Professional Documents
Culture Documents
PEMBAHASAN
85
total dari tambang. Hasil menjalankan simulasi skenario satu menggunakan software
NPV Scheduler sbb :
86
5100 E
A’ U
A A’
(3) Hasil Model Batas Pit Akhir (Ultimate Pit Limit Model)
Model batas pit akhir merupakan model yang berperan untuk menentukan
ultimate pit limit dari pit masukkan (blok model). Model ini juga memberikan
keterangan mengenai jumlah bijih d an waste yang berada di ultimate pit, estimasi
biaya penambangan, pengolahan, pendapatan dari penjualan produk berharga,
keuntungan bersih dari tambang, umur tambang, dan stripping ratio. Gambar 5.4
berikut merupakan gambar ultimate pit.
87
Gambar 5.4 Ultimate Pit - Skenario (1)
Hasil penting lainnya keluaran dari model batas pit akhir ( ultimate pit limit
model) ialah sebagai berikut :
Total tonase batuan : 170.044.076
Total tonase bijih : 127.759.450 tonne
Total tonase bijih SULF1 : 92.604.585 tonne
Total tonase bijih SULF2 : 35.154.866 tonne
Total tonase waste : 42.284.626 tonne
Perkiraan cadangan produk berharga :
Total tembaga : 228.306 tonne
Total emas : 60.650.711 gram
Pendapatan dari penjualan Au dan Cu ( Revenue) : $ 2.225.985.861
Biaya Penambangan : $ 362.966.881
Biaya Pengolahan : $ 324.296.253
Keuntungan bersih (Profit) : $ 1.538.722.727
Perkiraan NPV : $ 1.076.212.693
SR : 0,33
88
(4) Hasil Model Pushback (Pushback Generator)
Model Pushback bekerja dengan melanjutkan hasil keluaran model ekonomi
(harga logam, ongkos produksi, dll) dan hasil keluaran model batas pit akhir ( ultimate
pit limit beserta urutan penambangannya). Hasil dari model batas pit akhir yaitu
didapat jumlah cadangan bijih sekitar 127 juta tonne dengan laju produksi bijih yang
diharapkan untuk tetap dijaga dari tambang sebesar 10 juta tonne/tahun
Hasil keluaran model batas pit akhir bersama dengan batasan desain
pembuatan pushback seperti lebar jalan pengangkutan minimum yang ditetapkan
sebesar 20m. Laju bijih yang diharapkan masuk ke pabrik pen golahan (millore
sebesar 8 juta tonne bijih SULF1/ pushback) akan menjadi target utama pada model
penjadualan, selain laju penambangan 10 juta tonne/tahun. Model pushback telah
membagi tambang menjadi 10 pushback berdasarkan kesanggupan menyediakan
minimum untuk laju penambangan dan laju bijih SULF1 sebesar 10 juta tonne/tahun
dan 8 juta tonne/pushback. Keluaran model pushback generator akan menghasilkan
10 pushback. Penjelasan lebih lengkapnya seperti yang telah dirangkum pada tabel
dan gambar berikut.
5100 E
A’
A A’
89
Tabel 5.1
Hasil Keluaran Pushback Generator
Pushback Total tonase Total tonase Total tonase Total bijih Total bijih Laba bersih NPV Umur
batuan bijih waste SULF1 SULF2 (Profit) ($) pushback
(tonne) (tonne) (tonne) (tonne) (tonne) ($) (tahun)
90
Tabel 5.2
Mining ratio (Input)
Waktu (tahun) Target Minimum Maximum
Tabel 5.3
Waktu Kerja Keseluruhan Alat Angkut/Truk ( Input)
91
Tabel 5.4
Hasil Model Penjadualan
92
5100 E
U U
A’
A A’
MiningRatio : Tahun
93
J
a
m
Truck Tahun
Gambar 5.7 diatas merupakan gambar plan view dari periode penjadualan
terhadap bagian terdalam pit, sementara Gambar 5.8 merupakan gambar penampang
melintang dari utara-selatan periode penjadualan, dengan keterangan untuk gambar
periode penjadualan ialah kisaran (range) periode. Grafik pada Gambar 5.9
merupakan grafik mining ratio yang dihasilkan model penjadualan dimana angka s atu
berarti keadaan dimana bijih yang masuk milling plant sebesar 5.110.000 dan laju
penambangan (mining rate) sekitar 10juta, angka diatas/dibawah satu menunjukkan
tonase batuan (leach/waste) yang berubah guna menahan bijih SULF1 yang didapat
sebesar 5,11 juta tonne. Gambar 5.10 menunjukkan waktu kerja truk yang
dibutuhkan selama umur tambang dan hal ini bergantung terhadap target penjadualan
dan mining ratio.
