You are on page 1of 30

Gangguan Pada Saluran Pencernaan

Vivi N Rumahlatu (102011321/Pbl 13)

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Jalan Arjuna Utara No. 6 - Jakarta Barat 11470

Email: Vrumahlatu@yahoo.co.id

Pendahuluan

Salah satu kebutuhan manusia untuk mempertahankan hidup adalah dengan


memperoleh nutrisi yang lengkap untuk tubuh. Nutrisi ini diambil dari makanan dan minuman
yang dikonsumsi setiap hari. Makanan dan minuman tersebut tidak dapat disebut sebagai
nutrisi secara langsung. Makanan dan minuman tersebut harus dicerna terlebih dahulu oleh
suatu sistem organ tubuh yaitu sistem pencernaan atau disebut juga sebagai sistem
digestivus.1

Proses perncernaan ini dimulai dari proses pemasukan makanan, penghancuran


makanan menjadi bagian-bagian kecil, pemecahan zat-zat makanan yang kompleks menjadi
zat-zat yang sederhana, dan penyerapan zat-zat sederhana itu untuk disalurkan ke bagian-
bagian tubuh yang memerlukannya.1

Untuk memenuhi aktivitasnya sehari-hari, manusia memerlukan energy. Energi ini


juga diperoleh dari makanan. Sel-sel tubuh kita yang sering bekerja juga lama kelamaan akan
rusak juga. Untuk mengganti sel yang rusak dengan sel baru juga membutuhkan makanan.
Setelah zat-zat makanan tersebut kita pakai dalam tubuh kita, zat-zat sisa yang tidak
diperlukan juga akan dibuang dari tubuh.

Sistem pencernaan ini sangat penting untuk tubuh kita. Tubuh kita dapat diandaikan
seperti mobil. Supaya berjalan dengan baik, mobil membutuhkan bensin untuk energinya.
Makanan dan minuman yang kita konsumsi juga bekerja seperti bensin, yaitu untuk member
kita kekuatan atau energy untuk beraktivitas. Apabila ada kerusakan atau gangguan di sistem
percernaan kita, organ-organ lain di tubuh kita juga akan terganggu fungsinya.

1
Skenario

Seorang perempuan 19 tahun , sering merasa mual , kembung , dan nyeri uluhati sejak 1
bulan yang lalu. Dia tidak pernah sarapan pagi , selalu minum kopi dan sering makan
terlambat. Oleh dokter ia didiagnosa menderita Dispepsia.

Pada skenario ini rumusan masalah adalah seorang remaja berusia 19 tahun yang mengalami
Dispepsia.

Istilah tidak diketahui

Dispepsia merupakan istilah untuk menunjukkan rasa nyeri atau tidak menyenangkan pada
bagian atas perut. Rasa nyeri ini dapat ringan hingga berat. Sebenarnya dispepsia bukanlah
nama penyakit, tapi lebih menunjukkan sebagai gejala, seperti rasa panas pada ulu hati, perih
dan nyeri, mual dan kembung. Penyebab dari dispepsia ini bermacam-macam. Dapat
disebabkan karena tukak lambung, peradangan pada lapisan dalam lambung yang dapat
disebabkan oleh obat, infeksi atau alkohol, kanker lambung, penyakit pada kandung empedu
dan penyakit pankreas

Organ-organ pencernaan

Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan, kerongkongan, lambung, usus


halus, usus besar, rektum dan anus. Sistem pencernaan juga meliputi organ-organ yang
terletak diluar saluran pencernaan, yaitu pankreas, hati dan kandung empedu.2

Fungsi mulut adalah sebagai tempat penghancuran makanan menjadi potongan yang
lebih kecil, lalu terjadi pencernaan karbohidrat dengan enzim ptyalin.2 Dalam mulut juga
terdapat saliva yang melicinkan makanan untuk ditelan. Setelah makanan ditelan, makanan
akan menjadi bolus yang menuju ke faring dan ooesophagus. Di faring dan oesophagus tidak
ada penyerapan atau pencernaan zat-zat makanan1. Oesophagus hanya membuat gerak
peristaltic agar makanan dapat lancer jalannya menuju ke lambung. Dalam skenario terdapat
masalah dalam pencernaan dan penyerapan laktosa. Oleh karena itu, organ yang berperan
adalah gaster, usus halus, hepar, pankreas, usus besar.

2
Gambar 1. Organ Pencernaan

Sumber : twitterhowto.biz

Stuktur Makroskopis dan Mikroskopis Organ Terkait


Merupakan organ yang termasuk saluran cerna yang dimasuki oleh bolus (bahan
makanan) paling awal dalam cavum abdomen. Gaster biasa disebut jugadengan
ventriculus ataulambung. Berbentuk seperti huruf J pada proyeksi supinasi
(terlentang).Gaster terletak di bagian atas abdomen, terbentang dari permukaan bawah
arcus costalis sinistra sampai region epigastrica dan umbilicalis. Sebagian besar gaster
terletak di bawah costae bagian bawah.Gaster merupakan bagian saluran pencernaan yang
melebar dan memiliki tiga fungsi: menyimpan makanan, pada orang dewasa gaster
mempunyai kapasitas sekitar 1500 ml; mencampur makanan dengan getah lambung untuk
membentuk chymus yang setengah cair; mengatur kecepatan pengiriman chymus ke usus
halussehingga pencernaan dan absorpsi yang efisien dapat berlangsung.2

mempunyaidualubang(ostiumcardiacumdanpylorus),dualengkungan (curvature major


dan minor) dan dua permukaan (fascies anterior dan posterior).Lambung terdiri dari
limabagian, yaitu cardia, fundus, corpus, pars pyloric dan pylorus.Cardia merupakan
tempat masuknya esophagus kedalam lambung. Fundus gastricus yang berbentuk kubah
merupakan bagian lambung yang beradadi atas kiridari ostium cardiacum.
Antarafundusdan pars abdominalis esophagei terdapat sudut tajam, disebut incisura
cardiac. Corpusgastricumyang merupakan bagianutama,terletakkuranglebihverticalantara
fundus dan incisura angularis beralih menjadi parspyloric. Curvature minor yang
merupakan batas kanan lambung terbentang daricardiac sampai pylorus. Curvature major

3
yang lebih besar terbentangdari incisura cardiac terus ke fundus dan pinggir kiri lambung
sampai pylorus. Pada curvatureminor dibatas antara corpus dengan pars pyloric terbentuk
sudut yang disebut incisuraangularis. Pars pylorica terdiridari antrum pyloricum
yanglebar disebelah proximalis dancanalis pyloricus yang lebihsempitdisebelahdistalis
yang berakhir pada pylorus. Pylorusmerupakan daerah terdapatnya penyempitan berupa
sphincter yang umumnyaberadadalamkeadaan kontraksi tonik.Sphincterpylorimempunyai
otot sircularis tebal (musculussphincter pylori) yang mengatur aliran isi lambung ke
duodenum.2
Gasterberhubungan dengan sejumlah alat, yaitu hepar diatas,kanan,dandepan,
diaphragmadiatas, limpa kearahkiri, pancreas,ginjaldanglandulasuprenaliskiridibelakang,
kebawah dengan colon dan omentum majus, serta dengan dindingdepan abdomen dan
thorax kedepan. Gaster mempunyai permukaan anterior dan posterior
yangbertemupadacurvatura major dan minor.
Fascies anterior diliputi oleh peritoneum visceralisdaricavum pertoneidan
berhubungan dengan lobus kiri hepar, diaphragma, iga-iga dan dinding depan
abdomen.Hubungan dengan costae dan dinding depan abdomen tergambar pada apa
yang disebut lapang lambung (magenfeld), yaitu hubungan lambung langsung dengan
dinding depan thoraxdan dindingdepan abdomen.Batas-bataslapang lambung adalah pada
hepar disebelah kanan, diaphragma dan paru-paru kiri disebelah atas, limpa disebelah kiri
dan mesocolon transversum dibawah.Bagian lapang lambung yang berada dibelakang iga
yang disebut ruang traube dengan batas-batasnya di medial pada pinggir kiri sternum,
diatas padagaris darirawan iga6 ke pinggir bawah rawan iga 9 pada medioclavicularis,dan
dibawah pada arcus costarum.2
 Vascularisasi2
 Arteri
- A. Gastrica sinistra: cabang a. Coeliaca beranastomose dengan a. Gastrica
dextra dicurvactura minor dan a. Oesophagus
- A. Gastrica braves: cabang a. Lienale difundus ventriculi mempendarahi
fundus venticuli
- A. Gastroepiploica sinistra: cabang A.lienale bernastomoses dengan A.
Gastroepoploica dextra dicurvactura major, mempendarahi curvactura major
dan omentum majus.

