You are on page 1of 12

UJI FORMALIN PADA IKAN ASIN GURAMI DI PASAR TRADISIONAL

PEKANBARU

Nadya Yulisa
Enikarmila Asni
Miftah Azrin
nady4.yulisa@gmail.com

ABSTRACT

Formalin is aqueous solution of chemical compund formaldehyde (30-50%) and


methyl alcohol (10-20%). Missapropriation of formalin as perservatives has became
society common issue, which was the use of formalin on foods, such as salted carps.
This study aimed to determine the formaldehyde substance in salted carps that sold in
traditional markets. This is a descriptive laboratory study where 6 traditional
markets administered by the Office of Pekanbaru City Market have obtained as
samples. Tests were conducted in the Laboratory of Biochemistry Faculty of
Medicine, University of Riau. Qualitative study was to see whether or not salted
carps contained any formaldehyde substances and semi-quantitative study was to
determine the formaldehyde concentrate in salted carps. Examination of 20 salted
carps as samples showed a qualitative result that all samples positively contained
formaldehyde, which was indicated by the purple color in the formalin test. Result of
semi- quantitative test showed a diversity of formaldehyde concentration in the range
1.89 % - 7.66%, which was leading to a conclusion samples wether population were
positively contained formaldehyde.

Key word: formaldehyde, salted carp, traditional market

PENDAHULUAN menyebabkannya menjadi mudah busuk.


Hal ini yang menyebabkan
Ikan asin merupakan produk diperlukannya pengawetan.3
pengawetan ikan dengan cara Proses pembuatan ikan asin
pengasinan yang telah lama dikenal oleh menggunakan garam sebagai zat
masyarakat di Indonesia.1 Ikan asin pengawet. Secara umum zat pengawet
dapat dibuat dari ikan air laut maupun dibagi menjadi tiga kelompok.
ikan air tawar. Salah satu jenis ikan air Kelompok pertama yaitu Generally
tawar yang dapat dibuat menjadi ikan Recognized as Safe (GRAS), kedua
asin adalah ikan gurami.2 Ikan gurami Acceptable Daily Intake (ADI) dan
memiliki kandungan air yang tinggi kelompok ketiga zat pengawet yang
yaitu 80% dari berat ikan sehingga tidak layak dikonsumsi karena

Jom FK Volume 1 No.2 Oktober 2014 1


berbahaya. Garam yang digunakan pada termasuk pada ikan asin. Berdasarkan
proses pembuatan ikan asin merupakan penelitian yang dilakukan oleh Hastuti
kelompok Recognized as Safe (GRAS) tahun 2010 seluruh sampel ikan asin di
yaitu kelompok zat pengawet yang aman Madura positif mengandung formalin.8
digunakan karena bersifat alami dan Pada penelitian yang dilakukan oleh
tidak berefek racun. Namun, pada Singgih tahun 2013, 3 dari 4 sampel
kenyataanya ada produsen maupun ikan asin yang diambil dari beberapa
pedagang yang menambahkan zat pasar di Kota Malang menunjukkan
pengawet kelompok ketiga seperti hasil positif mengandung formalin
formalin pada ikan asin.1 dengan kadar lebih dari 20 ppm.9
Banyaknya penggunaan formalin Penelitian yang dilakukan oleh Badan
oleh produsen ikan asin karena ada Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)
beberapa keuntungan yaitu ikan asin kota Pekanbaru pada tahun 2006
dengan formalin menjadi tidak lembek, terhadap bahan makanan di pasar
tidak mudah rusak, tidak menyengat tradisional dan modern di Pekanbaru
baunya dan warna ikan tampak lebih didapatkan hasil 15 dari 30 sampel
bersih. Hal tersebut menyebabkan ikan positif mengandung formalin. Bahan
asin menjadi lebih awet sehingga waktu makanan yang positif mengandung
penyimpanan dan penjualan ikan asin formalin diantaranya ikan asin, mie
dapat lebih lama lagi.1 basah, tahu dan tempe.10 Pada penelitian
Penggunaan formalin sebagai lain terhadap bahan makanan dari dua
pengawet makanan dilarang di pasar tradisional di Pekanbaru
Indonesia, hal ini dinyatakan pada menunjukkan hasil 28 sampel positif
Peraturan Menteri Kesehatan Republik mengandung formalin dan empat
Indonesia No.1168/Menkes/Per/X/1999 diantaranya adalah ikan asin.11
yang diperbaharui dari Peraturan Dari beberapa data di atas, maka
Menteri Kesehatan Republik Indonesia peneliti tertarik untuk melakukan
No.722/Menkes/Per/IX/1988,4 Peraturan penelitian mengenai ada atau tidaknya
Menteri Perindustrian Nomor: 24/M- kandungan formalin pada ikan asin
Ind/Per/5/2006,5 dan Peraturan gurami yang dijual di pasar tradisional
Pemerintah Republik Indonesia Nomor di Pekanbaru. Hal ini dikarenakan ikan
28 Tahun 2004.6 asin gurami merupakan ikan air tawar
Formalin memiliki dampak yang memiliki daging yang tebal dan
buruk bagi kesehatan manusia. Jika kandungan lemak lebih dari 2%
tertelan formalin dapat menyebabkan sehingga dapat mempengaruhi proses
iritasi dan rasa terbakar pada mulut dan penggaraman dan pengeringan yaitu
esofagus, nyeri dada atau perut, nausea, memperlambat penetrasi garam ke
vomitus, diare, ulkus pada dalam tubuh ikan, jumlah garam yang
gastrointestinal, perdarahan dibutuhkan menjadi lebih banyak dan
gastrointestinal dan gagal ginjal.7 waktu pengeringan akan menjadi lebih
Meskipun telah banyak peraturan lama.3,12 Keadaan tersebut lebih
yang melarang penggunaan formalin memungkinkan produsen maupun
dalam makanan, namun pada pedagang untuk menambahkan formalin
kenyataannya masih banyak dijumpai untuk mengurangi biaya produksi dan
makanan yang mengandung formalin, agar ikan menjadi lebih awet. Pasar