94
leaching plant sebesar 2,5 juta tonne bijih SULF2, serta menjadikan salah satu
mineral/logam sebagai target utama, dalam kasus ini logam Cu dipilih sebagai produk
utama dan Au sebagai produk sampingan.
Model optimasi yang dipilih pada simulasi ini ialah optimasi kadar batas,
optimasi ini bekerja dengan menghitung kembali penjadualan dan menerapkan
strategi kadar batas untuk memaksimumkan NPV dari tambang. Hasil dari model
optimasi kadar batas didapat umur tambang sebesar 13 periode/13 tahun dimana
(1periode = 1 tahun).
Hasil dari model optimasi kadar batas yaitu model ini membagi tambang ke
dalam 13 tahun dan optimasi ini bekerja dengan cara berusaha menyusun ulang
penjadualan dengan mengurutkan atau mencari terlebih dahulu bijih berkadar tinggi
disusul pencarian bijih berkadar rendah dengan turut mengubah laju penambangan
guna mengejar target produksi (bijih SULF1 dan bijih SULF2), dengan tetap melihat
Cu sebagai produk utama tamb ang. Hasilnya terlihat jelas pada Tabel 5.5 yaitu
adanya peningkatan jumlah bijih dan penurunan jumlah waste yang didapat dari
model optimasi kadar batas dibandingkan dengan hasil model penjadualan. Untuk
lebih lengkapnya mengenai hasil model optimasi stockpile/optimasi kadar batas dapat
dilihat pada Tabel 5.5 dan Tabel 5.6
Tabel 5.5
Perbandingan Tonase Output Model
Hasil keluaranModel Tonase batuan Tonase bijih Tonase waste
(tonnex1000) (tonnex1000) (tonnex1000)
95
Tabel 5.6
Model Optimasi Kadar Batas
Periode Tonase Tonase Masukkan ke Tonase Hasil keluaran NPV
(tahun) batuan bijih pabrik pengolahan waste pabrik pengolahan ($x1000)
Periode2 18.828 15.359 8.925 0,043 2.500 0,032 3.469 18 2.956 117.157
Periode3 16.952 12.171 8.176 0,043 2.500 0,033 4.781 17 3.000 104.402
Periode4 18.131 12.873 8.999 0,044 2.500 0,032 5.258 20 3.718 118.154
Periode5 17.967 12.260 9.000 0,042 1.415 0,031 5.707 12 3.164 63.155
Periode6 14.747 11.208 8.999 0,042 1.452 0,030 3.539 14 3.440 70.051
Periode7 12.844 11.040 8.999 0,042 1.709 0,031 1.804 15 4.394 79.900
Periode8 12.680 11.862 8.999 0,042 2.500 0,032 818 16 4.817 79.033
Periode9 16.522 15.776 8.999 0,042 2.500 0,030 746 15 4.514 58.939
Periode10 6.815 6.336 3.767 0,041 2.500 0,029 479 5 1.632 18.641
Periode11 7.297 6.641 4.058 0,040 2.500 0,029 656 5 1.471 12.926
Periode12 7.156 6.483 3.994 0,040 2.407 0,029 673 3 1.099 6.560
Periode13 1.453 1.408 620 0,040 786 0,029 45 0,9 164 1.117
96
Hasil dari skenario (1) pada tambang yang akan diambil untuk dibandingkan
dengan skenario (2) maupun skenario (3) merupakan hasil yang dikelu arkan hingga
model pushback generator. Hasil simulasi skenario (1) tersebut membagi pit kedalam
sepuluh pushback dengan perkiraan cadangan ekonomis bijih tambang sekitar 127
juta tonne bijih, hal ini akan menjadi tolak ukur untuk kedua skenario lainnya k arena
pada NPV Scheduler untuk membentuk harga logam dan ongkos baru (pada saat
tambang berjalan) yang digunakan ialah hasil pushback generator (untuk kemudian
dibawa ke datamine studio), dimana keluaran pushback generator tidak dihasilkan
untuk kurun waktu tertentu sementara hasil penjadualan dan optimasi
stockpile/optimasi kadar batas disusun berdasarkan per kurun waktu tertentu. Hal
tersebut menyebabkan hasil yang digunakan untuk perbandingan skenario (2),
skenario (3) ialah keluaran hingga model pushback generator.
