Professional Documents
Culture Documents
UJIAN KOMPRE
1. BIDANG AGAMA
ﺍﻧﻪﺑﻠﻐﻪﺍﻦﺮﺴﻮﻝﺍﷲﺼﻠﻰﺍﷲﻋﻠﻴﻪﻮﺴﻠﻡ:ﻮﺤﺪﺜﻧﻰﻋﻦﻤﻠﻚ
ﺘﺮﻜﺖﻔﻴﻜﻡﺍﻤﺮﻴﻦﻠﻦﺘﺿﻠﻮﺍﻤﺎﻤﺴﻜﺘﻡﺒﻬﻤﺎﻜﺘﺐﺍﷲ
.ﺮﻮﺍﻩﻤﺎﻠﻚﻮﺴﻧﺔﻧﺒﻴﻪ
Artinya : “ Dan diceritakan dari Malik bahwa telah sampai kepada Rasulullah SAW bersabda telah
aku tinggalkan kepadamu dua perkara dan kamu tidak akan tersesat selama berpegang
teguh kepada keduanya, yaitu Kitabullah (Al Qur’an) dan sunah Nabi (Hadits).”
Hadits disini menegaskan kepada kita bahwa Al Qur’an dan Hadits merupakan
pegangan utama yang dapat membimbing dan menjadikan petunjuk yang benar dalam
segala aktifitas yang dilakukan setiap muslim, untuk lebih tegasnya bahwa Al Qur’an
dan Hadits sebagai dasar dalam mendidik Aqidah Akhlak.
Definisi Pendidikan
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk menciptakan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara.
Dalam dunia pendidikan Islam yang menjadi dasar / landasan pendidikan adalah Al
Quran dan Al Hadits. Ini dapat dilihat dari :
1. Qs. Asy-Syura : 52
“Dan demikian kami wahyukan kepadamu wahyu (Al-Quran) dengan
perintah kami. Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah al kitab
(Al Quran) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi kami
menjadikan Al Quran itu cahaya yang kami beri petunjuk dengan dia
siapa yang kami kehendaki diantara hamba-hamba kami.
Dan sesungguhnya kami benar-benar memberi petunjuk kepada jalannya yang benar ”
Setelah dasar / landasan pendidikan ditetapkan, kita dapat menyusun tujuan pendidikan
yang ingin dicapai. Ada beberapa pendapat mengenai tujuan pendidikan yang dikemukakan oleh
para ahli, beberapa diantaranya :
1. Menurut Prof. H. Zahara Idris, M.A
Tujuan pendidikan adalah memberikan bantuan terhadap perkembangan anak
seutuhnya supaya dapat mengembangkan potensi fisik, emosi, sikap, moral,
pengetahuan dan keterampilan semaksimal mungkin agar menjadi manusia dewasa.
2. Menurut M. Noer Syam
Tujuan pendidikan adalah agar seseorang mempunyai kepribadian yang sesuai dengan
nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan.
3. Menurut Ki Hajar Dewantoro
Tujuan pendidikan adalah agar anak sebagai manusia dan anggota masyarakat dapat
mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.
4. Menurut Al Ghazali
Tujuan pendidikan adalah beribadah dan taqarub kepada Allah dan kesempurnaan
insani yang tujuannya kebahagiaan dunia akhirat.
5. Menurut Shaleh Abdul Azis dan Abdul Najib
Tujuan pendidikan adalah untuk mendapatkan keridhoan Allah dan mengusahakan
penghidupan.
6. Menurut Abdull Fayad
Tujuan pendidikan adalah persiapan untuk hidup akhirat dan membentuk perorangan
dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan untuk menunjang kesuksesannya hidup di
dunia.
Dalam dunia pendidikan Islam, tujuan pendidikan mempunyai arti yang sangat luas dan
dalam. Seluas dan sedalam kebutuhan hidup manusia sebagai makhluk individual dan sebagai
makhluk sosial yang dijiwai oleh nilai-nilai ajaran agamanya.