4
 Vena
- Darah dari v. Gastrica dextra dan sinistra dialirkan ke dalam v. Porta
- Darahdari v. Gastrica brevis, v. Gastroepiploica sinistra dialirkan ke dalam
v.lienalis yang bergabung dengan v. Mesenterica superior menuju v. Porta.

Gambar 2: VaskularisasiGaster

 Persarafan
Persarafan parasimpatisnya diatur oleh nervus vagus (N. X) kanan dan kiri, dan
simpatisnya oleh serabut preganglionic (n.splanchnicus thoracalis) dan serabut
postganglionic (ggl.plexus celiacus).3

 StrukturMikroskopis Gaster4
 Gaster Fundus
Lapis mukosa kubah lambung dilapisi epitel selapis torak. Sumur-sumur
lambung juga terdapat disini berupa celah diantara dua ‘tonjolan’ mukosa. Pada dasar
sumur terdapat muara kelenjar kubah (kelenjar fundus) yang biasanya merupakam
kelenjar tubulosa simpleks dan lurus-lurus. Disini terlihat sumur dangkal, hanya
meliputi 1/3 bagian ketebalan mukosa sedangkan kelenjar mencapai 2/3 bagian.
Kelenjar kubah ini memenuhi lamina propria.4
Di dalam kelenjar kobah ini dapat dibedakan 4 macam sel, yaitu:
1. Sel mukus leher (neck cell):Merupakan sel berbentuk torak, mirip sel epitel
mukosa. Terdapat pada leher kelenjar. Inti lonjong terletak di dasar sel. Sitoplasma
bagian puncak kadang-kadang mengandung granula.
2. Sel HCl (parietal sel):Sel ini bentuknya mirip segitiga atau bulat (dalam sajian
histologi). Sitoplasmanya merah dengan inti bulat, biru ditengah, dengan kromatin
padat. Terdapat terutama pada bagian sempit (istmus) kelenjar.
5
3. Sel zymogen (chief sel):Sel ini bentuknya mirip sel HCl, sering tidak teratur.
Sitoplasmanya agak basofil. Sering sulit dibedakan dengan sel HCl. Intinya bulat
dan terletak mengarah basal. Sel ini banyak terdapat dibagian basal kelenjar.
4. Sel argentafin: Pada sajian dengan pulasan HE, sel ini tidak terpulas baik
sehingga tidak dapat dikenali.

Lapis otot mukosa terdapat dibawah lamina propia yang kadang terdesak oleh
kelenjar fundus tadi. Lapis submukosa, merupakan jaringan ikat jarang. Kadang disini
dapat ditemukan pleksus Meissner. Lapis otot, memiliki lapisan melingkar yang lebih
tebal daripada yang memanjang. Lapis serosa, merupakan jaringan ikat jarang yang
diluarnya dilapisi oleh epitel selapis gepeng (peritoneum).4

Gambar : Gaster Fundus

 Pilorus
Terdiri dari lapisan mukosa yang dilapisi oleh epitel selapis torak. Pilorus
mempunyai sumur-sumur lambung yang dalam meliputi 2/3 ketebalan mukosa.
Selebihnya yang 1/3 di tempati oleh kelenjar pilorus. Kelenjar pilorus tampak
homogeny karena hampir semua sel di situ adalah sel mukus. Kelenjar ini sering
tampak berkelok-kelok. Di dalam lamina propia terdapat nodulus limfatikus yang
kadang-kadang meluas sampai ke dalam lapisan submukosa.
Lapis otot mukosa dan submukosa sama dengan kubah lambung. Lapis otot yang
melingkar amat tebal karena membentuk otot lingkar yaitu sfingter pilorus. Yang

6
longitudinal tidak berubah ketebalannya. Lapis adventisia merupakan jaringan ikat
jarang.4

Gambar 4: Pilorus

Dinding lambung mempunyai empat lapisan: tunica serosa di luar, selubung


serabut otot polos (tunica muscularis propia), tunica submukosa dan membrana
mukosa. Membrane mukosa di dalam yang membentuk lipatan-lipatan longitudinal
yang menonjol sehingga memungkinkan peregangan dinding lambung.4

Seluruh permukaan mukosa gaster terdapat gastric pits atau foveola gastrica. Epitel
gaster adalah epitel mukosa selapis torak tanpa sel goblet.4 Lapisan otot tebal untuk
menggiling/mencampur makanan. Gaster berfungsi untuk mensekresikan enzim-enzim
dan asam untuk memulai pencernaan. Dindingnya sangat berlipat yang dinamakan
rugae. Pada lamina propria terdapat kelenjar di cardia, fundus maupun pilorus
Kelenjar gaster dapat ditemukan mulai dari dasar gastric pit meluas ke arah tunika
muskularis mukosa.

Muskularis eksterna pada bagian fundus dan badan lambung yang mengandung
lapisan otot melintang (oblik) tambahan.4 Lapisan otot ini membantu keefektifan
pencampuran dan penghancuran isi lambung. Gaster juga menghasilkan HCL dan
enzim rennin. Renin yaitu enzim yang mampu menggumpalkan kasein (sejenis

7
protein) dalam susu. Renin ini terdapat pada bayi karena bayi memiliki sumber nutrisi
dari ASI. Selain itu terdapat juga HCL yang berfungsi untuk :

a. Merangsang keluarnya sekretin


b. Mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin untuk memecah protein
c. Desinfektan
d. Merangsang keluarnya hormone kolesistokinin yang berfungsi
merangsang empedu mengeluarkan getahnya.5

Gambar 3. Mikroskopis Gaster (kiri: fundus, kanan: pylorus)

Sumber : histol.chuvashia.com

 Usus halus (Intestinum Tenue)


Usus halus terbagi lagi mejadi 3 bagian, yaitu duodenum, ileum, jejunum. Ileum
yang terletak bersambungan dengan gaster. Ileum yang terletak diantara duodenum
dan jejunum, dan jejunum terletak diantara ileum dan usus besar.
o Duodenum

Bentuk dari seperti tapal kuda, berjalan dari pylorus ke arah belakang. Panjang 25-28
cm. Bagian- bagian duodenum :

 Pars superior duodeni. Terletak pada bidang transpyloric. Pars superior


duodeni dimulai dari pylorus menuju ke belakang dan berakhir pada flexura
duodenalis superior. Panjang 5 cm.
 Pars descendens duodeni. Bermula dari flexura duodeni superior beralih ke
bawah kemudian membelok ke kiri, disebut flexura duodeni. Panjang 10 cm.
8
 Pars inferior duodeni. Terletak setinggi vertebra L3. Panjang 7,5 cm.
 Pars ascendens duodeni. Terletak setinggi vertebra L2, kurang lebih 2,5 cm
sebelah kiri bidang tengah. Panjang 5 cm.