Jom FK Volume 1 No.2 Oktober 2014 2


tradisional yang digunakan sebagai kuantitatif. Sampel yang dinyatakan
tempat pengambilan sampel adalah positif melalui uji kualitatif akan
pasar tradisional yang dikelola Dinas dilanjutkan dengan uji semi kuantitatif
Pasar Kota Pekanbaru. untuk menentukan konsentrasi formalin
berdasarkan formalin cair 37%. Hasil
TUJUAN PENELITIAN penelitian yang dilakukan untuk
mengidentifikasi kandungan formalin
Tujuan umum penelitian ini pada ikan asin gurami yang dijual di
adalah untuk mengetahui kandungan pasar tradisional Pekanbaru adalah
formalin pada ikan asin gurami yang sebagai berikut :
dijual di pasar tradisional yang dikelola Pedagang ikan asin yang
Dinas Pasar Kota Pekanbaru. berjualan di pasar H. Agussalim
berjumlah 8 orang dan pedagang yang
METODE PENELITIAN menjual jenis ikan asin gurami pada saat
Penelitian ini merupakan peneliti mengambil sampel berjumlah 3
penelitian deskriptif laboratorik untuk orang, sehingga sampel ikan asin gurami
melihat kandungan formalin pada ikan dari pasar H. Agussalim berjumlah 3
asin gurami yang dijual di pasar sampel. Tabel 4.1 menunjukkan hasil uji
tradisional yang dikelola Dinas Pasar formalin pada sampel dari pasar H.
Kota Pekanbaru. Penelitian ini telah Agussalim.
dilakukan di laboratorium Biokimia Tabel 4.1 Hasil uji formalin pada
Fakultas Kedokteran Universitas Riau, ikan asin gurami di pasar
pada bulan April sampai Mei 2014, H. Agussalim
dengan menggunakan teknik Hasil Penelitian
pengambilan sampel total sampling
sebanyak 20 sampel. Variabel pada Sampel Uji Konsentrasi
penelitian ini adalah uji formalin secara Kualitatif (%)
kualitatif dan uji formalin secara semi (+/-)
kuantitatif.
1 + 6,61
Bahan yang digunakan pada
penelitian adalah ikan asin gurami, tes 2 + 6,84
kit formalin dan aquades. Alat- alat yang
digunakan pada penelitian ini adalah 3 + 1,89
beaker glass, tabung reaksi, erlenmeyer, Berdasarkan tabel 4.1 didapatkan bahwa
gelas ukur, pipet tetes, pengaduk, 3 sampel ikan asin gurami dari pasar H.
mortar, bunsen, timbangan dan Agussalim positif mengandung formalin
sentrifuge. Data diolah secara manual dengan konsentrasi sebesar 6,61%,
dan disajikan dalam bentuk tabel 6,84% dan 1,89%.
distribusi frekuensi. Pedagang ikan asin yang
berjualan di pasar Cik Puan berjumlah 7
HASIL PENELITIAN orang dan pedagang yang menjual jenis
Uji formalin yang dilakukan ikan asin gurami pada saat peneliti
pada penelitian ini dilakukan dalam 2 mengambil sampel berjumlah 3 orang,
tahap yaitu uji secara kualitatif dan semi sehingga sampel ikan asin gurami dari

