You are on page 1of 23

ASUHAN KEPERAWATAN (KASUS) KLIEN DENGAN LAPARATOMI

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. D. P DENGAN POST LAPARATOMI


DI RUANG ICU BLU RSUP PROF dr. R.D. KANDOU MANADO
Laporan Pendahuluan Klik >> Disini
3.1. Pengkajian
A. Identitas diri klien
Nama : Tn. D.P
Umur : 33 Tahun
Alamat : Malalayang
Jenis Kelamin : Laki-laki
Suku/Bangsa : Indonesia
Agama : Kr. Protestan
Pendidikan : SMP
No RM : 294367
Tanggal MRS : 26 September 2011
Tanggal pengkajian : 28 September 2011
B. Identitas penanggung jawab
Nama : Ny. S.L
Alamat : Malalayang
Hub. Dgn klien : Istri
C. Riwayat Kesehatan Keperawatan
 Keluhan Utama : nyeri pada luka post op.
 Riwayat kesehatan sekarang :Penurunan kesadaran akibat kecelakaan lalu lintas dialami
oleh penderita sekitar 45 menit sebelum masuk rumah sakit.
 Riwayat kesehatan dahulu : Sebelumnya pasien belum pernah melakukan operasi, pasien
tidak mempunyai riwayat penyakit – penyakit tertentu.

3.2. Data Medik


A. Dikirim Oleh : IRDB
B. Diagnosa Medik :
1. Saat masuk : Peritonitis ec. Suspek perforasi
2. Saat Pengkajian : post laparatomi
3.3. Keadaan Umum
A. KEADAAN SAKIT : Sedang
Alasan : Baring lemah, posisi tubuh semifowler
Alat medik IVFD RL 20 gtt/mnt ditangan kanan
B. TANDA-TANDA VITAL :
1. Kesadaran :
 Kualitatif : Compos Mentis
 Kuantitatif : Skala Coma Glasgow
o Respon motorik : 6
o Respon bicara : 5
o Respon membuka mata : 4
Jumlah : 15
2. Tekanan Darah : 138/75 mmHg
3. Suhu : 37ºC (Axillar)
4. Nadi : 110 x/menit
5. Pernapasan : Frekuensi 24 x/menit
Irama : Teratur, Jenis : Dada

3.4. Pengkajian Pola Kesehatan


A. KAJIAN POLA MANAJEMENT KESEHATAN DAN PEMELIHARAAN
KESEHATAN
a) Keluhan utama
Nyeri post laparatomi.
a) Provoking Incident : karena ca.anorektal
b) Quality of Pain : nyeri seperti menusuk – nusuk
c) Region : rasa sakit bisa reda.
d) Severity (Scale) of Pain:
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Keterangan :
0 : tidak nyeri
1-3 : nyeri ringan : secara objektif klien dapat berkomunikasi dengan baik.
4-6 : nyeri sedang :secara objektif klien dapat mendesis, dan menunjukkan lokasi nyeri, dapat
mendeskripsikannya, dapat mengikuti perintah dengan baik
7-9 : nyeri berat terkontrol : secara objektif klien terkadang tidak dapat mengikuti perintah tapi
masih respon terhadap tindakan, dapat menunjukkan lokasi nyeri, tidak dapat diatasi dengan
alih posisi nafas panjang dan distraksi
10 : pasien tidak mampu lagi berkomunikasi, memukul

Dilihat dari skala nyeri pasien berada pada skala 7-9 nyeri berat terkontrol
e) Time: nyeri dirasakan apabila luka post laparatomi akan dibersihkan atau apabila klien
bergerak

1. Data Subyektif :
a. Keadaan sebelum sakit :
Klien mengatakan bahwa sebelum dilakukan laparatomi, BAB klien 1-2 x sehari
dan BAK 4-5 x sehari
b. Keadaan sejak sakit :
Klien mengeluh nyeri pada luka post laparatomi, klien menyadari luka post laparatomi yang
dialaminya mengganggu aktifitas sehingga membutuhkan bantuan perawat.
2. Data Obyektif :
a. Observasi :
 Terdapat luka post laparatomi ± 23 cm.
 Terpasang IVFD RL 20 gtt/menit.
 Terpasang WSD

b. Pemeriksaan fisik :
 Kebersihan rambut : bersih.
 Kulit kepala : Bersih, tidak ada ketombe.
 Kebersihan kulit : Sedikit kotor,turgor baik, tidak bersisik
 Higiene rongga mulut : sedikit kotor.