Pada duodenum, terdapat muara dari ductus choledochus (disebut papilla


duodeni major) dan ductus pancreaticus (disebut papilla duodeni minor) dalam satu
kesatuan ampulla vater.
Pendarahan duodenum oleh:
 A. Gastroduodenalis
 A. Pancreaticoduodenalis superoir ( anterior dan posterior )
 A.Pancreaticoduodenalis inferior ( cabang a. Mesenterica superior ).3
Darah dari v. Pancreaticoduodenalis superior dialirkan ke v. Porta dan darah dari v.
Pancreaticoduodenalis inferior dialirkan ke v. Mesenterica superior ke v. Porta.
o Ileum dan Jejunum
Merupakan organ berlumen yang berkelok-kelok yang panjangnya kurang lebih
panjangnya 5-8 meter. Organ ini difiksasi oleh mesenterium pada radix mesenterii.
Jejunum mengisi rongga perut kiri atas sedangkan ileum mengisi rongga perut kanan
bawah. Kelokan ileum mengisi sampai ke pelvis minor untuk kemudian bermuara
pada caecum ( kantung buntu ). Proyeksi muara ileum pada coecum pada dinding
abdomen disebut titik Mc. Burney yang dapat ditentukan dengan :
 Titik potong tepi lateral m. Rectus abdominis kanan dengan garis Monro (
garis yang menghubungkan SIAS kanan dan umbilikus ).
 1/3 lateral – 1/3 tengah garis Monro.3

Besarnya penampang dari jejunum kearah ileum makin mengecil.

Gambar 4. Intestinum Tenue


9
Sumber : Mayo Foundation for medical education and research

Pada mikroskopis duodenum usus halus. Tunika mukosa usus halus


memperlihatkan lipatan yang disebut vili intestinal. Pada tunika submukosa tampak
lipatan spiral yaitu plika sirkularis. Lapisan mukosa terdiri dari epitel selapis torak
yang mempunyai mikrovili dan sel goblet.4 Pada duodenum vili intestinum gemuk-
gemuk. Lamina propia terdapat dibawah epiutel vili maupun kriptus Lieberkuhn.

Gambar 5. Mikroskopis Intestinum Tenue (ki-ka : duodenum, ileum, jejunum)

Sumber: Junqueira atlas of Histology

Pada bagian jejunum. Lapisan mukosa mirim duodenum, tetapi dengan vilus yang
lebih langsing dan sel goblet yang lebih banyak. Pada dasar kriptus dapat ditemukan
sel paneth yang memiliki sitoplasma berwarna merah. Pada lapis submukosa tidak
terdapat kelenjar. Disini terdiri atas jaringan ikat jarang dengan plexus Meissner di
dalamnya. Lapisan ini juga ikut membentuk plika sirkularis kerkringi. Lapisan otot
sama seperti duodenum dan lapisan serosa nya terdiri dari jaringan ikat jarang.

Pada bagian ileum, lapisan mukosa seperti jejunum, tetapi dengan sel goblet yang
lebih banyak. Pada lamina propria juga dapat ditemukan kelompok nodulus limfatikus
yang membentuk bangunan plaque Peyeri. Lapisan submukosa terdiri dari jaringan
ikat jarang dengan plexus Meissner.4

 Usus Besar (Intestinum Crassum/Colon)


Colon mulai sebagai kantong yang mekar dan terdapat apendiks verniformis
atau umbai cacing. Apendiks juga terdiri atas keempat lapisan dinding yang sama
seperti usus lainnya, hanya lapisan submukosanya berisi sejumlah jaringan limfe.
Sebagian terletak di bawah caecum dan sebagian dibelakang caecum atau
retrocaecum. 2
10
Caecum terletak di daerah illiaca kanan dan menempel pada otot illiopsoas.
Dari sini colon naik melalui daerah sebelah kanan lumbal dan di sebut colon
ascendens. Dibawah hati berbelaok pada tempat yang disebut flexura hepatica, lalu
berjalan melalui tepi daerah epigastrik dan umbilical sebagai colon transverses.3 Di
bawah limpa membelok sebagai flexura sinistra atau flexura lienalis dan kemudian
berjalan melalui daerah kanan lumbal sebagai colon descendens. Di daerah kanan
illiaca terdapat belokan yang disebut flexura sigmoid dan dibentuk colon sigmoideus,
dan kemudian masuk pelvis besar dan menjadi rektum.
Struktur colon terdiri atas keempat lapisan dinding yang sama seperti usus
halus. Serabut longitudinal pada dinding berotot tersusun dalam tiga jalur yang
memberi rupa berkerut-kerut dan berlubang-lubang4.
Pada tampak mikroskopis dari usus besar tunika mukosa tidak mengandung
plica sirkularis dan vili intestinal, tetapi dapat ditemukan kriptus liberkuhn. Sel goblet
banyak di antara sel epitel, dan usus besar lah yang merupakan organ pencernaan
dengan sel goblet terbanyak. Terdapat limfonodus solitarius pada usus halus.4 Pada
unika longitudinal membentuk 3 pita longitudianal  taenia coli.
Usus besar ini berfungsi untuk penyerapan air dan juga untuk pembusukan
sisa-sisa makanan dengan dibantu dengan bakteri-bakteri di dalam usus.1,2

Gambar 6. Usus Besar

Sumber : medicinenet.com

Selain organ-organ tersebut terdapat organ tambahan yang juga berfungsi untuk mencerna
makanan. Organ-organ tersebut adalah hepar dan pankreas.

11
 Hepar
Hati adalah organ intestinal terbesar dengan berat antara 1,2-1,8 kg atau lebih 25%
berat badan orang dewasa.2 Hati merupakan pusat metabolisme tubuh dengan fungsi
sangat kompleks yang menempati sebagian besar kuadran kanan atas abdomen. Batas
atas hati berada sejajar dengan ruangan interkostal V kanan dan batas bawah menyerong
ke atas dari iga IX kanan ke iga VIII kiri. Permukaan posterior hati berbentuk cekung dan
terdapat celah transversal sepanjang 5 cm dari sistem porta hepatis. Omentum minor
terdapat mulai dari sistem porta yang mengandung arteri hepatica, vena porta dan duktus
coledochus. Sistem porta terletak di depan vena kava dan dibalik kandung empedu.
Permukaan anterior yang cembung dibagi menjadi 2 lobus oleh adanya perlekatan
ligamentum falsiform yaitu lobus kiri dan lobus kanan yang berukuran kira-kira 2 kali
lobus kiri. Secara mikroskopis didalam hati manusia terdapat 50.000-100.000 lobuli,
setiap lobulus berbentuk heksagonal yang terdiri atas sel hati berbentuk kubus yang
tersusun radial mengelilingi vena sentralis.4