Jom FK Volume 1 No.2 Oktober 2014 3


pasar Cik Puan berjumlah 3 sampel. Tabel 4.3 Hasil uji formalin pada
Tabel 4.2 menunjukkan hasil uji ikan asin gurami di Pasar
formalin pada sampel dari pasar Cik Labuh Baru
Puan.
Tabel 4.2 Hasil uji formalin pada Hasil Penelitian
ikan asin gurami di Pasar
Cik Puan Sampel Uji Konsentrasi
Kualitatif (%)
Hasil Penelitian (+/-)

Uji Konsentrasi 1 + 7,49


Sampel
Kualitatif (%) 2 + 7,43
(+/-)
3 + 7,61
1 + 4,38
Berdasarkan tabel 4.3 didapatkan bahwa
2 + 6,33 3 sampel ikan asin gurami dari pasar
3 + 4,91 Labuh Baru positif mengandung
formalin dengan konsentrasi sebesar
Berdasarkan tabel 4.2 didapatkan bahwa 7,49%, 7,43% dan 7,61%.
3 sampel ikan asin gurami dari pasar Cik Pedagang ikan asin yang
Puan positif mengandung formalin berjualan di pasar Rumbai berjumlah 5
dengan konsentrasi formalin sebesar orang dan pedagang yang menjual jenis
4,38%, 6,33% dan 4,91%. ikan asin gurami pada saat peneliti
Pedagang ikan asin yang mengambil sampel berjumlah 4 orang,
berjualan di pasar Labuh Baru berjumlah sehingga sampel ikan asin gurami dari
9 orang dan pedagang yang menjual pasar Rumbai berjumlah 4 sampel.
jenis ikan asin gurami pada saat peneliti Tabel 4.4 menunjukkan hasil uji
mengambil sampel berjumlah 3 orang, formalin pada sampel dari pasar
sehingga sampel ikan asin gurami dari Rumbai.
pasar Labuh Baru berjumlah 3 sampel. Tabel 4.4 Hasil uji formalin pada
Tabel 4.3 menunjukkan hasil uji ikan asin gurami di Pasar
formalin pada sampel dari pasar Labuh Rumbai
Baru.
Hasil Penelitian

Sampel Uji Konsentrasi


Kualitatif (%)
(+/-)
1 + 7,42
2 + 7,51
3 + 7,66
4 + 7,16

Jom FK Volume 1 No.2 Oktober 2014 4


Berdasarkan tabel 4.4 didapatkan bahwa Tabel 4.6 Hasil uji formalin pada
4 sampel ikan asin gurami dari pasar ikan asin gurami di Pasar
Rumbai positif mengandung formalin Lima Puluh
dengan konsentrasi sebesar 7,42%, Hasil Penelitian
7,51%, 7,66% dan 7,16%.
Pedagang ikan asin yang Sampel Uji Konsentrasi
berjualan di pasar Simpang Baru Kualitatif (%)
berjumlah 6 orang dan pedagang yang (+/-)
menjual jenis ikan asin gurami pada saat 1 + 5,75
peneliti mengambil sampel berjumlah 3
orang, sehingga sampel ikan asin gurami 2 + 4,55
dari pasar Simpang Baru berjumlah 3 3 + 6,29
sampel. Tabel 4.5 menunjukkan hasil uji
formalin pada sampel dari pasar 4 + 4,63
Simpang Baru.
Tabel 4.5 Hasil uji formalin pada Berdasarkan tabel 4.6 didapatkan bahwa
ikan asin gurami di Pasar 4 sampel ikan asin gurami dari pasar
Simpang Baru Lima Puluh positif mengandung
formalin dengan konsentrasi sebesar
Hasil Penelitian 5,75%, 4,55%, 6,29 dan 4,63%.