B. KAJIAN NUTRISI METABOLIK


1. Data Subyektif :
a. Keadaan sebelum sakit :
Klien mengatakan bahwa klien makan 3x/ hari dengan porsi sedang dengan
komposisi makanan yaitu nasi,lauk-pauk dan sayur terkadang buah-buahan dan
susu. Kalau minum menurut klien dalam sehari klien bisa menghabiskan air putih
sebanyak 1000-1500 cc.
b. Keadaan sejak sakit :
Setelah operasi klien hanya mengkonsumsi makanan bubur saring dan susu.
2. Data Obyektif :
a. Observasi
Klien mengkonsumsi bubur saring 200cc dan air putih 50cc
b. Pemeriksaan fisik :
 Keadaan rambut : warna hitam
 Hidrasi kulit : Lembab
 Palpebrae : Tidak udem. Conjungtiva:Tidak anemis
 Sclera : Tidak ikterik
 Hidung : Tidak ada serumen
 Rongga mulut : Merah muda.Gusi merah muda tidak ada lesi dan tidak ada
perdarahan.
 Gigi geligi : Tidak caries.
 Lidah : Tidak ada lesi.Tonsil tidak ada peradangan
 Pharing : Tidak ada peradangan
 Kelenjar getah bening leher: Tidak ada pembesaran
 Kelenjar parotis : Tidak ada pembesaran
 Abdomen :
 Inspeksi :
- Bentuk : Datar
- Bayangan vena : Tidak tampak
- Benjolan vena : Tidak tampak

 Palpasi :
- Tanda nyeri umum : ada pada luka post laparatomi
- Massa : Tidak ada
- Hidrasi kulit : Lembab
- Hepar : Tidak teraba
- Lien : Tidak teraba
 Perkusi : Bunyi tympani
Ascites : Negatif
 Kulit :
 Edema : Negatif
 Icteric : Negatif
 Tanda-tanda radang : Negatif
 Lesi : luka post operasi
c. Pemeriksaan Diagnostik :
 Laboratorium :
Hb : 11,2 /dL
Leukosit : 15.400/uL
Trombosit : 265 ribu/uL
Eritrosit : 3.66 juta/uL
Hematokrit : 31,3 %
Creatinin darah : 0.9 mg/dl
Ureum darah : 26 mg/dl
Clorida : 110
Kalium dalam darah : 3,1
Natrium dalam darah :136
GDS : 124
d. Terapi :
- IVFD RL 30 gtt/m
- Ceftriaxone 2x1 gr IV
- Ranitidin 2x1 gr IV
- Metrdinasole 3x500 gr
- Ketorolak 3x3 gr

C. KAJIAN POLA ELIMINASI


1. Data Subyektif :
a. Keadaan sebelum sakit :
Klien mengatakan BAB sebelum masuk rumah sakit 1-2 x sehari,dan BAK 4-5 x
sehari
b. Keadaan sejak sakit :
Klien mengatakan klien BAK lewat kateter dan belum pernah BAB belum pernah
semenjak masuk rumah sakit.