Gambar 7. Hepar
Sumber : ebiolearning.blogspot.com

Hati adalah organ terbesar dan terpenting di dalam tubuh. Organ ini penting untuk
sekresi empedu, namun juga memiliki fungi lain antara lain :
o Metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein setelah penyerapan dari saluran
pencernaan.
o Detoksifikasi atau degradasi zat sisa dan hormon serta obat dan senyawa asing
lainya.
o Sintesis berbagai macam protein plasma mencakup untuk pembekuan darah
dan untuk mengangkut hormon tiroid, steroid, dan kolesterol.
12
o Penyimpanan glikogen, lemak, besi, tembaga, dan banyak vitamin.
o Pengaktifan vitamin D yang dilaksanakan oleh hati dan ginjal
o Pengeluaran bakteri dan sel darah merah yang sudah rusak
o Ekskresi kolesterol dan bilirubin.1,5
Hati tersusun menjadi unit-unit fungsional yang dikenal sebagi lobulus yaitu
susunan heksagonal jaringan yang mengelilingi sebuah vena sentral.4 Hati memiliki
bagian terkecil yang melakukan tugas diatas disebut sel hati (hepatosit), sel-sel
epithelial sistem empedu dalam jumlah yang bermakna dan sel-sel parenkimal yang
termasuk di dalamnya endotolium, sel kupffer dan sel stellata yang berbentuk seperti
bintang.4 Tugas aktifitas fagositik dilakukan oleh makrofag residen yang disebut sel
kupffer. Setiap hepatosit berkontak langsung dengan darah dari dua sumber. Darah
vena yang langsung datang dari saluran pecernaan dan darah arteri yang datang dari
aorta. Darah dari cabang-cabang arteri hepatika dan vena porta mengalir dari perifer
lobulus ke dalam ruang kapiler yang melebar disebut sinusoid.4

Darah vena memasuki hati melalui hubungan vaskuler kompleks yang dikenal
sebagai sistem porta hati. Vena yang mengalir dari saluran cerna tidak langsung
menyatu pada vena cava inferior akan tetapi vena vena dari lambung dan usus terlebih
dahulu memasuki sistem vena porta. Pada sistem ini produk-produk yang diserap dari
saluran cerna untuk diolah, disimpan, dan didetoksifikasi sebelum produk tersebut
kembali ke sistem peredaran darah tubuh.5

 Pankreas

Pancreas terletak dibelakang membrane peritoneum posterior dan terbentang


dari cekungan duodenum sampai hilum splenikum setinggi vertebra lumbalis kedua.
Pembagian daerah pancreas digambarkan sebagai caput (dan prosessus unsinatus)
yang dibatasi oleh lekuk-C duodenum, collum, yang terletak diatas pembuluh darah
mesenterica superior dan bagian distal kelenjar sisanya, yang dibagi menjadi corpus
dan cauda.3 Caput merupakan bagian organ tertebal dan kelenjar ini meruncingkan
progresif ke arah cauda. Collum membagi pancreas ke dalam bagian yang massanya
kurang lebih sama.

. Di belakang caput pancreas terletak vena cava inferior, vena renalis dan
arteria renalis dextra. Bagian medial prosessus unsinatus terletak tepat anterior
13
terhadap aorta, dibawah pangkal arteria mesenterica superior. Corpus pancreas terletak
tepat anterior terhadap glandula adrenalis sinistra serta cauda berakhir dalam daerah
hilum splenikum bawah. Sementara arteri splenika biasanya sedikit superior terhadap
permukaan posterior corpus dan cauda pancreas, vena splenica umumnya terletak di
dalam alur sepanjang permukaan posterior kelenjar ini serta menerima banyak cabang
pankreatika yang halus. 3
Duktus coledochus turun dibelakang duodenum bagian atas, kemudian berjalan
ke dalam permukaan posterior caput pancreas sebelum berakhir bersama dengan
duktus pankreatikus utama pada ampulla vateri dalam dinding medial duodenum.
Pancreas menerima banyak suplai darah dari berbagai sumber arteri besar.
Truncus seliacus dan arteria mesenterika member cabang ke pancreas. Caput pancreas
superior di suplai oleh arteria pancreaticoduodenalis superior anterior dan posterior,
yang berasal dari arteria gastroduodenalis. Di inferior caput disuplai oleh arteri
pancreatikoduodenalis inferior anterior dan posterior, yang berasal dari arteria
mesenterica superior. Arteria splenica memberikan beberapa cabang arteri ke corpus
dan cauda pancreas, yang mencakup arteria pankreatika dorsalis, arteria pankreatika
inferior dan arteria pankreatika magna. di samping itu banyak cabang kecil dari arteria
splenika, hepatica dan gastroduodenalis memberikan aliran darah ke kelenjar. 3
Aliran darah vena dari pancreas akhirnya mengalir ke vena porta, dan
hubungan vena porta dan vena mesenterica superior ke pancreas sangat penting. Vena
pancreatikus umumnya mengikuti pola arteria dengan masing-masing vena terletak
superficialis terhadap arteri. Drainase vena utama terdiri dari vena porta
suprapancreatika, porta retropancreatika dan vena splenika serta vena mesenterica
superior infrapancreatica.
Secara mikroskopis, pancreas merupakan kelenjar eksokrin dan endokrin.
Terdapat epitel duktus ekskretorius bervariasi dari torak rendah bersel goblet ke sel
kubus. Duktus interklarisnya (isthmus) panjang-panjang dan epitelnya selapis gepeng.
Bentuk sel asinusnya lebih kecil dari sel asinus parotis. Pars terminalisnya 100%
terdiri serous dan di tengah pars terminal sering dijumpai sel-sel sentroasini yang
merupakan bagian dari isthmus.4
Fungsi dari pankreas adalah untuk sekresi enzimatik yang dilakukan oleh sel
asinus dan juga sekresi natrium bikarbonat (NaHCO3) oleh sel duktus. Natrium

14
bikarbonat ini berfungsi untuk menetralkan asam jantung saat kimus memasuki
duodenum.

Gambar 8. Makroskopis dan Mikroskopis Pankreas


Sumber : klikdokter.com

Mekanisme Pencernaan
Fungsi utama Pencernaan adalah memindahkan nutrient, air dan elektrolit dari
makanan yang kita telan kedalam lingkungan internal tubuh. Makanan yang ditelan
merupakan sumber energy atau bahan bakar esensial. Bahan bakar tersebut digunakan oleh sel
menghasilkan ATP untuk berbagai aktivitas yang memerkukan energy Makanan yang telah
kita makan akan melewati berbagai macam proses untuk dapat di manfaatkan dengan baik
oleh system tubuh kita. Terdapat 4 proses pencernaan :
a. Motilitas (mulut s.d usus besar)
b. Sekresi (mulut,hati, pankreas lambung, usus halus)
c. Pencernaan (Dengan enzim-enzim)
d. Penyerapan (dinding usus, lambung).1
Dalam perjalanannya makanan masuk melalui cavum oris/rongga mulut dan di cavum
oris tersebut makanan melalui proses mastikasi. Mastikasi merupakan proses mengunyah
yang dilakukan oleh oleh manisia dengan di bantu oleh dentis,lingual dan enzim yang ada
dalam oris tersebut untuk mengunyah makanan tersebut menjadi bolus. Setelah substansi
makanan tersebut di ubah dalam proses mastikasi, bolus melewati proses deglutisi,yaitu
proses penelanan yang kerjanya di lakukan oleh faring dan oesophagus. Melalui oesophagus
ini bolus masuk ke lambung, bolus bergerak dari ujung oesophagus bergerak dengan gerakan

15
meremas-remas atau peristaltik. Setelah itu bolus masuk ke lambung dan di cerna serta di
simpan di dalam lambung. Bolus yang telah dicerna di lambung merupakan makan yang
sudah setengah cerna dan dinamakan kim. Kim akan masuk sedikit demi sedikit ke
duodenum. Sebagian besar proses pencernaan diselesaikan di duodenum,yaitu pada jejunum
dan ileum yang melaksanakan fungsi mereka untuk mengabsorpsi atau penyerapan zat-zat gizi
untuk nutrisi tubuh. Setelah itu belanjut ke usus besar atau kolon, dan disinilah terjadi
reabsorpsi atau penyerapan kembali zat-zat makanan tadi. Kolon menyerap kandungan air
yang terdapat di kim dan setelah di serap cairannya kim tersebut akakn memadat dan menjadi
feses. Feses ini akan di keluarkan melalui proses defekasi melalui anus.

