You are on page 1of 5

Pengertian dan Fungsi Induktor beserta Jenis-jenisnya

Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 12 pt, Bold

Pengertian dan Fungsi Induktor beserta jenis-jenisnya – Selain Resistor dan Kapasitor,
Induktor juga merupakan komponen Elektronika Pasif yang sering ditemukan dalam
Rangkaian Elektronika, terutama pada rangkaian yang berkaitan dengan Frekuensi Radio.
Induktor atau dikenal juga dengan Coil adalah Komponen Elektronika Pasif yang terdiri dari
susunan lilitan Kawat yang membentuk sebuah Kumparan. Pada dasarnya, Induktor dapat
menimbulkan Medan Magnet jika dialiri oleh Arus Listrik. Medan Magnet yang ditimbulkan
tersebut dapat menyimpan energi dalam waktu yang relatif singkat. Dasar dari sebuah
Induktor adalah berdasarkan Hukum Induksi Faraday.

Kemampuan Induktor atau Coil dalam menyimpan Energi Magnet disebut dengan Induktansi
yang satuan unitnya adalah Henry (H). Satuan Henry pada umumnya terlalu besar untuk
Komponen Induktor yang terdapat di Rangkaian Elektronika. Oleh Karena itu, Satuan-satuan
yang merupakan turunan dari Henry digunakan untuk menyatakan kemampuan induktansi
sebuah Induktor atau Coil. Satuan-satuan turunan dari Henry tersebut diantaranya adalah
milihenry (mH) dan microhenry (µH). Simbol yang digunakan untuk melambangkan
Induktor dalam Rangkaian Elektronika adalah huruf “L”.

Simbol Induktor

Berikut ini adalah Simbol-simbol Induktor :

Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 12 pt

Nilai Induktansi sebuah Induktor (Coil) tergantung pada 4 faktor, diantaranya adalah :
• Jumlah Lilitan, semakin banyak lilitannya semakin tinggi Induktasinya

• Diameter Induktor, Semakin besar diameternya semakin tinggi pula induktansinya

• Permeabilitas Inti, yaitu bahan Inti yang digunakan seperti Udara, Besi ataupun Ferit.

• Ukuran Panjang Induktor, semakin pendek inductor (Koil) tersebut semakin tinggi
induktansinya.

Jenis-jenis Induktor (Coil)

Berdasarkan bentuk dan bahan inti-nya, Induktor dapat dibagi menjadi beberapa jenis,
diantaranya adalah :

• Air Core Inductor – Menggunakan Udara sebagai Intinya

• Iron Core Inductor – Menggunakan bahan Besi sebagai Intinya

• Ferrite Core Inductor – Menggunakan bahan Ferit sebagai Intinya

• Torroidal Core Inductor – Menggunakan Inti yang berbentuk O Ring (bentuk Donat)

• Laminated Core Induction – Menggunakan Inti yang terdiri dari beberapa lapis
lempengan logam yang ditempelkan secara paralel. Masing-masing lempengan logam
diberikan Isolator.

• Variable Inductor – Induktor yang nilai induktansinya dapat diatur sesuai dengan
keinginan. Inti dari Variable Inductor pada umumnya terbuat dari bahan Ferit yang dapat
diputar-putar.

Fungsi Induktor (Coil) dan Aplikasinya

Fungsi-fungsi Induktor atau Coil diantaranya adalah dapat menyimpan arus listrik dalam
medan magnet, menapis (Filter) Frekuensi tertentu, menahan arus bolak-balik (AC),
meneruskan arus searah (DC) dan pembangkit getaran serta melipatgandakan tegangan.

Berdasarkan Fungsi diatas, Induktor atau Coil ini pada umumnya diaplikasikan :

• Sebagai Filter dalam Rangkaian yang berkaitan dengan Frekuensi

• Transformator (Transformer)

• Motor Listrik

• Solenoid

• Relay

• Speaker

• Microphone
Induktor sering disebut juga dengan Coil (Koil), Choke ataupun Reaktor.

Induktor

Beberapa jenis induktor harga rendah.

Simbol

Tipe Pasif

Jenis-jenis lilitan

Lilitan ferit sarang madu

Lilitan sarang madu dililit dengan cara bersilangan untuk mengurangi efek kapasitansi
terdistribusi. Ini sering digunakan pada rangkaian tala pada penerima radio dalam jangkah
gelombang menengah dan gelombang panjang. Karena konstruksinya, induktansi tinggi dapat
dicapai dengan bentuk yang kecil.

Lilitan inti toroid

Sebuah lilitan sederhana yang dililit dengan bentuk silinder menciptakan medan magnet
eksternal dengan kutub utara-selatan. Sebuah lilitan toroid dapat dibuat dari lilitan silinder
dengan menghubungkannya menjadi berbentuk donat, sehingga menyatukan kutub utara dan
selatan. Pada lilitan toroid, medan magnet ditahan pada lilitan. Ini menyebabkan lebih sedikit
radiasi magnetik dari lilitan, dan kekebalan dari medan magnet eksternal.

Rumus induktansi

Rumus induktansi

Konstruksi Rumus Besaran (SI, kecuali disebutkan khusus)


 L = induktansi

 μ0 = permeabilitas vakum

 K = koefisien Nagaoka
Lilitan silinder
 N = jumlah lilitan

 r = jari-jari lilitan

 l = panjang lilitan

 L = induktansi

Kawat lurus  l = panjang kawat

 d = diameter kawat

 L = induktansi (µH)

 r = jari-jari lilitan (in)


Lilitan silinder pendek berinti
udara
 l = panjang lilitan (in)

 N = jumlah lilitan

 L = induktansi (µH)

 r = rerata jari-jari lilitan (in)


Lilitan berlapis-lapis berinti
 l = panjang lilitan (in)
udara

 N = jumlah lilitan

 d = tebal lilitan (in)

 L = induktansi

 r = rerata jari-jari spiral


Lilitan spiral datar berinti
udara
 N = jumlah lilitan

 d = tebal lilitan

 L = induktansi

 μ0 = permeabilitas vakum

 μr = permeabilitas relatif bahan


inti
Inti toroid

 N = jumlah lilitan

 r = jari-jari gulungan

 D = diameter keseluruhan
Hubungan induktor

Induktor dalam konfigurasi paralel memiliki beda potensial yang sama. Untuk menemukan
induktansi ekivalen total (Leq):

Arus dalam induktor deret adalah sama, tetapi tegangan yang membentangi setiap induktor
bisa berbeda. Penjumlahan dari beda potensial dari beberapa induktor seri sama dengan
tegangan total. Untuk menentukan todu total digunakan rumus:

Hubungan tersebut hanya benar jika tidak ada kopling magnetis antar kumparan.

Energi yang tersimpan

Energi yang tersimpan di induktor ekivalen dengan usaha yang dibutuhkan untuk
mengalirkan arus melalui induktor, dan juga medan magnet:

Dimana L adalah induktansi dan I adalah arus yang melalui induktor.

You might also like