You are on page 1of 7

BAB 1

PEMBAHASAN
1. Konsep Keperawatan kesehatan Kerja
keperawatan kesehatan kerja merupakan cabang dari keperawatan masyarakat
atau komunitas yang merupakan konsep dan franie work dari berbagai disiplin
ilmu ( keperawatan, kedokteran, kesehatan masyarakat, ilmu social perilaku dan
prinsip-prinsip manajemen) yang bertujuan untuk meningkatkan dan memelihara
status kesehatan pekerja, serta melindungi pekerja dari kecelakan kerja dan faktor
resiko bahaya di tempat lingkungan kerja yang sehat dan aman.

2. Asuhan Keperawatan kesehatan Kerja


A. Pengkajian
1. Inti (core)
a. Histori
 Kapan mulai bekerja
 Usia mulai bekerja
 Alasan bekerja
 Pengalaman pekerja
b. Demografi
Distribusi pekerja berdasarkan jenis kelamin,usia, pendidikan, jenis
pendidikan, kecelakaankerja, keamitian akibat kerja jumlah
tanggungan, pekerjaan sampingan pekerja, kebiasaan pekerja, jenis olahraga
2. Subsistem
1) Lingkungan fisik
2) Pendidikan
3) Keamanan dan transportasi
4) Politik dan pemerintahan
5) Pelayanan umum dan kesehatan
6) Komunikasi
7) Ekonomi
8) Rekreasi

B. Analisis Data
1) Analisa maslah berdasarkan Prioritas :
 Masalah (aktual, resiko, potensial)
 Ketersediaan sarana
 Kemauan pekerja dan keluarga
 Kemauan perusahaan
2) Analisa masalah berdasarkan data fokus, :
 Kecelakaan kerja yg sering terjadi
 Perilaku yg tidak sehat
 Lingkungan yg tidak sehat
 Penyakit akibat kerja

C. Diagnose Keperawatan dan Intervensi


diagnosa: Resiko peningkatan penyakit akibat kerja berhungan dengan
kurang pengetahuan pekerjadan pemilik usaha tentang standar
keselamatan dan kesehatan kerja, dan tidak menggunakan APD.
tujuan: setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 minggu
diharapkan pekerja terhindar dari kecelakaan kerja yang di
sebabkan oleh kurangnya pengetahuan pekerja dan pemilik usaha
mengenai standar kesehatan dan keselamatan kerja dan resiko tidak
mengguanakan APD.
batasan karakteristik:
1) meningkatnya pengetahuan pekerja tentangkeamanan saat bekerja
dengan menggunakanAPD
2) Setelah dilakukan tindakan keperawatanselama 1 minggu:
Pengetahuan pemilik usahadan pekerja mengenai alat pelindung
diri (APD)
3) Setelah dilakukan tindakan keperawatanselama 1 minggu :
pemilik usaha dan pekerjatermotivasi untuk memakai APD
yangmelindungi pekerja4.
4) Setelah dilakukan tindakan keperawatanselama 1 minggu :
pemilik dan pekerja maumengadakan kerjasama dengan
perusahaan APD
intervensi keperawatan:
1) Pemaparan materi pada pemilik usaha danpekerja mengenai berbagai
kecelakaan kerja
 Pemaparan materi pada pemilik usaha danpekerja mengenai
risiko yang bisa terjadiakibat tidak menggunakan APD
2) - Pemaparan materi mengenai manfaat APDdan macam-macamnya
- Pengenalan alat yang digunakan untukmelindungi pekerja
- Memasang poster tentang akibat yang ditimbulkan jika tidak
menggunakan APD
- Menyebar leaflet tentang pentingnya APDdan bahaya tidak
menggunakan APD
3) - Mempraktikan cara penggunaan APDlangsung oleh anggota perusahaan
.-Memotivasi pemilik usaha dan pekerjaberkenaan penggunaan APD
4) -Bersama berdiskusi tentang pemilihan APD
-Mengajak pemilik usaha untuk membinahubungan
kemitraan dengan penyedia APD danpihak puskesmas
-Mempromosikan penggunaan APD kepadakaryawan.
-Pemilik membuat peraturan bagi parakaryawannya untuk wajib
menggunakan APD
D. Standar Evaluasi
1. .-Pemilik usaha dan pekerja dapatmenyebutkan kembali 3 dari 4
kecelakaankerja
-pemilik usaha dan pekerja menyebutkankembali apa yang dimaksud
dengan kecelakaankerja.
-pemilik usaha dan pekerja menyebutkankembali 4 dari 7 resiko masalah
kesehatanakibat kecelakaan kerja
2. Pemilik usaha dan pekerja menyebutkankembali 4 dari 5 jenis-jenis APD
yang telah dikenalkan penyuluh.
3. .- Pemilik usaha, para pekerja beserta petugaskesehatan dan mahasiswa
mendiskusikan temtangAPD
-pemilik usaha memutuskan untuk menggunakanAPD
4. .- Pemilik mau mengadakan kerjasama denganperusahaan APD
-Pemilik mampu mengajak pekerja untukmenggunakan APD
-Pemilik mampu membuat peraturan penggun aanAPD
-Pekerja mau mematuhi aturan yang sudah dibuat

