuk konsumsi obat
secara rutin?
3. Growth (Pertumbuhan)
Jika Anda tidak memasak karena
keterbatasan anda akibat penyakit √
yang anda derita, apakah anak anda
mau mengerti dengan anda?
4. Affection (Kasih Sayang) √
Jika Anda merasa cemas akibat
penyakit anda, apakah anggota
keluarga yang lain selalu
mendampingi Anda dalam mengatasi
kecemasan tersebut?
5. Resolve (Kebersamaan)
Anda disarankan untuk mengurangi
konsumsi makanan yang berlemak

dan rendah garam. Apakah anggota
keluarga yang lain mengkonsumsi
menu yang sama dan makan bersama?
Total Skor 6
Dari tabel APGAR diatas total Skor adalah 8 ini menunjukkan Fungsi
keluarga kurang sehat.
b. Fungsi Patologis (SCREEM)

Aspek sumber daya patologi

 Sosial: Pasien baik dalam bermasyarakat dengan tetangga.

 Cultural: Pasien memiliki seorang suami dan 4 orang anak

 Religious: Keluarga pasien rajin melakukan sholat 5 waktu dan puasa.

 Economy: Keluarga pasien merasa kebutuhan ekonomi belum

tercukupi.

 Education: Tingkat pendidikan tertinggi di keluarga pasien yaitu SMA

 Medication: Pasien dan keluarga menggunakan sarana pelayanan

kesehatan dari puskesmas dan memiliki asuransi kesehatan BPJS.


4.2. PEMBAHASAN

Studi kasus dilakukan pada pasien wanita berumur 62 tahun dengan keluhan

tegang pada leher belakang. Pasien diketahui memiliki riwayat hipertensi sejak 10

tahun yang lalu saat pasien memeriksakan dirinya di puskesmas dengan keluhan

sering mengalami sakit kepala. Pada awalnya pasien hanya minum obat-obatan

herbal untuk mengurangi keluhan tersebut namun tidak ada perubahan. Sejak

kunjungan ke puskesmas pasien teratur meminum obat yang diberikan.

Diagnosis hipertensi ditegakkan atas dasar anamnesis, pemfis dan

pemeriksaan penunjang. Berdasarkan anamnesis didapatkan gejala tegang pada

leher belakang dan nyeri kepala. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tensi 150/90

mmHg. Berdasarkan Joint National Committee VII (JNC VII), termasuk hipertensi

stage I apabila tekanan darah sistolik 140 -159 mmHg dan tekanan darah diastolik

90-99 mmHg. Berdasarkan indeks massa tubuh (IMT), obesitas dibagi menjadi tiga

kategori, yakni: obesitas grade I dengan nilai IMT antara 25- 29,9; obesitas grade

II dengan nilai IMT antara 30-40 dan obesitas grade III nilai IMT >40. Pasien ini

masuk ke dalam obesitas grade I karena memiliki IMT 27,4 kg/m2.

Penatalaksanaan yang diberikan kepada pasien adalah medikamentosa dan

nonmedikamentosa. Obat yang diberikan adalah amlodipin 5 mg sekali sehari,

sebagai antihipertensi. Untuk simtomatik diberikan asam mefenamat 3 kali sehari

dan ranitidin 2 kali sehari. Kepatuhan minum obat pasien berdasarkan Morisky

kuisioner adalah kepatuhan sedang.

Terapi nonmedikamentosa adalah dengan edukasi. Edukasi yang diberikan

berupa cara mengontrol tekanan darah, makanan yang perlu dihindari, komplikasi
dari hipertensi yang mungkin terjadi dan pentingnya pemeriksaan diri serta

mengendalikan penyakit yang dialami oleh pasien. Pasien juga diberikan edukasi

terhadap obesitas yang dialami pasien berupa upaya peningkatan aktivitas fisik

yang sesuai dengan kondisi pasien.

Pasien mengaku aktif dalam mengikuti kegiatan prolanis di puskesmas.

Dengan ikutnya pasien dalam prolanis, pasien akan diberikan obat hipertensi untuk

satu bulan, jadi pasien tidak perlu bolak balik setiap tiga hari ke puskesmas. Manfaat

lain yaitu setiap sabtu seluruh pasien prolanis akan mengikuti senam, dimana senam

ini memang dikhususkan untuk pasien HT dan DM.