Tabel 5.7
Simulasi NPV Scheduler Skenario (2)
Nama komponen Keadaan awal Keadaan setelah Keadaan setelah
perubahan pertama perubahan kedua
Harga Au $ 23,6/gr $ 29,15/gr $ 53,915/gr
Cu $ 8.157,09/tonne $ 10.081,34/tonne $ 18.646,45/tonne
Biaya Penjualan Au $ 3,31/gr $ 4,09/gr $ 7,56/gr
Cu $ 8,1571/tonne $ 10,0813/tonne $ 18,6465/tonne
Biaya $ 1,166/tonne $ 1,2826/tonne $ 1,41/tonne
Penambangan
Biaya SULF1 $ 2,67/tonne $ 2,67/tonne $ 2,937/tonne
Pengolahan SULF2 $ 1,29/tonne $ 1,29/tonne $ 1,419/tonne
97
Skenario (2) memiliki masukkan mula -mula yaitu cebakan mineral (blok
model) yang sama dengan skenario (1) dengan kadar rata -rata tembaga 0,113% dan
kadar rata-rata emas 0,344 gram/tonne. Berikut gambar batas akhir dari pit akhir
untuk simulasi skenario (2).
Hasil penting lainnya dari optimasi pit simulasi skenario (2) menggunakan
NPV Scheduler :
Total tonase batuan : 185.293.261 tonne
Total tonase bijih : 135.791.977 tonne
Total tonase waste : 49.501.284 tonne
Pendapatan dari penjualan Au dan Cu ( Revenue) : $ 3.259.622.120
Biaya Penambangan : $ 481.951.441
Biaya Pengolahan : $ 350.333.912
Keuntungan bersih (Profit) : $ 2.427.044.231
Perkiraan NPV : $ 2.022.340.385
98
5.1.3 Skenario (3)
Skenario (3) mempunyai data awal cebakan mineral, parameter ekonomi
berupa harga logam, biaya penjualan, ongkos penambangan dan pengolahan,
perolehan, dilusi tambang, data geoteknik, dll yang sama dengan s kenario (1) seperti
yang telah dibahas pada Bab3. Simulasi perubahan untuk pertama kali terjadi ketika
tambang telah beroperasi sekitar 3 tahun meliputi penurunan harga logam dan ongkos
menjual disertai kenaikan ongkos penambangan. Perubahan kembali terjad i setelah
tambang beroperasi hampir 7 tahun meliputi penurunan harga logam dan ongkos
menjual disertai kenaikan ongkos baik penambangan maupun pengolahan. Tabel
berikut merupakan gambaran umum perubahan yang terjadi pada skenario (3).
Tabel 5.8
Simulasi NPV Scheduler Skenario (3)
Skenario (3) memiliki masukkan mula -mula yaitu cebakan mineral (blok
model) yang sama dengan skenario (1) dengan kadar rata -rata tembaga 0,113% dan
kadar rata-rata emas 0,344 gram/tonne. Berikut merupakan gambar batas akhir dari pit
untuk simulasi skenario (3).