2. Data Obyektif
a. Observasi :
Produksi urine klien hanya sedikit.

D. KAJIAN POLA AKTIVITAS DAN LATIHAN


1. Data Subyektif :
a. Keadaan sebelum sakit
Menurut klien,Klien aktif dalam melakukan pekerjaannya.
b. Keadaan sejak sakit
Klien mengatakan sekarang belum bisa beraktifitas seperti biasa karena masih
dalam perawatan.
2. Data Obyektif :
a. Observasi :
 Aktivitas harian (dibantu oleh perawat dan keluarga):
 Makan : 2
 Mandi : 2
 Berpakaian: 2
 Kerapian : 2
 BAB : 3
 BAK : 3
 Mobilisasi di tempat tidur : 2
 Ambulasi : Tempat tidur

E. KAJIAN POLA TIDUR DAN ISTIRAHAT


1. Data Subyektif :
a. Keadaan sebelum sakit :
Menurut klien, klien SMRS tidur cukup. Klien tidur pukul 23.00 bangun pukul
07.00.Kadang-kadang pada siang hari klien tidur 1-2 jam.
b. Keadaan sejak sakit :
Klien mengatakan pada malam hari klien sering terbangun karena nyeri di daerah
post op. Begitupun pada siang hari klien tidak bisa tidur dengan pulas.
2. Data Obyektif :
a. Observasi :
Expresi wajah mengantuk : Positif
Banyak menguap : Positif
Palpebrae inferior berwarna gelap : Negatif

F. KAJIAN POLA PERSEPSI KOGNITIF


1. Data Subyektif :
a. Keadaan sebelum sakit :
Klien mengatakan bahwa mata klien tidak mengalami gangguan,begitupun dengan
pendengaran dan penciuman tidak mengalami gangguan,daya ingat juga masih
tajam.
b. Keadaan sejak sakit :
Klien mengatakan bahwa saat inipun klien tidak mengalami gangguan dalam
penglihatan, penciuman dan pendengaran tapi daya ingat klien menurun.
2. Data Obyektif :
a. Observasi :
Klien tidak menggunakan kacamata dan alat bantu dengar, klien tidak bisa
menceritakan kejadian saat klien kecelakaan.
b. Pemeriksaan fisik :
 Penglihatan : Baik
 Pendengaran : Baik
NI : Mampu membedakan berbagai jenis bau.
 N II :Mampu membaca huruf terkecil,bisa membedakan berbagai jenis warna.
 N V sensorik : Belum mampu menguyah makanan untuk sekarang klien
menggunakan NGT sebagai alat bantu makan.
N VII sensorik : Mampu tersenyum,mengencangkan
wajah,menggembungkan pipi,menaikkan dan menurunkan alis mata dengan
simetris.Mampu mengidentifikasi rasa asin dan manis di lidah depan.
G. KAJIAN POLA PERSEPSI DAN KONSEP DIRI
1. Data Subyektif :
a. Keadaan sebelum sakit :
klien mengatakan bahwa klien adalah orang yang suka bergaul, klien senang
bergaul dengan siapapun dan dikenal di sekitar tempat tinggal.
b. Keadaan sejak sakit :
Klien mengatakan teman-temanya jarang melihat karena klien sekarang di rawat
di ICU.
2. Data Obyektif :
a. Observasi :
 Kontak mata : Baik
 Rentang perhatian : Baik
 Suara dan cara bicara : Kurang jelas
H. KAJIAN POLA PERAN DAN HUBUNGAN DENGAN SESAMA
1. Data Subyektif :
a. Keadaan sebelum sakit :
Klien mengatakan hubungan klien dengan anggota keluarga yang lain sangat baik.
b. Keadaan sejak sakit :
Klien sering diberi semangat oleh istri untuk bisa cepat sembuh, hubungan klien
dengan anggota keluarga masih baik.
2. Data Obyektif
a. Observasi :
Klien selalu mendapat perhatian dari keluarga.
Hubungan dengan keluarga dan perawat baik.