Tujuan pendidikan Islam mencakup :
1. Tujuan umum yaitu mengantarkan anak didik supaya menjadi hamba Allah yang taat.
Termuat dalam Qs. Adz-Dzariyat : 56 : “ Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia
melainkan supaya mereka mengabdi kepada Ku ” dan dalam Qs. Al-Bayyinah : 5 : “
Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan
ketaatan kepada Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus.”
2. Tujuan pribadi yaitu tujuan yang ingin dicapai oleh seseorang dari pendidikan, yang
mencakup aqidah, ilmiyah, jasmaniyah, fikriyah, siyasiyah dan lain-lainnya.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan Islam bertujuan untuk
menumbuhkan pola kepribadian manusia yang bulat melalui latihan kejiwaan, kecerdasan otak,
penalaran, perasaan, dan indra. Karenanya pendidikan harus mampu melayani petumbuhan
manusia dalam segala aspeknya, baik aspek spiritual, intelektual, imajinasi, jasmaniah, ilmiah,
maupun bahasanya. Dan tujuan terakhir dari pendidikan Islam terletak pada realisasi sikap
penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah swt. Seperti termuat dalam Al-Qur’an surat Al-
An’am (6) ayat 162 : “Katakanlah : sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku
adalah bagi Allah, Tuhan semesta alam”. Diharapkan dengan kemampuan akal pikirannya
manusia mampu membaca, memahami, menjelaskan, dan menganalisis gejala alamiah yang
merupakan tanda-tanda kekuasaan Allah yang selanjutnya akan mewujudkan manusia yang
paripurna yaitu manusia yang berilmu pengetahuan dan beriman secara bulat.
Setelah membahas tujuan pendidikan dari sudut pandang umum dan dari khasanah
pemikiran Islam, sekarang kita akan mencoba membahas tujuan pendidikan nasional bagi bangsa
Indonesia.
Ada beberapa rumusan mengenai tujuan pendidikan nasional bagi bangsa Indonesia, namun yang
akan kita bahas di sini adalah rumusan yang termuat dalam Pembukaan UUD 1945 serta
rumusan menurut UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Sedangkan tujuan pendidikan nasional menurut UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dirumuskan sebagai berikut : pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggungjawab.
Tujuan pendidikan berfungsi sebagai arah yang ingin dituju dalam aktivitas pendidikan. Dengan
adanya tujuan yang jelas, maka komponen-komponen pendidikan yang lain serta aktivitasnya
senantiasa berpedoman kepada tujuan, sehingga efektivitas proses pendidikannya selalu diukur
apakah dapat dan dalam rangka mencapai tujuan atau tidak. Dalam praktek pendidikan, baik di
lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat luas, banyak tujuan pendidikan yang
diinginkan oleh pendidik agar dapat dicapai oleh siswa. Menurut Langeveld yang dikutip Noeng
Muhadjir terdapat beberapa tujuan pendidikan yaitu: (1) tujuan umum (2) tujuan tak sempurna,
(3) tujuan sementara, (4) tujuan perantara, (5) tujuan insidental.[7]
Di Indonesia tujuan pendidikan terdiri dari lima tingkatan yaitu tujuan pendidikan nasional,
tujuan pendidikan institusional, tujuan pendidikan kurikuler, tujuan pembelajaran umum dan
tujuan pembelajaran khusus.
Tujuan pendidikan nasional adalah tujuan pendidikan yang menjadi acuan tertinggi di Negara
Indonesia apapun bentuk dan tingkatan pendidikannya. Tujuan pendidikan nasional tercantum
dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional nomor 20 Tahun 2003. Pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan nasional bertujuan untuk
mengembangkan potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggungjawab.
Dalam perspektif Islam, sebagaimana yang dikemukakan oleh Yusuf Amir Faisal, tujuan
pendidikan Islam pada hakekatnya sama dengan tujuan diturunkannya agama Islam yaitu untuk
membentuk manusia yang bertakwa (muttaqîn)[8]. Selanjutnya Faisal merinci manusia yang
bertakwa itu adalah yang:
Faktor-faktor Pendidikan
1. Papan Tulis
2. Gambar
3. Model
4. Koleksi
5. Peta dan Globe
6. Buku Pelajaran
Salah satu keuntungan alat pendidikan yaitu buku pelajaran antara lain :
Untuk memanfaatkan alat teknologi pendidikan diperlukan keterampilan dari pihak guru serta
sikap positif terhadap perkembangan alat teknologi pendidikan. Alat teknologi pendidikan,
betapapun majunya senantiasa memerlukan peranan guru, sekalipun mengubah peranan itu.