Pencernaan dan Penyerapan Karbohidrat, Lemak, dan Protein


 Pencernaan Karbohidrat
Agar karbohidrat dapat dipergunakan untuk keperluan tubuh maka, karbohidrat
harus dipecah menjadi senyawa yang sederhana sehingga dapat melewati dinding usus
kemudian masuk ke sirkulasi darah.1 Monosakarida adalah karbohidrat sederhana
yang secar normal bisa melewati dinding usus. Proses pemecahan karbohidrat
kompleks menjadi sederhana disebut proses pencernaan karbohidrat.
Di dalam mulut, makanan bercampur dengan amylase yang akan mengubah
starch/pati menjadi dekstrin. Umumnya hanya sebagian kecil yang dapat dicerna.
Sebelum makanan bereaksi asam dengan adanya HCL yang diproduksi lambung, pati
akan diubah sedapat-dapatnya menjadi disakharida.1,6
Di dalam lambung tidak ada pemecahan pati, kemudian dari lambung makanan
masuk ke usus, media yang sedikit basa adalah penting untuk bekerjanya “starch
splitting enzym” yang disekresikan oleh kelenjar dinding usus. Pancreatic amylase
memecah pati menjadi disakharida. Perubahan akhir pemecahan sukrosa > fruktosa +
glukosa dilakukan oleh enzim intestinal sukrase. Maltosa > glukosa + glukosa
dilakukan oleh enzim intestinal maltase. Laktosa > galaktosa + glukosa dilakukan oleh
enzim intestinal laktase.6

 Pencernaan Lemak
Lemak yang didapat dari makanan terdiri dari dua bentuk:
o Sebagai lemak yang telah diemulsikan (emulsified fat)
o Sebagai lemak yang belum diemulsikan (unemulsified fat).6

16
Pencernaan lemak dimulai di lambung, lemak yang belum diemulsi di lambung
dengan bantuan empedu diubah menjadi lemak yang telah diemulsi dan selanjutnya
bersama-sama dengan lemak yang sudah diemulsi akan masuk ke dalam usus
halus.Setelah di usus halus dengan bantuan enzim intestinal lipase dan pancreatic
lipase, lemak akan dipecah menjadi struktur yang lebih sederhana sehingga lemak bisa
melalui selaput membran Tractus Gastro Intestinal selanjutnya masuk ke sirkulasi
darah dan kemudian dibawa ke jaringan tubuh.6
Lemak dipecah menjadi asam lemak + gliserol (40% - 50%), dipecah menjadi
monogliserida (40 – 50%), sisanya akan diserap dalam bentuk digliserida, trigliserida
kira-kira 10 – 20 %. Pada tubuh yang sehat lemak dapat dicerna 95 -100 %.

 Pencernaan Protein
Perombakan protein baru dimulai di dalam lambung dengan media cairan
lambung yang asam sangat membantu dan mempermudah pepsin untuk bekerja
merombak rantaian spesifik ikatan peptida dari asam amino yang rantainya lebih
pendek yang disebut pepton. Selanjutnya sebagian protein yang sudah dicerna masuk
ke dalam usus, di sini ditemukan bahwa media yang asam dari cairan lambung telah
dinetralisasi menjadi sedikit alkalis dan disini pula diketahui bahwa cairan pancreas
mengandung 2 macam enzim pengubah protein, yaitu:
o Protease pankreatik ( tripsin dan khimotripsin --sekitar 30 % protein dirombak
menjadi asam amino sederhana yang langsung dapat diserap oleh usus.
Sekitar 70 % lagi protein dipecah menjadi dipeptida, tripeptida atau terdiri atas
6
lebih dari 3 asam amino.
o Enzim proteolitik yang lain yang berkemampuan memecah protein yaitu
Karboksi peptidase, amino peptidase . Protein komplek diubah menjadi
dipeptida yang merupakan asam amino + asam amino. Enzim pengubah
protein besifat hidrolik sehingga memerlukan air pada proses perombakan atau
pelepasan asam amino.

 Penyerapan Karbohidrat
Starch atau pati setelah mengalami proses pencernaan sempurna yang dimulai
di lambung, akan diserap melalui pump mechanism yang membutuhkan energy dan
perlu bantuan “Carrier” (transporting agents). Perlu diingat berbagai jenis gula di

17
dalam tubuh akan diubah menjadi glukosa. Glukosa ini akan dikirim ke hati melalui
pembuluh darah vena porta, setelah itu akan dikirim ke seluruh jaringan tubuh sesuai
kebutuhan.Sebagian glukosa disimpan di otot dan di hati sebagai cadangan yang
disebut glikogen. Kapasitas pembentukan glikogen ini sangat terbatas, kelebihan
karbohidrat akan diubh menjadi lemak dan ditimbun di dalam jaringan lemak /jaringan
adiposa.
Fruktosa dan galaktosa akan diubah menjadi glukosa terutama di hati dan akan
disirkulasikan di dalam darah dalam bentuk glukosa (gula darah). Kadar gula darah
normal berkisar 80 - 120 mg per 100 ml darah.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penyerapan karbohidrat:
o Hormon insulin akan meningkatkan transport glukosa ke dalam jaringan sel.
Berarti mempertinggi oksidasi glukosa di dalam jaringan, akibatnya akan
mempercepat perubahan glukosa menjadi glikogen dalam hati.
o Tiamin (vit.B1), piridoksin, asam panthotenat, hormon tiroksin berperan besar
terhadap penyerapan dan metabolisme karbohidrat.

 Penyerapan Lemak
Pada penyerapan lemak dapat diperhatikan tentang keadaaanlemak yang tidak dpat
larut dalam air, agar lemak dapat diserap perlu dilakukan pencernaan-pencernaan
dengan bantuan beberapa reaksi C. Jaadi pencernaan lemak dapat dibedakan
berdasarkan pada panjangnya rantai C yaitu:
o Asam lemak berantai C pendek akan mudah diserap, biasanya langsung
penyerapannya melalui vena portal hati
o Asam lemak berantai sedang : gliserol, trigliserida berantai sedang diserp
dalam jejunum melalui system darah portal (melalui vena porta hati)
o Asam lemak berantai panjang : monogliserida, digliserida, digliserida, diserap
melalui system limfatik.
Jadi gliserol yang larut dalam air dapat langsung diserap dinding ususu melalui
vena portal hati, sedangkan asam lemak yang tidak larut dalam air akan berikatan
dengan garam empedu, sertelah melalui membran usus, asam lemak melepaskan lagi
ikatannya dengan empedu, selanjutnya melakukan ikatan kembali dengan gliserol dan
sejumlah kecil protein (disebut chilomicron) yang diserap ke dalam lacteral/sistem

18
limfatik dan selanjutnya disampaikan ke seluruh tubuh melalui pembuluh limfe ke
ductus thoracicus dan ke jantung.