Sampel Uji Konsentrasi PEMBAHASAN


Kualitatif (%)
Uji formalin pada ikan asin
(+/-)
gurami di pasar tradisional di Pekanbaru
1 + 7,37 pada penelitian ini dilakukan dalam 2
tahapan, pertama uji formalin secara
2 + 7,11 kualitatif dan kedua uji formalin secara
3 + 7,47 semi kuantitatif. Sampel yang
dinyatakan positif mengandung formalin
Berdasarkan tabel 4.5 didapatkan bahwa melalui uji formalin secara kualitatif
3 sampel ikan asin gurami dari pasar akan dilanjutkan dengan uji formalin
Simpang Baru positif mengandung secara semi kuantitatif untuk
formalin dengan konsentrasi sebesar menentukan konsentrasi kandungan
7,37%, 7,11%, dan 7,47%. formalin berdasarkan formalin cair 37%.
Pedagang ikan asin yang Dari penelitian ini didapatkan bahwa 20
berjualan di pasar Lima Puluh berjumlah sampel ikan asin gurami dari 6 pasar
5 orang dan pedagang yang menjual tradisional yang dikelola Dinas Pasar
jenis ikan asin gurami pada saat peneliti Kota Pekanbaru positif mengandung
mengambil sampel berjumlah 4 orang, formalin dengan konsentrasi berkisar
sehingga sampel ikan asin gurami dari antara 1,86% - 7,66%. Perbedaan
pasar Lima Puluh berjumlah 4 sampel. konsentrasi formalin pada sampel dapat
Tabel 4.6 menunjukkan hasil uji dikarenakan perbedaan jumlah dan
formalin pada sampel dari pasar Lima konsentrasi formalin yang digunakan
Puluh. pada saat proses pembuatan ikan asin
serta tergantung pada proses

Jom FK Volume 1 No.2 Oktober 2014 5


penghalusan sampel dan penambahan putih bersih.33 Penelitian oleh Singgih
aquades panas untuk memecah ikatan tahun 2013, 3 dari 4 sampel ikan asin
antara formalin dengan daging ikan. yang diambil dari beberapa pasar di
Kota Malang menunjukkan hasil positif
Penambahan formalin pada mengandung formalin dengan kadar
makanan dilarang penggunaannya. lebih dari 20 ppm. Penelitian ini
Berdasarkan Peraturan Menteri dilakukan dengan menggunakan kit tes
Kesehatan Republik Indonesia formalin yang ditemukan Mahdi.9
No.1168/Menkes/Per/X/1999 yang
diperbaharui dari Peraturan Menteri Penelitian yang dilakukan oleh
Kesehatan Republik Indonesia Hastuti didapatkan konsentrasi formalin
No.722/Menkes/Per/IX/1988 yang yang berbeda-beda pada sampel ikan
menyatakan bahwa formalin merupakan asin dari beberapa pasar di Madura,
satu dari sepuluh bahan tambahan diantaranya sampel ikan asin dari pasar
makanan yang dilarang penggunaannya Kamal memiliki kandungan formalin
pada makanan.4 29,10 mg/kg, sampel dari pasar Socah
mengandung formalin 30,65 mg/kg,
Hasil penelitian ini di dukung sampel dari pasar Bangkalan
oleh penelitian yang dilakukan Badan mengandung formalin sebesar 49,26
Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mg/kg dan sampel dari pasar Sampang
kota Pekanbaru pada tahun 2006, 15 dari memiliki kandungan formalin 44,14
30 sampel makanan positif mengandung mg/kg.8 Penelitian yang dilakukan oleh
formalin, salah satunya ikan asin.10 Pada Henny mengenai identifikasi formalin
penelitian lain terhadap bahan makanan pada ikan pindang di pasar tradisional
dari dua pasar tradisional di Pekanbaru dan modern di Semarang didapatkan
menunjukkan hasil 28 sampel positif hasil 6 dari 34 sampel ikan pindang dari
mengandung formalin dan empat pasar tradisional positif mengandung
diantaranya adalah ikan asin.11 formalin dan 2 dari 6 sampel ikan
Perbedaan penelitian yang dilakukan pindang dari pasar modern positif
oleh BPOM dengan penelitian yang mengandung formalin.34
dilakukan oleh peneliti adalah pada
penelitian yang dilakukan oleh BPOM Banyaknya dampak negatif yang
tidak berdasarkan jenis ikan asin. dapat ditimbulkan formalin bagi tubuh
manusia menyebabkan formalin dilarang
Penelitian lain oleh Habibah digunakan sebagai bahan tambahan
terhadap ikan asin di pasar tradisional di makanan. Formaldehid dalam makanan
Semarang pada tahun 2013 didapatkan dapat menyebabkan keracunan dengan
hasil 9 dari 41 sampel ikan asin dari 11 gejala sakit perut akut, muntah-muntah,
pasar tradisional di Semarang positif diare serta depresi susunan saraf. Selain
mengandung formalin. Jenis ikan asin itu, formaldehid juga bersifat korosif,
yang positif adalah ikan asin ikan teri, iritatif, dapat menyebabkan perubahan
layur, jambal roti dan tiga waja. Ikan sel dan jaringan tubuh serta bersifat
asin yang dijadikan sampel penelitian karsinogen.35 Paparan formaldehid dapat
adalah ikan asin yang dicurigai menyebabkan turunnya kadar
mengandung formalin, yaitu yang antioksidan dalam tubuh seperti
memiliki ciri-ciri kaku dan berwarna

