Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
I. IDENTITAS
1. Identitas Pasien
Nama : Tn. M
Umur : 87 Tahun
Jenis kelamin : laki - laki
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan :-
Gol darah :-
2. Identitas penanggung jawab
Nama : Ny. R
Umur : 61 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Karang anyar RT 022/ 08
Hubungan dengan klien : Istri
2
operasi, nyeri seperti tertusuk, sekala 7, nyeri di rasakan terus
menerus. Pasien terpasang infus NACL di tangan sebelah kanan.
Telah di berikan terapi farmakologi asam mefenamat, ceftriaxon,
keterolak. Hasil pengukuran TD 110/80, Nadi 70x/menit, Suhu 36oc,
RR 22x/menit, GDS : 119 pasien tampak gelisah.
C. Riwayat penyakit dahulu
Pasien mengatakan sebelumnya belum pernah mengalami penykit
yang sama.
D. Riwayat kesehatan keluarga
Paien mengatakan keluarganya tidak pernah mengalami kejadian
yang dialami oleh pasien, dan tidak ada riwayat keturunan sakit
tumor parotis.
3
masalah, cara selalu lancar 4- lancar 2 -3 xsetiap
mengatasi. 5x setiap hari, hari.
2. BAB : Jumlah, warna jernih 2. Pasien mengatakan
warna, bau, dan tidak ada selama sakit BAB
konsistensi, gangguan lancer dan selama di
masalah, cara 2. Pasien rumah sakit BAB
mengatasi mengatakan dtidak ada
BAB 2 hari gangguan.
sekali, warna
kuning jernih
dan tidak ada
gangguan
c. Pola istirahat tidur 1. Pasien 1. Pasien mengatakan
1. Jumlah atau mengatakan selama sakit sulit
waktu setiap hari tidur untuk tidur. Tidur
2. Gangguan tidur ± 6-7 jam hanya 2-4 jam saja.
3. Upaya mengatasi setiap hari. 2. Pasien mengatakan
gangguan tidur 2. Pasien sulit untuk tidur
4. Hal-hal yang mengatakan ditambah karena
mempermudah sebelum sakit nyeri di bagian pipi
tidur tidak kiri dan lukanya
5. Hal-hal yang mengalami terasa senud –senud.
mempermudah gangguan tidur. 3. Pasien mengalami
bangun gangguan pola tidur
4
gigi mengatakan 2. Pasien mengatakan
4. Keadaan kuku kramas setiap belum pernah
5. Minat untuk 2x sehari kramas selama sakit
melakukan 3. Pasien 3. Pasien mengatakan
kebersihan diri mengatakan tidak pernah gosok
6. Kemampuan selalu gosok gigi selama sakit
melakukan gigi setiap 4. Pasien mengatakan
kebersihan diri mandi dan keadaan kuku
sebelum tidur normal
4. Pasien 5. Pasien mengatakan
mengatakan tidak menjaga
kuku tampak kebersihan diri
normal seperti karena tidak pernah
biasa mandi selama sakit
5. Pasien 6. Pasien mengatakan
mengatakan tidak mampu
selalu menjaga merawat dirinya
kebersihan diri sendiri.
6. Pasien
mengatakan
mampu untuk
merawat
tubuhnya
sendiri.
5
dengan cucu –
cucunya.
C. Pola perseptual
1. Indera penglihatan, pendengaran pasien masih normal
2. Bahasa sehari-hari yang digunakan adalah bahasa indonesia
3. Pasien mengatakan : Nyeri
O : pasien mengatakan nyeri pada luka bekas operasi sebelah kiri
P : pasien mengatakan nyeri berkurang jika pasien menarik nafas
dalam
Q : pasien mengatakan nyeri terasa seperti tertusuk-tusuk
R : pasien mengatakan nyeri di kaki sebelah kanan
S : pasien mengatakan skala nyeri 7
T : pasien mengatakan nyeri hilang timbul
U : pasien mengatakan sedikit memahami cara mengurangi nyeri
V : pasien berharap agar cepat sembuh dari penyakitnya.
D. Pola persepsi diri
Pasien mengatakan yakin bahwa dirinya akan cepat sembuh dari
penyakitnya.
E. Pola seksualitas dan reproduksi
Pasien mengatakan sudah mempunyai 4 anak, dan 4 cucu.