4.2.1. Analisa Kasus


Pendekatan Kedokteran Keluarga Pada Pasien Hipertensi
Skor Resume Hasil Skor
Masalah Upaya Penyelesaian
Awal Akhir Perbaikan Akhir
Faktor biologis
- Hipertensi 2 - Edukasi mengenai -Terselenggara 4
merupakan penyakit dan penyuluhan
penyakit pencegahannya -Keluarga
genetik melalui penyuluhan memahami bahwa
gaya hidup sehat penyakit hipertensi
dengan makanan yg dapat dicegah
bergizi dan olahraga -Keluarga mau
teratur menerapkan gaya
hidup sehat
Faktor ekonomi 4 - Motivasi mengenai - Keluarga 4
dan pemenuhan perlunya memiliki menyisihkan
kebutuhan tabungan
- Memiliki pendapatan untuk
tabungan tabungan
- Kehidupan 3 - Nasehat untuk 4
sosial dengan bertawakkal kepada - Memiliki rasa
lingkungan Allah, dan yakinkan Tawakkal kepada
bahwa semua akan Allah, dan
baik-baik saja. Serta menjalin
sesekali bertegur hubungan yang
sapa dengan baik dengan
tetangga tetangga
Faktor perilaku
kesehatan
- Higiene 3 - Edukasi tentang - Anggota keluarga 4
pribadi yang pentingnya PHBS paham akan
kurang dan dirumah untuk pentingnya PHBS
lingkungan mencegah infeksi. dan mau
yang kurang mengaplikasikan
bersih dengan baik
PHBS
dilingkungan dan
rumah mereka
- Minum obat 4 - Edukasi untuk - Pasien selalu 5
teratur minum obat sesuai minum obat
anjuran dokter teratur sesuai
anjuran dokter

Faktor
Psikososial 2 - Menyarankan - Anggota keluarga 4
- Kurangnya kepada anggota bersedia memberi
perhatian keluarga untuk lebih
keluarga perhatian dengan perhatian lebih
pasien kondisi pasien kepada pasien
terhadap
penyakit yang 2 - Memotivasi pasien 4
diderita pasien serta menjelaskan - Pasien
- Motivasi kepada pasien termotivasi untuk
untuk sembuh bahwa penyakitnya sembuh
sangatlah dapat terkontrol (terkontrol)
kurang apabila pasien
berobat secara
teratur
Total Skor 20 29
Rata-rata Skor 2,8 4,1
Skoring Kemampuan Pasien dan Keluarga dalam Penyelesaian Masalah dalam

keluarga.

Klasifikasi skor kemampuan menyelesaikan masalah

Skor 1 : Tidak dilakukan, keluarga menolak, tidak ada partisipasi.

Skor2 : Keluarga mau melakukan tapi tidak mampu, tidak ada sumber

(hanya keinginan), penyelesaian masalah dilakukan sepenuhnyaoleh

provider.

Skor 3 : Keluarga mau melakukan namun perlu penggalian sumber yang

belum dimanfaatkan, penyelesaian masalah dilakukan sebagian

besar oleh provider.

Skor 4 : Keluarga mau melakukan namun tidak sepenuhnya, masih

tergantung pada upaya provider.

Skor 5 : Dapat dilakukan sepenuhnya oleh keluarga


4.2.2. Diagnosis Holistik
Saat kedatangan yang pertama dilakukan beberapa hal yaitu :

1. Memperkenalkan diri dengan pasien.

2. Menjalin hubungan yang baik dengan pasien.

3. Menjelaskan maksud kedatangan dan meminta persetujuan pasien

4. Menganamnesa pasien, mulai dari identitas sampai riwayat psiko-sosio-

ekonomi dan melakukan pemeriksaan fisik.

5. Menjelaskan tujuan tindakan yang akan dilakukan dan mempersiapkan

alat yang akan dipergunakan.