Jom FK Volume 1 No.2 Oktober 2014 6


superoksid dismutase dan glutathione tebal dan lebih kenyal, ikan menjadi
tereduksi GSH), dan meningkatkan lebih awet dan tidak ditumbuhi oleh
produksi senyawa reactive oxygen jamur. Selain itu, harga formalin jauh
species (ROS) yang dapat menyebabkan lebih murah dibandingkan dengan
terjadinya stres oksidatif. Stres oksidatif pengawet lainnya seperti natrium
yang berlangsung dapat menyebabkan benzoat, jumlah yang diperlukan juga
terjadinya kerusakan lipid, protein lebih sedikit, waktu pemrosesan juga
bahkan DNA yang pada akhirnya lebih singkat dan mudah didapatkan di
menyebabkan kerusakan pada hepar.36 toko bahan kimia. Dengan latar
belakang tersebut banyak diantara
Pada beberapa penelitian, pada pengolah ikan asin yang kemudian
pekerja yang terpapar formaldehid menggunakan formalin sebagai bahan
terjadi peningkatan ikanatan silang pengawet untuk ikan asin.1
DNA.9 Ikatan silang DNA dapat
terinduksi oleh perlakuan fisik maupun Penggunaan formalin sebagai
zat kimia, seperti formalin. pengawet pada ikan asin dapat diganti
Pembentukan ikatan silang DNA dengan pengawet yang bersifat alami
semakin meningkat sesuai dengan seperti penambahan bumbu-bumbu
meningkatnya konsentrasi formalin yang misalnya bawang putih, lengkuas, kunyit
ada di dalam tubuh. Semakin banyak dan ketumbar. Di dalam bumbu-bumbu
paparan formalin maka semakin tersebut terdapat kandungan senyawa
meningkat ikatan silang DNA dan bioaktif yang berperan sebagai
menyebabkan kerusakan berupa antibakteri dan antioksidan. Penambahan
denaturasi DNA.37 bumbu-bumbu dapur ini juga bisa
mempengaruhi cita rasa dari ikan asin
Menurut International Agency yang dihasilkan.1
Research on Cancer (IARC) berdasarkan
penelitian pada para pekerja di USA Beberapa upaya yang dilakukan
yang terpapar dengan formaldehid oleh Pemerintah untuk menghentikan
didapatkan peningkatan kejadian kanker penggunaan formalin pada pangan yaitu
nasofaring.9 Beberapa penelitian pada mengatur peredaran bahan kimia
hewan coba yaitu tikus dan anjing, berbahaya termasuk bahan pengawet,
didapatkan hasil yang bermakna melakukan pengawasan intensif
terjadinya kanker saluran cerna seperti terhadap toko kimia yang menjual
adenocarcinoma pylorus dan formalin serta pemerintah melakukan
adenocarcinoma duodenum.38 pembinaan terhadap produsen yang
belum mengetahui bahaya formalin
Terdapat beberapa alasan dalam pangan bagi tubuh manusia.39
penggunaan formalin pada proses Selain upaya dari pemerintah, upaya dari
pembuatan ikan asin yaitu penambahan konsumen juga diperlukan agar tidak
formalin pada pengolahan ikan asin memilih produk makanan yang
dapat meningkatkan mutu ikan asin yang mengandung formalin. Untuk itu
dihasilkan karena ikan asin yang diolah konsumen perlu mengetahui ciri-ciri
dengan penambahan formalin pangan yang mengandung formalin.
menyebabkan ikan asin memiliki warna Ciri-ciri ikan asin yang mengandung
yang lebih cerah, tekstur daging lebih