Sejak dulu kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah mempengaruhi pendidikan namun
pengaruhnya bertambah pesat sejak 1950-an.
Setiap alat pendidikan mempunyai kebaikan dan kekurangannya, namun semua dapat memberi
bantuan menurut hakikat masing-masing.
Komputer adalah hasil teknologi modern yang membuka kemungkinan-kemungkinan yang besar
alat pendidikan.
Komputer sebagai alat pelajaran mempunyai sejumlah keuntungan :
2 komentar:
Disusun Oleh:
M. Yunus 102101034
2011/2012
BAB I
PENDAHULUAN
Kitab Ihya’ Ulumuddin, buah karya Al Ghazali adalah salah satu karya besar dari beliau dan
salah satu karya besar dalam perpusatakaan Islam. Meskipun ada berpuluh lagi karangan Al
Ghazali yang lain, dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan Islam, namun yang menjadi intisari
dari seluruh karangan beliau itu ialah kitab Ihya’ Ulumuddin. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui konsep pemikiran Al Ghazali tentang faktor-faktor pendidikan dalam kitab Ihya’
Ulumuddin. Penelitian ini bermanfaat: bagi peneliti akan memberikan pemahaman tentang
faktor-faktor pendidikan menurut Al Ghazali dalam kitab Ihya’ Ulumuddin, menambah
khazanah keilmuan bagi umat Islam mengenai faktor-faktor pendidikan, menambah khazanah
keilmuan di Fakultas Agama Islam.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian kepustakaan, sedangkan metode pengumpulan data yang
dipergunakan adalah dokumentasi. Dalam penelitian ini sumber data dikelompokkan menjadi
dua bagian yaitu sumber primer dan sumber sekunder. Data yang telah dikumpulkan dalam
kegiatan penelitian ini selanjutnya dianalisis supaya bisa diambil kesimpulan/pengertian. Adapun
metode analisis yang penulis gunakan adalah metode analisis kualitatif. Selanjutnya dalam
analisis data secara kualitatif ini penulis menggunakan pendekatan cara berfikir induktif.
BAB II
PEMBAHASAN
Faktor-Faktor Pendidikan itu ada 5 macam, dimana faktor-faktor yang satu dengan yang lainnya
mempunyai hubungan yang erat. Kelima faktor tersebut adalah :
1. Faktor Tujuan
Faktor tujuan adalah pendidikan dalam prosesnya haruslah mengurai kepada pendekatan diri
kepada Allah dan kesempurnaan insani, mengarahkan manusia untuk mencapai tujuan hidupnya
bagi bahagia dunia dan akhirat.[1]
Setiap kegiatan apapun bentuk dan jenisnya, sadar atau tidak sadar, selalu diharapkan kepada
tujuan yang ingin dicapai. Bagaimanapun segala sesuatu atau usaha yang tidak mempunyai
tujuan tidak akan mempunyai arti apa-apa. Dengan demikian, tujuan merupakan faktor yang
sangat menentukan.
Menurut Dr.Zakiah Daradjat,dkk. Tujuan pendidikan ialah sesuatu yang hendak dicapai dengan
kegiatan atau usaha pendidikan. Bila Pendidikan itu berbentuk pendidikan formal, tujuan
pendidikan itu harus tergambar dalam suatu kurikulum.
Islam menghendaki agar manusia dididik supaya ia mampu merealisasikan tujuan hidupnya
sebagaimana yang telah digariskan oleh Allah. Tujuan hidup menusia itu menurut Allah ialah
beribadah kepada Allah. Seperti dalam surat a Dzariyat ayat 56 :
“ Dan Aku menciptakan Jin dan Manusia kecuali supaya mereka beribadah kepada-Ku”.
