Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
Muhammad Rizqi Abhari (4514030012)
Nurul Syifa (4514030016)
Shopia Eva Nurcahyani (4514030025)
ABT 7B
Motivasi dalam Bahasa Inggris disebut motivation yang berasal dari Bahasa Latin
movere yang berarti dorongan atau menggerakkan. Menurut Dirgahunarso Singgih,
motivasi atau upaya untuk memenuhi kebutuhan pada seseorang dapat dipakai
sebagai alat untuk menggairahkan seseorang untuk giat melakukan kewajibannya
tanpa harus diperintah atau diawasi.
Pada dasarnya, tingkah laku manusia itu bersifat majemuk. Karena dalam
tujuannya sering kali tidak hanya satu. Tujuan juga menentukan seberapa aktif
individu akan bertingkah laku. Sebab, selain ditentukan oleh motif dasar, tingkah
laku juga ditentukan oleh keadaan dari tujuan. Berikut beberapa tujuan dari
motivasi konsumen:3
a. Meningkatkan kepuasan. :
b. Mempertahankan loyalitas. :
c. Efisiensi. :
d. Efektivitas. :
a. Faktor Dalam (biologis & fisiologis): seperti rasa lapar dan haus.
b. Faktor Luar (lingkungan): seperti aroma makanan.
d. Faktor Psikologis
Motivasi (dorongan) adalah kebutuhan yang cukup menekankan untuk
mengarahkan seseorang mencari cara untuk memuaskan kebutuhan
tersebut. Kebutuhan berubah menjadi motivasi kalau merangsang sampai
tingkat intensitas yang mencukupi. Seperti yang dikemukakan oleh teori
Maslow mula-mula seseorang mencoba untuk memuaskan kebutuhan yang
paling penting, setelah kebutuhan tersebut terpuaskan maka kebutuhan itu
tidak lagi menjadi motivator dan kemudian orang tersebut akan memuaskan
kebutuhan yang lebih penting selanjutnya.
Seseorang yang termotivasi siap untuk bertindak demi mencapai suatu
tujuan. Bagaimana orang tersebut bertindak dipengaruhi oleh persepsi
mengenai situasi. Persepsi itu sendiri adalah proses yang dilalui orang dalam
memilih, mengorganisasikan, dan mengintepresentasikan informasi. Orang
dapat memiliki persepsi yang berbeda dari objek yang sama karena adanya
tiga proses persepsi, yakni:
Teori Maslow dikenal juga sebagai Teori Hirarki disebutkan darimana kebutuhan
manusia dapat disusun secara hirarki. Kebutuhan paling atas menjadi motivator
utama jika kebutuhan tingkat bawah semua sudah terpenuhi.
Dari teori hirarki kebutuhan tersebut, oleh Maslow dikembangkan atas dasar tiga
asumsi pokok, yaitu:
a. Manusia adalah makhluk yang selalu berkeinginan, dan
keinginannya tidak selalu terpenuhi
b. Kebutuhan yang sudah terpenuhi, tidak akan menjadi pendorong lagi.
c. Kebutuhan manusia tersusun menurut hirarki tingkat pentingnya kebutuhan.
Kebutuhan ini lebih bersifat egoistik dan berkaitan erat dengan status
seseorang. Semakin tinggi status seseorang maka akan semakin tinggi pula
kebutuhannya akan pengakuan, penghormatan, prestis, dan lain-lain.
e. Kebutuhan Aktualisasi (Self-Actualization Needs)
Kebutuhan jenis ini merupakan kebutuhan yang paling tinggi, yaitu untuk
menunjukkan prestasinya yang maksimal tanpa terlalu menuntut imbalan dari
organisasi. Motivasi yang ada pada diri konsumen akan mewujudkan suatu
tingkah laku yang diarahkan pada tujuan yang mencapai sasaran kepuasan.
Dengan demikian, jika seseorang mempunyai motivasi yang tinggi terhadap obyek
tertentu, maka dia akan terdorong untuk berperilaku menguasai obyek tersebut.
Sebaliknya jika motivasinya rendah, maka dia akan mencoba untuk menghindari
obyek yang bersangkutan. Implikasinya dalam pemasaran adalah kemungkinan
orang tersebut berminat untuk membeli produk/merek yang ditawarkan pemasar
atau tidak.