F. Pola peran-hubungan
Pasien mengatakan selalu mendengarkan apa yang diperintah oleh
istrinya. Dan orang yang paling dekat dengan pasien yaitu istrinya
dan anak-anaknya. Kegiatan yang biasanya pasien ikuti di Rumah
yaitu acara kumpulan pengajian di masjid. Selama sakit pasien tidak
bisa mengurus keluarganya seperti sebelum sakit, setelah sakit urusan
rumah di bantu oleh istrinya.
G. Pola manajemen koping-stress
1. Status emosi
6
Pasien mengatakan hal yang sangat membuatnya senang yaitu
pada saat pasien berkumpul bersama keluarganya dan bisa
sembuh dari sakit tersebut.
2. Gaya komunikasi
Pasien saat berbicara pelan dan hati-hati.
7
Tekanan darah (TD) : 110/80 mmHg
Nadi : 70x/menit
Suhu : 36,0oc
Respiratory rate (RR) : 22x/menit
2. Pemeriksaan wajah
a. Mata
1) Kelengkapan dan kesimetrisan mata : mata simetris dan tidak
ada kelainan
2) Kelopak mata dan palpebra oedem : kelopak mata baik dan
tidak ada palpebra oedem
3) Ptosis/dalam kondisi tidak sadar mata tetap membuka : tidak
4) Peradangan : tidak ada
5) Luka : tidak ada
6) Benjolan : tidak ada
7) Bulu mata rontok atau tidak : tidak ada
8) Konjungtiva dan sclera perubahan warna : ananemis dan
tidak ada perubahan warna.
9) Warna iris : hitam
b. Hidung
Inspeksi dan palpasi : tidak ada pembengkakan dan tidak
menggunakan alat bantu pernafasan.
Perdarahan : tidak ada
Kotoran : tidak ada
Pembengkakan : tidak ada
Pembesaran/polip : tidak ada
Upaya bernapas cuping hidung : tidak ada
c. Mulut
Kelainan kongenitas : tidak ada
Warna bibir : pucat
Lesi : tidak ada
8
Bibir pecah : tidak ada
Caries : tidak ada
Kotoran : tidak ada
Gigi palsu : tidak ada
Gingivitis : tidak ada
Perdarahan : tidak ada
Abses : tidak ada
Bau mulut : ada
Benda asing : tidak ada
d. Telinga
Bentuk : Normal
Ukuran : Normal
Warna : Normal
Lesi : Tidak ada
Nyeri tekan : tidak ada
Peradangan : Tidak ada
Penumpukan serumen : Tidak ada
3. Pemeriksaan kepala dan leher
a. Kepala
1) Inspeksi
Kesimetrisan : simetris
Hidrochepalus : tidak ada
Luka : tidak ada
Darah : tidak ada
Trepanasi : tidak ada
2) Palpasi : tidak ada nyeri tekan
b. Leher
1) Inspeksi : simetris
Peradangan : tidak ada
Jaringan parut : tidak ada
Perubahan warna : tidak ada
9
Massa : tidak ada
2) Palpasi : tidak ada pembesaran kelenjar limfe
Pembesaran kelenjar tiroid : tidak ada
Posisi trakea : normal
Pembesaran vena jugularis : normal 5+2
4. Pemeriksaan thorak/dada
a. Pemeriksaan paru
1) Inspeksi
Bentuk torak : normal chest
Susunan ruas tulang belakang : normal
Bentuk dada : simetris
Keadaan kulit : lembab oleh keringat
Retraksi otot bantu pernafasan : tidak ada
Pola nafas ` : normal
Cianosis : tidak ada
Batuk : tidak ada
2) Palpasi
Pemeriksaan taktil/vocal fremitus : normal ( antara getaran
kiri dan kanan teraba sama)
3) Perkusi
Area paru : Normal ( sonor)
4) Auskultasi
Suara nafas area vesikuler : bersih
Suara ucapan terdengar : tidak ada
Suara tambahan terdengar : tidak ada
Pleura fricion rub : tidak ada
b. Pemeriksaan jantung
1) Inspeksi
Ictus cordis : teraba normal
2) Palpasi
Pulpasi pada dinding torak teraba : kuat
10
3) Perkusi