99
Gambar 5.12 Ultimate Pit - Skenario (3)
Hasil penting lainnya dari optimasi pit s imulasi skenario (3) menggunakan
NPV Scheduler :
Total tonase batuan : 139.040.608 tonne
Total tonase bijih : 103.406.348 tonne
Total tonase waste : 35.634.260 tonne
Pendapatan dari penjualan Au dan Cu ( Revenue) : $ 1.799.298.971
Biaya Penambangan : $ 352.756.964
Biaya Pengolahan : $ 281.394.073
Keuntungan bersih (Profit) : $ 1.165.147.933
Perkiraan NPV : $ 990.652.802
100
Tabel 5.9
Perbandingan Antara Total Batuan, Bijih, Waste Tiap Skenario
Skenario Tonase batuan Total bijih Total waste
(tonne) (tonne) (tonne)
1 170.044.076 127.759.450 42.284.626
2 185.293.261 135.791.977 49.501.284
3 139.040.608 103.406.348 35.634.260
200
180
160
140
T o n n e ( m illio n )
120
To ta l r o c k
100 To ta l o r e
To ta l w a s te
80
60
40
20
0
1 2 3
S k e n a r io
Hasil keluaran model batas pit akhir berupa permukaan ultimate pit limit dari
simulasi ketiga skenario (1), (2), (3) setelah dijalankan pada NPV Scheduler, terlihat
bahwa skenario (1) dan (2) memiliki gambar permukaan yang relatif mirip, sementara
untuk skenario (3) menghasilkan gambar permukaan ultimate pit yang berbeda dari
skenario (1) dan (2).
Kenaikan harga komoditas logam diikuti meningkatnya ongkos penambangan
dan pengolahan yang mengakibatkan naiknya revenue ternyata hanya merubah sedikit
desain akhir pit suatu tambang, akan tetapi hal tersebut tidak dialami skenario
penurunan harga komoditas logam. Penurunan harga komoditas logam akan lebih
berdampak terhadap perubahan pada ultimate pit. Hal ini terlihat jelas seperti pada
Gambar 5.14 s/ Gambar 5.16 yaitu penurunan harga logam akan lebih berdampak
terhadap ultimate pit daripada adanya kenaikan harga komoditas logam yang pada
akhirnya turut mempengaruhi hasil optimasi pit.
101
Gambar 5.14 Ultimate Pit - Skenario (1) Gambar 5.15 Ultimate Pit - Skenario (2)
Simulasi ketiga skenario skenario (1), (2), (3) yang turut mengubah ongkos
penambangan per tonne bat uan maupun ongkos pengolahan per tonne bijih hanya
terjadi untuk skenario (2) dan (3), tetapi tidak terjadi pada skenario (1). Perbedaan
pemasukkan dari penjualan logam ( valuable product) untuk ketiga skenario (harga
logam skenario (3) < harga logam skenar io (1) < harga logam skenario (2)
mengakibatkan skenario (2) merupakan skenario yang menghasilkan pendapatan dari
tambang terbesar, disusul skenario (1), dan yang menghasilkan pendapatan dari
tambang terkecil yaitu skenario (3).
Pendapatan bersih dari ke tiga skenario skenario (1), (2), (3) proyek tambang
tersebut yaitu pemasukkan dari penjualan komoditas mineral dikurangi ongkos
penambangan dan pengolahan menempatkan skenario (2) sebagai skenario dengan
102
laba bersih yang dihasilkan tertinggi, disusul skena rio (1), dan yang terendah
menghasilkan laba bersih ialah skenario (3). Pendapatan bersih tersebut turut
mempengaruhi NPV ketiga skenario. Hal ini terlihat dari NPV tertinggi yang diraih
skenario (2), disusul skenario (1), dan skenario (3) sebagai skenario yang
menghasilkan NPV terendah.