2. Faktor Pendidik
Faktor pendidik, yaitu guru mempunyai kedudukan yang mulia dan sangat penting. Guru juga
memiliki syarat dan sifat yang harus dipenuhi antara lain: guru itu orang tua kedua di depan
murid, guru sebagai pewaris nabi, guru sebagai penunjuk jalan dan figur pembimbing
keagamaan, guru sebagai sentral figur atau teladan bagi murid, guru sebagai motivator dan guru
sebagai seorang yang memahami tingkat perkembangan intelektual murid.
Pendidik merupakan salah satu komponen penting dalam proses pendidikan, dipundaknya
terletak tanggung jawab yang besar dalam upaya mengantarkan peserta didik kearah tujuan
pendidikan yang dicitakan. Secara umum, pendidik adalah mereka yang memiliki tanggung
jawab mendidik. Mereka adalah manusia dewasa yang karena hak dan kewajibannya
melaksanakan proses pendidikan.[2]
Toto Suharto Mengutip dari pendapat Muraini dan Abdul Majid dalam bukunya mengemukakan
tiga fungsi pendidik. Yaitu ;
a. Fungsi Instruksional yang bertugas melaksanakan pengajaran .
b. Fungsi Edukasional yang bertugas mendidik peserta didik agar mencapai tujuan pendidikan.
Faktor anak didik, yaitu belajar mempunyai peran yang penting dalam kehidupan. Dengan
belajar orang jadi pandai, ia akan mengetahui terhadap segala sesuatu yang dipelajarinya. Tanpa
belajar, orang tidak akan mengetahui sesuatupun.
Faktor anak didik adalah merupakan salah satu faktor pendidikan yang paling penting karena
tanpa adanya factor tersebut, maka pendidikan tidak akan berlangsung. Oleh karena itu factor
anak didik tidak dapat digantikan oleh faktor yang lain.
Dalam paradigma pendidikan islam, peserta didik merupakan sesuatu yang belum dewasa dan
memiliki sejumlah potensi dasar (fitrah) yang perlu dikembangkan. Di sini peserta didik adalah
makhluk Allah yang terdiri dari aspek jasmani dan ruhani yang belum mencapai kematangan,
baik fisik, mental, intelektual, maupun psikologisnya. Oleh karena itu, ia senantiasa memerlukan
bimbingan arahan pendidik agar dapat mengembangkan potensinya secara optimal dan
membimbingnya menuju kedewasaan.
Peserta didik sebagai subjek pendidikan, menurut Sayyidina Ali Bin Abi Thalib Jika
menginginkan keberhasilan meraih ilmu harus memenuhi enam syarat sebagaimana dalam syair ;
Faktor alat dan metode adalah meliputi materi pendidikan, metode pendidikan dan alat
pendidikan langsung.[5]
Yang termasuk dalam arti atau materi pendidikan ialah segala sesuatu oleh pendidik langsung
diberikan kepada peserta didik dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Dalam usaha
pendidikan yang diselengarakan dikeluarga, disekolah dan dimasyarakat, ada syarat utama dalam
pemilihan beban ataum materi pendidikan, yaitu:
Peristiwa pendidikan ditandai dengan adanya interaksi edukatif. Agar interaksi ini dapat
berlangsung secara efektif dan efisien dalam mencapai tujuan, maka disamping dibutuhkan
pemilihan bahan atau materi pendidikan yang tepat, perlu dipilih metode yang tepat pula. Metode
adalah cara yang fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan. Untuk menentukan apakah
suatu metode dapat disebut baik diperlukan patokan (kriterium) yang bersumber pada beberapa
faktor. Faktor utama yang menentukan adalah tujuan yang akan dicapai.[6]
Metodologi dalam pendidikan mempunyai tugas dan fungsi memberi cara yang baik untuk
pelaksanaan operasional pendidikan Islam. Metodologi harus sejalan dengan substansi dan
tujuan ilmu pengetahuan induknya. Dan dalam penerapannya bersumber pada al-Qur’an dan
Hadits yang meliputi:
1. Al-Qur’an menunjukkan fenomena bahwa firman Alloh sesuai dengan sasaran dan
tempat yang dihadapi. Alloh memberikan metode pengajaran alternatif yaitu pilihan dan
setiap individu berbeda kemampuannya.