Batas atas : N=ICS II
Batas bawah : N=ICS V
Batas kiri : N=ICS V mid clavikula sinistra
Batas kanan : N=ICS IV mid sternalis dextra
4) Auskultasi
BJ I terdengar : normal
BJ II terdengar : normal
Murmur : tidak ada
5. Pemeriksaan abdomen
a. Inspeksi
1) Bentuk abdomen : normal/simetris
2) Massa/benjolan : tidak ada
b. Auskultasi
1) Peristaltik Usus : Ada 15 x/menit
c. Palpasi
1) Nyeri tekan : ada
2) Ascites : Tidak ada
d. Perkusi
Suara abdomen : Timpani
6. Pemeriksaan genetalia dan rektal
a. Kebersihan rambut pubis : bersih
b. Lesi : tidak ada
c. Eritema : tidak ada
d. Keputihan : ada
e. Peradangan : tidak ada
f. Lubang uretra : stenosis/sumbatan : tidak ada
7. Pemeriksaan punggung dan tulang belakang
Lesi : tidak ada
Kelainan : tidak ada
Deformitas : tidak ada
11
Fraktur : tidak ada
Nyeri tekan : tidak ada
8. Pemeriksaan ektremitas/musculoskeletalt
Otot sisi kanan dan kiri : simetris
Oedem : tidak ada
9. Pemeriksaan fungsi pendengaran
Pendengaran : Baik
Sekret/cairan/darah : Tidak
Penciuman : normal
Tenggorokan : normal
Pembesaran tonsil : tidak ada
Nyeri tekan : tidak ada
10. Pemeriksaan fungsi penglihatan
a. Pemeriksaan visus dengan snellen’s cart :-
b. Tanpa snelen cart :-
c. Pemeriksaan lapang pandang :-
d. Pemeriksaan tekanan bola mata : normal
11. Pemeriksaan fungsi neurologis
a. Menguji tingkat kesadaran
GCS : 15
Eye :4
Motorik :6
Verbal :5
Kesadaran : composmentis
b. Memeriksa tanda-tanda rangsangan otak
Peningkatan suhu tubuh : tidak ada
Nyeri kepala : tidak ada
Kaku kuduk : tidak ada
Mual muntah : tidak
Kejang : tidak
Penurunan tingkat kesadran : tidak
12
12. Pemeriksaan kulit/integument
a. Kulit
Turgor : Elastis
Laserasi : ada bekas op di bagian pipi sebelah kiri
Warna kulit : kemerahan bekas op
b. Rambut
Warna : Hitam
Rontok : tidak
Kelainan : Tidak ada
c. Kuku
Warna : normal
Kebersihan : bersih
Betuk : normal
13
Limfosit L 6.3 - 25 – 40
Monosit 2.3 - 2–6
Eosinofil L0 - 2–4
Basofil 0.2 - 0–1
KIMIA KLINIK
Glukosa puasa 119 Mg/dL <200
b. Program terapi
No Terapi Waktu Cara Indikasi
pemberian pemberian
1. Nacl 20 tpm Pagi, siang, Infus Untuk mengembalikan
sore malam keseimbangan elektrolit
pada dehidrasi
2. Ceftriakson 1 Pagi jam Injeksi IV Antibiotik cephalosporin
gram/hari 08.00, siang yang dapat digunakan untuk
16.00, mengobati infeksi
malam
24.00
3. Ketorolak 1 Pagi jam Injeksi IV Untuk mengurangi nyeri
ampul 08.00, sore
jam 14.00
dan Malam
jam 24.00
14
A. ANALISA DATA
15
6 Januari DS : Pasien mengatakan nyeri Resiko Infeksi Prosedur Invasif
dibagian luka bekas operasi
2017 (00004) (terpasang
DO : Tampak laserasi di lubang balutan pada
hidung bagian pipi kiri luka bekas
operasi)
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik ( post op )
2. Resiko Infeksi berhubungan dengan prosedur invasif (terpasang balutan
pada luka bekas operasi)
C. PRIORITAS MASALAH
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik ( post op )
2. Resiko Infeksi berhubungan dengan prosedur invasif (terpasang balutan
pada luka bekas operasi)
16
D. INTERVENSI KEPERAWATAN
Indikator IR ER ketidaknyama
17
napas dalam,