Pada Gambar 5.17 dan Tabel 5.10 dibawah berikut terlihat bahwa meskipun
profit skenario (1) cukup berbeda dengan skenario (3) tetapi untuk NPV baik skenario
(1) maupun skenario (3) berada pada level kurang lebih sama. Hal ini dapat dijelaskan
karena umur proyek tambang skenario (3) lebih singkat daripada skenario (1),
sementara NPV sangat bergantung pada faktor umur/tahun yaitu NPV pada suatu
proyek akan lebih besar nilainya pada umur proyek yang lebih singkat.
Perubahan harga komoditas logam diikuti meningkatnya ongkos penambangan
dan pengolahan di tingkat produksi yang sama pada suatu proyek tambang (seperti
pada Gambar 5.17 dan Tabel 5.10) dari awal tambang berdiri hingga tambang
tersebut berakhir menyebabkan berubahnya kondisi keekonomian untuk ketiga
skenario seperti Cost, Revenue, Profit, dan NPV.
Tabel 5.10
Kondisi Keekonomian Untuk Ketiga Skenario
Skenario Revenue ($) Total Cost ($) Profit ($) NPV ($)
3,500,000,000
3,000,000,000
2,500,000,000
Revenue
2,000,000,000
Total Cost
Profit
1,500,000,000
NPV Estimate
1,000,000,000
500,000,000
0
1 2 3
Skenar io
103
Berubahnya harga komoditas logam diikuti meningkatnya ongkos
penambangan dan pengolahan yang terjadi pada ketiga skenario penambangan diatas
akan sangat mempengaruhi berakhirnya umur tamb ang umur tambang dan kadar batas
rata-rata dari logam yang dapat ditambang. Hal ini terlihat jelas dari Gambar 5.18,
dimana menurunnya harga komoditas logam akan lebih berdampak pada umur
tambang. Skenario (1) dan skenario (2) menghasilkan umur tambang y ang relatif
sama 12,78 tahun, sementara skenario (3) yang merupakan simulasi skenario disertai
dengan penurunan harga logam menjadi skenario dengan umur tambang tersingkat
9,74 tahun. Semakin singkatnya umur tambang tersebut diakibatkan berkurangnya
bijih yang dapat diperhitungakan menjadi cadangan yang kadarnya diatas kadar batas
minimum (dapat menghasilkan keuntungan apabila ditambang) dikarenakan asumsi
harga penerimaan dari penjualan logam rendah.
Hasil simulasi ketiga skenario pada NPV Scheduler memper lihatkan bahwa
perubahan harga komoditas logam dan ongkos produksi dapat mempengaruhi umur
tambang terutama dengan adanya penurunan harga logam yang akan lebih
mempengaruhi umur tambang daripada adanya kenaikan harga logam. Kenaikan
harga logam (mengakibat kan naiknya revenue) akan memberikan efek semakin
rendahnya kadar logam rata -rata yang masih menguntungkan apabila diambil
daripada adanya penurunan harga logam (mengakibatkan turunnya revenue). Tabel
dan gambar berikut disajikan untuk menambah penjelasan diatas.