I. KAJIAN REPRODUKSI SEKSUALITAS : tidak dikaji


J. KAJIAN MEKANISME KOPING DAN TOLERANSI TERHADAP STRES
Data Subyektif :
Keadaan sebelum sakit :
klien mengatakan klien merasa stres dengan sakit yang dialami tapi klien hanya
berserah pada Tuhan.
Keadaan sejak sakit :
Klien mengatakan ingin cepat sembuh dan kembali ke rumah.
Data Obyektif :
Terlihat usaha klien untuk cepat sembuh, selalu mengikuti apa yang dianjurkan
Dr. dan perawat.
K. KAJIAN NILAI KEPERCAYAAN
DS : Klien mengatakan tidak dapat menjalankan ibadah dengan baik seperti
dahulu. Klien ingin kembali bisa pergi beribadah di gereja. Klien percaya Tuhan
akan memberikan kesembuhan kepadanya,
DO : klien dan istri sering berdoa untuk kesembuhannya.
3.5 Analisa Data
No. Data Penyebab Masalah
1. DS: klien mengatakan nyeri Dilakukan Nyeri akut
pada luka post op. pembedahan
DO : wajah tampak meringis
bila nyeri Terputusnya
kontinuitas jaringan

Merangsang saraf
serebri

Rangsanagan dikirim
ke hipotalamus

Dipersepsikan nyeri

2. DS: klien mengeluh tidak dapat Tindakan pembedahan Kerusakan


melakukan aktivitas seperti mobilitas
dahulu. Terjadi luka post op fisik
DO : klien hanya terbaring di
tempat tidur. Nyeri akut

Ketidaknyamanan

Mobilitas fisik
terganggu
3. DS: klien mengatakan terdapat Tindakan pembedahan Resiko
luka post laparatomi ± 20 cm infeksi
DO: terdapat luka post Terjadi luka media
laparatomi dengan 23 jahitan. masuknya kuman

Resiko infeksi
3.6 Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan luka post operasi.
2. Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri dan ketidaknyamanan
3. Resiko infeksi berhubungan dengan luka post operasi

3.7 Kriteria NANDA, NOC DAN NIC


A. Diagnosa 1 : Nyeri akut berhubungan dengan luka post operasi.
NANDA : Acute pain (1996)
Domain 12 : Kenyamanan. Perasaan sejahtera atau tenteram.
Kelas 1 : Kenyamanan fisik : Perasaan sejahtera atau nyaman dan atau bebas
dari rasa nyeri.
Pengertian : Pengalaman emosional dan sensori tidak menyenangkan yang
muncul dari kerusakan jaringan secara actual atau potensial atau menunjukkan
adanya kerusakan (Association for the Study of Pain) : Serangan mendadak atau
perlahan dari intensitas ringan sampai berat yang dapat diantisipasi atau diprediksi
durasi nyeri kurang dari 6 bulan.
Batasan karakteristik :
 Melaporkan nyeri secara verbal atau nonverbal
 Menunjukkan kerusakan
 Posisi untuk mengurangi nyeri
 Gerakan untuk melindungi
 Fokus pada diri sendiri
Faktor yang berhubungan :
 Agen cedera (fisik)
Clien outcomes :
 Menunjukkan nyeri : efek merusak,dibuktikan dengan indicator 1-
5(ekstrem,berat,sedang,ringan,atau tidak ada).
o Penurunan penampilan peran atau hubungan interpersonal.
o Gangguan kerja,kepuasan hidup atau kemampuan untuk mengendalikan.
o Penurunan konsentrasi
o Tergangganya tidur
o Penurunan nafsu makan atau kesulitan menelan
 Menunjukkan tingkat nyeri:
o Ekpresi lisan atau wajah
o Posisi tubuh melindungi
o Kegelisahan atau ketegangan otot
o Klien dalam kecepatan pernapasan,denyut jantung atau tekanan darah
 Klien akan menunjukkan teknik relaksasi secara individual yang efektif untuk
mencapai kenyamanan
 Klien akan mempertahankan tingkat nyeri pada atau kurang (skala 0-10)
 Klien melaporkan fisik dan psikologis
 Klie mengenali factor penyebab dan menggunakan tindakan untuk mencegah nyeri
 Klien melaporkan nyeri pada penyedia perawatan kesehatan
 Klien menggunajan tindakan mengurangi nyeri dengan analgesik dan non
analgesic seara tepat