2. Allah mendidik manusia disesuaikan dengan kemampuan masing-masing.
3. Bersifat multi approach, yaitu melalui pendekatan religiuss, filosofis, sosiokultural dan
scientific.[7]
Alat pendidikan adalah suatu tindakan atau situasi yang sengaja diadakan untuk tercapainya
suatu tujuan pendidikan yang tertentu. Alat pendidikan merupakan factor pendidikan yang
sengaja dibuat dan digunakan demi pencapaian tujuan pendidikan yang diinginkan.[8]
5. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan, keluarga adalah lingkungan pendidikan pertama dan terutama bagi
perkembangan anak, bahkan mempunyai pengaruh yang besar terhadap pertumbuhan dan
perkembangannya. Sedangkan lingkungan pergaulan juga mempunyai pengaruh yang sangat
dominan terhadap perkembangan anak. Sedangkan lingkungan yang berujud kesusastraan yang
meliputi buku yang bermanfaat dan buku yang merugikan serta merusak juga mempunyai peran
yang besar terhadap pembentukan pribadi anakLingkungan merupakan sesuatu yang
mempenmgaruhi pada pertumbuhan dan perkembangan jiwa anak. Adapun pengaruh lingkungan
dapat dibagi menjadi dua, yaitu positif dan negatif, adapun uraiannya sebagai berikut;
a. Pengaruh lingkungan dapat dikatakan positif, bila mana lingkungan itu dapat memberikan
dorongan atau motivasi dan rangsangan kepada anak untuk berbuat hal-hal yang baik.
b. Sebaliknya pengaruh lingkungan dapat dikatakan Negatif bila mana keadaan sekitarnya anak
itu tidak memberikan pengaruh baik.
Situasi lingkungan mempengaruhi proses dan hasil pendidikan. Situasi lingkungan ini meliputi
lingkungan fisik, lingkungan teknis dan lingkungan sosio-kultural. Dalam hal-hal dimana situasi
lingkungan ini berpengaruh secara negatif terhadap pendidikan, maka lingkungan itu menjadi
pembatasKarena itu berhasil atau tidaknya pendidikan agama di sekolah juga banyak ditentukan
oleh keadaan lingkungan daripada anak didik.[9]
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor Pendidikan Agama adalah
sesuatu yang ikut menentuksn keberhasilan Pendidikan Agama yang memiliki beberapa bagian
yang saling mendukung satu sama lainnya. Faktor-faktor Pendidikan Agama selanjutnya juga
disebut dengan komponen-komponen pendidikan.
Menurut Toto Suharto dalam bukunya filsafat pendidikan Islam dengan memodifikasi konsepsi
noeng muhadjir,… mengungkapkan secara filosofis komponen-komponen pokok pendidikan
islam kedalam lima komponen, yaitu tujuan pendidikan, pendidik dan peserta didik, kurikulum
pendidikan, metode pendidikan, dan konteks pendidikan. Kelima komponen ini adalah
merupakan sebuah sistem, artinya kelima komponen itu merupakan satu kesatuan pendidikan
yang masing-masing berdiri sendiri, tetapi berkaitan satu sama lainnya, sehingga terbentuk satu
kebulatan yang utuh dalam mencapai tujuan yang diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, H.M. Ilmu Pendidikan Islam (Tinjauan Teoritis Dan Praktis Berdasarkan Pendekatan.
2006.
Daradjat,.Zakiah Dr dkk, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Bumi Angkasa, Jakarta, 2001.
Zuhri Syaifuddin, M.PdI. Media Pendidikan, Materi Kuliah Semester V, STAI Al-Qolam, 2007.
[1] Hamdani Ihsan dan A. Fuad Hasan, Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung: Cv Pustaka setia,
2001) hal. 59
[2] Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Rajagrafindo Persada, 1999). Hal. 10.