 Penyerapan Protein
Setelah protein dipecah menjadi asam amino yang ternyata larut dalam air
maka penyerapan mudah dilakukan yaitu melalui : proses difusi pasif dan selektif
diantara yang aktif. Dengan demikian lebih memudahkan dalam penyerapannya.
Penyerapan berlangsung setelah melaui membrane usus ke vena portal lalu ke hati,
masuk sirkulasi darah dilanjutkan ke jaringan di seluruh tubuh. Penyerapan asam
amino terutama berlangsung pada bagian atas usus. Jelasnya: 60 % dari asam amino
bebas diserap di usus halus, 28 % di usus besar atau colon, 12 % telah di mulai di
lambung.

- Fungsi Organ Pencernaan

1. Lambung
Lambung berfungsi sebagai gudang makanan, yang berkontraksi secara
ritmik untuk mencampur makanan dengan enzim-enzim. Di bagian fundus dan
corpus lambung berfungsi untuk menyimpan makanan sedangkan bagian
antrum untuk mencampur makanan dengan enzim-enzim menjadi khim.5

Otot penyusun lambung terdiri atas otot memanjang yang terletak di


bagian luar, otot melingkar yang terletak di bagian tengah, dan otot miring
yang terletak di bagian dalam. Pada bagian atas terdapat otot lingkaran yang
disebut sphinchter cardial yang tetap menutup kecuali bila ada makanan yang
mendekatinya. Di dekat pilorus terdapat spinchter pillory. Otot ini merupakan
otot-otot polos, sehingga bekerja tanpa disadari. Otot-otot lambung bekerja
dengan cara berkontraksi sehingga dapat menekan dan memeras makanan
dalam lambung. Selain pencernaan mekanik, pada lambung terjadi pencernaan
kimiawi dengan bantuan senyawa kimia yang dihasilkan lambung. Senyawa
kimiawi yang dihasilkan lambung adalah HCl, pepsin, lipase, rennin dan
mukus untuk rubrikasi dan proteksi.

19
2. Usus Halus

Sekresi usus halus tidak mengandung enzim pencernaan, kelenjar


eksokrin yang terletak di mukosa usus halus mengeluarkan sekitar 1,5 liter
larutan garam dan mukus cair (sukus enterikus) ke dalam lumen. Mukus
berfungsi sebagai proteksi dan lubrikasi. Pencernaan di dalam lumen usus
halus dilaksanakan oleh enzim-enzim pankreas dan sekresi empedu. Usus
halus akan menghasilkan hormon-hormon yang merangsang pengeluaran
sekret pankreas yaitu sekretin yang merangsang sel duktus pankreas untuk
menghasilkan natrium bikarbonat dan kolesistokinin yang merangsang sel
asinus untuk menghasilkan enzim pencernaan.Enzim pankreas meyebabkan
lemak direduksi menjadi satuan-satuan monogliserida dan asam lemak bebas
yang dapat diserap, protein diuraikan menjadi fragmen peptida kecil dan
beberapa asam amino, dan karbohidrat direduksi menjadi disakarida dan
beberapa monosakarida. Dengan demikian proses pencernaan lemak selesai
dalam lumen usus halus tapi pencernaan protein dan karbohidrat belum. Dari
permukaan luminal sel-sel epitel usus halus terbentuk tonjolan-tonjolan seperti
rambut yang disebut Brush Border, yang mengandung tiga kategori enzim,
yaitu :

- Enterikinase, mengaktifkan enzim pankreas tripsinogen


- Golongan disakaridase (sukrose, maltase dan laktase), yang menyelesaikan
pencernaan karbohidrat dengan menghidrolisis disakarida yang tersisa
menjadi monosakarida penyusunnya
- Golongan aminopeptidase, yang menghidrolisis peptida menjadi komponen
asam aminonya, sehingga pencernaan protein selesai

Semua produk pencernaan karbohidrat, protein dan lemak serta


sebagian besar elektrolit, vitamin dan air dalam keadaan normal diserap
oleh usus halus.

20
3. Pankreas

Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua


fungsi utama yaitu sebagai eksokrin yang menghasilkan enzim pencernaan
serta endokrin yang menghasilkan beberapa hormon penting seperti insulin.
Pankreas terletak pada bagian posterior perut dan berhubungan erat dengan
duodenum (usus dua belas jari).

Pankreas melepaskan enzim pencernaan ke dalam duodenum dan


melepaskan hormon ke dalam darah. Enzim yang dilepaskan oleh pankreas
akan mencerna protein, karbohidrat dan lemak. Enzim proteolitik memecah
protein ke dalam bentuk yang dapat digunakan oleh tubuh dan dilepaskan
dalam bentuk inaktif. Enzim ini hanya akan aktif jika telah mencapai saluran
pencernaan. Pankreas juga melepaskan sejumlah besar natrium bikarbonat
yang dihasilkan oleh sel duktus, yang berfungsi melindungi duodenum dengan
cara menetralkan asam lambung.

Pankreas terletak di bawah lambung dan mempunyai dua saluran yaitu:


saluran wirsungi dan saluran sastorini yang berfungsi mengalirkan getah yang
disekresikan pankreas ke duodenum.

Enzim-enzim pencernaan yang dihasilakan pankreas, yaitu:

a) Tripsinogen berupa proenzim suatu protease yang belum aktif.


Tripsinogen akan diaktifkan oleh enterokinase yang dihasilkan usus halus
menjadi tripsin. Tripsin berfungsi memecah protein menjadi Pepton,
b) Kimotripsinogen merupakan proenzim yang akan diaktifkan oleh tripsin
menjadi kimotripsin yang berfungsi mengubah protein dan proteosa
menjadi pepton, perptida dan asam amino,
c) Lipase Pankreas (steapsin) merupakan enzim yang memecah emulsi lemak
menjadi asam lemak dan gliserol.
d) Amilopepsin (amylase pankreas) meruupakan enzim yang memecah
amilum dan dekstrin menjadi maltose dan glukosa.

21
4. Hati

Hati adalah alat yang besar, terletak di bawah sekat rongga badan dan
mengisi sebagian besar bagian atas rongga perut sebelah kanan. Hati membuat
empedu yang terkumpul dalam kantung empedu. Empedu tersebut menjadi
kental karena airnya diserap kembali oleh dinding kantung empedu. Pada
waktu makan, empedu dipompakan ke dalam usus dua belas jari melalui pipa
empedu.

Fungsi hati:

o sekresi garam empedu yang penting untuk pencernaan lemak


o pengolahan metabolik karbohidrat, lemak, dan protein setelah penyerapan di
saluran pencernaan
o detoksifikasi zat-zat sisa, hormon, obat dan senyawa asing
o sintesis berbagai protein plasma
o penyimpanan glikogen, lemak, besi, tembaga dan vitamin
o pengaktifan vitamin D
o pengeluaran bakteri dan eritrosit yang usang
o ekskresi kolestrol dan bilirubin.

Dalam metabolisme karbohidrat, hati berfungsi untuk:

- Menyimpan glikogen.
- Mengubah galaktosa dan fruktosa menjadi glukosa.
- Glukoneogenesis (pengubahan molekul-molekul lemak, protein, dan laktat
menjadi glukosa).

Hati berfungsi sangat penting terutama untuk mempertahankan konsentrasi


gula dalam darah.

Pada metabolisme protein, hati berfungsi untuk:

- Pembentukan sebagian besar lipoprotein.


- Pembentuk sejumlah besar kolesterol dan fosfolipid.

22
- Mengubah sejumlah besar karbohidrat dan protein menjadi lemak. Pada
metabolisme protein, hati berfungsi untuk:
- Deaminasi asam amino, yaitu pengurangan gugus amin (-NH2) pada asam
amino.
- Pembentukan urea, untuk mengeluarkan amonia dari cairan tubuh.
- Pembentukan plasma protein.
- Interkonversi di antara asam amino yang berbeda untuk proses
metabolisme tubuh.