Jom FK Volume 1 No.2 Oktober 2014 7


formalin seperti ikan asin tidak rusak uji formalin pada sampel ikan asin
jika disimpan pada suhu kamar sampai gurami dari pasar H. Agussalim
waktu lebih dari satu bulan, warna ikan didapatkan hasil bahwa ketiga sampel
asin tampak lebih cerah, lebih bersih dan positif mengandung formalin dengan
tidak berbau menyengat serta tidak konsentrasi 6,61%, 6,84% dan 1,89%.
dihinggapi lalat meskipun diletakkan di Uji formalin pada sampel ikan asin
tempat yang terbuka. Dengan adanya gurami dari pasar Cik Puan didapatkan
pengetahuan yang baik mengenai ciri hasil bahwa ketiga sampel positif
ikan asin berformalin diharapkan mengandung formalin dengan
konsumen dapat lebih teliti lagi dalam konsentrasi 4,38%, 6,33% dan 4,91%.
memilih ikan asin yang akan Uji formalin pada sampel ikan asin
dikonsumsi.2,39 gurami dari pasar Labuh Baru
Pasar yang dijadikan tempat didapatkan hasil bahwa ketiga sampel
pengambilan sampel hanya pasar positif mengandung formalin dengan
tradisional yang dikelola oleh Dinas konsentrasi 7,49%, 7,43% dan 7,61%.
Pasar Kota Pekanbaru, sehingga tidak Uji formalin pada sampel ikan asin
secara keseluruhan mewakili pasar yang gurami dari pasar Rumbai didapatkan
ada di Pekanbaru. Jumlah pasar yang hasil bahwa keempat sampel positif
ada di Pekanbaru berjumlah 19 pasar mengandung formalin dengan
yang terbagi atas 3 kelompok yaitu pasar konsentrasi 7,42%, 7,51%, 7,66% dan
yang dikelola oleh Dinas Pasar, yang 7,16%. Uji formalin pada sampel ikan
dikelola oleh pihak III (investor) dan asin gurami dari pasar Simpang Baru
juga pasar milik swasta. Pasar yang didapatkan hasil bahwa ketiga sampel
dijadikan tempat pengambilan sampel positif mengandung formalin dengan
penelitian hanya 6 pasar saja yang konsentrasi 7,37%, 7,11%, dan 7,47%.
dikelola oleh Dinas Pasar Kota Uji formalin pada sampel ikan asin
Pekanbaru. gurami dari pasar Lima Puluh
didapatkan hasil bahwa keempat sampel
Selain itu, konsentrasi formalin positif mengandung formalin dengan
pada sampel yang didapat melalui uji konsentrasi 5,75%, 4,55%, 6,29% dan
semi kuantitatif belum tentu 4,63%.
menunjukkan konsentrasi formalin yang
sebenarnya, hal ini dikarenakan proses SARAN
penghalusan sampel dan penambahan Diharapkan kepada Badan
aquades panas belum bisa menyebabkan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)
lepasnya ikatan formalin dengan daging Kota Pekanbaru dapat melakukan
ikan secara keseluruhan. peninjauan kembali ke pasar-pasar yang
ada di Pekanbaru untuk melakukan uji
SIMPULAN formalin pada ikan asin yang dijual oleh
Berdasarkan hasil penelitian uji pedagang dan menindaklanjuti
formalin pada ikan asin gurami di pasar penyalahgunaan formalin yang terjadi.
tradisional Pekanbaru dengan jumlah Selain itu juga diharapkan adanya
sampel sebanyak 20 sampel, maka dapat penyuluhan-penyuluhan kepada para
ditarik kesimpulan sebagai berikut yaitu pedagang dan produsen mengenai
larangan penggunanaan formalin pada

Jom FK Volume 1 No.2 Oktober 2014 8


makanan dan dampak negatif formalin 2. Adawyah R. Pengolahan dan
bagi tubuh. Penyuluhan bagi masyarakat pengawetan ikan. Jakarta: Bumi
juga diperlukan agar masyarakat dapat Aksara; 2011.
mengetahui ciri-ciri makanan termasuk
ikan asin yang mengandung formalin 3. Kepala Pusat Penyuluhan
sehingga bisa lebih teliti lagi. Kelautan dan Perikanan.
Diharapkan kepada Dinas Pasar Kota Pengolahan ikan gurami.
Pekanbaru agar dapat lebih Jakarta. 2011.
meningkatkan pengawasan terhadap
penyalahgunaan formalin pada makanan 4. Peraturan Menteri Kesehatan
termasuk pada ikan asin. Diharapkan Republik Indonesia No.
kepada peneliti lainnya dapat melakukan 1168/Menkes/PER/X/1999
penelitian uji formalin pada jenis ikan tentang Bahan tambahan
asin lainnya dan pasar yang dijadikan makanan [internet]. Jakarta:
tempat pengambilan sampel adalah Departemen Kesehatan; 2002
pasar-pasar lain seperti pasar yang [diakses pada 7 April 2013].
dikelola oleh pihak ke III (investor),
pasar swasta serta pasar modern yang 5. Peraturan Menteri Perindustrian
ada di Pekanbaru. Serta juga dapat Republik Indonesia No. 24/M-
melakukan penelitian mengenai IND/PER/5/2006 tentang
perbandingan hasil uji formalin pada Pengawasan produksi dan
ikan asin yang dijual di pasar tradisional penggunaan bahan berbahaya
dan pasar modern di Pekanbaru. untuk industri [internet].
Jakarta: Departemen
UCAPAN TERIMA KASIH Perindustrian; 2006 [diakses
pada 7 April 2013].
Penulis mengucapkan terima kasih
kepada dr. Enikarmila Asni, M.Biomed 6. PP No 28 tahun 2004 tentang
dan dr. Miftah Azrin, Sp.KO selaku Keamanan, mutu dan gizi
pembimbing I dan II yang telah pangan [internet]. Jakarta:
meluangkan waktu, pikiran, nasehat Departemen Kesehatan; 2007
serta motivasi kepada penulis demi [diakses pada 7 April 2013].
kesempurnaan penelitian ini. Penulis
juga mengucapkan terima kasih kepada 7. Wakefield JC. Formaldehyde
semua pihak yang telah membantu dan toxicological overview
telah mendoakan suksesnya penelitian [internet]. London: Health
ini. Protection Agency. 2008 [cited
2013 Mei 19]. Available from:
DAFTAR PUSTAKA http://www.hpa.org.uk/webc/H
PAwebFile/HPAweb_C/12199
1. Widyaningsih TD, Murtini ES. 08739327.
Alternatif pengganti formalin
pada produk pangan. Surabaya: 8. Hastuti S. Analisis kualitatif
Trubus Agrisarana; 2006. dan kuantitatif formaldehid