Nursing Out Come (NOC) :


 Tingkat kenyamanan (2001)
Domain : Perceived-Health (V)
Class : Symtom-Status (V)
Scale : None to extensive (i)
Definisi : Perasaan senang secara fisik dan psikologis.
Indikator :
2100 01 : Melaporkan kenyamanan fisik
2100 02 : Melaporkan kepuasan terhadap pengawasan nyeri
2100 03 : Melaporkan kenyamanan psikologis
2100 07 : Melaporkan kepuasan terhadap tingkat kemandirian
2100 08 : Ekspresi puas terhadap pengawasan nyeri
 Tingkat nyeri (2102).
Domain : Perceived-Health (V)
Class : Symptom Status (V)
Scale : Severe to None (n)
Definisi : Jumlah nyeri yang dilaporkan atau ditunjukkan.
Indikator :
2102 01 : Melaporkan nyeri
2102 02 : Bagian tubuh yang diserang
21002 03 : Frekuensi nyeri
21002 04 : Panjangnya episode nyeri
21002 05 : Ekspresi mulut terhadap nyeri
21002 06 : Ekspresi wajah terhadap nyeri
21002 07 : Posisi perlindungan tubuh
21002 08 : Istirahat
21002 09 : Ketahanan otot
Nursing Intervention Classification (NIC) :
Pengaturan nyeri (1400) :
 Melakukan pengkajian yang komprehensif dari nyeri termasuk local, karakteristik,
serangan/durasi, frekuensi, kualitas, intensitas, atau penyebab dan faktor-faktor
pencetus.
 Mengobservasi tanda-tanda non verbal dari ketidaknyamanan terutama pada
ketidakmampuan berkomunikasi secara efektif.
 Memastikan klien mendapatkan perawatan analgesic.
 Menggunakan tehnik komunikasi terapeutik dan mengetahui pengalaman nyeri dan
respon klien terhadap nyeri.
 Menyediakan informasi tentang nyeri seperti : Penyebab, lamanya dan
cara mengantisipasi ketidaknyamanan.
 Mengontrol faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi respon
ketidaknyamanan.
 Mengurangi atau menghilangkan factor-faktor pencetus yang dapat meningkatkan
nyeri .
 Memantau kepuasan klien terhadap management nyeri.

B. Diagnosa 2 : Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri dan


ketidaknyaman.
NANDA : Impaired Physical Mobility (1973, 1998).
Domain 4 : Aktivitas/Istirahat.
Kelas 2 : Aktivitas/Latihan : Pergerakan bagian tubuh (mobilitas),
melakukan pekerjaan atau melakukan tindakan yang sering (tidak selalu) melawan
resistensi.
Pengertian : Keterbatasan dalam pergerakan fisik pada bagian tubuh tertentu
atau pada satu atau lebih ekstremitas.
Batasan karakteristik :
 Postur tubuh tidak stabil selama melakukan aktivitas rutin.
 Keterbatasan kemampuan melakukan ketrampilan motorik kasar.
 Keterbatasan kemampuan melakukan ketrampilan motorik halus.
 Sulit berbalik
Clien outcomes :
 Menunjukkan tingkat mobilitas, ditandai dengan indicator 1-5:
1. Ketergantungan/tidak berpartisipasi
2. Membutuhkan bantuan orang lain dan alat
3. Membutuhkan bantuan orang lain
4. Mandiri dengan pertolongan alat bantu
5. Mandiri penuh
o Penampilan yang seimbang
o Penampilan posisi tubuh
o Pergerakan sendi dan otot
o Melakukan perpindahan
o Ambulasi : Berjalan
o Ambulasi : Kursi roda
 Klien akan menunjukkan penggunaan alat bantu secara benar dengan pengawasan.
 Klien akan meminta bantuan untuk aktivitas mobilisasi jika diperlukan.
 Klien akan melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari secara mandiri dengan alat
bantu (Sebutkan aktivitas dan alat bantunya) ;
 Klien akan menyangga berat badan.
 Klien akan berjalan dengan menggunakan langkah-langkah yang benar sejauh
(sebutkan jaraknya).
 Klien akan berpindah dari dan ke kursi/kursi roda.
 Klien akan menggunakan kursi roda secara efektif.

