Professional Documents
Culture Documents
ASUPAN KARBOHIDRAT
33%
KURANG
62% NORMAL
5%
LEBIH
faktor-faktor penyebab kurang gizi dapat dilihat dari penyebab langsung, tidak
langsung, pokok permasalahan, dan akar masalah. Faktor penyebab langsung meliputi
makanan tidak seimbang dan infeksi, sedangkan faktor penyebab tidak langsung meliputi
ketahanan pangan di keluarga, pola pengasuhan anak serta pelayanan kesehatan dan
kesehatan lingkungan. Asupan Karbohidrat yang kurang termasuk salah satu faktor
penyeab langsung kurang gizi pada anak.
b) Calsium
ASUPAN Ca
3%
3%
KURANG
NORMAL
LEBIH
94%
Kalsium merupakan mineral yang berfungsi sebagai transmisi impuls saraf, pembekuan
darah, regulasi enzim, struktur tulang dan gigi dan menrupakan unsur mineral yang
terbanyak dalam tubuh. Sumber bahan makanan kalsium ini adalah susu dan olahannya,
keju, ikan, kerang-kerangan, udang, kepiting, kacang-kacangan dan olahannya, daun
singkong, daun lamtoro. Defisiensi dari mineral ini bias berdampak gangguan
pertumbuhan, tulang mudah patah, rakhitis pada anak-anak, ostemalacia pada orang
dewasa, sulit pembekuan darah, sering kejang, mineralisasi tulang dan gigi terganggu
(kerusakan gigi). (Almatsier, 2001)
c) Zat Besi
ASUPAN Fe
3% 3%
KURANG
NORMAL
LEBIH
94%
Besi merupakan mineral mikro yang paling banyak terdapat di dalam tubuh manusia
dan hewan, yaitu sebanyak 3-5 gram di dalam tubuh manusia dewasa. Besi mempunyai
beberapa fungsi esensia di dalam tubuh yaitu sebagai alat angkut oksigen dari paru-paru ke
jaringan tubuh, sebagai alat angkut elektron di dalam sel, dan sebagai bagian terpadu
berbagai reaksi enzim di dalam jaringan tubuh. Besi dalam makanan terdapat dalam bentuk
besi-hem seperti terdapat dalam hemoglobin dan myoglobin makanan hewani, dan besi
nonheme dalam bentuk makanan nabati.
Defisiensi besi merupakan defisiensi gizi yang paling umum terdapat, baik di Negara
maju maupun di Negara berkembang. Defisiensi besi terutama menyerang golongan rentan
seperti anak-anak, remaja, ibu hamil dan menyusui serta pekerja berpenghasilan rendah.
Secara klasik defisiensi besi dikaitkan dengan anemia gizi besi.
Kekurangan besi pada umumnya menyebabkan pucat, rasa lemah, letih, pusing, kurang
nafsu makan, menurunnya kebugaran tubuh, menurunnya kemampuan kerja, menurunnya
kekebalan tubuh dan gangguan penyembuhan luka. Pada anak-anak kekurangan besi
menimbulkan apatis, mudah tersinggung, menurunnya kemampuan untuk berkonsentrasi
dan belajar. (Almatsier, 2001)