Hati mempunyai kecenderungan untuk menyimpan vitamin. Vitamin


yang disimpan di hati adalah A, D, dan Vitamin B12.5

Sekresi Pencernaan Lambung

- Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sekresi Lambung

Sekresi asam lambung adalah suatu proses kompleks dan berkesinambungan yang
dikendalikan oleh beberapa faktor sentral (neural) dan perifer (endokrin). Setiap faktor turut
berkontribusi pada peristiwa fisiologis akhir, yaitu sekresi H oleh sel-sel parietal yang terletak
di badan dan fundus lambung. Faktor neural (asetilkolin), parakrin (histamin), dan endokrin
(gastrin) berperan penting dalam pengaturan sekresi asam.

Struktur terpenting di SSP yang terlibat dalam stimulasi sentral sekresi asam lambung
adalah nukleus dorsal motorik pada saraf vagus (DMNV), hipotalamus, dan nukleus traktus
solitarius (NTS). Serabut eferen yang berasal dari DMNV menurun ke arah lambung melalui
saraf vagus dan membentuk sinaps dengan sel ganglion sistem saraf enterik (ENS). Pelepasan
asetilkolin dari serabut vagus pascaganglion dapat menstimulasi sekresi asam lambung secara
langsung. Umumnya SSP dianggap sebagai kontributor utama pada inisiasi sekresi asam
lambung sebagai respon terhadap penglihatan, aroma, dan antisipasi makanan (fase sefalik).
Asetilkolin juga secara tidak langsung mempengaruhi sel-sel parietal melalui stimulasi
pelepasan histamin dari sel-mirip-enterokromafin (ECL) di fundus dan stimulasi pelepasan
gastrin dari sel-sel G di antrum lambung.

Histamin dilepaskan dari sel-sel ECL melalui jalur-jalur multifaktor dan merupakan
suatu regulator penting dalam produksi asam melalui reseptor subtipe H2. Sel-sel-sel ECL
23
biasanya ditemukan di dekat sel parietal. Histamin mengaktivasi sel parietal dengan cara yang
mirip parakrin; berdifusi dari tempat pelepasannya ke sel parietal. Keterlibatan histamin
dalam sekresi asam lambung telah dibuktikan secara meyakinkan dengan penghambatan
sekresi asam dengan menggunakan antagonis reseptor H2. Sel-sel ECL merupakan satu-
satunya sumber histamin lambung yang terlibat dalam sekresi asam.

Gastrin terutama terdapat pada sel-sel G. Sekresi gastrin di daerah pilorus lambung
akan diangkut dalam darah ke daerah badan dan fundus lambung. Gastrin menstimulasi
sekresi asam terutama secara tidak langsung dengan menyebabkan pelepasan histamin dari
sel-sel ECL.

Somatostatin, yang terletak di sel-sel D, dapat menghambat sekresi gastrin dengan


bekerja sebagai parakrin, tetapi peran somatostatin yang sebenarnya dalam menghambat
sekresi asam lambung masih memerlukan penelitian lebih lanjut.5

Kecepatan sekresi lambung dipengaruhi oleh 3 fase:

- fase sefalik: sebelum makanan mencapai lambung


- fase lambung: makanan dalam lambung
- fase usus: makanan meninggalkan lambung

- Asam Lambung

Asam HCl: Mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin, sebagai disinfektan, serta merangsang
pengeluaran hormon sekretin dan kolesistokinin pada usus halus

Asam klorida (HCl) sering dikenal dengan sebutan asam lambung, dihasilkan oleh sel
parietal yang berada pada tunika mukosa lambung. Asam klorida berfungsi untuk membunuh
mikroorganisme tertentu yang masuk bersama-sama makanan. Produksi asam klorida yang
tidak stabil dan cenderung berlebih, dapat menyebabkan radang lambung yang sering disebut
penyakit ”maag”.

24
Enzim-Enzim Pencernaan
Mulut : enzim ptyalin
Enzim ptyalin adalah enzim yang memecah polisakarida menjadi maltose. Enzi mini memiliki
activator ion Cl-,Br-, NO3-, SO4-, PO4- .Enzim ini dapat bekerja optimal pada pH: 6,8. Pada pH
<4 enzim ini tidak dapat berfungsi dengan baik.

Lambung :

 HCl
 Pepsin
 Renin
 Lipase
HCL dalam lambung memiliki fungsi untuk denaturasi protein sehingga ikatan hydrogen
protein lepas dan protein dapat mudah dicerna pada organ-organ seterusnya. HCL juga
berguna untuk menghancurkan sebagian besar mikroorganisme yang ikut masuk dalam sistem
pencernaan.
Pepsin dihasilkan oleh sel chief. Sel chief sebenarnya menghasilkan pepsinogen yang
merupakan proenzim (zimogen). Pengaktifan pepsinogen menjadi pepsin ini dibantu dengan
HCl. Enzim pepsin ini berguna untuk memecah protein menjadi proteosa dan pepton.
Renin atau kimosin hanya terdapat pada lambung bayi. Enzi mini untuk mengkoagulasi
susu dan mencegah aliran cepat dari lambung.
Kasein susu + Ca rennin  Ca parakaseinat (endapan) . ikatan ini dapat dipecahkan
dengan pepsin.
Enzim lipase berguna untuk menghidrolisis ti-asilgliserol rantai pendek dan sedang.
Namun, karena pH optimalnya 7,5 dan tidak sesuai dengan lingkungan asam di lambung,
maka kerja enzimnya tidak optimal.6

Usus halus

Dihasilkan enzim dari dinding usus. Enzim tersebut diperlukan untuk mencerna makanan
secara kimiawi:

 Enterokinase, untuk mengaktifkan peptidase, yaitu tripsinogen yang dihasilkan pankreas


menjadi tripsin, dan mengaktifkan erepsinogen menjadi erepsin;
 Tripsin mengubah pepton menjadi asam amino dan gliserol

25
 Erepsin atau dipeptidase, untuk mengubah dipeptida atau pepton menjadi asam amino;
 Disakarase, mengubah disakarida menjadi monosakarida , yaitu :
 Maltose : maltose glukosa + glukosa
 Sukrose : sukrosa  fruktosa + glukosa
 Laktose : laktosa  galaktosa +glukosa
 Lipase, untuk mengubah trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak

Getah pancreas

Getah pancreas memiliki komposisi encer seperti air, dan mirip saliva. Getah pancreas
mengandung air, protein, sedikit senyawa organic dan terdapat ion-ion organic seperti Na+,K+,
HCO3-, dll.

Enzim-enzim yang terdapat pada getah pancreas:

 Tripsin, enzim proteolitik disekresi oleh zimogen. Enzim ini diaktifkan dalam
duodenum.Terbentuk dari Tripsinogen yang diubah menjadi tripsin dengan bantuan
enterokinase. Enzi mini mempunyai daya koagulasi susu pada pH optimal 8.
 Kimotripsin : proteosa dan pepton  polipeptida. Daya koagulasi susu enzim ini lebih
kuat dari tripsin
 Karboksi peptidase, adalah enzim proteolitik yang mengandung Zn. Katalisis hidrolisa
pada ikatan peptide di ujung molekul di sisi karboksil bebas polipeptida menjadi asam
amino.
 Amilase pancreas, amylase ini tidak sama dengan yang ada di saliva. Enzim ini
memiliki pH optimal 7 untuk memecah pati menjadi maltose.6

Gangguan pada produksi atau kerja enzim-enzim ini dapat mengganggu proses pencernaan
dan penyerapan makanan. Nutrisi-nutrisi makanan bisa menjadi tetap utuh dan terbuang sia-
sia apabila enzim-enzim ini tidak bekerja dengan optimal.