Nursing Outcomes Classification (NOC) : Impaired Physical Mobility.


Definisi : Suatu keterbatasan dalam kemandirian, pergerakan fisik yang
bermanfaat dari tubuh atau satu ekstremitas atau lebih.
Suggested Outcomes :
 Ambulasi : Berjalan
 Ambulasi : Kursi roda
 Penampilan posisi tubuh
 Pergerakan sendi : Aktif
 Tingkat mobilitas
 Perawatan diri : Aktivitas kehidupan sehari-hari
 Pelaksanaan berpindah.
Nursing Intervention Classification (NIC) :
 Terapi aktivitas, ambulasi :
Meningkatkan dan membantu berjalan untuk mempertahankan atau memperbaiki
fungsi tubuh volunteer dan autonom selama perawatan serta pemulihan dari sakit
atau cedera.
 Terapi aktivitas : Mobilitas sendi :
Penggunaan pergerakan tubuh aktif atau pasif untuk mempertahankan atau
memperbaiki fungsi tubuh volunteer dan autonom selama perawatan serta
pemulihan dari sakit atau cidera
 Perubahan posisi :
Memindahkan klien atau bagian tubuh untuk memberikan kenyamanan,
menurunkan resiko kerusakan kulit, mendukung integritas kulit, dan
meningkatkan penyembuhan.

C. Diagnosa 3 : Resiko infeksi berhubungan dengan luka post operasi.


1. NANDA : Risk For Infection.
Domain 11 : Keselamatan/Perlindungan :
Bebas dari rasa bahaya, cedera fisik, kerusakan system imun, penjagaan dari
kehilangan, perlindungan keselamatan dan keamanan.
Kelas 1 : Infeksi : Respon host sehubungan dengan invasi pathogen.
Pengertian : Peningkatan risiko untuk terinvasi oleh organisme pathogen.
Batasan karakteristik :
 Prosedur invasive
 Tidak cukup pengetahuan dalam menghindari paparan pathogen.
 Trauma
 Destruksi jaringan dan peningkatan paparan lingkungan.
 Malnutrisi
 Pertahanan primer tak adekuat (kulit tak utuh, trauma jaringan, penurunan gerak
silia, cairan statis, perubahan sekresi pH, perubahan peristaltic).
Clien outcomes :
 Fakor resiko infeksi akan hilang dengan dibuktikan oleh keadekuatan status imun
klien, pengetahuan yang penting : Pengendalian infeksi, dan secara konsisten
menunjukkan perilaku deteksi resiko dan pengendalian resiko.
 Klien menunjukkan pengendalian resiko dengan indicator 1-5 (Tidak pernah,
jarang, kadang-kadang, sering, konsisten menunjukkan)
o Mendapatkan imunisasi yang tepat.
o Memantau factor resiko lingkungan dan perilaku seseorang.
o Menghindari pajanan terhadap ancaman kesehatan.
o Mengurang gaya hidup untuk mengurangi resiko.
 Terbebas dari tanda atau gejala infeksi.
 Menunjukkan hygiene pribadi yang adekuat.
 Mengindikasikan status gastrointestinal, pernapasan, genitourinaria dan imun
dalam batas normal.
 Menggambarkan factor yang menunjang penularan infeksi.
 Melaporkan tanda atau gejala infeksi serta mkengikuti prosedur pernapasan dan
pemantauan.
2. Nursing Outcomes Classification (NOC) :
Immobility Concequences : Physiological (0204)
Domain : Functional health (I)
Class : Mobility (C)
Scale : Severe to none (n)
Indikasi :
020401 Tekanan pada luka
020402 Konstipasi
020404 Penurunan status nutrisi
020409 Demam
020411 Penurunan kekuatan otot

NOC : Nutritional Status (1004)

Domain : Physiologic health (II)

Class : Nutrition (K)

Scale : Extremely compromised to not

compromised (a)
Indikasi :
100401 Pemasukan nutrisi
100402 Intake makanan dan minuman
100403 Energi
100404 Massa tubuh
100405 Berat badan
3. Nursing Intervention Classification (NIC) : Infection Control (6540).