Jom FK Volume 1 No.2 Oktober 2014 9


pada ikan asin di Madura. 2010. report on carcinogens
Jurnal Agrointek, 4 (2). background document for
formaldehyde. U.S: Research
9. Singgih H. Uji kandungan Triangle Park; 2010.
formalin pada ikan asin
menggunakan sensor warna 15. Sentra Informasi Keracunan
dengan bantuan FMR Nasional. Formaldehid. Jakarta:
(Formalin Main Reagent). J Badan Pengawas Obat dan
ELTEK. April 2013. 11(01) 55- Makanan RI Deputi Bidang
70. Informasi Keracunan, Pusat
Informasi Obat dan Makanan;
10. Anonimous. 15 dari 30 sampel 2011.
makanan di Pekanbaru
mengandung formalin 16. Amiruddin MD. Formalin
[internet]. Antara News; 2006 dalam makanan. Makassar:
[diakses pada 02 Des 2013]. Fakultas Kedokteran
Dikutip dari Universitas Hasanuddin; 2006
http://www.antaranews.com/pri [diakses pada 27 April 2013].
nt/25582. Dikutip dari
http://www.freelists.org/post/na
11. Anonimous. Sidak BPOM sional_list/ppiindia-Formalin-
ditemukan formalin di berbagai dalam-Makanan.
makanan [internet]. Riau
Terkini; 2006 [diakses pada 02 17. Balai Besar Penelitian dan
Des 2013]. Dikutip dari Pengembangan Pascapanen
http://riauterkini.com/hukum.ph Pertanian. Formalin dan
p?arr=7756. masalahnya. Bogor. 2007.
Jurnal Warta Penelitian
12. Santoso W. Komposisi mineral Pengembangan Pertanian, 29
makro dan mikro daging ikan (5).
gurami (Osphronemus
gouramy) pada berbagai waktu 18. WHO Regional Office of
pemeliharaan [skripsi]. Fakultas Europe. Air Quality Guidelines
perikanan dan ilmu kelautan: [internet]. Copenhagen:WHO;
Institut Pertanian Bogor; 2009. 2001 [cited 2013 Mei 19].
Available from:
13. California Departement of http://www.euro.who.int/__data
Public Health. Formaldehyde. /assets/pdf_file/0014/123062/A
Hazard Evaluation System and QG2ndEd_5_8Formaldehyde.p
Information Service; 2011. df.

14. Public Health Service; U.S 19. Halperin ML, Kamel KS,
Departement of Health and Goldstein MB. Fluid,
Human Service. National electrolyte, and acide based
Toxicology Program: Final physiology. 4th ed. Brigido A,

Jom FK Volume 1 No.2 Oktober 2014 10


Norton A, editor. Philadelphia: sebagai pengawet ikan,
Elsevier Inc; 2010. Chapter 6, mungkinkah mencari
Metabolic Acidosis: Acid Gain penggantinya. BPOM. 2004;
Types; p.178-179. 5(4).