6. Memastikan pasien telah mengerti tujuan prosedur pemeriksaan.

7. Meminta persetujuan pemeriksaan kepada pihak pasien.

8. Membuat diagnosis holistik pada pasien.

9. Mengevaluasi pemberian penatalaksanaan farmakologis.

4.2.3. Anamnesis Holistik


Aspek Personal
Saat kami mendatangi rumah pasien, pasien seorang diri berada di
rumah. Suami pasien sedang bekerja dan anaknya sedang mengurusi
dagangannya. Pasien baru pertama kali mendapat kunjungan rumah untuk
mengontrol keadaan pasien, disamping itu pasien sangat begitu senang
karena ada teman berbagi cerita. Pasien masih memiliki harapan untuk bisa
beraktifitas seperti sedia kala.
Aspek Klinik
Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisis, didapatkan
diagnosis hipertensi esensial grade 1
Aspek Faktor Risiko Internal
Keluarga pasien ada yang memiliki riwayat hipertensi, yaitu ayah
dan kakak perempuan pasien. Dulunya pasien sering meminum obat herbal
untuk menurunkan tekanan darahnya. Pasien kurang menerapkan pola hidup
sehat berupa pola makan yang baik dan olahraga teratur. Dari segi usia
pasien juga sudah tergolong lansia sehingga sangat rentan dengan berbagai
penyakit.

Aspek Faktor Risiko Eksternal


Tidak ada pelaku rawat dari keluarga yang tinggal dalam satu rumah.
Keluarga pasien kurang memerhatikan kondisi penyakit pasien, kurangnya
komunikasi antara pasien dan anggota keluarga dikarenakan kesibukan dari
anak dan suaminya sebagai keluarga sehingga tidak mengingatkan untuk
berobat, kontrol tekanan darah atau minum obat, dan kurang memperhatikan
pola diet pasien.
Aspek Fungsional
Ny. S sudah kurang mampu melakukan sendiri aktivitas dan
menjalankan fungsi sosial dalam kehidupannya. Ny. S banyak
menghabiskan waktu di dalam rumah saja.
Derajat Fungsional
Derajat 3 yaitu ada beberapa kesulitan, perawatan diri masih bisa
dilakukan, hanya dapat melakukan kerja ringan.

4.2.4. Rencana Pelaksanaan (Plan Of Action)


Rencana Pelaksanaan (Plan Of Action)
Sasara Hasil yang Bia
Aspek Kegiatan Waktu Ket.
n diharapkan ya
Aspek Memberikan edukasi Pasien Pada saat Pasien dapat - Tidak
person kepada pasien kunjunga sadar dan menolak
al mengenai hipertensi n rumah mengerti akan
dan komplikasi serta pentingnya
memberikan informasi rutin
mengenai mengonsumsi
perkembangan anti hipertensi
penyakitnya.
Aspek Memberikan obat anti Pasien Pada saat Tekanan - Tidak
klinik hipertensi untuk kunjunga darah dapat menolak
mengontrol tekanan n rumah terkontrol,
darah dan antinyeri keluhan
untuk mengurangi pasien hilang
keluhan pasien
Aspek Mengajarkan Pasien Pada saat Tekanan - Tidak
risiko bagaimana pola makan kunjunga darah dapat menolak
internal yang baik, n rumah terkontrol,
menganjurkan untuk keluhan
menjaga hygenitas diri hilang
Aspek Menganjurkan Keluar Pada saat Keluarga - Tidak
risiko keluarga memberi ga kunjunga memberi menolak
externa dukungan kepada n rumah perhatian dan
l pasien agar selalu dukungan
menjaga kesehatannya lebih kepada
dan selalu pasien dan
mengingatkan pasien pasien lebih
untuk minum obat dan termotivasi
kontrol tekanan darah, untuk sembuh
dan mendukung pola
diet pasien.
Menganjurkan kepada
keluarga pasien untuk
meningkatkan
komunikasi yang baik
dengan pasien
Aspek Menganjurkan untuk Pasien Pada saat Agar kondisi - Tidak
fungsio rajin berolahraga serta kunjunga tubuh selalu menolak
nal menghindari hal-hal n rumah sehat dan
yang bisa mencederai bugar, agar
pasien. nyeri sendi
pada tubuh
pasien bisa
berkurang

You might also like