Aktivitas :
 Membatasi jumlah pengunjung
 Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan perawatan
 Mengajarkan klien teknik mencuci tangan
 Menggunakan sabun anti mikrobakteri bila mencuci tangan
 Menggunakan sarung tangan steril
 Menginstruksikan kepada pengunjung untuk mencuci tangan saat masuk dan keluar dari
ruangan klien
 Mempertahankan teknik isolasi
 Menyendirikan klien yang terinfeksi
3.8. Implementasi & Evaluasi
Tgl/ Jam Dx Keperawatan Implementasi Evaluasi
27/09/201 1.Nyeri berhubunga 1.Mengobservasi S:
1 n dengan luka post tanda-tanda vital : Klien mengeluh nyeri
Pkl.08.00 operasi. T : 120/70 mmHg pada daerah post op.
N : 80 x/mnt O:
s/d R : 22 x/mnt -Ekspresi wajah
DS:
13.00 SB : 36,7°C meringis kesakitan.
Klien mengeluh
WITA Pengaturan nyeri -Terpasang kasa dan
nyeri pada luka post
(1400): plester yang menutupi
op. 2.Melakukan luka post op.
pengkajian yang A:
DO : komprehensif dari Tingkat kenyamanan
-Meringis kesakitan. nyeri termasuk (2001)
-Terdapat luka local, karakteristik, Scale : None to
jahitan yang ditutupi serangan/durasi, extensive (i)
kasa steril dan frekuensi, kualitas, 2100 01 : Melaporkan
plester dengan intensitas, atau kenyamanan fisik
23 jahitan. penyebab dan 2S(berat)
faktor-faktor 2100 02 : Melaporkan
pencetus. kepuasan terhadap
3.Mengobservasi pengawasan nyeri 2
tanda-tanda non S(berat)
verbal dari 2100 03 : Melaporkan
ketidaknyamanan kenyamanan
terutama pada psikologis 2 S(berat)
ketidakmampuan 2100 07 : Melaporkan
berkomunikasi kepuasan terhadap
secara efektif. tingkat kemandirian 2
4.Memastikan S (berat)
klien mendapatkan 2100 08 : Ekspresi
perawatan puas terhadap
analgesic.kolaboras pengawasan nyeri 2
i dengan dokter). S(berat)
5.Menggunakan Tingkat nyeri (2102).
tehnik komunikasi Scale : Sever
terapeutik dan e to None (n)
mengetahui Indikator :
pengalaman nyeri 2102 01 :
dan respon klien Melaporkan nyeri 2
terhadap nyeri. Sub (berat)
6.Menyediakan 2102 02 : Bagian
informasi tentang tubuh yang diserang 2
nyeri Sub (berat)
seperti : Penyebab, 21002 03 : Frekuensi
lamanya dan nyeri 2Sub(berat)
cara mengantisipas 21002 04
i ketidaknyamanan. : Panjangnya episode
7.Mengontrol nyeri 2 Sub(berat)
faktor-faktor 21002 05 : Ekspresi
lingkungan yang mulut terhadap nyeri 2
mempengaruhi Sub(berat)
respon 21002 06 : Ekspresi
ketidaknyamanan. wajah terhadap nyeri 2
8.Mengurangi atau S ub(berat
menghilangkan 21002 07 : Posisi
factor-faktor perlindungan tubuh
pencetus yang 2Sub(berat)
dapat 002 08 : Istirahat 2
meningkatkan Sub(berat)
nyeri 21002 09 : Ketahanan
9.Memantau otot 3 M(sedang)
kepuasan klien P:
terhadap Lanjut Intervensi
management nyeri. keperawatan.
10.Kolaborasi
dengan Tim Medis
dalam pemberian :
- IVFD RL 20
gtt/mnt
- Ceftiaxone 1x2 gr
IV
- Antrain 3x500mg
IV
-
Ranitidin2X150
mg IV
Diet bebas lunak