Keterangan: distraksi,
1. Tidak pernah menunjukkan genggam
2. Jarang menunjukkan tangan
3. Kadang-kadang menunjukkan
4. Sering menunjukkan
5. Secara konsisten menunjukkan
Pemberian
Analgesik (2210)
1. Kolaborasikan
dengan dokter
pemberian
obat dan dosis
analgesik
2. Monitor TTV
sebelum dan
sesudah
pemberian
analgesik
2. Resiko Setelah dilakukan tindakan Kontrol Infeksi
keperawatan selama 3 x 24 jam,
infeksi (6540)
tidak ada tanda-tanda infeksi
berhubunga dengan kriteria hasil :
Kontrol resiko: proses infeksi 1. Monitor tanda
n dengan
(1924) dan gejala
prosedur Indikator IR ER
infeksi
Klien bebas 4 1
invasif
dari tanda- sistemik dan
(terpasang tanda infeksi
lokal
balutan pada Jumlah sel 4 1
darah putih 2. Tingkatkan
luka bekas dalam batas
intake nutrisi
operasi) normal
18
Menunjukkan 4 1 pasien
kemampuan
3. Ajarkan
untuk
mencegah pasien dan
timbulnya
keluarga
infeksi
tanda dan
gejala infeksi
4. Kolaborasi
Keterangan:
dengan dokter
1. Tidak pernah menunjukkan
2. Jarang menunjukkan dalam
3. Kadang-kadang menunjukkan
pemberian
4. Sering menunjukkan
5. Secara konsisten menunjukkan antibiotik
Perawatan Luka
(3660)
1. Angkat
balutan dan
plester
perekat
2. Monitor
karakteristik
luka termasuk
drainase,
warna, ukuran
dan luas.
3. Berikan
balutan luka
yang sesuai
dengan jenis
luka
4. Pertahankan
19
teknik balutan
steril ketika
melakukan
perawatan
luka
5. Anjurkan
pasien dan
keluarga
untuk
mengenal
tanda dan
gejala infeksi
Posisikan
untuk
menghindari
menempatkan
ketegangan
pada luka
20
E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
1. Hari pertama
11.10 Mengobservasi S: -
adanya petunjuk O: Ekspresi wajah
nonverbal mengenai pasien menahan nyeri
ketidaknyamanan
21
12.30 Memonitor TTV S: -
O: TD 110/80mmHg,
N: 70, RR: 22x/menit
S : Pasien mengatakan
Mengajarkan pasien
sakit di bagian pipi
dan keluarga tentang
bagian kiri.
tanda dan gejala
O : Keluarga pasien
infeksi
mengatakan mengerti.
22
2. Hari kedua
23
luka bekas operasi
Menganjurkan S:-
pasien untuk O : Pasien dan
meningkatkan intake keluarga mengerti
nutrisi makanan yang harus
dihindari oleh pasien
3. Hari ketiga
24
ampul,dan suntik obat
ceftriakson 1 O: Pasien diinjeksi
gram/hari obat ketorolak 1
ampul,dan ceftriakson
1 gram/hari secara IV
25
D. EVALUASI/ CATATAN PERKEMBANGAN
1. Hari pertama
Tanggal/ No.dx Evaluasi Paraf
Jam
07 Nov 2017 1 S: Pasien mengatakan nyeri pada pipi kiri
Jam 14.00 karena luka, nyerinya hilang timbul, dan
seperti senut-senut, skala 7
O: Pasien tampak tidak nyaman
A: Masalah belum teratasi
Kontrol Nyeri (1605)
Indikator IR ER Hasil
Menggunakan 2 5 4
tindakan pengurangan
nyeri tanpa analgesik
Menggunakan 2 5 4
analgesik yang
direkomendasikan
Melaporkan nyeri 2 5 4
yang terkontrol
26
P: Lanjutkan Intervensi
Manajemen Nyeri (1400)
- Lakukan pengkajian secara komprehensif
- Observasi adanya petunjuk nonverbal
mengenai ketidaknyamanan
Pemberian Analgesik (2210)
- Kolaborasikan dengan dokter pemberian
obat dan dosis analgesik
- Monitor Tanda- tanda Vital
07 Nov2017 2 S : Pasien mengatakan nyeri dibagian luka
Jam 14.00 bekas operasi