Tabel 5.11
Umur Pushback Untuk Ketiga Skenario
104
14
12
10
Tahun
Lifetime of Mine
6 (Tahun)
0
1 2 3
Skenario
0.43
0.42
0.41
(gr/tonne)
0.39
0.38
0.37
1 2 3
Skenario
0.2
0.18
0.16
0.14
0.12
Kadar SULF1-Cu (%)
(%)
0.1
Kadar SULF2-Cu (%)
0.08
0.06
0.04
0.02
0
1 2 3
Skenario
105
Pada Tabel 5.12 dibawah ini akan ditampilkan tabulasi dari hasil ketiga skenario :
Tabel 5.12
Tabulasi ketiga skenario (estimasi)
106
Skenario (1)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 - - - - - - - - - - - - - - - - -
10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
Skenario (2)
2 x - - - - 50 50 - - - - - - - - - x 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
1 - - - - - - - - - - - - - - - - -
3 x x - - - 50 40 40 40 - - - - - - x x 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
10 10 10 10 10 10 10 10 10
2 x - - - - 58 58 - - - - - - - - - x
4 x x x - 60 60 - - - - - - - - x x x 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
10 10 10 10 10 10 10 10 10
3 x x - - - 58 48 48 48 - - - - - - x x
5 x x x x 50 60 - - - - - - - x x x x 12 12 12 12 12 12 12 12 12
10 10 10 10 10 10 10 4 x x x - 68 68 - - - - - - - - x x x
6 x x x x x - - - - - - - x x x x x 12 12 12 12 12 12 12 12 12
10 10 10 10 10 10 10 5 x x x x 58 68 - - - - - - - x x x x
7 x x x x x x - - - - - x x x x x x 12 12 12 12 12 12 12
10 10 10 10 10
6 x x x x x - - - - - - - x x x x x
8 x x x x x x x - - - x x x x x x x 12 12 12 12 12 12 12
10 10 10
7 x x x x x x - - - - - x x x x x x
12 12 12 12 12
8 x x x x x x x - - - x x x x x x x
12 12 12
Skenario (3)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 - - - - - - - - - - - - - - - - -
12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
2 x - - - - 88 88 - - - - - - - - - x
12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
3 x x - - - 88 78 78 78 - - - - - - x x
12 12 12 12 12 12 12 12 12
4 x x x - 98 98 - - - - - - - - x x x
12 12 12 12 12 12 12 12 12
5 x x x x 88 98 - - - - - - - x x x x
12 12 12 12 12 12 12
6 x x x x x - - - - - - - x x x x x Catatan
12 12 12 12 12 12 12 Blok bijih : blok berwarna kuning bertanda positif
7 x x x x x x - - - - - x x x x x x Blok waste : blok berwarna abu-abu bertanda negatif
12 12 12 12 12 Blok yang disilang (crossed) :batas maksimum pit
8 x x x x x x x - - - x x x x x x x yang mungkin terbentuk.
12 12 12
Semua satuan dalam ($x1000)
Gambar 5.21 Ultimate Pit – Simulasi Kenaikan Net Revenue (Program Sederhana)
107
Hasil simulasi kenaikan net revenue (harga komoditas logam) menggunakan
program sederhana dengan metoda optimasi Lerchs Grossman menunjukkan bahwa
kenaikan net revenue tidak berpengaruh terhadap ben tuk desain akhir pit (ultimate
pit). Hasil yang hampir sama terjadi pada bentuk pit optimal simulasi kenaikan
revenue NPV Scheduler.
Tabel 5.13
Kondisi Keekonomian Simulasi Kenaikan Revenue
Skenario Jumlah bijih Jumlah waste Profit ($)
1 10 23 268.000
2 10 23 304.000
3 10 23 604.000
Keuntungan bersih (net profit) yang didapat dari simulasi program sederhana
untuk skenario (1), skenario (2), dan skenario (3) yaitu kenaikan. Hasil Tabel 5.13 ini
mengindikasikan semakin besar kenaikan revenue akan lebih berdampak terhadap
profit.
Umur tambang yang didapat dari menjalankan program sederhana dipastikan
sama, baik untuk skenario (1), skenario (2), dan skenario (3) karena jumlah bijih dan
waste hasil optimasi sama. Hasil ini seolah menunjukkan adanya k ecenderungan umur
tambang yang relatif stabil meskipun terjadi kenaikan revenue (harga komoditas
logam), hal yang sama terjadi pada simulasi kenaikan revenue NPV Scheduler.