28/09/201 2.Kerusakan 1.Mengobservasi S : Klien mengatakan


1 mobilitas fisik tanda-tanda vital : tidak bisa bekerja
Pkl.08.00 berhubungan dengan T : 120/80 mmHg seperti biasanya
nyeri dan N : 92 x/mnt O:
s/d ketidaknyamanan. R : 24 x/mnt 1.Aktivitas harian :
13.00 2.Terapi aktivitas : -Mandi :2
WITA DS : Mobilitas sendi : -Makan :2
Klien mengatakan Penggunaan -Kerapian : 2
bahwa klien tidak pergerakan tubuh -Berpakaian : 2
bisa lagi bekerja aktif atau pasif -BAB :3
DO : untuk -BAK :3
1.Aktivitas harian mempertahankan -Mobilisasi di tempat
(dibantu oleh atau memperbaiki tidur : 2
perawat ) : fungsi tubuh -Ambulasi : Tempat
-Mandi :2 volunter dan tidur
-Makan :2 autonom selama A : Mobility level
-Kerapian : 2 perawatan serta (0208)
-Berpakaian : 2 pemulihan dari  020801 Penampilan
-BAB :3 sakit atau cidera yang seimbang skala
-BAK :3 3.Perubahan posisi 2(Membutuhkan
-Mobilisasi di :
tempat tidur : 2 Memindahkan bantuan orang lain dan
- klien atau bagian alat)
Ambulasi : Tempat tubuh untuk  020802 Penampilan
tidur memberikan posisi tubuh skala 2.
-Rentang gerak : kenyamanan,  020805 Melakukan
Terbatas menurunkan resiko perpindahan skala 2.
kerusakan kulit, P : Lanjutkan
mendukung intervensi
integritas kulit, dan keperawatan
meningkatkan
penyembuhan.

29/09/201 3.Resiko infeksi Infection Control S:


1 berhubungan dengan (6540) : Klien mengatakan
Pkl.08.00 luka post operasi. 1.Membatasi pengunjung yang
DS : - jumlah datang tidak mencuci
s/d
DO : pengunjung. tangan sebelum
13.00
 Tampak luka post 2.Mencuci tangan masuk ruang
WITA sebelum dan perawatan.
operasidengan
sesudah melakukan O:
23jahitan
perawatan.  Tampak luka post
3.Mengajarkan operasi
klien teknik  Pengunjung yang
mencuci tangan.
4.Menggunakan datang tidak mencuci
sabun anti tangan ketika masuk
mikrobakteri bila diruang perawatan.
mencuci tangan. A:
5.Menggunakan  Mendapatkan
sarung tangan imunisasi yang tepat
steril. skala 2(Jarang).
6.Menginstruksika Memantau factor
n kepada
resiko lingkungan dan
pengunjung untuk
mencuci tangan perilaku seseorang
saat masuk dan skala 3(Kadang-
keluar dari ruangan kadang).
klien.  Menghindari pajanan
7.Mempertahankan terhadap ancaman
teknik isolasi. kesehatan skala 3.
8.Menyendirikan
 Mengurangi gaya
klien yang
terinfeksi. hidup untuk
9.Mempertahankan mengurangi resiko
teknik isolasi. skala 3.
10.Menyendirikan
klien yang P:Lanjutkan
terinfeksi. intervensi
12.Kolaborasi keperawatan
dengan Tim Medis
dalam pemberian
terapi :
- IVFD RL 20
gtt/mnt
- Ceftiaxone 1x2 gr
IV
(antibiotik)
- metrodinasole
3x500gr
-
Ranitidin2X150
mg IV
Diet bebas lunak

You might also like