You are on page 1of 3

Kuat tekan: 20 Mpa

Beton: Kubus

Berat jenis ssd kasar: 2,4325 gr/ml

Berat jenis ssd halus: 2,47 gr/ml

Slump: 0-10

MHB: Gradasi no.3

Dmax: Gradasi no.40 mm

Margin: 12 mpa (KARENA FC LEBIH DARI 30 MPA) (karena blm ada pengalaman jd pake
12)

Fcr’ = fc’ + m ( kuat tekan rata-rata)

1. Penetapan jenis semen; jenis semen portland yang dipakai jenis biasa tipe 1
2. Penetapan nilai faktor air semen:
3. Keadaan lab: di modul halaman belakang (nilai: maksimum 0,6) (di grfaik jika ditarik
garis dengan garis bantu merah lebih dari 0,6 tetap pake 0,6) (grafik untuk kuat tekan
buat garis bantu pake 37 = y, 0,5 = x)
4. Jumlah air: (liat di tabel sesuaikan dgn nilai slump dan dmax) (berat air)

A = (0,67 Ah) + (0,33 Ak)

Ah = a. Halus (tdk dipecahkan)

Ak = a. Kasar (dipecahkan)

5. Berat semen:

Wair / fas ......fas = 0,54

6. Proporsi a. Halus dan a. Kasar: ( kh & kk)

(ditabel) batas atas + batas bawah/2 = prorporsi halus

Proporsi kasar 100 – proporsi halus

7. Penentuan berat jenis a. Campuran =

Bj Campuran = KH/100 X Bj halus + KK/100 x Bj kasar

Beart agregat:
Wagg-campuran: Wbeton – Wair – Wsemen

Halus:

Wagg-halus: Kh x Wagg-campuran

Kasar:

Wagg-kasar: Kk x Wagg-campuran

Kubus Volume kubus: p x l x t = s x s x s = cm kubik

Rumus Volume 3 Buah cetakan kubus: 3 x volume kubus

Koreksi 30%: Volume 3 buah cetakan x 30%

Volume total 3 buah cetakan kubus: Volume 3 buah cetakan kubus + Nilai koreksi 30%

Proporsi bahan beton:

1. Air
Kadar air x volume total

2. Semen (w semen )
Kebutuhan semen per m kubik x volume total

3. Pasir (w agregat)
Kebutuhan agregat halus x volume total

4. Kerikil ( (w agregat kasar)


Kebutuhan agregat kasar per m kubik x voulume total

You might also like