[3]Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakkir, (Jakarta: Kencana, 2006), hlm. 90.
[4] Roestiyah NK, Masalah-masalah Ilmu Keguruan, (Jakarta: Bina Aksara, 1982), hlm. 86.
[5] Daradjat,.Zakiah Dr dkk, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Bumi Angkasa, Jakarta,
2001). Hal. 91
[6] M. Arifin, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), hal. 18
[7] Arifin, H.M. Ilmu Pendidikan Islam (Tinjauan Teoritis Dan Praktis Berdasarkan Pendekatan
Multidispliner). (Jakarta: Bumi Aksara, 2006). Hal. 121
[8] Zuhri Syaifuddin, M.PdI. Media Pendidikan, Materi Kuliah Semester V, (STAI Al-Qolam,
2007). Hal. 27
Duniaku
Share everything
Home
Menu 1
Menu 2
Menu 3
Markup
Error Page
Static Page
Search...
2. Sekolah Kejuruan
Merupakan sekolah – sekolah yang memberikan program keterampilan khusus agar lulusannya
mampu memasuki dunia kerja.
Contohnya : SMKK, SMEA, SPMA, SPG, SGO dsb.
3. Sekolah Profesi
Merupakan sekolah berjenjang perguruan tinggi yang memberikan pembelajaran khusus sesuai
dengan bidang profesi yang diinginkan dimasa mendatang.
Contohnya: Sekolah Penerbangan
4. Sekolah Vokasi
Merupakan sekolah berjenjang perguruan tinggi bergelar Diploma yang memberikan
kekhususan untuk anak didik siap bekerja dengan menempuh pendidikan yang lebih cepat.
Contohnya: Sekolah Vokasi UGM
5. Sekolah Keagamaan
Merupakan sekolah yang mempelajari lebih mendalam mengenai keagamanaan. Di Indonesia
sendiri sekolah ini sudah lama ada dan perkembangannya tidak hanya di Indonesia akan tetapi
sudah terkenal hingga ke luar negeri karena standar mutu pendidikannya.
Contoh: Pondok Pesantren Gontor
Selain itu, sesuai dengan makna UUD tahun 1945 tentang pendidikan pada Bab XIII
Pasal 31 maka untuk membantu pemerintah, dimungkinkan bagi badan – badan atau yayasan
swasta untuk menyelenggarakan pendidikan sepanjang tidak meyimpang dari ketentuan yang
dikeluarkan oleh pemerintah. Dengan demikian maka menurut penyelenggaraannya lembaga –
lembaga pendidikan dapat dibedakan atas:
Lembaga Pendidikan Swasta diberi kebebasan memasukkan ide – ide atau prinsip –
prinsip yang ingin ditanamkan kepada anak didik tetapi hal – hal pokok seperti kurikulum yang
berkaitan dengan pembentukan warga negara, banyaknya hari masuk sekolah, banyaknya hari
libur, sarana penunjang dan sebagainya harus mengikuti ketentuan yang berlaku.
Posted by azwar mukholich
0
inShare
Related Posts :
Internet Gratisan TerbaruBuat kalian nih yang suka cari gratisan..ane kasih info
tentang cara internet gratis all provider..c… Read More...
Mining Bitcoin (BTC) otomatis bagi yang mau mining bitcoin otomatis tanpa
harus punya hardware.. free 15 Kh/s untuk mining 1 ha… Read More...
Statistik
149666
Blog Archive
► 16 (13)
► 15 (3)
▼ 14 (9)
o ► Nov (1)
o ▼ Oct (3)
Cheat GTA SA PC
Jalur, Jenjang dan Jenis Pendidikan di Indonesia
Tips Untuk Mahasiswa
o ► Jan (5)
► 13 (3)
► 12 (1)
► 11 (6)
► 09 (5)
Labels
Android
Bisnis
Bitcoin
Free
Gadget
Game
Info
Investasi
Kuliah
Ponsel
Software
Tips n Trick
Blank
Powered by Blogger.
Copyright 2014 Duniaku
Design by Mas Sugeng - Published by Evo Templates