Professional Documents
Culture Documents
Sejalan dengan laju pertumbuhan penduduk serta kemajuan umat manusia, maka
kebutuhan energy di dunia semakin meningkat. Sementara minyak bumi yang selama ini
yang merupakan sumber energi utama di dunia jumlahnya semakin terbatas serta harganya
yang semakin mahal. Dengan demikian maka pengembangan sumber-sumber energi
alternatif, khususnya yang bersifat terbarukan, mutlak harus dilakukan agar pasokan energi di
masa depan tetap dapat terpenuhi. Salah satu energi alternatif tersebut adalah energi air.
Energi air telah dimanfaatkan manusia sejak ribuan tahun yang lalu dan bahkan pada saat ini
pemanfaatan energi air sebagai pembangkit listrik telah berkembang dengan pesat, mengingat
semakin terbatasnya bahan bakar fosil. Keunggulan dari penggunaan PLTA ini biayanya
yang relatif rendah, menjadikannya sumber yang kompetitif untuk energi terbarukan.
Pembangkitnya tidak menghabiskan air, tidak seperti pembangkit batu bara atau gas.
Salah satu Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang ada di Indonesia adalah
PLTA Cirata yang merupakan PLTA terbesar di Indonesia. Berlokasi di Desa Cadas Sari,
Kecamatan Tegal Waru, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Pembangkit yang dibangun
tahun 1983 memiliki kapasitas 8 x 126 Mega Watt (MW) dan jumlah pembangkit terpasang 8
unit 1.008 Mega Watt (MW) dengan produksi energi listrik rata-rata 1.428 Giga Watthour
(GWh) pertahun. Kapasitas 1008 MW tersebut terdiri dari Cirata I yang memiliki empat unit
masing-masing operasi dengan daya terpasang 126 MW yang mulai dioperasikan tahun 1988
dengan daya terpasang 504 MW, selain itu Cirata II juga dengan empat unit masing-masing
126 MW, yang mulai dioperasikan sejak tahun 1997 dengan daya terpasang 504 MW. Cirata
I dan II mampu memproduksi energi listrik rata-rata 1.428 GWh pertahun yang kemudian
dislaurkan melalui jaringan transmisi tegangan ekstra tinggi 500 kV ke sistem interkoneksi
Jawa-Madura-Bali (Jamali). Untuk menghasilkan energi listrik sebesar 1.428 Gwh,
dioperasikan delapan buah turbin dengan kapasitas masing-masing 129.000 KW dengan
putaran 187,5 RPM. Adapun tinggi air jatuh efektif untuk memutar turbin 112,5 meter
dengan debit air maksimum 135 m3 perdetik.
Bahkan pembangkit listrik ini berada di kedalaman 200 meter dari permukaan tanah.
Pembangkit ini dibangun jauh berada di dalam perut bumi yang dilubangi. Hal ini membuat
fasilitas pembangkit hanya bisa diakses lewat terowongan dengan panjang sekitar 1
kilometer. Di kedalaman 200 meter, ada 3 lantai yang masing-masing memiliki panjang 800
meter, dan lebar sekitar 20 meter. Sementara Lantai pertama merupakan tempat generator.
Sementara lantai kedua merupakan tempat kendali dan pengaturan air, serta lantai terbawah
merupakan tempat turbin dan pipa-pipa yang mengalirkan air dari Waduk Cirata guna
memutar turbin.
https://id.wikipedia.org/wiki/Pembangkit_Listrik_Tenaga_Air_Cirata
https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Bendungan_Cirata.jpg&filetimesta
mp=20130412063446&
https://finance.detik.com/energi/3044074/melihat-lebih-dekat-plta-terbesar-di-
indonesia-yang-dibangun-di-perut-bumi