3. Program kesehatan Kerja


a. Pelayanan Preventif.
Pelayanan ini diberikan guna mencegah terjadinya penyakit akibat kerja,
penyakitmenular dilingkungan kerja dengan menciptakan kondisi pekerja dan
mesin atau tempatkerja agar ergonomis, menjaga kondisi fisik maupun
lingkungan kerja yang memadai dantidak menyebabkan sakit atau
mebahayakan pekerja serta menjaga pekerja tetap sehat.
Kegiatannya antara lain meliputi:
1. Pemeriksaan kesehatan yang terdiri atas:
· Pemeriksaan awal/sebelum kerja.
· Pemeriksaan berkala.
· Pemeriksaan khusus.
2. Imunisasi.
3. Kesehatan lingkungan kerja.
4. Perlindungan diri terhadap bahaya dari pekerjaan.
5. Penyerasian manusia dengan mesin dan alat kerja.
6. Pengendalian bahaya lingkungan kerja agar ada dalam kondisi aman
(pengenalan,pengukuran dan evaluasi).

b. Pelayanan Promotif.
Peningkatan kesehatan (promotif) pada pekerja dimaksudkan agar
keadaan fisik danmental pekerja senantiasa dalam kondisi baik. Pelayanan ini
diberikan kepada tenaga kerjayang sehat dengan tujuan untuk meningkatkan
kegairahan kerja, mempertinggi efisiensi dandaya produktifitas tenaga
kerjaKegiatannya antara lain meliputi:
1. Pendidikan dan penerangan tentang kesehatan kerja.
2. Pemeliharaan dan peningkatan kondisi lingkungan kerja yang sehat.
3. Peningkatan status kesehatan (bebas penyakit) pada umumnya.
4. Perbaikan status gizi.
5. Konsultasi psikologi.
6. Olah raga dan rekreasi.

c. Pelayanan Kuratif.
Pelayanan pengobatan terhadap tenaga kerja yang menderita sakit akibat
kerjadengan pengobatan spesifik berkaitan dengan pekerjaannya maupun
pengobatan umumnyaserta upaya pengobatan untuk mencegah meluas
penyakit menular dilingkungan pekerjaan.Pelayanan ini diberikan kepada
tenaga kerja yang sudah memperlihatkan gangguankesehatan/gejala dini
dengan mengobati penyakitnya supaya cepat sembuh dan
mencegahkomplikasi atau penularan terhadap keluarganya ataupun teman
kerjanya.
Kegiatannya antara lain meliputi:
1. Pengobatan terhadap penyakit umum.
2. Pengobatan terhadap penyakit dan kecelakaan akibat kerja.

d. Pelayanan Rehabilitatif.
Pelayanan ini diberikan kepada pekerja karena penyakit parah atau
kecelakaan parahyang telah mengakibatkan cacat, sehingga menyebabkan
ketidakmampuan bekerja secarapermanen, baik sebagian atau seluruh
kemampuan bekerja yang baisanya mampu dilakukansehari-hari.
Kegiatannya antara lain meliputi:
1) Latihan dan pendidikan pekerja untuk dapat menggunakan
kemampuannya yang masihada secara maksimal.
2) Penempatan kembali tenaga kerja yang cacat secara selektif sesuai
kemampuannya.
3) Penyuluhan pada masyarakat dan pengusulan agar mau menerima tenaga
kerja yangcacat akibat kerja.
DAFTAR PUSTAKA

http://jki.ui.ac.id/index.php/jki/article/view/240/422

https://www.scribd.com/doc/134878219/Asuhan-Keperawatan-Kesehatan-Dan-
Keselamatan-Kerja-k3

http://hendriansdiamond.blogspot.co.id/2011/12/program-pelayanan-kesehatan-
kerja.html

You might also like