O : Tampak laserasi di bagian pipi sebelah kiri
A : Masalah belum teratasi
Kontrol resiko: proses infeksi (1924)
Indikator IR ER Hasil
Klien bebas dari tanda- 4 1 3
tanda infeksi
Jumlah sel darah putih 4 1 3
dalam batas normal
Menunjukkan 4 1 3
kemampuan untuk
mencegah timbulnya
infeksi
P: Lanjutkan intervensi
Kontrol Infeksi (6540)
1. Monitor tanda dan gejala infeksi
sistemik dan lokal
27
2. Tingkatkan intake nutrisi pasien
3. Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan
gejala infeksi
Perawatan Luka (3660)
1. Lakukan perawatan luka sesuai jenis
luka
2. Monitor karakteristik luka, warna,
ukuran dan luas luka
Berikan balutan yang sesuai kebutuhan
2. Hari kedua
Tanggal/ No.dx Evaluasi Paraf
Jam
08Nov2017 1 S: Pasien mengatakan nyeri pada pipi kiri karena luka,
Jam 14.00 nyerinya hilang timbul, dan seperti senut-senut, skala 6
O: Pasien mengatakan nyerinya berkurang
A: Masalah belum teratasi
Kontrol Nyeri (1605)
Indikator IR ER Hasil
Menggunakan 2 5 4
tindakan pengurangan
nyeri tanpa analgesik
Menggunakan 2 5 4
analgesik yang
direkomendasikan
Melaporkan nyeri 2 5 4
yang terkontrol
28
Tingkat nyeri (2102)
Indikator IR ER Hasil
Tidak ada ekspresi 2 5 4
nyeri pada wajah
Tekanan darah 2 5 4
dalam batas normal
Tidak kehilangan 2 5 4
nafsu makan
P: Lanjutkan Intervensi
Manajemen Nyeri (1400)
- Lakukan pengkajian secara komprehensif
- Observasi adanya petunjuk nonverbal mengenai
ketidaknyamanan
Pemberian Analgesik (2210)
- Kolaborasikan dengan dokter pemberian obat dan
dosis analgesik
- Monitor Tanda- tanda Vital
08Nov2017 2 S : Pasien mengatakan nyeri dibagian luka bekas
operasi
Jam 14.00
O : Tampak laserasi di pipi sebelah kiri
A : Masalah belum teratasi
Kontrol resiko: proses infeksi (1924)
Indikator IR ER Hasil
Klien bebas 4 1 1
dari tanda-
tanda infeksi
Jumlah sel 4 1 1
darah putih
dalam batas
normal
29
Menunjukkan 4 1 1
kemampuan
untuk
mencegah
timbulnya
infeksi
P : Lanjutkan intervensi
Kontrol Infeksi (6540)
1. Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal
2. Tingkatkan intake nutrisi pasien
3. Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala
infeksi
3. Hari ketiga
Tanggal/ No.dx Evaluasi Paraf
Jam
09 Nov 2017 1 S: Pasien mengatakan nyeri pada pipi kiri
Jam 07.00 karena luka, nyerinya hilang timbul, dan
seperti senut-senut, skala 5
O: Pasien mengatakan nyeri berkurang
A: Masalah belum teratasi
Kontrol Nyeri (1605)
Indikator IR ER Hasil
Menggunakan 2 5 4
tindakan pengurangan
nyeri tanpa analgesik
Menggunakan 2 5 4
analgesik yang
30
direkomendasikan
Melaporkan nyeri 2 5 4
yang terkontrol
P: Lanjutkan Intervensi
Manajemen Nyeri (1400)
- Lakukan pengkajian secara komprehensif
- Observasi adanya petunjuk nonverbal
mengenai ketidaknyamanan
Pemberian Analgesik (2210)
- Kolaborasikan dengan dokter pemberian
obat dan dosis analgesik
- Memonitor TTV
09 Nov 2017 2 S:-
Jam 07.00
O : Luka pasien tampak bagus
A : Masalah teratasi
31
Indikator IR ER
Klien bebas dari 4 1 1
tanda-tanda infeksi
Jumlah sel darah 4 1 1
putih dalam batas
normal
Menunjukkan 4 1 1
kemampuan untuk
mencegah timbulnya
infeksi
P : Hentikan intervensi
32