108
Skenario (1)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 - - - - - - - - - - - - - - - - -
10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
2 x - - - - 50 50 - - - - - - - - - x
Skenario (4)
10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
3 x x - - - 50 40 40 40 - - - - - - x x 1 - - - - - - - - - - - - - - - - -
10 10 10 10 10 10 10 10 10 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
4 x x x - 60 60 - - - - - - - - x x x 2 x - - - - 38 38 - - - - - - - - - x
10 10 10 10 10 10 10 10 10 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
5 x x x x 50 60 - - - - - - - x x x x 3 x x - - - 38 28 28 28 - - - - - - x x
10 10 10 10 10 10 10 12 12 12 12 12 12 12 12 12
6 x x x x x - - - - - - - x x x x x 4 x x x - 48 48 - - - - - - - - x x x
10 10 10 10 10 10 10 12 12 12 12 12 12 12 12 12
7 x x x x x x - - - - - x x x x x x 5 x x x x 38 48 - - - - - - - x x x x
10 10 10 10 10 12 12 12 12 12 12 12
8 x x x x x x x - - - x x x x x x x 6 x x x x x - - - - - - - x x x x x
10 10 10 12 12 12 12 12 12 12
7 x x x x x x - - - - - x x x x x x
12 12 12 12 12
8 x x x x x x x - - - x x x x x x x
12 12 12
Skenario (5)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 - - - - - - - - - - - - - - - - -
12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
2 x - - - - 28 28 - - - - - - - - - x
12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
3 x x - - - 28 18 18 18 - - - - - - x x
12 12 12 12 12 12 12 12 12
4 x x x - 38 38 - - - - - - - - x x x
12 12 12 12 12 12 12 12 12
5 x x x x 28 38 - - - - - - - x x x x
12 12 12 12 12 12 12
6 x x x x x - - - - - - - x x x x x Catatan
12 12 12 12 12 12 12 Blok bijih : blok berwarna kuning bertanda positif
7 x x x x x x - - - - - x x x x x x Blok waste : blok berwarna abu-abu bertanda negatif
12 12 12 12 12 Blok yang disilang (crossed) :batas maksimum pit
8 x x x x x x x - - - x x x x x x x yang mungkin terbentuk.
12 12 12 Semua satuan dalam ($x1000)
Gambar 5.22 Ultimate Pit – Simulasi Penurunan Net Revenue (Program Sederhana) 109
Hasil simulasi pada Gambar 5.24 memperlihatkan keadaan turunnya net revenue
(turunnya harga komoditas logam) akan lebih berdampak pada batas akhir pit (lebih sensitifnya
perubahan pada batas akhir pit) daripa da adanya kondisi kenaikan net revenue. Hasil ini sama
seperti simulasi penurunan revenue NPV Scheduler yaitu perubahan bentuk pit lebih terlihat
daripada adanya simulasi kenaikan revenue.
Tabel 5.14
Kondisi Keekonomian Simulasi Penurunan Revenue
Skenario Jumlah bijih Jumlah waste Profit ($)
1 10 23 268.000
4 9 19 114.000
5 8 17 30.000
Keuntungan bersih yang didapat dari simulasi program sederhana untuk simulasi
penurunan Hasil Tabel 5.14 ini memberi gambaran bagaimana pengaruh penurunan revenue
(harga komoditas logam) terhadap profit.
Umur tambang yang didapat dari menjalankan program sederhana ialah skenario (1) <
skenario (4) < skenario (5). Hal ini dapat dilihat dari jumlah bijih dan waste hasil optimasi.
Informasi yang didapat ialah bahwa p enurunan revenue (harga komoditas logam) akan sangat
memberi pengaruh pada umur tambang , hal yang sama terjadi pada simulasi penurunan
revenue menggunakan NPV Scheduler.
Pada Tabel 5.15 optimasi menggunakan teknik Lerchs Grossman vs Floating Cone
menunjukkan perbedaan keduanya terdapat pada desain pit skenario (4) penurunan revenue
yang menunjukkan Lerchs Grossman menghasilkan pit yang sedikit lebih sensitif dengan profit
sama, meskipun ketika revenue kembali diturunkan keduanya kembali sama.
Lerchs Grossman : Floating Cone :
Skenario 1
Skenario 2
Skenario 3
Skenario 4
Skenario 5