Hormon Pencernaan
 Gastrin
Gastrin berasal dari sel-sel G. Stimulusnya utamanya untuk sekresi berasal dari
protein di lambung kelenjar pilorus lambung. Fungsi gastrin adalah: 7
 Merangsang sekresi sel parietal dan sel utama
 Meningkatkan motilitas lambung
26
 Sekretin
Sekretin berasal dari sel-sel endokrin di mukosa duodenum. Stimulus utama
sekresinya adalah asam di lumen duodenum. Fungsi sekretin adalah: 7
 Merangsang motilitas illeum
 Melemaskan sfingter ileosekum
 Menginduksi gerakan massa si kolon
 Bersifat trofik bagi mukosa lambung dan usus halus
 Menghambat pengosongan lambung

 Kolesistokinin
Hormon ini bersumber dari sel-sel endokrin di mukosa duodenum. Rangsangan
utama sekresi hormon ini adalah nutrien di lumen duodenum terutama produk
lemak dengan tingkat yang lebih rendah dan produk protein. Fungsi hormon ini
adalah: 7
 Menghambat sekresi lambung
 Merangsang sekresi NaHCO3 encer oleh sel duktus pankreas
 Merangsang sekresi empedu kaya NaHCO3 oleh hati
 Bersifat trofik bagi pankreas eksokrin
 Menghambat pengosongan lambung
 Merangsang sekresi enzim pencernaan oleh sel-sel asinus pankreas
 Menyebabkan kontraksi kantung empedu

 Gastric inhibitory peptide


Hormon ini berasal dari sel-sel endokrin di mukosa duodenum. Stimulus utama
sekresi hormon ini adalah lemak, endokrinasam, hipertonisitas, glukosa, dan
perenggangan di duodenum.

Fungsi hormon ini adalah:


 Menyebabkan relaksasi sfingter oddi
 Bersifat trofik bagi pankreas eksokrin
 Dapat menimbulkan perubahan-perubahan adaptif jangka panjang proporsi
enzim-enzim pankreas
 Berperan dalam rasa kenyang

27
 Menghambat pengosongan lambung
 Menghambat sekresi lambung
 Merangsang sekresi insulin pancreas

Faktor yang mempengaruhi sekresi getah lambung5


 Pola makan
Diketahui beberapa makanan dan minuman tertentu dapat meningkatkan dan menekan
sekresi getah lambung seperti makanan pedas yang meningkatkan asam
lambung,makanan berlemak di mana akan menghambat sekresi getah lambung,ektrak
daging seperti soup yang merangsang getah lambung,serta sayuran serta buah tertentu
yang juga turut berpengaruh,seperti kol yang meningkatkan asam lambung.Begitun
juga dengan minuman yang bersoda dan alkohol juga yang mengandung kafein yang
merangsang sekresi,tetapi untuk nikotin justru menekan sekresi.
 Obat-obatan
Seperti obat–obat analgetik yang meningkatkan sekresi dan obat obat H2seperti
ranitidine yang menekan sekresi asam lambung.
 Faktor emosional
Seperti stress akan meningkatkan sekresi getah lambung
 N. Vagus
Mekanis dan kimia dari makanan dalam lambung menyebabkan sekresi hormone
gastrin ke darah yang kemudian akan merangsang sekresi getah lambung.
 Senyawa-senyawa lain seperti : Histamin,insulin dll.5

Gangguan Pencernaan: Kembung5

Perut kembung merupakan penyakit yang sering dialami. Kondisi ini membuat
keadaan tidak nyaman, apalagi sampai ditambah nyeri pada lambung. Membuat kita ingin
muntah akan tetapi tidak bisa dimuntahkan, nafsu makan menjadi hilang dan sering
bersendawa. Dan kondisi ini terkadang dapat menjadi parah. Bisa saja terserang penyakit
maag, tipes, lever, empedu, atau pankreas.
Perut kembung disebabkan oleh banyak hal. Ada yang memang disebabkan karena
terlalu banyak gas dalam lambung, ada juga yang disebabkan karena pergerakan saluran

28
cerna yang kurang baik sehingga memperlambatproses pencernaan makanan, dan perut
terasa kembung. Beberapa penyebab rinci kembung, antara lain:

1. Terlalu banyak menelan udara, yang dapat terjadi saat makan sambil mengobrol, saat
merokok, makan permen, makan terlalu cepat atau memakai sedotan dengan tidak
benar (selain minuman juga ada udara yang masuk dari sisi mulut).

2. Makan terlalu banyak makanan yang memproduksi banyak gas dalam perut. Yaitu
kacang kacangan (kecambah, kacang merah, kacang polong), produk susu (susu, es
krim, keju), sayuran (kol, bawang, brokoli, ketimun, asparagus), kentang, buah
(aprikot, apel, pisang), gandum, makanan berlemak (makanan yang digoreng, daging
berlemak, saos krim), minuman yang bersoda, dan tablet obat effervescent. Lemak
menghambat pengosongan makanan di perut dan membuat perut terus terasa kenyang.

3. Karena hormon saat wanita mendekati masa haid atau saat memasuki masa menopause
(berhenti haid), yang menyebabkan pergerakan saluran cerna menjadi kurang lancar.

4. Kecemasan dan depresi ternyata juga dapat menyebabkan perut kembung. Karena
menurut penelitian, stress dapat meningkatkan asam lambung.

5. Beberapa obat contohnya anti radang, antibiotik dan yang mengandung hormon
estrogen juga dapat menyebabkan perut kembung. Kembung juga dapat terjadi pada
penderita penyakit kencing manis, tiroid dan penyakit ginjal.

Kesimpulan

Pencernaan merupakan suatu proses penguraian makanan dari struktur yang


komplek diubah menjadi satuan-satuan lebih kecil yang dapat diserap oleh enzim-enzim yang
diproduksi di dalam sistem pencernaan. Organ-organ utama yang berperan dalam sistem
pencernaan antara lain mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum, dan
anus. Pola makan yang tidak teratur serta faktor-faktor lain yang dapat mengganggur struktur
baik makro maupun mikro prgan pencernaan serta mekanisme dan enzim pencernaan dapat
menyebabkan mual, kembung, dan nyeri ulu hati sebagai indikasi radang lambung.

29
Daftar Pustaka

1. Sherwood L. Fisiologi manusia: dari sel ke sistem. Edisi ke-6. Jakarta: EGC; 2011.
2. Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: EGC; 2004.p.281-95.
3. Winami W, Kindangen K, Listiawati E : Tractus digestivus.edisi 2. Jakarta :Fakultas
kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana; 2010.
4. Mescher AL. Histologi dasar Junqueira: teks & atlas. Edisi ke-10. Jakarta : EGC;
2007. p.245-91.
5. Guyton, AC. Fisiologi manusia dan mekanisme penyakit. Edisi ke-8. Jakarta: EGC;
2006.p.573-99.
6. Murray RK et al. Harper’s illustrated biochemistry. 28th ed. New York: Appleton &
Lange; 2009.p.459-66.

7. Murray RK, Granner DK, Mayes PA, Rodwell VW. Biokimia Harper. In: Bani AP,
Sikumbang TMN. Pencernaan dan Absorpsi. 25th ed. Jakarta: EGC;2003.p.632-43.

30

You might also like