20. Public Health Service; U.S 25. Judarwanto W. Pengaruh


Departement of Health and formalin bagi sistem tubuh.
Human Service. National Jakarta: Rumah Sakit Bunda;
Toxicology Program: 2011 [diakses pada 19 April
Formaldehyde.U.S: Research 2013]. Dikutip dari:
Triangle Park; 2011. http://klikbrc.klik-
brc.com/index.php?option=com
21. Gunawan SG, Setiabudy R, _content&view=article&id=104
Nafrialdi, Elysabeth, editors. %3Apengaruh-formalin-bagi-
Farmakologi dan terapi. Ed 5. sistem-
Jakarta: Departemen tubuh&catid=56%3Anutritional
Farmakologi dan Terapeutik -healing&Itemid=38.
Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia; 2007. 26. Pramono S. Pengaruh formalin
BAB X, Obat Lokal; hal.536. peroral dosis bertingkat selama
12 minggu terhadap gambaran
22. Katzung BG. Farmakologi histopatologis hepar tikus
dasar dan klinik. Ed 8. Bagian wistar [skripsi]. Fakultas
Farmakologi Fakultas Kedokteran: Universitas
Kedokteran Universitas Diponegoro; 2012.
Airlangga, editor. Jakarta:
Salemba Medika; 2004. BAB 27. Mahdi C. Mengenal berbagai
50, Berbagai Macam Agen produk reagen kit tester untuk
Antimikroba, Disinfektan dan uji formalin, borak, zat pewarna
Sterilan; hal.172-173. berbahaya dan kandungan
yodium pada garam beryodium.
23. Mahdi C. Mengenal bahaya Malang: Laboratorium
formalin, borak dan pewarna Biokimia Jurusan Kimia
berbahaya dalam makanan. FMIPA-UB; 2008 [diakses
Malang: Laboratorium pada 19 April 2013]. Dikutip
Biokimia Jurusan Kimia dari:
FMIPA-UB; 2008 [diakses http://lecture.ub.ac.id/anggota/c
pada 19 April 2013]. Dikutip hanif/.
dari:
http://lecture.ub.ac.id/anggota/c 28. Nianda T. Komposisi protein
hanif/. dan asam amino daging ikan
gurami (Osphronemus
24. Badjongga JW; Badan gouramy) pada berbagai umur
Pengawas Obat dan Makanan. panen [skripsi]. Fakultas
Penyalahgunaan formalin

Jom FK Volume 1 No.2 Oktober 2014 11


Perikanan dan Ilmu Kelautan : 36. Mahdi C, Aulaniam, Widodo,
Institut Pertanian Bogor; 2008. Sumarno. Yogurt sebagai
detoksikan yang efektif
29. Muchtadi TR, Sugiyono, terhadap toksisitas formalin
Ayustaningwarno F. Ilmu yang terpapar dalam makanan.
pengetahuan bahan pangan. Malang. 2007. J Protein, 15 (1).
Bandung: Alfabeta; 2010.
37. Wilianto W, Yudianto A.
30. Muchtadi D. Prinsip teknologi Pengaruh paparan formalin
pangan sumber protein. dalam berbagai kadar terhadap
Bandung: Alfabeta; 2009. DNA muskulus psoas mayor
dengan pemeriksaan metode
31. Habsah. Gambaran PCR lokus CSF1PO, D5S818,
pengetahuan pedagang mi D13S317, D21S11. Surabaya.
basah terhadap perilaku 2013. J Kedokteran Forensik
penambahan boraks dan Indonesia, 15 (1).
formalin pada mi basah di
kantin-kantin universitas x 38. Nelma. Studi kandungan
Depok tahun 2012 [skripsi]. formalin dalam piring
Fakultas Kesehatan Masyarakat melamine yang
: Universitas Indonesia; 2012 diperjualbelikan di masyarakat.
Medan. 2010.
32. Easy Test. Tes kit formalin. ET
Group [diakses pada 4 Maret 39. Badan POM RI. Mari kita pilih
2014]. Dikutip dari pangan bebas formalin.
http://easytest.indonetwork.co.i Pekanbaru : Balai Besar
d/ Pengawas Obat dan Makanan.
2012.
33. Habibah TPZ. Identifikasi
penggunaan formalin pada ikan
asin dan faktor perilaku penjual
di pasar tradisional kota
Semarang. Semarang. 2013.
UJPH, 3 (3).

34. Sitiopan HP. Studi identifikasi


kandungan formalin pada ikan
pindang di pasar tradisional dan
modern Kota Semarang.
Semarang. 2012. JKM, 1 (2).

35. Eka R. Rahasia mengetahui


makanan berbahaya. Jakarta:
Titik Media Publisher; 2013.

Jom FK Volume 1 No.2 Oktober 2014 12

You might also like